• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PRODUKSI DAUN TEH KERING TERHADAP PENDAPATAN PERUSAHAAN PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV BAH BUTONG SIDAMANIK KABUPATEN SIMALUNGUN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PRODUKSI DAUN TEH KERING TERHADAP PENDAPATAN PERUSAHAAN PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV BAH BUTONG SIDAMANIK KABUPATEN SIMALUNGUN."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PRODUKSI DAUN TEH KERING TERHADAP

PENDAPATAN PERUSAHAAN PADA PT. PERKEBUNAN

NUSANTARA IV BAH BUTONG SIDAMANIK

KABUPATEN SIMALUNGUN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi

Oleh :

RIFDON ROWALKI DAMANIK NIM. 708221069

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

ABSTRACT

Rifdon Rowalki, Damanik, 708221069, Dry Tea Leaf Production influence To Earnings of Corporation At PT. Plantation of Nusantara IV Bah Butong Sidamanik Kabupaten Simalungun.

The Problem in this study is whether production have an effect on significant to earnings of Corporation At PT. Plantation of Nusantara IV Bah Butong Sidamanik Kabupaten Simalungun. Based on problem of the, hence intention of this research is to know and give empirical evidence hit Dry Tea Leaf production production To Earnings of Corporation At PT. Plantation of Nusantara IV Bah Butong Sidamanik Kabupaten Simalungun.

Methods of research is by using design of research of causal, with amount of samples counted 20 which taken based on amount of pers quarterly in 5 the last years. This research done for time line of 2007-2011. File type which weared is secondary file type. File is obtained from PT. Plantation Of Nusantara IV Bah Butong Sidamanik Kabupaten Simalungun. File which analysed in this research to take from detail of Production and Earnings of Corporation of PT. Plantation of Nusantara IV Bah Butong.

Form of simple linear regression in this research explain, Constanta ( a) = 33961.464, mean if Drought tea leaf production resided in on course low hence Earnings Of Corporation equal to 3396,464. Regression coefficient ( b) = 0.207, mean if Upside drought tea leaf production equal to 1 hence Earnings Of Corporation will increase equal to 0,207. Hence Earnings of Corporation become Y = 33961.464 + 207 ( 1) = 34168.464.

Assess R Square in this research that is equal to 0,310 : this number explain that summing up dry tea leaves productions give contribution equal to 31% to earnings of corporation, what meaning influence producing to earnings of enough corporation signification while 69% again influenced by other factors outside this researcher model.

Analysis earnings yield indicate that production have positive signifikan influence to earnings of corporation at PT. Plantation Of Nusantara IV Bah Butong Sidamanik Kabupaten Simalungun which seen from worth tsquale equal to 2.846 while ttable at level significan 95% ( = 0.05) equal to 1.725. Mean worth tsquale ( 2.846) > ttable ( 1.725). Thereby inferential that H0 refused by H1 is received, mean is Dry Tea Leaf production influence to Earnings of Corporation at PT. Plantation of Nusantara IV Bah Butong Sidamanik Kabupaten Simalungun.

(3)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan pada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat,

rahmat dan perlindunganNYA lah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini yang berjudul :”Pengaruh Produksi Terhadap Pendapatan Perusahaan Pada PT.

Perkebunan Nusantara IV Bah Butong Sidamanik Kabupaten Simalungun”.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Medan. Selain itu, penulis juga berharap kiranya skripsi ini

dapat memperluas wawasan dan menambah pengetahuan pembaca, secara khusus

mahasiswa/i dijurusan Manajemen.

Penulis mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada yang

teristimewa kedua orang tua penulis, Bapak N. Damanik S.Sos dan Ibu R. Br.

Manurung atas cinta, kasih saying dan pengorbanan yang tulus selama

perkuliahan sampai pada penyelesaian skripsi ini, serta Kakak dan Abang serta

Adik penulis : Rosmaita Damanik S.Kep,NS , Wenry Damanik, Amd , Krisvin

Damanik serta Dewindra Damanik yang selalu mendukung dan mendoakan

penulis dengan tulus sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Penulis juga tidak lupa mengucakan terimakasih yang sebesar-besarnya

kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam

penyelesaian skripsi ini, yaitu:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, selaku Rektor Universitas

(4)

2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Drs. Ahmad Hidayat, M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajmen

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

4. Ibu T. Teviana SE, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Drs. Edison Sagala, SE. MS selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah meluangkan waktunya untuk membimbing, memberikan saran, arahan

dan masukan kepada penulis selama proses penyelesaian skripsi ini. Penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

6. Kepada seluruh Dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas

Negeri Medan yang selama ini memberikan ilmu pengetahuan.

