• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN UNTUK MEMBELAJARKAN BANGUN RUANG SISI DATAR MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DI KELAS VIII SMP N 5 PEMATANGSIANTAR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN UNTUK MEMBELAJARKAN BANGUN RUANG SISI DATAR MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DI KELAS VIII SMP N 5 PEMATANGSIANTAR."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN UNTUK MEMBELAJARKAN BANGUN RUANG SISI DATAR

MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DI KELAS VIII SMP

NEGERI 5 P.SIANTAR

Oleh:

Lamtio Pestauli Simanjuntak NIM 071244110020

Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

KATA PENGANTAR

Terpujilah Allah Maha Tinggi, Allah Penguasa Pemilik kehidupan, atas

KasihNya yang senantiasa menyertai dan telah memberikan kekuatan kepada

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penelitian yang berjudul “Pengembangan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran, Lembar Aktivitas Siswa, Dan Tes Untuk Membelajarkan Bangun

Ruang Sisi Datar Melalui Pembelajaran Matematika Realistik Di Kelas VIII SMP

Negeri 5 Pematangsiantar” ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh

Sarjana Pendidikan Matematika di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis berterimakasih kepada bapak Prof.Dian

Armanto, M.Pd, M,A, M.Sc, Ph.D selaku dosen pembimbing atas bimbingan dan

arahannya ketika penulis memulai penyusunan proposal, sampai penyusunan

skripsi. Penulis juga berterimakasih kepada bapak Dr. Edy Syahputra, M.Si,

bapak Drs. Zul Amry, M.Si, dan bapak Drs. Syafari, M.Pd selaku dosen penguji

yang juga telah memberikan saran dan masukan kepada penulis. Dan ucapan

terimakasih kepada bapak Prof. Sahat Saragih selaku dosen pembimbing

akademik. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Motlan,

M.Sc, Ph.D selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

UNIMED, kepada Bapak Dr. Mukhtar, M.Pd selaku Ketua Jurusan Matematika,

dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan

Matematika FMIPA UNIMED yang telah membantu penulis. Ucapan terimakasih

juga kepada bapak Drs. Syafari, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Matematika, Drs.Mauruddin Sitohang selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 5

Pematangsiantar, bapak Hulman Simanjuntak, S.Pd selaku Wakil Kepala Sekolah,

Ibu Nurlela Tarigan, S.Pd, selaku Guru Pembimbing yang telah banyak membantu

dalam melaksanakan penelitian.

Teristimewa ucapan terimakasih kepada kedua orangtua, bapak

(B.Simanjuntak) dan mama (D.Hutagalung), abang-kakak-adik: Darbinev

(3)

Simanjuntak, serta Josua Simanjuntak, dan keluarga yang telah mendukung secara

mental, spritual, dan materi. Dan ucapan terimakasih khusus buat my precious

one, Rustam Effendy Simamora, S.Pd beserta keluarga yang selalu mendukung

secara spritual, mental, dan materi. Juga kepada kakak dan teman-teman: K’Seri,

K’linda, Marta, Sari, Dewi, Ruth, dan Ayu yang mendukung penulis secara

spritual dan materi. Kepada Kelompok Kecil “Teruna Kristus”: Ronauli, Fronika,

Novayanti, Robinson, Reynold, dan Gerham yang telah mendukung penulis secara

mental dan spritual. Dan kepada teman-teman; keluarga besar UKMKP

UNIMED, khususnya UKMKP UP-FMIPA; teman-teman di Gg.Regar 97A, serta

seluruh pihak yang telah mendukung dan membantu menyelesaikan skripsi ini,

yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis telah berupaya maksimal untuk menyelesaikan skripsi ini. Akan

tetapi, penulis menyadari bahwa skripsi ini terdapat kelemahan baik dari isi

maupun tata bahasa. Untuk itu, penulis mengharapkan masukan, saran dan kritik

yang membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini

bermanfaat dalam memperkaya khasanah keilmuan pendidikan.

