52 A. Gambaran Lokasi Penelitian
1. Gambaran Umum
Sinar Mas Seluller adalah badan usaha atau bisnis yang bergerak dibidang jasa penjualan gadget terutama Handphone dan kebutuhan akan accesoris lainya. Bukan hanya itu saja, Sinar Mas Seluller juga melayani keperluan Service dan jual beli Handhphone Second maupun baru. Sinar Mas Seluller merupakan salah satu badan usaha yang yang besar, maju dan memiliki stock terlengkap mengenai jenis gadget yang berada di pasaran saat ini. Terbukti dari banyaknya jumlah handphone dan accesoris perhari yang terjual dan banyaknya cabang yang dimiliki oleh Sinar Mas Seluller saat ini. Sinar Mas Seluller Memiliki kantor pusat pada Plaza Simpang Lima Matahari, yang terletak pada lantai 1. Hal ini dipilih Karena letaknya yang strategis pada pusat kota menjadikan pusat penjualan di matahari ini paling ramai dan paling lengkap dibanding dengan cabang-cabang lain.
2. Visi dan Misi Sinar Mas Seluller Semarang.
a. Visi
1) “Menjadi Pusat penjualan serta Service Smartphone terlengkap, terpercaya dan profesional yang bisa menyediakan semua kebutuhan dan memberikan solusi dari permasalahan yang ada di masyarakat.”
b. Misi
1) Membuka pusat outlet penjualan dan service di tiap-tiap wilayah yang potensial.
2) Memaksimalkan Pemanfatan dan Pemerataan penggunaan teknologi telepon selular.
3) Melakukan kegiatan sosial dan kemasyarakatan, bermitra dengan pemerintah dan Dunia Usaha dengan senantiasa mengedepankan : Value, Customer Oriented, Transparancy, Honesty & Responsibility.
B. Analisis Univariat 1. Umur
Pengelompokan umur responden digolongkan menjadi dua kategori yaitu kategori pertama remaja yang dimulai pada umur 18-21 tahun, kategori kedua 22-40 tahun. Hasil yang didapati dari 30 responden sebagai berikut :
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Menurut Umur
Umur Responden F %
Remaja (18-21 Tahun) 15 50%
Dewasa (22-40 Tahun) 15 50%
Total 30 100%
Sumber : Data primer 2016
Berdasarkan hasil pada tabel 4.1 diketahui bahwa umur responden pada kategori remaja memiliki frekuensi 15 responden dan kategori dewasa 15 responden. Tabel di atas dari total reponden yang berjumlah 30 orang menunjukkan bahwa antara jumlah responden berkategori umur remaja dengan jumlah responden responden dewasa denagan persebaran frekuensi yang seimbang yakni 50% : 50%.
2. Jenis Kelamin
Dari karakteristi responden jenis kelamin, pengelompokan digolongkan kedalam 2 tipe yaitu laki-laki dan perempuan. Hasil penelitian yang didapatkan dari 30 orang responden yang telah mengisi kuesioner adalah sebagai berikut :
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Menurut Jenis Kelamin
Jenis Kelamin F %
Laki-laki 15 50%
Perempuan 15 50%
Total 30 100%
Sumber : Data primer 2016.
Dari hasil yang telah didapatkan dengan uji statistik pada tabel 4.2 diatas, diketahui responden berjenis kelamin laki-laki dan perempuan
mempunyai jumlah yang sama yaitu 15 responden dari total responden yang berjumlah 30 orang.
3. Tingkat Pendidikan
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Menurut Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan F %
SMA 18 60%
Perguruan Tinggi 12 40%
Total 30 100%
Sumber : Data primer 2016
Dari hasil yang telah didapatkan dengan uji secara statistik maka diketahui bahwa responden yang mempunyai pendidikan terakhir SMA lebih banyak dibandingkan responden dengan pendidikan perguruan tinggi.