7. Bapak Manajer PTPN IV Unit Usaha Bah Butong Ir. T.M Siahaan, MM

Terimakasih atas kesediannya untuk memberikan Izin melakukan Penelitian

di PTPN IV Bah Butong.

8. Bapak Ir. Musa Sidabutar selaku Kadis Pengolahan PTPN IV Bah Butong,

serta Ass. Pengolahan Ibu Gita Khairani Pulungan, ST dan Bapak

Herbinson Silitonga, SE yang telah banyak membantu memberikan

informasi yang dibutuhkan peneliti.

9. Tidak lupa juga saya ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya buat

seluruh staf dan pegawai yang ada di PTPN IV Bah Butong atas informasi

(5)

v

10. Terkhusus buat Magdalena Br. Saragih Hasianku, saya ucapkan terimakasih

yang sebesar-besarnya atas motivasi, doa,dukungan dan rasa sayangnya buat

penulis sehingga penulis dapat termotivasi hingga dapat menyelesaikan

studi di Universitas Negeri Medan.

11. Kepada teman-teman kost yang terkhusus buat Ramses A Sihombing, S.Pd

Salam Juang lae ku, Fanri Sinaga jangan banyak cerita, cepat nyusul ya,

Jusuf GL Tobing, ST trimakasih bang buat bantuannya selama penyusunan

seminar proposal dan skripsi penulis, Bung Ipong Manalu cepat nyusul.

12. Kepada Teman- teman stambuk 2008 Terimakasih buat doa dan

dukungannya. Buat Reza Lubis apparaku cepat nyusul pra, dan buat

temanku pada konsentrasi Agribisnis, Erwin Simanjuntak cepat nyusul bro,

buat teman seperjuangan Seminar Proposal Vina M Sitorus, SE dan Armida

Wati, SE tetap semangat juang kawan.

Semoga ketulusan dan kebaikan yang telah diberikan kepada penulis selama

ini menjadi berkat bagi kita semua. Penulis menyadari bahwa penulisan dan

penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis

memohon maaf apabila terdapat kesalahan dan penulis juga sangat mengharapkan

saran serta kritik membangun demi perbaikan di masa yang akan datang.

Medan, Juli 2012

Penulis

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perkembangan Produksi Teh di Indonesia Tahun 2000-2010 ... 2

Tabel 1.2 Perkembangan Hasil Volume Ekspor Teh Indonesia Tahun 2000 -2010 ... 3

Tabel 3.1 Tingkat Autokorelasi (Durbin-Watson)... 29

Tabel 4.1 Kemasan dan isi pengepakan ... 43

Tabel 4.2 Produksi dan Pendapatan Perusahaan Selama Periode 2007-2011 ... 44

Tabel 4.3 Deskripsi Statistik ... 46

Tabel 4.4 Uji Normalitas ... 47

Tabel 4.5 Uji Multikoliniearitas ... 49

Tabel 4.6 Uji Autokorelasi ... 52

Tabel 4.7 Koefisien Determinasi (R2) ... 53

(7)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Struktur organisasi PT Perkebunan Nusantara IV Bah Butong ... 34

Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastitisitas ... 50

(8)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Salah satu subsektor pertanian yang berpotensi untuk dijadikan andalan

adalah subsektor perkebunan. Sebagai salah satu sub sektor yang penting dalam

sektor pertanian, subsektor perkebunan mempunyai kontribusi yang signifikan

terhadap perekonomian indonesia. Sebagai Negara berkembang dimana

penyediaan lapangan pekerjaan merupakan masalah yang mendesak, subsektor

perkebunan mempunyai peranan yang cukup signifikan.

Sampai dengan tahun 2009, jumlah tenaga kerja yang terserap oleh subsektor

perkebunan diperkirakan mencapai sekitar 17 juta jiwa. Subsektor perkebunan

juga mempunyai kontribusi penting dalam hal penciptaan nilai tambah yang

tercermin kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). PDB (Produk

Domestik Bruto) Indonesia Menurut Bank Dunia GDP (Gross Domestic

Product)/PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia bernilai 540 miliar dolar atau

0,87% dari ekonomi dunia. Dari tahun 1967 sampai tahun 2009, rata-rata Produk

Domestik Bruto Indonesia adalah 138,19 milyar dolar, mencapai tingkat tertinggi

sebesar 540,28 milyar dolar, pada bulan Desember tahun 2009 dan rekor terendah

sebesar 5,98 milyar dolar.

