• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH DISIPLIN, SIKAP DAN KOMPETENSI PROFESIONAL WIDYAISWARA TERHADAP KEEFEKTIFAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN DI LPMP SUMATERA UTARA (PENELITIAN TENTANG PERSEPSI PESERTA DIKLAT TAHUN 2011).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH DISIPLIN, SIKAP DAN KOMPETENSI PROFESIONAL WIDYAISWARA TERHADAP KEEFEKTIFAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN DI LPMP SUMATERA UTARA (PENELITIAN TENTANG PERSEPSI PESERTA DIKLAT TAHUN 2011)."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH DISIPLIN, SIKAP DAN KOMPETENSI PROFESIONAL

WIDYAISWARA TERHADAP KEEFEKTIFAN PELAKSANAAN

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN DI LPMP

SUMATERA UTARA

(Penelitian Tentang Persepsi Peserta Diklat Tahun 2011)

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar MAGISTER PENDIDIKAN

Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh :

AJIZAH SIREGAR

NIM : 071188130027

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

iii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan Tesis dengan judul:

“Pengaruh Disiplin, Sikap dan Kompetensi Profesional Widyaiswara Terhadap Keefektifan Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan

di LPMP Sumatera Utara” (Penelitian Tentang Persepsi Peserta Diklat Tahun 2011) ini dapat diselesaikan. Penulisan Tesis ini sebagai syarat

memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Administrasi Pendidikan, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Dalam penyelesaian penyusunan Tesis ini, penulis banyak menerima bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak yang begitu besar manfaatnya. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan rasa terima kasih yang tiada terhingga kepada yang terhormat Bapak Prof. Dr. Belferik Manullang dan bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku dosen pembimbing yang dengan tulus ikhlas, dan sabar memberikan bimbingan, pengarahan, dan saran yang sangat berarti dalam penyusunan Tesis ini.

Pada kesempatan ini, penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Bapak Prof. Dr. Belferik Manullang, selaku Direktur Program Pascasarjana

Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Prof. Dr. Syaiful Sagala, M.Pd selaku Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 4. Bapak Prof. Dr. Syaiful Sagala, M.Pd., Bapak Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd

dan Bapak Dr. Zulkifli Matondang, M.Si sebagai nara sumber dalam seminar dan penyusunan perbaikan tesis ini.

(7)

iv

6. Bapak/ibu pasca peserta pendidikan dan pelatihan prajabatan di LPMP Sumatera Utara tahun 2010 dan tahun 2011 yang membantu penulis dalam uji coba instrumen dan pengumpulan data penelitian ini.

7. Bapak/Ibu dosen Program Studi Administrasi Pendidikan, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah memberi bekal ilmu pengetahuan selama penulis mengikuti perkuliahan.

8. Bapak Candidate Dr. Bonaraja Purba, M.Si yang telah banyak memberikan dorongan moril, semangat dan bimbingan selama proses penelitian, analisis data hingga penyelesaian penyusunan Tesis ini.

9. Keluarga tercinta yang selalu memanjatkan do’a, memberikan dukungan, dorongan, dan semangat dalam penyusunan Tesis ini.

10.Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Administrasi Pendidikan, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang saling memberikan dukungan pada penulis dalam penyusunan Tesis ini.

11.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang mendukung penulis dalam penyusunan Tesis ini.

Kiranya Allah SWT melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada semua pihak yang turut membantu penulis dalam penyusunan Tesis ini. Terima kasih.

Medan, Juni 2012 Penulis,

(8)

v

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... viiii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 8

C. Pembatasan Masalah ... 9

D. Perumusan Masalah ... 9

E. Tujuan Penelitian ... 10

F. Manfaat Penelitian ... 11

BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 13

A. Kajian Teoretis ... 13

1. Keefektifan Pelaksanaan Diklat Prajabatan ... 13

2. Disiplin Widyaiswara ... 19

3. Sikap Widyaiswara ... 23

4. Kompetensi Profesional Widyaiswara ... 29

B. Penelitian Yang Relevan ... 36

C. Kerangka Berfikir ... 37

(9)

vi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 47

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 47

B. Metode Penelitian ... 47

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 48

D. Desain Penelitian ... 51

E. Definisi Operasional ... 53

F. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 54

G. Ujicoba Instrumen ... 55

H. Teknik Analisis Data ... 57

I. Pengujian Hipotesis ... 65

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 66

A. Deskripsi Data ... 66

B. Uji Persyaratan Analisis ... 74

C. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 91

D. Pengujian Kesesuaian Model ... 94

E. Temuan Penelitian ... 95

F. Pembahasan Hasil Penelitian ... 97

G. Keterbatasan Penelitian ... 100

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 102

A. Simpulan ... 102

B. Implikasi ... 104

C. Saran ... 105

DAFTAR PUSTAKA ... 107

(10)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Distribusi Populasi Penelitian ... 48

