• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asuhan Keperawatan Pada Tn. M Dengan Kebutuhan Dasar Rasa Aman dan Nyaman ; Nyeri pada Post Op Appendicsitis di RSUD.dr Pirngadi Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Asuhan Keperawatan Pada Tn. M Dengan Kebutuhan Dasar Rasa Aman dan Nyaman ; Nyeri pada Post Op Appendicsitis di RSUD.dr Pirngadi Medan"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran

posisi, muka klien tam

III. RIWAYAT KES

: Tanjung balai, Asahan

suk RS : Kamis, 26 mei 2014

ngatakan setelah dioperasi terasa nyeri dibagian se

seperti ditusuk-tusuk, nyeri dirasakan ketika

n tampak meringis, muka pucat, dan lemas. Skala

ESEHATAN SEKARANG ative

ya

yeri yang dialami disebabkan oleh post apendi N

U

n sekitar luka insisi

ka klien merubah

la nyeri klien 7.

(2)

2. Hal – hal yang memperbaiki

Klien mengatakan nyeri yang dirasakan berkurang dengan minum obat, disertai

dengan istirahat dan tarik nafas dalam.

B. Quantity/quality 1. Bagaimana dirasakan

Klien mengatakan nyeri yang dirasakan sangat sakit, dengan skala nyeri 7.

2. Bagaimana dilihat

Klien tampak meringis, wajah pucat, berkeringat.

C.Region

1. Dimana lokasinya

Klien mengatakan nyeri terasa pada daerah abdomen sebelah kanan bawah.

2. Apakah menyebar

Klien mengatakan nyeri yang dirasakan tidak menyebar.

D.Severity

Klien mengatakan nyeri yang dirasa sangat mengg

E.Time

Klien mengatakan nyeri yang dirasakan pada daerah abdomen sebelah kanan

bawah, muncul pada saat merubah posisi, klien mengatakan skala nyeri 7.

IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU A. Penyakit yang pernah alami

Klien mengatakan tidak ada penyekit kronik yang pernah dialami

B.Pengobatan/tindakan yang dilakukan

Klien mengatakan tidak pernah melakukan pengobatan/tindakan sebelumnya

karena tidak pernah mengalami penyakit kronik

C. Pernah dirawat/dioperasi

(3)

D. Lama dirawat

Klien tidak memiliki riwayat rawat inap sebelumnya, dan saat dilakukan

pengkajian, klien mengatakan telah empat hari dirawat dirumah sakit Dr. Pirngadi

Medan.

E.Alergi

Klien mengatakan tidak ada riwayat alergi.

F.Imunisasi

Saat dilakukan pengkajian klien mengatakan imunisasinya tidak lengkap.

V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA A. Orang tua

Klien mengatakan alm. Ibunya pernah menderita diabetes, dan ayahnyanya tidak

memiliki riwayat penyakit keturunan.

B. Saudara kandung

Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga atau saudara kandungnya yang

menderita penyakit diabetes, atau penyakit yang sama seperti yang dialami klien

saat ini.

C. Penyakit keturunan yang ada

Klien mengatakan alm. Ibunyanya pernah menderita diabetes, tetapi tidak ada

anggota keluarga yang mengalami penyakit yang sama seperti yang dialami alm.

Ibunyanya.

D. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa

Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa.

E. Anggota keluarga yang meninggal

Klien mengatakan ibunya sudah meninggal sejak empat tahun yang lalu.

F. Penyebab meninggal

Disebabkan karena penyakit diabetes yang dideritanya.

VI.RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL A. Persepsi pasien tentang penyakitnya

(4)

B.Konsep diri - Gambaran diri

Klien mengatakan ia yakin penyakit yang dialaminya akan sembuh secara total.

- Ideal diri

Klien mengatakan ia ingin cepat sembuh

- Harga diri

Klien mengatakan ia menerima keadaanya yang sekarang.