4. Status Perkawinan
Pengelompokan karakteristik responden berdasarkan status perkawinan digolongkan menjadi 2 kategori, yaitu kategori pertama adalah belum menikah, yang kedua menikah. Hasil penelitian yang didapat dari 30 responden yang mengisi kuesioner adalah sebagai berikut :
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Menurut Status Perkawinan
Status Perkawinan F %
Belum Menikah 23 76,7%
Menikah 7 23,3%
Total 30 100%
Sumber : Data primer 2016
Dari hasil yang telah didapatkan dengan uji secara statistik pada tabel 4.4 maka diketahui bahwa responden yang belum menikah lebih banyak dengan persentase sebesar 76,7% daripada responden yang sudah menikah dengan persentase 23,3%.
5. Tipe Kepribadian Responden
Pengelompokan kepribadian responden digolongkan menjadi 4 kategori, kategori yang pertama adalah saguinis, koleris, melankolis dan yang terkakhir adalah plegmatis. Hasil yang di dapati dari 30 responden yang telah mengisi kuesioner adalah sebai berikut :
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Menurut Kepribadian Responden Kepribadian
Responden
F %
Sanguinis 7 23,3%
Koleris 5 16,7%
Melankolis 8 26,7%
Plegmastis 10 33,3%
Total 30 100%
Sumber : Data primer 2016.
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa responden yang mempunyai kepribadian paling banyak adalak kepribadian plegmastis
(33,3%) sedangkan responden dengan kepribadian koleris adalah jenis kepribadian yang paling sedikit yang dimiliki responden (16,7%).
6. Stress Kerja
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Menurut Kategori Stress Kerja
Stress Kerja F %
Stress 16 53,3%
Tidak Stress 14 46,7%
Total 30 100%
Sumber : Data primer 2016
Dari hasil yang telah didapatkan dengan uji secara statistik dari 10 pertanyaan tentang stress kerja yang kemudian dilakukan skoring lalu dikategorikan kedalam 2 kategori dengan ketentuan menggunakan nilai mean. Didapatkan nilai 42 dikarenakan variabel ini berdistribusi normal. Sehingga responden yang mengalami stress diketahui lebih banyak daripada responden yang tidak mengalami stress.
Tabel 4.7
Distribusi Angket Frekuensi Menurut Kategori Stress Kerja
No Pernyataan Penilaian
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Di tempat kerja,saya
tidak dapat
mengeluarkan pikiran atau beban dalam dada saya
8 1 3 3 5 5 4 1 - -
2 Pekerjaan saya menuntut tanggung jawab, tetapi kewenangan dan kekuasaan saya terbatas
2 - 5 1 5 5 5 4 2 1
3 Saya biasanya bisa melakukan pekerjaan dengan lebih baik
1 2 3 3 4 2 2 4 5 4
No Pernyataan Penilaian
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 jika saya memiliki
waktu tambahan 4 Saya jarang
menerima pengakuan atau penghargaan jika hasil kerja saya sangat baik
6 3 3 3 5 3 3 3 1 -
5 Pada dasarnya saya tidak terlalu bangga atau puas dengan pekerjaan saya
3 5 7 3 3 4 4 - - 1
6 Saya rasa, saya berulangkali merasa terusik saat sedang bekerja
1 3 4 2 3 8 4 3 1 1
7 Lingkungan kerja saya tidak terlalu menyenangkan atau aman
10 5 5 3 2 3 1 1 - -
8 Pekerjaan saya bertentangan dengan keluarga, kewajiban sosail, kebutuhan sosial saya.
9 8 3 3 3 1 - 3 - -
9 Saya cenderung sering
berbantah/bertengkar dengan teman kerja, pelanggan saya
11 6 4 2 4 - 1 - 2 -
10 Saya seringkali merasa hanya memiliki sedikit kendali terhadap hidup saya ditempat kerja
6 5 7 3 4 3 1 - - 1
Sumber : Data primer 2016.
