• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA YANG MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM MELALUI PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DAN DEMONSTRASI PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID DI SMA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA YANG MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM MELALUI PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DAN DEMONSTRASI PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID DI SMA."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas kasih karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi ini berjudul ” Perbandingan Hasil Belajar Kimia Siswa Yang Menggunakan Metode Praktikum Melalui Pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning) Dan Demonstrasi Pada Pokok Bahasan Sistem Koloid Di SMA”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada program studi Pendidikan Kimia Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Dr. Marham Sitorus, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran sejak awal penulisan skripsi ini sehingga skripsi ini selesai dengan baik. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu

Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si, Bapak Drs. M.M. Tambunan, M.Pd, dan Ibu Hafni Indriati Nasution, M.Si sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga kepada bapak Drs. Germanicus Sinaga, M.Pd selaku dosen Pembimbing Akademik, dan seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta staf pegawai di Jurusan Kimia FMIPA UNIMED. Penghargaan juga disampaikan kepada Kepala Sekolah dan guru-guru kimia di SMA Negeri 3 Medan yang sudah banyak membantu penulis untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut.

(3)

v

Suhardi, Eifko, Yus, Rudy, Andry, Bee, Erta serta semua teman-teman Kimia Dik-B’09 yang senantiasa memberi motivasi kepada penulis. Tidak lupa buat teman-teman ku (Miska, Isha, Nova, Desy, Lenda, Cisti, Tari, Leni, Hariaty, Rona, K’Dos, K’Pina, Ika jane, c Ando, Frecha). Penulis juga mengucapkan terima kasih buat keluarga ku tersayang IKBKK, k’Meita, k’Dian, k’Leni, b’antony, b’Rocky. d’Mesra, d’Vince, d’Dani, d’Misael, d’Petro, d’Handayani b’Jef, d’Afriani dan semuanya yang tak tersebutkan satu persatu, juga buat teman-teman PPL di SMA N.1 Pematang Siantar.

Penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca dalam penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata semoga skripsi ini dapat memberikan inspirasi dan informasi kepada para pembaca sehingga dapat menambah pengetahuan dan memperkaya cakrawala pendidikan.

Medan, Juli 2013 Penulis

(4)

iii

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA YANG MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM MELALUI PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL

TEACHING AND LEARNING) DAN DEMONSTRASI PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID DI SMA

Juli Hartati Saragih (409131037)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan koloid yang berdasarkan hasil belajar siswa yang menggunakan metodepraktikum melalui pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang menggunakan metode demonstrasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IA SMA Negeri 3Medanyang terdiri dari 7 kelas. Pengambilan sampel penelitian diambil secara purposif sampling yang terdiri dari kelas eksperimen dan kelas kontrol, dimana kelas kontrol berjumlah 34 siswa dan kelas Eksperimen berjumlah 30 siswa. Pada kelas eksperimen diberi pengajaran dengan metode praktikum melalui pendekatan CTL dan pada kelas kontrol diberi pengajaran dengan metode demonstrasi. Sebagai alat pengumpul data hasil belajar digunakan tes objektifyang berjumlah 20 soal yang telah valid dengan realibilitas adalah 0,86.

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Berdasarkan hasil pre-test dan pos-pre-test pada saat penelitian, nilai rata-rata pre-pre-test siswa kelas eksperimen adalah 37,83 dan nilai rata-rata post-test adalah 82,16 sedangkan nilairata-rata pre-test siswa kelas kontrol adalah 36,04, dan nilai rata-rata post-testnya adalah 74,37.Berdasarkan hasil uji persyaratan data, diketahui bahwa baik data hasil belajar siswa kelas eksperimen maupun kelas kontrol dinyatakan berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen.

Dari data tersebut setelah dianalisis, maka diperoleh peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen adalah sebesar 71,6% dan peningkatan hasil belajar siswa kelas kontrol adalah sebesar 61,6%.

Dari hasil uji hipotesis diperoleh thitung > ttabel yaitu 3,52> 1,671 pada taraf signifikansi α = 0,05 dan db = 60. Hal ini berarti terima Ha yang berarti bahwa hasil belajar kmia siswa yang menggunakan metode praktikum melalui pendekatan CTL(Contextual Teaching and Learning) lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang menggunakan metode demonstrasi pada pokok bahasan koloid di SMA Negeri 3 Medan Tahun Pelajaran 2012/2013.