- Peran diri

Klien bekerja sebagai nelayan untuk membantu keuangan keluarganya.

- Identitas

klien adalah anak kedua dari empat bersaudara, klien bekerja sebagai nelayan.

C.Keadaan emosi

Saat dilakukan pengkajian, keadaan emosi klien stabil.

D.Hubungan sosial

1. Orang yang berarti

Orang yang berarti bagi klien adalah orang tua (ayah), dan ketiga saudara

kandungnya.

2. Hubungan dengan keluarga

Klien mengatakan tidak ada masalah dengan keluarganya.

3. Hubungan dengan orang lain:

Klien memiliki hubungan yang baik dengan lingkungan sekitarnya. klien

tidak ada masalah dengan tetangganya dan klien yang berada dalam ruangan

tempat ia dirawat

4. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:

Klien mengatakan tidak ada hambatan dalam berhubungan dengan orang

lain disekitar rumah, tetapi di ruangan tempat ia dirawat klien tidak dapat

berkomunikasi dengan baik karena masih dalam kondisi lemah.

E.Spiritual

(5)

2. Kegiatan ibadah : Sholat, tetapi selama dirawat di rumah sakit klien

tidak pernah beribadah (sholat).

VII.PEMERIKSAAN FISIK A.Keadaan umum

Saat dilakukan pengkajian keadaan umum klien lemah dan sangat terlihat

klien terganggu dengan rasa aman dan nyaman ; nyeri diabdomen bagian kanan

bawah.

B.Tanda-tanda vital

- Suhu tubuh : 38 C

- Tekanan darah : 120/90

- Nadi : 80 x/i

- Pernafasan : 28 x/i

- Skala nyeri : 7

- TB : 165 cm

- BB : 60 kg

C.Pemeriksaan Head to toe Kepala dan rambut

• Bentuk : Bulat

• Ubun-ubun : Keras dan tertutup

• Kulit kepala : Tidak dijumpai kelainan pada kulit kepala

Rambut

• Penyebaran dan keadaan

• Rambut : Merata di seluruh kepala, rambut lebat dan terlihat kotor.

• Bau : Berbau keringat

• Warna rambut : Rambut klien berwarna hitam

Wajah

• Warna kulit : Wajah terlihat pucat

(6)

Mata

• Kelengkapan dan kesimetrisan : Struktur mata lengkap, dan simetris antara kiri dan kanan

• Palpebra : Ptosis (-), edema (-), tidak dijumpai tanda radang

• Konjungtiva dan sclera :Konjungtiva tidak anemis, edema (-), sclera terliha kemerahan

• Pupil :Ukuran pupil 3mm, reflek cahaya (+),

isokor antara kanan dan kiri

• Kornea dan iris :Edema (+), tidak dijumpai pengapuran katarak

• Visus :Klien dapat membaca pada jarak 5

meter, klien dapat melihat lambaian tangan pada jarak 1 meter

• Tekanan bola mata :Tidak dilakukan pemeriksaan pada tekanan bola mata.

Hidung

• Tulang hidung dan posisi septum nasi :Simetris di medialis

• Lubang hidung :Tidak ada secret dan tidak di jumpai tanda randang

• Cuping hidung :Tidak dijumpai pernafasan cuping hidung

Telinga

• Bentuk telinga :Simetris kiri dan kanan

• Ukuran telinga :Normal

• Lubang telinga :Tidak dijumpai tanda radang

• Ketajaman pendengaran :Baik, klien tidak mengalami penurunan ketajaman pendengaran

Mulut dan faring

• Keadaan bibir :Terdapat luka jahitan pada bibir atas, mukosa bibir kering,

(7)

