MONITORING SISTEM PENGHITUNGAN BARANG OTOMATIS MENGGUNAKAN NODEMCUESP8266
TUGAS AKHIR
M FARHAN ADIBRATA 172408078
PROGRAM STUDI D3 FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2020
MONITORING SISTEM PENGHITUNGAN BARANG OTOMATIS MENGGUNAKAN NODEMCUESP8266
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli Madya
M FARHAN ADIBRATA 172408078
PROGRAM STUDI D3 FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2020
PERNYATAAN ORISINALITAS
MONITORING SISTEM PENGHITUNGAN BARANG OTOMATIS MENGGUNAKAN NODEMCUESP826
LAPORAN TUGAS AKHIR
Saya menyatakan bahwa laporan tugas akhir ini adalah hasil karya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, 15 Juli 2020
M FARHAN ADIBRATA 172408078
MONITORING SISTM PENGHITUNGAN BARANG OTOMATIS MENGGUNAKANNODEMCUESP8266
ABSTRAK
Telah dirancang Perancangan dan Monitoring SistemPenghitungan Barang Otomatis Menggunakan NodeMCUESP2866 berbasis IOT. Perancangan sistem perhitungan barang otomatis ini terdiri dari sebuah konveyor dengan motor DC sebagai penggerak konveyor. Pendeteksian barang memanfaatkan teknologi NodeMCUESP2866 sebagai mikrokontroler, sensor infra red dan LCD. Ketika barang dideteksi maka sensor infra red akan melakukan pengambilan data. Data yang diambil akan dikirim ke NodeMCUESP2866 dan ditampilkan ke LCD. Adapun perangkat tambahan berupa Driver motor dan I2C. Seluruh komponen ini dapat bekerja secara otomatis karena di kendalikan oleh NodeMCUESP2866 sebagai pusat pengontrolan. Secara keseluruhan sistem ini terdiri dari perancangan sensor barang, pengendali barang, konveyor, dan catu daya. Tahapan uji coba alat ini meliput, uji rangkaian sensor, uji coba rangkaian driver motor, dan uji coba proses penghitungan barang secara otomatis. Hasil pengujian menunjukan rancang bangun alat sudah dapat bekerja dengan baik dalam melakukan proses penyeleksian dan perhitungan jumlah barang.
Kata Kunci: Penghitungan Barang, NodeMCUESP2866, Sensor Infra Red, Motor DC, LCD, Konveyor.
SYSTEM FOR CALCULATION OF AUTOMATIC GOODS MONITORING USING NODEMCUESP8266
REALTIME ABSTRACT
An Automatic Goods Counting Monitoring System has been designed using NodeMCUESP2866 in with LCD Display. The design of this automatic goods calculation system consists of a conveyor with a DC motor as the drive of the conveyor. The detection of goods utilizes NodeMCUESP2866 technology as a microcontroller, infra red sensor and LCD. When goods are detected, the infrared sensor will retrieve data. Data retrieved will be sent to NodeMCUESP2866 and displayed to the LCD. The enhancements are motor drivers and I2C. All of these components can work automatically because they are controlled by NodeMCUESP2866 as the control center. Overall this system consists of the design of goods sensors, goods controllers, conveyors, and power supplies. Stages of testing the tool covers, sensor circuit testing, testing the motor driver circuit, and testing the process of counting items automatically. The test results show the design of the device can work well in the process of selecting and calculating the number of items.
Keywords: Calculation of Goods, NodeMCUESP2866, Infra Red Sensor, DC Motor, LCD, Conveyor.
PENGHARGAAN
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, dengan limpah karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas proyek ini dengan judul “Monitoring Sistem Penghitungan Barang Otomatis Menggunakan NodeMCUESP2866”.
Terimakasih penulis sampaikan kepada :
1. Bapak Dr. KeristaSebayang, M.ScselakuDekan FMIPA USU.
2. Bapak Drs. Takdir Tamba,M.Eng.Sc selaku Ketua Program StudiD3 Fisika FMIPA USU.
3. Drs. AditiaWarman, M.Si SelakuSekertaris Program StudiD3 Fisika FMIPA USU
4. Dr.Susilawati, S.Si.,M.Si Selaku Dosen pembimbing laporan Praktik Proyeksayayang
telahmeluangkanwaktu,tenagadanpikiranuntukmembimbingdanmengarahkan penulis dalam menyelesaikan laporan proyek ini.
5. Seluruh Dosen yang telah memberikan ilmu pengetahuan selama perkuliahan, yang membuka cakrawala berfikir serta pegawai tata usaha yang ikut mensukseskan proses belajar mengajar.
6. Teristimewa penulis mengucapkan terimakasih yang sedalam- dalamnyakepada Orang tuasayadan adik sayayang telah begitusabar, memberikanmotivasidalamsegalahal, mendoakansaya disetiapsaat, dantelahmemberikankepercayaankepadasayadalammenyelesaikanperkuliahan sayasehinggasayamampumenyelesaikanperkuliahan dan laporan proyek denganbaik.
7. Dan kepada teman/rekan sejati/sahabat saya yang sama-samaberjuang, salingmengingatkan, saling membantu, (Andiko Febriansya, Ilham Prananta Purba, Paris Fahdz Abdul Azis, Ade Yaksa Afriza, M.Juanda Syaputra, Bobi Purnawirawan, Ade Juliani, Nouval Nabawi Lubis)
8. Kepadasemua Teman-teman di D-3 Fisika 2017 yang taktersebut kan satu- persatu, terimakasih atas kerja samanya dari awal PKKMB, acara-acara yang digelarbersamadanperkuliahansertangelabbersama.
Penulis menyadari dalam penyusunan laporan proyek ini masih terdapat kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat terbuka terhadap saran maupun kritikan dalam sebuah
diskusi yang membangun dari pembaca.Akhir kata penulis mengharapkan semoga tugas proyek ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Medan, 15 Juni 2020
M Farhan Adibrata
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN i
PENGESAHAN LAPORAN TUGAS PROYEK ii
ABSTRAK iii
ABSTRACT iv
PENGHARGAAN vii
DAFTAR ISI viii
DAFTAR TABEL x
DAFTAR GAMBAR xi
DAFTAR SINGKATAN
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1
1.2. RumusanMasalah 2
1.3. Tujuan Proyek 2
1.4. BatasanMasalah 2
1.5. Sistematika Penulisan 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. NodeMCUESP2866 4
2.1.1 Jenis-jenis Mikrokontroler 6
2.1.2 NODEMCUESP8266 8
2.2 Internet of things 11
2.3 Sensor Jarak Infra Red 12
2.4. LCD 16x2 16
2.4.1 Pin – pin LCD 16×2 dan keterangannya 17
2.4.2 Jenis Jenis LCD 18
2.4.3 Cara kerjaLCD 20
2.5 Regulator 21
2.6 Motor DC 22
2.6.1 Jenia Jenis Motor DC 23
2.6.2 Prinsip Kerja Motor DC 25
2.7. Drever Motor 26
2.8. Adaptor 27
2.8.1 Fungsi adaptor 28
2.8.2 Trafo 28
2.8.3 Penyearah 28
2.8.4 Penyaring 29
2.8.5 Pengatur Tegangan 29
2.8.6 Jenis Adaptor 30
BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROYEK
3.1 Metodologi Perancangan 32
3.1.1 Tahapan Persiapan 32
3.2 Diagram Blok Proyek 32
3.2.1 Fungsi dan setiap komponen yang digunakan 34
3.3 Gambar Rangkaian 34
3.3.1 Rangkaian NodeMCUESP2866 35
3.3.2 Rangkaian Power supply 35
3.3.3 Rangkaian LCD (Liquid Crystal Display) 36 3.3.4 Rangkaian sensor jarak infrared 37
3.4 Flowchart Alat 37
3.5 Pengujian dan Pembahasan Proye 39
3.5.1 Pengujisn Rangkaian Regulator 39 3.5.2 Pengujian Rangkaian Mikrokontroler 39
3.5.3 Pemgujian Display LCD 41
3.5.4 Pengujian Sensor Jarak INFRA RED 43 3.5.5 Perancangan Perangkat Lunak 43
BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENGHITUNGA
4.1 Analisis Hasil Penghitungan dan Pengujian Alat 47
4.2 Program Alat 47
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5,1 Kesimpulan 55
5.2 Saran 55
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
Tabel
2.1. Tabel spesifikasi sensor Infra Red 13
3.1. Pengujian Rangkaian IC Regulator 7805 39
3.2. Pengukuran pin IC LCD 40
3.3. Pengukuran Pin mikrokontroler NodeMCUESP8266 42
3.4. pengujian Sensor Infra Red 43
4.1 hasil pembacaan penghitungan jumlah barang 47
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman Gambar
2.1 Bagian Mikrokontroler 5
2.2 konfigurasi pin pada board NodeMCUESP2866 9
2.3 Konfigurasi NodeMCU ESP8266 10
2.4 Sensor Infra Red 11
2.5 konsep internet of things 12
2.6 Pin – Pin LCD 16x2 Keterangan 17
2.7 Schematic LM2596 22
2.8 simbol dan bentuk motor DC 23
2.9 DCPrinsip Kerja Motor 25
2.1O Trafo step down 28
2.11 Rangkaian adaptor 28
2.12 elco filter 29
2.13 Voltage Regulator 30
3.1 Diagram Blok Perancangan Sistem Penghitung Barang Otomatis 33
3.2 Rangkaian NodeMCUESP2866 43
3.3 Rangkaian Power supply 35
3.4 Rangkaian LCD 36
3.5 Rangkaian sensor Jarak Infrared 37
3.6 Flowchart Sistem 38
3.7 Tampilan awal LCD sebelum Penghitungan 41
3.8 Tampilan LCD pada saat penghitungan 42
3.9 Tampilan Software Arduino 44
3.10 Tampilan Program 44
3.11 Proses Penyimpanan File 45
3.12 Hasil Compile 46
4.1 Tampilan IOT 48
4.2 Tampilan LCD 49
DAFTAR SINGKATAN
A = Ampere
DC = Direct Current GND = Ground
IOT =Internet Of Things IC = Integrated Circuit I/O = Input/Output
LCD = Liquid Crystal Display LED = Light Emitting Diode PCB = Printed Circuit Board PLN = Pembangkit Listrik Negara
V = Volt
Vin = Volt Input Vout = Volt Output
ISP = In System Programming
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada masa ini perkembangan teknologi dapat dikategorikan sangat pesat.Berbagai macam teknologi lahir dan tercipta untuk membantu kehidupan manusia.Seperti contoh yaitu sebuah smartphone yang merupakan sebuah handphone yang memiliki fitur canggih yang dapat membantu kegiatan manusia. Sebagai contoh lain perkembangan teknologi yaitu sebuah teknologi penghitungan barang secara otomatis yang saat ini banyak digunakan manusia pada kehidupan sehari-hari. Alat- alat tersebut selalu dikembangkan dari pihak sekolah, mahasiswa, pemerintah, para ilmuan dan perusahaan-perusahaan teknologi.Teknologi pembuat penghitungan barang otomatis adalah salah satu penemuan terbaru.
