• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERBEDAAN PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (OTORITER, LAISSEZ-FAIRE, DEMOKRATIS) TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU BIMBINGAN KONSELING SMA NEGERI SE-KOTA MADYA MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PERBEDAAN PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (OTORITER, LAISSEZ-FAIRE, DEMOKRATIS) TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU BIMBINGAN KONSELING SMA NEGERI SE-KOTA MADYA MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan jurusan psikologi pendidikan dan bimbingan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan (UNIMED).

Adapun judul skripsi ini adalah ” Analisis Perbedaan Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah (Otoriter, Laissez-Faire, Demokratis) Terhadap Motivasi Kerja Guru Bimbingan Konseling SMA Negeri Se-Kota Madya Medan Tahun Ajaran 2012/2013”.

Penulis menyadari bahwa banyak sekali hambatan dan kesulitan yang dialami oleh penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Keberhasilan dalam menyelesaikan karya ilmiah ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik dukungan moral, spritual maupun materi. Teristimewa kepada Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi, yang telah banyak memberikan bantuan dan atas kesediannya untuk mengulurkan waktu dalam memberikan saran dan bimbingan yang sangat berguna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengungkapkan ucapan terimakasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Bapak Drs. Nasrun Nasution, M.S selaku dekan, bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S selaku

pembentu dekan I, bapak Drs. Aman Simaremare, M.S selaku pembantu dekan II dan bapak Drs.Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku pembantu dekan III.

(3)

4. Ibu Dra. Nurmania,M.Pd, ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd dan ibu Dra. Kemali Syarif, M.Pd selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai perencanaan penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini.

5. Ibu Prof. Dr. Sri Milfayetty, M.S, Kons selaku dosen pembimbing akademik, yang juga telah banyak memberikan bantuan, bimbingan dan saran kepada penulis selama berada di bangku perkulihan.

6. Seluruh bapak dan ibu dosen jurusan Psikologi Pendidikan Dan Bimbingan yang telah banyak memberikan ilmu, bimbingan, dukungan, saran dan motivasi kepada penulis selama berada didalam maupun di luar perkulihan.

7. Seluruh Staff dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan atas kerjasama dan bantuan kepada penulis terutama dalam usaha surut-menyurat.

8. Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan Kabid Program dan Pengembangan Mutu Pendidikan dan staf lainnya yang telah memberikan kemudahan kepada peneliti sehingga penelitian ini dapat berlangsung dengan lancar.

9. Kepala sekolah dan seluruh Guru BK di SMA Negeri 1, SMA Negeri 4, SMA Negeri 11, dan SMA Negeri 13 Medan beserta staf lainnya yang telah memberikan bantuan/kemudahan kepada peneliti sehingga penelitian ini dapat berlangsung dengan lancar.

10. Teristimewa kepada kedua orang tua yang sangat penulis cintai Ayahanda Cahaya Barus dan Ibunda Tani Br Ginting, terimakasih atas doa, dorongan, semangat, nasehat dan bantuan materi yang telah membantu penulis selama mengikuti pendidikan dibangku perkulihan di Universitas Negeri Medan.sampai pada penyelesaian skripsi ini.

(4)

seluruh keluarga besar penulis, terimakasih untuk cinta, doa, motivasi dan pengertian yang senantiasa diberi kepada penulis hingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

12. Teristimewa kepada bang Paskah Ginting, terimakasih untuk cinta, doa, motivasi dan pengertian selama perkuliahan dan menyelesaikan skripsi ini.

13. Kepada rekan satu bimbingan skripsi yang selalu memberi motivasi (Nova Sari Br Bukit, Rika Hardiyanti, Romi, Ocha).

14. Seluruh rekan mahasiswa jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan khususnya stambuk 2009 (Betsy, Marlim, Anasrul, Anita, Gusman, Novita Andriyani, Anasrul, Zakia, Sanovaria, Azizah, Tusilawati, Ayudiah, Nur Kasma, Sari Wardani serta semua teman-teman sekelas, Regular A dan B, Ektensi A 2009 serta stambuk 2008 yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini dan selama perkuliahan.

15. Teristimewa kepada: Asmelita Sari, Tri Suwarti, Halimatun Sakdiyah, Mila Sari, Jeni Lestari, terimakasih buat semangat dan dukungan yang telah diberi selama perkuliahan dan penyusunan skripsi ini.

