• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE INKUIRI DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL DALAM PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI GERAK LURUS DI KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 2 MEDAN T.P. 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE INKUIRI DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL DALAM PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI GERAK LURUS DI KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 2 MEDAN T.P. 2012/2013."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE INKUIRI DANPEMBELAJARANKONVENSIONAL DALAMPEMBELAJARAN

FISIKA PADA MATERI GERAK LURUS DI KELAS VII SEMESTERIISMPNEGERI2MEDAN T.P2012/2013

Oleh : Lylis Bahriani NIM 409421010

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang memberikan kekuatan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode Inkuiri Dan Pembelajaran Konvensional Dalam Pembelajaran Fisika Pada Materi Gerak Lurus Di Kelas VII Semester II SMP Negeri 2 Medan T.P 2012/2013”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengeahuan Alam, UniversitasNegeri Medan.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terimakasih kepada: Bapak Drs. Abd. Hakim S, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, saran serta motivasi kepada penulis sejak awal rencana penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini.Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Karya Sinulingga, M.Si, Bapak Drs. Nurdin Siregar, M.Si, Bapak Drs. Pintor SimamoraM.Si, selaku penguji, serta BapakDrs. Rahmatsyah, M.Si, selaku dosen pembimbing akademik. Selanjutnya ucapan terimakasih juga penulis ucapkan kepada BapakProf. Drs.Motlan,M.Sc,Ph.D, selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Ibu Dr. Derlina, M.Si, selaku ketua Jurusan Fisika, serta Bapak Drs. Abd.Hakim S, M. Si selaku sekretaris Jurusan Fisika. Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai Jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis. Penghargaan juga disampaikan kepada Kepala SMP Negeri 2 Medan, Bapak Drs. H.Muslim Lubis SH. MA yang telah banyak membantu selama penelitian ini.

(4)

Universitas Negeri Medan. Kepada rekan-rekan seperjuangan Mahasiswa Fisika Dik B 2009, terima kasih atas saran-saran dan masukkannya. Kepada Sartika, Suci, Fajar, Maya, Tika, Asnidar, Tifa, Nurul, Deska dan seluruh Asisten Laboratorium Fisika Umum, terima kasih untuk masukan dan motivasinya.

Penulis menyadari, masih banyak kelemahan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik konstruktif dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dunia pendidikan.

Medan, Agustus 2013 Penulis,

(5)

iii

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE INKUIRI DANPEMBELAJARANKONVENSIONAL DALAMPEMBELAJARAN

FISIKA PADA MATERI GERAK LURUS DI KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 2 MEDAN T.P 2012/2013

LYLIS BAHRIANI (NIM: 409421010) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa dengan metode inkuiri dan pembelajaran konvensional pada materi pokok gerak lurus kelas VII semester II di SMP Negeri 2 Medan T.P 2012/2013.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas VII Semester II SMP Negeri 2 Medan yang terdiri dari 7 kelas berjumlah 315 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan caracluster random sampling dengan mengambil 2 kelas yang terpilih yaitu kelas VII-5 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 45 orang dan kelas VII-7 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 45 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah 20 soal dan aktivitas siswa dengan menggunakan lembar observasi yang dilakukan oleh dua observer.

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN i

RIWAYAT HIDUP ii

ABSTRAK iii

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI vi

DAFTAR GAMBAR viii

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR LAMPIRAN x

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 3

1.3. Batasan Masalah 3

1.4. Rumusan Masalah 4

1.5. Tujuan Penelitian 4

1.6. Manfaat Penelitian 4

1.7. Defenisi Operasional 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6

2.1. Kerangka Teoritis 6

2.1.1. Pengertian Belajar 6

2.1.2. Aktivitas Belajar 7

2.1.3. Hasil Belajar 7

2.1.4. Metode Mengajar 8

2.1.5. Metode Pembelajaran Inkuiri 9

2.1.5.1. Tujuan Metode Inkuiri 11

2.1.5.2. Tahapan Metode Inkuiri 11

2.1.5.3. Keunggulan Dan Kelemahan Metode Inkuiri 15 2.1.6. Pembelajaran Langsung (Konvensional) 16 2.1.6.1. Pengertian Pembelajaran Langsung (Konvensional) 16 2.1.6.2. Ciri-ciri Khusus Pembelajaran Langsung 16 2.1.6.3. Manfaat Pembelajaran Langsung 18 2.1.6.4. Sintaks Pembelajaran langsung 18