Medan, Agustus 2012

Penulis

(4)
(5)

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN UNTUK MEMBELAJARKAN BANGUN RUANG SISI DATAR

MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 5

PEMATANGSIANTAR

Lamtio Pestauli Simanjuntak (071244110020) ABSTRAK

Matematika merupakan mata pelajaran wajib di sekolah. Berdasarkan hasil observasi di SMP Negeri 5 Pematangsiantar dieroleh bahwa hasil belajar siswa rendah, pembelajaran matematika kurang menarik perhatian siswa, kurangnya kontribusi siswa, dan masalah yang diselesaikan kurang relevan terhadap lingkungan sekitar siswa. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk mengatasinya yaitu dengan mengembangkan perangkat pembelajaran melalui Pembelajaran Matematika Realistik (PMR).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas perangkat pembelajaran pada topik bangun ruang sisi datar, dan mengetahui hasil belajar matematika siswa melalui Pembelajaran Matematika Realistik. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII-1 SMP Negeri 5 Pematangsiantar tahun ajaran 2012/2013 dengan jumlah 39 orang. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development/R&D).

Pengembangan perangkat pembelajaran dilakukan dengan menggunakan model Instrucsional Development Institute (IDI) yang dimodifikasi. Hasil pengembangan diperoleh perangkat pembelajaran yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Aktivitas Siswa (LAS), dan Tes.

Cara pengambilan data dilakukan melalui lembar validasi dan tes. Dari hasil lembar validasi diperoleh bahwa RPP memiliki nilai rata-rata 3,48 dengan kriteri sangat baik, LAS memiliki nilai rata-rata 3,6 dengan kriteri sangat baik, dan Tes yang dikembangkan adalah 4 butir soal valid sedangkan 4 butir soal lainnya tidak valid. Hasil uji reliabilitas yang diperoleh adalah 0,11, dengan criteria reliabilitas tes sangat rendah.

(6)

THE DEVELOPMENT OF INSTRUCTIONAL MATERIALS FOR TEACHING THE CURVE FLAT SHAPE LESSON WITH

REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION AT 8TH OF STATE JUNIOR HIGH SCHOOL 5TH

PEMATANGSIANTAR.

Lamtio Pestauli Simanjuntak (071244110020) ABSTRACT

Mathematic is the obligatory lesson at school. During of observation result in State Junior High School 5th Pematangsiantar that the student text book inexpediency of curiculum, the student text book uncontains of The Curve flat Shape Lesson, the students unusing of The Student Work Sheet when studying process, the study result is down, the students contribution while studying process are decrease. Therefore, there are something to do for cope with developing of instructional materials through Realistic Mathematic Education (RME).

The purposes of this research are to find the validity and reliability of instructional material, and to find of study product through Realistic Mathematic Education. The subject of this research are the class 8th of state junior high school 5th Pematangsiantar, the number are 39 students. The research is Research and Development (R&D).

The development of instructional materials used a modified Instrucsional Development Institute (IDI) model. The product of developing are The Lesson Plans, The Student Work Sheet, and The Test.

The extraction of data by the sheet validity and test. The result analysis of sheet validity show that the average of The Lesson Plans are 3,48 with criteria very good. The result analysis of sheet validity show that the average of The Student Work Sheet are 3,6 with criteria very good. The Test has 4 questions valid and 4 questions invalid. The result analysis of test realibility are 0,11, with criteria very low.

(7)

i

1.3 Pembatasan Masalah 5

1.4 Rumusan Masalah 5

1.5 Tujuan Penelitian 6

1.6 Manfaat Penelitian 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 7

2.1 Kerangka Teoritis 7

2.1.1Pembelajaran 7

2.1.2Pembelajaran Matematika 8

2.1.3Hasil Belajar Matematika 9

2.1.3 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 10

2.1.4 Pembelajaran Matematika Realistik 11

2.1.4.1Prinsip PMR 12

2.1.4.2Karakteristik PMR 13

2.1.4.3Langkah-Langkah PMR 15

2.1.5 Bangun Ruang Sisi Datar 17

2.1.6 Perangkat Pembelajaran 20

2.1.7 Pengembangan Sistem Dan Perangkat Pembelajaran 20 2.1.7.1Model Instrucsional Development Institute (IDI) 20

2.1.8 Kerangka Konseptual 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26

3.1Lokasi dan Waktu Penelitian 26

3.1.1 Lokasi Penelitian 26

3.1.2 Waktu Penelitian 26

3.2Penentuan Subjek dan Objek Penelitian 26

3.2.1 Subjek Penelitian 26

(8)

