• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SUB MATERI POKOK EKOSISTEMDI KELAS VII SMP BUDISATRYAMEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SUB MATERI POKOK EKOSISTEMDI KELAS VII SMP BUDISATRYAMEDAN."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

(NHT) DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SUB MATERI POKOK EKOSISTEM

DI KELAS VII SMP BUDISATRYA MEDAN

Oleh : Silvana Siregar NIM. 409341045

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPISI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

RIWAYAT HIDUP

Silvana Siregar dilahirkan di Padangsidimpuan, pada tanggal 26 Juni 1991. Ayah

bernama Drs. Afner Azis Siregar dan Ibu bernama Raini Hasibuan, S.P dan

merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Pada tahun 1997, penulis masuk

SD Negeri 200102, dan lulus pada tahun 2003. Pada tahun 2003, penulis

melanjutkan sekolah di SMP Negeri 3 Padangsidimpuan dan lulus pada tahun

2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1

Padangsidimpuan dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis diterima

di Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat

dan nikmat yang dikaruniakan-Nya kepada penulis hingga penelitian ini dapat

selesai tepat pada waktunya.

Skripsi berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa dengan Metode

Numbered Head Together (NHT) dan Student Teams Achievement Division

(STAD) pada Sub Materi Pokok Ekosistem di Kelas VII SMP BUDISATRYA

MEDAN”. Adapun skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak

Drs. Tonggo Sinaga, M.S selaku Dosen Pembimbing Skripsi, beliau telah banyak

memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan

proposal hingga akhir penulisan skipsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan

kepada Bapak Drs. Lazuardi, M.Si, Bapak Drs. Ashar Hasairin, M.Si, dan Ibu

Dra. Hj. Cicik Suryani, M.Si sebagai dosen penguji I, II, III yang telah

memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai

penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak

Prof. Drs. H. Mulia Sembiring selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah

membimbing dan memotivasi penulis selama perkuliahan, Ucapan terima kasih

juga disampaikan kepada Bapak Prof. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan FMIPA

Unimed.

Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai

Jurusan Biologi yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis

selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak

Nursyam Syamsuar Guci, B.Sc selaku kepala sekolah SMP Budisatrya Medan dan

Ibu Masnuribot, S.Pd selaku guru bidang studi biologi yang telah banyak

membantu dan membimbing penulis selama penelitian dan para guru serta staf

administrasi yang telah memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis

(5)

Ucapan terima kasih yang tiada terhingga penulis haturkan kepada

Ayahanda Drs. Afner Azis Siregar dan Ibunda Raini Hasibuan, S.P yang telah

ikhlas membesarkan dan mendidik penulis dengan penuh kasih sayang dan selalu

mendoakan penulis sampai pada saat ini, buat adik-adik saya tercinta Romana

Andelia Siregar dan Rivaldo Azis Siregar yang terus memberikan motivasi dan

doa serta kasih sayang yang tak pernah henti dalam menyelesaikan studi di

UNIMED. Teristimewa buat Muhammad Faizal Lubis S.Pd yang cukup banyak

berperan dalam memberikan motivasi dan doa yang tulus kepada penulis hingga

terselesainya skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada

sahabat-sahabat terdekat penulis, terutama Riza Efrina, Hutri Purnama Sari, Zainuddin,

Nurhidayah, Ummi Salamah, dan Evirayani yang telah memberi dukungan,

motivasi serta waktu yang diberikan, semoga Allah SWT memberikan rahmat dan

hidayah-Nya kepada kita, serta sahabat-sahabat lainnya tak bisa disebutkan satu

persatu.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi

ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari

pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi

pembaca dan dunia pendidikan.

Medan, Juli 2013

Penulis,

(6)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN STUDENT

TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SUB MATERI POKOK EKOSISTEM

DI KELAS VII SMP BUDISATRYA MEDAN

SILVANA SIREGAR (NIM: 409341045) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar biologi siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dan Student Teams Achievement Division (STAD) pada Sub Materi Pokok Ekosistem di Kelas VII SMP Budisatrya Medan.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII Semester gaenap SMP Budisatrya Medan terdiri dari empat kelas. Sampel penelitian ini diambil dua kelas yaitu kelas VII1 (sebagai kelas eksperimen I) dan kelas VII4 (sebagai kelas eksperimen II) yang masing-masing berjumlah 40 siswa ditentukan dengan cara purposif. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan tes pilihan berganda dengan jumlah 20 soal yang telah teruji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda soalnya.

Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen I adalah 44,00 dan nilai rata-rata kelas eksperimen II adalah 43,75. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan awal kedua kelas adalah sama. Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen I dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan kelas eksperimen II dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Setelah pembelajaran selesai diberikan postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen I 72,625 dan kelas eksperimen II 65,125.

(7)

THE DIFFERENT IN STUDENT LEARNING RESULT OF METHOD NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) AND STUDENT

ACHIEVEMENT DIVISION TEAMS (STAD) ON THE ECOSYSTEM SUB MATERI CLASS VII

SMP BUDISATRYA MEDAN SILVANA SIREGAR (NIM: 409341045)

ABSTRACT

This research aims to determine the differences in learning result biology students using cooperative learning of method Numbered Head Together (NHT) and Student Teams Achievement Division (STAD) on Topic Sub Ecosystem in Medan Budisatrya Junior Class VII.

The population in this study were all students of class VII Semester gaenap SMP Budisatrya field consists of four classes. The research sample was taken two classes VII1 class (as an experimental class I) and VII4 class (as an experimental class II), each of which are 40 students determined by purposive. To obtain the necessary data in this study used multiple-choice test with 20 questions a number of proven validity, reliability, level of difficulty and about the different power.

The results were obtained an average value of experimental pretest grade I was 44.00 and the average value of the experimental class II is 43.75. The results showed that the ability of both classes is the same beginning. Then given a different treatment, the experimental class I with NHT cooperative learning model and the experimental class II with STAD cooperative learning. After learning is completed posttest with a given average yield 72.625 experiment class I and class II 65.125 experiment.

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Fase-Fase Dalam Pembelajaran Kooperatif 11

Tabel 2.2. Langkah-Langkah Penskoran dalam STAD 18

Tabel 2.3. Langkah-Langkah dalam Pembelajaran Kooperatif STAD 20

Tabel 3.1. Kisi-Kisi Soal 33

Tabel 3.2. Rancangan Penelitian 36

Tabel 3.3. Kriteria Uji Validitas 37

Tabel 3.4. Kriteria Uji Reliabilitas 38

Tabel 3.5. Kriteria Tingkat Kesukaran 39

Tabel 3.6. Kriteria Uji Daya Pembeda 39

Tabel 3.7. Kriteria Peningkatan Hasil Belajar 42 Tabel 4.1. Hasil Pretes Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen I 44 Tabel 4.2. Hasil Postes Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II 45 Tabel 4.3. Ringkasan Hasil Perhitungan Nilai Rata-Rata, Standar Deviasi 46

dan Varians

Tabel 4.4. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen I dan 47 Kelas Eksperimen II

Tabel 4.5. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Kedua Kelas 48 Tabel 4.6. Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Postes Siswa 48

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Pegunungan Merupakan Contoh Ekosistem 22

Gambar 2.2. Sawah Merupakan Ekosistem Buatan 23

Gambar 2.3. Rantai Makanan 25

Gambar 2.4. Jaring-Jaring Makanan 26

Gambar 2.5. Piramida Makanan 27

Gambar 3.1. Skema Alur Penelitian 35

Gambar 5.1. Diagram Batang Nilai Pretes Kelas Eksperimen 41 dan Kelas Kontrol

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 56

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 58

Lampiran 3. Instrumen Tes 88

Lampiran 4. Kunci Jawaban Instrumen 96

Lampiran 5. Lembar Kegiatan Siswa 97

Lampiran 6. Tabel Validitas Tes 102

Lampiran 7. Tabel Perhitungan Validitas Tes 103

Lampiran 8. Tabel Reliabilitas Tes 106

Lampiran 9. Perhitungan Reliabilitas Tes 107

Lampiran 10. Tabel Tingkat Kesukaran 108

Lampiran 11. Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 109

Lampiran 12. Tabel Daya Pembeda Tes 111

Lampiran 13. Perhitungan Daya Pembeda Tes 112

Lampiran 14. Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen I 114 Lampiran 15. Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen II 116 Lampiran 16. Rekapitulasi Hasil Jawaban Pretes Kelas Eksperimen I 118 Lampiran 17. Rekapitulasi Hasil Jawaban Postes Kelas Eksperimen I 119 Lampiran 18. Rekapitulasi Hasil Jawaban Pretes Kelas Eksperimen II 120 Lampiran 19. Rekapitulasi Hasil Jawaban Postes Kelas Eksperimen II 121 Lampiran 20. Perhitungan Rata-Rata, Varians, dan Standar Deviasi 122