2.1.7. Materi Pembelajaran 19

2.1.8. Penelitian Terdahulu 24

2.2. Kerangka Konseptual 25

2.3. Hipotesis Penelitian 26

BAB III METODE PENELITIAN 27

3.1. Lokasi Penelitian 27

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 27

3.3. Variabel Penelitian 27

(7)

vii

3.5. Prosedur Penelitian 29

3.6. Instrumen Penelitian 32

3.7. Teknik Analisis Data 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 39

4.1. Hasil Penelitian 39

4.1.1. Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 39

4.1.2. Pengujian Analisa Data 42

4.1.2.1. Uji Normalitas Data 42

4.1.2.2. Uji Homogenitas Data 43

4.1.3. Uji Hipotesis Penelitian 43

4.1.4. Observasi 45

4.2. Pembahasan 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 61

5.1. Kesimpulan 61

5.2. Saran 61

(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Posisi benda pada suatu garis lurus 19 Gambar 2.2. Vektor perpindahan sejajar sumbu X 20 Gambar 2.3. Jarak dan perpindahan suatu benda pada suatu garis lurus 21

Gambar 2.4. Grafik hubungan kecepatan-waktu pada GLB 22

Gambar 2.5.Grafik hubungan percepatan-waktu pada GLBB 23 Gambar 2.6. Grafikhubungan kecepatan dengan waktu pada GLBB 24 Gambar 3.1. Skema rancangan penelitian 31 Gambar 4.1. Diagram batang data pretes kelas eksperimen 39 Gambar 4.2. Diagram batang data pretes kelas kontrol 40 Gambar 4.3. Diagram batatang data postes kelas eksperimen 40 Gambar 4.4. Diagram batang data postes kelas kontrol 41 Gambar 4.5. Diagram batang kemampuan kongnitif siswa pada pretes 41 Gambar 4.6. Diagram batang kemampuan kongnitif siswa pada postes 42 Gambar 4.7. Diagram batang kriteria nilai pretest, aktivitas dan postest 47 Gambar 4.8. Grafik nilai pretes, aktivitas dan postest berdasarakan kategori 57

dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi.

Gambar 4.9. Grafik nilai pretes, nilai aktivitas dan nilai postes siswa pada 58 kelas eksperimen

Gambar 4.10. Grafik nilai pretes, aktivitas dan postes siswa pada kelas 59 eksperimen berdasarkan urutan nilai rata-rata kelompok

(9)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 65

Lampiran 2. Lembar Kerja Siswa 94

Lampiran 3. Tabel Spesifikasi Tes Hasil Belajar 100

Lampiran 4. Tes Hasil Belajar 113

Lampiran 5. Deskriptor Observasi Aktivitas Belajara Siswa 119 Lampiran 6. Lembar Observasi Aktivitas 121

Lampiran 7. Kode Siswa 122

Lampiran 8. Rekapitulasi Nilai Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen 124 Lampiran 9. Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen 130 Lampiran 10. Rekapitulasi Nilai Kelas Pretest Eksperimen 132 Lampiran 11. Rekapitulasi Nilai Kelas Postest Eksperimen 135 Lampiran 12. Rekapitulasi Nilai Kelas Pretest Kontrol 138 Lampiran 13. Rekapitulasi Nilai Kelas Postest Kontrol 141 Lampiran 14. Rekapitulasi Nilai Pretes Dan Postes Kelas Eksperimen 144 Lampiran 15. Rekapitulasi Nilai Pretes Dan Postes Kelas Kontrol 146 Lampiran 16. Perhitungan Nilai Rata-Rata, Standar Deviasi dan Varians 148

Lampiran 17. Uji Normalitas 151

Lampiran 18. Uji Homogenitas 154

Lampiran 19. Uji Hipotesis 157

(10)

1

Makna pendidikan secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk mengasah kemampuan kepribadiannya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, kecerdasan, akhlak mulia yang diperlukan dirinya dan lingkungan masyarakat. Pendidikan merupakan salah satu sarana dalam pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas dan pendidikan juga penting bagi kelangsungan dan kemajuan hidup bangsa. Namun berbagai penjelasan di media masa baik media cetak maupun media elektronik sering dikemukakan bahwa kualitas pendidikan di Indonesia masih sangat rendah. Rendahnya kualitas pendidikan itu antara lain dapat dilihat dari rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa setelah akhir pelajaran, dan juga ditegaskan melalui data dalam Education For All (EFA), Armed Conflict and Education yang dikeluarkan Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) yaitu berdasarkan data tahun 2008 yaitu menempatkan pendidikan Indonesia di posisi ke-69 dari 127 negara di dunia. Napitupulu, E.L, (2011).