ii

3.3Jenis Penelitian 26

3.4Prosedur Penelitian 27

3.5Pengembangan Perangkat Pembelajaran 29

3.6Instrumen dan Metode Pengumpulan Data

Dalam Pengembangan Perangkat Pembelajaran 33

3.7Teknik Analisis Data 37

3.7.1 Analisis Data Hasil Validasi Pengembangan

Perangkat Pembelajaran 37

3.7.2 Analisis Data Tes Hasil Belajar 38

3.7.3 Analisis Tes Hasil Belajar Melalui PMR 40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 42

4.1 Deskripsi Hasil Pengembangan Perangkat Pembelajaran 42

4.2 Analisis Data 56

4.2.1 Analisis Data Hasil Validasi Pengembangan Perangkat

Pembelajaran 56

4.2.1.1 Analisis Data Validasi RPP 56

4.2.1.2 Analisis Data Validasi LAS 57

4.2.1.3 Analisis Data Validasi Tes 58

4.2.2 Analisis Tes Hasil Belajar 58

4.2.2.1 Validitas Butir Soal 58

4.2.2.2 Reliabilitas 59

4.2.3 Analisis Tes Hasil Belajar melalui PMR 61

4.3 Diskusi Hasil Penelitian 62

BAB V PENUTUP 63

5.1 Kesimpulan 63

5.2 Saran 63

(9)

iv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Deskripsi rata-rata Skor Validasi RPP 40

Tabel 2. Deskripsi rata-rata Skor Validasi LAS 41

Tabel 3. Deskripsi rata-rata Skor Validasi Tes 41

(10)

iii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Langkah – Langkah PMR 20

Gambar 2. Kubus dan Balok 21

Gambar 3. Jaring – jaring kubus 22

Gambar 4. Jaring – jaring Balok 22 Gambar 5. Model Instrucsional Development Institute (IDI) 24

Gambar 6. Skema prosedur penelitian pengembangan (R&D) 30

(11)

v

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Kisi-kisi Tes Awal 66

Lampiran 2. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar 67

Lampiran 3. Tes Kemampuan Awal 68

Lampiran 4. Kunci Jawaban Tes Awal 69

Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 72

Lampiran 6. Lembar Aktivitas Siswa (LAS) 86

Lampiran 7. Tes Hasil Belajar (THB) 106

Lampiran 8. Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar 108

Lampiran 9. Lembar Validasi RPP 112

Lampiran 10. Lembar Validasi LAS 118

Lampiran 11. Lembar Validasi Tes 124

Lampiran 12. Nilai Tes Awal 127

Lampiran 13. Nilai Tes Hasil Belajar Siswa 128

Lampiran 14. Validitas dan Reliabilitas Tes 129

Lampiran 15. Nilai Kelompok Siswa 130

Lampiran 16. Nama dan Kode Siswa 131

(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pendidikan merupakan bidang penting dalam menentukan kualitas suatu

bangsa. Pendidikan dapat diterima dari lingkungan akademik maupun lingkungan

masyarakat. Sekolah merupakan lingkungan akademik untuk memperoleh

pendidikan formal. Pendidikan formal yaitu adanya mata pelajaran yang diberikan

di sekolah tersebut dan diatur oleh kurikulum. Di sekolah, mata pelajaran yang

diberikan berisikan nilai-nilai dan norma untuk mengembangkan potensi pribadi

anak dalam mengembangkan kognitif, afektif serta psikomotorik.

Salah satu mata pelajaran yang diperoleh di sekolah adalah matematika

Matematika merupakan induk dari semua ilmu pengetahuan. Seperti yang

dikatakan oleh Gauss, (http://id.wikipedia.org/wiki/Matematika) yaitu matematika

merupakan "ratunya ilmu pengetahuan". Matematika adalah mata pelajaran yang

wajib diketahui mulai dari pendidikan usia dini, pendidikan dasar, pendidikan

menengah sampai perguruan tinggi (Maswins, 2010: 1).

Matematika merupakan pengetahuan yang bertujuan untuk melatih daya

pikir, penalaran, komunikasi, serta kreativitas siswa. Matematika juga dapat

meningkatkan kemampuan pemecahan masalah baik berupa masalah matematika

maupun kemampuan pemecahan masalah yang berkaitan dengan masalah

sehari-hari. Seperti yang disampaikan oleh Widdiharto (2004: 1) bahwa:

“tujuan pembelajaran matematika adalah terbentuknya kemampuan bernalar pada diri siswa yang tercermin melalui kemampuan berpikir kritis, logis, sistematis, dan memiliki sifat obyektif, jujur, dan disiplin dalam memecahkan suatu permasalahan baik dalam bidang matematika, bidang lain, maupun dalam kehidupan sehari-hari.”