Tabel 3.2. Tabel Krejcle-Morgan ... 49

Tabel 3.3. Distribusi Populasi Penelitian ... 50

Tabel 3.4. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 55

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Variabel Disiplin Widyaiswara ... 66

Tabel 4.2. Kriteria Kecenderungan Variabel Penelitian ... 67

Tabel 4.3. Tingkat Kecenderungan Disiplin Widyaiswara ... 68

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Variabel Sikap Widyaiswara ... 69

Tabel 4.5. Tingkat Kecenderungan Sikap Widyaiswara ... 70

Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Kompetensi Profesional... 71

Tabel 4.7. Tingkat Kecenderungan Kompetensi Profesional... 72

Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Keefektifan Diklat Prajabatan ... 73

Tabel 4.9. Analisis Kecenderungan Keefektifan Diklat Prajabatan ... 74

Tabel 4.10. Uji Multikolinearitas Menggunakan Uji Pearson Correlation . 79

Tabel 4.11. Ringkasan Anava Untuk Uji Linearitas Antara X1 dan X4 ... 82

Tabel 4.12. Ringkasan Anava Untuk Uji Linearitas Antara X2 dan X4 ... 84

Tabel 4.13. Ringkasan Anava Untuk Uji Linearitas Antara X3 dan X4 ... 86

Tabel 4.14. Ringkasan Anava Untuk Uji Linearitas Antara X1 dan X3 ... 88

(11)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Angket ... 111

Lampiran 2. Ujicoba Validitas dan Reliabilitas Disiplin Widyaiswara ... 122

Lampiran 3. Ujicoba Validitas dan Reliabilitas Sikap Widyaiswara ... 123

Lampiran 4. Ujicoba Validitas dan ReliabilitasKompetensi Profesional Widyaiswara ... 124

Lampiran 5. Ujicoba Validitas dan Reliabilitas Keefektifan Pelaksanaan Diklat Prajabatan ... 124

Lampiran 6. Data Induk Penelitian ... 125

Lampiran 7. Deskripsi Data Penelitian ... 127

Lampiran 8. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 131

Lampiran 9. Uji Normalitas Data Penelitian ... 135

Lampiran 10. Uji Multikolinearitas ... 137

Lampiran 11. Analisis Regressi dan Korelasi Berganda ... 139

Lampiran 12. Analisis Korelasi Parsial ... 142

Lampiran 13. Analisis Regressi Linear Sederhana ... 144

Lampiran 14. Perhitungan Koefisien Jalur Variabel Penelitian ... 144

Lampiran 15. Perhitungan Uji Hipotesis ... 144

(12)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang berlangsung

sangat cepat dan massif pada abad ke-21 menuntut kemampuan sumberdaya pendidikan (manusia dan sumberdaya lainnya) melakukan penyesuaian yang

bermakna, agar bangsa Indonesia dapat mengejar kemajuan di bidang IPTEK seperti yang telah dicapai oleh bangsa-bangsa lain yang lebih maju. Dengan

demikian, memasuki era globalisasi pada abad ke-21 ini, pendidikan di Indonesia menghadapi tantangan besar, baik dilihat dari usaha pemerataan, perluasan akses, peningkatan mutu, relevansi, daya saing, efisiensi manajemen

pendidikan, maupun optimalisasi sumberdaya serta terwujudnya pencitraan publik.

Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara

merupakan unit pelaksana teknis di lingkungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (PSDMP dan

PMP) Kementerian Pendidikan Nasional yang bertujuan menjamin pelaksanaan pendidikan sesuai standar, norma, kriteria, dan pedoman penyelenggaraan pendidikan nasional. Terkait tugas pokok dan fungsi LPMP sebagai lembaga

penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah, telah banyak dilakukan berbagai program untuk meningkatkan keefektifan peserta diklat, di antaranya

(13)

2

Menurut Salusu (2005:299) diklat prajabatan bertujuan agar calon pegawai negeri sipil dapat melaksanakan tugasnya dengan lebih baik, dapat segera menyesuaikan diri dengan pekerjaan baru, dan dapat mengikuti dan

menciptakan perubahan-perubahan dalam pekerjaannya sehingga iklim segar senantiasa tampak dalam organisasi dan peserta diklat dapat meningkatkan

keefektifannya.

Selanjutnya menurut Robbins (2007:29) bahwa istilah keefektifan merujuk kepada pencapaian sasaran. Tamim dan Hermansjah (2002:16) menyatakan

bahwa keefektifan suatu diklat dapat terlihat antara lain dari: meningkatnya pengetahuan dan kemampuan peserta diklat dengan terjadinya perubahan

perilaku, terlaksananya seluruh program diklat sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditetapkan, rapinya penyelenggaraan seluruh kegiatan diklat berkat disiplin kerja, dedikasi dan kemampuan para penyelenggara, efisiensi dalam penggunaan

sarana dan prasarana yang tersedia, tercapainya sasaran yang telah ditetapkan bagi program diklat. Peranan tenaga kediklatan merupakan peranan kunci yaitu membantu proses belajar peserta diklat agar dapat mencapai perubahan perilaku

seperti yang diharapkan. Peranan widyaiswara ini dapat dicapai dengan baik melalui kompetensi profesional widyaiswara tersebut.