• Keadaan lidah :Makroglosia (-), glosoptosis (-), klien mengeluhkan tidak bisa menjulurkan lidah karena terasa sakit pada saat membuka

mulut

• Orofaring :Tidak ada tanda radang

Leher

• Posisi trachea :Terdapat pada medial leher

• Thyroid :Tidak dijumpai pembesaran kelenjar

thyroid

• Suara : Normal dan jelas

• Kelenjar limfe :Tidak ada kelainan pada kelenjar limfe

• Vena jugularis :Tidak ada distensi pada vena jugulari

• Denyut nadi karotis :Teraba jelas, iramanya teratursaan

Pemeriksaan integument

• Kebersihan :Saat dilakukan pengkajian kulit

klien terlihat agak sedikit kotor karena selama dirawat di rumah sakit klien tidak

pernah mandi atau melakukan perawatan diri

• Kehangatan :Normal

• Warna :Kecoklatan

• Turgor :Normal, kembali < 2 detik

• Kelembaban :Kulit terasa kering

• Kelainan pada kulit :Tidak dijumpai kelainan pada kulit klien

Pemeriksaan payudara dan ketiak

• Ukuran dan b\entuk :Simetris

• Warna payudara dan areola :Areola berwarna hitam

• Kondisi payudara dan putting :Normal, tidak dijumpai kelainan

• Produksi asi :Tidak ada

• Aksila dan Clavicula :Tidak ada kelainan

Pemeriksaan thoraks/dada

(8)

• Pernafasan :22 x/menit, regular (teratur)

• Tanda kesulitan bernafas :Tidak dijumpai tanda kesulitan bernafas

Pemeriksaan paru

• Palpasi getaran suara :Fremitus taktil simetris kiri dan kanan

• Perkusi :Pada saat dilakukan pengkajian

terdengar resonan

• Auskultasi :Suara nafas vesikuler, suara ucapan jelas dan tidak terdapat suara tambahan

Pemeriksaan jantung

• Inspeksi :Tidak dijumpai ictus cordis

• Perkusi :Batas jantung intercostal 5,

kardiomegali (-)

• Auskultasi :Suara jantung I dan II terdengar jelas dengan frekwensi 88 x/menit dan regular (teratur)

Pemeriksaan abdomen

• Inspeksi :Simetris, ada luka insisi di abdomen

bagian kanan bawah

• Auskultasi :Peristaltik usus 6 x/menit, tidak ada suara tambahan

• Palpasi :Tidak dilakukan palpasi karena klien

masih merasakan sangat nyeri

• Perkusi :Tidak dilakukan perkusi karena

klien sangat nyeri

Pemeriksaan pemeriksaan kelamin dan daerah sekitar

• Genitalia :Tidak dilakukan pemeriksaan

• Anus dan perineum :Tidak dilakukan pemeriksaan

(9)

Pemeriksaan neurilogi (nervus cranialis)

• N I : Fungsi indera penciuman baik

• N II : Fungsi indera penglihatan baik

• N III, IV, VI : Baik

• N V : Baik

• N VII : Persepsi pengecapan baik

• N VIII : Keseimbangan klien baik

• N IX, X : Klien mampu menelan dengan baik

• N XI : Baik

• N XII : Lidah simetris, indera pengecapan baik

Fungsi motorik

• Klien mampu berjalan dengan bantuan keluarga

Fungsi sensorik

• Klien mampu mengidentifikasi sentuhan kapas, tajam-tumpul, panas-dingin.

VIII.POLA KEBIASAAN SEHARI HARI I. Pola makan dan minum

- Frekuensi makan/hari : 2 kali sehari

- Nafsu/selera makan : 3 sendok dan sangat sedikit sekali

- Nyeri ulu hati : Sangat nyeri

- Alergi : Tidak ada alergi

- Mual dan muntah : Tidak ada mual dan muntah

Waktu pemberian makan

Pagi, siang, malam dan kadang diselingi dengan cemilan

Jumlah dan jenis makan

Setiap kali makan klien menghabiskan 1 porsi makanan ; klien makan makanan

yang disediakan dari rumah sakit dan kadang membeli makanan dari luar untuk

makanan selingan

Waktu pemberian cairan/minum

(10)

Masalah makan dan minum (kesulitan menelan, mengunyah) :

Tidak ada masalah dalam makan dan minum, tidak ada kesulitan ,menelan dan

mengunyah

II. Perawatan diri/personal hygiene - Kebersihan tubuh : Bersih

- Kebersihan gigi dan mulut : Bersih

- Kebersihan kuku kaki dan tangan: Bersih

III. Pola kegiatan/Aktivitas

- Uraian aktivitas pasien untuk mandi, makan, eliminasi, ganti pakaian dilakukan secara mandiri, sebahagian, atau total.

