• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTATION MODEL PEMBELAJARAN HEURISTIK-VEE DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA DI KELAS XI IPA3 SMA NEGERI 7 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTATION MODEL PEMBELAJARAN HEURISTIK-VEE DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA DI KELAS XI IPA3 SMA NEGERI 7 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Tiada kata terindah yang patut penulis panjatkan selain Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan Yesus, atas segala nikmat dan karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmah kepada penulis sehingga penelitian ini dapat berjalan dan terselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan .

Skripsi ini berjudul “Implementasi Model Pembelajaran Heuristik – Vee Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA3 SMA Negeri 7 Medan T.P 2012/2013”. Disusun untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar sarjana pendidikan biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada Bapak Drs. Lazuardi, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran – saran kepada penulis sejak awal di mulai dan berakhinya penelitian ini. Ucapan terimakasih juga penulis ucapkan kepada Bapak Dr. rer. nat. Binari Manurung, M.Si. Ibu Dra. Melva Silitonga, M.S. dan Ibu Dra. Meida Nugrahalia, M.Si selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan dan saran – saran terhadap jalannya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada dosen pembimbing akademik penulis yaitu bapak Dr. Syarifuddin, M.Sc. Ph.D. dan seluruh Bapak Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Biologi FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis.

(3)

Turnip dan Ronauli br Turnip) yang selalu memberikan semangat dan motivasi kepada penulis. Tidak lupa penulis menyampaikan rasa terimakasih buat terkasih Tiara Linda Batubara atas doa dan dukungan berupa semangat dan motivasi setiap harinya selama penulis menyelesaikan skripsi ini, dan terakhir penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih buat teman – teman : Jelita Purba, Ika Sri Astuti, Elita Asri, Fadilla Salha, Roland Sirait, Putra Yani Siregar, Sapto Hutapea, Flora Saragih, Agnes Christin Saragih, Hestifa Adelina, Theresia Purba, Fitri Amaros Siregar, Sridini Chayrani, Asnila Lubis, Kaya Miko, fitira Nazwani, Yohana Febryanti dan seluruh rekan seperjuangan di kelas Pendidikan Biologi A 2009 yang telah memberikan semangat kepada penulis.

Atas segala dukungan semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, saya tidak dapat membalasnya selain menyampaikan rasa terimakasih, Semoga Tuhan yang akan memberikan balasannya dengan kasih sayang.

Penulis berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan dan kekurangan baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya dunia ilmu pendidikan.

Medan, Juni 2013 Penulis,

(4)

IMPLEMENTATION OF HEURISTIC-VEE LEARNING MODEL FOR IMPROVMENT STUDENT LEARNING OUTCOMES AT THE TOPIC OF HUMAN REPRODUCTION SYSTEM IN XI IPA3 SMA NEGERI 7

MEDAN IN THE ACADEMIC YEAR 2012/ 2013

HORAS ANDO TURNIP (409141036)

ABSTRACT

The objective of this research is to improve student learning outcomes through Heuristic-Vee learning model at the topic of human reproduction system. This research is an action research consisted of 2 cycles, in which each of it had 4 steps as: 1) planning, 2) implementing, 3) observing and 4) reflecting. Each cycle was done twice and used qualitative approach. The subject of this research was class of 40 students, XI Science 3 Senior High School 7 Medan, academic year of 2012/ 2013. The object of this research is implementation of Heuristic-Vee learning model as an effort to improve student learning outcomes on the topic of human reproduction system. Heuristic – Vee learning model selection was based on the characteristic of Heuristic – Vee to combain the knowledge that they already know with their newly learned knowledge or in the other side the students have to find the facts knowledge. Instruments used in this research was test and observation. Test given on this research consisted of 30 multiple choice in which 15 questions were used at each cycle. This research included both individual and group working. Result of this research showed the implementation of Heuristic-Vee learning model in cycle I represented the students learning outcomes with mean was 64,61 include low categories. then in cycle 2 by using the same learning model namely Heuristic-Vee, students learning outcomes had an improvement, with mean 75,40 include enough category Based on this research, can be concluded that the implementation of Heuristic-Vee learning model can improve student learning outcomes at the topic of human reproduction system in class of XI IPA3 SMA Negeri 7 Medan, academic year of 2012/ 2013.