Berbagai teknologi penghitungan barang otomatis telah ada dibuat salah satunya adalah alat penghitungan barang secara otomatis dengan menggunakan tombol untuk menjalankan alat tersebut. Untuk memenuhi keinginan perkembangan zaman saat ini dibuatlah suatu tugas akhir dengan judul “MONITORING SISTM PENGHITUNGAN BARANG OTOMATIS ENGGUNAKANNODEMCUESP8266
” yang dimana alat ini bekerja menggunakan Sensor Jarak Infra Red. Yang dimana alat ini akan otomatis menghitung barang yang lewat di depan sensor, yakni sensor jarak infra merah. Di lengkapi juga dengan sistem konveyor sebagai penggerak benda dan tombol reset untuk mengulangi proses perhitungan secara otomatis dimulai dari awal atau angka nol.
Alasan yang mendasari saya memilih Perancangan danMonitoring SistemPenghitungan Barang Otomatis Menggunakan NodeMCUESP2866 Secara Realtime Dengan Tampilan LCD sebagai Tugas Akhir saya tidak jauh berbeda dari penilitian - penilitian terdahulu, yakni membantu dan mempermudah manusia, pekerja atau buruh dalam suatu pabrik, industri maupun suatu instansi perusahaan dalam menghitung suatu benda, barang ataupun produk yang meraka hasilkan atau yang telah mereka produksi dalam jumlah yang besar dengan menggunakan waktu yang lebih efisien serta meminimalisir suatu kesalahan dalam suatu proses perhitungan bila di lakukan dengan cara manual.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, maka permasalahan yang dibahasdalam tugas proyek ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana merancang Monitoring SistemPenghitungan Barang Otomatis Menggunakan NodeMCUESP2866.
2. Bagaimana mengaplikasikan INFRA RED sebagai Pendeteksi barang yang bergerak melewatinya
3. Bagaimana mengaplikasikan mikrokontroller NodeMCUESP2866 sebagai pengontrol, penerima, dan pengolah data pada sistem elektronika pada alat penghitung barang otomatis.
4. Bagaimana mengaplikasikan IOT (Internet Of Things) sebagai pengontrol jarak jauh.
1.3 Tujuan Proyek
Adapun tujuan dalam tugas akhirini adalah :
1. Merancang Penghitungan Barang Otomatis Berbasis NodeMCUESP2866Memanfaatkan INFRA RED sebagai pendeteksi barang yang bergerak mendekatinya.
2. Memanfaatkanmikrokontroller NodeMCUESP2866sebagai pengontrol, penerima dan pengolah data pada alat penghitung barang otomatis.
3. Memanfaatkan mikrokontroller Arduino Nano sebagai pengontrol, penerima dan pengolah data pada alat penghitung barang otomatis
4. Memanfaatkan IOT (Internet Of Things) sebagai pengontrolan jarak jauh
1.4 Batasan Masalah
yang dilakukan dibatasi pada ruang lingkup yang lebih rinci agar sesuai dengan topik penelitian. Adapun batasan masalah pada tugas proyekini adalah:
1. Sensor yang di gunakan adalah sensor INFRA RED
2. Sistem berbasis mikrokontroller NodeMCUESP2866 yang bertugasmengatur seluruh kegiatan sistem yang dirakit.
3. Sensor Infrared berfungsi sebagai sensor perintah untuk menjalankan alat penghitung barang secara otomatis
4. Bahasa yang di gunakan adalah bahasa Arduin
1.5 Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah penulisan tugas akhir ini, penulis membuat suatu sistematika penulisan yang terdiri dari :
1. BAB 1: PENDAHULUAN
Bab ini akan membahas latar belakang tugas akhir, identifikasi masalah, batasan masalah, tujuan, metode proyek dan tugasakhir, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.
2. BAB II: LANDASAN TEORI
Bab ini akan menjelaskan tentang teori pendukung yang digunakan untuk pembahasan.1
3. BAB III: PERANCANGAN ALAT
Bab ini membahas tentang perencanaan dan pembuatan sistem secara keseluruhan.
4. BAB IV: KESIMPULAN DAN SARAN
Sebagai bab terakhir penulis akan menguraikan beberapa kesimpulan dari uraian-uraian bab-bab sebelumnya, dan penulis akan berusaha memberikan saran yang mungkin bermanfaat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program, atau keduanya), dan perlengkapan input output. Dengan kata lain, mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data. Sekedar contoh, bayangkan diri Anda saat mulai belajar membaca dan menulis, ketika Anda sudah bisa melakukan hal itu Anda bisa membaca tulisan apapun baik buku, cerpen, artikel dan sebagainya, dan Andapun bisa pula menulis hal-hal sebaliknya. Begitu pula jika Anda sudah mahir membaca dan menulis data maka Anda dapat membuat program untuk membuat suatu sistem pengaturan otomatik menggunakan mikrokontroler sesuai keinginan Anda.
Mikrokontroler merupakan komputer didalam chip yang digunakan untuk mengontrol peralatan elektronik, yang menekankan efisiensi dan efektifitas biaya.
Secara harfiahnya bisa disebut “pengendali kecil” dimana sebuah sistem elektronik yang sebelumnya banyak memerlukan komponen-komponen pendukung seperti IC TTL dan CMOS dapat direduksi/diperkecil dan akhirnya terpusat serta dikendalikan oleh mikrokontroler ini.
Mikrokonktroler digunakan dalam produk dan alat yang dikendalikan secara automatis, seperti sistem kontrol mesin, remote controls, mesin kantor, peralatan rumah tangga, alat berat, dan mainan. Dengan mengurangi ukuran, biaya, dan konsumsi tenaga dibandingkan dengan mendesain menggunakan mikroprosesor memori, dan alat input output yang terpisah, kehadiran mikrokontroler membuat kontrol elektrik untuk berbagai proses menjadi lebih ekonomis. Dengan penggunaan mikrokontroler ini maka :
a) Sistem elektronik akan menjadi lebih ringkas.
b) Rancang bangun sistem elektronik akan lebih cepat karena sebagian besar dari sistem adalah perangkat lunak yang mudah dimodifikasi.
c) Pencarian gangguan lebih mudah ditelusuri karena sistemnya yang kompak.
Gambar 2.1 Bagian Mikrokontroler
Gambar 2.1 Bagian MikrokontrolerAgar sebuah mikrokontroler dapat berfungsi, maka mikrokontroler tersebut memerlukan komponen eksternal yang kemudian disebut dengan sistem minimum. Untuk membuat sistem minimal paling tidak dibutuhkan sistem clock dan reset, walaupun pada beberapa mikrokontroler sudah menyediakan sistem clock internal, sehingga tanpa rangkaian eksternal pun mikrokontroler sudah beroperasi. Yang dimaksud dengan sistem minimal adalah sebuah rangkaian mikrokontroler yang sudah dapat digunakan untuk menjalankan sebuah aplikasi. Sebuah IC mikrokontroler tidakakan berarti bila hanya berdiri sendiri. Padadasarnya sebuah sistem minimal mikrokontroler AVR memiliki prinsip yang sama.Pada pembahasan ini Mikrokntroler yang digunakan adalah NodeMCU ESP8266.Mikrokontroler terdiri dari beberapa bagian
1. Central Processing Unit (CPU)
CPU merupakan bagian utama dalam suatu mikrokontroler. CPU pada mikrokontroler ada yang berukuran 8 bit ada pula yang berukuran 16 bit.