Arifin (Saudagar,2009:57) menegaskan bahwa widyaiswara yang profesional adalah widyaiswara yang mampu mengejawantahkan seperangkat fungsi dan tugas dalam lapangan pendidikan berdasarkan keahlian yang

diperoleh melalui pendidikan dan latihan khusus di bidang pekerjaan yang mampu mengembangkannya secara ilmiah. Dengan menunjukkan kompetensi

(14)

3

perhatian dan merasa puas atas pelayanan yang diberikan sehingga meningkatkan keefektifan bagi peserta diklat.

Kompetensi profesional widyaiswara dalam melakukan tugas-tugas

kepelatihan menurut Danim (2008:111) diduga mempunyai hubungan positif dengan motivasi peserta pelatihan untuk mencapai prestasi seoptimal mungkin

sesuai dengan potensi dasarnya. Motivasi peserta akan menjadi modal dasar mereka pada pasca pelatihan karena motivasi kerja yang tinggi memberi sumbangan besar terhadap keefektifan implementasi perolehan pelatihan. Proses

penyelenggaraan belajar mengajar dalam suatu diklat merupakan suatu sistem yang saling berhubungan, saling mempengaruhi dan berkaitan satu sama lain.

Pelayanan prima penyelenggara diklat akan memberikan kesan yang positif kepada peserta. Kesan positif ini akan dibawa peserta ke instansi asalnya. Intinya apabila kepuasan dan keefektifan peserta diklat yang menjadi perhatian

penyelenggara diklat, maka dapat dikatakan keseluruhan proses pelaksanaan diklat berhasil dengan baik.

Seorang widyaiswara di LPMP merupakan salah satu penyelenggara

diklat dalam menjalankan tugasnya memberikan pendidikan dan diharuskan mempersiapkan silabus, satuan acara pelatihan, bahan ajar, dan perangkat

evaluasi. Belum diterapkannya sanksi bagi widyaiswara yang tidak mempersiapkan perangkat yang diperlukannya, kurang disiplin, sikap yang kurang positif terhadap peserta pelatihan, dan kurang profesional dalam

(15)

4

Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa keefektifan peserta diklat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kompetensi profesional widyaiswara, dan kompetensi profesional widyaiswara tersebut dipengaruhi oleh disiplin kerja

dan sikap widyaiswara. Pengaruh disiplin kerja terhadap keefektifan peserta ditemukan dalam beberapa penelitian. Hasil penelitian Muhaimin (2004),

menemukan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara keefektifan karyawan dengan kedisiplinan atasan pada bagian shawing di PT. Primarindo Asia Infrastructure Tbk Bandung. Semakin baik kedisiplinan atasan yang

ditunjukkan kepada karyawan maka semakin tinggi keefektifan kerja karyawan. Sebaliknya, semakin buruk disiplin yang dicontohkan oleh atasan maka semakin

rendah keefektifan kerja karyawan. Hasil penelitian Aritonang (2005) di SMP Kristen PENABUR Jakarta menemukan bahwa meningkatnya disiplin kerja guru dapat mendorong dan berdampak positif terhadap kinerjanya. Demikian pula

hasil penelitian Hernawati (2003), menemukan bahwa indikator-indikator yang mempengaruhi keefektifan peserta diklat yang harus diprioritaskan perbaikannya oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Bidang Luar Negeri Kemdagri adalah

perlakuan yang sama terhadap peserta diklat; kemampuan dan keefektifan komunikasi aparatur; kemudahan memperoleh modul, kenyamanan ruangan

diklat.

Disiplin widyaiswara merupakan salah satu faktor penting dalam memberikan contoh yang baik kepada peserta diklat dan berpengaruh terhadap

kompetensi profesionalnya. widyaiswara yang hadir tepat waktu, berpakaian rapi, menggunakan alat-alat pembelajaran sesuai dengan peruntukannya

(16)

5

merasa puas atas proses pembelajaran yang disampaikan oleh widyaiswara tersebut. Menurut Leteiner & Levine (Soejono, 2000:24), setiap widyaiswara secara sadar dan sukarela harus disiplin dan taat pada berbagai ketentuan yang

berlaku dan memenuhi standar nilai atau norma yang telah ditetapkan baik yang berlaku di lingkup organisasi, masyarakat, dan agama. Perasaan memiliki dan

kecintaan terhadap pekerjaan serta pencapaian kompetensi profesional harus dikembangkan dan menjadi komitmen dalam diri setiap widyaiswara, sehingga akan selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi proses pembelajaran.

