• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN FASILITAS KOTA DI KECAMATAN DUMAI TIMUR KOTA DUMAI SELAMA PERIODE TAHUN 2000-2010.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERKEMBANGAN FASILITAS KOTA DI KECAMATAN DUMAI TIMUR KOTA DUMAI SELAMA PERIODE TAHUN 2000-2010."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PERKEMBANGAN FASILITAS KOTA

DI KECAMATAN DUMAI TIMUR KOTA DUMAI

SELAMA PERIODE TAHUN 2000 - 2010

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh : Murni Harto NIM. 071233310080

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Murni Harto

NIM : 071233310080

Jurusan : Pendidikan Geografi

Fakultas : Ilmu Sosial

menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar

merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atua

pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan hasil jiplakan atau plagiasi,

maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Medan, Agustus 2012

Saya yang membuat pernyataan

Murni Harto

(5)

vii ABSTRAK

Murni Harto, NIM. O71233310080. Perkembangan Fasilitas Kota Di Kecamatan Dumai Timur Kota Dumai Selama Periode Tahun 2000 – 2010. Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan, 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan fasilitas kota yang mencakup Fasilitas Pendidikan, Fasilitas Kesehatan, Fasilitas Angkutan Umum, Fasilitas Perbelanjaan, Jaringan Jalan, Penyediaan Air Bersih, Jaringan Listrik, Fasilitas Komunikasi, dan Fasilitas Keagamaan.

Penelitian ini di laksanakan di Kecamatan Dumai Timur Kota Dumai. Populasi sekaligus sampel dalam penelitian ini adalah seluruh wilayah di Kecamatan Dumai Timur yang meliputi 9 Kelurahan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumenter dan observasi kemudian data dianalisis secara deskriptif.

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

segala berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul Perkembangan Fasilitas Kota Di Kecamatan Dumai Timur Kota Dumai Selama

Periode Tahun 2000-2010. Penulisan skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu

syarat guna memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Jurusan Pendidikan Geografi

Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Dalam penulisan skripsi ini banyak pihak yang telah memberikan bantuan,

bimbingan dan arahan baik secara moral, spiritual dan material sehingga skripsi ini

dapat tersusun sampai selesai. Pada kesempatan ini juga penulis ingin mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor UNIMED.

2. Bapak Drs. Restu, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.

3. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku PD 1 Fakultas Ilmu Sosial.

4. Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Geografi sekaligus yang sudah bersedia meluangkan waktu untuk memberi

arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Asnidar, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi.

6. Bapak Drs. Muhammad Arif, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang

sudah bersedia meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga didalam membantu

penulis menyelesaikan skripsi ini.

7. Ibu Dra. Elfayetti, M.P selaku dosen pembimbing akademik yang telah

memberikan dukungan dan arahan selama perkuliahan kepada penulis.

8. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Geografi yang telah membekali penulis

dengan ilmu pengetahuan selama di bangku perkuliahan.

9. Kepala BAPPEDA, BPS Kota Dumai beserta stafnya.

10.Bapak Camat Dumai Timur beserta stafnya.

11.Bapak Hajat Siagian di Jurusan Geografi yang telah banyak membantu

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

12.Teristimewa untuk kedua orangtuaku Ayahanda G. Simare-mare dan Ibunda

(7)

iv

mengasuh, mendidik, dan membimbing penulis. Terimakasih buat cinta,

kasih sayang, doa, dukungan, pengorbanan dan perhatian yang tiada

terhingga kiranya Tuhan yang selalu melindungi dan memberkati kalian.

13.Keluarga Amangboru Daniel Manurung dan Namboru di Medan serta

keluarga besar yang telah banyak membantu dan memberikan dorongan

kepada penulis.

14.Untuk adik-adikku tercinta Raja Tua (semoga sukses juga untuk skripsinya),

Serani (sukses untuk perkuliahannya), dan Yongki (sukses yo buat

sekolahnya) terimakasih banyak buat doa, kasih sayang, dukungan dan

semangatnya.