Lampiran 21. Uji Normalitas 124

Lampiran 22. Uji Homogenitas 129

Lampiran 23. Uji Hipotesis 133

Lampiran 24. Dokumentasi Penelitian 136

(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah faktor yang sangat penting dalam meningkatkan sumber

daya manusia, sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia

dituntut untuk meningkatkan mutu pendidikannya. Dalam hal ini pemerinah telah

melakukan berbagai usaha untuk memperbaiki mutu pendidikan, seperti

penyediaan tenaga-tenaga pendidik yang professional sesuai dengan tingkat

pendidikan dan kebutuhan yang semakin kompleks.

Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah

lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang

didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di

dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi ; otak

anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut

untuk memahami informasi dan diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan

kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan paradigma baru, pembelajaran akan berfokus pada

pengembangan kemampuan intelektual yang berlangsung secara sosial dan

kultural, mendorong siswa membangun pemahaman dan pengetahuannya sendiri

dalam konteks sosial, dan belajar dimulai dari pengetahuan awal dan perspektif

budaya. Tugas belajar didesain menantang dan menarik untuk mencapai derajat

berfikir tingkat tinggi. (Daryanto, 2010)

Kenyataan di lapangan siswa hanya menghafal konsep dan kurang mampu

menggunakan konsep tersebut jika menemui masalah dalam kehidupan nyata yang

berhubungan dengan konsep yang dimiliki. Lebih jauh lagi, bahkan siswa kurang

mampu menentukan masalah dan merumuskannya. Jika dikaitkan dengan

pemahaman siswa terhadap materi ajar, kita menyadari bahwa ada siswa yang

mampu memiliki tingkat hafalan yang baik terhadap materi yang diterimanya,

namun kenyataan mereka sering kurang memahami dan mengerti secara

(12)

Berdasarkan observasi di lapangan yaitu di SMP Budisatrya Medan,

metode pembelajaran biologi yang diterapkan oleh guru seringkali adalah metode

ceramah. Hal ini terlihat dari RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang

banyak menggunakan metode ceramah. Metode ini membuat guru mendominasi

kegiatan belajar mengajar dikelas, sehingga siswa menjadi pasif. Guru dijadikan

sebagai satu-satunya sumber informasi, sehingga kegiatan pembelajaran hanya

mengutamakan aspek kognitif tanpa memperhatikan aspek afektif dan

psikomotorik. Hal tersebut menyebabkan hasil belajar siswa rendah, yakni tidak

mendapatkan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan oleh

sekolah tersebut, hal ini ditunjukkan dari nilai rata-rata ulangan siswa pada

semester ganjil tahun ajaran 2012/2013 yaitu 6,38 sementara KKM untuk mata

pelajaran biologi kelas VII yaitu 6,80.

Ekosistem merupakan materi yang bersifat teori dan sarat akan konsep

yang saling berhubungan, namun sesungguhnya sangat dekat dengan kehidupan

siswa. Dalam proses pembelajaran pada materi ekosistem aktivitas siswa terbatas

pada mendengarkan, mencatat dan menjawab pertanyaan bila guru memberikan

pertanyaan. Proses belajar seperti ini kurang mendorong siswa untuk berfikir kritis

dan kreatif.

Model Pembelajaran adalah unsur penting keberhasilan siswa dalam

belajar. Pemilihan dan penggunaan model pembelajaran yang menjadi

pertimbangan adalah tujuan yang akan dicapai. Model pembelajaran yang menitik

beratkan pada kerja sama antar kelompok adalah pembelajaran kooperatif.

Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT)

merupakan pembelajaran dengan sistem penomoran dan menempatkan siswa

dalam kelompok-kelompok kecil untuk berdiskusi, menelaah materi yang

tercakup dalam suatu pelajaran. Adapun ciri khas NHT adalah guru hanya

menunjuk seorang siswa yang mewakili kelompoknya, tanpa memberi tahu

terlebih dahulu siapa yang akan mewakili kelompok itu. Cara ini menjamin

keterlibatan total semua siswa, dan juga merupakan upaya yang sangat baik untuk

(13)

Model pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Division

(STAD). Model pembelajaran ini dilakukan dengan membagi siswa dalam

kelompok-kelompok kecil dengan menggunakan lembar kegiatan atau perangkat

pembelajaran yang lain, untuk menuntaskan materi pelajarannya, kemudian saling

membantu satu sama lain untuk memahami bahan pelajarannya melalui diskusi.

Disini tim memastikan bahwa seluruh anggota telah menguasai bahan tersebut.

Pembelajaran kooperatif tipe NHT dan STAD pernah diteliti oleh beberapa

peneliti sebelumnya, antara lain Darianti (2011) hasil belajar biologi siswa dengan

menerapakan model pembelajaran kooperatif NHT sebesar 87.17%. Penelitian

lain juga dilakukan oleh Khairina (2009) pada pokok bahasan ekosistem

menunjukan bahwa pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan hasil

belajar siswa yaitu sebesar 19,25%. Elida (2010) melakukan penelitian tetang

pengaruh pembelajaran biologi dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif STAD dan memperoleh hasil peningkatan belajar sebesar 69,5%.

Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Meriyati (2010) dan memperoleh

peningkatan hasil belajar sebesar 30,43%.

Berdasarkan penelitian sebelumnya dalam penggunaan model

pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dan Student Teams Achievement

Devision (STAD) telah berhasil meningkatkan hasil belajar siswa, sehingga

penulis tertarik menggunakan tipe NHT dan STAD karena kedua tipe ini

sama-sama memliliki tujuan untuk kerja sama-sama dalam kelompok dan mengajarkan

tanggung jawab terhadap hasil belajarnya.

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti ingin mengetahui model kooperatif

manakah yang sesuai untuk mengajarkan materi pokok bahasan Ekosistem dengan

membandingkan hasil belajar siswa diajar melalui model pembelajaran NHT dan

(14)

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas, maka

yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Metode belajar yang digunakan guru adalah metode ceramah.

2. Siswa tampak pasif dalam menerima pengetahuan dari guru.

3. Hasil belajar biologi siswa masih rendah.

4. Proses belajar kurang mendorong siswa untuk berfikir kritis dan kreatif.

1.3.Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas batasan masalah adalah:

1. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Budisatrya Medan dan objek yang

diteliti adalah siswa kelas VII semester II Tahun Pembelajaran 2012/2013.

2. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekosistem.

3. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran

kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dan Student Teams

Achievement Division (STAD).

1.4.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran

kooperatif tipe Number Head Together (NHT) pada sub materi pokok

ekosistem di kelas VII SMP Budisatrya Medan Tahun Pembelajaran

2012/2013?

2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran

kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub

materi pokok ekosistem di kelas VII SMP Budisatrya Medan Tahun

Pembelajaran 2012/2013?

3. Apakah ada perbedaan antara hasil belajar siswa yang diajar menggunakan

(15)

Teams Achievement Division (STAD) pada sub materi pokok ekosistem di

kelas VII SMP Budisatrya Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013?

1.5.Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran koperatif tipe Number Head Together (NHT) pada sub

materi pokok ekosistem di kelas VII SMP Budisatrya Medan Tahun

Pembelajaran 2012/2013.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran koperatif tipe tipe Student Teams Achievement Division

(STAD) pada sub materi pokok ekosistem di kelas VII SMP Budisatrya

Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013.

3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan model

pembelajaran koperatif tipe Number Head Together (NHT) dan Student

Teams Achievement Division (STAD) pada sub materi pokok ekosistem di

kelas VII SMP Budisatrya Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013.

1.6.Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk :

1. Sebagai bahan masukan bagi guru dalam menentukan model pembelajaran

yang akan digunakan dalam menyampaikan materi pembelajaran yang

sesuai dengan pokok bahasan.

2. Sebagai masukan bagi peneliti untuk mempersiapkan diri menjadi guru

yang mampu meningkatkan kualitas pembelajaran

3. Memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi siswa tentang cara

berdiskusi dengan model pembelajaran NHT dan STAD sehingga dapat

dimanfaatkan siswa untuk menggali dan mengembangkan pengetahuan

dan keterampilan belajar untuk topik lain melalui sharing informasi

(16)

4. Sebagai bahan acuan atau referensi bagi para peneliti yang melakukan

penelitian yang sejenis.