(5)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Dafrar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah 1

1.2.Identifikasi Masalah 5

1.3.Rumusan Masalah 6

1.4.Batasan Masalah 6

1.5.Tujuan Penelitian 7

1.6.Manfaat Penelitian 7

1.7. Defenisi Operasional 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Kerangka Teoritis 9

2.1.1. Hakikat Belajar Mengajar dan Pembelajaran 9

2.1.2. Hasil Belajar 12

2.1.3. Aktivitas Belajar 13

2.1.4. Pendekatan Mengajar 14

2.1.5. Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) 15

2.1.6. Metode Praktikum 21

2.1.7. Metode Demonstrasi 24

2.1.8. Analisis Teori 27

2.1.8.1. Pengertian Sistem Koloid 27

2.1.8.2. Jenis Sistem Koloid 29

2.1.8.3. Sifat dan Penerapan Sistem Koloid 30

2.1.8.4. Peranan Koloid dalam Kehidupan 35

2.1.8.5. Pembuatan Sistem Koloid 36

2.2. Kerangka Konseptual 39

(6)

vii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1.Tempat dan Waktu Penelitian 42

3.2.Populasi dan Sampel 42

3.2.1. Populasi 42

3.2.2. Sampel 42

3.3.Variabel Penelitian 42

3.4.Instrumen Penelitian 43

3.5.Rancangan Penelitian 43

3.6.Prosedur Penelitian 44

3.7.Teknik Pengumpulan Data 47

3.8.Teknik Analisis Data 50

3.8.1. Uji Normalitas Data dengan Uji Chi Kuadrat 50

3.8.2. Uji Homogenitas Data 50

3.8.3. Pengujian Hipotesis Penelitian 51

3.8.4. Uji Korelasi 52

3.8.5. Peningkatan Hasil Belajar 54

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.Hasil Penelitian 55

4.1.1.Analisis Data Instrumen Penelitian 55

4.1.1.1. Uji Validitas Test 55

4.1.1.2. Uji Tingkat Kesukaran Test 56

4.1.1.3. Uji Daya Beda Test 56

4.1.1.4. Uji Reliabilitas Test 56 4.1.2.Deskripsi Hasil Belajar Siswa 57 4.1.3. Analisis Data Hasil Penelitian 58

4.1.3.1. Uji Normalitas 58

4.1.3.2.Uji Homogenitas 59

4.1.3.3. Uji Hipotesis 59

4.1.3.4.Uji Korelasi 61

4.1.3.5. Persentase Peningkatan Hasil Belajar(Gain) 62

4.2. Pembahasan 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 67

5.2. Saran 67

(7)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1.Kerucut Pengalaman Edgar Dale 12

Gambar 2.2. PerbedaanLarutan, Koloid dan Suspensi 29

Gambar 2.3. Efek Tyndall (a) larutan (b) koloid 30

Gambar 2.4. Gerak Brown dilhat dengan menggunakan Mikroskop 31

Gambar 2.5. Pembuatan Sistem Koloid 36

(8)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Perbandingan Antara Suspensi, Koloid, dan Larutan 28

