Fadel Muhammad Kartadimaja, 2015
PENGARUH ATRAKSI WISATA TERHADAP MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KE BRAGA CULINARY NIGHT DAN CIBADAK CULINARY NIGHT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
IMPACT OF TOURISM ATTRACTION TO VISITOR MOTIVATION TO VISIT BRAGA CULINARY NIGHT AND CIBADAK CULINARY NIGHT
ABSTRACT
Fadel Muhammad Kartadimaja NIM: 1001536
Braga Culinary Night and Cibadak Culinary Night are the firsts dish dinner festival held in Bandung. Variety of tourism attractions in Braga Culinary night and Cibadak Culinary Night are the main thing to serve to the visitor. Visitor motivation to visit Braga Culinary night and Cibadak Culinary Night depend on tourism attraction in that event. This research intended to discover the impact of tourism attraction in Braga Culinary night and Cibadak Culinary Night towards visitor motivation to visit Braga Culinary night and Cibadak Culinary Night. This research use descriptive method with quantitative approach through questionnaire. Simple linear regression analysis technique is used for data analysis in this research. The population in this research are visitor of Braga Culinary night and Cibadak Culinary Night, and the sample of this research are 100 visitor of Braga Culinary night and Cibadak Culinary Night, 50 questionaire each place. The result of this research shows that tourism attraction in Braga Culinary night affected 41.7% of visitor motivation to visit Braga Culinary Night, and the rest 58.3% are affected by another factor that unexamined. While tourism attraction in Cibadak Culinary Night affected 59.6% of visitor motivation to visit Cibadak Culinary Night, and the rest 40.4% are affected by unexamined factors. It shows that tourism attraction positively affected the visitor motivation to visit Braga Culinary night and Cibadak Culinary Night. Suggestion for Braga Culinary night and Cibadak Culinary Night managers to innovate the concept of the event and the facilities in order to avoid the visitors become saturated and also bring a different atmosphere each week.
Fadel Muhammad Kartadimaja, 2015
PENGARUH ATRAKSI WISATA TERHADAP MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KE BRAGA CULINARY NIGHT DAN CIBADAK CULINARY NIGHT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH ATRAKSI WISATA TERHADAP MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KE BRAGA CULINARY NIGHT DAN CIBADAK CULINARY NIGHT
ABSTRAK
Fadel Muhammad Kartadimaja NIM: 1001536
Braga Culinary Night danCibadak Culinary Night merupakan festival hidangan malam yang pertama kali diselenggarakan di Bandung. Keanekaragaman atraksi wisatayang dimiliki Braga Culinary Night dan Cibadak Culinary Night ini menjadi hal utama yang disajikan kepada para Pengunjung.Motivasi berkunjung wisatawan di Braga Culinary Night dan Cibadak Culinary Night. salah satunya bergantung kepada atraksi wisata yang dimiliki oleh event tersebut. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh atraksi wisata yang dimiliki Braga dan Cibadak Culinary Night terhadap motivasi wisatawan yang berkunjung ke Braga dan Cibadak Culinary Night. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, dengan cara penelitian menggunakan kuesioner.Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis regresi linier sederhana. Populasi dalam penelitian ini yaitu wisatawan yang merupakan pengunjung yang pernah mengunjungi Braga Culinary Night dan Cibadak Culinary Night. Sedangkan sampel yang diambil sebanyak 100 responden yang disebar di dua lokasi sebanyak masing – masing 50 kuisoner. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa atraksi wisata di Braga culinary night berpengaruh sebesar 41,7% dan sisa 58,3% dipengaruhi oleh faktor lainnya yang tidak diteliti dan arah positif juga di tunjukan di Cibadak culinary night dengan hasil atraski wisata sebesar 59,6% dan sisanya 40,4 %.Hal ini menunjukan bahwa atraksi wisata berpengaruh positif terhadap motivasi berkunjung wisatawan dan atraksi wisata.Saran diberikan kepada pihak pengelola Braga Culinary Night dan Cibadak Culinary Night agar melakukan inovasi konsep acara dan fasilitas untuk menghindari kejenuhan masyarakat dengan memberikan suasana yang berbeda pada setiap pelaksanaannya.
Fadel Muhammad Kartadimaja, 2015
PENGARUH ATRAKSI WISATA TERHADAP MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KE BRAGA CULINARY NIGHT DAN CIBADAK CULINARY NIGHT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keindahan alam Indonesia dengan beraneka ragam etnik dan keunikan
budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sejak dulu menjadi perhatian dan
daya tarik wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara. Berdasarkan
pada potensi itu, Indonesia menempatkan sektor Pariwisata menjadi sektor
andalan untuk pemasukan devisa Negara sekaligus peningkatan perekonomian
masyarakat Indonesia.
Kota Bandung sebagai ibu kota provinsi Jawa Barat secara geografis terletak
di tengah-tengah provinsi Jawa Barat dan mempunyai nilai strategis terhadap
daerah-daerah di sekitarnya terutama DKI Jakarta. Kota Bandung merupakan
suatu cekungan dan terletak pada ketinggian ±768 m di atas permukaan laut dan
dikelilingi oleh pegunungan.Berkat dataran tinggi dan gunung-gunung di
sekelilingnya, Kota Bandung berhawa sejuk dan memiliki panorama alam yang
indah.Di daerah pegunungan di sekitar Bandung terhampar permadani hijau
perkebunan teh yang menutupi hampir setiap kaki gunung.
Selain terkenal keindahan panorama alam dan berhawa sejuk, Kota Bandung
juga memiliki nilai sejarah. Kota Bandung dikenal sebagai Parijs van Java (bahasa
Belanda) City of Paris van java (Inggris) atau “Paris dari Jawa”, sebagai Eropanya
daerah tropis. Pada jaman revolusi, Bandung dikenal dengan semangat perjuangan
“Bandung lautan api”. Bandung juga dikenal sebagai tempat penyelenggaraan
Konfrensi Asia Afrika yang pertama (KAA), diselenggarakan pada tanggal 19
april 1955 dan dihadiri oleh 29 negara kawasan Asia dan Afrika.
Salah satu ruas jalan yang terkenal di kota Bandung adalah jalan Cibadak
dan Braga. jalan Cibadak kental dengan nuasa oriental, karena di sini banyak
tinggal penduduk dari etnis Tionghoa yang bekerja sebagai pedagang.Sedangkan
jalan Braga dengan nuansa eropa dengan arsitektur Art Deco, dimana setiap jalan
tersebut memiliki daya tarik tersendiri yang memiliki potensi untuk menjadi daya
2
Fadel Muhammad Kartadimaja, 2015
PENGARUH ATRAKSI WISATA TERHADAP MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KE BRAGA CULINARY NIGHT DAN CIBADAK CULINARY NIGHT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Di kawasan Cibadak, sepanjang jalan ini berjajar toko-toko yang menjual
berbagai macam kebutuhan, mulai dari kebutuhan dapur, kebutuhan warung,
kebutuhan kamar mandi, kebutuhan kertas, kebutuhan pakaian bayi, perlengkapan
sekolah, mainan anak, plastik, alat tulis kantor danbahkan pernak-pernik untuk
seserahan pernikahan ada di sana.
Banyak warga Bandung dan sekitarnya datang untuk berbelanja memenuhi
kebutuhannya di kawasan ini.Hari kerja dan bahkan setiap akhir pekan bisa
dipastikan tempat parkir kendaraan roda empat di kawasan ini penuh dipadati
pengunjung.Uniknya di hari Minggu justru sebagian besar dari mereka menutup
tokonya, mungkin hari Minggu mereka gunakan untuk beribadah atau melakukan
kegiatan selain berdagang, sehingga kawasan ini berubah menjadi lebih lengang di
hari Minggu.