16. Kepada rekan-rekan PPLT Heka Maya Sari, Roy Brema Giting, Ita Liliani dan Cesilia terimakasih buat semangat dan dukungan yang telah diberi.

Trimakasih juga kepada seluruh pihak yang tidak dapat di sebutkan namanya satu persatu yang telah membantu peneliti secara langsung maupun tidak langsung dalam menyusun skripsi ini.

(5)

dapat bermanfaat bagi para pembaca terutama dalam dunia pendidikan pada umumnya dan khusus dalam bidang bimbingan dan konseling

Medan, 30 Juli 2013 Penulis,

(6)

DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PERSETUJUAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR... iv

DAFTAR ISI... xi

DAFTAR TABEL ...xii

DAFTAR LAMPIRAN... xiv

BAB I : PENDAHULUAN ...1

1.1. Latar Belakang Masalah ...1

1.2. Identifikasi Masalah...3

1.3. Batasan Masalah ...4

1.4. Rumusan Masalah...4

1.5. Tujuan Penelitian ...5

1.6. Manfaat Penelitian ...5

BAB II : KERANGKA TEORITIS ...7

2.1. Landasan Teori ...7

2.1.1. Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah...7

2.1.1.1. Pengertian Kepemimpinan ...7

2.1.1.2. Gaya Kepemimpin Kepala Sekolah...8

1. Gaya Kepemimpinan Otoriter ...10

(7)

3. Gaya Kepemimpinan Laissez Faire...12

2.1.2. Motivasi Kerja Guru Bimbingan Konseling...14

2.1.2.1. Pengertian Motivasi Kerja...14

2.1.2.2. Unsur-Unsur Motivasi...16

2.1.2.3. Tipe-Tipe Motivasi ...18

2.1.2.4. Ciri-Ciri Motivasi Kerja Tinggi ...19

2.1.2.5. Teori Motivasi ...23

2.1.2.6. Guru Bimbingan Dan Konseling...27

2.1.3. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Motivasi Kerja Guru BK... 35

2.2. Kerangka Konseptual ...37

2.3. Hipotesis ...39

BAB III : METODE PENELITIAN... 41

3.1. Jenis Penelitian ...41

3.2. Populasi dan Sampel...41

3.2.1. Populasi ...41

3.2.2. Sampel ...42

3.3. Langkah-Langkah Penelitian ...43

3.4. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional...44

(8)

3.7. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian...54

3.7.1. Lokasi Penelitian ...54

3.7.2. Waktu Penelitian ...54

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...56

4.1. Deskripsi Hasil Penelitian ...56

4.1.1. Variabel Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah (X)...59

4.1.2. Variabel Motivasi Kerja Guru BK (Y) ...63

4.2. Pembahasan Korelasi Antar Variabel...70

4.2.1. Korelasi Variabel Otoriter ...70

4.2.2. Uji Keberartian Korelasi Otoriter dan Motivasi Kerja Guru BK...73

4.2.3. Korelasi Variabel Demokrasi ...74

4.2.4. Uji Keberartian Korelasi Otoriter dan Motivasi Kerja Guru BK...78

4.2.5. Korelasi Variabel Laissez-Faire ...78

4.2.6. Uji Keberartian Korelasi Otoriter dan Motivasi Kerja Guru BK...83

4.3.Pembahasan ...84

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN... 87

5.1 Kesimpulan ...87

5.2 Saran ...88

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Populasi Penelitian...42

Tabel 2: Sampel Penelitian ...43

Tabel 3: Skala Pemberian Skor Angket ...46

Tabel 4: Skala Nilai Dan Kategori Data Pendidikan ...47

Tabel 5: Kisi-Kisi Instrumen ...48

Tabel 6: Interval Nilai Koefisien Korelasi Dan Kekuatan Hubungan ...53

Tabel 7: Waktu Penelitian...55

Tabel 8: Tabulasi Data Jawaban Responden Dari Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah ...57

Tabel 9: Tabulasi Data Jawaban Responden Dari Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah ...58

Tabel 10: Skor Angket Untuk Indikator Gaya Otoriter ...59

Tabel 11: Skor Angket Untuk Indikator Gaya Demokrasi ...60

Tabel 12: Skor Angket Untuk Indikator Gaya Laissez-faire...62

Tabel 13: Skor Angket Untuk Indikator Dalam Menjalankan Tugas ...63

Tabel 14: Skor Angket Untuk Indikator Keinginan Berprestasi Yang Tinggi ...65

(10)

