PELAKSANAAN REHABILITASI HUTAN MANGROVE DAN
PARTISIPASI MASYARAKAT DI KELURAHAN BERAS
BASAH KECAMATAN PANGKALAN SUSU
KABUPATEN LANGKAT
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Geografi
Oleh
NURUL HUSNA ROKAN NIM. 308131074
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
ABSTRAK
Nurul Husna Rokan, NIM. 308131074. Pelaksanaan Rehabilitasi Hutan
Mangrove dan Partisipasi Masyarakat di Kelurahan Beras Basah Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat. Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial UNIMED, Skripsi 2012.
Penelitian ini bertujuan mengetahui: (1) Pelaksanaan rehabillitasi mangrove di Kelurahan Beras Basah Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat. (2) Partisipasi masyarakat di Kelurahan Beras Basah Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat. (3) Peran pemerintah dalam merehabilitasi hutan mangrove di Kelurahan Beras Basah Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat.
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 25 Mei 2012 sampai 25 Juni 2012. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga masyarakat yang bertempat tinggal di kawasan hutan mangrove sebanyak 150 KK dan diambil sampel sebanyak 30% sehingga menjadi 45 KK. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi dan komunikasi langsung. Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitan ini menggunakan teknik deskriptif kulitatif.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat
dan atas segala limpahan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan baik. Skripsi berjudul “ Pelaksanaan
Rehabilitasi Hutan Mangrove dan Partisipasi Masyarakat di Kelurahan Beras Basah
Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat”.
Penyusunan Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana pada Jurusan pendidikan Geografi FIS-UNIMED. Dalam hal ini penulis
menerima banyak bantuan moril maupun materil yang tidak ternilai harganya, untuk
itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M. Si selaku Rektor Unimed beserta staff.
2. Bapak Drs. H. Restu, M.S selaku Dekan Fak. Ilmu Sosial
3. Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi.
4. Ibu Dra. Asnidar, M.Si sebagai Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi yang
telah banyak mamberikan bimbingan, nasehat dan arahan kepada penulis.
5. Bapak Drs.Julismin, M.Pd sebagai Pembimbing Skripsi yang telah membimbing
penulis dalam menyelesaikan skripsi serta memberikan motivasi yang berarti
buat penulis.
6. Bapak Drs.Ardin Siallagan sebagai Pembimbing Akademik penulis. Terima
kasih untuk motivasi dan bimbingannya selama kuliah kepada penulis.
7. Bapak Drs. Kamarlin Pinem M.Si sebagai dosen penguji skripsi.
8. Bapak M. Arif M.Pd sebagai dosen penguji skripsi.
9. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Geografi yang telah memberikan
banyak ilmu yang berharga kepada penulis.
10.Bapak Hajat Siagian atas motivasi dan bantuannya.
11.Bapak Ramli selaku Lurah Kelurahan Beras Basah beserta stafnya yang telah
memberikan izin meneliti dan mengambil data kepada penulis.
12.Bapak Hassanuddin selaku Kepling Lingkungan 6 yang telah banyak membantu
dan memberikan informasi dan data-data yang diperlukan penulis dalam
penyusunan skripsi ini.
14.Untuk Orang tua ku tercinta yang selalu memberikan motivasi Ibunda Fauziah
daulay. Terima kasih atas kasih sayang, nasehat, motivasi dan semangat yang
selama ini telah diberikan, dan untuk Alm.ayahku yang telah memberikan ilmu
yang sangat bermanfaat sehingga penulis bisa menyelesaikan Kuliah ini.
15.Untuk abang-abang dan kakak ku tercinta yang sangat penulis banggakan,
Ismail Hasyim Rokan, Mustafa Kamal Rokan, Hafizoh Afif Rokan, Adli Azhari
Rokan, dan M. Khowasi Rokan terima kasih telah memberikan motivasi,
semangat, dan kebutuhan penulis selama ini.
16.Untuk saudara-saudara ku kak fitri, supi, tari,kak dedek, kak aswad,irzan, nisa,
nurul dan yang lain yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Terima kasih atas
motivasinya selama ini.