Klien tidak mandi dikarenakan post operasi,prinsipnya harus kering. Klien makan

dibantu oleh keluarga dengan memakan bubur secara perlahan dikarena abdomen

klien masih merasakan nyeri, eliminasi klien kurang baik karena post operasi jadi

ada percampuran darah, kemudian ganti pakaian dibantu oleh keluarga.

- Uraikan aktivitas ibadah pasien selama dirawat/sakit

Klien tidak melakukan ibadah sewaktu dirawat dirumah sakit.

Pola eliminasi 1. BAB

- Pola BAB : 1 kali sehari

- Karakter feses : Lembek

- Riwayat perdarahan : Tidak ada

- BAB terakhir : 3 juni 2014, pagi hari

- Diare : Tidak ada

- Penggunaan laksatif : Tidak ada

2. BAK

- Pola BAK : 3 kali sehari

- Karakter urine : Kuning kemerahan

- Nyeri/rasa terbakar/kesulitan BAK : Tidak ada

- Riwayat penyakit ginjal/kandung kemih : Tidak ada

- Penggunaan diuretik : Tidak ada

(11)

ANALISA DATA

NO DATA Penyebab Masalah

Keperawatan 1. DS:

Klien mengatakan nyeri pada

jahitan operasinya,seperti ditusuk

tusuk dan skala nyeri 7.

P : kilen mengatakan nyeri

bertambah jika bergerak (alih

baring) dan berkurang bila tidur,

dan istirahat

Q : nyeri seperti di tusuk-tusuk

R : nyeri di area luka

operasinya tidak menyebar

kebagian lain

S : skala nyeri 7

T : nyeri muncul saat bergerak

DO:

Pasien tampak menahan nyeri

Terdapat luka jahitan di abdomen

Klien tampak melindungi daerah

jahitan

Pasien tampak pucat dan

tidak rileks

TD : 120/90 mmHg

Nadi : 85 x/menit

RR : 22 x/menit

T : 38⁰C

Post Appendictomy

Luka insisi

Kerusakan jaringan

kulit

Kerusakan Saraf

Neuromuskuler

Nyeri

Gangguan

aman dan

nyaman ;

(12)

Masalah Keperawatan

1.Gangguan aman dan nyaman ; Nyeri

Diagnosa Keperawatan (Prioritas)

1.Nyeri diabdomen seperti ditusuk-tusuk yang berhubungan dengan post opp

apendicsitis ditandai dengan tampak pasien menahan nyeri, terdapat luka jahitan

diabdomen, klien tampak melindungi daerah jahitan, muka klien tampak pucat

dan tidak rileks, TD: 120/90, Nadi: 85 x/menit, RR: 22 x/menit, T: 38o C

(NANDA, 2012).

PERENCANAAN KEPERAWATAN

No.

Dx Perencanaan Keperawatan

1 Tujuan dan kriteria hasil :

- Nyeri berkurang atau terkontrol

- Skala nyeri 3

- Wajah tidak tampak meringis dan tidak terlihat menahan nyeri

- Rileks, dapat beristirahat, dan beraktivitas sesuai kemampuan Tanda-tanda vital dalam batas normal

Intervensi Rasional

Mandiri

1. Lakukan pengkajian secara

komprehensif tentang nyeri

meliputi lokasi,

karakteristik, durasi,

frekuensi, kualitas,

intensitas nyeri dan faktor

presipitasi.