Waktu...66

Tabel 16: Skor Angket Untuk Indikator tekun Menghadapi Tugas...67

Tabel 17: Skor Angket Untuk Indikator Bertanggung Jawab Terhadap Tugas....68

Tabel 18: Koefisien korelasi antara gaya kepemimpinan kepala sekolah

otoriter (X) terhadap motivasi kerja guru BK (Y) ...70

Tabel 19: Koefisien korelasi antara gaya kepemimpinan kepala sekolah

Demokrasi (X) terhadap motivasi kerja guru BK (Y) ...75

Tabel 20: Koefisien korelasi antara gaya kepemimpinan kepala sekolah

(11)

i

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Angket

Lampiran 2 : Perhitungan Validitas Angket Gaya Kepemimpinan Kepala

Sekolah Otoriter

Lampiran 3 : Perhitungan Validitas Angket Gaya Kepemimpinan Kepala

Sekolah Demokrasi

Lampiran 4 : Perhitungan Validitas Angket Gaya Kepemimpinan Kepala

Sekolah Laissez-Faire

Lampiran 5 : Perhitungan Validitas Angket Motivasi Kerja Guru BK

Lampiran 6 : Perhitungan Reliabilitas Angket Gaya Kepemimpinan Kepala

Sekolah Otoriter

Lampiran 7 : Perhitungan Reliabilitas Angket Gaya Kepemimpinan Kepala

Sekolah Demokrasi

Lampiran 8 : Perhitungan Reliabilitas Angket Gaya Kepemimpinan Kepala

Sekolah Laissez-Faire

Lampiran 9 : Perhitungan Reliabilitas Angket Motivasi Kerja Guru BK

Lampiran 10 : Tabel nilai-nilai R Product Moment

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

Kepala sekolah merupakan pemimpin yang mempunyai peran yang sangat

penting dalam dunia pendidikan. Dapat dilaksanakan atau tidaknya tujuan pendidikan itu

sangat tergantung pada bagaimana kecakapan dan kebijaksanaan kepala sekolah dalam

memimpin suatu sekolah atau lembaga yang dia naungi.

Kepemimpinan berarti kemampuan seseorang dalam menggerakkan,

mengarahkan, sekaligus mempengaruhi pola pikir, cara kerja setiap anggota agar

bersikap mandiri dalam bekerja terutama dalam pengambilan keputusan untuk

kepentingan percepatan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

Sehingga dalam bidang pendidikan, kepemimpinan mengandung arti kemampuan

atau daya untuk menggerakkan pelaksana pendidikan agar tercapainya tujuan pendidikan

yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. Dikatakan juga bahwa sebagai pemimpin

pendidikan kepala sekolah memiliki tanggung jawab yang berat, untuk itu ia harus

memiliki persiapan memadai.

Dalam mengelola organisasi sekolah, kepala sekolah dapat menekankan salah

satu gaya kepemimpinan yang ada. Sebuah organisasi hanya akan bergerak jika

kepemimpinan yang ada di dalamnya berhasil dan efektif. Gaya kepemimpinan banyak

mempengaruhi keberhasilan seorang pemimpin dalam mempengaruhi perilaku

bawahannya. Pada dasarnya, ada tiga gaya kepemimpinan yaitu: Otokratik/Otokrasi,

Demokrasi, dan Laissez-Faire. Melalui gaya kepemimpinan kepala sekolah, diharapkan

mampu sebagai agen perubahan dalam sekolah sehingga mempunyai peran aktif dalam

(13)

Motivasi merupakan daya pendorong bagi seseorang untuk memberikan

kontribusi yang sebesar mungkin demi keberhasilan organisasi pencapaian tujuan.

Dengan pengertian, bahwa tercapainya tujuan organisasi berarti tercapai pula tujuan

pribadi para anggota organisasi yang bersangkutan. (Siagian, 2009:102)

Guru sebagai tenaga kependidikan merupakan salah satu faktor penentu

keberhasilan tujuan pendidikan karena guru yang langsung bersinggungan dengan peserta

didik untuk memberikan ilmu pendidikan yang akan menghasilkan tamatan yang

diharapkan. Selain itu guru BK/konselor juga tidak kalah pentingnya dengan guru mata

pelajaran, dimana konselor berperan dalam memberikan bimbingan dan konseling kepada

siswa baik bagi siswa yang memiliki masalah dalam belajar, siswa yang memiliki bakat,

juga konselor memberi berbagai layanan dalam bimbingan konseling yang juga

mempengaruhi tercapainya tujuan pendidikan.