CPU ini akan membaca program yang tersimpan di dalam ROM dan melaksanakannya.
2. Read Only Memory(ROM)
ROM merupakan suatu memori (alat untuk mengingat) yang sifatnya hanya dibaca saja. Dengan demikian ROM tidak dapat ditulisi. Dalam dunia mikrokontroler ROM digunakan untuk menyimpan program bagi mikrokontroler tersebut. Program tersimpan dalam format biner (,,0”atau
,,1”). Susunan bilangan biner tersebut bila telah terbaca oleh mikrokontroler akan memiliki arti tersendiri.
3. Random Only Memory (RAM) Berbeda dengan ROM, RAM ada
lah jenis memori selain dapat dibaca juga dapat ditulis berulang kali.
Tentunya dalam pemakaian mikrokontroler ada semacam data yang bisa berubah pada saat mikrokontroler tersebut bekerja. Perubahan data tersebut tentunya juga akan tersimpan ke dalam memori. Isi pada RAM akan hilang jika catu daya listrik hilang.
4. Input/Output (I/O)
Untuk berkomunikasi dengan dunia luar, maka mikrokontroler menggunakan terminal (I/O), yang digunakan untuk masukan atau keluaran.
2.1.1 Jenis-jenis Mikrokontroler 1. Mikrokontroler AVR
Mikrokonktroler Alv and Vegard’s Risc processor atau sering disingkat AVR merupakan mikrokonktroler RISC 8 bit. Karena RISC inilah sebagian besar kode instruksinya dikemas dalam satu siklus clock. Mikrokontroler AVR merupakan salah satu jenis arsitektur mikrokontroler yang menjadi andalan Atmel. Arsitektur ini dirancang memiliki berbagai kelebihan dan merupakan penyempurnaan dari arsitektur mikrokontroler-mikrokontroler yang sudah ada.Berbagai seri mikrokontroler AVR telah diproduksi oleh Atmel dan digunakan di dunia sebagai mikrokontroler yang bersifat low cost dan high performance. Di Indonesia, mikrokontroler AVR banyak dipakai karena fiturnya yang cukup lengkap, mudah untuk didapatkan, dan harganya yang relatif terjangkau.
2. Mikrokontroler MCS-51
Mikrokonktroler ini termasuk dalam keluarga mikrokonktroler CISC (Complex Instruction Set Computer). Sebagian besar instruksinya dieksekusi dalam 12 siklus clock.Mikrokontroler MCS51 buatan Atmel terdiri dari dua versi, yaitu versi 20 kaki dan versi 40 kaki. Semua mikrokontroler ini dilengkapi dengan Flash
PEROM (Programmable Eraseable Read Only Memory) sebagai media memori- program, dan susunan kaki IC-IC tersebut sama pada tiap versinya.Perbedaan dari mikrokontroler-mikrokontroler tersebut terutama terletak pada kapasitas memori- program, memori-data dan jumlah pewaktu 16-bit.
3. Mikrokontroler PCI
Pada awalnya, PIC merupakan kependekan dari Programmable Interface Controller. PIC termasuk keluarga mikrokonktroler berarsitektur Harvard yang dibuat oleh Microchip Technology. Awalnya dikembangkan oleh Divisi Mikroelektronik General Instruments dengan nama PIC1640. PIC memungkinkan Anda untuk mengontrol perangkat output ketika mereka dipicu oleh sensor dan switch. Program dapat dihasilkan dengan menggunakan diagram alur dalam perangkat lunak komputer, yang kemudian dapat di download ke dalam chip PIC.
Mereka dapat ditulis ulang sebanyak yang anda inginkan. Memori ini disebut memori flash. Sebuah mikrokontroler PIC adalah sirkuit terpadu tunggal cukup kecil untuk dimuat di telapak tangan dan berisi memori pengolahan unit, jam, dan sirkuit input/output dalam satu unit. Sebuah mikrokontroler PIC, oleh karena itu, sering digambarkan sebagai komputer dalam sirkuit rendah. Mikrokontroler PIC dapat dibeli kosong kemudian diprogram dengan program kontrol tertentu. Mikrokontroler PIC juga dapat dibeli dengan pra-diprogram seperangkat perintah yang memungkinkan download langsung dari kabel komputer dan mengurangi biaya peralatan pemograman.
4. Mikrokontroler ARM
ARM adalah prosesor dengan arsitektur set instruksi 32bit RISC (Reduced Instruction Set Computer) yang dikembangkan oleh ARM Holdings. ARM merupakan singkatan dari Advanced RISC Machine (sebelumnya lebih dikenal dengan kepanjangan Acorn RISC Machine). Pada awalnya ARM prosesor dikembangkan untuk PC (Personal Computer) oleh Acorn Computers, sebelum dominasi Intel x86 prosesor Microsoft di IBM PC kompatibel menyebabkan Acorn Computers bangkrut. Melalui izin dari seluruh dunia, arsitektur ARM adalah yang paling umum dilaksanakan 32-bit set intruksi arsitektur. Arsitektur ARM
diimplementasikan pada windows, unix, dan sistem operasi mirip unix, termasuk Apple iOs, android, BSD, inferno, solaris, webOs, plan 9 dan GNU/linux. Advance RISC Machine awalnya dikenal sebagai mesin acorn RISC.
2.1.2 NODEMCUESP8266
NodeMCU pada dasarnya adalah pengembangan dari ESP 8266 dengan firmware berbasis e-Luaseperti pada Gambar 2.3.Pada NodeMcu dilengkapi dengan micro usb port yang berfungsi untuk pemorgaman maupun power supply. Selain itu juga pada NodeMCU di lengkapi dengan tombol push button yaitu tombol reset dan flash. NodeMCU menggunakan bahasa pemorgamanan Lua yang merupakan package dari esp8266. Bahasa Lua memiliki logika dan susunan pemorgaman yang sama dengan c hanya berbeda syntax. Jika menggunakan bahasa Lua maka dapat menggunakan tool Lua loader maupun Lua uploder. Selain dengan bahasa Lua NodeMCU juga support dengan sofware Arduino IDE dengan melakukan sedikit perubahan board manager pada Arduino IDE. Sebelum digunakan Board ini harus di Flash terlebih dahulu agar support terhadap tool yang akan digunakan. Jika menggunakan Arduino IDE menggunakan firmware yang cocok yaitu firmware keluaran dari Ai- Thinker yang support AT Command. Untuk penggunaan tool loader Firmware yang di gunakan adalah firmware NodeMCU.
Gambar 2.2 NodeMCU ESP8266
Gambar 2.2NodeMCU berukuran panjang 4.83cm, lebar 2.54cm, dan berat 7 gram.Board ini sudah dilengkapi dengan fitur WiFi dan Firmwarenya yang bersifat opensource. Konfigurasi NodeMCU ESP8266 ditunjukkan pada Gambar 2.4 dan spesifikasi yang dimliki oleh NodeMCU sebagai berikut :
1. Board ini berbasis ESP8266 serial WiFi SoC (Single on Chip) dengan USB to TTL. Wireless yang digunakan adalah IEE 802.11b/g/n.
2. 2 tantalum capasitor 100 micro farad dan 10 micro farad.
3. 3.3v LDO regulator.
4. Blue led sebagai indikator.
5. Cp2102 usb to UART bridge.
6. Tombol reset, port usb, dan tombol flash.
7. Terdapat 9 GPIO yang di dalamnya ada 3 pin PWM, 1 x ADC Channel, dan pin RX TX
8. 3 pin ground.
9. S3 dan S2 sebagai pin GPIO
10. S1 MOSI (Master Output Slave Input) yaitu jalur data dari master dan masuk ke dalam slave, sc cmd/sc.
11. S0 MISO (Master Input Slave Input) yaitu jalur data keluar dari slave dan masuk ke dalam master.
12. SK yang merupakan SCLK dari master ke slave yang berfungsi sebagai clock.
13. Pin Vin sebagai masukan tegangan. 14. Built in 32-bit MCU
Gambar 2.3 Konfigurasi NodeMCU ESP8266 1. RST : berfungsi mereset modul
2. ADC: Analog Digital Converter. Rentang tegangan masukan 0-1v, dengan skup nilai digital 0-1024
3. EN: Chip Enable, Active High
4. IO16 :GPIO16, dapat digunakan untuk membangunkan chipset dari mode deep sleep
5. IO14 : GPIO14; HSPI_CLK 6. IO12 : GPIO12: HSPI_MISO
7. IO13: GPIO13; HSPI_MOSI; UART0_CTS 8. VCC: Catu daya 3.3V (VDD)
9. CS0 :Chip selection
10. MISO : Slave output, Main input 11. IO9 : GPIO9
12. IO10 GBIO10
13. MOSI: Main output slave input 14. SCLK: Clock
15. GND: Ground
16. IO15: GPIO15; MTDO; HSPICS; UART0_RTS 17. IO2 : GPIO2;UART1_TXD
18. IO0 : GPIO0 19. IO4 : GPIO4 20. IO5 : GPIO5
21. RXD : UART0_RXD; GPIO3 22. TXD : UART0_TXD; GPIO1 2.2 Internet of things
Menurut Coordinator and support action for global RFID-related activities and standadisation menyatakan internet of things (IoT) sebagai sebuah infrastruktur koneksi jaringan global, yang mengkoneksikan benda fisik dan virtual melalui eksploitasi data capture dan teknologi komunikasi.