15.Untuk semua teman-teman jurusan pendidikan geografi, khususnya stambuk

2007 kelas B Reguler terimakasih banyak buat dukungan dan semangatnya.

16.My Beloved Friend, Nice Marpaung, Wenni Hutauruk, Ridha Asmi Lestari,

Neng Maulidina, Fauziah terimakasih banyak buat doa, dukungan,

semangatnya tanpa ada kalian pasti aku keliling-keliling.

17.Buat Keluarga Besar Kost Putri86 : Miss Emma (thanks kak buat kamarnya

yang sudah saya sita untuk ngerjain skripsi, sukses buat tesisnya), K’Ledirma,

K’Pinta, K’Frida, Thinie, Onix, Eka, Apri, Seprina, Lamtiar terimakasih

banyak untuk semua yang sudah kita lalui sama-sama selama saya di Kost

Putri 86.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan baik dari isi

maupun tata bahasa. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis

mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca. Penulis

berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi seluruh pembaca

terkhusus bagi Mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi.

Medan, September 2012

Penulis,

Murni Harto

(8)

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... vi

ABSTRAK ... vii

B. Penelitian Yang Relevan ... 24

C. Kerangka Berpikir ... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 30

A. Lokasi Penelitian ... 30

B. Populasi dan Sampel ... 30

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 31

D. Teknik Pengumpulan Data ... 33

E. Teknik Analisis Data ... 33

BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN ... 34

A. Kondisi Fisik ... 34

(9)

ix

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 46

A. Hasil Penelitian ... 46

B. Pembahasan ... 63

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 72

A. Kesimpulan ... 72

B. Saran ... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 76

(10)

x

DAFTAR TABEL

No. Uraian Hal

1. Luas Wilayah Menurut Kelurahan ... 37

2. Penggunaan Lahan ... 39

3. Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut Kelurahan ... 40

4. Komposisi Penduduk Menurut Umur ... 41

5. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian ... 42

6. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan ... 43

7. Komposisi Penduduk Menurut Agama ... 44

8. Pertambahan Jumlah Fasilitas Pendidikan ... 78

9. Profil Sarana Kesehatan ... 79

10.Perkembangan Fasilitas Kesehatan ... 50

11.Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor ... 80

12.Perkembangan Fasilitas Perbelanjaan ... 58

13.Perkembangan Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan ... 81

14.Perkembangan Jumlah Pelanggan PDAM Kota Dumai ... 62

15.Perkembangan Pengguna Jaringan Listrik PLN ... 64

16.Perkembangan Jumlah Fasilitas Komunikasi ... 65

(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

No. Uraian Hal

1. Skema Kerangka Berpikir ... 29

2. Peta Administrasi Kota Dumai ... 35

3. Peta Kecamatan Dumai Timur ... 36

4. Fasilitas Pendidikan Di Kecamatan Dumai Timur ... 47

5. Fasilitas Kesehatan Di Kecamatan Dumai Timur ... 50

6. Fasilitas Perbelanjaan Di Kecamatan Dumai Timur ... 53

7. Kantor PLN Di Kecamatan Dumai Timur ... 57

8. Fasilitas Komunikasi Di Kecamatan Dumai Timur ... 59

(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

No. Uraian No

1. Daftar Tabel ... 78

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kota sebagai salah satu kenampakan di permukaan bumi, menurut sejarahnya

kota berkembang dari tempat-tempat pemukiman yang sangat sederhana hingga

timbullah pemukiman yang permanen. Berkembangnya pemukiman ini diikuti oleh

perkembangan jaringan jalan, sehingga terbentuk pola jari-jari kota. Kemudian,

semakin intensifnya pembangunan pemukiman penduduk, maka semakin

berkembanglah kota. Oleh karena kota merupakan konsentrasi penduduk maka

pemukiman merupakan kebutuhan yang sangat penting.

Dalam perkembangannya, sebuah kota akan berusaha memenuhi kebutuhan

para penghuninya, agar warga tersebut merasa nyaman. Hal itu tampak dari berbagai

fasilitas kota dan infrastruktur yang dibangun oleh pemerintah, seperti perumahan,

pusat ekonomi, bidang kesehatan, bidang transportasi dan lainnya. Pada sisi lain,

kota berkembang dalam bentuk kawasan ( industri, perumahan, perekonomian ) yang

kebanyakan dilakukan oleh pihak swasta.