Pada tabel 4.7 diatas menyatakan bahwa persentase tertinggi adalah pernyataan “Saya rasa, saya berulangkali merasa terusik saat sedang bekerja” sebesar 8 orang dan memberikan skor 6, dan persentase terendah adalah pernyataan “Di tempat kerja,saya tidak dapat
mengeluarkan pikiran atau beban dalam dada saya” sebesar 8 orang dengan memberikan skor 1.
7. Kinerja
Tabel 4.8
Distribusi Frekuensi Menurut Kinerja
Kinerja F %
Baik 17 56,7%
Buruk 13 43,3%
Total 30 100%
Sumber : Data primer 2016
Berdasarkan tabel 4.8 distribusi frekuensi kinerja responden, dengan total responden 30 frontliner Sinar Mas Seluller sebagian besar tergolong kedalam kategori baik, dengan prosentase sebesar 56,7%
sedangkan sisanya termasuk kedalam kategori buruk sebesar 43,3%.
Tabel 4.9
Distribusi Angket Frekuensi Menurut Kinerja No Pernyataan Sangat
Sesuai
Sesuai Kurang Sesuai Tidak Sesuai
F % F % F % F %
1 Dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan, saya melakukan dengan cara yang baik
10 33.3 19 63.3 1 3.3 - -
2 Saya
mempertanggung jawabkan
pekerjaan apapun sesuai
kemampuan optimal saya
15 50.0 14 46.7 1 3.3 - -
3 Saya pernah mengeluh dengan tugas-tugas yang diiberikan oleh atasan
5 16.6 15 50.0 6 20.0 4 13.3
No Pernyataan Sangat Sesuai
Sesuai Kurang Sesuai Tidak Sesuai
F % F % F % F %
4 Saya merasa dengan adanya beban tugas yang diberikan
membuat saya lebih berlatih dalam
mengerjakannya
11 36.7 12 40.0 7 23.3 - -
5 Saya selalu cepat dan tepat dalam menyelesaikan tugas yang diberikan
3 10.0 20 66.7 7 23.3 - -
6 Saya
memberikan waktu dengan sebaik-baiknya untuk
menyelesaikan tugas yang dibebankan kepada saya
6 20.0 20 66.7 4 13.3 - -
7 Saya
menyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan sesuai dengan target
6 20.0 18 60.0 5 16.7 1 3.3
8 Tugas yang dibebankan kepada saya dapat saya selesaikan dengan baik dan teliti
6 20.0 20 66.7 4 13.3 - -
9 Saya memahami tugas-tugas yang diberikan kepada saya
10 33.3 17 56.7 3 10.0 - -
10 Saya mengerti bagaimana menggunakan perlengkapan kerja
13 43.3 13 43.3 4 13.3 - -
11 Saya mudah memahami, jika atasan
9 30.0 20 66.7 1 3.3 - -
No Pernyataan Sangat Sesuai
Sesuai Kurang Sesuai Tidak Sesuai
F % F % F % F %
memberikan penjelasa mengenai tugas 12 Saya cepat
tanggap dalam bertindak ketika atasan
memberikan tugas-tugas yang dibebankan kepada saya
6 20.0 21 70.0 3 10.0 - -
13 Saya
mengerjakan tugas-tugas yang diberikan atasan dengan baik
9 30.0 19 63.3 2 6.7 - -
14 Tugas-tugas yang telah diberikan atasan, saya selesaikan tepat pada waktu yang telah ditentukan
7 23.3 15 50.0 8 26.7 - -
15 Kerja sama yang baik antar
karyawan membuat saya semangat untuk mengerjakan tugas-tugas.