17.Untuk teman-teman satu angkatan stambuk 2008 kelas B-reguler Aini, Rina,
Yani, Andri Alamsyah, Akbar, Ary, Doni, Harits, Mulhady, Edak Kiki, Dwi ,
Teresia, Erna S, Tri Juni, Intan , Evi, Wati dan yang lain yang tidak bisa
disebutkan satu persatu terima kasih banyak telah membantu penulis dalam
mengerjakan skripsi ini.
18. Untuk teman-teman satu bimbingan skripsi, Roma, Zulaikha, Rita, dan yang
lainnya.
19.Untuk abangda, kakanda, dan kawan seperjuangan di Hmi Komisariat Fis
Unimed, terima kasih telah memeberikan motivasi untuk penulis selama ini.
Teruskan perjuanag hijau hitam di Komisariat Fis Unimed.
20.Untuk kakak dan adik-adik kos Muhabbatein terima kasih yang telah
memberikan semangat penulis dalam mengerjakan skripsi ini.
Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan ketulusan semua pihak yang
telah membantu menyelesaikan skripsi ini. Semoga Skripsi ini dapat memberikan
manfaat untuk semua pihak khususnya Jurusan Pendidikan Geografi. Akhir kata
penulis mengucapkan terima kasih.
Medan, September 2012 Penulis,
i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... vi
ABSTRAK ... vii
B.Identifikasi masalah ... 4
C. Batasan Masalah... 5
D. Rumusan Masalah... ... 5
E. Tujuan Penelitian... 6
F. Manfaat Penelitian... ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Teori... 7
B. Penelitian yang Relevan ... 21
C. Kerangka Berfikir ... 23
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... 25
B.Populasi dan Sampel... 25
C. Variabel Penelitian defenisi operasional... 26
D. Teknik Pengumpulan Data... ... 26
ii BAB IV DESKRIPSI DAERAH
A. Kondisi Fisik... 29
B. Kondisi Non Fisik... 34
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian... 41
B. Pembahasan... 69
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 82
B.Saran... 83
DAFTAR PUSTAKA...84
iii
DAFTAR TABEL
No. Uraian Hal
1. Penggunaan Lahan Kelurahan Beras Basah Tahun 2011... 31
2. Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur... 35
3. Komposisi Penduduk Berdasarkan Suku Bangsa... 36
4. Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian... 36
5. Komposisi Penduduk Bberdasarkan Agama/Kepercayaan... 38
6. Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan... 38
7. Sarana Transportasi Umum Kelurahan Beras Basah... 39
8. Prasarana Air Bersih di Kelurahan Beras Basah... 40
9. Distribusi Responden Berdasarkan Umur... 54
10. Tingkat Pendidikan Responden... 55
11. Jenis Pekerjaan Responden... 57
12. Karakteristik Suku Responden... 57
13. Kelompok Partisipasi Masyarakat Dalam Rehabilitasi ... 58
14. Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan Perencanaan... 60
15. Alasan Keikutsertaan Masyarakat dalam Perencanaan Kegiatan... 60
16. Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan Tahap Pembibitan... 61
17. Alasan Keikutsertaan Dalam Pelaksanaan Pembibitan... 62
18. Partisipasi Masyarakat dalam Pelaksanaan Penanaman Mangrove... 62
iv
20. Partisipasi Masyarakat Dalam Pemeliharaan Hutan Mangrove... 64
21. Alasan Keikutsertaan dalam Pemeliharaan Hutan Mangrove... 64
22. Partisipasi Masyarakat dalam Evaluasi... 65
v
DAFTAR GAMBAR
No. Uraian Hal
1. Gambar 1: Kerangka Berfikir... 26
2. Gambar 2: Peta Kabupaten Langkat... 32
3. Gambar 3: Peta Kecamatan Pangakalan Susu... 33
2. Gambar 4: Kawasan Hutan Mangrove Yang Rusak... ... 42
3. Gambar 5. Kawasan Mangrove Yang Telah Berubah Menjadi Areal Permukiman Penduduk... 43