Meneliti konselor sebagai salah seorang pelaksana pendidikan di sekolah sangat

diperlukan. Tidak jarang ditemukan konselor yang kurang memiliki gairah dalam

melakukan tugasnya, yang berakibat kurang berhasilnya tujuan yang ingin dicapai. Hal

itu disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah kurangnya motivasi konselor

dalam bekerja. Motivasi pada prinsipnya merupakan kemudi yang kuat dalam membawa

seseorang melaksanakan kebijakan manajemen yang biasanya terjelma dalam bentuk

perilaku antusias, berorientasi kepada tujuan, dan memiliki target kerja yang jelas baik

secara individual maupun kelompok.

Dalam kaitannya dengan kepemimpinan kepala sekolah yang ingin menggerakkan

bawahannya (konselor) untuk mengerjakan tugasnya haruslah mampu memotivasi

konselor tersebut sehingga konselor akan memusatkan seluruh tenaga dan perhatiannya

untuk mencapai hasil yang telah ditetapkan. Kepala sekolah harus benar-benar menjalin

(14)

dilakukan oleh konselor. Perilaku pemimpin yang positif dapat mendorong kelompok

atau bawahannya dalam mengarahkan dan memotivasi individu untuk bekerja sama

dalam kelompok dalam rangka mewujudkan tujuan sekolah. Namun demikian dari semua

paparan diatas, gaya kepemimpinan kepala sekolah belum begitu jelas terutama dalam

memotivasi kerja konselor. Sehubungan dengan masalah tersebut maka penulis tertarik

untuk meneliti tentang “Analisis Perbedaan Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala

Sekolah (Otoriter, Laizzes-Faire, dan Demokratis) Terhadap Motivasi Kerja Guru BK

SMA Negeri Se-Kota Madya Medan Tahun Ajaran 2012/2013”.

1.2. IDENTIFIKASI MASALAH

Permasalahan merupakan hal yang paling utama dan diiringi dengan cara bagaimana

pemecahannya. Namun sebelum hal itu dilakukan harus dilakukan identifikasi masalah. Agar

tidak terjadi kesalahpahaman pengertian tentang masalah yang diteliti maka perlu

diidentifikasi masalah terkait dengan judul:

1) Konselor yang kurang bergairah dalam menjalankan tugasnya.

2) Kurangnya motivasi kerja guru BK.

3) Kurang berhasilnya tujuan pendidikan yang dicapai.

1.3. BATASAN MASALAH

Mengingat bahwa masalah dalam penelitian ini, dan keterbatasan waktu, biaya

dan kemampuan peneliti, maka peneliti membatasi masalah hanya mengenai gaya

kepemimpinan kepala sekolah (otoriter, demokrasi, laissez faire) dan motivasi kerja guru

BK.

1.4. RUMUSAN MASALAH

Perumusan masalah merupakan hal yang pokok dalam suatu penelitian. Rumusan

(15)

1. Bagaimana gaya kepemimpinan kepala sekolah di SMA Negeri Se-Kota Madya

Medan?

2. Bagaimana motivasi kerja guru BK SMA Negeri Se-Kota Madya Medan?

3. Apakah ada pengaruh gaya kepemimpinan kepala sekolah (otoriter, laissez-faire,

demokrasi) terhadap motivasi kerja guru BK SMA Negeri Se-Kota Madya

Medan?

4. Gaya kepemimpinan kepala sekolah (otoriter, laissez-faire, demokratis) manakah

yang paling berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja guru BK

SMA Negeri Se-Kota Madya Medan?

1.5. TUJUAN PENELITIAN

Dalam penelitian ini tujuan yang ingin dicapai adalah:

1. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan kepala sekolah di SMA Negeri

Se-Kota Madya Medan.

2. Untuk mengetahui motivasi kerja guru BK SMA Negeri Se-Kota Madya

Medan.

3. Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap

motivasi kerja guru BK SMA Negeri Se-Kota Madya Medan.

4. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan kepala sekolah (otoriter, laissez faire,

demokratis) yang paling berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi

kerja guru BK SMA Negeri Se-Kota Madya Medan.

(16)

Tercapainya tujuan penelitian di atas, diharapkan hasil penelitian ini memiliki

beberapa kegunaan sebagai berikut:

1. Manfaat praktis

1) Sebagai upaya perbaikan serta peningkatan mutu pendidikan sehingga

menghasilkan out put atau lulusan yang bermutu.