Perkembangan kota dari waktu ke waktu diakibatkan dari perkembangan

penduduk, lahan, sosial, ekonomi, dan interaksinya dengan kota-kota lain dan daerah

disekitarnya. Secara fisik, perkembangan suatu kota dapat dicirikan dari

penduduknya yang semakin bertambah dan makin padat, bangunannya yang semakin

rapat serta pemukiman yang semakin luas dan semakin lengkapnya fasilitas kota.

Semakin berkembangnya wilayah perkotaan, maka akan menarik minat masyarakat

(14)

2

dari daerah luar untuk mencari kehidupan yang pada akhirnya akan menetap di

wilayah tersebut (Branch, 1996).

Wilayah perkotaan yang pada kenyataannya berperan sebagai pusat kegiatan

ekonomi, teknologi, informasi dan inovasi serta adanya jaringan transportasi dan

komunikasi. Keadaan ini sangat mendukung karena daerah perkotaan mempunyai

peluang untuk terus meningkatkan kegiataannya dalam bidang ekonomi maupun

sosial. Namun di sisi lain fenomena ini dapat menimbulkan dampak negatif, terutama

bagi perkembangan daerah pedesaan. Banyak penduduk desa yang mengejar

kehidupan di kota karena menurut mereka kota memiliki kemudahan-kemudahan dan

fasilitas-fasilitas yang lebih baik dari desa. Hal ini menyebabkan penduduk di kota

semakin bertambah.

Pertambahan penduduk yang lebih cepat tentu akan membawa dampak positif

bagi kelangsungan hidup manusia. Adapun dampak positif yaitu dengan jumlah

penduduk yang besar merupakan tenaga produktif untuk meningkatkan pendapatan,

dalam arti bahwa jumlah penduduk yang besar dapat dijadikan sebagai modal dasar

pembangunan nasional yang diupayakan sebagai tenaga kerja. Dampak negatifnya

apabila pertambahan penduduk tidak seimbang dengan produksi, jelas akan

mengakibatkan tekanan-tekanan berat pada sektor penyediaan sandang, pangan,

perumahan, lapangan kerja, fasilitas-fasilitas kesehatan, pendidikan, pengangkutan,

perhubungan dan sebagainya.

Terjadinya pertambahan jumlah penduduk mempengaruhi proses

pembangunan dan perkembangan suatu wilayah serta meningkatnya kebutuhan akan

(15)

3

adanya penyediaan kebutuhan hidup baik kebutuhan yang bersifat fisik seperti

perumahan, sarana dan prasarana, maupun bersifat non fisik seperti pendidikan,

ekonomi, dan rekreasi. Hal ini tentu saja dapat menjadi masalah yang rumit bagi

pemerintah setempat dalam usaha membangun dan meningkatkan taraf hidup

kesejahteraan penduduknya.

Penyediaan kebutuhan masyarakat akan fasilitas perkotaan adalah masalah

yang serius karena jumlah fasilitas yang disediakan harus sesuai dengan jumlah

fasilitas yang dibutuhkan. Apabila penyediaan fasilitas tersebut mengalami

kekurangan atau kelebihan, dalam hal kekurangan tersebut dapat menyebabkan

berbagai kekacauan, seperti saling berebut untuk mendapatkan fasilitas yang sama,

sedangkan jika kelebihan, maka fasilitas yang dibangun kurang digunakan secara

optimal, karena kurang sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya yang masih sedikit.

Sehubungan dengan kehidupan masyarakat kota yang serba kompleks, dimana

mereka memerlukan dukungan prasarana kota yang memadai secara kuantitatif

maupun kualitatif, agar seluruh aktivitas penduduk dapat berjalan dengan aman,

tertib, lancar dan sehat. Dimana tingkat pemenuhan kebutuhan fasilitas tersebut

menjadi ukuran tingkat kesejahteraan masyarakat.

