PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER
(NHT) DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SUB MATERI POKOK EKOSISTEM
DI KELAS VII SMP BUDISATRYA MEDAN
Oleh : Silvana Siregar NIM. 409341045
Program Studi Pendidikan Biologi
SKRIPISI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
RIWAYAT HIDUP
Silvana Siregar dilahirkan di Padangsidimpuan, pada tanggal 26 Juni 1991. Ayah
bernama Drs. Afner Azis Siregar dan Ibu bernama Raini Hasibuan, S.P dan
merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Pada tahun 1997, penulis masuk
SD Negeri 200102, dan lulus pada tahun 2003. Pada tahun 2003, penulis
melanjutkan sekolah di SMP Negeri 3 Padangsidimpuan dan lulus pada tahun
2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1
Padangsidimpuan dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis diterima
di Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat
dan nikmat yang dikaruniakan-Nya kepada penulis hingga penelitian ini dapat
selesai tepat pada waktunya.
Skripsi berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa dengan Metode
Numbered Head Together (NHT) dan Student Teams Achievement Division
(STAD) pada Sub Materi Pokok Ekosistem di Kelas VII SMP BUDISATRYA
MEDAN”. Adapun skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Drs. Tonggo Sinaga, M.S selaku Dosen Pembimbing Skripsi, beliau telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan
proposal hingga akhir penulisan skipsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada Bapak Drs. Lazuardi, M.Si, Bapak Drs. Ashar Hasairin, M.Si, dan Ibu
Dra. Hj. Cicik Suryani, M.Si sebagai dosen penguji I, II, III yang telah
memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai
penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak
Prof. Drs. H. Mulia Sembiring selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah
membimbing dan memotivasi penulis selama perkuliahan, Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada Bapak Prof. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan FMIPA
Unimed.
Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai
Jurusan Biologi yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis
selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak
Nursyam Syamsuar Guci, B.Sc selaku kepala sekolah SMP Budisatrya Medan dan
Ibu Masnuribot, S.Pd selaku guru bidang studi biologi yang telah banyak
membantu dan membimbing penulis selama penelitian dan para guru serta staf
administrasi yang telah memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis
Ucapan terima kasih yang tiada terhingga penulis haturkan kepada
Ayahanda Drs. Afner Azis Siregar dan Ibunda Raini Hasibuan, S.P yang telah
ikhlas membesarkan dan mendidik penulis dengan penuh kasih sayang dan selalu
mendoakan penulis sampai pada saat ini, buat adik-adik saya tercinta Romana
Andelia Siregar dan Rivaldo Azis Siregar yang terus memberikan motivasi dan
doa serta kasih sayang yang tak pernah henti dalam menyelesaikan studi di
UNIMED. Teristimewa buat Muhammad Faizal Lubis S.Pd yang cukup banyak
berperan dalam memberikan motivasi dan doa yang tulus kepada penulis hingga
terselesainya skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada
sahabat-sahabat terdekat penulis, terutama Riza Efrina, Hutri Purnama Sari, Zainuddin,
Nurhidayah, Ummi Salamah, dan Evirayani yang telah memberi dukungan,
motivasi serta waktu yang diberikan, semoga Allah SWT memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita, serta sahabat-sahabat lainnya tak bisa disebutkan satu
persatu.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi
ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi
pembaca dan dunia pendidikan.
Medan, Juli 2013
Penulis,
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN STUDENT
TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SUB MATERI POKOK EKOSISTEM
DI KELAS VII SMP BUDISATRYA MEDAN
SILVANA SIREGAR (NIM: 409341045) ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar biologi siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dan Student Teams Achievement Division (STAD) pada Sub Materi Pokok Ekosistem di Kelas VII SMP Budisatrya Medan.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII Semester gaenap SMP Budisatrya Medan terdiri dari empat kelas. Sampel penelitian ini diambil dua kelas yaitu kelas VII1 (sebagai kelas eksperimen I) dan kelas VII4 (sebagai kelas eksperimen II) yang masing-masing berjumlah 40 siswa ditentukan dengan cara purposif. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan tes pilihan berganda dengan jumlah 20 soal yang telah teruji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda soalnya.
Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen I adalah 44,00 dan nilai rata-rata kelas eksperimen II adalah 43,75. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan awal kedua kelas adalah sama. Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen I dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan kelas eksperimen II dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Setelah pembelajaran selesai diberikan postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen I 72,625 dan kelas eksperimen II 65,125.
THE DIFFERENT IN STUDENT LEARNING RESULT OF METHOD NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) AND STUDENT
ACHIEVEMENT DIVISION TEAMS (STAD) ON THE ECOSYSTEM SUB MATERI CLASS VII
SMP BUDISATRYA MEDAN SILVANA SIREGAR (NIM: 409341045)
ABSTRACT
This research aims to determine the differences in learning result biology students using cooperative learning of method Numbered Head Together (NHT) and Student Teams Achievement Division (STAD) on Topic Sub Ecosystem in Medan Budisatrya Junior Class VII.
The population in this study were all students of class VII Semester gaenap SMP Budisatrya field consists of four classes. The research sample was taken two classes VII1 class (as an experimental class I) and VII4 class (as an experimental class II), each of which are 40 students determined by purposive. To obtain the necessary data in this study used multiple-choice test with 20 questions a number of proven validity, reliability, level of difficulty and about the different power.
The results were obtained an average value of experimental pretest grade I was 44.00 and the average value of the experimental class II is 43.75. The results showed that the ability of both classes is the same beginning. Then given a different treatment, the experimental class I with NHT cooperative learning model and the experimental class II with STAD cooperative learning. After learning is completed posttest with a given average yield 72.625 experiment class I and class II 65.125 experiment.
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Fase-Fase Dalam Pembelajaran Kooperatif 11
Tabel 2.2. Langkah-Langkah Penskoran dalam STAD 18
Tabel 2.3. Langkah-Langkah dalam Pembelajaran Kooperatif STAD 20
Tabel 3.1. Kisi-Kisi Soal 33
Tabel 3.2. Rancangan Penelitian 36
Tabel 3.3. Kriteria Uji Validitas 37
Tabel 3.4. Kriteria Uji Reliabilitas 38
Tabel 3.5. Kriteria Tingkat Kesukaran 39
Tabel 3.6. Kriteria Uji Daya Pembeda 39
Tabel 3.7. Kriteria Peningkatan Hasil Belajar 42 Tabel 4.1. Hasil Pretes Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen I 44 Tabel 4.2. Hasil Postes Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II 45 Tabel 4.3. Ringkasan Hasil Perhitungan Nilai Rata-Rata, Standar Deviasi 46
dan Varians
Tabel 4.4. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen I dan 47 Kelas Eksperimen II
Tabel 4.5. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Kedua Kelas 48 Tabel 4.6. Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Postes Siswa 48
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Pegunungan Merupakan Contoh Ekosistem 22
Gambar 2.2. Sawah Merupakan Ekosistem Buatan 23
Gambar 2.3. Rantai Makanan 25
Gambar 2.4. Jaring-Jaring Makanan 26
Gambar 2.5. Piramida Makanan 27
Gambar 3.1. Skema Alur Penelitian 35
Gambar 5.1. Diagram Batang Nilai Pretes Kelas Eksperimen 41 dan Kelas Kontrol
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus 56
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 58
Lampiran 3. Instrumen Tes 88
Lampiran 4. Kunci Jawaban Instrumen 96
Lampiran 5. Lembar Kegiatan Siswa 97
Lampiran 6. Tabel Validitas Tes 102
Lampiran 7. Tabel Perhitungan Validitas Tes 103
Lampiran 8. Tabel Reliabilitas Tes 106
Lampiran 9. Perhitungan Reliabilitas Tes 107
Lampiran 10. Tabel Tingkat Kesukaran 108
