MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKASISWAMELALUIMODEL MINDMAPPING
PADAMATERISISTEMPERSAMAANLINIERDUA VARIABEL DI KELAS VIIISMPN2 PERCUT
SEI TUAN T. A 2 01 3/201 4
Oleh: Sri Wahyuni NIM. 409311053
Program Studi Pendidikan Matematika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala berkah
dan hidayahnya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini
berjudul “Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Melalui Model
Pembelajaran Mind Mapping Pada Materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel
di Kelas VIII SMP Negeri 2 Percut Sei Tuan T.A 2013/2014”. Skripsi ini disusun
untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Matematika Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada
Bapak Drs. J. Ambarita, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan dan saran guna
kesempurnaan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Ibu
Dra. Katrina Samosir, M.Pd, Bapak Prof. Dr. Asmin, M.Pd, dan Ibu Dr. Izwita
Dewi, M.Pd selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran
mulai perencanaan penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Terima kasih
juga kepada Bapak Drs. Togi, M.Pd selaku dosen Pembimbing Akademik yang
telah memberikan bimbingan dan saran dalam perkuliahan. Bapak Prof. Dr. Ibnu
Hajar, M.Si selaku Rektor UNIMED, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D
selaku Dekan FMIPA UNIMED, Bapak Drs. Syafari, M.Pd selaku ketua jurusan
Matematika FMIPA UNIMED dan Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si, selaku
sekretaris jurusan Matematika FMIPA UNIMED serta Bapak Drs. Zul Amry,
M.Si, selaku ketua Prodi Pendidikan Matematika FMIPA UNIMED dan seluruh
Bapak, Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Matematika FMIPA UNIMED
yang sudah membantu dan memberikan kelancaran selama penyusunan skripsi ini.
Terima kasih juga kepada Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Percut Sei Tuan,
Bapak Drs. H. Amiruddin, M.Pd yang telah memberikan izin kepada penulis
untuk melakukan penelitian, guru bidang studi Matematika Ibu Tirana, S.Pd dan
para guru SMP Negeri 2 Percut Sei Tuan beserta siswa – siswi kelas VIII-2 yang
v
Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda
tersayang dan tercinta the great Father H. Syamsu Hidayat, dan Ibunda tersayang
dan tercinta the strong Mom Alm. Hj Pinta Idalilian, dan Mama Hasimah yang
telah begitu banyak memberikan kasih sayang, do’a, motivasi dan semangat, serta
dukungan moral dan material yang tak ternilai harganya. Serta kepada kakak dan
abang tersayang dan tercinta Elvi Safia, SE dan Munawar, SH yang begitu banyak
memberikan do’a dan motivasi, semangat serta dukungan moral kepada penulis
dalam menyelesaikan studi di UNIMED.
Ucapan terima kasih juga kepada sahabat seperjuangan yang selalu
memberi semangat dan dukungan yaitu my beloved Puspa, Ezaita, Laila, Cut, kak
Ai, Ami, Yera, Ita, Ricky, Indra, Khairi, Julham dan teman–teman sekelas
Matematika Eks’09 yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang senantiasa
mendukung dan menemani penulis dalam suka maupun duka. Terima kasih juga
kepada saudara-saudariku keluarga besar UKM MB WSB Unimed dan yang
paling utama pada masa kepengurusan ketua Rambo dan Musak (Borbor, Masu,
Pane, Parnab, Joksus, Salgay, kakanda Irul, Lukton, Obeng dan yang lainnya yang
tidak bisa penulis sebutkan satu persatu) yang selalu memberikan dukungannya
dan yang selalu siap fight untuk penulis. Dan tak lupa pula kepada para PGT MB
WSB kakanda Danu Saptahadi Batubara, S.Si, dan kakanda Sutanto yang selalu
memberikan dukungan kepada penulis. Terima kasih juga kepada adik kosku
termanis Mawar Ningsih yang selalu mensupport.
Penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi
ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan kita.