Fasilitas kota bagi perkembangan kota dan wilayah mempunyai peranan

sebagai fasilitas yang dibutuhkan masyarakat luas yang penyediaannya dilakukan

secara serentak atau massal (tidak secara per individu). Penyediaannya pun

merupakan tanggung jawab pemerintah karena menyangkut hajat hidup orang

banyak, baik untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari maupun kebutuhan

sekunder. Tanggung jawab tersebut menyangkut penyediaan dan pengaturan dalam

(16)

4

Fasilitas kota yang merupakan pendukung utama kehidupan masyarakat kota

meliputi fasilitas jalan, fasilitas listrik, fasilitas air bersih (minum), fasilitas telepon ,

dan fasilitas saluran drainase (riol). Suatu daerah dianggap kota apabila sudah

memenuhi persyaratan fasilitas-fasilitas kota. Persyaratan fasilitas tersebut antara lain

yakni adanya pasar, bioskop, pegadaian, rumah sakit, SMP, listrik, telepon, dan lain

sebagainya (Sensus Indonesia, 1971).

Sebagai salah satu kecamatan yang ada di Kota Dumai, Kecamatan Dumai

timur merupakan pemekaran wilayah Kecamatan Dumai pada Kota Administratif

Dumai yang dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor nomor 8 Tahun

1979 tentang Pembentukan Kota Administratif Dumai Tanggal 11 April 1979 dan

dengan terbentuknya Otonomi Daerah berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 tahun

1999 maka Kota Administratif Dumai menjadi Kotamadya Dumai yang dulunya

jumlah Kecamatan terdiri 3 (tiga) Kecamatan dimekarkan menjadi 5 (lima)

Kecamatan. Pada saat sebelum dilakukan pemekaran Kelurahan, Kecamatan Dumai

Timur terdiri dari 6 (enam) Kelurahan, kemudian dengan diterbitkannya Perda Kota

Dumai Nomor 2 Tahun 2001 maka wilayah Kelurahan di Kecamatan Dumai Timur

telah dimekarkan dari 6 (enam) Kelurahan menjadi 9 (sembilan) Kelurahan.

Kecamatan Dumai Timur di Kota Dumai sendiri sedang mengalami

perkembangan penduduk yang cukup tinggi yang disebabkan oleh besarnya tingkat

migrasi dan urbanisasi penduduk yang ingin mencari pekerjaan, karena di Kecamatan

Dumai Timur terdapat beberapa lapangan kerja seperti industri pertambangan

minyak bumi, daerah pelabuhan besar, pengolahan minyak sawit, perhotelan, pusat

perekonomian serta perdagangan. Hal ini terlihat dari jumlah penduduknya pada

(17)

5

Kota Dumai). Pada kondisi ini memungkinkan terjadinya perubahan tata kota dalam

hal fasilitas kota seperti fasilitas perumahan, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan

dan fasilitas lainnya yang akan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun seiring

dengan besarnya jumlah penduduk. Oleh karena itu, perlu dikaji bagaimana

perkembangan fasilitas kota di Kecamatan Dumai Timur, Kota Dumai selama

periode dari tahun 2000 sampai tahun 2010.

B. Identifikasi Masalah

Indonesia yang merupakan Negara yang sedang berkembang menghadapi

berbagai masalah dibidang kependudukan. Masalah kependudukan ini berpengaruh

kepada penyediaan fasilitas kota. Manajemen kota sehari-hari merupakan pekerjaan

yang sangat sulit dilakukan, dengan sebagai upaya ditujukan untuk menyediakan

berbagai pelayanan dasar kota. Dengan bertambahnya penduduk tentunya akan

menimbulkan masalah, yaitu fasilitas yang dibutuhkan akan semakin bertambah, dan

pertambahannya harus sesuai dengan jumlah fasilitas yang dibutuhkan.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka yang menjadi

identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah perkembangan fasilitas kota

diantaranya: Fasilitas Pendidikan, Fasilitas Kesehatan, Fasilitas Angkutan Umum,

Fasilitas Perbelanjaan, Jaringan Jalan, Penyediaan Air Bersih, Jaringan Listrik,

(18)