Lampiran 11. Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 109
Lampiran 12. Tabel Daya Pembeda Tes 111
Lampiran 13. Perhitungan Daya Pembeda Tes 112
Lampiran 14. Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen I 114 Lampiran 15. Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen II 116 Lampiran 16. Rekapitulasi Hasil Jawaban Pretes Kelas Eksperimen I 118 Lampiran 17. Rekapitulasi Hasil Jawaban Postes Kelas Eksperimen I 119 Lampiran 18. Rekapitulasi Hasil Jawaban Pretes Kelas Eksperimen II 120 Lampiran 19. Rekapitulasi Hasil Jawaban Postes Kelas Eksperimen II 121 Lampiran 20. Perhitungan Rata-Rata, Varians, dan Standar Deviasi 122
Lampiran 21. Uji Normalitas 124
Lampiran 22. Uji Homogenitas 129
Lampiran 23. Uji Hipotesis 133
Lampiran 24. Dokumentasi Penelitian 136
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah faktor yang sangat penting dalam meningkatkan sumber
daya manusia, sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia
dituntut untuk meningkatkan mutu pendidikannya. Dalam hal ini pemerinah telah
melakukan berbagai usaha untuk memperbaiki mutu pendidikan, seperti
penyediaan tenaga-tenaga pendidik yang professional sesuai dengan tingkat
pendidikan dan kebutuhan yang semakin kompleks.
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah
lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang
didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di
dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi ; otak
anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut
untuk memahami informasi dan diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan
kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan paradigma baru, pembelajaran akan berfokus pada
pengembangan kemampuan intelektual yang berlangsung secara sosial dan
kultural, mendorong siswa membangun pemahaman dan pengetahuannya sendiri
dalam konteks sosial, dan belajar dimulai dari pengetahuan awal dan perspektif
budaya. Tugas belajar didesain menantang dan menarik untuk mencapai derajat
berfikir tingkat tinggi. (Daryanto, 2010)
Kenyataan di lapangan siswa hanya menghafal konsep dan kurang mampu
menggunakan konsep tersebut jika menemui masalah dalam kehidupan nyata yang
berhubungan dengan konsep yang dimiliki. Lebih jauh lagi, bahkan siswa kurang
mampu menentukan masalah dan merumuskannya. Jika dikaitkan dengan
pemahaman siswa terhadap materi ajar, kita menyadari bahwa ada siswa yang
mampu memiliki tingkat hafalan yang baik terhadap materi yang diterimanya,
namun kenyataan mereka sering kurang memahami dan mengerti secara
Berdasarkan observasi di lapangan yaitu di SMP Budisatrya Medan,
metode pembelajaran biologi yang diterapkan oleh guru seringkali adalah metode
ceramah. Hal ini terlihat dari RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang
banyak menggunakan metode ceramah. Metode ini membuat guru mendominasi
kegiatan belajar mengajar dikelas, sehingga siswa menjadi pasif. Guru dijadikan
sebagai satu-satunya sumber informasi, sehingga kegiatan pembelajaran hanya
mengutamakan aspek kognitif tanpa memperhatikan aspek afektif dan
psikomotorik. Hal tersebut menyebabkan hasil belajar siswa rendah, yakni tidak
mendapatkan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan oleh
sekolah tersebut, hal ini ditunjukkan dari nilai rata-rata ulangan siswa pada
semester ganjil tahun ajaran 2012/2013 yaitu 6,38 sementara KKM untuk mata
pelajaran biologi kelas VII yaitu 6,80.
Ekosistem merupakan materi yang bersifat teori dan sarat akan konsep
yang saling berhubungan, namun sesungguhnya sangat dekat dengan kehidupan
siswa. Dalam proses pembelajaran pada materi ekosistem aktivitas siswa terbatas
pada mendengarkan, mencatat dan menjawab pertanyaan bila guru memberikan
pertanyaan. Proses belajar seperti ini kurang mendorong siswa untuk berfikir kritis
dan kreatif.