Selain disiplin seorang widyaiswara, sikap widyaiswara dalam memberikan materi kepada peserta diklat juga merupakan variabel yang

mempengaruhi kompetensi profesional terhadap keefektifan peserta diklat. Robbins (2007:93) menyatakan sikap (attitude) adalah pernyataan-pernyataan evaluatif – baik yang diinginkan atau yang tidak diinginkan – mengenai objek,

orang, atau peristiwa. Sikap mencerminkan bagaimana seseorang merasakan sesuatu. widyaiswara yang menunjukkan sikap yang baik dan positif kepada peserta diklat merupakan salah satu bentuk kompetensi profesionalnya.

Berdasarkan hasil analisis terhadap beberapa penelitian dan teori konseptual di atas ditemukan bahwa secara empirik terdapat perbedaan variabel

yang mempengaruhi keefektifan peserta diklat, meskipun beberapa peneliti menemukan juga variabel yang sama dengan peneliti lainnya. Keadaan ini menunjukkan bahwa berbagai variabel ditemukan secara empirik memberi

pengaruh terhadap keefektifan peserta diklat, sehingga dalam melakukan penelitian tentang keefektifan peserta diklat penulis mendapatkan peluang yang

(17)

6

dalam menjelaskan, memprediksi dan menemukan alternatif dari fenomena-fenomena permasalahan yang berkaitan dengan keefektifan peserta diklat.

Aspek disiplin dan sikap widyaiswara diduga mempengaruhi kompetensi

profesionalnya dan kompetensi profesional mempengaruhi keefektifan peserta diklat dari kegiatan pelatihan sehingga mereka termotivasi untuk mengikuti

kegiatan yang dirancang LPMP Provinsi Sumatera Utara.

Jika dihubungkan pengelompokan variabel dari beberapa hasil penelitian empirik dan teori konseptual tentang keefektifan peserta diklat, maka

sesungguhnya faktor utama penentu keefektifan peserta diklat tersebut berada pada kompetensi profesional widyaiswara yang diwujudkan dalam kinerjanya

akan menentukan keefektifan peserta diklat dalam mencapai tujuan. Seorang widyaiswara dengan kompetensi profesional baik akan berupaya maksimal untuk memberi kontribusi positif terhadap pencapaian tujuan diklat meskipun

kondisi tim dan organisasi tidak berjalan sesuai dengan harapannya, karena widyaiswara dengan kompetensi profesional yang baik akan mampu meningkatkan keefektifan peserta diklat.

Disain penelitian ini adalah hubungan kausal (sebab akibat), keefektifan peserta diklat yang dipengaruhi oleh perilaku pendidik (widyaiswara) yaitu

disiplin, sikap, dan kompetensi profesionalnya. Yukl (1998:47) mengungkapkan kebanyakan dari penelitian mengenai efek perilaku kepemimpinan mendukung interpretasi bahwa para pemimpin yang memberikan perhatian (considerate)

menyebabkan bawahan untuk lebih termotivasi dan meningkat keefektifannya. Dari berbagai temuan variabel yang mempengaruhi keefektifan peserta diklat

(18)

7

memahami, memprediksi dan menemukan alternatif fenomena permasalahan keefektifan peserta diklat prajabatan di LPMP Sumatera Utara.

LPMP Sumatera Utara sebagai lembaga jasa yang melayani peserta

diklat, penerapan manajemennya mengacu pada standar ISO 9001:2000. Pada tahun 2010, indeks tingkat kepuasan pelanggan sebagai standar keefektifan

pelayanan yang ditetapkan LPMP Sumatera Utara adalah minimal 3,6 (skala maksimal 5). Berdasarkan wawancara yang dilakukan penulis terhadap Kepala LPMP Sumatera Utara diperoleh data hasil pengukuran yang dilakukan setiap

kali adanya proses pelayanan, diperoleh rata-rata tingkat keefektifan pelaksanaan

pendidikan dan pelatihan adalah 3,2 yang berarti masih belum mencapai tingkat

kepuasan minimal yang ditetapkan yaitu sebesar 3,6. Terkait kemampuan para widyaiswara setelah selesai menjalankan tugasnya juga dilakukan evaluasi sehingga diperoleh gambaran kemampuannya sesuai dengan persepsi dan

pendapat peserta kegiatan diklat.