Medan, Januari 2014
Penulis,
iii
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
MIND MAPPING PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP N
2 PERCUT SEI TUAN T.A 2013/2014
Sri Wahyuni (NIM 409311053) ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Percut Sei Tuan dengan menggunakan model pembelajaran Mind Mapping pada materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII-2 SMP Negeri 2 Percut Sei Tuan yang berjumlah 38 orang siswa dan objek penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran Mind Mapping untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa SMP Negeri 2 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2013/2014. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes dan observasi.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri atas 2 siklus, masing-masing terdiri dari 2 kali pertemuan. Dari hasil analisis data diperoleh peningkatan hasil tes awal sampai tes akhir kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Hasil tes awal sebelum menggunakan model pembelajaran mind mapping siswa yang mencapai ketuntasan belajar ada 5 orang siswa 13,2% dengan rata-rata kelas 43,9. Hasil analisis data pada siklus I setelah menggunakan model pembelajaran Mind Mapping menunjukkan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar ada 29 orang siswa (76,3%) dengan rata-rata kelas 78,26. Hasil analisis data akhir siklus II dengan model pembelajaran yang sama diperoleh jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar ada 34 orang siswa (89,5%) dengan rata-rata 84,21. Berdasarkan kriteria ketuntasan belajar klasikal maka pembelajaran ini telah mencapai target ketuntasan belajar.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Grafik xi
Daftar Lampiran xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Identifikasi Masalah 6
1.3 Batasan Masalah 6
1.4 Rumusan Masalah 6
1.5 Tujuan Penelitian 7
1.6 Manfaat Penelitian 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teoritis 8
2.1.1 Belajar 8
2.1.2 Masalah dalam Matematika 9
2.1.3 Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika 10
2.1.4 Alat Evaluasi Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa 12
2.1.5 Model Pembelajaran 13
2.1.6 Model Pembelajaran Mind Mapping 14
2.1.7 Mind Mapping dalam Matematika 18
vii
Model Pemelajaran Mind Mapping 19
2.1.9 Sistem Persamaan Linier Dua Variabel 21
2.1.10 Pembelajaran Sistem Persamaan Linier Dua Variabel
(SPLDV) dengan Model Pembelajaran Mind Mapping 28
2.2 Kerangka Konseptual 29
2.3 Hipotesis Tindakan 30
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 31
3.2 Subjek Penelitian dan Objek Penelitian 31
3.3 Jenis Penelitian 31
3.4 Prosedur Penelitian 32
3.4.1 Prosedur Penelitian Siklus I 33
3.4.2 Prosedur Penelitian Siklus II 36
3.5 Teknik Pengumpulan Data 38
3.5.1 Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika 38
3.5.2 Lembar Observasi Kemampuan Guru Mengelola
Pembelajaran 39
3.5.3 Dokumentasi 40
3.6 Teknik Analisis Data 40
3.6.1 Reduksi Data 40
3.6.2 Menyajikan Data 40
3.6.3 Simpulan Data 41
3.7 Indikator Keberhasilan 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 44
4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada Siklus I 44
4.1.2 Deskripsi Hasil Penelitian Pada Siklus II 57
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian 69
viii
Kemampuan Pemecahan Masalah 69
4.3 Temuan Penelitian 71
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 73
5.2 Saran 74
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Teknik Penskoran 12
Tabel 3.1 Teknik Penskoran 39
Tabel 3.2 Kriteria Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah 42
Tabel 4.1 Kemampuan Siswa memahami masalah pada TKPM I 45
Tabel 4.2 Kemampuan Siswa merencanakan penyelesaian masalah pada
TKPM I 45
Tabel 4.3 Kemampuan Siswa melaksanakan pemecahan masalah pada
TKPM I 46
Tabel 4.4 Kemampuan Siswa memeriksa pemecahan masalah pada
TKPM I 47
Tabel 4.5 Hasil Observasi Pengelolaan Pembelajaran Siklus I
oleh 2 observer 49
Tabel 4.6 Hasil Observasi Pengelolaan Pembelajaran Siklus I 50
Tabel 4.7 Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan TKPM I 53
Tabel 4.8 Hasil Penelitian dan Kriteria Keberhasilan siklus I 55
Tabel 4.9 Kemampuan Siswa memahami masalah pada TKPM II 58
Tabel 4.10 Kemampuan Siswa merencanakan penyelesaian masalah
pada TKPM II 59
Tabel 4.11 Kemampuan Siswa melaksanakan pemecahan masalah
pada TKPM II 59
Tabel 4.12 Kemampuan Siswa memeriksa pemecahan masalah
pada TKPM II 60
Tabel 4.13 Hasil Observasi Pengelolaan Pembelajaran Siklus II
oleh 2 observer 62
Tabel 4.14 Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus II 64
Tabel 4.15 Perbandingan Hasil Penelitian 65
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Contoh Mind Mapping Pada Windura 18
xi
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 2.1 Grafik Perpotongan 25