2. Observasi respon nonverbal

dari ketidaknyamanan

(misalnya wajah meringis)

terutama ketidakmampuan

untuk berkomunikasi secara

efektif.

1. Mempengaruhi pilihan /

pengawasan keefektifan

intervensi.

2. Tingkat ansietas dapat

mempengaruhi persepsi /

(13)

3. Kaji efek pengalaman nyeri

terhadap kualitas hidup

4. Ajarkan menggunakan teknik

nonanalgetik (relaksasi

progresif, latihan napas dalam,

imajinasi, sentuhan terapeutik.)

5. Kontrol faktor - faktor

lingkungan yang yang dapat

mempengaruhi respon pasien

terhadap ketidaknyamanan

(ruangan, suhu, cahaya, dan

suara)

Kolaborasi

Penggunaan kontrol analgetik, jika

perlu.

3. Mengetahui sejauh mana

pengaruh nyeri terhadap

kualitas hidup pasien.

4. Memfokuskan kembali

perhatian, meningkatkan

kontrol dan meningkatkan

harga diri dan kemampuan

koping

5. Memberikan ketenangan kepada

pasien sehingga nyeri tidak

bertambah

Analgetik dapat mengurangi

pengikatan mediator kimiawi nyeri

pada reseptor nyeri sehingga dapat

(14)

PELAKSANAAN KEPERAWATAN

Hari / Tanggal

Implementasi Keperawatan Evaluasi

(SOAP)

selasa /

03 Juni

2014

- Melakukan pengkajian secara komprehensif tentang nyeri meliputi

lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,

kualitas, intensitas nyeri.

- Mengobservasi respon nonverbal dari ketidaknyamanan (misalnya wajah

meringis) terutama ketidakmampuan

untuk berkomunikasi secara efektif.

- Kaji efek pengalaman nyeri terhadap kualitas hidup

S: Klien mengatakan

merasakan nyeri

O: Klien tampak

meringis menahan

nyeri, klien tampak

tidak rileks, tampak

sulit untuk

bergerak, skala

nyeri 7

Tanda-tanda vital :

TD :110/70 mmHg

Nadi : 76 x/menit

RR : 22 x/menit

T : 36⁰C

A: Masalah nyeri

belum teratasi

P: Intervensi

dilanjutkan

Rabu / 04

Juni 2014

- Ajarkan menggunakan teknik nonanalgetik : relaksasi progresif,

latihan napas dalam

S: Klien mengatakan

nyeri masih terasa

(15)

- Memberikan analgetik jahitan O: Klien sudah

mampu miring

kanan dan kiri

secara perlahan-

lahan, klien masih

memegang bagian

abdomen, skala

nyeri 6

Tanda-tanda vital :

TD :120/70 mmHg

Nadi : 72 x/menit

RR : 24 x/menit

T : 36⁰C

A: Masalah belum

teratasi

- Ajarkan menggunakan teknik

nonanalgetik seperti relaksasi progresif,

latihan napas dalam, imajinasi, sentuhan

terapeutik

- Kontrol faktor - faktor lingkungan

yang yang dapat mempengaruhi respon

pasien terhadap ketidaknyamanan seperti

ruangan, suhu, cahaya, dan suara

- Memberikan analgetik

S: Klien mengatakan

nyeri sedikit

berkurang, muncul

secara tiba-tiba jika

melakukan gerakan

yang berlebihan

O: Klien tampak

rileks, skala nyeri

4-5, klien tampak

sudah bisa duduk

di tempat tidur

Tanda-tanda vital :

TD :120/70 mmHg

(16)

RR : 22 x/menit

T : 36,2⁰C

A: Masalah sebagian

teratasi

P: Intervensi

(17)

Lampiran

CATATAN PERKEMBANGAN Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

No. DX Hati/Tanggal Pukul (wib) Tindakankeperawatan Evaluasi (SOAP)

1. Selasa, 03

Juni 2014

15.00

15.55

16.20

1.Melakukan pengkajian

secara komprehensif

tentang nyeri meliputi

lokasi, karakteristik,

durasi, frekuensi, kualitas,

intensitas nyeri.