6

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas maka penulis

membatasi ruang lingkup permasalah yang akan diteliti yaitu perkembangan fasilitas

kota yang mencakup Fasilitas Pendidikan, Fasilitas Kesehatan, Fasilitas Angkutan

Umum, Fasilitas Perbelanjaan, Jaringan Jalan, Penyediaan Air Bersih, Jaringan

Listrik, Fasilitas Komunikasi, dan Fasilitas Keagamaan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah, maka rumusan masalah dirumuskan dalam

bentuk pertanyaan yakni: Bagaimana perkembangan fasilitas kota di Kecamatan

Dumai Timur Kota Dumai selama periode tahun 2000 sampai tahun 2010 yang

mencakup Fasilitas Pendidikan, Fasilitas Kesehatan, Fasilitas Angkutan Umum,

Fasilitas Perbelanjaan, Jaringan Jalan, Penyediaan Air Bersih, Jaringan Listrik,

Fasilitas Komunikasi, dan Fasilitas Keagamaan.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan yang hendak dicapai dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut : Untuk mengetahui perkembangan fasilitas kota

di Kecamatan Dumai Timur Kota Dumai selama periode tahun 2000 sampai tahun

2010 yang mencakup Fasilitas Pendidikan, Fasilitas Kesehatan, Fasilitas Angkutan

Umum, Fasilitas Perbelanjaan, Jaringan Jalan, Penyediaan Air Bersih, Jaringan

(19)

7

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut :

1. Sebagai bahan informasi bagi pemerintah Kecamatan Dumai Timur Kota

Dumai setempat dalam mengambil kebijaksanaan pembangunan kota

terutama perkembangan fasilitas kota yang akan dilaksanakan.

2. Sebagai tambahan wawasan dan pengetahuan bagi penulis tentang

perkembangan fasilitas kota khususnya di Kecamatan Dumai Timur Kota

Dumai.

3. Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti lainnya khususnya mengenai objek

(20)

72

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, maka dapat diperoleh kesimpulan

sebagai berikut :

Pertambahan fasilitas Pendidikan di Kecamatan Dumai Timur Kota Dumai

selama periode tahun 2000-2010 dimana jumlah seluruh sekolah baik tingkat TK,

SD/Sederajat, SMP/Sederajat, SMA/Sederajat di Kecamatan Dumai Timur selama

periode tahun 2000-2010 meningkat dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 2,90%

pertahun.

Perkembangan Fasilitas Kesehatan untuk jumlah rumah sakit yang tersedia

masih kurang, perlu adanya penambahan 2 unit dan penambahan jumlah puskesmas

serta runah bersalin guna memudahkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Fasilitas angkutan umum (mobil penumpang, mobil beban, mobil bus dan

sepeda motor) rata-rata tingkat pertumbuhannya adalah 33,45% pertahun. Hal ini

memberikan gambaran bahwa perkembangan fasilitas angkutan umum di Kecamatan

Dumai Timur bisa memperlancar mobilitas penduduk.

Perkembangan fasilitas perbelanjaan dilihat dari jumlah toko yang mengalami

peningkatan sebesar 2,27 % pertahun. Jumlah pasar tradisional juga mengalami

peningkatan sebesar 11,60% pertahun. Selain itu fasilitas perbelanjaan yang dapat

ditemui di Kecamatan Dumai Timur adalah swalayan dan plaza, sehingga

masyarakat bisa memenuhi dan melengkapi kebutuhannya sehari-hari.

(21)

73

Perkembangan jaringan jalan di Kecamatan Dumai Timur selama periode

tahun 2000-2010 juga mengalami peningkatan. Jalan aspal meningkat sepanjang

49,47 km (25,32 % pertahun), jalan kerikil yang pengadaannya dimulai tahun 2003

menurun sepanjang 0,6 km (13,47% pertahun), jalan tanah meningkat sepanjang

24,59 km (20,28% pertahun), beton meningkat sepanjang 77,89 km (31,09%

pertahun), dan paving block sepanjang 5,09 km (95,40% pertahun).