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Daftar Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar v

Daftar Isi vii

Daftar Tabel ix

Daftar Gambar x

BAB I : PENDAHULUAN 1

1.1.Latar Belakang Masalah 1

1.2.Identifikasi Masalah 4

1.3.Batasan Masalah 5

1.4.Rumusan Masalah 5

1.5.Tujuan Penelitian 5

1.6.Manfaat Penelitian 6

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1. Model Pembelajaran Heuristika – Vee 7 2.1.1. Diagram Vee – Heurristika Gowin 10 2.1.2. Memperkenalkan Vee – Heuristika 12

2.2. Pengertian Hasil Belajar 14

2.3. Proses Belajar Mengajar 15

2.4. Sistem Reproduksi 16

2.5. Kerangka Konseptual 32

2.6. Hipotesis Tindakan 32

BAB III : METODE PENELITIAN 33

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 33

3.2. Subjek Penelitian 33

3.3. Jenis Penelitian 33

3.4. Prosedur Penelitian 33

3.5 Tahapan Pelaksanaan Penelitian 35 3.5.1. Tahap Pelaksanaan Penelitian Siklus I 35 3.5.2. Tahap Pelaksanaan Penelitian Siklus II 36

3.6. Instrumen Penelitian 38

3.7. Uji Coba Instrumen 40

3.8. Teknik Analisis Data 43

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 45

4.1. Deskripsi Hasil Uji Coba Instrumen 45

(6)

4.1.2. Uji Reliabilitas 45 4.1.3. Uji Tingkat Kesukaran Soal 45

4.1.4. Uji Daya Pembeda Soal 46

4.2. Siklus Tahapan PTK 46

4.2.1. Siklus I 46

4.2.2. Siklus II 51

4.3. Hasil Penelitian 56

4.3.1. Siklus I 51

4.3.2. Siklus II 59

4.4. Pembahasan 63

BAB V : KESIMPULAN 68

5.1. Kesimpulan 68

5.2. Saran 69

(7)

DAFTAR TABEL

[image:7.595.93.519.118.577.2]
(8)

DAFTAR GAMBAR

[image:8.595.92.520.118.590.2]
(9)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Proses belajar mengajar adalah suatu proses dimana peserta didik memperoleh perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Belajar menunjukkan pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subjek yang menerima pelajaran (sasaran didik), sedangkan mengajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan guru sebagai pengajar. Mengajar merupakan suatu proses penyampaian bahan yang ditujukan kepada murid agar dapat menerima, menanggapi, menguasai, dan mengembangkan bahan pelajaran (Suryosubroto, 2002).

Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran dikelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghapal informasi; otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari – hari. Akibatnya, ketika anak didik lulus dari sekolah, mereka pintar secara teoritis, tetapi mereka miskin aplikasi.

(10)

2

pasif. Guru dijadikan sebagai satu – satunya sumber informasi sehingga kegiatan pembelajaran berlangsung satu arah dan pembelajaran hanya mengutamakan aspek kognitif tanpa memperhatikan aspek afektif dan psikomotorik.

Hal yang sama juga penulis alami berdasarkan pengalaman mengajar selama melakukan Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) di SMA Negeri 1 Pematang Siantar pada tahun 2012, untuk membuat suasana belajar yang interaktif antara guru dan siswa bukanlah hal yang mudah, karena kenyataanya siswa bersifat pasif. Siswa lebih sering tidak memperhatikan guru disaat guru menerangkan pelajaran. Siswa terkesan jenuh, bosan, melamunm, tidak mengerjakan tugas, tidak mencatat materi pelajaran. Hal itu juga disebabkan oleh faktor dimana guru tersebut hanya menggunakan metode yang konvensional yaitu metode ceramah, sehingga membuat siswa menjadi pasif dan hanya sebagai pendengar. Hal ini juga memperburuk keadaan siswa karena siswa tidak bisa melengkapi catatan tentang materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Sehingga mengakibatkan diakhir pelajaran siswa tidak bisa menjawab pertanyaan guru tentang pelajaran yang baru saja disampaikan. Siswa sering kali diam disaat guru menanyakan apakah materi yang diajarkan telah jelas ataupun masih kurang dimengerti.