Sedangkan dikawasan Braga dengan bangunan yang merupakan pusat
historis kota Bandung dengan samping kiri dan kanan jalan Braga terdapat
kompleks pertokoan yang memiliki arsitektur dan tata kota yang tetap
mempertahankan ciri arsitektur lama pada masa Hindia Belanda.Selain itu di
kawasan Braga sudah terdapat fasilitas bagi wisatawan, terdapat hotel, restaurant,
café, dan aksesibilitasnya cukup srategis karena berada di pusat kota.
Melihat potensi kawasan tersebut, Walikota Bandung Ridwan Kamil
mengadakan kegiatan yang diberi nama Cibadak Culinary Night danBraga
Culinary Night. Keduanya merupakan festival yang di selenggarakan oleh
pemerintah setiap 2 minggu sekali yang bertujuan untuk menghidupkan kembali
pola festival sebagai salah satu rekreasi masyarakat serta memberikan alternatif
lokasi hiburan untuk masyarakat kota bandung maupun para wisatawan, terutama
parapecinta kuliner.
Festival Braga Culinary Night merupakan even yang pertama yang
diselengarakan pada tanggal 11 Januari 2014 dikota Bandung. Braga culinary
night sangat di sambut antusias oleh wisatawan khususnya parapecinta kuliner
dimana hampir semua jalan yang digunakan dipadati oleh pengunjung, Acara
Braga Culinary Night ini merupakan festival makanan yang diadakan dua minggu
sekali secara rutin. Konsep dari acara ini yaitu 50% food& feast dan 50% street
Fadel Muhammad Kartadimaja, 2015
PENGARUH ATRAKSI WISATA TERHADAP MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KE BRAGA CULINARY NIGHT DAN CIBADAK CULINARY NIGHT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
atau lahan untuk pengunjung menikmati acara. Berdasarkan kegiatannya, BCN
menarik animo dan minat masyarakat maupun wisatawan untuk datang ke acara
ini. Berikut ini adalah data predeksi jumlah kunjungan pengunjung yang datang ke
acara BCN yaitu sebagai berikut :
Tabel 1.1
Data predeksi kunjungan pengunjung ke festival Braga Culinary Night tahun 2014
Braga Culinary Night Jumlah kunjungan
Festival BCN I 2000
Festival BCN II 2500
Festival BCN III 1500
Festival BCN IV 1000
Sumber: Event organizerBraga culinary night (2014)
Makanan dalam BCN dibagi menjadi tiga kategori, yang pertama adalah
Street Food Tenant, dalam area ini pengunjung dapat menikmati aneka jajanan
kaki lima atau makanan tradisional yang ada di Kota Bandung. Kemudian yang
kedua adalah Food Truck, di area ini pengunjung dapat mencicipi makanan yang
tersedia di restoran namun dapat dinikmati saat acara BCN berlangsung.Makanan
ini seperti steak, sushi dan masih banyak lagi.Yang terakhir yaitu Mini Food
Truckyaitu sebuah minibus yang dikonsepkan dengan sebuah dapur dan
menyajikan langsung makanan kepada para pengunjungnya. Di area ini
pengunjung akan menikmati berbagai makanan menarik dan langsung melihat
proses memasak dari kokinya secara langsung di dalam minibus/truk. Hal ini
dapat menarik perhatian karena tempatnya yang unik dan makanannya pun
beragam.
Selain festival makanan BCN juga hadir dengan beberapa event didalamnya.
Terdapat panggung kecil yang disediakan untuk street performer baik masyarakat
sekitar, atau komunitas lain yang ingin bergabung dalam acara ini. Jadi selain
pengunjung menikmati kuliner yang tersedia mereka juga bisa bersantai sambil
menyaksikan berbagai atraksi yang ada di atas panggung.Komunitas pengamen
4
Fadel Muhammad Kartadimaja, 2015
PENGARUH ATRAKSI WISATA TERHADAP MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KE BRAGA CULINARY NIGHT DAN CIBADAK CULINARY NIGHT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
lukisan yang selalu ada di sekitar jalan braga, terdapat juga cindera mata dari yang
dijual panitia BCN berupa baju, mug, toothbag, dan sebagainya.
Selain pagelaran acara BCN, terdapat acara bertemakan kuliner lainnya
yang tersebar di berbagai titik Kota Bandung. Salah satunya adalah Cibadak
Culinary Night yang merupakan event kuliner yang kedua yang dilaksanakan pada
24 Febuari 2014 di Kota Bandung. Berkaca pada suksesnya kegiatan festival di
Braga, Pemerintah serta Dinas Pariwsata Kota Bandung pun mengadakan acara
serupa di Cibadak dengan kekhasandaerah Cibadak yaitu kawasan pecinaan yang
menjadi daya tarik di Cibadak, dengan diadakankannya acara dengan konsep yang
sama namun dengan tema yang berbeda berdasarkan ciri khas masing – masing
daerah, di harapkan masyarakat tidak akan bosan dengan festival yang diadakan.
Dengan ciri khas kawasan pecinannya serta suasana lingkungan yang kental
dengan nuasa orientaldiharapkan mampu mencuri perhatian pecinta para culinary
night.Selain disuguhkan dengan berbagai hidangan, di area CCN juga terdapat
sebuah panggung berukuran kecil yang diisi dengan berbagai pertunjukan, seperti
barongsai, pencak silat, tari-tarian tradisional, hingga hiburan musik dari berbagai
seniman.Dari pelaksanaannya, kegiatan ini pun mampu menarik minat masyarakat
untuk mengunjungi acara CCN. Berikut ini adalah data dari jumlah kunjungan
pengunjung yang datang kefestival Cibadak Culinary Night yangdapat dilihat
pada tabel 1.2 berikut ini :
Tabel 1.2
Data predeksi kunjungan pengunjung di festival Cibadak Culinary Night tahun 2014
Cibadak Culinary Night Jumlah kunjungan
Festival CCN I 2000
Festival CCN II 2500
Festival CCN III 1500
Sumber: Event organizercibadak culinary night (2014)
Dari data tersebut dapat di lihat bahwa tingkat kunjungan wisatawan
fluktuatif, dimana pada pagelaran festival yang ke dua mengalami peningkatan
namun pada pagelaran festival yang ke tiga mengalami penurunan. Penurunan
jumlah kunjungan wisatawan merupakan masalah yang tidak bisa dibiarkan
Fadel Muhammad Kartadimaja, 2015
PENGARUH ATRAKSI WISATA TERHADAP MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KE BRAGA CULINARY NIGHT DAN CIBADAK CULINARY NIGHT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sebuah program yang telah dirancang dan dilaksanakan oleh Pemerintah Kota
Bandung. Pihak pengelola dan penyelanggara dalam hal ini Pemerintah Kota
Bandung dan Event Organizer yang bertanggung jawab dirasa perlu melakukan
inovasi dengan membuat maupun mengembangkan atraksi wisata baru agar
kegiatan ini menjadi lebih menarik dan lebih beragam sehingga di festival yang di
selengarakan ini pengunjung merasakan sesuatu yang baru dan berbeda serta
motivasi untuk berkunjung kembali ke festival yang di selenggarakan di Kota
Bandung tersebut.
Berdasakan latar belakang tersebutuntuk mengetahui apakah aktraksi wisata
yang ada saat ini berpengaruh terhadap motivasi berkunjung di Cibadak Culinary
Night dan Braga Culinary Night .penulis bermaksud untuk melakukan penelitian
“Pengaruh Atraksi Wisata Terhadap Motivasi Berkunjung Wisatawan Ke Braga Culinary Night Dan Cibadak Culinary Night”.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian pada latar belakang, dapat disusun rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana atraksi wisata di kawasan Braga Culinary Night dan
Cibadak Culinary Night?
2. Bagaimana motivasi berkunjung dari pengunjung/ wisatawan di
kegiatan Braga Culinary Night dan Cibadak Culinary Night?