4. Gambar 6. Kawasan Hutan Mangrove Yang Sudah Beralih Fungsi Menjadi Perkebunan Sawit... 44
5. Gambar 7. Kawasan Hutan Mangrove Yang Telah Berubah Menjadi Areal Pertambakan... 45
6. Gambar 8. Kawasan Hutan Mangrove Yang Telah Berubah Menjadi Areal Perkebunan... 46
7. Gambar 9. Tanaman Mangrove Yang Terkena Pasang Surut Air Laut... 48
8. Gambar 10. Lokasi Penanaman Mangrove... 48
9. Gamabar 11. Tim Rehabilitasi Sedang Menerangkan Benih Siap Disemai... 50
10. Gambar 12. Benih Mangrove... 50
vi
DAFTAR LAMPIRAN
No Uraian Hal
1. Lembar Observasi... ... 85
3. Lembar Wawancara Responden... 86
4. Lembar wawancara Pemerintah... 88
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, yang memiliki 17.504
Menurut koreksi PBB tahun 2008, Indonesia merupakan negara berpantai terpanjang
keempat di dunia setelah Amerika Serikat (AS), Kanada dan Rusia. Panjang garis
pantai Indonesia tercatat sebesar 95.181 km dan memiliki potensi sumberdaya pesisir
dan lautan yang sangat besar. Besarnya potensi sumberdaya kelautan Indonesia
tersebut sangat strategis untuk dikembangkan dalam bidang wisata demi membangun
perekonomian dan menunjang kesejahteraan masyarakat yang mengacu pada
semangat otonomi daerah dan kemandirian masyarakat lokal.
Salah satu dari sumber yang mendapat perhatian di wilayah pesisir adalah
ekosistem mangrove. Fungsi hutan mangrove sebagai spawning ground, feeding
ground, dan juga nursery ground, selain sebagai tempat penampung sedimen, hutan
mangrove merupakan ekosistem dengan tingkat produktivitas yang tinggi dengan
berbagai macam fungsi ekonomi, sosial, dan lingkungan yang penting. Salah satu
fungsi sosial hutan mangrove adalah memungkinkannya berfungsi sebagai tujuan
wisata.
Mangrove merupakan alat atau tameng daerah pesisir yang juga mempunyai
banyak manfaat. Namun yang terjadi dewasa ini semakin membuat kita pesimis akan
kemungkinan untuk tetap merasakan manfaatnya di tahun-tahun mendatang. Tekanan
yang berlebihan terhadap kawasan hutan mangrove untuk berbagai kepentingan
2
tanpa mengindahkan kaidah-kaidah pelestarian alam telah mengakibatkan terjadinya
penurunan luas hutan mangrove yang cukup drastis.
Sebagian manusia dalam memenuhi keperluan hidupnya dengan
mengintervensi ekosistem mangrove. Hal ini dapat dilihat dari adanya alih fungsi
lahan (mangrove) menjadi tambak, pemukiman, industri, dan sebagainya maupun
penebangan oleh masyarakat untuk berbagai keperluan. Dampak ekologis akibat
berkurang dan rusaknya ekosistem mangrove adalah hilangnya berbagai spesies
flora dan fauna yang berasosiasi dengan ekosistem mangrove, yang dalam jangka
panjang akan mengganggu keseimbangan ekosistem mangrove khususnya dan
ekosistem pesisir umumnya, tidak hanya itu, hal yang sangat dikhawatirkan akibat
dari berkurang dan rusaknya hutan mangrove adalah akan terjadinya abrasi di daerah
pantai akibat dari kurangnya penahan gelombang.
Menurut Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial
berdasarkan data tahun 1999, luas hutan mangrove di Indonesia diperkirakan
mencapai 8,60 juta hektar dan 5,30 juta hektar di antaranya dalam kondisi rusak.
Kerusakan tersebut disebabkan oleh konversi mangrove yang sangat intensif pada
tahun 1990-an menjadi pertambakan terutama di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan
Sulawesi dalam rangka memacu ekspor komoditas perikanan. (Anonim, 2004).