Demikian juga dikemukakan oleh De Lange (dalam Shadiq, 2009: 6)

bahwa kompetensi atau kemampuan yang harus dipelajari dan dikuasai para siswa

selama proses pembelajaran matematika di kelas adalah:

(13)

1. berpikir dan bernalar secara matematis (mathematical thinking and reasoning).

2. berargumentasi secara matematis (mathematical argumentation). 3. berkomunikasi secara matematis (mathematical communication). 4. pemodelan (modelling)

5. penyusunan dan pemecahan masalah (problem posing and solving). 6. representasi (representation).

7. symbol (symbols)

8. alat dan teknologi (tools and technology).

Departemen Pendidikan Nasional (dalam Shadiq, 2009: 7) menyatakan

bahwa mata pelajaran matematika di SD, SMP, SMA, dan SMK bertujuan agar

peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep, dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah.

2. menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.

3. memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh.

4. mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.

5. memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, permintaan, dan minat dalam mempelajari matematika serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Selanjutnya, Armanto menuliskan bahwa tujuan mata pelajaran

matematika dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah agar peserta

didik memiliki pengetahuan, keterampilan, pola pikir yang baik, serta nilai-nilai

yang dapat diwujudkan dalam perilaku sehari-hari. Kurikulum sebagai acuan

pembelajaran di sekolah telah menyatakan bahwa tujuan – tujuan tersebut

diharapkan dimiliki setiap peserta didik melalui proses pembelajaran di sekolah.

Proses tersebut berlangsung secara berkesinambungan dan berlangsung lama

selama peserta didik mengikuti pembelajaran matematika di sekolah. Kompetensi

(14)

matematika diperoleh dari standar kompetensi dan kompetensi dasar dari setiap

materi pembelajaran matematika.

Namun, kemampuan yang diperoleh dari pendidikan itu tidak ditemukan

pada diri peserta didik. Peserta didik cenderung mengalami kesulitan dalam

memecahkan masalah matematika. Hal ini kemungkinan terjadi karena

pembelajaran yang diberikan masih berpusat pada guru dan metode pelajaran

masih bersifat konvensional. Pembelajaran matematika masih sekedar menghafal

rumus-rumus matematika, serta mengerjakan soal tanpa membelajarkan

bagaimana memahami konsep matematika itu dan bagaimana penggunaan

matematika itu dalam kehidupan sehari-hari. Hal seperti ini dikemukakan oleh

Surya (Kompas), yaitu:

“pendidikan matematika di sekolah lebih menekankan anak untuk menghafal tanpa mengerti bagaimana proses berfikir logis untuk memahami konsep dasarnya. Cara belajar matematika yang dikenalkan kepada anak-anak tidak gampang dan tidak menyenangkan. Anak selalu tegang jika belajar matematika sehingga mereka sulit menyukai dan menguasai konsep matematika. Akibat lemahnya pemahaman matematika sebagian besar siswa Indonesia menyebabkan anak-anak lemah dalam penguasaan Fisika dan Kimia.”

Selanjutnya, Ahmad (Kompas) mengatakan:

berdasarkan hasil The Program for International Student Assessment (PISA) 2009, penguasaan matematika siswa setingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Indonesia sekitar 76,6 persen berada di bawah level 2 dari 6 level yang berlaku secara internasional.”

Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman matematika siswa Indonesia

rendah. Kenyataan di lapangan juga menunjukkan bahwa pembelajaran

matematika masih terfokus menghafal rumus-rumus, dan mengerjakan soal-soal.

Yang dituntut dari siswa adalah bagaimana menyelesaikan soal-soal tersebut

dengan cepat, mengetahui konsep dengan jelas. Namun, untuk merelevansikan

materi dengan dunia nyata sangat jarang dilakukan guru saat pembelajaran di

kelas. Guru cenderung membelajarkan materi dengan metode konvensional,

kurang melibatkan peran siswa. Aktivitas siswa hanya mengerjakan soal-soal.

(15)

merasa jenuh dan bosan ketika mengikuti pelajaran matematika. Hal ini

mengakibatkan hasil belajar matematika siswa rendah, yaitu hampir seluruh siswa

memperoleh nilai di bawah rata-rata. Kenyataan tersebut ditemukan ketika

peneliti melakukan Program Pengalaman Lapangan di SMK T Tamansiswa

Tebing Tinggi.