3. Bagaimanakah pengaruh atraksi wisata terhadap motivasi berkunjung
pengunjung pada kegiatan Braga Culinary Night dan Cibadak Culinary
Night?
C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengidentifikasi daya tarik atraksi wisata dikawasan Braga
Culinary Night dan Cibadak Culinary Night
2. Untuk mengidentifikasi motivasi wisatawan terhadap keputusan
berkunjung pada kegiatan Braga Culinary Night dan Cibadak Culinary
6
Fadel Muhammad Kartadimaja, 2015
PENGARUH ATRAKSI WISATA TERHADAP MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KE BRAGA CULINARY NIGHT DAN CIBADAK CULINARY NIGHT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Untuk menganalisis pengaruh aktraksi wisata terhadap motivasi
berkunjung di kegiatan Braga Culinary Night dan Cibadak Culinary
Night
D. MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat penalitian ini adalah:
1. Bagi pengelola Braga culinary night & Cibadak culinary night
Diharapkan penelitian ini bisa menjadi reverensi, evaluasi bagi
pengelola Braga culinary night & Cibadak culinary night Di Kota
Bandung sehingga bisa memberikan suatu gambaran dan
pandangan-pandangan baru yang sifatnya membangun.
2. Bagi kepentingan Penelitian
Sebagai sumbangan data bagi penelitian-penilitian berkaitan
selanjutnya khususnya dalam bidang pariwisata.
3. Bagi Universitas Pendidikan Indonesia
Menambah wawasan dan referensi karya tulis tugas akhir terutama
dalam bidang pemberdayaan masyarakat berbasis pariwisata.
4. Bagi penulis
Penilitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan ilmu
pengetahuan, baik teori maupun praktek.Dalam teori berarti
memperoleh pemahaman dan penghayatan yang diperoleh saat kuliah.
Dalam praktek, berarti akan menambah pengetahuan dan penerapan
dalam kegiatan.
E. SISTEMATIKA PENULISAN
Proposal ini disusun sebagai langkah awal penyusunan skripsi mahasiswa
Manajemen Resort and Leisure dengan menginduk kepada Pedoman Penulisa
Karya ilmiah terbitan Universitas Pendidikan Indonesia. Berikut sistematika
penulisan yang digunakan:
1. Bab I. Pendahuluan
Berisi mengenai penjabaran latar belakang penelitian, rumusan
masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian.
Fadel Muhammad Kartadimaja, 2015
PENGARUH ATRAKSI WISATA TERHADAP MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KE BRAGA CULINARY NIGHT DAN CIBADAK CULINARY NIGHT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berisi teori-teori para ahli yang mendukung penelitian dan
kerangka pemikiran.
3. Bab III. Metode Penelitian
Penjabaran mengenai metode yang digunakan dan penjelasan
seperti : Populasi, Sampel, Lokasi, Variabel, Definisi Operasional,
Instrumen Penelitian, dan Teknik Pengumpulan Data.
4. Bab IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Penjelasan mengenai hasil penelitian dan pembahasan dari hasil
penelitian.
5. Bab V. Kesimpulan dan Implikasi
Hasil dari pembahasan dan rekomendasi yang di rekomendasikan
penulis
6. Daftar Pustaka
Fadel Muhammad Kartadimaja, 2015
PENGARUH ATRAKSI WISATA TERHADAP MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KE BRAGA CULINARY NIGHT DAN CIBADAK CULINARY NIGHT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang akan penulis lakukan berada dikawasan
BragaCulinary Night dan CibadakCulinary Night. Untuk lokasi pertama yaitu
Braga Culinary Night yang lokasinya berada di sepanjang Jalan Braga panjang.
Kawasan ini memiliki panjang 700 meter dimana disepanjang jalannya terdapat
bangunan lama warisan budaya sejak jaman Belanda. Kawasan Braga termasuk
pada Kecamatan Sumur Bandung, Kelurahan Braga. Berikut adalah gambaran
peta Jalan Braga.
Gambar 3.1 Denah Jalan Braga
Sumber : Google Maps
Sedangkan kawasan Cibadak Culinary Nightyang lokasinya berada di
sepanjang Jalan Cibadak panjang. Kawasan ini memiliki panjang 500 meter
dimana disepanjang jalannya terdapat bangunan lama warisan budaya sejak jaman
Belanda. Kawasan Cibadak termasuk pada Kecamatan Astana anyar Bandung.
Fadel Muhammad Kartadimaja, 2015
PENGARUH ATRAKSI WISATA TERHADAP MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KE BRAGA CULINARY NIGHT DAN CIBADAK CULINARY NIGHT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.2 Denah Jalan Cibadak
Sumber : Google Maps
B. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara atau langkah-langkah yang digunakan oleh
peneliti untuk mencapai tujuan penelitian. Dalam setiap penelitian ditentukan
terlebih dahulu jenis dan metode apa yang digunakan oleh penulis. Dilihat dari
dimensi waktu, jenis penelitian ini adalah cross sectional. Penelitian ini dilakukan
dalam suatu titik waktu tertentu dalam arti terbatas dan pendek waktunya
(Suharsaputra, 2012 hlm. 38). Sedangkan metode penelitian yang digunakan
adalah metode deskriptif.
Menurut Zuriah (2009 hlm. 49) penelitian deskriptif adalah penelitian yang
diarahkan untuk memberikan gejala-gejala atau kejadian-kejadian secara
sistematis dan akurat mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Dalam
penelitian deskriptif cenderung tidak perlu mencari atau menerangkan saling
hubungan dan menguji hipotesis. Kemudian pendekatan yang digunakan adalah
kuantitatif. Menurut Janet M. Ruane, (dalam Suharsaputra, 2012 hlm. 49).
Metode kuantitatif adalah metode yang mendokumentasikan variasi sosial
dalam kategori angka-angka serta menggunakan statistik untuk meringkaskan
sejumlah besar data dan menghitungnya dalam bentuk angka kemudian
disimpulkan.
C. Populasi
Menurut Sugiyono (2011, hlm. 119) populasi adalah wilayah generalisasi
38
Fadel Muhammad Kartadimaja, 2015
PENGARUH ATRAKSI WISATA TERHADAP MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KE BRAGA CULINARY NIGHT DAN CIBADAK CULINARY NIGHT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
Berdasakan pengertian diatas maka populasi dalam penelitian ini adalah
wisatwan yang pernah mengunjungi Cibadak Culinary Night Dan Braga Culinary
Night.
D. Sampel
Dalam suatu penelitian, apabila objek yang diteliti adalah populasi, itu
terlampau luas.Oleh karena itu, diperlukanlah penyederhanaan objek, yaitu
menggunakan sampel. Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki
sifat-sifat yang sama dari objek yang merupakan sumber data (Utama 2012 hlm. 68
dalam Sukadarrumidi, 2006 hlm. 50).Sampel pada penelitian ini adalah sebagian
wisatawan yang berkunjung ke Cibadak Culinary Night Dan Braga Culinary
Night.
Dalam hal ini, mengingat jumlah populasi tidak diketahui secara pasti sehingga
untuk menentukan ukuran sampel minimum tidak bisa digunakan tabel karena
jumlah sampel yang diambil harus cukup mewakili populasi responden yang
diteliti. Maka pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan rumus Bernoulli
(Umar Sekaran, 2011) dimana rumusnya adalah:
2
Z = Nilai standar distribusi normal p = Probabilitas ditolak
q = Probabilitas diterima (1-p) e = Tingkat Kesalahan
Dalam penelitian ini digunakan tingkat ketelitian (α) 5%, tingkat kepercayaan 95%, maka diperoleh nilai Z=1,96, kesalahan ditentukan sebesar
10%. Probabilitas kuesioner benar (diterima) atau ditolak (salah)
masing-masing adalah 0,5. Dengan memasukkan kedalam persamaan rumus diatas
Fadel Muhammad Kartadimaja, 2015
PENGARUH ATRAKSI WISATA TERHADAP MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KE BRAGA CULINARY NIGHT DAN CIBADAK CULINARY NIGHT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2
Jadi sampel dalam penelitian ini adalah 100 orang di bulatkan agar memudahkan
peneliti,dan di bagi menjadi 50 sampel di Cibadak Culinary Night dan 50 sampel
diBraga Culinary Night.