Untuk memahami fenomena keefektifan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di LPMP Sumatera Utara ini dapat dilakukan melalui kajian terhadap

beberapa variabel yang mempengaruhi keefektifan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan prajabatan baik secara empirik dan konseptual sebagaimana dijelaskan

pada bagian sebelumnya. Maka variabel yang diduga paling kuat mempengaruhi keefektifan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di LPMP Sumatera Utara adalah kompetensi profesional widyaiswara. Sedangkan kompetensi profesional

diduga dipengaruhi oleh disiplin, dan sikap widyaiswara dalam mengajar peserta diklat prajabatan. Dari dugaan tersebut terdapat dua buah sub struktur yaitu

(19)

8

kompetensi profesional dan sub struktur kedua yakni kompetensi profesional berpengaruh terhadap keefektifan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan prajabatan. Jika dugaan ini teruji maka konsep tentang hubungan variabel ini

dapat digunakan untuk menjelaskan, meramalkan dan menemukan alternatif terhadap fenomena masalah keefektifan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan

prajabatan tersebut. Beranjak dari pemikiran ini maka suatu penelitian yang mengkaji tentang "Pengaruh Disiplin, Sikap, dan Kompetensi Profesional Widyaiswara Terhadap Keefektifan Pelaksanaan Pendidikan Dan Pelatihan

Prajabatan di LPMP Sumatera Utara (Penelitian Tentang Persepsi Peserta Diklat Tahun 2011)" penting dilakukan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, terdapat beberapa variabel yang berkaitan dengan keefektifan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan prajabatan baik faktor internal maupun eksternal. Beberapa faktor yang diduga

berkaitan dengan keefektifan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan prajabatan dan menjadi masalah yang harus dibenahi antara lain: 1) Bagaimana keberadaan

widyaiswara terhadap keefektifan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan prajabatan? 2) Apakah ketanggapan widyaiswara dalam pelayanan selaku salah satu penyelenggara diklat mempengaruhi keefektifan pelaksanaan pendidikan

dan pelatihan prajabatan? 3) Apakah keresponsifan widyaiswara mempengaruhi keefektifan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan prajabatan? 4) Apakah

(20)

9

pelatihan prajabatan? 6) Apakah prasarana (akomodasi) di LPMP Sumatera Utara berpengaruh terhadap keefektifan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan prajabatan? 7) Bagaimana kompetensi widyaiswara secara profesional

mempengaruhi keefektifan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan prajabatan? 8) Apakah disiplin yang diterapkan widyaiswara berpengaruh terhadap kompetensi

profesional widyaiswara? 9) Apakah sikap widyaiswara dalam mengajar berpengaruh terhadap kompetensi profesional widyaiswara?

C. Pembatasan Masalah

Untuk meneliti keefektifan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan prajabatan, banyak variabel yang perlu diperhatikan seperti yang diungkapkan dalam identifikasi masalah di atas baik internal maupun eksternal, tetapi oleh

karena luasnya ruang lingkup penelitian maka penulis perlu membatasi masalah yang akan dikaji dan dianalisis dalam penelitian ini.

Lingkup penelitian ini dibatasi pada keefektifan pelaksanaan pendidikan

dan pelatihan prajabatan dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu disiplin, sikap, dan kompetensi profesional widyaiswara.

D. Perumusan Masalah

Masalah-masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini, dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah disiplin widyaiswara berpengaruh langsung terhadap kompetensi

profesional widyaiswara ?

2. Apakah disiplin widyaiswara berpengaruh langsung terhadap keefektifan

(21)

10

3. Apakah sikap widyaiswara berpengaruh langsung terhadap kompetensi profesional widyaiswara?

4. Apakah sikap widyaiswara berpengaruh langsung terhadap keefektifan

pelaksanaan pendidikan dan pelatihan prajabatan?

5. Apakah kompetensi profesional widyaiswara berpengaruh langsung terhadap

keefektifan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan prajabatan?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui besarnya pengaruh langsung disiplin widyaiswara

terhadap kompetensi profesional widyaiswara.

2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh langsung disiplin widyaiswara terhadap keefektifan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan prajabatan.

3. Untuk mengetahui besarnya pengaruh langsung sikap widyaiswara terhadap kompetensi profesional widyaiswara.

4. Untuk mengetahui besarnya pengaruh langsung sikap widyaiswara terhadap

keefektifan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan prajabatan.

5. Untuk mengetahui besarnya pengaruh langsung kompetensi professional

widyaiswara terhadap keefektifan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan prajabatan.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoretis dan

(22)

11

a. Manfaat secara teoretis yaitu :

2. Memberikan sumbangan pengetahuan terhadap peningkatan kinerja widyaiswara untuk mencapai keefektifan peserta pendidikan dan pelatihan

prajabatan.

3. Sebagai masukan dan diharapkan dapat memberikan umpan balik demi

perbaikan kinerja widyaiswara.