Tabel 2.2. Jenis-Jenis Koloid 29

Tabel 2.3. Aplikasi Koloid 35

Tabel 3.1. Rancagan Penelitian 43

Tabel 3.2. Makna Koefisien Korelasi 53

Tabel 3.3. Korelasi Antara Nilai Aktivitas Siswa Dengan 54

Nilai Hasil Belajar Siswa

Tabel 4.1 Kriteria Soal Instrument Penelitian 57

Tabel 4.2. Rata-Rata , Standar Deviasi, Dan Varian Data 58

Tabel 4.3. Uji Normalitas 58

Tabel 4.4 Uji Homogenitas 59

Tabel 4.5. Pengujian Hipotesis 61

Tabel 4.6. Uji Korelasi 62

(9)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 70

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 74

Lampiran 2.a LKS Sifat-Sifat Campuran 93

Lampiran 2.b LKS Sifat-Sifat Koloid 95

Lampiran 2.c LKS Pembuatan Koloid 97

Lampiran 2.a.1 Lembar Jawaban LKS Sifat-Sifat Campuran 99

Lampiran 2.b.1 Lembar Jawaban LKS Sifat-Sifat Koloid 101

Lampiran 2.c.1 Lembar Jawaban LKS Pembuatan Koloid 102

Lampiran 3. Pedoman Penskoran ObservasiAktivitas Belajar Siswa 103

Lampiran 4. Observasi Aktivitas Siswa 104

Lampiran 5. Kisi-Kisi Instrumen 108

Lampiran 6. Instrumen Penelitian 124

Lampiran 7. Kunci Jawaban Instrumen 133

Lampiran 8. Format Lembar Jawaban 134

Lampiran 9. Perhitungan Validitas Tes 135

Lampiran 10. Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 138

Lampiran 11. Perhitungan Daya Pembeda Tes 141

Lampiran 12. Perhitungan Reliabilitas Tes 144

Lampiran 13. Instrumen Tes Setelah Validasi 146

Lampiran 14. Kunci Jawaban Instrumen Tes Penelitian 149

Lampiran 15. Nilai Pretest Dan Posttest Serta Aktivitas Siawa 150

Lampiran 16. Rata-Rata, Simpangan Baku, Dan Varians Data 158

Lampiran 17 Uji Normalitas Data 160

Lampiran 18 Uji Homogenitas Data 164

Lampiran 19. Uji Hipotesis Data 166

Lampiran 20. Uji Korelasi 168

Lampiran 21. Persentase Hasil Belajar (Gain) 171

Lampiran 22. Dokumentasi Peneletian 175

Lampiran 23. Tabel Harga Kritik dari r Product-Moment 181

(10)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Perbandingan Antara Suspensi, Koloid, dan Larutan 28

Tabel 2.2. Jenis-Jenis Koloid 29

Tabel 2.3. Aplikasi Koloid 35

Tabel 3.1. Rancagan Penelitian 43

Tabel 3.2. Makna Koefisien Korelasi 53

Tabel 3.3. Korelasi Antara Nilai Aktivitas Siswa Dengan 54

Nilai Hasil Belajar Siswa

Tabel 4.1 Kriteria Soal Instrument Penelitian 57

Tabel 4.2. Rata-Rata , Standar Deviasi, Dan Varian Data 58

Tabel 4.3. Uji Normalitas 58

Tabel 4.4 Uji Homogenitas 59

Tabel 4.5. Pengujian Hipotesis 61

Tabel 4.6. Uji Korelasi 62

(11)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1.Kerucut Pengalaman Edgar Dale 12