Hal yang sama juga terjadi di SMP Negeri 5 Pematangsiantar. Ketika

melakukan wawancara dengan Ibu N.Tarigan yang merupakan guru matematika

SMP di sekolah tersebut, diperoleh bahwa kegiatan belajar mengajar yang sudah

dilakukan lebih mengarah kepada menyelesaikan soal-soal dengan menggunakan

rumus yang sudah dipelajari, tidak mengarahkan siswa untuk menemukan kembali

konsep atau algoritma sebagaimana ditemukannya konsep itu secara matematis,

dan tidak melibatkan interaksi guru dengan siswa, serta siswa dengan siswa.

Selain itu, guru tidak mengarahkan siswa untuk mengalami proses yang mirip

dengan proses bagaimana konsep matematika itu ditemukan. Hal ini jarang

dilakukan oleh guru tersebut karena media pembelajaran yang digunakan sangat

terbatas. Guru sudah terbiasa mengajar dengan metode konvensional, menjelaskan

materi, bertanya kepada siswa, serta memberikan soal-soal. Hal inilah yang

menyebabkan guru jarang mengarahkan siswa untuk menemukan kembali konsep

atau algoritma secara matematis tetapi guru hanya mengarahkan siswa untuk bisa

menyelesaikan soal-soal. Bahan/materi yang diajarkan tidak relevan dengan

perkembangan terakhir. Artinya, hal-hal yang dibicarakan tidak berkaitan dengan

lingkungan yang dialami siswa. Semesta pembicaraannya tidak berkaitan dengan

lingkungan sekitar siswa. Misalnya, contoh yang diberikan tidak menyangkut

kehidupan lingkungan tempat tinggal siswa melainkan lebih menyangkut

kehidupan di luar lingkungan tempat siswa. Selanjutnya, objek-objek soal

pemecahan tersebut adalah objek yang ditemukan di luar lingkungan tempat

tinggal siswa. Contohnya, pada soal dibicarakan tentang drumolen tetapi, di

sekitar tempat tinggal siswa tidak ada drumolen. Tentu saja siswa kurang

memahami soal tersebut karena siswa tidak mengenal drumolen. Contoh lain,

pada soal dibicarakan tentang pizza. Tetapi, siswa tidak mengenal apa itu pizza.

(16)

wawancara dengan siswa SMP tersebut diperoleh bahwa masalah yang dialami

adalah kurangnya ketertarikan terhadap mata pelajaran matematika, matematika

dianggap sebagai mata pelajaran yang kaku yang hanya mengerjakan soal-soal

dan menghafal rumus-rumus matematika, pembelajaran berpusat pada guru, tidak

menggunakan model, kurang berinteraksi antara siswa dengan siswa saat proses

belajar, serta tidak mengetahui apa manfaat dan aplikasi dari materi yang

dipelajari.

Berdasarkan kenyataan itu, dapat diketahui bahwa relevansi antara materi

yang dipelajari dengan dunia nyata mempengaruhi minat siswa untuk mengikuti

mata pelajaran matematika, untuk menarik perhatian siswa saat proses belajar

mengajar, dan untuk menanamkan dalam pikiran siswa bahwa belajar matematika

itu sangat penting. Dengan demikian, para siswa mengetahui pentingnya

mempelajari matematika di sekolah. Dengan hal ini pulalah diharapkan bahwa

tujuan mata pelajaran matematika di sekolah dapat terwujud.

Berdasarkan uraian di atas, jelaslah bahwa matematika harus dikaitkan

dengan realita, harus dekat dengan dunia siswa, dan relevan dengan dengan situasi

hidupnya sendiri. Oleh karena itu, pendidikan matematika perlu diperbaharui.

Pembaharuan itu hendaknya dimulai dari metode pengajaran yang menyenangkan

dan menarik perhatian siswa, melibatkan interaksi siswa dengan siswa, interaksi

siswa dengan siswa, matematika harus dikaitkan dengan dunia nyata, dan metode

pengajaran hendaknya berpusat pada siswa (student centered). Pemilihan metode,

strategi, pendekatan dan model pembelajaran oleh guru seharusnya bersesuaian

dengan materi yang akan diajarkan. Materi yang diberikan hendaknya berkaitan

dengan dunia nyata. Salah satu pembelajaran yang menekankan masalah realita

adalah Pembelajaran Matematika Realistik (PMR).

Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) atau yang dikenal dengan

Realistic Mathematics Education (RME) merupakan sebuah pendekatan

pembelajaran matematika yang dikembangkan Institut Freudenthal di Belanda.