Model Pembelajaran adalah unsur penting keberhasilan siswa dalam
belajar. Pemilihan dan penggunaan model pembelajaran yang menjadi
pertimbangan adalah tujuan yang akan dicapai. Model pembelajaran yang menitik
beratkan pada kerja sama antar kelompok adalah pembelajaran kooperatif.
Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT)
merupakan pembelajaran dengan sistem penomoran dan menempatkan siswa
dalam kelompok-kelompok kecil untuk berdiskusi, menelaah materi yang
tercakup dalam suatu pelajaran. Adapun ciri khas NHT adalah guru hanya
menunjuk seorang siswa yang mewakili kelompoknya, tanpa memberi tahu
terlebih dahulu siapa yang akan mewakili kelompok itu. Cara ini menjamin
keterlibatan total semua siswa, dan juga merupakan upaya yang sangat baik untuk
Model pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Division
(STAD). Model pembelajaran ini dilakukan dengan membagi siswa dalam
kelompok-kelompok kecil dengan menggunakan lembar kegiatan atau perangkat
pembelajaran yang lain, untuk menuntaskan materi pelajarannya, kemudian saling
membantu satu sama lain untuk memahami bahan pelajarannya melalui diskusi.
Disini tim memastikan bahwa seluruh anggota telah menguasai bahan tersebut.
Pembelajaran kooperatif tipe NHT dan STAD pernah diteliti oleh beberapa
peneliti sebelumnya, antara lain Darianti (2011) hasil belajar biologi siswa dengan
menerapakan model pembelajaran kooperatif NHT sebesar 87.17%. Penelitian
lain juga dilakukan oleh Khairina (2009) pada pokok bahasan ekosistem
menunjukan bahwa pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan hasil
belajar siswa yaitu sebesar 19,25%. Elida (2010) melakukan penelitian tetang
pengaruh pembelajaran biologi dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif STAD dan memperoleh hasil peningkatan belajar sebesar 69,5%.
Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Meriyati (2010) dan memperoleh
peningkatan hasil belajar sebesar 30,43%.
Berdasarkan penelitian sebelumnya dalam penggunaan model
pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dan Student Teams Achievement
Devision (STAD) telah berhasil meningkatkan hasil belajar siswa, sehingga
penulis tertarik menggunakan tipe NHT dan STAD karena kedua tipe ini
sama-sama memliliki tujuan untuk kerja sama-sama dalam kelompok dan mengajarkan
tanggung jawab terhadap hasil belajarnya.
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti ingin mengetahui model kooperatif
manakah yang sesuai untuk mengajarkan materi pokok bahasan Ekosistem dengan
membandingkan hasil belajar siswa diajar melalui model pembelajaran NHT dan
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas, maka
yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Metode belajar yang digunakan guru adalah metode ceramah.
2. Siswa tampak pasif dalam menerima pengetahuan dari guru.
3. Hasil belajar biologi siswa masih rendah.
4. Proses belajar kurang mendorong siswa untuk berfikir kritis dan kreatif.
1.3.Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas batasan masalah adalah:
1. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Budisatrya Medan dan objek yang
diteliti adalah siswa kelas VII semester II Tahun Pembelajaran 2012/2013.
2. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekosistem.
3. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dan Student Teams
Achievement Division (STAD).
1.4.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran
kooperatif tipe Number Head Together (NHT) pada sub materi pokok
ekosistem di kelas VII SMP Budisatrya Medan Tahun Pembelajaran
2012/2013?
2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran
kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub
materi pokok ekosistem di kelas VII SMP Budisatrya Medan Tahun
Pembelajaran 2012/2013?