2) Sebagai acuan untuk terus mengembangkan sekolah dan meningkatkan

motivasi kerja guru BK.

3) Dapat memberi tambahan ilmu pengetahuan dan pengalaman bagi penulis

sendiri.

2. Manfaat konseptual

1) Hasil penelitian ini sebagai alternatif untuk meningkatkan motivasi kerja

guru BK SMA Negeri Se-Kota Madya Medan.

2) Sebagai bahan masukan dan sumber referensi bagi penelitian lain yang

(17)
(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Pelaksanaan gaya kepemimpinan kepala sekolah (otoriter, demokrasi. Laissez-faire) di SMA Negeri Se-Kota Madya Medan memiliki rata-rata 0,2337, hal ini menunjukkan gaya kepemimpinan sudah baik.

2. Temuan hasil penelitian memberi gambaran bahwa guru-guru di SMA Negeri Se-Kota Madya Medan telah memiliki motivasi kerja guru BK yang sangat baik dengan rata-rata 3,44.

3. Uji koefisien korelasi gaya kepemimpinan kepala sekolah otoriter dengan motivasi kerja guru BK diperoleh nilai

r

xy = 0,281 menunjukkan hubungan yang rendah atau

lemah tapi pasti di SMA Negeri Se-Kota Madya Medan. Dari berdasarkan uji t diperoleh thitung < ttabel atau 1,520 < 2,05 dengan demikian hipotesis dalam penelitian

ini Ho diterima yaitu tidak terdapat hubungan yang signifikan antara gaya

kepemimpinan kepala sekolah otoriter dengan motivasi kerja guru BK di SMA Negeri Se-Kota Madya Medan.

4. Uji koefisien korelasi gaya kepemimpinan kepala sekolah demokrasi dengan motivasi kerja guru BK diperoleh nilai

r

xy = 0,240 menunjukkan hubungan yang rendah atau

lemah tapi pasti di SMA Negeri Se-Kota Madya Medan. Dari berdasarkan uji-t diperoleh thitung < rtabel atau 1,285 < 2,05 dengan demikian hipotesis dalam penelitian

ini Ho diterima yaitu tidak terdapat hubungan yang signifikan antara gaya

(19)

5. Uji koefisien korelasi gaya kepemimpinan kepala sekolah laissez-faire dengan variabel motivasi kerja guru BK diperoleh nilai

r

xy = 0,288 menunjukkan hubungan

yang rendah atau lemah tapi pasti di SMA Negeri Se-Kota Madya Medan. Dari berdasarkan uji-t diperoleh thitung < rtabel atau 1,563 < 2,05 dengan demikian hipotesis

dalam penelitian ini Ho diterima yaitu tidak terdapat hubungan yang signifikan antara

gaya kepemimpinan kepala sekolah laissez-faire dengan motivasi kerja guru BK di SMA Negeri Se-Kota Madya Medan.

5.2 Saran

1. Hendaknya kepala sekolah, dapat meningkatkan gaya kepemimpinan kepala sekolah demokrasi yang masih tergolong rendah atau lemah tapi pasti dan dapat melihat variabel-variabel apa sajakah yang juga turut serta dalam meningkatkan motivasi kerja guru BK di SMA Negeri Se-Kota Madya Medan.

2. Kepada guru-guru di SMA Negeri Se-Kota Madya Medan hendaknya tetap semangat dan tetap memiliki motivasi kerja guru BK yang sangat baik dan juga meningkatkannya kearah yang lebih baik lagi.

3. Penemuan lain, dengan melihat hasil dari penelitian ini dapat mengaji lebih dalam gaya kepemimpinan kepala sekolah untuk meningkatkan motivasi kerja guru BK.

DISKUSI

Melalui data yang telah diperoleh dan dianalisis, maka dapat dilihat bahwa:

- Pengaruh gaya kepemimpinan kepala sekolah otoriter terhadap motivasi kerja guru BK tidak terdapat hubungan yang signifikan.

(20)

- Pengaruh gaya kepemimpinan kepala sekolah demokrasi terhadap motivasi kerja guru BK tidak terdapat hubungan yang signifikan.

Hal ini kemungkinan disebabkan oleh:

- Pelaksanaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti tidak tepat pada waktunya. - Peneliti menyebarkan angket pada saat menjelang ujian.

- Guru-guru yang kurang bersedia untuk mengisi angket karena sibuk dalam mengerjakan tugas menjelang ujian semester.