Gravemeijer (dalam Rozanie: 2010) menjelaskan bahwa dalam pembelajaran

matematika realistik, matematika dipandang sebagai suatu aktivitas sehingga

(17)

hidup sehari-hari merupakan bagian penting dalam pembelajaran matematika.

Selanjutnya, Gravemeijer (dalam Yuwono, 2007:2) merumuskan tiga prinsip

pokok dalam RME yaitu guided reinvention and progressive mathematizing,

didactical phenomenology, dan self developed models. Jadi, dalam PMR siswa

diberi kesempatan untuk menemukan kembali konsep atau algoritma secara

matematis dan diarahkan kepada masalah kontekstual yang terjadi di lingkungan

sekitar siswa, masalah kontekstual yang diberikan harus memperlihatkan aplikasi

agar dapat membelajarkan siswa kearah konsep yang dituju, model yang

dikembangkan siswa harus dapat menjembatani pengetahuan informal kearah

pengetahuan formal matematika. Pada awalnya, model itu berupa situasi yang

telah diakrabi siswa berdasarkan pengalaman dengan proses generalisasi dan

formalisasi, model itu akhirnya dirumuskan dalam bentuk matematika yang

formal.

Oleh karena itu, matematika harus dihubungkan dengan kehidupan siswa

berupa situasi/masalah yang nyata dalam kehidupan siswa, masalah-masalah

dalam pikiran siswa, serta aplikasi/penerapan dari matematika itu sendiri. Untuk

itu, matematika hendaknya bersifat realistik. Artinya, berhubungan dengan dunia

nyata, menyangkut masalah-masalah nyata dalam pikiran dan wawasan siswa.

Selain itu, matematika yang bersifat realistik akan meningkatkan aktivitas siswa,

menumbuhkan kreativitas dan kerjasama antar siswa serta menanamkan konsep

matematika. Penerapan matematika dalam kehidupan sehari-hari akan membuat

siswa merasakan manfaat matematika itu dalam hidupnya. Apabila hal ini

terlaksana maka akan tercipta pembelajaran yang menyenangkan dan mendorong

siswa untuk memahami matematika.

Penelitian mengenai PMR telah dicoba pada materi Sistem Persamaan

Linier Dua Variabel, Pecahan, dan Persamaan Garis Lurus. Oleh karena itu,

peneliti tertarik untuk mencoba meneliti mengenai PMR pada materi bangun

ruang sisi datar di tingkat SMP kelas 8. Pemilihan topik ini juga didasari hasil

wawancara peneliti dengan guru yang mengajar di kelas VIII yaitu bahwa hasil

belajar siswa pada bangun ruang sisi datar masih rendah. Hal ini dikarenakan

(18)

dapat melaksanakan pembelajaran matematika realistik untuk topik bangun ruang

sisi datar maka dibutuhkan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan teori

pembelajaran matematika realistik. Dengan demikian perlu dikembangkan

perangkat pembelajaran matematika realistik yang baik sesuai dengan

langkah-langkah dalam model pengembangan perangkat yang sesuai. Karena sekolah

penelitian menggunakan kurikulum tingkat satuan pendidikan maka

pengembangan perangkat mengacu pada kurikulum tingkat satuan pendidikan.

Salah satu materi yang dipelajari pada mata pelajaran matematika tingkat

SMP adalah bangun ruang sisi datar. Standar kompetensi yang harus dimiliki oleh

peserta didik pada materi ini adalah dapat memahami sifat-sifat bangun ruang sisi

datar dan bagian-bagiannya sedangkan kompetensi dasar yang harus dimiliki

adalah mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang sisi datar dan bagian-bagiannya,

dapat membuat jaring-jaring bangun ruang sisi datar, serta dapat menghitung luas

permukaan dan volume bangun ruang sisi datar (Salamah: 2007). Dari

kompetensi-kompetensi tersebut diharapkan siswa memiliki kemampuan berpikir

kritis, logis, sistematis, berkomunikasi matematis serta mampu menyelesaikan

masalah.

Berdasarkan pemikiran itu, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul: “Pengembangan Perangkat Pembelajaran untuk Membelajarkan Bangun Ruang Sisi Datar melalui Pembelajaran Matematika Realistik di Kelas VIII SMP N 5 Pematangsiantar”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas, dapat diidentifikasi masalah yang terjadi:

1. Buku ajar siswa tidak sesuai dengan kurikulum yang berlaku

2. Materi bangun ruang sisi datar tidak ada pada buku ajar siswa

3. Siswa tidak menggunakan lembar aktivitas siswa ketika belajar

4. Hasil belajar siswa rendah

(19)

1.3Pembatasan Masalah

Agar dapat mencapai sasaran yang ditentukan, maka ruang lingkup

penelitian ini terbatas pada:

1. Objek yang akan diteliti adalah pengembangan RPP, Lembar Aktivitas Siswa,

dan Tes pada bidang studi matematika.

2. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Pematangsiantar

Tahun Ajaran 2011/2012

3. Materi pokok yang akan ditetapkan dalam penelitian ini adalah bangun ruang

sisi datar yang dibatasi pada materi kubus dan balok.

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan

masalah adalah:

1. Bagaimana validitas Rencana Pelaksanaan Pembelajaran untuk materi Bangun

ruang sisi datar melalui PMR di kelas VIII SMP N 5 Pematangsiantar?

2. Bagaimana validitas Lembar Aktivitas Siswa untuk materi bangun ruang sisi

datar melalui PMR di kelas VIII SMP N 5 Pematangsiantar?

3. Bagaimana validitas Tes untuk materi Bangun ruang sisi datar melalui PMR di

kelas VIII SMP N 5 Pematangsiantar?

4. Bagaimana reliabilitas Tes untuk materi bangun ruang sisi datar melalui PMR

di kelas VIII SMP N 5 Pematangsiantar?

5. Bagaimana hasil belajar matematika siswa yang diajarkan melalui PMR pada

materi bangun ruang sisi datar?

1.5Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui validitas rencana pelaksanaan pembelajaran pada materi

Bangun ruang sisi datar melalui PMR di kelas VIII SMP N 5 Pematangsiantar.

2. Untuk mengetahui validitas lembar aktivitas siswa pada materi bangun ruang

(20)

3. Untuk mengetahui validitas tes pada materi bangun ruang sisi datar melalui

PMR di kelas VIII SMP N 5 Pematangsiantar.

4. Untuk mengetahui reliabilitas tes pada materi Bangun ruang sisi datar melalui

PMR di kelas VIII SMP N 5 Pematangsiantar.

5. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan melalui PMR pada materi

bangun ruang sisi datar.

1.6Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut:

1. Sebagai bahan untuk memperkaya dan memperluas wawasan dan pengetahuan

di bidang pendidikan.

2. Sebagai bahan masukan bagi guru-guru untuk mengembangkan perangkat

pembelajaran.

3. Sebagai masukan bagi pembaca dan bagi yang peduli terhadap mutu

pendidikan matematika.

(21)

1

BAB V PENUTUP 1.1 Kesimpulan

Dari uraian hasil penelitian di atas maka yang menjadi kesimpulan dalam

penelitian ini adalah:

1. Validitas Rencana Pelaksanaan Pembelajaran untuk materi bangun ruang sisi

datar melalui PMR di kelas VIII SMP N 5 Pematangsiantar adalah 3,48

dengan kriteria sangat baik.

2. Validitas Lembar Aktivitas Siswa untuk materi bangun ruang sisi datar

melalui PMR di kelas VIII SMP N 5 Pematangsiantar adalah 3,6 dengan

kriteria sangat baik.

3. Berdasarkan hasil validasi oleh para ahli diperoleh bahwa validitas isi tes

adalah valid, bahasa dan penulisan soal pada tes sangat dapat dipahami, dan

tes dapat digunakan dengan revisi kecil. Berdasarkan uji validitas isi tes

diperoleh bahwa 4 butir soal valid dan 4 butir soal lainnya tidak valid.

4. Reliabilitas tes untuk materi bangun ruang sisi datar melalui PMR di kelas

VIII SMP N 5 Pematangsiantar adalah 0,11 dengan kriteria sangat rendah.

5. Hasil belajar matematika siswa yang diajarkan melalui PMR pada materi

bangun ruang sisi datar adalah 34 orang (87,17%) telah mencapai ketuntasan

belajar sedangkan 5 orang (12,82%) tidak mencapai ketuntasan belajar.

1.2 Saran

Adapun yang menjadi saran adalah sebagai berikut:

1. Kepada guru matematika, untuk membelajarkan siswa di kelas dapat

menggunakan Pembelajaran Matematika Realistik.

2. Kepada guru matematika perlu untuk mengembangkan perangkat

pembelajaran menggunakan Pembelajaran Matematika Realistik.

3. Dalam melaksanakan pembelajaran di kelas sangat perlu menggunakan

masalah nyata atau masalah yang berkaitan dengan lingkungan sekitar siswa.