Dari beberapa komoditas perkebunan yang penting di Indonesia, teh adalah

merupakan salah satunya. Teh sebagai salah satu komoditas yang bertahan

hingga saat ini mampu memberikan kontribusi yang besar bagi perekonomian

(9)

2

dan pengembangan agroindustri. Teh sebagai komoditas andalan masih memiliki

peluang yang besar untuk dikembangkan. Peranan ekspor teh terhadap ekspor

hasil pertanian masih rendah sementara ekspor non migas merupakan alat peluang

dalam pengembangan perekonomian Indonesia (Suprihatini, 2009).

Potensi pengembangan komoditi teh Indonesia sangat besar. Produksi teh

yang tinggi mampu menempatkan Indonesia pada urutan kelima sebagai Negara

produsen teh curah, setelah India, Sri Lanka dan Kenya. Indonesia juga

menduduki posisi kelima sebagai negara eksportir teh curah terbesar dari segi

volume setelah Sri Lanka, Kenya, Cina dan India (Suprihatini,2009).

Untuk melihat perkembangan produksi teh di Indonesia dapat disajikan

pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1

Perkembangan Produksi Teh di Indonesia Tahun 2000-2010

(10)

3

Dengan memperhatikan tabel 1.1 terlihat bahwa perkembangan produksi

mengalami fluktuasi selama kurun waktu sebelas tahun terakhir dari tahun 2000

sampai dengan 2010. Dalam hal produksi, Propinsi Jawa Barat merupakan

penghasil teh terbesar di Indonesia. Propinsi ini menghasilkan teh sebesar 70%

dari total produksi nasional. Propinsi lain yang juga merupakan penghasil teh

terbesar adalah Propinsi Sumatera Utara dan Jawa Tengah.

Terpuruknya produksi teh Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor seperti

kurang konsistennya mutu produk sehingga menyebabkan rendahnya harga teh

Indonesia. Selain itu adanya penurunan luas areal produksi, serta masih rendahnya

tingkat konsumsi teh penduduk Indonesia.

Selanjutnya perkembangan hasil penjualan ekspor teh di Indonesia dapat

disajikan pada Tabel 1.2

Tabel 1.2

Perkembangan Hasil Volume Ekspor Teh Indonesia Tahun 2000-2010

Tahun Volume Ekspor

(11)

4

Berdasarkan Annual Report PTPN IV tahun 2010, nilai penjualan teh

mengalami penurunan sebesar 21,74% disbanding penjualan tahun 2009, dari

semula Rp.150,47 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp.117,76 miliar pada tahun

2010, dengan komposisi penjualan ekspor sebesar 71,22% dan lokal sebesar

28,78%. Penurunan nilai penjualan komoditi teh disebabkan oleh penurunan harga

jual rata rata pada tahun 2010 dibanding tahun 2009 yang mencapai 5,32% dan

turunnya produksi teh jadi (black tea production) tahun 2010 sebesar 13,75% dari

tahun sebelumnya. (www.ptpn.co.id/tentangkami/AnnualReport.aspx)

Sumatera Utara sebagai salah satu propinsi penghasil teh adalah Kabupaten

Simalungun. PTPN IV memiliki tiga kebun teh di dataran tinggi Simalungun,

yakni Kebun Bah Butong, Sidamanik, dan Toba Sari. Letak ketiga kebun ini

berdekatan. Namun, masyarakat umumnya mengenal produk teh dari ketiga kebun

ini sebagai teh sidamanik. Ini tentu karena ketiga kebun tersebut dahulu letaknya

berada di Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun.

Teh Sumatera Utara yang dikenal dengan teh hitam masih belum

menguntungkan. Padahal, kualitas teh sumatera utara sangat diminati oleh Negara

Amerika Serikat dan Negara- Negara yang ada di Eropa. Sesuai dengan informasi

dari Asosiasi Teh Indonesia (ATI) bahwa faktor penyebabnya adalah penurunan

mutu teh dalam negeri, harga teh yang rendah menyebabkan petani tidak bisa

membeli pupuk sehingga mutu the terus menurun.