4. Sebagai bahan acuan untuk penelitian lebih lanjut tentang variabel yang sama dalam penelitian ini.

b. Manfaat secara praktis yaitu :

1. Sebagai bahan masukan bagi Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan

Sumatera Utara (LPMP Sumut) dalam meningkatkan pelayanan kepada peserta pendidikan dan pelatihan prajabatan pada waktu yang akan datang. 2. Sebagai bahan masukan bagi para widyaiswara, dalam meningkatkan

(23)

94 BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada

Bab IV, maka dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh langsung disiplin widyaiswara terhadap keefektifan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan prajabatan sebesar 25,6% dan sisanya

74,4% di luar disiplin widyaiswara. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi disiplin widyaiswara maka semakin tinggi pula keefektifan

pelaksanaan pendidikan pelatihan prajabatan di LPMP Sumatera Utara. 2. Terdapat pengaruh langsung sikap widyaiswara terhadap keefektifan

pelaksanaan pendidikan dan pelatihan prajabatan sebesar 10,6% dan sisanya

89,4% di luar sikap widyaiswara. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi sikap widyaiswara maka semakin tinggi pula keefektifan pelaksanaan

pendidikan pelatihan prajabatan di LPMP Sumatera Utara.

3. Terdapat pengaruh langsung kompetensi profesional widyaiswara terhadap keefektifan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan prajabatan sebesar 25,6%

dan sisanya 74,4% di luar kompetensi profesional widyaiswara. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kompetensi profesional widyaiswara maka semakin tinggi pula keefektifan pelaksanaan pendidikan pelatihan

prajabatan di LPMP Sumatera Utara.

4. Terdapat pengaruh langsung disiplin widyaiswara terhadap kompetensi

(24)

95

widyaiswara maka semakin tinggi pula kompetensi profesional widyaiswara di LPMP Sumatera Utara.

5. Terdapat pengaruh langsung sikap widyaiswara terhadap kompetensi

profesional widyaiswara sebesar 32,5%, dan sisanya 67,5% di luar sikap widyaiswara. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi sikap widyaiswara

maka semakin tinggi pula kompetensi profesional widyaiswara di LPMP Sumatera Utara.

B.Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan penelitian, maka

upaya-upaya yang diberikan sebagai implikasi penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kepala LPMP Sumatera Utara perlu membangun disiplin widyaiswara yang

lebih baik lagi, karena disiplin yang baik akan membangun kerjasama yang

baik yang dapat meningkatkan kompetensi profesionalnya. Kepala LPMP sebelum mengambil keputusan dalam menyelesaikan masalah internal perlu

mempertimbangkan banyak hal dengan melibatkan para widyaiswara dan pihak-pihak eksternal LPMP, sehingga hasil keputusan yang diambil menunjukkan mekanisme yang terencana dan terprogram. Dengan selalu

mengacu pada setiap keputusan agar tercapai keefektifan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan yang semakin tinggi, maka upaya yang tidak boleh

diabaikan adalah disiplin yang tinggi para widyaiswara.

2. Sebagai seorang widyaiswara perlu secara sadar meningkatkan budaya disiplin dalam setiap kegiatan pendidikan dan pelatihan prabatan, sehingga

(25)

96

peserta dapat dimaksimalkan karena widyaiswara dapat dijadikan teladan kedisplinan. Dengan tingkat disiplin yang tinggi dalam memanajemen waktu dan materi pendidikan dan pelatihan yang menjadi tanggungjawabnya yang

diupayakan dengan iklas secara terus menerus akan menjadikan disiplin menjadi budaya para widyaiswara, yang pada akhirnya akan meningkatkan

kompetensi profesional, yang selanjutnya berkontribusi besar dalam membangun keefektifan yang lebih tinggi dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan prajabatan di masa yang akan datang.

3. Sebagai seorang widyaiswara perlu secara sadar meningkatkan sikap positif dalam setiap kegiatan pendidikan dan pelatihan prabatan, sehingga sejalan

materi yang disajikan dan perilaku sikap positif yang diharapkan dari peserta dapat dimaksimalkan karena widyaiswara dapat dijadikan teladan kedisplinan. Dengan tingkat sikap positif yang tinggi dalam penjelasan materi

pendidikan dan pelatihan yang menjadi tanggungjawabnya yang diupayakan dengan iklas secara terus menerus akan menjadikan sikap positif menjadi budaya para widyaiswara, yang pada akhirnya akan meningkatkan

kompetensi profesional, yang selanjutnya berkontribusi besar dalam membangun keefektifan yang lebih tinggi dalam pelaksanaan pendidikan dan

pelatihan prajabatan di masa yang akan datang. C. Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi maka diajukan saran sebagai berikut:

1. Sebaiknya para widyaiswara yang bertugas pada pendidikan dan pelatihan prajabatan di LPMP Sumatera Utara membangun disiplin yang lebih tinggi

(26)

97

2. Sebaiknya para widyaiswara yang bertugas pada pendidikan dan pelatihan prajabatan di LPMP Sumatera Utara membangun sikap positif dan menyenangkan bagi peserta pendidikan dan pelatihan yang lebih tinggi dan

mempunyai komitmen melaksanakannya secara konsisten.