Pendidikan Nasional merupakan sebuah sistem yang didalamnya mengandung komponen-komponen yang saling berinteraksi, jadi untuk meningkatkan mutu Pendidikan Nasional tersebut harus dimulai dari peningkatan mutu komponen-komponen pendidikan itu sendiri. Fisika sebagai salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala–gejala alam dan interaksinya yang dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam keperluan hidupnya.

(11)

2

tersebut sesuai dengan hasil angket peserta didik SMP Negeri 2 Medan yang menunjukkan dari 40 orang peserta didik hanya 70% (28 orang) berpendapat fisika adalah pelajaran yang sulit dipahami, kurang menarik, dan membosankan, 20% (8orang) berpendapat fisika biasa-biasa saja, dan hanya 10% (4 orang) yang berpendapat fisika menyenangkan dan menantang. Data-data tersebut menunjukkan bahwa proses pembelajaran belum berlangsung secara efektif dan banyak peserta didik yang beranggapan fisika itu sulit sehingga keinginan untuk mengikuti pelajaran menurun, pada umumnya pendidik hanya menerapkan metode pembelajaran ceramah, tanya jawab, mencatat, dan mengerjakan soal. Pembelajaran hanya berlangsung satu arah, metode pembelajaran kurang bervariasi, penggunaan media pembelajaran dan alat-alat laboratorium kurang digunakan secara optimal. Dengan demikian dalam pembelajaran peserta didik menjadi penerima informasi pasif, belum mampu berpikir kritis dan belum berani mengungkapkan pendapat.

Sebagai langkah perbaikan pengajaran maka pemilihan metode dalam pembelajaran juga mampu menciptakan proses belajar mengajar yang aktif untuk memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran. Pembelajaran bukan lagi berpusat pada guru (Teacher Center Learning) tetapi lebih berpusat pada peserta didik (Student Center Learning). Metode pembelajaran inkuiri menekankan pada

aktivitas peserta didik secara maksimal untuk mencapai dan menemukan, artinya metode pembelajaran inkuiri menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar. Dalam proses pembelajaran inkuiri peserta didik tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan pendidik secara verbal, tetapi peserta didik berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran.

(12)

Adapun beberapa kelemahan dalam penelitian sebelumnya menyangkut keterbatasan alokasi waktu untuk setiap langkah pembelajaran, untuk mengatasi kendala tersebut peneliti akan lebih memanfaatkan waktu dengan maksimal, adanya beberapa kegiatan peserta didik yang tidak relevan terhadap pelajaran, solusinya dengan membentuk pengorganisasian kelompok yang bervariasi yang memiliki perbedaan tingkat pengetahuan sehingga peserta didik bisa saling transfer pengetahuan dan mempermudah pendidik dalam melakukan pembimbingan. Dengan demikian diharapkan waktu yang telah ditentukan dapat digunakan sesuai dengan perencanaan dan meningkatkan aktivitas dalam kerjasama yang baik antara peserta didik ketika belajar kelompok.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mengambil judul penelitian :“Perbedaan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode Inkuiri dan Pembelajaran Konvensional dalam Pembelajaran Fisika Pada Materi Gerak Lurus di Kelas VII Semester II SMP Negeri 2 Medan T.P 2012/2013”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Metode pembelajaran kurang bervariasi 2. Rendahnya hasil belajar siswa.

3. Siswa menganggap fisika merupakan pelajaran yang sulit, kurang menarik dan membosankan.

1.3 Batasan masalah

Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dalam pembahasan, maka perlu dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode inkuiri. 2. Materi yang diajarkan dibatasi hanya pada materi gerak lurus.

(13)

4

1.4 Rumusan masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana hasil belajar siswa pada materi gerak lurus dengan menggunakan metode inkuiri?

2. Bagaimana hasil belajar siswa pada materi gerak lurus dengan menggunakan pembelajaran konvensional?

3. Apakah ada perbedaan hasil belajar fisika siswa pada metode inkuiri dan pembelajaran konvensional kelas VII semester II di SMP Negeri 2 Medan pada materi gerak lurus T.P 2012/2013?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah menggunakan metode inkuiri pada materi gerak lurus di kelas VII semester II di SMP Negeri 2 Medan. 2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah menggunakan pembelajaran

konvensional pada materi gerak lurus di kelas VII semester II di SMP Negeri 2 Medan.