Gambar 2.2. PerbedaanLarutan, Koloid dan Suspensi 29

Gambar 2.3. Efek Tyndall (a) larutan (b) koloid 30

Gambar 2.4. Gerak Brown dilhat dengan menggunakan Mikroskop 31

Gambar 2.5. Pembuatan Sistem Koloid 36

(12)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 70

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 74

Lampiran 2.a LKS Sifat-Sifat Campuran 93

Lampiran 2.b LKS Sifat-Sifat Koloid 95

Lampiran 2.c LKS Pembuatan Koloid 97

Lampiran 2.a.1 Lembar Jawaban LKS Sifat-Sifat Campuran 99

Lampiran 2.b.1 Lembar Jawaban LKS Sifat-Sifat Koloid 101

Lampiran 2.c.1 Lembar Jawaban LKS Pembuatan Koloid 102

Lampiran 3. Pedoman Penskoran ObservasiAktivitas Belajar Siswa 103

Lampiran 4. Observasi Aktivitas Siswa 104

Lampiran 5. Kisi-Kisi Instrumen 108

Lampiran 6. Instrumen Penelitian 124

Lampiran 7. Kunci Jawaban Instrumen 133

Lampiran 8. Format Lembar Jawaban 134

Lampiran 9. Perhitungan Validitas Tes 135

Lampiran 10. Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 138

Lampiran 11. Perhitungan Daya Pembeda Tes 141

Lampiran 12. Perhitungan Reliabilitas Tes 144

Lampiran 13. Instrumen Tes Setelah Validasi 146

Lampiran 14. Kunci Jawaban Instrumen Tes Penelitian 149

Lampiran 15. Nilai Pretest Dan Posttest Serta Aktivitas Siawa 150

Lampiran 16. Rata-Rata, Simpangan Baku, Dan Varians Data 158

Lampiran 17 Uji Normalitas Data 160

Lampiran 18 Uji Homogenitas Data 164

Lampiran 19. Uji Hipotesis Data 166

Lampiran 20. Uji Korelasi 168

Lampiran 21. Persentase Hasil Belajar (Gain) 171

Lampiran 22. Dokumentasi Peneletian 175

Lampiran 23. Tabel Harga Kritik dari r Product-Moment 181

(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat dan bangsa (Sanjaya, 2006).

Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran didalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk mengahafal informasi; otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Akibatnya, ketika anak didik kita lulus dari sekolah, mereka pintar secara teoritis, tetapi mereka miskin aplikasi (Sanjaya, 2006).

Masalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan formal (sekolah) dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik.Hal ini tampak dari rerata hasil belajar peserta didik yang senantiasa masih sangat memprihatinkan.Prestasi ini tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih bersifat konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu sendiri, yaitu bagaimana sebenarnya belajar itu. Dalam arti yang lebih substansial, bahwa proses pembelajaran hingga dewasa ini masih memberikan dominasi guru dan tidak memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri melalui penemuan dalam proses berpikirnya (Trianto, 2009).

Faktor yang cukup dominan menyebabkan hasil belajar yang rendah disebabkan oleh beberapa faktor yang antara lain banyaknya hapalan-hapalan yang diberikan guru kepada siswa, metode mengajar guru yang kurang tepat

(14)

2

dengan materi yang diajarkan, kurang dilengkapi dengan praktek-praktek yang berhubungan langsung dengan materi pelajaran dan kegiatan belajarnya monoton atau tidak bervariasi (Silaban dan Hadijah, 2009).

Ilmu kimia juga berperan dan tidak bisa terlepas dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu kimia merupakan ilmu yang diperoleh dan dikembangkan berdasarkan praktikum yang mencari jawaban atas pertanyaan apa, mengapa dan bagaimana gejala-gejala alam khususnya yang berkaitan dengan zat. Ilmu kimia dibangun melalui perkembangan keterampilan-keterampilan proses sains yang dimulai dari mengobservasi, menyusun hipotesis, sampai dengan mengkomunikasikannya, sehingga sebagian aspek kimia bersifat abstrak yang kebenarannya dapat dibuktikan dengan logika matematika sehingga rasionalitasnya dapat dirumuskan atau diformulasikan (Kholifah, Sugiharto dan Hastuti, 2013).

Dalam konteks KBK maupun KTSP mengajar tidak diartikan sebagai proses penyampaian ilmu pengetahuan kepada siswa, yang menempatkan siswa sebagai objek belajar dan guru sebagai subjek, akan tetapi, mengajar harus dipandang sebagai proses pengaturan lingkungan agar siswa aktif dalam kegiatan belajar. Suatu cara yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi hal tersebut guru harus mampu menemukan suatu pendekatan pembelajaran kimia yang mampu memotivasi siswa untuk belajar, dapat mengembangkan life skill dan pembelajaran kimia yang menarik serta memupuk daya kreasi dan inovasi siswa (Kunandar, 2007).

(15)

3

Salah satu materi kimia yang langsung berhubungan dengan kehidupan manusia adalah materi sistem koloid yang diajarkan pada siswa kelas XI SMA dengan standar kompetensi: menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari- hari. Dengan mempelajari materi sistem koloid, siswa dapat mempelajari proses pengolahan suatu bahan menjadi produk yang bermanfaat. Namun pada prakteknya, masih banyak siswa yang kesulitan dalam mempelajari kimia yang terlihat dari rendahnya hasil belajar kimia siswa (Setiawati, Ashadi dan Nugroho, 2013).