2. Mengobservasi respon

nonverbal dari

ketidaknyamanan

(misalnya wajah meringis)

terutama ketidakmampuan

untuk berkomunikasi

secara efektif

3. Kaji efek pengalaman

nyeri terhadap kualitas

hidup

S: Klien mengatakan

merasakan nyeri

O: Klien tampak

meringis menahan

nyeri, klien

tampak tidak

rileks, tampak sulit

untuk bergerak,

skala nyeri 7

Tanda-tanda vital :

TD :110/70 mmHg

Nadi : 76 x/menit

RR : 22 x/menit

T : 36⁰C

A: Masalah nyeri

belum teratasi

P: Intervensi

dilanjutkan

(18)

2014

11.40

teknik nonanalgetik :

relaksasi progresif, latihan

napas dalam

2.Memberikan analgetik

nyeri masih terasa

di bagian luka

jahitan

O: Klien sudah

mampu miring

kanan dan kiri

secara perlahan-

lahan, klien masih

memegang bagian

abdomen, skala

nyeri 6

Tanda-tanda vital :

TD :120/70 mmHg

Nadi : 72 x/menit

RR : 24 x/menit

T : 36⁰C

A: Masalah belum

teratasi

1. Ajarkan menggunakan

teknik nonanalgetik

seperti relaksasi progresif,

latihan napas dalam,

imajinasi, sentuhan

terapeutik

2. Kontrol faktor - faktor

lingkungan yang yang

dapat mempengaruhi

respon pasien terhadap

ketidaknyamanan seperti

ruangan, suhu, cahaya,

S: Klien mengatakan

nyeri sedikit

O: Klien tampak

rileks, skala nyeri

4-5, klien tampak

sudah bisa duduk

(19)

12.20

dan suara

3. Memberikan analgetik

Tanda-tanda vital :

TD :120/70 mmHg

Nadi : 72 x/menit

RR : 22 x/menit

T : 36,2⁰C

A: Masalah sebagian

teratasi

P:Intervensi

Referensi

Dokumen terkait

Klien akan merasakan nyeri hebat apabila terjadi rangsangan peritoneum, maka menimbulkan keluhan nyeri yang tiba-tiba atau mendadak, nyeri yang hebat pada perut menyebabkan

Pasien dengan keadaan nyeri, kondisi ini dapat bersifat lama dan ada yang singkat, berdasarkan lama waktu terjadinya inilah sehingga nyeri dibagi dua, yaitu nyeri kronis dan

bagaimana asuhan keperawatan pada klien yang mengalami masalah kebutuhan. dasar nyeri khususnya

Pada klien dilakukan pengkajian, ditemukan data subjektif klien mengatakan mengeluh kepalanya sakit dengan data objektif antara lain skala nyeri 6, klien tampak meringis,

a) Nyeri b/d penurunan suplai darah ke jaringan d/d skala nyeri 6, klien tampak meringis kesakitan, klien memegangi daerah yang sakit, akral dingin, keringit dingin, Perubahan

S : Klien mengatakan nyeri sesekali muncul, dalam seharian ini nyeri muncul lebih kurang 4 kali dengan durasi sekitar 2-3 menit. O : Klien tampak meringis kesakitan bila nyeri

A yaitu subjektif; pasien mengeluh nyeri pada daerah abdomen post op sectio caesare dan susah bergerak karena nyeri, pasien mengatakan nyeri yang dirasakan seperti

Intervensi keperawatan sesuai dengan SIKI Standar Intervensi Keperawatan Indonesia yaitu Manajemen NyeriI.08238,mengidentifikasi lokasi, durasi nyeri, mengidentifikasi skala