3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar fisika siswa yang menggunakan metode inkuiri dengan pembelajaran konvensional pada materi gerak lurus di kelas VII semester II di SMP Negeri 2 Medan.

1.6 Manfaat Penelitian

1. Sebagai informasi hasil belajar dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri di SMP Negeri 2 Medan pada materi Gerak Lurus.

(14)

1.7 Definisi Operasional

(15)

61 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa dengan metode inkuiri pada materi gerak lurus kelas VII semester II di SMP Negeri 2 Medan T.P 2012/2013 memiliki rata-rata 63,33.

2. Hasil belajar siswa dengan pembelajaran konvensional pada materi gerak lurus kelas VII semester II di SMP Negeri 2 Medan T.P 2012/2013 memiliki rata-rata 56,78.

3. Berdasarkan hasil perhitungan uji t diperoleh bahwa thitung >ttabel (3,23 >

1,99) maka Hadi terima yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara

hasil belajar siswa dengan metode inkuiri dan pembelajaran konvensional pada materi gerak lurus kelas VII semester II di SMP Negeri 2 Medan T.P 2012/2013.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti mempunyai beberapa saran,yaitu :

1. Penyusunan soal berdasarkantaksonomi bloom masih terdapat kelemahan, peneliti selanjutnya sebaiknya mampu menyusun soal lebih baik lagi. 2. Jika ditinjau dari aktivitas menurut deskriptor, diperoleh hasil yang

(16)
(17)

63

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Arikunto,S., (2009),Manajemen Penelitian,Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Andriana, D. (2010), Pengaruh Metode Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Gaya dan Hukum Newton di kelas VII Semester I SMP Negeri 37 Medan T.P 2009/2010., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2011), Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Kependidikan, FMIPA Unimed.

Gulo, W., (2008),Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Grasindo, Jakarta.

Gulo, D.K., (2010), Pengaruh Metode Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Usaha dan Energi di kelas XI Semester I SMA SWASTA GAJAH MADA Medan T.P 2009/2010., Skipsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Handi, A., (2008), Pengaruh Metode Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Getaran dan Gelombang Kelas VII Semester II SMP Negeri 4 Binjai T.P 2007/2008., Skipsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Kanginan, M., (2006), IPA FISIKA untuk SMP Kelas VII, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Napitupulu, E.L., (2011),Indeks Pendidikan Indonesia Menurun.

http://edukasi.kompas.com/read/2011/03/02/18555559/Indeks.Pendidikan.In donesia.Menurun (accessed Maret 2013).

N.K, Rostiyah., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Sanjaya, W., (2011), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,Penerbit Prenada Media, Jakarta.

Sagala, S., (2005), Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar, Penerbit Alfabeta, Bandung.

(18)

Sudijono, A., (2011), Pengantar Evaluasi Pendidikan, RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Sugiarto, T., (2008), Ilmu Pengetahuan Alam 1 : untuk SMP/MTs/kelas VII, Penerbit Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Slameto., (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Silitonga, S.G. (2010), Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Gaya Gesekan di SMA SWASTA JOSUA I Medan T.A 2009/2010., Skipsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Trianto, (2010),Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif,Kencana, Jakarta.

Gambar

thitung1,99) maka Hat3. Berdasarkan hasil perhitungan uji t diperoleh bahwa>tabel(3,23 > di terima yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara

Referensi

Dokumen terkait

berbantuan foklor dalam pembentukan karakter Ke-Indonesiaan siswa memberikan sebuah pembelajaran yang dapat terasa dengan jelas kebermaknaannya dimana siswa dapat menentukan

Merancang pengujian substantive transaksi penjualan dapat dilakukan ketika kondisi penjualan yang dicatat benar-benar terjadi, penjualan yang dicatatat adalah untuk barang yang

Klien mengatakan nyeri yang dirasakan sangat sakit, dengan skala nyeri 7..

Pemusatan cahaya lampu TL oleh nelayan belum dilakukan secara baik. Beberapa nelayan menggunakan berbagai macam alat rumah tangga, seperti loyang, baskom dan ember sebagai

bagi kelompok siswa berkemampuan sedang dan rendah diberikan pembelajaran regular atau pembelajaran konvensional, tetapi harus dilakukan secara optimal. Terakhir,

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga skripsi ini akhhirnya dapat diselesaikan untuk

Hasil menunjukkan bahwa pewarna alami dari ekstraksi bahan alam memiliki spektrum absorbansi kisaran 380-520 nm yang mirip β-karoten dan konduktivitas terbesar dimiliki oleh

[r]