(11)

3

Pembelajaran dengan menggunakan model belajar Heuristik – Vee adalah suatu model pembelajaran yang membantu dan memudahkan siswa untuk mengintegrasikan konsep –konsep yang telah mereka ketahui sebelumnya dengan peristiwa – peristiwa yang mereka amati di laboratorium. Disamping itu model pembelajaran ini membantu dan memudahkan siswa merefleksikan proses belajar dan produk belajarnya dilaboratorium dan di kelas. Model belajar heuristik ini menekankan pada belajar bermakna dan idealnya digunakan dalam (1) struktur aktivitas kerja sama, dan (2) membantu siswa dalam learning how to learn. Selain itu model belajar heuristik ini memiliki keterpaduan konseptual dan metodologi untuk perubahan konseptual. Strategi perubahan konseptual menyebabkan perolehan konsepsi ilmiah lebih baik dibandingankan dengan penerimaan pengetahuan. Menurut piaget (dalam Ratna Willis Dahar) dinyatakan pengetahuan fisik dan logika – matematik tidak dapat diteruskan dalam bentuk sudah jadi. Setiap anak harus membangun sendiri pengetahuan ini dengan dasar struktur kognitif yang sudah ada sebelumnya. Heuristika semacam ini yakni mempunyai psikologis sebab bukan hanya merangsang belajar bermakna melainkan juga menolong para pelajar memahami proses bagaimana manusia menghasilkan pengetahuan (Dahar, 2006).

Terdapat beberapa penelitian yang pernah dilakukan dan relevan dengan penelitian ini salah satunya yaitu penelitian tentang strategi Heuristik - Vee yang pernah dilakukan oleh Ray Sujanem pada SMA dengan Judul “Efektivitas Model Belajar Heuristik Vee Dengan Peta Konsep Dalam Pembelajaran Fisika di SMU

(12)

4

pengetahuannya dilaboratorium dengan konstruksi selama kehidupan mereka sehari - hari.

Kelebihan dari model pembelajaran Heuristika – Vee ini adalah bahwa siswa mampu memahami proses bagaimana manusia menghasilkan pengetahuan dan juga model pembelajaran ini bukan hanya dapat merangsang belajar bermakna melainkan juga menolong para pelajar melihat adanya saling hubungan antara apa yang telah mereka ketahui dan pengetahuan baru yang akan mereka hasilkan dan mencoba memahaminya.

Sistem Reproduksi Manusia adalah salah satu materi pokok pelajaran biologi yang mempelajari tentang keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses yang meliputi pembentukan sel kelamin, ovulasi, menstruasi, fertilisasi, kehamilan dan pemberian ASI serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem reproduksi manusia. Materi sistem reproduksi manusia ini dapat mendukung penerapan model pembelajaran Heuristik – Vee sebab materi reproduksi manusia menyangkut bagaimana tentang kehidupan sehari – hari sehingga memudahkan siswa dalam mengingat dan menggali kembali pengetahuan mereka sebelumnya tentang sistem reproduksi manusia. Sehingga materi ini dapat mendukung jalannya penggunaan model pembelajaran Heuristik – Vee

Berdasarkan latar belakang diatas, peningkatan hasil belajar harus dilakukan. untuk itu perlu diadakan penelitian dengan judul „Implementasi Model

Pembelajaran Heuristik – Vee Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar

Biologi Siswa Pada Materi Sistem Reproduksi Manusia di Kelas XI IPA3 SMA

Negeri 7 Medan T.P. 2012/2013

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan, yakni:

(13)

5

2. Hasil belajar biologi yang masih cenderung rendah 3. Proses pembelajaran yang berpusat pada guru

4. Kurang adanya kreativitas siswa pada proses pembelajaran biologi 1.3. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya ruang lingkup masalah dan keterbatasan waktu serta kemampuan penulis, maka perlu adanya pembatasan masalah yaitu:

1. Subjek peneliti ini adalah siswa kelas XI IPA 3SMA Negeri 7 Medan 2. Materi Pembelajaran yang diteliti yaitu sistem reproduksi pada manusia 3. Model pembelajaran yang digunakan pada pembelajaran ini adalah

model pembelajaran Heuristik – Vee

4. Aspek yang diukur dalam penelitian ini adalah ranah kognitif yang dilihat dari hasil belajar siswa. Sedangkan ranah afektif dan psikomotor akan diamati dengan lembar observasi siswa dan ketercapaian indikator (yang dilihat dari tujuan pembelajaran).

1.4. Rumusan Masalah

Bertolak dari latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas, maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah Implementasi model pembelajaran Heuristik – Vee dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas XI IPA3 SMA Negeri 7 Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013?