Pangkalan Susu Kabupaten Langkat, Sumatera Utara terdapat kawasan hutan
bakau (mangrove). Pemeritah saat ini sedang melakukan tahap rehabilitasi kaena
selama ini hutan mangrove di daerah tersebut sudah rusak dan berkurang dengan luas
kerusakan 4.618 hektar. hal ini akibat dirambah dan dijarah, dan ini harus ditata agar
3
Pada saat ini masyarakat telah banyak mendapat kerugian akibat berkurang
dan rusaknya hutan mangrove. Misalnya karena berkurang dan rusaknya hutan
mangrove menyebabkan kurangnya penahan gelombang yang dapat menyebabkan
abrasi di daerah tersebut, karena berkurang dan rusaknya hutan mangrove
menyebabkan sedikitnya penghasilan tambak, hal ini disebabkan oleh kurangnya
tempat pemijahan bagi biota laut, kemudian sedikitnya penghasilan arang karena
hutan mangrove telah banyak mengalami kerusakan dan beralih fungsi menjadi lahan
sawit.
Jadi bisa dikatakan Kerusakan mangrove di daerah Pangkalan Susu
disebabkan oleh aktivitas masyarakat yang semakin meningkat dan akhirnya
mengeksploitasi hutan mangrove secara berlebihan. Seperti masyarakat sengaja
maupun tidak sengaja mengambil hasil hutan untuk memenuhi kebutuhan rumah
tangga maupun untuk dijual dan diproduksi dalam rangka pemenuhan kebutuhan
ekonomi keluarga, membangun permukiman baru di daerah kawasan hutan
mangrove seluas ± 40 Ha, banyaknya areal tambak yang kosong seluas ± 100 Ha,
dan adanya alih fungsi lahan mangrove ke lahan sawit yang dilakukan masyarakat
seluas ± 60 Ha.
Keadaan hutan mangrove yang semakin mengalami kerusakan tidak akan
terlepas dari masyarakat yang ada di daerah tersebut, oleh sebab itu sangat
diperlukan masyarakat yang memiliki jiwa partisipasi yang tinggi. Namun pada
kenyataannya, perkembangan pergaulan dan transformasi kemajuan peradaban
masyarakat telah membawa perubahan sikap, kebiasaan dan serta mendorong mereka
4
tersebut semakin berantusias untuk merombak hutan-hutan mangrove menjadi
tambak ikan, udang, dan berbagai kepentingan lainnya. Dengan adanya aktivitas
masyarakat ini akan mengganggu fungsi primer dari hutan mangrove itu sendiri
(Anonim,2007).
Sikap masyarakat yang hanya memanfaatkan sumber daya hutan mangrove
tanpa memperhatikan kelestariannya dapat merusak ekosistem hutan mangrove.
Untuk itu diperlukan upaya-upaya untuk memperbaiki sikap dan meningkatkan pola
partisipasi masyarakat dalam pelestarian hutan mangrove agar fungsi ganda (fungsi
ekologis dan sosial ekonomi) dari hutan mangrove dapat berjalan dengan baik dan
dapat digunakan secara optimal dan lestari (Sianipar, 2001).
Berdasarkan kenyataan di atas, Pemerintah Pangkalan Susu melaksanakan
kegiatan Rehabilitasi Mangrove agar mangrove di daerah tersebut tidak semakin
rusak. Pemerintah pangkalan Susu juga melibatkan masyarakat dalam hal
merehabilitasi hutan mangrove di daerah tersebut. Dalam hal ini, penliti mengambil
daerah Kelurahan Beras Baras sebagai Daerah Penelitian, sebab kelurahan Beras
Basah Salah satu kelurahan yang hutan Mangrovenya mengalami kerusakan.