1.7Defenisi Operasional

Adapun defenisi operasional penelitian ini adalah :

1. Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT)

merupakan pembelajaran dengan sistem penomoran dan menempatkan

siswa dalam kelompok-keelompok kecil untuk berdiskusi menelaah materi

yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka

terhadap isi pelajaran tersebut.

2. Model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division

(STAD) merupakan model pembelajaran dengan sistem membagi siswa

dalam kelompok-kelompok kecil dan menggunakan lembar kegiatan atau

perangkat pembelajaran yang lain untuk menuntaskan materi pelajarannya

dengan cara saling membantu satu sama lain untuk memahami bahan

pelajaran secara tutorial, kuis satu sama lain.

3. Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan yang mengakibatkan

perubahan tingkah laku dalam diri individu sebagai aktivitas dalam belajar.

4. Ekosistem merupakan meteri pelajaran biologi yang diajarkan di SMP kelas

VII semester II yang membahas tentang satuan-satuan ekosistem,

komponen-komponen ekosistem, saling ketergantungan dalam ekosistem

(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan uji statistik serta pembahasan maka

disimpulkan sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

NHT kategori cukup dengan nilai rata-rata sebesar 72,625.

2. Hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

STAD kategori rendah dengan rata-rata 65,125, karena belum mencapai

ketuntasan minimal di sekolah SMP Budisatrya Medan.

3. Ada perbedaan antara hasil belajar siswa yang menggunakan metode

pembelajaran NHT dan STAD pada materi pokok sub materi pokok

ekosistem, di kelas VII semester genap di SMP Budisatrya Medan Tahun

Pembelajaran 2012/2013. Dari hasil uji t diperoleh thitung = 2,156 sedangkan

ttabel = 1,994, karena thitung > ttabel (2,156 > 1,994) maka Ho ditolak.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak

lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Agar guru biologi dikelas VII SMP Budisatrya Medan mencoba menerapkan

model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan STAD pada materi ekosistem,

untuk menunjang keberhasilan kegiatan pembelajaran.

2. Sebagai bahan masukan bagi peneliti dan calon guru unutk mempersiapkan

diri sehingga dapat meningkatkan kualitas pelaksanaan pangajaran.

3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi yang memberikan

pengetahuan dan pengalaman bagi siswa SMP Budisatrya Medan khususnya

tentang cara berdiskusi yang baik dengan penggunaan model pembelajaran

(18)

4. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan referensi

bagi peneliti lain selaku calon guru dalam memilih dan memanfaatkan model

Gambar

Gambar 2.1. Pegunungan Merupakan Contoh EkosistemGambar 2.3. Gambar 2.2. Sawah Merupakan Ekosistem Buatan Rantai Makanan

Referensi

Dokumen terkait

disebut plat cendawan (flat slab) dan termasuk dalan sistim plat yang kedua. Perbedaan kedua plat ditunjukkan oleh Gambar I.1. dan Gambar I.2. Plat lantai dengan balok. Gambar

Aktivitas semua pihak pada ketiga tempat tersebut (daratan/hulu, hutan mangrove, perairan laut) telah menimbulkan dampak negatif terhadap keberadaan dan keberlanjutan fungsi

Bagi pihak luar dalam hal ini kreditur maupun investor dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam menanamkan modal mereka serta untuk mengetahui kelangsungan dari

Penelitian dan hasil sistem informasi yang dibuat dan diimplementasikan pada SMP N 1 Widodaren Ngawi, sehingga tujuan yang ingin dicapai yaitu membuat sistem yang cepat dan

Ekstrak etanol rimpang jahe diuji terhadap Staphylococcus aureus untuk mendapatkan konsentrasi yang dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus dengan diameter zona

[r]

Hubungan antara penggunaan metode mengajar, pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dan pengalaman mengajar guru dengan tingkat motivasi beiajar geografi siswa SMA Negeri di

Telah disusun rancangan sistem kendali karakteristik CPO selama pengaliran yaitu (A) kendali pengaliran pada kondisi isotermal pada suhu tertentu (dipilih di antara suhu