4. Bagi pembaca maupun peneliti selanjutnya supaya memperhatikan kelemahan

(22)

67

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, 2011, Pendidikan Matematika Perlu Diubah, Harian Kompas, Rabu, 2 Maret 2011.

Ahmadi, A., Supriyono, W., 2003, Psikologi Belajar, Hasdi Mahasatya, Solo.

Arikunto, Suharsimi., 2009, Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.

Armanto, Dian., Pendidikan Matematika Realistik, Makalah, Jurusan Matematika FMIPA Unimed, Medan.

Arsyad, Azhar., 1996, Media Pembelajaran, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Hetti, 2005, Penerapan Pembelajaran Matematik Realistik Pada Pokok Bahasan Persamaan Linier Satu Variabel di Kelas I SMP Negeri 2 Pematangsiantar T.A 2004/2005, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Harjanto, 2008, Perencanaan Pengajaran, Rineka Cipta, Jakarta.

Hudojo, H., 1988, Mengajar Belajar Mengajar, Departemen Pendidikan dan Kebudyaan, Jakarta.

Marsigit, 2008, http://pbmmatmarsigit.blogspot.com/pendekatan-matematika-realistik-pada.htm (diakses pada tanggal 13 Maret 2011).

Maswins, 2010, Pengertian Matematika, http://aswins.com/ (diakses pada tanggal 14 April 2011).

Mulyasa, E., 2007, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Rosda, Bandung.

Nuharini, D., dkk., 2008, Matematika Konsep dan Aplikasinya. Matematika SMP kelas VIII, Depdikbud, Jakarta.

Rahaju, B., E., dkk., 2008, Contextual Teaching and Learning. Matematika SMP Kelas VIII, Depdiknas, Jakarta.

Rozanie, Irwan., 2010, Pembelajaran Matematika Realistik Indonesia. (http://ironerozanie.wordpress.com/, diakses pada tanggal 31 januari 2011).

(23)

68

Sardiman, 2009, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Rajawali Press, Jakarta.

Simamora, E., R., 2011, Penerapan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (SPBM) Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa di Kelas VIII SMP Negeri 1 Delitua, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Simanjorang, M., 2007, Pembelajaran Matematika Realistik Untuk Topik Dimensi Tiga Di Kelas X SMA Kampus FKIP Nommensen Pematangsiantar, Tesis, UNNES, Surabaya.

Slameto, 2010, Belajar dan Faktor - Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.

Soedjana, W., 1986, Strategi Belajar Mengajar Matematika, Universitas Terbuka, Jakarta.

Sugiyono, 2005, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Pengembangan (R&D), Alfabeta, Jakarta.

Shadiq, Fadjar., 2009, Apa dan Mengapa Matematika Begitu Penting, Widyaiswara PPPPTK Matematika.

Tim UPPL, 2010, Pedoman Pelaksanaan Program Pengalaman Laapangan Terpadu, Universitas Negeri Medan, Medan.

Widdiharto, Rachmadi, 2004, Model-Model Pembelajaran Matematika SMP, Makalah Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SMP, Widyaiswara PPPPG Matematika, Yogyakarta.

Yuwono, Ipung, 2007, Model-model Pembelajaran Inovatif, UM Press, Malang.

Gambar

Tabel 1. Deskripsi rata-rata Skor Validasi RPP
Gambar 1. Langkah – Langkah PMR

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode ANP, dari keenam elemen kriteria yang terdiri dari dukungan bank, sisa kemampuan keuangan, pengalaman, personil,

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI PENERAPAN MODEL ADVANCE ORGANIZER.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Properti komersial terbaik untuk lahan di Jalan Raya Meruyung Kota Depok dipilih dari hasil analisis Highest and Best Use (HBU).. Alternatif properti terbaik

also do things normal people do, like drinking, passing gas, and also going to the toilet... (Thank you for

Pengaruh Terpaan Drama Korea Terhadap Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Tentang Budaya Korea. Universitas Sultam

To the teacher and the students, this study is very useful because they will get much information related to their activities in the classroom, especially in what patterns are

ini maupun yang akan datang sangat bergantung bagi kelangsungan hidupnya, Pokja Konservasi mencatat setidaknya 5 isu krusial yang harus dicermati kembali oleh DPR

Sampai saat ini, pesantren dipandang sebagai lembaga pendidikan yang mampu mensinergikan antara ajaran agama pada diri manusia dengan perubahan masyarakat global yang semakin