B. Identifikasi Masalah.
Dari uraian latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasikan
masalahnya, yaitu: Adanya kerusakan mangrove akibat manusia yang
mengeksploitasi sumber daya alam pantai dan hutan mangrove seperti masyarakat
sengaja maupun tidak sengaja mengambil hasil hutan untuk memenuhi kebutuhan
rumah tangga maupun untuk dijual dan diproduksi dalam rangka pemenuhan
5
hutan mangrove, banyaknya areal tambak yang kosong, dan adanya alih fungsi lahan
mangrove ke lahan sawit yang dilakukan masyarakat. Hal ini yang mengakibatkan
berkurang dan rusaknya jumlah hutan mangrove di Kelurahan Beras Basah
Kecamatan Pangkalan Susu. karena Semakin brkurang dan rusaknya hutan mangrove
tersebut akhirnya menyebabkan kurangnya penahan gelombang yang dapat
menyebabkan abrasi di daerah tersebut. selain itu penghasilan dari tambak juga
berkurang karena kurangnya tempat pemijahan bagi biota laut.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan Latar belakang masalah dan identifikasi masalah, Pembatasan
masalah yang diambil penulis pada penelitian ini adalah:
1. Pelaksanaan rehabilitasi mangrove di Kelurahan Beras Basah kecamatan
pangkalan Susu kabupaten Langkat.
2. Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan rehabilitasi mangrove di Kelurahan
Beras Basah kecamatan Pangkalan Susu kabupaten Langkat.
3. Peran Pemerintah dalam pelaksanaan rehabilitasi mangrove di Kelurahan
Beras Basah kecamatan Pangkalan Susu kabupaten Langkat.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka yang menjadi rumusan
masalah dari penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pelaksanaan rehabilitasi mangrove di Kelurahan Beras Basah
6
2. Bagaimana Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan rehabilitasi hutan
mangrove di Kelurahan Beras Basah kecamatan Pangkalan Susu kabupaten
Langkat?
3. Bagaimana peran pemerintah dalam pelaksanaan rehabilitasi hutan mangrove
di Kelurahan Beras Basah kecamatan Pangkalan Susu kabupaten Langkat?
E. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi Tujuan Penelitian ini yaitu :
1. Untuk mengetahui pelaksanaan rehabilitasi mangrove di Kelurahan Beras
Basah Kecamatan Pangkalan Susu kabupaten Langkat.
2. Untuk Mngetahui Partisipasi Masyarakat dalam pelaksanaan rehabilitasi
mangrove di Kelurahan Beras Basah Kcamatan Pangkalan Susu Kabupaten
langkat.
3. Untuk mengetahui peran pemerintah dalam pelaksanaan rehabilitasi hutan
mangrove di Kelurahan Beras Basah kecamatan Pangkalan Susu kabupaten
Langkat.
F. Manfaat Penelitian
1. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan dari para pembaca tentang kegiatan
rehabilitasi hutan mangrove.
2. Memberikan masukan kepada pemerintah tentang perlu tidaknya pemerintah
mengikutsertakan masyarakat dalam pengelolaan hutan mangrove.
3. Memberikan masukan kepada pemerintah setempat pentingnya partisipasi
masyarakat dalam merehabilitasi hutan mangrove
82
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil pengumpulan data dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab
sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Rusaknya hutan mangrove yang ada di Kelurahan Beras Basah dilihat dari
hasil penelitian yaitu karena adanya pembukaan areal permukiman, adanya
Pembukaan Areal Perkebunan, dan pembukaan areal pertambakan
kosong.dalam pelaksanaan rehabilitasi mangrove yang dilakukan di
kelurahan Beras Basah telah sesuai dengan indikator pelaksanaan rehabilitasi
yang baik.
2. Untuk partisipasi masyarakat dalam rehabilitasi hutan mangrove di Kelurahan
Beras Basah tergolong dalam kategori cukup, hal ini terbukti dari nilai skor
rata-rata secara keseluruhan yang mempunyai nilai 1,66 dengan
menggunakan skala nol sampai
3. Peran pemerintah dalam tahapan rehabilitasi hutan mangrove yaitu peran
pemerintah dalam pemetaan lokasi penanaman, peran pemerintah dalam
pendanaan, dan peran pemerintah dalam penyuluhan sudah tergolong baik,
Namun belum ada tindak lanjut dari pemerintah dalam hal merehabilitasi
hutan mangrove sampai tahap pemeliharaan
83
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka dapat dirumuskan
beberapa saran yaitu:
1. Untuk pelaksanaan rehabilitasi mangrove di lapangan, pengelolaan
rehabilitasi perlu adanya peningkatan agar pelaksanaan rehabilitasi hutan
mangrove lebih berhasil dan sukses.