Perkembangan penyediaan air bersih di Kecamatan Dumai Timur selama

periode tahun 2000-2010 dapat dilihat dari jumlah pelanggan dan volume air yang

disalurkan meningkat pada tahun 2008 dengan jumlah pelanggan 1405 jiwa dengan

volume air yang disalurkan 652.250 m3 (0,07 %). Namun berkurang pada tahun 2010

dengan jumlah pelanggan 1396 jiwa dan volume air yang disalurkan 550.331 m3

(0,35%). Selain dari PDAM Kota Dumai, sumber air yang digunakan masyarakat di

Kecamatan Dumai Timur sebagian besar berasal dari sumur bor tapi tidak dapat

digunakan sebagai air minum karena air yang keluar dari sumur bor bukanlah air

tawar melainkan air asin.

Perkembangan jaringan listrik di Kecamatan Dumai Timur selama periode

tahun 2000-2010 terus meningkat dimana perkembangan jumlah pengguna jaringan

listrik dari tahun 2000-2010 sebanyak 16.735 pelanggan dan didominasi oleh

konsumen rumah tangga dengan rata-rata persentase perkembangan pengguna

jaringan listrik adalah 4,74 % pertahun.

Perkembangan fasilitas komunikasi di Kecamatan Dumai Timur selama

periode tahun 2000-2010 lebih didominasi meningkatnya warung internet yang

(22)

74

umum, kantor pos dan pemancar radio jumlahnya tetap 1 unit selama periode tahun

2000-2010.

Perkembangan jumlah fasilitas keagamaan di Kecamatan Dumai Timur

selama periode tahun 2000-2010 mengalami peningkatan. Pada tahun 2000 jumlah

fasilitas keagamaan di Kecamatan Dumai Timur berjumlah 78 unit dan pada tahun

2010 bertambah 42 unit sehingga jumlah fasilitas keagamaan menjadi 120 unit

dengan rata-rata persentase perkembangan jumlah fasilitas keagamaan di Kecamatan

(23)

75

B. Saran

Sesuai dengan kesimpulan, maka saran yang dapat diajukan dalam penelitian

ini adalah Pertambahan fasilitas pendidikan di Kecamatan Dumai Timur selama

periode 2000-2010 sudah memadai jumlahnya dan tentunya pemerintah dapat

mempertahankan pengadaan fasilitas pendidikan guna peningkatan kualitas sumber

daya manusia. Bila ditinjau dari fasilitas kesehatan di Kecamatan Dumai Timur perlu

adanya penambahan 2 unit rumah sakit, puskesmas dan rumah bersalin guna

mempermudah pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Kemudian untuk

penyediaan air bersih, PDAM Kota Dumai diharapkan dapat meningkatkan

pelayanannya baik dari segi kualitas maupun kuantitas air sehingga masyarakat yang

masih menggunakan sumur bor sebagai sumber air tapi tidak bisa diminum, bisa

memperoleh air bersih yang layak dan bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

Pemerintah Kota Dumai hendaknya bisa mengambil kebijakan di dalam

menyediakan atau menambah fasilitas kota sesuai dengan kebutuhan masyarakat,

agar ketersediannya merata di seluruh wilayah Kecamatan Dumai Timur sehingga

(24)

76

DAFTAR PUSTAKA

Anonimus. 1979. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1979 Tentang Pembentukan

Kota Administratif Dumai. Dumai

Anonimus. 1999. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999. Dumai

Bintarto, R. 1983. Interaksi Desa Kota dan Permasalahannya. Jakarta: Ghalilea

_________. 1987. Metode Analisa Geografi. Jakarta : LP3ES.

Blaang, C. Djemabut. 1986. Perumahan dan Pemukiman sebagai Kebutuhan Pokok.

Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.

BPS. 2000. Kota Dumai Dalam Angka. BPS Kota Dumai.

BPS. 2001. Kota Dumai Dalam Angka. BPS Kota Dumai.

BPS. 2010. Kota Dumai Dalam Angka. BPS Kota Dumai.