Grafik 4.1 Tingkat Kemampuan Siswa dalam Pemecahan Masalah I 47
Grafik 4.2 Jumlah Siswa yang Tuntas pada Tiap Tahap Pemecahan
Masalah I 48
Grafik 4.3 Jumlah Siswa Berdasarkan Tingkat TKPM I 48
Grafik 4.4 Pengelolaan Pembelajaran Siklus I 50
Grafik 4.5 Rata-rata nilai kegiatan siswa siklus I 51
Grafik 4.6 Tingkat Kemampuan Siswa dalam Pemecahan Masalah II 61
Grafik 4.7 Jumlah Siswa yang Tuntas pada Tiap Tahap Pemecahan
Masalah II 61
Grafik 4.8 Jumlah Siswa Berdasarkan Tingkat TKPM II 62
Grafik 4.9 Pengelolaan Pembelajaran Siklus II 63
Grafik 4.10 Rata-rata nilai kegiatan siswa siklus II 64
Grafik 4.11 Tingkat kemampuan guru mengelola pembelajaran pada
siklus I dan II 66
Grafik 4.12 Kegiatan Siswa dalam pembelajaran pada siklus I dan II 66
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I 77
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II 81
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III 85
Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IV 89
Lampiran 5. Mind Mapping Pada SPLDV 93
Lampiran 6. Lembar Aktivitas Siswa (LAS) I 94
Lampiran 7. Lembar Aktivitas Siswa (LAS) II 98
Lampiran 8. Lembar Aktivitas Siswa (LAS) III 103
Lampiran 9. Lembar Aktivitas Siswa (LAS) IV 107
Lampiran 10. Kisi-Kisi Tes Awal 110
Lampiran 11. Kisi-Kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I 111
Lampiran 12. Kisi-Kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II 112
Lampiran 13. Lembar Validasi Tes awal 113
Lampiran 14. Lembar Validasi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I 115
Lampiran 15. Lembar Validasi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II 117
Lampiran 16. Tes Awal 118
Lampiran 17. Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I 120
Lampiran 18. Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II 122
Lampiran 19. Alternatif Jawaban Tes Diagnostik 124
Lampiran 20. Alternatif Jawaban Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I 129
Lampiran 21. Alternatif Jawaban Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II 136
Lampiran 22. Daftar Validator 140
Lampiran 23. Daftar Nilai Siswa 141
Lampiran 24. Rubrik Penskoran Tes Kemampuan Pemecahan Masalah 143
Lampiran 25. Lembar Observasi Pengelolaan Pembelajaran (Siklus I) 148
Lampiran 26. Lembar Observasi Kegiatan Siswa (Siklus I) 150
Lampiran 27. Lembar Observasi Pengelolaan Pembelajaran (Siklus II) 152
xiii
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyebutkan, bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia
yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau
perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan
dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan
pada semua tingkat perlu terus - menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan
masa depan.
Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang
adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga
yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan
yang dihadapinya. (Trianto,2010 : 1)
Matematika sebagai wahana pendidikan yang tidak hanya dapat digunakan
untuk mencapai satu tujuan, misalnya mencerdaskan siswa, tetapi dapat pula
membentuk kepribadian siswa serta mengembangkan keterampilan tertentu.
Seperti yang diungkapkan oleh Sihombing (2012:71) bahwa:
“Cara berpikir kritis, sistematis, logis, kreatif, dan kemampuan
bekerjasama yang efektif dapat dikembangkan melalui belajar matematika karena matematika memiliki struktur dan keterkaitan yang kuat dan jelas antar konsepnya, sehinggga memungkinkan siswa berpikir rasional. Implikasinya siswa perlu memiliki penguasaan matematika untuk dapat memahami dunia dan berhasil dalam karirnya.”
2
Matematika merupakan bidang studi yang dipelajari oleh semua siswa
disetiap jenjang pendidikan mulai dari SD, SMP, SMA, hingga Perguruan Tinggi
oleh karena itu matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang sangat penting
diajarkan kepada siswa. Cockroft (dalam Abdurrahman, 2009 : 253)
mengemukakan:
Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena (1) selalu digunakan dalam segala jenis kehidupan ; (2) semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; (3) merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat dan jelas; (4) dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara; (5) meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian dan kesadaran keruangan; dan (6) memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang.
Selanjutnya Hudojo (1988 : 1) juga menyatakan bahwa:
Matematika berfungsi mendasari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, merupakan pengetahuan yang essensial sebagai dasar untuk bekerja seumur hidup dalam abad globalisasi. Karena itu tingkat penguasaan matematika pada tingkat tertentu diperlukan bagi semua siswa agar kelak dalam hidupnya mendapat pekerjaan yang baik.