3. Sebaiknya para widyaiswara yang bertugas pada pendidikan dan pelatihan

prajabatan di LPMP Sumatera Utara membangun kompetensi profesional yang lebih tinggi dan mempunyai komitmen meningkatkan kompetensinya secara konsisten.

4. Kepala LPMP Sumatera Utara sebaiknya membangun suasana keakraban diantara sesama widyaiswara agar saling mengingatkan dalam

meningkatkan disiplin, sikap dan kompetensi profesional agar setiap bertugas pada pendidikan dan pelatihan prajabatan menghasilkan efektifitas pelaksanaan yang lebih tinggi di masa yang akan datang.

5. Kepala LPMP Sumatera Utara sebaiknya membangun suasana keakraban diantara sesama pegawai anggota panitia pelaksana pendidikan dan pelatihan prajabatan agar saling mengingatkan dalam meningkatkan

pengaturan penggunaan dan pemakaian sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh widyaiswara maupun peserta pendidikan dan pelatihan

(27)

98

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Ghozali, dan Fuaduddin, Kepemimpinan Kepala Madrasah Yang Efektif, Modul 3, Pusdiklat Administrasi, Badan Libang Agama dan Diklat Keagamaan.

Asmani, J.M., 2009, 7 Kompetensi Guru Menyenangkan dan Profesional, Cetakan Pertama, Yogyakarta: Power Books (Ihdina).

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Cetakan Keduabelas, Jakarta: Rineka Cipta.

Aritonang, T. 2005. Hubungan Antara Disiplin Kerja Guru Dengan Kinerjanya Di SMP Kristen PENABUR Jakarta. Abstrak.

Danim, S. 2008. Kinerja Staf dan Organisasi, Perspektif Pendidikan, Pelatihan,

Pengembangan, dan Kewidyaiswaraan Berbasis Kinerja, Cetakan I,

Bandung: Pustaka Setia.

Daryanto, 2010. Belajar dan Mengajar. Cetakan Pertama, Bandung: Yrama Widya.

Davis, K and John W.N, 2002, Perilaku dalam Organisasi, Edisi Ketujuh, Jilid I, Jakarta : Erlangga.

Di Kamp, 2001. The Excellent Trainer, Publisher: Jaico Publishing House. Gredler, Bell, E. Margaret. 1991. Belajar dan Membelajarkan (terjemahan

Munandir). Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Heidjrachman dan Husnan S. 2008. Manajemen Personalia. Edisi 4. Cetakan Kesebelas. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Hernawati, N., 2003, Strategi Pengembangan Kepuasan Peserta Diklat Teknis Badan Diklat Bidang Luar Negeri Dalam Rangka Peningkatan Kinerja Diklat Departemen Dalam Negeri Jakarta. Abstrak Tesis.

Hornby, AS. 1982. Oxford Advance Dictionary of Current English, Oxford University Press.

Kisdarto, 2002, Menuju Sumber Daya Manusia Berdaya, Cetakan Pertama, Jakarta: Graha Ilmu.

Moeliono. A.M 1993. Tata Bahasa Baku Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

(28)

99

Mulyasa, E. 2005. Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran Kreatif

dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E. 2008. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nitisemito, A. 1998, Manajemen Personalia, Jakarta : Ghalia Indonesia.

O’toole, J. 2003. Leadership A to Z, A Guide For The Appropriately Ambitious:

Panduan Berambisi Secara Positif. Jakarta: Erlangga.

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil.

Prawirosentono, 1999. Kebijakan Kinerja Karyawan, Cetakan Pertama, Jakarta: Rineka Cipta.

Rahayu, 2006. Pengaruh Disiplin Kerja Dan Pengawasan Kerja Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Semarang. Abstrak.

Rahmayanty, N., 2010, Manajemen Pelayanan Prima, Mencegah Pembelotan dan

Membangun Customer Loyalty, Edisi Pertama, Cetakan Pertama,

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Riduwan, 2008. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Cetakan Keempat, Bandung: Alfabeta.

Riduwan dan Kuncoro, 2008. Cara Menggunakan dan Memaknai Analisis Jalur

(Path Analysis). Bandung: Alfabeta.

Rivai, V. 2004. Kita Memimpin Dalam Abad ke-21. Edisi I, Cetakan Pertama, Jakarta: Murai Kencana.

Robbins, S.P. 2007. Perilaku Organisasi. Judul Asli : Organizational Behaviour, Cetakan II, Edisi Lengkap, Jakarta: Indeks.

Rukmana (2004), Hubungan Disiplin Kerja Karyawan Dengan Efektivitas Kerja Karyawan di PT. Sentosa Jaya Abadi. Abstrak.

Salim, Peter dan Yani Salim, 1991. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Edisi Pertama, Jakarta: Modern English Press.