Gambar 2.4 konsep internet of things
Gambar 2.4. konsep internet of thingsInfrastruktur IoT terdiri dari jaringan yang telah ada dan internet berikut pengembangannya. Hal ini menawarkan identifikasi obyek, identifikasi sensor dan kemampuan koneksi yang menjadi dasar untuk pengembangan layanan dan aplikasi koperatif yang berdiri secara independen, juga ditandai dengan tingkat otonomi data capture yang tinggi, event transfer, konektivitas pada jaringan dan juga interoperabilitas. Menurut IEEE(Institute of Electrical and Electronics Engineers) Internet of things (IoT) didefinisikan sebagai sebuah jaringan dengan masing-masing benda yang ternanam dengan sensor yang terhubung kedalam jaringan internet. internet of things mencangkup 3 elemen utama yaitu: benda fisik atau nyata yang telah diintegrasikan pada modul sensor, koneksi internet, dan pusat data pada server untuk menyimpan data ataupun informasi dari aplikasi. Penggunaan benda yang terkoneksi ke internet akan menghimpun data yang kemudian terkumpul menjadi „big data‟ untuk kemudian diolah, dianalisa baik oleh instansi pemerintah, perusahaan terkait, maupun instansi lain kemudian di manfaatkan bagi kepentingan masing-masing.
2.3 Sensor Jarak Infra Red(IR)
Gambar2.5 Sensor Infra Red
Gambar2.5Modul sensor infrared FC-51 merupakan sebuah sensor yang bekerja untuk mendeteksi adanya hambatan yang berada didepan modul sensor.
Modul sensor infrared FC-51 ini memiliki dua bagian utama yang terdiri dari IR transmitter dan IR receiver. Fungsi dari IR transmitter adalah bagian yang bertugas untuk memancarkan radiasi inframerah kepada sebuah objek ataupun hambatan.
Sedangkan IR receiver merupakan bagian yang berfungsi untuk mendeteksi radiasi
yang telah dipantulkan oleh objek yang berasal dari IR transmitter. Pada bagian IR transmitter ini tampilannya sama seperti LED pada umumnya, akan tetapi radiasi yang dipancarkan tidak dapat terlihat oleh mata manusia. Bagian-bagian dari modul sensor infrared FC-5.Selain terdapat IR transmitter dan juga IR receiver, Pada modul sensor infrared ini juga terdapat beberapa bagian yang berupa potensiometer, IC LM393, LED Obstacle dan juga LED power.
Sensor Infra Red Sensor Jarak dapat diartikan sebagai sensor yang berfungsi untuk mengukur serta mengetahui letak dari sebuah objek yang berbeda jaraknya.
Sensor untuk mengetahui jarak ini pada perkembangannya memiliki dua kelompok, yang pertama adalah sensor ultrasonik dan yang kedua adalah sensor infra merah.
Sensor ultrasonik untuk mengukur jarak dihasilkan dari gelombang ultrasonic yang dipancarkan atau dikeluarkan oleh transmitter atau alat pemancar gelombang ultrasonic. Transmitter mengeluarkan gelombang ultrasonic yang dihasilkan dari frekuensi diatas normal dari gelombang suara. Cara kerjanya sebenarnya sangatlah simpel, pada awalnya transmitter akan mengeluarkan gelombang ultrasonic yang biasanya dikeluarkan secara berkala dalam beberapa detik sekali.
2.1 Tabel spesifikasi sensor Infra Red
Fitur Spesifikasi
Nama Sensor Infrared Proximity
Tipe Module Sensor
Banyak Pin 3 Pin
Tegangan Masukan 3-5 Volt
Konsumsi Arus 23 mA saat 3.0V dan 43 mA saat 5.0V Jarak pembacaan 2 - 30 cm (diatur dengan potensiometer) Keluaran Sensor Digital LOW
Lampu LED indicator Ada
Pancaran gelombang ultrasonic tersebut akan terus dipancarkan menyeluruh dan meluas dalam jangakauannya. Kemudian ketika pancaran gelombang ultrasonic tersebut menabrak sebuah objek tertentu, maka pancaran gelombang ultrasonic tersebut akan terhenti dan dengan kemudian berbalik arah menuju alat penerima sinyal ultrasonic atau lebih dikenal dengan istilah receiver yang terdapat pada sensor jarak. Pada saat itu juga receiver akan memberikan data dari hasil tangkapan gelombang ultrasonic tadi kepada mikro kontroler yang kemudian oleh mikro kontroler akan diproses menjadi sebuah data mengenai bentuk objek dan jarak dari objek yang tersentuh gelombang ultrasonic tadi. Jaraknya gelombang yang dipancarkan oleh transmitter tergantung pada alat yang digunakan.
Jenis selanjutnya dari sensor jarak adalah sensor infra merah. Perbedaan sensor infra merah dengan sensor ultrasonic sendiri sebenarnya sangat kecil, karena perbedaannya hanya terletak pada cara kerjanya. Apabila pada sensor ultrasonic mempergunakan gelombang ultrasonic untuk mendeteksi sebuah objek pada jarak tertentu. Maka pada sensor infra merah, untuk dapat mendeteksi sebuah objek dan mendapatkan gambaran serta jaraknya adalah dengan menggunakan panas tertentu dari sebuah benda atau objek. Setiap suhu panas dari suatu objek akan tertangkap oleh sensor infra merah karena infra merah menggunakan sumber utamanya yaitu radiasi panas atau juga radiasi termal. Sensor ini biasanya digunakan sebagai indra penglihatan dari robot seperti layaknya sebuah mata pada manusia. Infra red (IR) detektor atau sensor infra merah adalah komponen elektronika yang dapat mengidentifikasi cahaya infra merah (infra red, IR).Sensor infra merah atau detektor infra merah saat ini ada yang dibuat khusus dalam satu modul dan dinamakan sebagai IR Detector Photomodules. IR Detector Photomodules merupakan sebuah chip detektor inframerah digital yang di dalamnya terdapat fotodiode dan penguat(amplifier).
Kelebihan sensor ini dibandingkan dengan sensor ultrasonik adalah sensor ini mampu mengatasi tipuan-tipuan dalam bentuk cermin. Sedangkan kelemahan dari sensor ini adalah apabila objek yang dideteksi berupa dinding yang bergelombang dimana sinyal sonar akan dipantulkan ke arah lain sehingga jarak tidak terdeteksi.
Berbeda dengan sensor ultrasonik, sensor inframerah tidak menghitung waktu pancaran sinar melainkan menghitung dibagian mana sinar inframerah yang
dikembalikan diterima oleh rangkaian photo transistor. Semakin jauh jarak maka semakin kekanan sinar inframerah yang diterima pada rangkaian photo transistor dan semakin kecil tegangan outputnya. Hail output ini akan diterima terlebih dahulu sebelum diambil oleh mikrokontroller.
Cahaya infra merah merupakan cahaya yang tidak tampak. Jika dilihat dengan spektroskop cahaya maka radiasi cahaya infra merah akan terlihat pada spektrum elektromagnet dengan panjang gelombang di atas panjang gelombang cahaya merah. Radiasi inframerah memiliki panjang gelombang antara 700 nm sampai 1 mm dan berada pada spektrum berwarna merah. Dengan panjang gelombang ini maka cahaya infra merah tidak akan terlihat oleh mata namun radiasi panas yang ditimbulkannya masih dapat dirasakan/dideteksi. Pada dasarnya komponen yang menghasilkan panas juga menghasilkan radiasi infra merah termasuk tubuh manusia maupun tubuh binatang. Cahaya infra merah, walaupun mempunyai panjang gelombang yang sangat panjang tetap tidak dapat menembus bahan-bahan yang tidak dapat melewatkan cahaya yang nampak sehingga cahaya infra merah tetap mempunyai karakteristik seperti halnya cahaya yang nampak oleh mata. Pada pembuatan komponen yang dikhususkan untuk penerima infra merah, lubang untuk menerima cahaya (window) sudah dibuat khusus sehingga dapat Universitas Sumatera Utara mengurangi interferensi dari cahaya non-infra merah. Oleh sebab itu sensor infra merah yang baik biasanya memiliki jendela (pelapis yang terbuat dari silikon) berwarna biru tua keungu-unguan. Sensor ini biasanya digunakan untuk aplikasi infra merah yang digunakan diluar rumah (outdoor). Sinar infra merah yang dipancarkan oleh pemancar infra merah tentunya mempunyai aturan tertentu agar data yang dipancarkan dapat diterima dengan baik pada penerima. Oleh karena itu baik di pengirim infra merah maupun penerima infra merah harus mempunyai aturan yang sama dalam mentransmisikan (bagian pengirim) dan menerima sinyal tersebut kemudian mendekodekannya kembali menjadi data biner (bagian penerima).
Komponen yang dapat menerima infra merah ini merupakan komponen yang peka cahaya yang dapat berupa dioda (photodioda) atau transistor (phototransistor).