Dari beberapa pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan
matematika sangat penting untuk memajukan Indonesia dengan meningkatkan
kualitas penerus bangsa, yaitu siswa. Karena pemahaman dan penguasaan
matematika yang baik sangat diperlukan siswa untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya menghadapi masa depan yang semakin kompetitif. Namun
kenyataannya tidak sedikit siswa yang kurang memahami arti penting matematika
dalam kehidupan, sehingga siswa kurang berminat dan kurang termotivasi dalam
belajar matematika umumnya siswa menganggap bahwa pelajaran matematika
adalah pelajaran yang sangat sulit. Seperti yang dikemukakan oleh Sihombing
(2012 : 70) :
“Matematika tidak disenangi di masyarakat, antara lain ditunjukkan oleh sikap sebagian besar masyarakat yang phobi terhadap matematika. Sebagian masyarakat menganggap matematika kurang bermanfaat dalam kehidupan bermasyarakat.”
(Zahria Ulfa), Informasi yang diperoleh saat konferensi pers The First
3
ITB, Jl. Surapati No.1 Bandung, pada tanggal 16 januari 2008 menyampaikan
bahwa peringkat Indonesia berada di bawah Malaysia dan Singapura. Pernyataan
tersebut menunjukkan bahwa kualitas pendidikan matematika di Indonesia masih
perlu ditingkatkan. Selanjutnya, rendahnya peringkat prestasi matematika
Indonesia dibandingkan Malaysia dan Singapura, juga ikut menjadi pembenaran
bahwa masih perlunya pembenahan diberbagai komponen yang terkait dengan
pembelajaran dalam pendidikan matematika. Berkaitan dengan pembelajaran yang
berada di kelas, masih banyak siswa yang kesulitan belajar khususnya pelajaran
matematika. Ini disebabkan karena siswa masih menganggap matematika suatu
pelajaran yang menakutkan, membosankan, tidak terlalu berguna dalam
kehidupan sehari-hari. Di samping itu matematika bagi siswa bersifat abstrak,
penuh dengan angka dan rumus-rumus.
Kesulitan dalam belajar matematika mengakibatkan pemecahan masalah
matematika siswa rendah. Dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
matematika siswa, hendaknya guru berusaha melatih dan membiasakan siswa
melakukan kegiatan pembelajaran seperti memberikan latihan-latihan soal dan
memecahkan masalah-masalah matematika yang ada. Dengan adanya pemecahan
masalah matematika, maka siswa diharapkan lebih mudah memahami konsep
matematika yang ada seperti yang dikemukakan oleh Hudojo (1988:166) bahwa:
”Pemecahan masalah mempunyai fungsi yang penting dalam kegiatan belajar mengajar matematika. Melalui pemecahan masalah matematika siswa-siswa dapat berlatih dan mengintegrasikan konsep-konsep, teorema-teorema dan keterampilan yang telah dipelajari.”
Selain kesulitan belajar yang dihadapi oleh siswa itu sendiri, rendahnya
kemampuan pemecahan masalah matematika siswa juga disebabkan oleh model
pembelajaran yang kurang tepat. Oleh karena itu guru harus dituntut untuk
menciptakan dan menerapkan suatu strategi dalam pembelajaran matematika
seperti dikemukakan oleh Trianto (2009:90):
4
Penggunaan model pembelajaran yang tepat akan mengatasi kejenuhan
siswa dalam menerima pelajaran matematika. Sejalan dengan pendapat tersebut,
Tirana sebagai salah satu guru bidang studi matematika di SMP Negeri 2 Percut
Sei Tuan mengungkapkan bahwa: “Siswa-siswi di SMP Negeri 2 Percut Sei Tuan
masih kesulitan dalam mempelajari dan memahami konsep dari materi pelajaran
matematika yang diajarkan. Salah satu materi yang sulit untuk dipahami adalah
sistem persamaan linier dua variabel. Siswa masih sulit memecahkan masalah
yang terdapat pada soal cerita misalnya dalam menentukan model matematika dari
sistem persamaan linier dua variabel, dalam menentukan penyelesaian dengan
metode grafik, metode substitusi, dan metode eliminasi. Hal ini disebabkan karena
kurangnya pemahaman siswa pada materi yang dijelaskan oleh guru saat
pembelajaran berlangsung dan membuat kemampuan pemecahan masalah siswa
belum meningkat.”