Setelah mendapatkan jumlah sampel yang mewakili dari populasi yang ada
Teknik sampling yang digunakan dalam penentuan sampel penelitian ini
menggunakan teknik Nonprobability Sampling. Menurut Sugiyono (2012:85)
teknik Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
memberikan peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi
untuk dipilih menjadi sampel. Penentuan sampel menggunakan Sampling
Insidental yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja
yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai
sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber
data.
E. Operasionalisasi variabel
Variabel adalah unsur dari objek yang diteliti, merupakan objek yang melekat
pada objek penelitian tersebut.Sedangkan variabel penelitian adalah
kondisi-kondisi yang oleh peneliti dimanipulasikan, dikontrol, atau diobservasi dalam
suatu penelitian.Berdasarkan hubungan antar variabel, variabel dibedakan menjadi
dua, yaitu:
1. Variabel bebas (Independent Variable)
Variabel bebas adalah variabel yang nilainya tidak berubah karena variabel
lain. Fungsi variabel ini sering disebut variabel pengaruh, sebab berfungsi
mempengaruhi variabel lain, jadi secara bebas berpengaruh terhadap
40
Fadel Muhammad Kartadimaja, 2015
PENGARUH ATRAKSI WISATA TERHADAP MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KE BRAGA CULINARY NIGHT DAN CIBADAK CULINARY NIGHT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1
Variabel Atraksi Wisata
Variable X Sub variable Indikator Skala
Atraksi Wisata Sumber : Diolah Penulis (2014)
2. Variabel terikat (Dependent Variable) adalah variabel yang nilainya
tergantung atau terpengaruhi oleh variabel lain. Menurut fungsinya
variabel ini dipengaruhi oleh variabel lain, karenanya juga sering disebut
variabel yang dipengaruhi atau variabel terpengaruh. Variabel terkait
dalam penelitian ini adalah motivasi berkunjung.
Tabel 3.2
Varibel Motivasi Berkunjung
Variable Y Sub variable Indikator Ukuran Skala
Fadel Muhammad Kartadimaja, 2015
PENGARUH ATRAKSI WISATA TERHADAP MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KE BRAGA CULINARY NIGHT DAN CIBADAK CULINARY NIGHT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kenyamanan
42
Fadel Muhammad Kartadimaja, 2015
PENGARUH ATRAKSI WISATA TERHADAP MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KE BRAGA CULINARY NIGHT DAN CIBADAK CULINARY NIGHT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan arahan dalam memperjelas masalah
dalampenelitian, maka berikut ini adalah definisi operasional dalam penelitian ini:
1. Atraksi Wisata
Menurut Pendit, N.S (2002:19), Atraksi yaitu segala sesuatu yang
menarik dan bernilai untuk dikunjungi dan dilihat. Atraksi-atraksi ini antara
lain: panorama keindahan alam yang menakjubkan seperti gunung, lembah,
ngarai, air terjun, danau, pantai, matahari terbit/terbenam, cuaca,udara dan
lain-lain yang berkaitan dengan keadaan alam sekitarnya, disamping hasil
yang merupakan budaya hasil cipta manusia seperti monumen, candi,
bangunan klasik, peninggalan purbakala, museum, mandala budaya, arsitektur
kuno, seni tari, musik/gamelan, agama adat istiadat, upacara, pekan
raya,pertandingan/kompetisi, pameran/demonstrasi atau kegiatan-kegiatan
budaya, sosial dan keolahragaan lainnya yang bersifat khusus, menonjol dan
meriah.event merupakan salah satunya. Menurut Noor(2009:13) acara/event
memeiliki beberapa karakterisitik. Karakteristik tersebut adalah :
a. Uniquenesses
Kunci utama suksesnya sebuah event adalah pengembangan ide sehingga
event memiliki keunikan tersendiri. Event dengan warna yang berbeda,
tidak akan mudah untuk dilupakan oleh target audience. Keunikan dapat
berasal dari peserta yang ikut serta, lingkungan sekitar, pengunjung pada
event tersebut serta beberapa hal lainnya sehingga membuat event
menjadi unik dan berbeda dari yang lainnya.
b. Perishability
Perishability berhubungan dengan penggunaan fasilitas untuk
penyelenggaraan event. Kesediaan tempat untuk mengadakan event,
bagaimana sebuah event disesuaikan tempat penyelenggaraannya dengan
tema besar agar mendapatkan event yang sesuai permintaan
penyelanggara, karena event yang diselnggarakan tidak akan pernah
sama jika dibuat lagi atau dengan kata lain sesuatu yang tidak dapat
Fadel Muhammad Kartadimaja, 2015
PENGARUH ATRAKSI WISATA TERHADAP MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KE BRAGA CULINARY NIGHT DAN CIBADAK CULINARY NIGHT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Intangibility
Setelah menghadiri event, yang tertinggal di benak pengunjung adalah
pengalaman yang mereka dapatkan dari penyelenggaraan event.Bagi
penyelenggara hal ini merupakan tantangan untuk merubah bentuk
pelayanan intangible menjadi sesuatu yang berwujud sehingga sekecil
apapun wujud yang digunakan dalam event mampu mengubah persepsi
pengunjung. Seperti penggunaan audio visual yang berkualitas yang akan
selalu diingat oleh pengunjung event.
d. Personal Interaction
Personal interaction merupakan salah satu karakteristik yang penting
pada saat event berlangsung.Pengunjung yang datang pada suatu event
juga memiliki peran yang besar terhadap suksesnya event. Sebagai
contoh, keterlibatan aktif penonton pada event konser musik dimana
penonton dilibatkan untuk bernyanyi sehingga mereka berkontribusi pada
terselenggaranya event tersebut
2. Motivasi Berkunjung
Motivasi berkunjung merupakan dorongan seseorang untuk mengunjungi
objek wisata, dorongan tersebut terdapat dari luar ataupun dari
dalam.Dorongan dari luar itu seperti pengaruh keberagaman atraksi wisata,
kepopuleran objek wisata, dan kemudahan aksesibilitas menuju kawasan
wisata. Sedangkan dorongan dari dalam dapat berupa kebutuhan jasmani
untuk menghilangkan kepenatan dan mencari suasana baru di luar rutinitas
kesehariannya.Sedangkan Menurut McIntosh (1977) dan Murphy ( 1985,
cf.Sharpley, 1994) dalam I Gede Pitana dan Gayatri, mengatakan bahwa
seseorang melakukan perjalanan dimotivasi oleh beberapa hal yang
dikelompokan menjadi empat kelompok besar yaitu:
a. Physical or physiological motivation (motifasi yang bersifat fisik atau
fisiologis), antara lain untuk rekreasi, kesehatan, kenyamanan,
berpartisifasi dalam kegiatan olah raga, bersantai, dan sebagainya.
b. Cultural motivation (motivasi budaya), yaitu keinginan untuk
44
Fadel Muhammad Kartadimaja, 2015
PENGARUH ATRAKSI WISATA TERHADAP MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KE BRAGA CULINARY NIGHT DAN CIBADAK CULINARY NIGHT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ketertarikan akan berbagai objek peninggalan budaya (monumen
bersejarah).
c. Social motivation atau interpersonal motivation (motivasi yang bersifat
sosial), seperti mengunjungi teman dan keluarga ( VFR. Visiting friends
and relatives), menemui mitra kerja, melakukan hal-hal yang dianggap
mendatangkan gengsi (nilai prestise), melakukan ziarah, pelarian dari
situasi-situasi yang membosankan, dan seterusnya.
d. Fantasy motivation (motivasi karena fantasi), yaitu adanya fantasi bahwa
didaerah lain seseorang akan bisa lepas dari rutinitas keseharian yang
menjenuhkan, dan ego-enhancement yang memberikan kepuasan
psikoligis. Disebutjuga prestige motivation.