(21)

1

DAFTAR PUSTAKA

Ariendya. 2010. Peran Konselor Dalam Pendidikan Karakter. Dalam (http://ariendya.blogdetik.com/2010/11/21/peran-konselor-dalam-pendidikan-karakter, diakses pada 14 Mei 2013).

Arikunto, Suharsimi. 2000. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

________________. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Anoraga, Panji. 2009. Psikologi Kerja. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Danim, Sudarwan. 2004. Motivasi Kepemimpinan & Efektivitas Kelompok.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Dinarsih Didah. 15 Maret 2010. Kepemimpinan Kepala Sekolah.

Dalam http://fuddin.wordpress.com/kepemimpinan-kepala-sekolah, diakses pada 10 Maret 2013).

Fakultas Ilmu Pendidikan. 2013. Pedoman Penulisan Skripsi.Medan FIP Universitas Negeri Medan

Mariska, Ginting. 2011. Analisis Kompetensi Guru Pembimbing di SMA Negeri Kota Medan. Medan: Universitas Negeri Medan. Skripsi tidak dipublikasikan.

Indrafa chrudi, Soekarto (Ed.). 2006. Bagaimana Memimpin Sekolah Yang Efektif. Bogor: Ghalia Indonesia.

Hasan, Iqbal. 2006. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik.Jakarta: Bumi Aksara.

Mangkunegara, A. P. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.

Bandung: Rosda

Naibaho, Riana. 2004. Hubungan Efektivitas Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dengan Motivasi Kerja Guru SMK Negeri 10. Medan. Universitas Negeri Medan. Skripsi tidak dipublikasikan.

Nursalim dan eko darminto. 30 Desember 1012. Pengertian Bimbingan dan Konseling. Dalam (http://kajianpsikologi.guru-indonesia.net/artikel detail-35488.html, diakses pada 20 Maret 2013).

Prayitno dan Erman Amti. 2004. Dasar-dasar BK. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

(22)

2

________________. 2010. Teori dan praktek kepemimpinan. Jakarta: Rineka Cipta.

Silitonga, Rina Elvina. 2009. Persepsi Siswa Antara Laki-laki dan Perempuan kelas X Terhadap Profesionalitas Guru Pembimbing (BK) di SMA Negeri 8 Medan. Medan: Universitas Negeri Medan. Skripsi tidak dipublikasikan.

Sinaga, Lamhot Ph. 2010. Pengaruh Tipe Demokrasi dalam Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Prestasi Kerja Guru dalam Proses Pembelajaran di SMA Negeri 1 Pangururan Kabupaten Samosir. Medan. Universitas Negeri Medan. Skripsi tidak dipublikasikan.

Siregar, Syahrial. 2009. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Kemampuan Berkomunikasi Kepala Bidang Terhadap Kinerja Pegawai Pelayanan Perawatan Jiwa Di Rsud Provinsi Sumatra Utara. Medan. Pascasarjana USU. Tesis dipublikasikan.

Gambar

Tabel 16:    Skor Angket Untuk Indikator tekun Menghadapi Tugas......................67

Referensi

Dokumen terkait

Strategi yang digunakan oleh guru pendidikan Islam adalah berlandaskan kepada pendekatan yang digun akan sebagai asas dalam pengajaran dan pem belajaran Tilawah

Penelitian dilakukan untuk mengetahui tingkat kecernaan pakan ikan nila merah (Oreochromis niloticus) yang berbasis tepung ikan rucah.. Penelitian ini menggunakan

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Pemantulan dan Pembiasan

Pengertian akad dalam arti khusus yang dikemukakan ulama fiqh yaitu: Perikatan yang ditetapkan dengan ijab qabul berdasarkan ketentuan syara’ yang berdampak pada

sunnah adalah seperti witir, shalat idul fitri, shalat idul adha, shalat khusuf, dan shalat istisqa.  Shalat nafilah : selain

4.2 Perubahan Sikap Warga Belajar Sebelum dan Sesudah Mengikuti Pelatihan Tata Rias Pengantin Sunda Putri di LPK Tisaga Caterias ...154.. Surat Keputusan Direktur Program

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai sibling rivalry yang terjadi pada anak kembar yang berbeda jenis kelamin, faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya

Dari hasil penelitian dan pengukuran kekasaran permukaan terhadap benda kerja yang dibuat dengan proses pemesinan menggunakan mesin Milling CNC didapat bahwa nilai