Kebun Bah Butong dengan luas lahan 2891,84 Ha yang berada di

Kecamatan Sidamanik, 26 Km dari Kota Pematang Siantar dan 155 Km dari

(12)

5

dengan luas tanaman menghasilkan 1599,64 Ha dan berada pada ketinggian 809

m dpl. Areal lahan tanaman teh tahun 2000 seluas 8.475,39 hektar dengan

produksi mencapai 16.519,8 ton. Angka ini terus mengalami penurunan dan tahun

2009 lahan teh hanya berkisar 4.595 hektar dan produksi 9.604 ton. Untuk

produksi teh pada semester I tahun 2010 ini, mencapai 4.483 ton dengan luas

lahan 3.515 hektar.

Berdasarkan Annual Report PTPN IV tahun 2010, produksi daun teh kering

atau daun teh jadi (black tea production) mengalami penurunan rata- rata 5,65%.

Hal ini disebabkan antara lain karena adanya konversi areal tanamann teh dan

pengaruh fenomena alam yang berdampak kepada penurunan produktivitas

tanaman teh.

Penjualan komoditi teh di daerah ini sangat bergantung pada ekspor. 65%

produksi teh ditujukan pada pasar ekspor. Akan tetapi industri teh saat ini

mengalami permasalahan mutu teh dan peningkatan produksi teh baik nasional

ataupun dunia menyebabkan kegiatan ekspor teh juga mengalami penurunan. Oleh

sebab itu pemerintah kabupaten Simalungun lebih mengutamakan hasil produksi

teh dari PTPN IV untuk di ekspor.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian berjudul: ”Pengaruh Produksi Daun Teh Kering

terhadap Pendapatan Perusahaan Pada PT Perkebunan Nusantara IV Bah

(13)

6

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, maka dapat diidentifikasi masalah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengapa produksi daun teh kering mengalami penurunan?

2. Bagaimana ketersediaan sarana dan prasarana produksi daun teh kering

pada PT Perkebunan Nusantara IV Bah Butong Sidamanik Kabupaten

Simalungun?

3. Bagaimana tingkat kapasitas produksi daun teh kering pada PT

Perkebunan Nusantara IV Bah Butong Sidamanik Kabupaten Simalungun?

4. Bagaimana tingkat pendapatan PT Perkebunan Nusantara IV Bah Butong

Sidamanik Kabupaten Simalungun?

5. Mengapa mutu teh mengalami penurunan pada PT. Perkebunan Nusantara

IV Bah Butong Sidamanik Kabupaten Simalungun?

1.3 Pembatasan Masalah

Mengingat keterbatasan kemampuan analisis, biaya, tenaga dan untuk

mempertajam penelitian ini, maka penulis membatasi masalah penelitian ini pada

produksi daun teh kering dan pendapatan pada PT. Perkebunan Nusantara IV Bah

(14)

7

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah di atas, maka

rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimana pengaruh produksi Daun

Teh Kering Terhadap Pendapatan Perusahaan pada PT.Perkebunan Nusantara IV

Bah Butong Sidamanik?”.

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian adalah :

1. Mengetahui tingkat kapasitas produksi daun teh kering pada PT

Perkebunan Nusantara IV Bah Butong Sidamanik Kabupaten Simalungun.

2. Mengetahui tingkat pendapatan perusahaan Pada PT Perkebunan

Nusantara IV Bah Butong Sidamanik Kabupaten Simalungun.

3. Mengetahui penyebab penurunan produksi daun teh kering Pada PT

Perkebunan Nusantara IV Bah Butong Sidamanik Kabupaten Simalungun.

4. Mengetahui sarana dan prasarana ketersediaan produksi daun teh kering

pada PT Perkebunan Nusantara IV Bah Butong Sidamanik Kabupaten

Simalungun.

5. Mengetahui mutu teh Pada PT Perkebunan Nusantara IV Bah Butong

(15)

8

1.6 Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan masukan bagi perusahaan tentang pengaruh produksi

dengan tingkat pendapatan perusahaan.

2. Bagi Universitas Negeri Medan

Sebagai tambahan literatur kepustakaan tentang hasil penelitian Pengaruh

produksi daun teh kering Terhadap Tingkat pendapatan perusahaan pada

PT.Perkebunan Nusantara IV Sidamanik.

3. Bagi Penulis

Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan penulis dalam melakukan

penelitian di bidang agribisnis.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai bahan referensi bagi pihak lain yang akan melakukan penelitian

(16)

9

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Bustami, Bastian. 2010. Akuntansi Biaya. Edisi Kedua. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Daniel Mohar. 2004. Pengantar Ekonomi pertanian. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Dewi, Novia. 2010. “ Dampak Pengembangan Perkebunan Kakao Rakyat Melalui P2WK Terhadap Distribusi Pendapatan di Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah”

(http://www.google.com/url) tanggal akses 18 mei 2012

Gaspersz, Vincent. 2003. Manajemen Kualitas Dalam Industri Jasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.