11 36.7 18 60.0 1 3.3 - -
16 Dengan tidak adanya kerja sama antar atasan dan bawahan dapat mempengaruhi kemajuan kerja saya
8 26.7 16 53.3 5 16.7 1 3.3
17 Kantor saya memberikan jaminan keselamatan kerja seperti jaminan kesehatan, asuransi
12 40.0 6 20.0 9 30.0 3 10.0
18 Saya merasa senang dengan
21 70.0 5 16.7 3 10.0 1 3.3
No Pernyataan Sangat Sesuai
Sesuai Kurang Sesuai Tidak Sesuai
F % F % F % F %
adanya jaminan keselamatan kerja
Sumber : Data primer 2016
Pada tabel 4.9 diatas menyatakan bahwa persentase tertinggi adalah pernyataan “Saya merasa senang dengan adanya jaminan Saya selalu cepat dan tepat dalam menyelesaikan tugas yang diberikan” sebesar 10%.
C. Analisis Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hasil hubungan antara variabel bebas yang terdiri dari stress kerja, umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status perkawinan dan tipe kepribadian dengan variabel terikat yaitu kinerja. Dalam penelitian ini menggunakan uji hubungan chi square dengan uji alternatif fisher exact.
Tabel 4.10
Data Tabulasi Silang Stres Kerja dengan Kinerja Stres
Kerja
Kinerja
Baik Buruk Total
∑ % ∑ % ∑ %
Stres 8 50% 8 50% 16 100%
Tidak Stres
9 64.3% 5 35.7% 14 100%
Sumber : Data primer 2016.
Berdasarkan tabel 4.10 kinerja yang buruk sebagian besar dimilki oleh responden yang stres dengan perolehan presentase 50%. Sedangkan kinerja yang baik lebih banyak dialami oleh responden yang mengalami
tidak stres dengan presentase 64.3%. Sehingga ada kecenderungan bahwa responden yang tidak mengalami stres memiliki kinerja yang lebih baik dibanding dengan pekerja yang mengalami stres.
Tabel 4.11
Data Tabulasi Silang Umur dengan Kinerja
Baik Buruk Total
∑ % ∑ % ∑ %
Dewasa 8 53.3 7 46.7 15 100%
Remaja 9 60.0% 6 40.o% 15 100%
Sumber : Data primer 2016.
Berdasarkan tabel 4.11 diatas kinerja yang baik sebagian besar dimiliki oleh responden dengan kategori umur remaja (60%) sedangkan kinerja yang buruk lebih banyak dimiliki responden dengan kategori dewasa dibandingkan remaja dengan presentase sebesar 46,7%.
Tabel 4.12
Data Tabulasi Silang Jenis Kelamin dengan Kinerja
Baik Buruk Total
∑ % ∑ % ∑ %
Laki-laki 5 33.3% 10 66.7% 15 100%
Perempuan 12 80% 3 20% 15 100%
Sumber : Data primer 2016.
Berdasarkan tabel 4.12 jenis kelamin perempuan memiliki kinerja yang cenderung baik (80%) sedangkan laki-laki sebagian besar memiliki kinerja yang buruk dibandingkan perempuan (66,7).
Tabel 4.13
Data Tabulasi Silang Tingkat Pendidikan dengan Kinerja
Baik Buruk Total
∑ % ∑ % ∑ %
Sma 7 38.9% 11 61.1% 18 100%
Perguruan Tinggi
10 83.3% 2 16.7% 12 100%
Sumber : Data primer 2016.
Berdasarkan tabel 4.13 diatas sebagian besar kinerja yang baik dimiliki oleh responden dengan tingkat pendidikan perguruan tinggi (83,3%) sedangkan tingkat pendidikan SMA sebagian besar memiliki kinerja yang buruk (61,1%).
Tabel 4.14
Data Tabulasi Silang Status Perkawinan dengan Kinerja
Sumber : Data primer 2016.
Berdasarkan tabel diatas kinerja yang baik lebih banyak dimiliki responden dengan status belum menikah (60,9%) sedangkan responden dengan status menikah cenderung memiliki kinerja yang buruk dengan prosentase 57,1%.
Tabel 4.15
Data Tabulasi Silang Tipe Kepribadian dengan Kinerja
Baik Buruk Total
∑ % ∑ % ∑ %
Sanguinis 5 71.4% 2 28.6% 7 100%
Koleris 4 80.0% 1 20.0% 5 100%
Melankolis 3 37.5% 5 62.5% 8 100%
Plegmatis 5 50.0% 5 50.0% 10 100%
Sumber : Data primer 2016.