Di Indonesia pembelajaran sains yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari belum banyak digunakan.Untuk itu dibutuhkan suatu pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kurikulum pendidikan yang berlaku di Indonesia. Salah satu pendekatan pembelajaran yang dianggap paling tepat mengatasi masalah tersebut dan melibatkan siswa dalam proses pembelajaran termasuk mengajarkan konsep sistem koloid adalah pembelajaran melalui pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learing).Pembelajaran CTL muncul dengan tujuan agar

konsep- konsep kimia yang dipelajari menjadi lebih nyata dan akrab dengan kehidupan sehari- hari siswa.Dengan demikian diharapkan dapat membantu siswa untuk meningkatkan pemahaman terhadap pelajaran kimia (Johson, 2002).

Pendekatan CTL merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.Pada pembelajaran dengan pendekatan CTL tugas guru adalah membantu siswa mencapai tujuannya, maksudnya adalah guru lebih banyak berurusan dengan strategi daripada memberi informasi. Tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja sama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi anggota kelas (siswa). Sesuatu yang baru (pengetahuan dan keterampilan) datang dari “menemukan sendiri”, bukan dari “apa kata guru” (Kunandar, 2007).

(16)

4

terhadap hasil percobaan tersebut. Kegiatan belajar mengajar menggunakan metode praktikum lebih dipusatkan pada siswa sehingga siswa dapat lebih aktif dan informasi yang diberikan dalam pembelajaran akan lebih lama bertahan karena siswa diberi kesempatan untuk melakukan sendiri atau mengalami sendiri. Berdasarkan hal tersebut untuk menunjang pembelajaran seperti yang telah dipaparkan maka diperlukan suatu strategi pembelajaran yang sesuai dengan metode praktikum (Djamarah, dan Zain, 1995).

Penelitian ini akan dilakukan di sekolah SMA Negeri 3 Medan, dimana minat siswa untuk belajar kimia tergolong sedang dilihat dari ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 65%, dengan KKM 65. Metode belajar yang digunakan masih metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Untuk itu pelajaran kimia harus diajar dengan cara yang lebih menarik lagi dengan menggunakan pendekatan yang menghubungkan pelajaran dengan kehidupan sehari-hari .

Penelitian yang dilakukan oleh Astrivo Novita Simalango dan Zainuddin Muchtar (2007) dengan judul “Pengaruh Pemakaian Metode Praktikum Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi”, menunjukkan bahwa pemakaian metode praktikum dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dan menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan metode praktikum lebih baik daripada hasil belajar siswa yang diajar dengan tanpa metode praktikum, serta besar pengaruh hasil belajar siswa yang diajar dengan metode praktikum adalah 35, 37%.

(17)

5

Hasil penelitian dari Fitri Nur Kolifah, Sugiharto dan Budi Hastuti (2013) yang berjudul “Efektivitas Metode Pembelajaran TAI (Teams Assisted Individualization) Disertai Eksperimen Terhadap Prestasi Belajar Koloid Siswa

Kelas XI Semester Dua SMA Negeri 8 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011” menyatakan bahwa prestasi belajar siswa kelas eksperimen TAI disertai eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol ceramah disertai demonstrasi, untuk aspek kognitif (t hitung > t tabel = 3,211 > 1,67), untuk aspek afektif (t hitung > t tabel = 1,725 > 1,67) dan untuk aspek psikomotor (t hitung > t tabel = 2,06 > 1,67) dengan α=5 %. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran TAI disertai eksperimen efektif untuk meningkatkan prestasi belajar Koloid siswa kelas XI semester dua SMA Negeri 8 Surakarta tahun ajaran 2010/2011.

Berdasarkan uraian di atas kiranya sangat perlu diketahui pengaruh pendekatan CTL dan metode praktikum terhadap hasil belajar kimia. Adapun perbedaan penelitian ini dengan sebelumnya adalah penelitian ini meneliti pada bidang kimia dengan pokok bahasan koloid agar dapat dijadikan sebagai perbandingan dalam meningkatkan kualitas khususnya pada mata pelajaran kimia. Konsep inilah yang mendorong penulis untuk memilih judul penelitian ini yaitu :“Perbandingan Hasil Belajar Kimia Siswa yang Menggunakan Metode Praktikum Melalui Pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) dan Demonstrasi pada Pokok Bahasan Sistem Koloid di SMA”.