Hutabarat, Antoni. 2008. “Pengaruh Produksi Terhadap Volume Penjualan CPO

Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan” Skripsi, Universitas Negeri Medan.

(http://ms.wikipedia.org/wiki/) tanggal akses 6 maret 2012

Ikatan Akuntansi Indonesia, 2007. Standar Akuntansi Indonesia. Jakarta : Penerbit Salemba Empat.

K Zakaria, Amar.2010. Program Pengembangan Agribisnis Kedelai Dalam Peningkatan Produksi dan Pendapatan Petani.

(http://pustaka.litbang.deptan.go.id/publikasi/p3294104.pdf) tanggal akses 7

maret 2012

Nainggolan, Gurniati. 2008. “Pengaruh Penerapan Sarana Produksi Spesifikasi Lokal Terhadap Pendapatan Usahatani Padi Sawah di desa Wonosari, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang”

(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7453/1/09E00245.pdf)

tanggal akses 8 maret 2012

Ritonga dkk. 2003. Ekonomi Jilid I. Jakarta: Erlangga.

Septanti, Vina. 2006. “Analisis Agribisnis Tanaman Obat Pada Kebun Tanaman

Obat Karya Tama di Bandar Jaya Lampung Tengah”

http://www.jurnalskripsi.net/tag/laporan/page/10/ tanggal akses 19 mei 2012

Simamora, Henry. 2000. Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis. Jakarta: Mitra Wacana Media.

(18)

Sugiri, 2002. Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta : Erlangga.

Soekartawi, 2003. Analisis Usaha Tani. Universitas Indonesia Pers : Jakarta

Soekartawi. 2006. Agribisnis. Teori dan Aplikasinya. Jakarta : Rajawali Pers Universitas Brawijaya.

Sudjana.2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Terry, 2007. Manajemen Keuangan. (Http//www.geocities.com)

Tohir, A Kaslan.2001. Pengetahuan Tentang Usaha Tani Indonesia. Edisi 1. Jakarta: PT. Bina Aksara.

Toga torop, Berliana. 2010. “Analisisefisiensi produksi dan pendapatan pada usaha tani jagung di kecamatan wirosari, kabupaten grobogan (http://eprints.undip.ac.id/26497/1/skripsi_lengkap1_%28R%29.pdf)

tanggal akses 20 April 2012

Umar, Husein.2000. Metode Riset Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Warsana. 2007. “Analisis efisiensi dan keuntungan usahatani jagung di kecamatan randublatung kabupaten blora” , Tesis, Universitas Diponegoro.

(http://www.scribd.com/doc/39036705/Wars-an-A)

Gambar

Tabel 1.1  Perkembangan Produksi Teh di Indonesia Tahun 2000-2010 .........
Gambar 4.1 Struktur organisasi PT Perkebunan Nusantara IV Bah Butong ...
Tabel 1.1 Perkembangan Produksi Teh di Indonesia Tahun 2000-2010
Tabel 1.2 Perkembangan Hasil Volume Ekspor Teh Indonesia Tahun 2000-2010

Referensi

Dokumen terkait

Furthermore, shipping category AIML file is included in the Chatbot. This category handles question from customers that are related with information about order status.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulsel dapat menyelesaikan Laporan Kinerja Instansi

Arah pengembangan PKP di Provinsi Banten pada tahun 2030 sesuai RTRW, maka beberapa kota harus mulai mengembangkan permukiman di wilayah sekitarnya dan atau

Dalam Proses pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Tahun 2014 ini, dijumpai berbagai permasalahan dan hambatan, seperti masih adanya target kinerja dan realisasi

40 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Nomor 196 Tahun 2015 tentang Pedoman Pengelolaan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak, disebutkan bahwa ruang publik terpadu

Pemerintah Daerah Tahun 2014 yang menjadi sasaran pembangunan dalam RPJMD. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

RSUP Haji Adam Malik Medan periode tahun 2014 dan 2015. Mengetahui sebaran etiologi pasien CTS di RSUP Haji

Tentu saja yang bisa diakses hanya situs yang berformat Wireless Markup Language ( WML ) dan eXtensible HyperText Markup Language for Mobile Profile ( XHTML MP ). Oleh karena