2. Bagaimana implementasi model pembelajaran Heuristik – Vee dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran sistem reproduksi di kelas XI IPA3 SMA Negeri 7 Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

(14)

6

2. Meningkatan hasil belajar siswa melalui implementasi model pembelajaran heuristik – vee di kelas XI IPA 3 SMA Negeri 7 Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk: a. Untuk Siswa

Untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi siswa tentang cara berdiskusi dengan model pembelajaran Heuristik – Vee dan untuk menumbuhkan sikap postif siswa terhadap materi dan proses belajar dengan cara pemilihan model yang tepat.

b. Untuk Guru

Sebagai bahan masukan bagi guru dalam menentukan model pembelajaran yang akan digunakan dalam menyampaikan materi pembelajaran yang sesuai dengan pokok bahasan

c. Untuk Sekolah

(15)

68

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari pembahasan dan data penelitian dapat diperoleh kesimpulan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran Heuristik – Vee dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran biologi dalam materi sistem reproduksi manusia di kelas XI IPA3 SMA Negeri 7 Medan, maka peneliti dapat membuat kesimpulan sebagai berikut:

1. Implementasi Model pembelajaran Heuristik-Vee dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dari hasil penelitian siklus I tingkat ketuntasan klasikal sebesar 33,33% sebanyak 14 orang siswa tuntas dalam belajar. Dengan adanya perbaikan pada siklus II tingkat ketuntasan klasikal belajar siswa mengalami peningkatan menjadi sebesar 85,71% sebanyak 36 orang siswa tuntas belajar dengan batas kriteria ketuntasan klasikal sebesar 85% jadi secara keseluruhan sudah mencapai keberhasilan.

(16)

69

5.2. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka peneliti menyarankan: 1. Jika ingin menggunakan model pembelajaran yang sama, sebaiknya untuk

kedepannya mampu meneliti kemampuan siswa dalam mengerjakan pada tiap-tiap tahapan Heuristik-Vee

2. Penggunaan alokasi waktu untuk setiap tahapan – tahapan pembelajaran Heuristik-Vee siklus II harus lebih banyak daripada di siklus I

(17)

70

DAFTAR PUSTAKA

Sardiman, A. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Arikunto, S. 2011. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara

Dahar, R, 2006. Teori – Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: ErlanggaP Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zani. 2002. Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta: Penerbit Rhineka cipta

Gage. 1984. Bentuk – Bentuk Belajar. Jakarta: Erlangga

J.V & CEER,PPJ. 2008. Integrating Knowledge, Feelings and Action: Using Vee Heuristic And Concept Mapping In Education For Sustainable Development. University of Malta. Malta

Maulim, P. 2011. Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian. Medan : Unimed Nasution, S. 1982. Belajar dan Mengajar. Jakarta : PT. Bumi Aksara

Sagala, S. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Penerbit Alfabet

Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana

Setiadi. 2007. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Yogjakarta : Graha Ilmu

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta

Sriyanti, I. 2009. ”Penerapan Metode Heuristik dalam Penyelesaian Soal-Soal Pada Mata Kuliah Fisika Dasar”. Forum Kependidikan

Sudijono, A. 2006. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Sudjana. 2000. Statistika Pendidikan. Jakarta: Erlangga

(18)

71

Suryati, T. 2007. Biologi SMA Kelas XI. Bandung: Quadra

Suryosubroto, 2002. Belajar dan Mengajar. Jakarta: Erlangga

Tirtarahardja, U. 1995. Pengantar Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta

Gambar

Tabel 2.1. Ciri – Ciri Kehamilan pada Tiap Trimester Hingga Kelahiran
Gambar 2.1. Vee – Heuristika Gowin

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga sistem informasi manajemen tersebut dapat memberikan solusi pada perusahaan untuk menentukan jumlah persediaan produk jadi yang sesuai.

Hasil identifikasi menunjukkan bahwa di pulau Burung dan pulau Tikus terdapat 204 individu yang terdiri dari 47 jenis, yaitu 24 jenis dari kelas Gastropoda dan 23 jenis dari

Ngalau Sitanang I dan II pada Klaster Sitanang memiliki morfologi gua yang sangat ideal sebagai lokasi hunian, aksesibilitas yang mudah, dan daya dukung lingkungan

Hal tersebut jika dikaitkan dengan tugas komite audit dalam mengawasi manajemen risiko, satu anggota komite audit harus memiliki suatu keahlian keuangan dan latar belakang

“Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Corporate Governance Terhadap Pengungkapan Risiko Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di

Second , the different formulations setting legal standing of legal en- tities in the procedural law judicial review rights also push on delegitimation quality of

1) Melihat hasil temuan yang menyatakan CSR berpengauh positif terhadap kienrja keuangan perusahaan, maka bagus bagi perusahaan untuk mengungkapkan CSR secara

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa siswa dengan motivasi belajar matematika tinggi akan mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik dibandingkan dengan