1.2 Indetifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis dapat menguraikan berbagai permasalahan yang timbul dalam proses pembelajaran dalam memahami materi koloid. Oleh karena itu, perlu diidentifikasi hal-hal yang terkait dalam masalah yang akan diteliti. Berdasarkan pada uraian dalam latar belakang masalah, maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

(18)

6

b)Dalam proses belajar mengajar keaktifan siswa dalam kegiatan belajar masih kurang karena pusat pembelajaran masih terletak pada kegiatan guru.

c) Kurangnya interaksi dan kerja sama antara sesama siswa dalam kegiatan belajar sehingga siswa cenderung bersifat individualis.

d)Apakah model pendekatan kontekstual dengan metode eksperimen dan metode demonstrasi dalam pembelajaran sistem koloid dapat meningkatkan hasil belajar siswa?

1.3Batasan Masalah

Agar ruang lingkup penelitian tidak terlalu luas, perlu dilakukan pembatasan masalah. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian dilakukan pada siswa kelas XI SMA Negeri 3 Medan semester genap Tahun Ajaran 2012/2013.

2. Materi yang diajarkan adalah sistem koloid.

3. Penelitian ini menggunakan metode praktikum melalui pendekatan CTL dan metode demonstrasi.

4. Hasil belajar siswa diperoleh secara individu di mulai dari nilai pretest dan posttest.

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah hasil belajar kimia siswa yang menggunakan praktikum melalui pendekatan CTL lebih tinggi secara signifikan daripada yang menggunakan demonstrasi pada pokok bahasan koloid di SMA?

(19)

7

1.5 Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini dilakukan adalah

1. Untuk mengetahui apakah hasil belajar kimia siswa yang menggunakan praktikum melalui pendekatan CTL lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang menggunakan demonstrasi pada pokok bahasan sistem koloid di SMA.

2. Untuk mengetahui apakah ada korelasi yang signifikan antara aktivitas siswa dengan hasil belajar kimia siswa yang menggunakan metode praktikum melalui pendekatan CTL.

1.6Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan harapandapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi Siswa :

Meningkatkan minat dan peran aktif siswa selama proses pembelajaran dan memberikan motivasi kepada siswa serta melatih siswa untuk bekerjasama, sehingga siswa menjadi senang selama pembelajaran.

2. Bagi Guru

Dapat dijadikan sebagai metode pengajaran alternatif, sehingga keterlibatan siswa selama proses pembelajaran dapat meningkat dan siswa menjadi termotivasi dalam belajar serta memberikan gambaran dan informasi kepada guru tentang pemilihan pendekatan dan metode yang tepat dalam peningkatan hasil belajar siswa

3. Bagi Sekolah

Memberikan wacana baru bagi sekolah untuk menerapkan metode pembelajaran yang lebih tepat.

4. Bagi Pembaca

(20)

8

1.7Definisi Operasional

Istilah-istilah penting yang terkait dalam penelitian ini adalah hasil belajar, pendekatan CTL, metode praktikum dan metode demonstrasi. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh individu setelah proses belajar berlangsung, yang dapat memberikan perubahan tingkah laku baik pengetahuan, pemahaman, sikap, serta keterampilan siswa yang diamati dan diukur. Hasil belajar pada penelitian ini ada 2 yaitu hasil belajar kognitif dan psikomotorik. Hasil belajar kognifit ditinjau dari perbandingan nilai pretest dan posttest siswa sedangkan hasil belajar psikomotorik ditinjau dari nilai aktifitas belajar siswa.(Djamarah dan Zain, 1995).

Yang dimaksud metode praktikum (percobaan) dalam peneletian ini adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa melakukan percobaan tentang sistem koloid dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang dipelajari (Djamarah, dan Zain, 1995).

Pendekatan CTL merupakan konsep belajar yang beranggapan bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkunagan diciptakan secara alamiah, artinya belajar akan lebih bermakna jika anak “bekerja” dan “mengalami” sendiri apa yang dipelajarinya, bukan sekedar “mengetahuinya” (Kunandar, 2007).