Komponen ini akan merubah energi cahaya, dalam hal ini energi cahaya infra merah, menjadi pulsa-pulsa sinyal listrik. Komponen ini harus mampu mengumpulkan sinyal infra merah sebanyak mungkin sehingga pulsa-pulsa sinyal listrik yang
dihasilkan kualitasnya cukup baik. 2.2 Fotodioda Fotodioda adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Fotodioda merupakan sensor cahaya semikonduktor yang dapat mengubah besaran cahaya menjadi besaran listrik. Fotodioda merupakan sebuah dioda dengan sambungan pn yang dipengaruhi cahaya dalam kerjanya.
Cahaya yang dapat dideteksi oleh fotodioda ini mulai dari cahaya infra merah, cahaya tampak, ultra ungu sampai dengan sinar-X. Universitas Sumatera Utara Aplikasi fotodioda mulai dari penghitung kendaraan di jalan umum secara otomatis, pengukur cahaya pada kamera serta beberapa peralatan di bidang medis. Gambar 2.1 Fotodioda Prinsip kerja dari fotodioda jika sebuah sambungan-pn dibias maju dan diberikan cahaya padanya maka pertambahan arus sangat kecil sedangkan jika sambungan pn dibias mundur arus akan bertambah cukup besar. Cahaya yang dikenakan pada fotodioda akan mengakibatkan terjadinya pergeseran foton yang akan menghasilkan pasangan electron-hole dikedua sisi dari sambungan. Ketika elektronelektron yang dihasilkan itu masuk ke pita konduksi maka elektron-elektron itu akan mengalir ke arah positif sumber tegangan sedangkan hole yang dihasilkan mengalir ke arah negatif sumber tegangan sehingga arus akan mengalir di dalam rangkaian. Besarnya pasangan elektron ataupun hole yang dihasilkan tergantung dari besarnya intensitas cahaya yang dikenakan pada fotodioda. Alat yang mirip dengan fotodioda adalah fototransistor (Phototransistor). Fototransistor ini pada dasarnya adalah jenis transistor bipolar yang menggunakan kontak (junction) base-collector untuk menerima cahaya. Komponen ini mempunyai sensitivitas yang lebih baik jika dibandingkan dengan Fotodioda. Hal ini disebabkan karena elektron yang ditimbulkan oleh foton cahaya pada junction ini diinjeksikan di bagian Base dan diperkuat di bagian Kolektornya. Namun demikian, waktu respons dari fototransistor secara umum akan lebih lambat dari pada fotodioda.
Bagian LED Drive circuit akan memancarkan cahaya inframerah ke objek dan memantulkan dalam sudut yang sama. Jika objek menjauh maka sinar akan diterima semakin ke kanan dan tegangan keluaran akan semakin mengecil. Sinar yang diterima pada photo transistor yang ada didalam bagian signal processing circuit dan menghasilkan tegangan analog yang dikeluarkan ke bagian output.
Salah satu sensor jarak yang biasa digunakan sebagai sensor pengukuran jarak yang akurat selain sensor ultrasonik adalah sensor Sharp GP2Y0A21YK.
Sensor ini termasuk sensor jarak kategori optik. Sebenarnya sensor ini sama seperti sensor infrared atau sensor IR pada umumnya. Sensor Sharp GP2Y0A21YK mempunyai bagian transmitter/emitter (detektor). Bagian transmitter akan memancarkan sinyal IR. kemudian apabila sinyal IR mengenai pantulan maka sinyak IR akan ditangkap oleh bagian detektor yang terdiri dari lensa pemfokus dan sebuah linier charge-couple device (CCD) array. linier (CCD) array terdiri atas sederetan elemen peka cahaya yang disebut piksel (picture element).
Sensor ini memiliki 3 pin yaitu Vcc, Gnd dan Signal. Output sensor ini adalah analog tunggal dan dapat terhubung ke sebuah konverter ADC (Analog to Digital Converter) untuk mengambil pengukuran jarak . Selain itu, output juga dapat dihubungkan pada komparator untuk deteksi ambang batas. Konektor JST 3 pin digunakan untuk menghubungkan sensor dengan mikrokontroller.
2.4 LCD16x2
LCD kepanjangan dari Liquid Crystal Display, merupakan jenis penampil yang mepergunakan kristal cair sebagai bahan untuk menampilkan data yang berupa tulisan maupun gambar. Pengaplikasian pada kehidupan sehari – hari yang mudah dijumpai antara lain pada kalkulator, gamebot, televisi,atau punlayarLCD
2.4.1 Pin – pin LCD 16×2 dan keterangannya
Gambar 2.6 Pin – Pin LCD 16x2
Gambar 2.6 Pin – Pin LCD 16x2 merupakan komponen elektronika yangdigunakan untuk menampilkan suatu karakter, baik itu angka, huruf atau karakter tertentu, sehingga tampilan tersebut dapat dilihat secara visual.Pemakaian LCD sebagai tampilan banyak digunakankarena adayang dibutuhkan LCD relatif
kecil (orde mikro watt0.
GND
: catu daya0Vdc
VCC : catu dayapositif
Constrate : untukkontras tulisan pada LCD
RS atau Register Select
High : untuk mengirimdata
Low : untuk mengiriminstruksi
R/W atauRead/Write
High : mengirimdata
Low : mengiriminstruksiDisambungkan dengan LOW untuk pengiriman data kelayar
E (enable) : untuk mengontrol ke LCD ketika bernilai LOW, LCD tidak dapatdiakses
D0 – D7 = Data Bus 0 –7
Backlight + : disambungkan ke VCC untuk menyalakan lampu latar
Backlight – : disambungkan ke GND untuk lampu latar 2.4.2 Jenis Jenis LCD
1. LCD (Liquid Crystal Dysplay)
Jenis berikutnya kita kenal dengan singkatan LCD. Kepanjangan LCD itu sendiri yaitu Liquid Crystal Display yang mana merupakan jenis monitor yang tersusun dengan memanfaatkan cairan cristal untuk menghadirkan kualitas display yang mana warna yang ditampilkannya jauh lebih keren ketimbang jenis CRT.Teknologi yang digunakan pada LCD memiliki lebih banyak jumlah cahaya atau piksel yang tersusun dari sebuah kristal cair untuk titik cahayanya.
Meskipun disebut dengan titik cahaya, ternyata kristal cair tersebut tidak bisa memancarkan cahayanya sendiri. Adapun sumber cahaya yang terkandung dalam LCD merupakan lampu neon yang warnanya putih pada bagian belakang dari susunan kristal tadi. Piksel atau titik cahaya dengan jumlahnya yang mencapai puluhan ribu hingga jutaan tersebut nantinya membentuk sebuah
tampilan citra. Sementara itu, kutub kristal yang cair tersebut menjadi jalan untuk arus listrik yang melewatinya sehingga kutub kristal tersebut akan berubah sebagai akibat dari polarisasi dari atas medan magnetik. Hal
2. CRT (Cathode Ray Tube)
Jenis monitor ini kita kenal dengan monitor tua dan biasanya banyak kita jumpai pada komputer lama. Kini monitor usang tersebut sudah tidak begitu banyak dipakai mengingat telah hadirnya monitor berteknologi baru seperti Plasma dan LCD yang kemampuan dan kualitasnya jauh lebih mumpuni.
Cathode Ray Tub yang biasa disingkat dengan CRT cara kerjanya yaitu dengan menghasilkan sinar katoda yang terpancar dengan kecepatan tinggi melalui tabung hampa udara. Kemudian, pancaran sinar katoda yang demikian akan memantulkan tampilan layar yang sifatnya flouroscent (berpendar saat terkena cahaya) Pantulan katoda atau elektron akan menghasilkan pola pada tampilan layar sedangkan sinar katoda secara terus menerus tetap memantulkan layar berdasarkan pada input yang telah dirubah ke dalam suatu satuan gelombang elektromagnetik. Keuntungan yang akan didapatkan dari penggunaan layar jenis ini yaitu harga yang lebih ekonomis ketimbang jenis lainnya. Adapun kerugian yang akan didapatkan berupa penggunaan listrik yang lumayan tinggi yang mana mencapai 300-400 watt. Alhasil, kerap kali jenis layar yang demikian terasa kurang nyaman untuk mata penggunanya, terlebih penggunaan dalam durasi waktu yang lama. ini akan membiarkan warna-warna tertentu diteruskan sementara yang lainnya tersaring.
3. LED (Light Emitting Diode)
Baik LED maupun LCD menggunakan teknologi yang nyaris sama di antara keduanya. LED adalah pengembangan dari LCD dengan efek display pada warna mengalami peningkatan dalam hal kualitas warna dan variasinya yang memang lebih banyak.Beberapa jenis LED dibekali dengan fitur dan fungsi yang lebih mutakhir dan canggih ketimbang jeins LCD, misalnya saja TV tuner digital, TV internet digital dan teknologi layar sentuh (touchscreen). Monitor LED pun dianggap mumpuni dalam efisiensi daya sampai 40%-70% daripada LCD dengan kualitas gambar yang begitu tajam
4. Plasma
Yang tak boleh ketinggalan untuk disimak yaitu monitor plasma yang mana jenis ini berasal dari gabungan teknologi CRT – LCD. Adanya monitor plasma dapat membuat layar tipis seperti LCD ditambah sudut panda yang selebar CRT. Monitor plasma merupkan layar datar yang emisif dimana pancaran cahaya tercipta dari posfor yang telah terdeteksi dari pelepasan suatu muatan plasma yang terjadi antara dua buah layar datar. Gas yang dihasilkan tersebut tidak akan melepaskan merkuri. Sebagai tambahan, jenis monitor ini menampilkan warna yang penuh akan panel datar dari fosfor guna menampilkan penampakan gambar-gambar sehingga reproduksi dan kombinasi warna yang diperoleh sangat interaktif dan berkualitas baik.