3. Apakah ada perbedaan antara hasil belajar siswa yang diajar menggunakan
Teams Achievement Division (STAD) pada sub materi pokok ekosistem di
kelas VII SMP Budisatrya Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013?
1.5.Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran koperatif tipe Number Head Together (NHT) pada sub
materi pokok ekosistem di kelas VII SMP Budisatrya Medan Tahun
Pembelajaran 2012/2013.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran koperatif tipe tipe Student Teams Achievement Division
(STAD) pada sub materi pokok ekosistem di kelas VII SMP Budisatrya
Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013.
3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan model
pembelajaran koperatif tipe Number Head Together (NHT) dan Student
Teams Achievement Division (STAD) pada sub materi pokok ekosistem di
kelas VII SMP Budisatrya Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013.
1.6.Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk :
1. Sebagai bahan masukan bagi guru dalam menentukan model pembelajaran
yang akan digunakan dalam menyampaikan materi pembelajaran yang
sesuai dengan pokok bahasan.
2. Sebagai masukan bagi peneliti untuk mempersiapkan diri menjadi guru
yang mampu meningkatkan kualitas pembelajaran
3. Memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi siswa tentang cara
berdiskusi dengan model pembelajaran NHT dan STAD sehingga dapat
dimanfaatkan siswa untuk menggali dan mengembangkan pengetahuan
dan keterampilan belajar untuk topik lain melalui sharing informasi
4. Sebagai bahan acuan atau referensi bagi para peneliti yang melakukan
penelitian yang sejenis.
1.7Defenisi Operasional
Adapun defenisi operasional penelitian ini adalah :
1. Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT)
merupakan pembelajaran dengan sistem penomoran dan menempatkan
siswa dalam kelompok-keelompok kecil untuk berdiskusi menelaah materi
yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka
terhadap isi pelajaran tersebut.
2. Model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division
(STAD) merupakan model pembelajaran dengan sistem membagi siswa
dalam kelompok-kelompok kecil dan menggunakan lembar kegiatan atau
perangkat pembelajaran yang lain untuk menuntaskan materi pelajarannya
dengan cara saling membantu satu sama lain untuk memahami bahan
pelajaran secara tutorial, kuis satu sama lain.
3. Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan yang mengakibatkan
perubahan tingkah laku dalam diri individu sebagai aktivitas dalam belajar.
4. Ekosistem merupakan meteri pelajaran biologi yang diajarkan di SMP kelas
VII semester II yang membahas tentang satuan-satuan ekosistem,
komponen-komponen ekosistem, saling ketergantungan dalam ekosistem
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan uji statistik serta pembahasan maka
disimpulkan sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
NHT kategori cukup dengan nilai rata-rata sebesar 72,625.
2. Hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD kategori rendah dengan rata-rata 65,125, karena belum mencapai
ketuntasan minimal di sekolah SMP Budisatrya Medan.
3. Ada perbedaan antara hasil belajar siswa yang menggunakan metode
pembelajaran NHT dan STAD pada materi pokok sub materi pokok
ekosistem, di kelas VII semester genap di SMP Budisatrya Medan Tahun
Pembelajaran 2012/2013. Dari hasil uji t diperoleh thitung = 2,156 sedangkan
ttabel = 1,994, karena thitung > ttabel (2,156 > 1,994) maka Ho ditolak.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak
lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Agar guru biologi dikelas VII SMP Budisatrya Medan mencoba menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan STAD pada materi ekosistem,
untuk menunjang keberhasilan kegiatan pembelajaran.
2. Sebagai bahan masukan bagi peneliti dan calon guru unutk mempersiapkan
diri sehingga dapat meningkatkan kualitas pelaksanaan pangajaran.
3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi yang memberikan
pengetahuan dan pengalaman bagi siswa SMP Budisatrya Medan khususnya
tentang cara berdiskusi yang baik dengan penggunaan model pembelajaran
4. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan referensi
bagi peneliti lain selaku calon guru dalam memilih dan memanfaatkan model