G.Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian ini
adalah kuesioner atau angket. Kuesioner atau angket merupakan suatu teknik
pengumpulan data dimana peneliti memberikan beberapa pertanyaan atau
penyataan secara tertulis untuk dijawab oleh responden.
a. Pendekatan Skala Likert
Menurut Sarwono (2006, hlm. 96), skala Likert digunakan untuk
mengukur sikap dalam suatu penelitian. Menurut Thrustone dalam
Sarwono (2006, hlm. 96) yang dimaksud dengan sikap ialah 1)
pengaruh atau penolakan, 2) penilaian, 3) suka atau tidak suka, 4)
kepositifan dan kenegatifan terhadap suatu obyek psikologis. Biasanya
sikap dalam skala Likert diekspresikan mulai dari yang paling negatif,
netral sampai ke paling positif. Untuk melakukan kuantifikasi maka
skala tersebut kemudian diberi angka-angka sebagai simbol agar dapat
dilakukan perhitungan (Sarwono, 2006, hlm. 96). Menurut Sugiyono
(2013, hlm. 93) skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
Fadel Muhammad Kartadimaja, 2015
PENGARUH ATRAKSI WISATA TERHADAP MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KE BRAGA CULINARY NIGHT DAN CIBADAK CULINARY NIGHT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sesuai dengan pernyataan diatas, setiap instrument yang berupa
pertanyaan ataupun pernyataan memiliki jawaban yang diekspresikan
mulai dari paling negatif sampai ke paling positif. Jawaban tersebut
diberi nilai untuk membedakan bobot dari jawaban tersebut sesuai tabel
5 dibawah ini:
Tabel 3.3
Kriteria Bobot Nilai Alternatif
Jawaban Nilai / Skor
Sangat baik 5
Baik 4
Cukup baik 3
Tidak baik 2
Sangat tidak baik 1
Sumber : Sugiyono, 2013
Karena hasil dari data yang menggunakan skala Likert merupakan
data ordinal sedangkan analisis data menggunakan regresi yang
membutuhkan data interval. Maka perlu dikonversikan terlebih dahulu.
Data ordinal yang telah didapat dikonversikan menjadi data interval
melalui alat yaitu Method Success Interval (MSI).
b. Metode Method Success Interval (MSI)
Penelitian ini menggunakan skala ordinal seperti yang dijelaskan
dalam operasional variabel. Oleh karena itu semua data ordinal yang
terkumpul terlebih dahulu ditransformasi menjadi skala interval dengan
cara MSI (Method Success Interval). Langkah-langkah untuk
melakukan transformasi data tersebut menurut Harun Al-Rasyid (1994,
hlm. 131) adalah sebagai berikut:
a. Menghitung frekuensi (f) setiap pilihan jawaban berdasarkan hasil
46
Fadel Muhammad Kartadimaja, 2015
PENGARUH ATRAKSI WISATA TERHADAP MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KE BRAGA CULINARY NIGHT DAN CIBADAK CULINARY NIGHT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap pertanyaan dilakuakan perhitungan proporsi (ρ) setiap pilihan jawaban dengan cara membagi frekuensi dengan jumlah responden.
c. Berdasarkan proporsi tersebut dilakukan perhitungan proporsi
kumulatif untuk setiap pilihan pertanyaan.
d. Menentukan nilai batas Z (tabel normal) untuk setiap pilihan
jawaban pertanyaan.
e. Menentukan nilai interval rata-rata (scale value) untuk setiap
pilihan jawaban melalui persamaan berikut:
Scale Value
= �� ���� �� ����� �� − �� ���� �� ���� ����� � �� ���� �� − ��� � �� ����� ��
f. Menghitung nilai hasil transformasi setiap pilihan jawaban
melalui rumus persamaan sebagai berikut:
Nilai hasil transformasi : score = scale value minimum + 1
Data yang telah terbentuk skala interval kemudian ditentukan
persamaan yang berlaku untuk pasangan variabel tersebut.
c. Garis Kontinum
Dalam penelitian ini menggunakan skala Likert dimana hasil dari
skala Likert merupakan data ordinal. Menurut Hasan (2009, hlm. 21)
data ordinal merupakan data yang berasal dari objek atau kategori yang
disusun menurut besarnya, dari tingkat terendah ke tingkat tertinggi
atau sebaliknya, dengan jarak atau rentang yang tidak harus sama.
Data ordinal tersebut selanjutnya di buat skoring yang kemudian
digambarkan melalui penggunaan tabel distribusi frekuensi untuk
keperluan menganalisa data. Nilai numerikal tersebut dianggap sebagai
objek dan selanjutnya melalui proses transformasi ditempatkan ke
dalam interval. Untuk menganalisis setiap pertanyaan atau indikator,
hitung frekuensi jawaban setiap kategori (pilihan jawaban) dan
dijumlahkan. Setelah setiap indikator mempunyai jumlah, selanjutnya
penulis membuat garis kontinum. Setelah mengetahui skor jumlah
Fadel Muhammad Kartadimaja, 2015
PENGARUH ATRAKSI WISATA TERHADAP MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KE BRAGA CULINARY NIGHT DAN CIBADAK CULINARY NIGHT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sebelumnya ditentukan dulu jenjang intervalnya, yaitu dengan
menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Sudjana (2005, hlm. 79)
sebagai berikut:
Nilai Jenjang Interval (NJI) = �� ��� � � ���−�� ��� � �ℎ
�ℎ �� ���� � �� ��
Dimana hasil dari Nilai Jenjang Interval (NJI) adalah interval
untuk menentukan sangat baik, baik, cukup baik, buruk, atau sangat
buruk dari suatu variabel. Berikut merupakan gambar garis kontinum.
Gambar 3.3 Garis Kontinum
H. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
1. Uji Validitas
Menurut Ghozali (2013: 52) Uji validitas digunakan untuk
mengukur sah atau valid tidaknya satu kuesioner. Satu kuesioner
dinyatakan valid jika pertanyaan pada pertanyaan kuesioner mampu
mengungkapkan sesuatau yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Tingkat validitas dapat diukur dengan cara membandingkan nilai rhitung
pada tabel Correlations pada total nilai Pearson Correlation untuk tiap
indicator variabel dengan nilai tabel r dengan ketentuan untuk degree of
freedom (df) = n-k, dimana n adalah jumlah sampel yang digunakan dan
k adalah jumlah variabel independennya menurut Ghozali (2013: 53).
Dengan jumlah sampel (n) adalah dan tingkat signifikansi 0,05 maka
tabel r pada penelitian ini adalah 0,1946.Bila :hitung r >tabel r , berarti
pernyataan tersebut dinyatakan valid. Bila hitung r ≤ tabel r , berarti
pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.
a. Braga Culinary Night
1. Uji Validitas Variabel Atraksi Wisata (X) Sangat
Rendah Rendah Sedang Tinggi
48
Fadel Muhammad Kartadimaja, 2015
PENGARUH ATRAKSI WISATA TERHADAP MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KE BRAGA CULINARY NIGHT DAN CIBADAK CULINARY NIGHT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam penelitian ini, variabel atraksi wisata(X) terdiri dari keunikan
event, peserta, tempat, fasilitas, pengalama , informasi, pelayanan,
keterlibatan pengunjung. Proses perhitungan uji validitas menggunakan
program SPSS. Hasil analisis pada variabel fasilitas sebagai berikut:
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Variabel Atraksi Wisata (X)
No. Pernyataan r hitung r tabel Ket.