Branch, C Melville. 1995. Perencanaan Komperhensif. Yogyakarta: Universitas

Gajah Mada

Daldjoeni, N.1997. Geografi Baru. Bandung : Alumni

Etjang, Indan. 1986. Pendidikan Kependudukan dan Keluarga Berencana. Bandung:

Alumni.

Ginting, Elvira Damayanti. 2011. Perkembangan Fasilitas Perkotaan Di Kota

Tebing Tinggi Dari Tahun 2005-2010. Skripsi. Medan: Jurusan

Pendidikan Geografi FIS-UNIMED

http://www.cdsfmdumai.com, Sejarah Kota Dumai. Diakses 24 April 2012.

http://humasdumai.blogspot.com/2010/05/sejarah-kota-dumai.html, Sejarah Kota

Dumai. Diakses 24 April 2012

(25)

77

http://www.pekanbaruriau.com/2009/04/kota-dumai-riau-sejarah-profil-lambang.html, Kota Dumai-Sejarah Profil dan Lambang. Diakses 24 April 1012

Koestoer. 2001. Dimensi Keruangan Kota, Teori dan Kasus. Jakarta: UI-Press.

_______. 1997. Perspektif Lingkungan Desa-Kota. Teori & Kasus. Jakarta: UI-Press.

Mairisa. 2010. Perkembangan Fasilitas Perkotaan di Kecamatan Kota Juang

Kabupaten Biruen dari tahun 2000-2008. Skripsi. Medan : Jurusan

Pendidikan Geografi FIS-UNIMED

Manalu, Romauli. 2010. Perkembangan Sarana dan Prasarana Perkotaan Kota Sei

Rampah Kabupaten Serdang Bedagai dari tahun 2003-2008.

Skripsi . Medan : Jurusan Pendidikan Geografi FIS-UNIMED

Manullang, Lucianti. 2004. Pertambahan Penduduk dan Perkembangan Fasilitas

Perkotaan di Lubuk Pakam Kab. Deli Serdang dari tahun 1995-2002.

Skripsi. Medan : Jurusan Pendidikan Geografi FIS-UNIMED

Muta’ali, Luthfi. 2000. Teknik Analisis Regional. Yogyakarta: Universitas Gadjah

Mada

Sadyohutomo, Mulyono. 2009. Manajemen Kota dan Wilayah. Bandung: Bumi

Aksara.

Salim, Emil. 1983. Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta: Mutiara Sumber

Widiya

Sinulingga, Budi.1999. Pembangunan Kota. Jakarta: Sinar Harapan

Sitanggang, Erna Wati. 2011. Perkembangan Sarana dan Prasarana di Kota Langsa

Dari Tahun 2005 – 2010. Skripsi. Medan : Jurusan Pendidikan

Geografi FIS-UNIMED

Yunus, Hadi Sabari.2000. Struktur Tata Ruang Kota. Yogyakarta :Pustaka Pelajar

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, dengan pentingnya posisi strategis Laut Cina Selatan yang berada di wilayah perairan Laut negara Asia Tenggara, maka diperlukan upaya oleh

Surat Setoran Retribusi Daerah yang selanjutnya disebut SSRD adalah surat yang oleh wajib retribusi digunakan untuk melakukan pembayaran atau penyetoran Retribusi

Salah satu pilar utama penopang Ekonomi Kota Malang adalah sektor/kategori perdagangan. Oleh karenanya tentu fasilitas berupa sarana dan prasarana sektor ini perlu

Linearity variabel latar belakang pendidikan adalah sebesar 0,038 dan variabel pengalaman kerja sebesar 0,016 lebih kecil dari tingkat signifikansi (α = 0,050), maka

Si, selaku Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi yang telah memberikan nasehat dan masukan dalam kolokium, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.. Segenap

Dampak positif implementasi Kebijakan pengembangan Bandar Udara Udara Haji Abdullah dan dampaknya terhadap pelaksanaan Kawasan Perdagangan Bebas Free Trade Zone di Kabupaten

Ada beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan berdasarkan hasil penelitian yaitu : (1) Metode latihan merupakan salah satu alternatif yang layak

Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa nilai Kepemimpinan Transformasional lebih kecil nilainya dari nilai ttabel artinya variabel Kepemimpinan Transformasional