Baik Buruk Total
∑ % ∑ % ∑ %
Belum Menikah
14 60.9% 9 39.1% 23 100%
Menikah 3 42.9% 4 57.1% 7 100%
Berdasarkan tabel 4.15 responden dengan kepribadian koleris memiliki kinerja sebagian besar baik (80%) sedangkan kinerja yang buruk lebih banyak dimiliki oleh responden dengan tipe kepribadian melankolis (62,5%)
D. Hasil Uji
Tabel 4.16
Hail Uji Hubungan Antara Variabel Bebas Dengan Variabel Terikat Variabel Bebas Variabel Terikat P-Value Kesimpulan
Stress kerja Kinerja 0,431 Tidak Ada
Hubungan
Umur Kinerja 0,713 Tidak Ada
Hubungan
Jenis Kelamin Kinerja 0,010 Ada Hubungan
Tingkat Pendidikan
Kinerja 0,016 Ada Hubungan
Status perkawinan
Kinerja 0,400 Tidak Ada
Hubungan Tipe Kepribadian Kinerja 0,375 Tidak Ada Hubungan
1. Hubungan antara stress kerja dengan kinerja
Dari hasil uji chi square dapat diketahui bahwa tidak ada hubungan antara stress kerja dengan kinerja, dengan nilai p-value = 0,431 dan Odds Ratio = 0,556 , 95% Cl = 0,128-2,412.
Pada stress kerja dikatakan tidak ada hubungan dengan kinerja karena nilai p-value = 0,431 lebih besar dari 0,05.
2. Hubungan antara umur dengan kinerja
Setelah dilakukan uji hubungan chi square, maka dapat memperoleh hasil bahwa tidak ada hubungan antara umur dengan kinerja, dengan p-value = 0,713 dan Odds ratio = 0,762, 95% CI = 0,179-3,241.
Pada umur responden dikatakan tidak ada hubungan dengan kinerja karena nilai p-value = 0,713 lebih besar dari 0,05.
3. Hubungan antara jenis kelamin dengan kinerja
Setelah dilakukan uji hubungan chi square, maka dapat memperoleh hasil bahwa ada hubungan antara jenis kelamin dengan kinerja, dengan p-value = 0,010 dan Odds ratio = 0,125, 95% CI = 0,024- 0,657.
Pada jenis kelamin responden dikatakan ada hubungan dengan kinerja karena nilai p-value = 0,010 lebih kecil dari 0,05.
4. Hubungan antara tingkat pendidikan dengan kinerja
Setelah dilakukan uji hubungan chi square, maka dapat memperoleh hasil bahwa ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan kinerja, dengan p-value = 0,016 dan Odds ratio = 0,127, 95% CI = 0,021- 0,762.
Pada tingkat pendidikan responden dikatakan ada hubungan dengan kinerja karena nilai p-value = 0,016 lebih kecil dari 0,05.
5. Hubungan antara status perkawinan dengan kinerja
Setelah dilakukan uji hubungan chi square, maka dapat memperoleh hasil bahwa tidak ada hubungan antara status perkawinan dengan kinerja, dengan p-value = 0,400 dan Odds ratio = 2,074, 95% CI = 0,373-11,528.
Pada status perkawinan dikatakan tidak ada hubungan dengan kinerja karena nilai p-value = 0,400 lebih besar dari 0,05.
6. Hubungan antara tipe kepribadian dengan kinerja
Setelah dilakukan uji hubungan chi square, maka dapat memperoleh hasil bahwa tidak ada hubungan antara tipe kepribadian dengan kinerja, dengan p-value = 0,375 Pada pada tipe kepribadian dikatakan tidak ada hubungan dengan kinerja karena nilai p-value = 0,375 lebih besar dari 0,05.