1. Keunikan event culinary night 0,874 0,1946 Valid
2. Keunikan peserta event culinary night 0,353 0,1946 Valid
3. Keunikan tempat diselengarakan event 0,696 0,1946 Valid
4. Ketersedian fasilitas dalam
penyelengaraan event 0,896 0,1946 Valid
5. Pengalaman dan informasi yang didapat
dari eventculinary night 0,533 0,1946 Valid
6. Pelayanan yang diberikan di
eventculinary night 0,896 0,1946 Valid
7. Keterlibatan pengunjung di dalam event
culinary night 0,874 0,1946 Valid
Sumber : Diolah penulis (2014)
Berdasarkan hasil pengujian validitas pada variabel atraksi wisata
yang tertera pada tabel 3.4 diketahui bahwa seluruh butir pernyataan
variabel atraksi wisata menunjukkan nilai r hitung lebih besar dari r tabel
(0,1946) dengan nilai terendah 0,353 dan nilai tertinggi 0,896. Dengan
demikian, seluruh butir pernyataan variabel atraksi wisata dinyatakan
valid dan memenuhi syarat sebagai alat ukur variabel atraksi.
2. Uji Validitas Variabel Motivasi Berkunjung (Y)
Dalam penelitian ini, variabel motivasi berkunjung (Y) terdiri dari
menikmati, bersantai, mendapatkan kesahatan, merasakan, mengisi
waktu luang, pendidikan, dan menyalurkan hobi.Proses perhitungan uji
validitas menggunakan program SPSS. Hasil analisis pada variabel
Fadel Muhammad Kartadimaja, 2015
PENGARUH ATRAKSI WISATA TERHADAP MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KE BRAGA CULINARY NIGHT DAN CIBADAK CULINARY NIGHT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Variabel Motvasi Berkunjung(Y)
No. Pernyataan r hitung r tabel Ket.
1. Menikmati suasana di culinary night 0,624 0,1946 Valid
2. Bersantai di kawasan culinary night 0,639 0,1946 Valid
3.
Mendapatkan kesehatan dengan berjalan-jalan santai di sekitar kawasan culinary
night
0,599 0,1946 Valid
4. Mersakan dan menikmati suasana malam
di kawasan culinary night 0,639 0,1946 Valid
5. Berlibur mengisi waktu luang bersama
teman 0,596 0,1946 Valid
6. Berlibur mengisi waktu luang bersama
keluarga 0,597 0,1946 Valid
7.
Melakukan kegiatan bersama rekan kerja, keluarga atau teman sekolaj seperti
(makan bersama)
0,660 0,1946 Valid
8. Mendapatkan pengetahuan mengenai
budaya setempat 0,609 0,1946 Valid
9. Mengetahui mengenai peningalanggalan
bersejarah (monument bersejarah) 0,664 0,1946 Valid
10.
Mendapatkan pengetahuan mengenai keanekaragam makanan dan keunikan
lokasi
0,596 0,1946 Valid
11. Menyalurkan hoby seperti berkuliner dan
50
Fadel Muhammad Kartadimaja, 2015
PENGARUH ATRAKSI WISATA TERHADAP MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KE BRAGA CULINARY NIGHT DAN CIBADAK CULINARY NIGHT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sumber : Diolah Penulis (2014)
Berdasarkan hasil pengujian validitas pada variabel motivasi
berkunjung yang tertera pada tabel 3.5.diketahui seluruh butir pernyataan
variabel motivasi berkunjung menunjukkan nilai r hitung lebih besar dari
r tabel (0,1946) dengan nilai terendah 0,429 dan nilai tertinggi 0,664.
Dengan demikian, seluruh butir pernyataan variabel motivasi berkunjung
dinyatakan valid dan memenuhi syarat sebagai alat ukur variabel
motivasi berkunjung.
b. Cibadak Culinary Night
1. Uji Validitas Variabel Atraksi Wisata (X)
Dalam penelitian ini, variabel atraksi wisata (X) terdiri dari
keunikan event, peserta, tempat, fasilitas, pengalaman, informasi,
pelayanan, keterlibatan pengunjung. Proses perhitungan uji validitas
menggunakan program SPSS. Hasil analisis pada variabel fasilitas
sebagai berikut:
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Variabel Atraksi Wisata (X)
No. Pernyataan r hitung r tabel Ket.
1. Keunikan event culinary night 0,894 0,1946 Valid
2. Keunikan peserta event culinary night 0,596 0,1946 Valid
3. Keunikan tempat diselengarakan event 0,741 0,1946 Valid
4. Ketersedian fasilitas dalam
penyelengaraan event 0,886 0,1946 Valid
5. Pengalaman dan informasi yang didapat
dari eventculinary night 0,588 0,1946 Valid
6. Pelayanan yang diberikan di
eventculinary night 0,886 0,1946 Valid
7. Keterlibatan pengunjung di dalam
eventculinary night 0,894 0,1946 Valid
Fadel Muhammad Kartadimaja, 2015
PENGARUH ATRAKSI WISATA TERHADAP MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KE BRAGA CULINARY NIGHT DAN CIBADAK CULINARY NIGHT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan Hasil pengujian validitas pada variabel atraksi wisata
yang tertera pada tabel 3.6 diketahui seluruh butir pernyataan variabel
atraksi wisata menunjukkan nilai r hitung lebih besar dari r tabel
(0,1946) dengan nilai terendah 0,588 dan nilai tertinggi 0,894. Dengan
demikian, seluruh butir pernyataan variabel atraksi wisata dinyatakan
valid dan memenuhi syarat sebagai alat ukur variabel fasilitas.
2. Uji Validitas Variabel Motivasi Berkunjung (Y)
Dalam penelitian ini, variabel motivasi berkunjung (Y) terdiri
dari menikmati, bersantai, mendapatkan kesahatan, merasakan, mengisi
waktu luang, pendidikan, dan menyalurkan hoby.Proses perhitungan uji
validitas menggunakan program SPSS. Hasil analisis pada variabel
motivasi berkunjung sebagai berikut:
Tabel 3.7
Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Berkunjung(Y)
No. Pernyataan r hitung r tabel Ket.
1. Menikmati suasana di culinary night 0,730 0,1946 Valid
2. Bersantai di kawasan culinary night 0,789 0,1946 Valid
3.
Mendapatkan kesehatan dengan berjalan-jalan santai di sekitar kawasan
culinary night
0,804 0,1946 Valid
4. Mersakan dan menikmati suasana
malam di kawasan culinary night 0,777 0,1946 Valid
5. Berlibur mengisi waktu luang bersama
teman 0,835 0,1946 Valid
6. Berlibur mengisi waktu luang bersama
keluarga 0,477 0,1946 Valid
7.
Melakukan kegiatan bersama rekan kerja, keluarga atau teman sekolah
seperti (makan bersama)
0,708 0,1946 Valid
52
Fadel Muhammad Kartadimaja, 2015
PENGARUH ATRAKSI WISATA TERHADAP MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KE BRAGA CULINARY NIGHT DAN CIBADAK CULINARY NIGHT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu budaya setempat
9. Mengetahui mengenai peninggalan
bersejarah (monument bersejarah) 0,766 0,1946 Valid
10.
Mendapatkan pengetahuan mengenai keanekaragam makanan dan keunikan
lokasi
0,663 0,1946 Valid
11. Menyalurkan hoby seperti berkuliner
dan fotografi 0,619 0,1946 Valid
Sumber : Diolah Penulis (2014)
Berdasarkan hasil pengujian validitas pada variabel motivasi
berkunjung yang tertera pada tabel 3.7.diketahui seluruh butir pernyataan
variabel motivasi berkunjung menunjukkan nilai r hitung lebih besar dari
r tabel (0,1946) dengan nilai terendah 0,447 dan nilai tertinggi 0,841.