2. Kepada masyarakat diharapkan lebih mementingkan lingkungan sekitar,
khususya kawasan hutan mangrove dengan tidak menebang pohon mangrove
sembarangan dan secara berlebiahan agar pelaksanaan rehabilitasi yang telah
dilakukan tidak terbuang sia-sia dan tetap terjaga.
3. Diharapkan pemerintah lebih memeperhatikan keadaan hutan mangrove,
lebih mengawasi pelaksanaan rehabilitasi mangrove di Kelurahan Beras
Basah, dan mengawasi masyarakat yang sering mengambil hasil hutan
mangrove agar hutan mangrove dapat tetap terjaga. Dan diharapkan juga
pemerintah dapat menindaklanjuti tahap rehabilitasi dengan adanya kegiatan
pemeliharaan hutan mangrove secara berkala, anggaran dana untuk tahap
rehabilitasi disarankan agar diberikan juga untuk tahap pemeliharaan hutan
84
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S.1998. Prosedur Penelitian. Jakarta:Rienaka Cipta
Bahagia 2008. Peran Pemerintah Daerah Dan Partisipasi Masyarakat Dalam Rehabilitasi Hutan Mangrove Pasca Tsunami Di Kecamatan Baitussalam Tahun 2008.Tesis.Medan.Universitas SumateraUtara.
Bengen, D.G. 2001. Pedoman Teknis Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove.
Djamal Irawan Zoer’aini.1992.Ekosistem Komunitas Dan Lingkungan. Bumi Aksara .Jakarta
http://wisatadisumatra.blogspot.com.mangrove sebagai objek wisata pangkalan. Di akses Januari 2011
http://vananusantara.or.id.hiduphijau.Diakses 1 Juni 2012
http://green.kompasiana.com.penghijauan.rehabilitasi mangrove selamatkan ekologi dan ekonomi pesisir.
http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar pulau di Indonesia.Diakses mei 2012.
http://www.google.co.id.garis pantai indonesia.Diakses Mei 2012
Hutapea, Alex Danil 2011. Partisipasi Masyarakat dalam Pelestarian Hutan Mangrove.
Skripsi. Medan.Universitas Sumatera Utara
Kustanti, Asihing 2011. Manejemen Hutan Mangrove. PT IPB Press
Muttaqin 2008. Upaya Rehabilitasi Mangrove Di Pantai Timur Surabaya. Jurnal. Jawa Timur.Progdi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan. Universitas Pembangunan Nasional.
Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan – Institut Pertanian Bogor Indonesia.
Priyono 2006. Kajian Potensi Kawasan Mangrove Dalam Kaitannya Dengan Pengelolaan Wilayah Pantai Di Desa Panggung, Bulakbaru , Tanggultlare ,Kabupaten Jepara.Tesis. Semarang. Pasca Sarjana Program Studi ilmu Lingkungan.Universitas Diponegoro.
Rusdianti, Koni Dkk 2012. Konversi lahan hutan mangrove Serta upaya penduduk lokal dalam merehabilitasi ekosistem mangrove. Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia. Jurnal. IPB.Bogor.
Sulastri 2005. Partisipasi masyarakat dalam Konservasi Hutan Mangrove Di Desa Lubuk Kasih Kecamatan Brandan Barat Kabupaten Langkat. Skripsi Medan: Jurusan Pendidikan Geografi. FIS-UNIMED.
Setyowati 2010. Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Hutan Mangrove di Desa Surodadi Kecamatan Sayung Kabupaten Demak. Bogor. IPB.