2.4.3 Cara kerjaLCD
Pada aplikasi umumnya RW diberi logika rendah “0”.Bus data terdiri dari 4bit atau 8 bit. Jika jalur data 4 bit maka yang digunakan ialah DB4 sampai dengan DB7. Sebagaimana terlihat pada table deskripsi, interface LCD merupakan sebuah parallel bus, dalam hal ini sangat memudahkan dan sangat cepat dalam pembacaan dan penulisan data dari atau ke LCD. Kode ASCII yang ditampilkan sepanjang 8bit dikirim ke LCD secara 4bit atau 8bit pada satuwaktuJika mode 4bit yang digunakan, maka 2 nibble data dikirim untuk membuatsepenuhnya 8bit (pertama dikirim 4bit MSB lalu 4bit LSB dengan pulsa clock EN setiap nibblenya). Jalur control EN digunakan untuk memberitahu LCD bahwa mikrokontroler mengirimkan data ke LCD. Untuk mengirim data ke LCD program harus menset EN ke kondisi high “1”
dan kemudian menset dua jalur control lainnya (RS dan R/W) atau juga mengirimkan data ke jalur data bus. Saat jalur lainnya sudah siap, EN harus diset ke “0” dan tunggu beberapa saat, dan set EN kembali ke high “1”. Ketika jalur RS berada dalam kondisi low “0”, data yang dikirimkan ke LCDdianggap sebagai sebuah perintah atau instruksi khusus (seperti bersihkan layar, posisi kursor dll). Ketika RS dalam kondisi high atau “1”, data yang dikirimkan adalah data ASCII yang akan ditampilkan dilayar. Misal, untuk menampilkan huruf “A” pada layar maka RS harus diset ke “1”.
Jalur control R/W harus berada dalam kondisi low (0) saat informasi pada data bus akan dituliskan ke LCD. Apabila R/W berada dalam kondisi high “1”, maka program akan melakukan query data dariLCDInstruksi pembacaan hanya satu, yaitu Get LCD
status, lainnya merupakan instruksi penulisan, Jadi hamper setiap aplikasi yang menggunakan LCD, R/W selalu di set ke “0”. Jalur data dapat terdiri 4 atau 8 jalur.Mengirimkan data secara parallel baik 4bit atau 8bit merupakan 2 mode operasi primer. Untuk membuat sebuah aplikasi interface LCD, menentukan mode operasi merupakan hal yang paling penting.
Mode 8bit sangat baik digunakan ketika kecepatan menjadi keutamaan dalam sebuah aplikasi dan setidaknya minimal tersedia 11 pin I/0 (3pin untuk control, 8pin untuk data).Sedangkan mode 4bit minimal hanya membutuhkan 7bit(3pin untuk control, 4 pin untuk data). Bit RS digunakan untuk memilih apakah data atau instruksi yang akan ditransfer antara mikrokontroler
dan LCD. Jika bit ini diset (RS = 1), maka byte pada posisi kursor LCD saat itu dapat dibaca atau ditulis. Jika bit ini di reset (RS = 0), merupakan instruksi yang dikirim ke LCD atau status eksekusi dari instruksi terakhir yangdibaca.
2.5 DC To DC Converter
Seri regulator LM2596 bersifat monolitiksirkuit terintegrasi yang menyediakan semua fungsi aktif untuk regulator switching step-down (buck), yang mampu mengendarai beban 3-A dengan saluran dan beban yang luar biasa peraturan.
Perangkat ini tersedia dalam output tetap tegangan 3,3 V, 5 V, 12 V, dan output yang dapat disesuaikan Versi. Membutuhkan jumlah minimum eksternal komponen, regulator ini mudah digunakan dan termasuk kompensasi frekuensi internal, dan osilator frekuensi tetap.Seri LM2596 beroperasi pada frekuensi switching 150 kHz, sehingga memungkinkan filter berukuran lebih kecil komponen dari apa yang dibutuhkan dengan lebih rendah regulator switching frekuensi. Tersedia dalam sebuah paket standar TO-220 5-pin dengan beberapa berbeda opsi tekuk timah, dan pemasangan permukaan 5-pin TO-263 kemasan.
Gambar 2.7Schematic LM2596
2.6 MotorDC
Motor Listrik DC atau DC Motor adalah suatu perangkat yang mengubah energi listrik menjadi energi kinetik atau gerakan (motion). Motor DC ini juga dapat disebut sebagai Motor Arus Searah. Seperti namanya, DC Motor memiliki dua terminal dan memerlukan tegangan arus searah atau DC (Direct Current) untuk dapat menggerakannya. Motor Listrik DC ini biasanya digunakan pada perangkat- perangkat Elektronik dan listrik yang menggunakan sumber listrik DC seperti Vibrator Ponsel, Kipas DC dan Bor Listrik DC.
Motor Listrik DC atau DC Motor ini menghasilkan sejumlah putaran per menit atau biasanya dikenal dengan istilah RPM (Revolutions per minute) dan dapat dibuat berputar searah jarum jam maupun berlawanan arah jarum jam apabila polaritas listrik yang diberikan pada Motor DC tersebut dibalikan. Motor Listrik DC tersedia dalam berbagai ukuran rpm dan bentuk. Kebanyakan Motor Listrik DC memberikan kecepatan rotasi sekitar 3000 rpm hingga 8000 rpm dengan tegangan operasional dari 1,5V hingga 24V. Apabile tegangan yang diberikan ke Motor Listrik DC lebih rendah dari tegangan operasionalnya maka akan dapat memperlambat rotasi motor DC tersebut sedangkan tegangan yang lebih tinggi dari tegangan operasional akan membuat rotasi motor DC menjadi lebih cepat. Namun ketika tegangan yang diberikan ke Motor DC tersebut turun menjadi dibawah 50%
dari tegangan operasional yang ditentukan maka Motor DC tersebut tidak dapat berputar atau terhenti. Sebaliknya, jika tegangan yang diberikan ke Motor DC tersebut lebih tinggi sekitar 30% dari tegangan operasional yang ditentukan, maka motor DC tersebut akan menjadi sangat panas dan akhirnya akan menjadi rusak.
Gambar2.8 simbol dan bentuk motor DC
Gambar2.7 simbol dan bentuk motor DC Pada saat Motor listrik DC berputar tanpa beban, hanya sedikit arus listrik atau daya yang digunakannya, namun pada saat diberikan beban, jumlah arus yang digunakan akan meningkat hingga ratusan persen bahkan hingga 1000% atau lebih (tergantung jenis beban yang diberikan).
Oleh karena itu, produsen Motor DC biasanya akan mencantumkan Stall Current pada Motor DC. Stall Current adalah arus pada saat poros motor berikut:
2.6.1 Jenia Jenis Motor DC 1. Motor DC sumber daya terpisah
Separately ExcitedJika arus medan dipasok dari sumber terpisah maka disebut motor DC sumber daya terpisah / separately excited.
2. Motor DC sumber daya sendiri
motor shuntPada motor shunt, gulungan medan (medan shunt) disambungkan secara paralel dengan gulungan kumparan motor DC (A) seperti diperlihatkan dalam gambar2.2dibawah. Oleh karena itu total arus dalam jalur merupakan penjumlahan arus medan dan arus kumparan motor DC.Berikut tentang kecepatan motor shunt (E.T.E., 1997)Kecepatan pada prakteknya konstan tidak tergantung pada beban (hingga torquetertentu setelah kecepatannya berkurang, lihat Gambar2.2diatas dan oleh karena itu cocok untuk penggunaan komersial dengan beban awal yang rendah, seperti peralatan mesin. Kecepatan dapat dikendalikan dengan cara memasang tahanan dalam susunan seri dengan kumparan motor DC (kecepatan berkurang) atau dengan memasang tahanan pada arus medan (kecepatan bertambah).
3. Motor DC daya sendiri:
motor seriDalam motor seri, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara seri dengan gulungan kumparan motor DC (A) seperti ditunjukkan dalam gambar2.3dibawah. Oleh karena itu, arus medan sama dengan arus kumparan motor DC. Berikut tentang kecepatan motor seriKecepatan dibatasi pada 5000 RPMHarus dihindarkan menjalankan motor seri tanpa ada beban sebab motor akan mempercepat tanpa terkendali.Motor-motor seri cocok untuk penggunaan yang memerlukan torque penyalaan awal yang tinggi, seperti derek dan alat
pengangkat hoist seperti pada gambar2.3berikut.
4. Motor DC Kompon
GabunganMotor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada motor kompon, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri dengan gulungan kumparan motor DC (A) seperti yang ditunjukkan dalam gambar2.4dibawah. Sehingga, motor kompon memiliki torquepenyalaan awal yang bagus dan kecepatan yang stabil. Makin tinggi persentase penggabungan (yakni persentase gulungan medan yang dihubungkan secara seri), makin tinggi pula torquepenyalaan awal yang dapat ditangani oleh motor ini.