Guru memegang peranan penting sebagai pengambil keputusan dalam
pemilihan model pembelajaran dan pengembangan rancangan pembelajaran untuk
membelajarkan konsep-konsep yang ada dalam matematika. Model pembelajaran
yang dipilih harus sesuai dengan materi agar siswa tidak kesulitan dalam
memahami materi yang diberikan. Seperti yang diungkapkan oleh Slameto
(2010:65) bahwa:
”Metode mengajar guru yang kurang baik diakibatkan karena guru kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran sehingga guru tersebut menyajikannya tidak jelas atau sikap guru terhadap siswa atau mata pelajaran itu sendiri tidak baik, sehingga siswa kurang senang terhadap pelajaran atau gurunya, akibatnya siswa malas untuk belajar dan mencatat materi pelajaran yang sedang dipelajari”.
Model pembelajaran merupakan pola yang digunakan sebagai pedoman
dalam merencanakan pembelajaran di kelas. Model pembelajaran dapat
didefinisikan sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis
dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar.
Joyce (dalam Trianto 2011:22) mengatakan bahwa :
perangkat-5
perangkat pembelajaran termasuk didalamnya buku-buku, film komputer, kurikulum dan lain-lain.”
Dengan adanya pendapat-pendapat diatas, selain guru model pembelajaran
juga sangat berperan penting dalam kegiatan pembelajaran. Cara guru
membawakan model pembelajaran dengan tepat dan baik juga menentukan
keberhasilan cara mengajar seorang guru yang berujung pada kemampuan
pemecahan masalah siswa meningkat ataukah sebaliknya.
Model pembelajaran mind mapping merupakan model yang mengacu pada
keterampilan berfikir meliputi keluasan berpikir, daya ingat bagus, rangkaian
pikiran sistematis dan ketajaman dalam menganalisa. Selain itu, mind mapping
juga merupakan sebuah media yang mengemas cara pembelajaran menjadi
pembelajaran yang menyenangkan dengan model pembelajarannya yang
menggunakan gambar dan warna-warna yang sangat baik untuk otak. Sehingga
dengan baiknya cara kerja otak kita maka semakin banyak kreatifitas yang akan
dihasilkan dari mind mapping tersebut.Seperi yang diungkapkan olehTony Buzan (Buzan, 2012 : 4) bahwa :
“Mind map adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi keluar otak. Mind Map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan “memetakan” pikiran-pikiran kita.”
Dengan menggunakan mind mapping yang mengacu pada keterampilan
berpikir, kreatif, daya ingat bagus maka diharapkan kemampuan pemecahan
masalah siswa dapat meningkat. Dari uraian di atas, peneliti merasa tertarik untuk
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa dengan menggunakan
model pembelajaran mind mapping. Sehingga peneliti mengambil judul:
6
1.2. Identifikasi Masalah
Pada uraian latar belakang di atas, dijelaskan bahwa banyak masalah yang
timbul di dunia pendidikan di Indonesia terutama bidang studi matematika dan
yang paling nyata adalah hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di
sekolah, maka berikut ini adalah masalah – masalah yang diidentifikasikan dari
uraian latar belakang tersebut, yaitu :
1. Kemampuan pemecahan masalah matematika siswa masih rendah,
2. Siswa mengalami kesulitan dalam belajar matematika khususnya pada
materi sistem persamaan linier dua variabel (spldv)
3. Siswa masih sulit menyelesaikan soal-soal cerita dalam sistem persamaan
linier dua variabel (spldv)
4. Model pembelajaran Mind Mapping belum pernah diterapkan di SMP
Negeri 2 Percut Sei Tuan khusunya pada materi sistem persamaan linier
dua variabel (spldv).
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, peneliti merasa perlu membatasi
masalah dalam penelitian ini agar masalah yang diteliti lebih jelas dan terarah,
maka pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah kemampuan pemecahan
masalah matematika siswa melalui model pembelajaran mind mapping pada
materi sistem persamaan linier dua variabel (spldv) di kelas VIII SMP Negeri 2
Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2013/2014.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi dan pembatasan masalah,
maka yang menjadi rumusan masalah adalah apakah melalui model pembelajaran
Mind Mapping dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika
siswa pada materi sistem persamaan linier dua variabel (spldv) di kelas VIII SMP
7
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui melalui model
pembelajaran Mind Mapping dapat meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah matematika siswa pada materi sistem persamaan linier dua variabel
(spldv) di kelas VIII SMP Negeri 2 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2013/2014.