Salusu, J. 2005. Pengambilan Keputusan Stratejik Untuk Organisasi Publik dan

Organisasi Non Profit. Cetakan Kedelapan, Jakarta: Gramedia.

(29)

100

Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Cetakan Pertama, Jakarta : Rineka Cipta.

Sopiah, 2008. Perilaku Organisasional, Edisi I, Yogyakarta: ANDI.

Steven M. Bornstein dan Antony F. Smith, 2000. The Leader of The Future. New York: McMillan.

Sudjana, 1991. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi bagi Para Peneliti. Bandung: Alfabeta.

Sudjana, 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Cetakan Ketujuh. Bandung: Alfabeta.

Sukmadjaja, A. 2009, Membangun Citra Profesional Widyaiswara. Tanggal 14 Mei 2010, Diakses pada 03 Oktober 2010.

Suprijadi, A. 2005. Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Calon

Widyaiswara. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Susanto A.B., 1999, Manajemen Pemasaran di Indonesia, Buku Satu, Jakarta: Salemba Empat.

Tamim, Djoenaedi dan Hermansjah 2002. Diklat Sebagai Suatu Sistem. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.

Upriyadi, 2008. Persepsi Peserta Tentang Efektivitas Penyelenggaraan Diklat Fungsional Pustakawan (Survei Terhadap Para Peserta Diklat Fungsional Pustakawan Pada Pusat Pendidikan Dan Pelatihan, Perpustakaan Nasional RI di DKI Jakarta. Abstrak.

Wibowo, 2008. Manajemen Kinerja. Edisi I, Jakarta: Rajagrafindo Persada. Wursanto, I. 2004. Dasar-Dasar Ilmu Organisasi. Yogyakarta: ANDI.

Yukl, G.A. 1998. Kepemimpinan Dalam Organisasi. Judul Asli: Leadership in

(30)

viii

Gambar 4.3. Diagram Batang Variabel Kompetensi Profesional ... 72

Gambar 4.4. Diagram Batang Variabel Keefektifan Diklat Prajabatan ... 74

Gambar 4.5. Scatterplot Normalitas Variabel Disiplin Widyaiswara ... 76

Gambar 4.6. Scatterplot Normalitas Variabel Sikap Widyaiswara ... 76

Gambar 4.7. Scatterplot Normalitas Variabel Kompetensi Profesional ... 77

Gambar 4.8. Scatterplot Normalitas Keefektifan Diklat Prajabatan ... 77

Gambar 4.9. Uji Heterokedasititas Variabel Disiplin Widyaiswara ... 78

Gambar 4.10. Uji Heterokedasititas Variabel Sikap Widyaiswara ... 79

Gambar 4.11. Uji Heterokedasititas Variabel Kompetensi Profesional ... 79

Gambar 4.12. Uji Linearitas Variabel Disiplin Widyaiswara terhadap Keefektifan Pelaksanaan Diklat Prajabatan ... 82

Gambar 4.13. Uji Linearitas Variabel Sikap Widyaiswara terhadap Keefektifan Pelaksanaan Diklat Prajabatan ... 85

Gambar 4.14. Uji Linearitas Variabel Kompetensi Profesional terhadap Keefektifan Pelaksanaan Diklat Prajabatan ... 87

Gambar 4.15. Uji Linearitas Disiplin Widyaiswara terhadap Kompetensi Profesional Widyaiswara ... 89

Gambar 4.16. Uji Linearitas Sikap Widyaiswara terhadap Kompetensi Profesional Widyaiswara ... 91

Gambar

Gambar 2.1. Bagan Tahap-tahap Modifikasi Perilaku ................................      16

Referensi

Dokumen terkait

yang terdapat 2 (dua) orang atau lebih peminat sebagaimana dimaksud pada ayat (4) adalah nilai tawaran tertinggi dalam lelang atas persil/petak tanah dimaksud. (6) Bagi

Variabel independen pada penelitian ini adalah karakteristik dewan komisaris, transparansi pengungkapan, transparansi pemegang saham, ukuran perusahaan, profitabilitas

[r]

Nilai wajar piutang pihak berelasi , penyertaan saham - pihak berelasi dan hutang pihak berelasi dicatat sebesar biaya historis karena nilai Nilai wajar aset dan liabilitas

Dari hasil analisa perhitungan susut non-teknik ini didapatkan nilai susut non tenik total di PT PLN (Persero) UPJ Kendal pada range 3,29 % s/d 3,58 % dengan nilai susut

4.2.4 Transformasi Citra Tepi dari Koordinat Kartesian ke dalam Koordinat Polar Pentransformasian citra tepi dari koordinat Kartesian ke dalam koordinat polar dilakukan dengan

tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak. terpisahkan dari Peraturan

Dengan program aplikasi multimedia interaktif ini diharapkan agar pemakai tertarik untuk mencoba membuat origami dan dapat menambah