2.6.2 Prinsip Kerja Motor DC
Terdapat dua bagian utama pada sebuah Motor Listrik DC, yaitu Stator dan Rotor. Stator adalah bagian motor yang tidak berputar, bagian yang statis ini terdiri dari rangka dan kumparan medan. Sedangkan Rotor adalah bagian yang berputar, bagian Rotor ini terdiri dari kumparan Jangkar. Dua bagian utama ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa komponen penting yaitu diantaranya adalah Yoke (kerangka magnet), Poles (kutub motor), Field winding (kumparan medan magnet), Armature Winding (Kumparan Jangkar), Commutator (Komutator) dan Brushes (kuas/sikat arang).
Pada prinsipnya motor listrik DC menggunakan fenomena elektromagnet untuk bergerak, ketika arus listrik diberikan ke kumparan, permukaan kumparan yang bersifat utara akan bergerak menghadap ke magnet yang berkutub selatan dan kumparan yang bersifat selatan akan bergerak menghadap ke utara magnet. Saat ini, karena skutub utara kumparan bertemu dengan kutub selatan magnet ataupun kutub selatan kumparan bertemu dengan kutub utara magnet maka akan terjadi saling tarik menarik yang menyebabkan pergerakan kumparan berhenti.
Gambar 2.9DCPrinsip Kerja Motor
Gambar 3.8DC Prinsip Kerja Motor Untuk menggerakannya lagi, tepat pada saat kutub kumparan berhadapan dengan kutub magnet, arah arus pada kumparan dibalik. Dengan demikian, kutub utara kumparan akan berubah menjadi kutub selatan dan kutub selatannya akan berubah menjadi kutub utara. Pada saat perubahan kutub tersebut terjadi, kutub selatan kumparan akan berhadap dengan kutub selatan magnet dan kutub utara kumparan akan berhadapan dengan kutub utara magnet.
Karena kutubnya sama, maka akan terjadi tolak menolak sehingga kumparan bergerak memutar hingga utara kumparan berhadapan dengan selatan magnet dan selatan kumparan berhadapan dengan utara magnet. Pada saat ini, arus yang mengalir ke kumparan dibalik lagi dan kumparan akan berputar lagi karena adanya perubahan kutub. Siklus ini akan berulang-ulang hingga arus listrik pada kumparan diputuskan.
Motor Listrik DC atau DC Motor adalah suatu perangkat yang mengubah energi listrik menjadi energi kinetik atau gerakan (motion).Motor DC ini juga dapat disebut sebagai Motor Arus Searah.Seperti namanya, DC Motor memiliki dua terminaldan memerlukan tegangan arus searah atau DC (Direct Current) untuk dapat menggerakannya. Motor Listrik DC ini biasanya digunakan pada perangkat- perangkat Elektronik dan listrik yang menggunakan sumber listrik DC seperti Vibrator Ponsel, Kipas DC dan Bor Listrik DC.Motor Listrik DC atau DC Motor ini menghasilkan sejumlah putaran per menit atau biasanya dikenal dengan istilah RPM (Revolutions per minute) dan dapat dibuat berputar searah jarum jam maupun berlawanan arah jarum jam apabila polaritas listrik yang diberikan pada Motor DC tersebut dibalikan. Motor Listrik DC tersedia dalam berbagai ukuran rpm dan bentuk. Kebanyakan Motor Listrik DC memberikan kecepatan rotasi sekitar 3000 rpm hingga 8000 rpm dengan tegangan operasional dari 1,5V hingga 24V.
2.7 DriverMotor
Driver Motor adalah modul untuk motor yang memungkinkan Anda mengontrol kecepatan kerja dan arah dua motor secara bersamaan. Drive Motor ini dirancang dan dikembangkan berdasarkan IC L293D.L293D adalah IC Driver Motor dengan banyaknya Pin sebanyak 16.Ini dirancang untuk memberikanaruspenggerak bidirectional pada tegangan dari 5V sampai36V.
Adapun Fungsi dari Pin Driver Motor DC IC L293Dadalah:
Pin EN (Enable, EN1.2, EN3.4) berfungsi untuk mengijinkan driver menerima perintahuntuk menggerakan motorDC.
Pin In (Input, 1A, 2A, 3A, 4A) adalah pin input sinyal kendali motor DC
Pin Out (Output, 1Y, 2Y, 3Y, 4Y) adalah jalur output masing-masing driver yang dihubungkan ke motor DC
Pin VCC (VCC1, VCC2) adalah jalur input tegangan sumber driver motor DC, dimana VCC1 adalah jalur input sumber tegangan rangkaian kontrol dirver dan VCC2adalah jalur input sumber tegangan untuk motor DC yangdikendalikan.
Pin GND (Ground) adalah jalu yang harus dihubungkan ke ground, pin GND ini ada 4 buah yang berdekatan dan dapat dihubungkan ke sebuah pendinginkecil.
2.8 Adaptor
Secara umum Adaptor adalah rangkaian elektronika yang berfungsi untuk mengubah tegangan AC (arus bolak-balik) yang tinggi menjadi tegangan DC sebuah piranti yang berguna sebagai sumber listrik untuk piranti lain. Pada dasarnya Catu Daya bukanlah sebuah alat yang menghasilkan energi listrik saja, namunada beberapa Catu Daya yangmenghasilkan energi mekanik, dan energi yang lain. Daya untuk menjalankan perasslatan elektronik dapat diperoleh dari berbagaisumber.Catu daya atau power supply adalah suatu rangkaian elektronik yang mengubah arus listrik bolak-balik (AC) menjadi arus listrik searah (DC). Hampir semua peralatan elektronik membutuhkan catu daya. Ada beberapa peralatan elektronik seperti radio dan tape yang masih membutuhkan baterai sebagai sumber arusnya. Namun untuk mempermudah agar tidak tergantung dengan baterai, maka dibuatlah alat yang dapat mengubah arus listrik dari PLN menjadi arus listrik searah, dalam aplikasinya catu daya banyak kegunaan dan manfaatnya, terutama dalam penggunaan peralatan yang
membutuhkan catu daya. Contohnya radio, tape, hp, laptop, dan masih banyak peralatan elektronik lainnya yang membutuhkan yang namanya catu daya
2.8.1 Fungsi adaptor
Adalah sebuah komponen yang berfungsi untuk menurunkan atau menaikan tegangan AC sesuai kebutuhan. Pada sebuah adaptor, trafo yang digunakan adalah trafo jenis step down atau trafo penurun tegangan.
2.8.2 Trafo
Adalah sebuah komponen yang berfungsi untuk menurunkan atau menaikan tegangan AC sesuai kebutuhan. Pada sebuah adaptor, trafo yang digunakan adalah trafo jenis step down atau trafo penurun tegangan.
Gambar 2.10Trafo step down
Gambar 2.9Trafo step down Trafo tediri dari 2 bagian yaitu bagian primer dan bagian sekunder, pada masing-masing bagian terdapat lilitan kawat email yang jumlahnya berbeda. Untuk trafo step-down, jumlah lilitan primer akan lebih banyak dari jumlah sekunder. Lilitan Primer merupakan input dari pada Transformatorsedangkan Output-nya adalah pada lilitan sekunder. Meskipun tegangan telah diturunkan, output dari Transformator masih berbentuk arus bolak- balik (arus AC) yang harus diproses selanjutnya.
3.8.3 Penyearah
Gambar 2.11Rangkaian adaptor
Gambar 2.10Rangkaian adaptor Dalam rankaian adaptor atau catu daya, tegangan yang sudah di turunkan oleh trafo, arusnya masih berupa arus bolak-balik atau AC. Karena arus yang dibutuhkan oleh rangkaian elektronika adalah arus DC, sehingga harus disearahkan terlebih dahulu. Bagian yang berfungsi untuk menyearahkan arus AC menjadi DC pada adaptor disebut dengan istilah rectifier.
Rangkaian Rectifier biasanya terdiri dari komponen Dioda. Pada rangkaian adaptor rangkaian rectifier ini terdiri dari 2 jenis.
2.8.4 Penyaring
Filter adalah bagian yang berfungsi untuk menyaring atau meratakan sinyal arus yang keluar dari bagian rectifier. Filter ini biasanya terdiri dari komponen KapasitorKondensator yang berjenis Elektrolit atau Electrolyte Capacitor.
Gambar 2.12elco filter
Gambar 2.11elco filter Sebenarnya dengan adanya bagian trafo, rectifier dan filter syarat dari sebuah adaptor sudah terpenuhi, namun terkadang tegangan yang dihasilkan biasanya tidak stabil sehingga diperlukan bagian lain yaitu yang berfungsi
untuk menstabilkan tegangan dan mendapatkan tegangan yang akurat. Bagian tersebut adalah bagian regulator atau pengatur tegangan.
2.8.5 Pengatur Tegangan
Untuk menghasilkan tegangan dan Arus DC yang tetap dan stabil , diperlukan bagian Voltage Regulator yang berfungsi untuk mengatur tegangan sehingga tegangan Output tidak dipengaruhi oleh suhu, arus beban dan juga tegangan input yang berasal Output Filter. Voltage Regulator pada umumnya terdiri dari Dioda Zener, Transistor atau IC .