1.6. Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian di atas, maka penelitian ini dapat bermanfaat
untuk :
1. Bagi siswa, akan berguna untuk meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah matematika pada materi aritmatika
2. Bagi guru, akan berguna untuk menambah masukan demi keprofesionalan
mengajar
3. Bagi peneliti, akan mengetahui gambaran kemampuan dan kesulitan yang
dialami oleh siswa yang diajarkan dengan menerapkan model pembelajaran
Mind Mapping
4. Bagi sekolah, sebagai salah satu alternatif dalam mengambil kebijakan yang
tepat pada peningkatan kualitas pengajaran
73 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis, temuan dan pembahasan yang telah
dikemukakan pada bab sebelumnya, diperoleh beberapa kesimpulan yang
berkaitan dengan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dan model
pembelajaran mind mapping. Kesimpulan tersebut sebagai berikut:
1. Model pembelajaran mind mapping dapat meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah siswa pada materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel
di kelas VIII SMP Negeri 2 Percut Sei Tuan.
2. Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika dengan
menggunakan model pembelajaran Mind Mapping pada siklus I (76,3%) dan
pada siklus II (89,5%) dari seluruh siswa telah mencapai tingkat ketuntasan
belajar. Dengan demikian dapat dikatakan kelas pada siklus II telah tuntas
belajar, karena terdapat 85% siswa yang memiliki tingkat kemampuan
pemecahan masalah tinggi.
3. Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika dengan
menggunakan model pembelajaran Mind Mapping adalah dari hasil tes
kemampuan pemecahan masalah I dan II nilai rata-rata siswa meningkat
sebesar 5,95 dengan rata-rata nilai siklus I (78,26) dan siklus II (84,21).
4. Terdapat peningkatan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran
dengan menerapkan model pembelajaran mind mapping pada materi Sistem
Persamaan Linier Dua Variabel di kelas VIII SMP Negeri 2 Percut Sei Tuan
74
5.2 Saran
Adapun saran yang diambil dari hasil penelitian yaitu:
1. Kepada guru khususnya guru matematika disarankan memperhatikan
kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dan melibatkan siswa dalam
pembelajaran dan menerapkan model pembelajaran mind mapping sebagai
salah satu alternatif.
2. Kepada siswa disarankan lebih berani dalam menyampaikan pendapat atau
ide-ide, memiliki semangat yang tinggi untuk belajar dan dapat
mempergunakan seluruh potensi yang dimiliki dalam belajar.
3. Kepada peneliti lanjutan agar hasil dan perangkat penelitian ini dapat
dijadikan pertimbangan untuk menggunakan model pembelajaran mind
mapping pada materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel ataupun materi
75
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, (2009),Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta
Arikunto, S., (2009),Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta
Arikunto, dkk, (2012),Penelitian Tindakan Kelas, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta
Buzan, T., (2012) ,Buku Pintar Mind Map, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Medan, (2007),Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal
Penelitian Pendidikan,FMIPA Unimed, Medan.
Hudojo, H., (1988),Mengajar Belajar Matematika, Depdikbud, P2LPTK, Jakarta.
Imron, P., (2011),Belajar Mudah Matematika Mind Mapping, http://imronpatas. blogspot.com/2011/02/belajar-mudah-matematika-dengan-mind.html (accessed 11 Juli 2013)
Istarani, (2011),58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan
Kmsuardika,(2013),Strategi pembelajaran Mind Mapping, http://kmsuardika.files .wordpress.com/2013/08/strategi-pembelajaran-mind-mapping.pdf
(accesed 31 Januari 2014)
Nasutian (2009),Kurikulum Dan Pengajaran, PT Bumi Aksara, Jakarta
Slameto, (2010),Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya,Penerbit
Rineka cipta, Jakarta.
Sihombing,W.L., (2012), Telaah Kurikulum(Pendidikan Matematika Sekolah),
FMIPA Unimed, Medan
Soegito, (2003),Kemampuan Dasar Mengajar, Penerbit Universitas Terbuka, Jakarta
76
Sudjana, N., (2010),Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit Rosdakarya, Bandung
Suprijono, A., (2010),Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, Penerbit Pustaka Belajar, Yogyakarta
Trianto, (2011),Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Penerbit Kencana, Jakarta
Tampomas, H., (2005),Matematika Untuk SMP/MTs Kelas VIII, Yudhistira,
Jakarta
Windura, S., (2009),Mind Map Langkah Demi Langkah, PT Elex Media
Komputindo, Jakarta