Dengan demikian, seluruh butir pernyataan variabel motivasi berkunjung
dinyatakan valid dan memenuhi syarat sebagai alat ukur variabel
keputusan berkunjung.
b. Uji Reliabilitas
Menurut Ghozali (2013: 47) Realibilitas sebenarnya adalah alat
untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indicator dari variabel
atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika
jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari
waktu ke waktu.Dalam penelitian ini, uji realibilitas yang digunakan
adalah uji realibilitas One Shot atau pengukuran sekali saja. Menurut
Ghozali (2013: 48), pengukuran yang dilakukan hanya sekali dan
kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur
korelasi antar jawaban pertanyaan. Untuk mengukurnya digunakan
program SPSS. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur realibilitas dengan uji statistic Cronbach Alpha (α).Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.70
(Nunnally dalam Ghozali 2013 hlm. 48).
a. Braga Culinary Night
Fadel Muhammad Kartadimaja, 2015
PENGARUH ATRAKSI WISATA TERHADAP MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KE BRAGA CULINARY NIGHT DAN CIBADAK CULINARY NIGHT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Hasil Uji Reliabilitas
No. Variabel Cσ hitung Cσ minimal Keterangan
1 Atraksi Wisata 0,870 0,70 Reliabel
2 Motivasi
Berkunjung 0,820 0,70 Reliabel
Sumber : Diolah penulis (2014)
Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada tabel 3.8.variabel atraksi
dan variabel motivasi berkunjung di Braga Culinary Night, keduanya
menunjukkan nilai cronbach alpha berada di atas 0,70.Variabel atraksi
bernilai 0,870 dan variabel motivasi berkunjung bernilai 0,820.Hasil ini
menunjukkan bahwa alat ukur yang digunakan memenuhi syarat dan
reliabel.Setelah instrument dikatakan valid dan reliable maka instrument
dapat dipakai untuk pengumpulan data.
b. Cibadak Culinary Night
Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas
No. Variabel Cσ hitung Cσ minimal Keterangan
1 Atraksi Wisata 0,900 0,70 Reliabel
2 Motivasi
Berkunjung 0,907 0,70 Reliabel
Sumber : Diolah penulis(2014)
Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada tabel 3.9.variabelatraksi
dan variabel motivasi berkunjung, keduanya menunjukkan nilai
cronbach alpha berada di atas 0,70. Variabel atraksi bernilai 0,900 dan
variabel motivasi berkunjung bernilai 0,907.Hasil ini menunjukkan
bahwa alat ukur yang digunakan memenuhi syarat dan reliabel.Setelah
instrument dikatakan valid dan reliable maka instrument dapat dipakai
untuk pengumpulan data.
54
Fadel Muhammad Kartadimaja, 2015
PENGARUH ATRAKSI WISATA TERHADAP MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KE BRAGA CULINARY NIGHT DAN CIBADAK CULINARY NIGHT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumber data adalah segala sesuatu berupa data yang dapat
memberikan informasi untuk penelitian ini.Data penelitian dapat digolongkan
menjadi dua jenis yaitu data primer dan data sekunder.
1. Data Primer
Menurut Sarwono, (2006 : 129) data primer adalah data yang
berasal dari sumber asli atau pertama. Dalam penelitian ini data primer
diperoleh langsung ketika penenelitian dengan menggunakan metode
kuisioner langsung dengan responden mengenai kegiatan atraksi di
Cibadak Culinary Night & Braga Culinary Night.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain atau tidak
langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitiannya. Data
sekunder biasanya berupa data dokumentasi atau laporan yang sudah
tersedia yang kemudian harus dianalisis kembali.
a. Studi Kepustakaan
Studi Kepustakaan dilakukan dengan cara mencari data yang
diperoleh dengan cara membaca buku, literatur, artikel serta
laporan dari dinas terkait yang berhubungan erat dengan
permasalahan yang diteliti.
J. Teknik Analisis Data
1. Uji Asumsi Klasik Regresi
Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harusdipenuhi
pada analisis regresi linear berganda yang berbasis ordinary least square
(OLS).Jadi analisis regresi yang tidak berdasarkan OLS tidak
memerlukan persyaratan asumsi klasik, misalnya regresilogistik atau
regresi ordinal. Teknik analisis regresi linear sederhana dilakukan dengan
prosedur kerja sebagai berikut :
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel terikat dan variabel bebas keduanya apakah mempunyai distribusi
normal atau tidak menurut Ghozali (2013: 160).Dalam penelitian ini, uji
Fadel Muhammad Kartadimaja, 2015
PENGARUH ATRAKSI WISATA TERHADAP MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KE BRAGA CULINARY NIGHT DAN CIBADAK CULINARY NIGHT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ghozali (2013: 32-34), UjiKolmogorov-Smirnov berdasar pada kriteria
pengambilan keputusan sebagai berikut:
1) Jika Asymp Sig. (p-value) > α 0,05 maka dapat dinyatakan data
berdistribusi normal
2) Jika Asymp sig. (p-value) < α 0,05 maka dapat dinyatakan data
tidak berdistribusi normal
b. .Uji Linearitas
Uji Linieritas ini melalui hipotesis nol (Hο) bahwa regresi linier melawan hipotesis tandingan bahwa regresi tidak linier.Untuk itu
penulis melakukan uji linieritas untuk kedua variabel tersebut dengan
menggunakan Software SPSS 20.0 for Window.
Selanjutnya membandingkan nilai Probably value terhadap a
dengan derajat kebebasan (dk) = n – 2 untuk tingkat signifikansi (a) =
5%
1) Jika nilai Probably Value>a maka Hο ditolak dan Ha diterima
2) Jika nilai Probably Value <a maka Hο diterima dan Ha ditolak
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah dalam
modelregresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatanke pengamatan yang lain menurut Ghozali (2013: 139).
Jika variance dari residual satu pengamatanke pengamatan yang lain
tetap maka disebut homokedastisitas, namunjika berbeda disebut
dengan heterokedastisitas. Model regresi yangbaik adalah
homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitasadalah dengan melihat grafik plot antar prediksi
variabel dependen (ZPRED)dengan residualnya (SRESID). Deteksi
ada tidaknya heteroskedastisitas dapatdilakukan dengan dengan
melihat ada tidaknya pola titik pada grafik scatterplotantara SRESID
dan ZPRED, dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi
dansumbu X adalah residual yang telah di-standarized menurut
56
Fadel Muhammad Kartadimaja, 2015
PENGARUH ATRAKSI WISATA TERHADAP MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KE BRAGA CULINARY NIGHT DAN CIBADAK CULINARY NIGHT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk
suatupola yang teratur (bergelombang melebar kemudian
menyempit) makaterjadi heteroskedastisitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas seperti titik-titik menyebar diatas
dandibawah angka 0 pada sumbu Y, maka hal ini
mengindikasikan tidakterjadi heteroskedastisitas.
2. Teknik Analisis Regresi Linear Sederhana
Analisis regresi linear sederhana adalah hubungan secara linear antara
satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y).Analisis ini
untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan
variabel dependen apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai
dari variabel dependen apabila variabel independen mengalami kenaikan
atau penurunan.Data yang digunakan biasanya berskala interval atau
rasio.Rumus regresi linear sederhana adalah sebagai berikut:
Y’ = a + bX Keterangan :
Y’ = Variabel Dependen (variabel terikat) X = Variabel Independen (variabel bebas) a = Konstanta (nilai Y’ apabila X = 0)
b = Koefisien Regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)
3. Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis parsial yang tersirat dari hipotesis penelitian,
seperti dikemukakan oleh Sugiyono (2004). Adapun perhitungannya yaitu
sebagai berikut:
Statistik uji :
Fh =
F tabel = : df = k, df2 = n-k-1
α = 5 %.