Gambar 2.13Voltage Regulator
Gambar 2.12Voltage Regulator Pada DC Power Supply yang canggih, biasanya Voltage Regulator juga dilengkapi dengan Short Circuit Protection perlindungan atas hubung singkat, Current Limiting Pembatas Arus ataupun Over Voltage Protectionperlindungan atas kelebihan tegangan.
2.8.6 Jenis Adaptor
Secara Umum adaptor terbagi menjadi dua jenis yaitu adaptor konvensional dan adaptor menggunakna sistem switching
1. Adaptor atau catu daya konvensional
Pada adaptor atau catu daya konvensional, tegangan AC ini lebih dahulu diturunkan melalui sebuah transformator step-down kemudian disearahkan dengan dioda (rectifier) dan diratakan dengan kapasitor elektrolit. Prinsip adaptor jenis ini masih menerapkan mode pengubahan tegangan ac ke dc menggunakan transformator step-down sebagai komponen utama penurunan tegangan. Pada adaptor ini besarnya arus yang dihasilkan bertumpu pada arus yang dihasilkan oleh trafo penurun tegangan Jenis adaptor ini adalah jenis
adaptor sudah dijelaskan pada pembahasan di atas. Peralatan yang masih menggunakan adaptor konvensional diantarany adalah radio tape, amplifier dan sebagainya
2. Adaptor Switching
Adaptor sistem switching adalah penyempurnaan dari jenis adaptor konvensinal yang masih mempunyai banyak kelemahan. Adaptor dengan sistem ini tidak lagi menggunakan trafo stepdown seperti adaptor konvensinal. sistem pada rangkaianya pun sangat berbeda dengan adaptor jenis konvensional.
BAB 3
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM
3.1 Metodologi Perancangan 3.1.1 Tahapan Persiapan
Metode Pelaksanaan dalam penelitian ini secara umum dibagi kedalam 5 tahap yang diperlihatkan oleh diagram berikut :
Tahap 1 :Pendesainan Prototipe Alat
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah mendesain Alat dengan menggunakan software google sketch-up 2016. Pada tahap ini akan di desain komponen-komponen alat yaitu desain ruang alat sebagai tempat sensor.
Tahap 2 : Pembuatan Prototipe Alat
Ruang alat dibuat berbentuk balok dari bahan plastik.
Tahap 3 : Pembuatan alat
Pada tahap ini akan dilakukan pembuatan alat yang berfungsi untuk melakukan akusisi data secara otomatis yang diperoleh sensor.
Tahap 4 : Penghitungan
Pada tahap ini akan dilakukan penghitungan objek barang dengan memvariasikan sampel barang yang sama.
Tahap 5 : Analisa Data
Pada tahap ini akan dilakukan analisa terhadap data yang diperoleh dari hasil pengukuran. Analisa ini meliputi mengeplotan data dalam bentuk table sehingga dapat dilihat dan dibuktikan keakuratan hasil pembacaan sensor.
3.2 Diagram Blok Proyek
Diagram blok Rancangan Sisitem Pegitung Barang Otomatis Berbasis Arduino Menggunakan Sensor Jarak Infra Red dilihat pada Gambar 3.1
Gambar 3.1Diagram Blok Perancangan Sistem Penghitung Barang Otomatis
Gambar 3.1Pada diagram blok diatas seluruh sistem di suplai oleh Adaptor 12V. Adruino nano sebagai pusat pengontrolan, sensor jarak (Infra Red) sebagai pembaca atau penghitung barang/benda, tombol reset untuk merestart penghitungan kembali ke awal, Driver motor untuk mengatur proses putaran motor DC pada konveyor dan LCD 16x2 sebagai tampilan dari proses penghitungan barang/benda.
Dan untuk sumber tegangan menggunakan adaptor 12V.
Tahap terpenting dalam pembuatan suatu alat adalah perancangan. Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan suatu alat meliputi prinsip kerja rangkaian, spesifikasi komponen yang terdapat pada rangkaian sehingga tidaterjadi kerusakan pada saat pemasangan komopnen. Tujuan peranc angan adalah untuk memudahkan dalam pembuatan suatu alat serta mendapatkan suatu alat yang baik seperti yang diharapkan dengan memperhatikan penggunaan komponen dengan harga ekonomis serta mudah didapat dipasaran. Selain itu, itu perancangan juga bertujuan untuk membuat solusi dari suatu permasalahan dengan penggabungan prinsip-prinsip elektronik dan mekanik, serta dengan literatur dengan prouk yangada.
Adaptor 12V
Sensor Infra Red NodeMCUESP Driver Motor
2866
Motor DC LCD
3.2.1 Fungsi Dan Setiap Komponen Yang Di Gunakan 1. Adaptor 12V bersungsi sebagai sumber daya listrik
2. NodeMCUESP2866 berfungsi sebagai pengoperasian, penerima, dan pengirim 3. LCD berfungsi sebagai tampilan hasil hitung
4. INFRA RED sebagai pembaca penghitung barang 5. Deiver motor sebagai pengatur putaran motor DC 6. Motor DC penggerak konveyor
3.3 Gambar Rangkaian
3.3.1 Rangkaian NodeMCUESP2866
Rangkaian NodeMCU ESP8266ini berfungsi sebagai pusat kendali dari seluruh sistem yang ada, seperti yang terlihat pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2. Rangkaian NodeMCU ESP8266
NodeMCU pada dasarnya adalah pengembangan dari ESP 8266 dengan firmware berbasis e-Lua. Pada NodeMcu dilengkapi dengan micro usb port yang berfungsi untuk pemorgaman maupun power supply. Selain itu juga pada NodeMCU di lengkapi dengan tombol push button yaitu tombol reset dan flash. NodeMCU menggunakan bahasa pemorgamanan Lua yang merupakan package dari esp8266.
Bahasa Lua memiliki logika dan susunan pemorgaman yang sama denganhanya berbeda syntax. Jika menggunakan bahasa Lua maka dapat menggunakan tool Lua loader maupun Lua uploder. Selain dengan bahasa Lua NodeMCU juga support
dengan sofware Arduino IDE dengan melakukan sedikit perubahan board manager pada Arduino IDE. Sebelum digunakan Board ini harus di Flash terlebih dahulu agar support terhadap tool yang akan digunakan. Jika menggunakan Arduino IDE menggunakan firmware yang cocok yaitu firmware keluaran dari AiThinker yang support AT Command. Untuk penggunaan tool loader Firmware yang di gunakan adalah firmware NodeMCU.
Prinsip kerja NodeMCU ESP8266 Berdasarkan nilai yang berada pada register Program Counter, NodeMCU ESP8266 mengambil datapada ROM dengan alamat sebagaimana yang tertera pada register Program Counter. Selanjutnya isi dari register Program Counter ditambah dengan satu (Increment) secara otomatis.Data yang diambil pada ROM merupakan urutan instruksi program yang telah dibuat dan diisikansebelumnya oleh pengguna.Instruksi yang diambil tersebut diolah dan dijalankan oleh NodeMCU ESP8266. Proses pengerjaan bergantung pada jenis instruksi, bisa membaca, mengubah nilai-nilai pada register, RAM, isi Port,atau melakukan pembacaan dan dilanjutkan dengan pengubahan data.Program Counter telah berubah nilainya (baik karena penambahan otomatis pada langkah 1, atau karena pengubahan-pengubahan pada langkah 2). Selanjutnya yang dilakukan oleh NodeMCU ESP8266 adalah mengulang kembali siklus ini pada langkah 1.Demikian seterusnya hinggapower dimatikan.
3.3.2Rangkaian Power Supply
Pada rangkaian ini power supply tegangan 24 Volt terhubung dengan diode untuk penyearah tegangan lalu terhubung pada dc to dcconverter step down ke tegangan 5 Volt dan terhubung pada ic regulator 7805. Tegangan dari ic regulator 7805 terhubung kepada sistem.
Gambar 3.7 Rangkaian Power supply
Gambar 3.3 Rangkaian Power supply 3.3.3 Perancangan Rangkaian LCD (Liquid Crystal Display)
LCD adalah lapisan dari campuran organik antara lapisan kaca bening dengan elektroda transparan indium oksida dalam bentuk tampilan seven-segment dan lapisan elektroda pada kaca belakang. Ketika elektroda diaktifkan dengan medan listrik (tegangan), molekul organik yang panjang dan silindris menyesuaikan diri dengan elektroda dari segmen.Pada alat ini, display yang digunakan adalah LCD (Liquid Crystal Display) 16 x 2. Untuk blok ini tidak ada komponen tambahan karena mikrokontroler dapat memberi data langsung ke LCD, pada LCD Hitachi – M1632 sudah terdapat driver untuk mengubah data ASCII output mikrokontroler menjadi tampilan karakter. Pemasangan potensio sebesar 5 KΩ untuk mengatur kontras karakter yang tampil.Gambar 3.4 berikut merupakan gambar rangkaian LCD yang dihubungkan ke mikrokontroler.
\
Gambar 3.4 Rangkaian LCD
Dari Gambar 3.4, rangkaian ini terhubungke PD.0... PD7, yang merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu sebagai Analog and Digital Converter.