• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penanaman Nilai Budaya JawaMelalui Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian Karawitan di SMKN 7 Semarang dan SMAN 3 Semarang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penanaman Nilai Budaya JawaMelalui Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian Karawitan di SMKN 7 Semarang dan SMAN 3 Semarang."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

viii SARI

Vilvana Intani, Yosianita. Penanaman Nilai Budaya Jawa Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian Karawitan di SMKN 7 Semarang dan SMAN 3 Semarang. Skripsi. Jurusan Sosiologi dan Antropologi. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I Drs. Totok Rochana, M. A Pembimbing II Prof. Dr. Muh. Jazuli, M. Hum.

Kata Kunci : Nilai-nilai Budaya Jawa, Ekstrakurikuler,Kesenian Karawitan Salah satu pengaruh Globalisasi adalah perubahan moral perilaku remaja Dalam kehidupan generasi muda pada masyarakat Jawa nilai-nilai budaya Jawa sudah mulai ditinggakan, pada kenyataanya dapat ditanamkan melalui kegiatan di sekolah, salah satunya melalui kegiatan ekstrakurikuler karawitan. SMKN 7 Semarang dan SMAN 3 Semarang adalah sekolah yang masih peduli akan eksistensi penanaman nilai budaya Jawa karawitan di sekolah. Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler kesenian karawitan di SMKN 7 Semarang dan SMAN 3 Semarang, (2) Untuk mengetahui bagaimana penanaman nilai-nilai budaya Jawa kepada siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler kesenian karawitan, dan(3) Untuk mengetahui kendala penanaman nilai-nilai budaya Jawa kepada siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler kesenian karawitan di SMKN 7 Semarang dan SMAN 3 Semarang.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Lokasi penelitian di SMKN 7 Semarang dan SMAN 3 Semarang. Fokus penelitian ini adalah bagaimana penanaman nilai-nilai budaya Jawa kepada siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler kesenian karawitan. Subyek penelitian meliputi pembina dan siswa yang tergabung dalam ekstrakurikuler karawitan di SMKN 7 Semarang dan SMAN 3 Semarang, dan informan penelitian meliputi kepala sekolah, dan waka kesiswaan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi langsung dan dokumentasi.

Hasil penelitian yang didapatkan: (1) Kegiatan ekstrakurikuler karawitan di SMKN 7 Semarang maupun SMAN 3 Semarang sudah berjalan empat tahun sampai sekarang, dan terlihat SMKN 7 Semarang lebih intensif melakukan latihan dan prestasi dibandingkan dengan SMAN 3 Semarang, (2) Penananaman nilai budaya Jawa dalam karawitan yaitu melalui kegiatan latihan dari pelatih dan melalui aturan bermain karawitan. Dalam menanamkan nilai kerukunan, nilai kerjasama, dan nilai toleransi pelatih menekankan agar siswa saling menghargai satu sama lain ketika berlatih karawitan Penanaman nilai kesopanan dan nilai hormat, pelatih mengajarkan bagaimana siswa harus menjaga perilaku baik ketika latihan maupun pentas. Penanaman nilai religi melalui tembang Jawa yang di mainkan siswa. (3) Kendala dalam penanaman nilai budaya Jawa dalam karawitan yaitu kendala dari diri siswa dan kendala secara teknis..

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengukuran FVC yang melebihi nilai 80% tersebut dapat diinterpretasikan bahwa kapasitas fungsi paru responden yang merupakan mahasiswa tidak mengalami gangguan fungsi paru,

Sehubungan dengan hasil evaluasi dokumen kualifikasi saudara, perihal Pekerjaan Pembangunan Jalan Desa Katul Menuju Desa Mambulu ( DAK Tambahan) , maka dengan ini

Gambar 6 Grafik Perbandingan Hasil Uji FTIR Gugus Vinil (-CH=CH2) pada Sampel Sebelum dan Sesudah Reaksi Polimerisasi Hal utama yang diperkirakan menyebabkan sedikitnya

x Dari penelitian ini dalam proses pemasangan kolom dan balok atas pracetak dibutuhkan waktu pemasangan selama 340 menit dengan adanya kolom dan balok atas pracetak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola aktivitas enzim pencernaan pada benih ikan sidat pada saat glass eel awal ditangkap dari alam hingga hingga hari ke 71

Lima tahun yang akan datang umur ayah 3 kali

dan tumbuh serta berubahnya yang terjadi tengah kehidupan masyarakat itu sendiri. Sosiologi tidak menetapkan ke arah mana sesuatu seharusnya berkembang, juga tidak

Berdasarkan data pada Tabel 3 dengan signifikansi α = 0,1 diketahui bahwa terdapat delapan variabel independen yang signifikan berpengaruh terhadap implementasi