(21)

68

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar, (2002), Media Pembelajaran, Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta

Hanafiah, N., dan Suhana, C., (2009), Konsep Strategi Pembelajaran, Penerbit Refhka Aditama, Bandung

Istarani, (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Media Persada, Medan

Johnson, E.B., (2006), Contextual Teaching and Learning, Penerbit MLC, Bandung

Keenan, ddk., (1984 ), Kimia Untuk Universitas,Penerbit Erlangga,Jakarta

Kolifah, FitriNur, Sugiharto, danBudiHastuti, (2013), Efektivitas Metode Pembelajaran TAI (Teams Assisted Individualization) Disertai Eksperimen Terhadap Prestasi Belajar Koloid Siswa Kelas XI Semester Dua SMA Negeri 8 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011, Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 2 No. 1 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret

Kunandar, (2007), Guru Profesional Implementasi KTSP dan Sukses Dalam Implemetasi Guru, Raja Grafindo Perkasa, Jagakarsa

Oemar Hamalik, (1994), Kurikulum dan Pembelajaran, Penerbit PT Bumi Aksara, Jakarta

, (2010), Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT Bumi Aksara, Jakarta

Purba, Michael, (2006), Kimia SMA Kelas XI, Penerbit Erlangga, Jakarta

Sanjaya, Wina, (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Penerbit Prenada Media Group, Bandung

Setiawati, NurinaTulus, Ashadi, dan Agung Nugroho.C.S., (2013), Studi Komparasi Tipe STAD Dan TGT Pada Materi KoloidDitinjau Dari Kemampuan Memori Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 KaranganyarTahun 2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 2 No. 1 Tahun 2013Program Studi Pendidikan KimiaUniversitas Sebelas Maret

(22)

69

Silaban, Ramlan., dan Hadijah, (2009), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dikombinasikan Dengan Animasi Komputer Pada Pokok Bahasan Kimia Larutan, Jurnal Pendidikan Kimia, Tahun 2009 Program Studi Kimia Universitas Negri Medan

Silitonga, PasarMaulim, (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, Penerbit FMIPA UNIMED, Medan

Simalango, AstriNovita, dan ZainuddinMuchtar, (2008), Pengaruh Pemakaian Metode Praktikum Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi, Jurnal Pendidikan matematika dan SainsVol 3(1) 2008 h 29-34.

Suharsimi, Arikunto, (2009), Dasar-DasarEvaluasiPendidikan, PenerbitBumi Aksara, Jakarta.

Suciati, dkk., (2006), Belajar dan Pembelajaran 2, Penerbit Universitas Terbuka, Jakarta

Sutresna, Nana, (2006), Kimia SMA Kelas XI, Penerbit Grafindo, Bandung

Sukardjo, (2009), Kimia SMA/MA Kelas XI, PT. Bumi Aksara, Jakarta

Suyatno, dkk., (2007),Kimia untuk SMA Kelas XI, Penerbit PT Grasindo, Jakarta

Syaiful Bahri Djamarah, danAswan Zain, (1995), Strategi Belajar Mengajar,Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Tambunan, Menanti M., dan AmserSimanjuntak, (2009), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit FMIPA UNIMED, Medan

Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, Penerbit Prenada Media Group, Surabaya

Gambar

Gambar 2.1.Kerucut Pengalaman Edgar Dale Gambar 2.2. PerbedaanLarutan, Koloid dan Suspensi
Gambar 2.1.Kerucut Pengalaman Edgar Dale Gambar 2.2. PerbedaanLarutan, Koloid dan Suspensi

Referensi

Dokumen terkait

golongan yang sekarang ini menamakan dirinya orang yang memperjuangkan Islam, belumlah dapat dinamakan sebagai “ fiatin qalilatin ...,” yang demikian

[r]

Sebagai tindak lanjut dari pengumuman ini akan diterbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dengan ketentuan:a.

[r]

menyelesaikan studi Pascasarjana S2 di Program Magister Ilmu Lingkungan di. Universitas Diponegoro

PERPUSTAKAAN KOTA YOGYAKARTA PADA TAHUN 2010 INI / MEMPUNYAI PROGRAM KERJA. PEMBINAAN

News reader : Program kerja perpustakaan kota Yogyakarta Tahun 2010 Perpustakaan kota Yogyakarta Pada tahun 2010 ini mempunyai program kerja Pembinaan dan penggembangan

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji Pada Tanggal 26 Februari 2013. yang dinyatakan telah memenuhi syarat