Kriteria uji : 1. Terima Ho jika F hitung < F tabel
Fadel Muhammad Kartadimaja, 2015
PENGARUH ATRAKSI WISATA TERHADAP MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KE BRAGA CULINARY NIGHT DAN CIBADAK CULINARY NIGHT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Uji F merupakan uji simultan untuk melihat pengaruh variabel X
terhadap terhadap variabel Y. Sedangkan Uji t adalah uji parsial yang
digunakan untuk melihat apakah terdapat pengaruh antara variabel X
terhadap variabel Y.
Statistik Uji :
Keterangan :
t = distribusi student dengan derajat kebebasan (dk) = n-1 = koefisien korelasi
n = banyaknya sampel
Ketentuan dari uji hipotesis ini adalah:
Ho : β = 0 : korelasi tidak berarti, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X dan
variabel Y
: β = 0 : korelasi berarti, artinya terdapat pengaruh yang
signifikan antara variabel X dan variabel Y
Kriteria penolakan hipotesisnya adalah:
a. Jika t hitung ≥ t tabel maka Ho ditolak dan diterima
b. Jika t hitung< t tabel maka Ho diterima dan ditolak
4. Uji Koefisien Determinasi
Uji Koefisen Determinasi untuk mengetahui besarnya persentase
kontribusi variabel X terhadap variabel Y dengan rumus koefisien
determinasi (kd) yaitu :
Keterangan :
kd = koefisien determinasi
r = koefisien korelas
Tabel 3.10
Pedoman Interpretasi Koefisien Determinasi
Interval Koefisien Tingkat Pengaruh
0% - 19,99% Sangat Lemah
58
Fadel Muhammad Kartadimaja, 2015
PENGARUH ATRAKSI WISATA TERHADAP MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KE BRAGA CULINARY NIGHT DAN CIBADAK CULINARY NIGHT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
20% -39,99% Lemah
40% - 59,99% Sedang
60% - 79,99% Kuat
80% - 100% Sangat Kuat
Fadel Muhammad Kartadimaja, 2015
PENGARUH ATRAKSI WISATA TERHADAP MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KE BRAGA CULINARY NIGHT DAN CIBADAK CULINARY NIGHT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya serta hasil pembahasan
yang disertai dengan teori – teori yang mendukung mengenai Pengaruh
Atraksi Wisata Terhadap Motivasi Berkunjung Wisatawan Ke Braga Culinary
Night Dan Cibadak Culinary Night, maka diperoleh kesimpulan sebagai
berikut :
1. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis mengenai
atraksi wisata di acara Braga Culinary Night dan Cibadak Culinary Night
dapat dikatakan baik, hal ini bisa dilihat dari hasil rekapitulasi data atraksi
wisata dari kedua objek yang diteliti oleh penulis. Berdasarkan hasil
tersebut diperoleh kesimpulan bahwa baik BCN maupun CCN memiliki
hasil yang baik karena secara konsep kedua acara tersebut memang
dirancang dengan tema yang sama. Perbedaan ditunjukkan dari lokasi
digelarnya acara tersebut dimana masing - masing lokasi memiliki nilai
sejarah tersendiri. Jalanan Braga dengan bangunan – bangunan khas
bergaya arsitektur art deco dan jalanan Cibadak yang merupakan kawasan
pecinan dimana masyarakat Tiongkok yang menetap di Kota Bandung
masih terdapat di sana. Perbedaan yang lain ditunjukkan oleh fasilitas
penunjang yang terdapat di acara BCN sudah baik dalam menunjang
aktivitas pengunjung sedangkan di CCN pengunjung merasakan
kurangnya fasilitas penunjang seperti tempat sampah yang terbatas,
penerangan di acara tersebut yang kurang dan terkadang mati dalam
beraktivitas di tempat tersebut dan terbatasnya jumlah toilet yang tersedia.
Namun di BCN pengunjung merasa tidak dapat berinteraksi dengan acara
tersebut dikarenakan banyaknya orang datang ke tempat tersebut dan
membatasi ruang gerak mereka, sedangkan di CCN pengunjung
merasakan nyaman ketika mereka berinteraksi di tempat tersebut. Hal ini
124
Fadel Muhammad Kartadimaja, 2015
PENGARUH ATRAKSI WISATA TERHADAP MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KE BRAGA CULINARY NIGHT DAN CIBADAK CULINARY NIGHT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengunjung kesempatan untuk mencoba kegiatan yang dilakukan oleh
pengisi acara seperti bernyanyi, mencoba alat-alat music tradisional,
ataupun terlibat dalam sebuah permainan.
2. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis mengenai
motivasi dari pengunjung / wisatawan di kegiatan Braga Culinary Night
dan Cibadak Culinary Night. hal ini bisa dilihat dari hasil rekapitulasi
data motivasi berkunjung dari kedua objek yang diteliti oleh penulis.
Berdasarkan hasil tersebut diperoleh kesimpulan bahwa baik BCN
maupun CCN memiliki hasil yang baik. Berdasarkan data yang di olah
penulis baik BCN maupun CCN mendapatkan hasil yang sama, dimana
pengunjung yang datang ke acara tersebut hanya untuk menikmati
suasana culinary night, bersantai, berjalan – jalan santai untuk
mendapatkan kesehatan, serta merasakan dan menikmati suasana malam
di kawasan culinary night, pengunjung tidak begitu mempermasalahkan
mengenai pengetahuan budaya dan peninggalan yang ada di tempat acara
diselenggarakan karena pengunjung di BCN dan CCN datang untuk
menikmati berbagai macam makanan dan minuman yang di dukung
dengan suasana malam karena para pengunjung yang datanng rata rata
berusia remaja dan dewasa 20 – 25 tahun yang umumnya adalah pecinta
kuliner
3. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, Atraksi
wisata di Braga Culinary Night dan Cibadak Culinary Night berpengaruh
terhadap motivasi wisata pengunjung. Dengan menggunakan regresi
linear sederhana kedua variable dalam penelitian ini memiliki hubungan
yang positif, yang dalam hal ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh
atraksi wisata terhadap motivasi berkunjung pengunjung pada kegiatan
Braga Culinary Night dan Cibadak Culinary Night. Hal ini dapat dilihat
dari hasil analisis regresi linear sederhana bahwa terdapat pengaruh
Atraksi Wisata dengan Motivasi Berkunjung ke Braga Culinary Night.
Arah positif ini berarti apabila Atraksi Wisata meningkat maka motivasi
Fadel Muhammad Kartadimaja, 2015
PENGARUH ATRAKSI WISATA TERHADAP MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KE BRAGA CULINARY NIGHT DAN CIBADAK CULINARY NIGHT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berkunjung ke Braga Culinary Night dipengaruhi oleh variable Atraksi
Wisata sebesar 41,7% dan sisanya 62,7% dipengaruhi faktor lain dan
arah positif juga ditunjukkan di Cibadak Culinary Night dengan hasil
atraksi wisata sebesar Atraksi Wisata sebesar 59,6% dan sisanya 40,4%.
B. Saran
1. Untuk pihak pengelola, Braga dan Cibadak Culinary Night di harapkan
untuk menambahkan fasiltas berupa tempat sampah agar setiap pengjung
tidak membuang sampah sembarangan saat acara berlangsung.
2. Untuk Pihak pengelola Braga Culinary Night dan Cibadak Culinary Night
agar melakukan inovasi konsep acara untuk menghindari kejenuhan
masyarakat dengan memberikan atmosphere yang berbeda pada setiap
pelaksanaannya. Selain itu pengelola Braga Culinary Night dan Cibadak
Culinary Night menjalin komunikasi dengan masyarakat agar
mendapatkan masukan dan kritikan dari konsumen mengenai pelaksanaan
Braga Culinary Night dan Cibadak Culinary Night, sehingga diharapkan
masyarakat yang sudah berkunjung akan berkunjung kembali, serta
masyarakat akan merekomendasikan mengenai keberadaan Braga Culinary