• Tidak ada hasil yang ditemukan

ME Yusnandar * PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ME Yusnandar * PENDAHULUAN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

Rancangan acak lengkap (randomize complete design), rancangan acak lengkap kelompok (randomize complete block design) dan rancangan acak lengkap faktorial (randomize complete factorial design) merupakan salah satu bagian dari analisis statistika. Pada rancangan-rancangan ini umumnya sering dipergunakan untuk menganalisis data hasil penelitian percobaan seperti halnya pada bidang peternakan, tanaman pangan, kehutanan, perikanan, kedokteran, biologi, industri dan lain sebagainya. Rancangan acak lengkap dan rancangan acak lengkap kelompok hanya memiliki satu faktor, sedangkan pada rancangan acak lengkap faktorial memiliki lebih dari satu faktor dengan beberapa taraf dan interaksi dari masing-masing faktor.

Rancangan acak lengkap dengan kehomogenan ragam satuan percobaan merupakan suatu rancangan yang sangat sederhana yaitu dengan satu faktor atau satu perlakuan (Budi Susetyo dan Aunuddin, 1992). Rumus matematis dari rancangan acak lengkap adalah :

Yij = µ + Ti + εij

dimana :

Yij = Repons pengamatan individu yang

memperoleh perlakuan ke-i ulangan ke j

µ = Nilai tengah

Ti = Pengaruh perlakuan ke-i

εij = Sisaan

Apabila yang diperoleh tidak terpenuhi asumsi atas kehomogenan dalam suatu data hasil penelitian percobaan, maka dapat dilakukan dengan analisa rancangan acak lengkap kelompok (Randomize Complete Block Design) yaitu suatu upaya pengelompokan yang bertujuan untuk memperkecil galat (nilai

Informatika Pertanian Volume 11 (Desember 2002)

(2)

sisaan) yang disebabkan oleh faktor selain perlakuan dimana kelompok sebagai ulangan dengan rumus matematis sebagai berikut:

YijK= µ + Ki + Tj + εij

dimana :

YijK = respon unit percobaan dalam lelompok

ke-i yang memperoleh perlakuan ke-j

µ = nilai tengah umum

Ki = pengaruh kelompok ke-i

Tj = pengaruh perlakuan ke-j

εij = sisaan

Sementara pada analisis faktorial, percobaan dilakukan dengan banyaknya faktor dan interaksi dari masing-masing faktor atas beberapa taraf dengan rumus matematis sebagai berikut :

Yijk = µ + Ai + Bj + Ai*Bj + εijk

dimana :

Yijk = respon pengamatan individu pada faktor A

ke-i, faktor B ke-j ulangan ke-k

µ = nilai tengah

Ai = Pengaruh faktor A ke-i

Bj = Pengaruh faktor B ke-j

Ai*Bj = Pengaruh interaksi faktor A dan B

εijk = Sisaan

Dari uraian diatas dapat pula dilakukan pengujian perbandingan atas beberapa taraf dari masing-masing faktor dengan menggunakan metode Least Significant Different (LSD) atau metode Duncan’s multiple range test pada tingkat alpha tertentu (α=5%). Dari hasil analisis akan diketahui berbeda nyata (significant) atau tidak berbeda nyata (non significant), sedangkan dalam pengembangan lebih lanjut dapat dianalisis

dengan contrast orthogonal atau polynomial orthogonal apabila

(3)

jarak yang sama, disamping hal tersebut dapat dilakukan analisis Least Square Mean (nilai tengah kuadrat terkecil)

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui sejauh mana ketiga rancangan analisis tersebut dapat diaplikasikan dalam pengolahan data terhadap data hasil penelitian percobaan.

DATA MANAJEMEN

a. Rancangan Percobaan

Rancangan percobaan ini dibagi dalam 2 tahap sebagai perlakuan

atau factor, tahap pertama adalah R1 yaitu ransum ditambah

konsentrat sebanyak 25%, dan tahap kedua adalah R2 yaitu ransum

ditambah konsentrat sebanyak 50% yang diberikan pada ternak ayam buras berjenis kelamin Jantan (S1) dan Betina (S2) dengan 4 ulangan

pada ternak usia 7 hari.

Tujuan dari percobaan ini untuk mengetahui pengaruh ransum (R1

dan R2) terhadap pertumbuhan anak ayam buras baik jantan maupun

betina (S1 dan S2) setelah satu minggu pemberian ransum, maka

dilakukan pengujian terhadap bobot hidup dan bagian-bagian usus mulai dari tembolok sampai usus paling bawah sebagai parameter/variable yang diukur yaitu :

• X1 = Bobot Hidup (BH);

• X2 = CROP (tembolok);

• X3 = PROVENTICULLUS (lambung enzim);

• X4 = GIZZARD (rempela);

• X5 = DUODENUM (usus 12 jari);

• X6 = JEJUNUM (usus kosong;

• X7 = ILEUM (usus penyerapan) dan

• X8 = SECUM (usus buntu).

Data yang diperoleh dari hasil penelitian di Laboratorium, selanjutnya ditabulasi seperti contoh pada Tabel 1, untuk memudahkan dalam pengelompokan atau pencatatan dari masing-masing parameter yang akan dianalisis.

(4)

Tabel 1. Pemberian Ransum ditambah 25% konsentrat (R1)

dan Ransum ditambah 50% konsentrat (R2) pada

Ayam Buras Pejantan dan Betina pada Umur 7 hari. Bobot Hidup (BH) (gr) Perlakuan Ulangan Jantan (1) Betina (2) R + 25% Konsentrat ( R1 ) 1 2 3 4 25.00 31.13 31.12 30.39 33.72 30.49 30.30 32.16 R + 50% Konsentrat ( R2 ) 1 2 3 4 29.85 28.07 34.50 33.31 33.11 29.50 30.13 30.00 Parameter yang dianalisis pada makalah ini hanya parameter BH dengan rancangan Faktorial (Sudjana, 1980) dan persamaan modelnya adalah Yijk = µ + Ai + Bj + Ai*Bj + εijk.

dimana :

Yijk = respons pengamatan individu karena pengaruh

bersama taraf ke-i faktor A, taraf ke-j faktor B pada ulangan k

µ = nilai rata-rata

Ai = pengaruh perlakuan pada taraf ke-i faktor

Ransum

Bj = pengaruh perlakuan pada tafar ke-j faktor Sex

Ai*Bj = pengaruh interaksi antara taraf ke-i faktor

Ransum dengan taraf ke-j faktor Sex

εijk = kesalahan percobaan pada ulangan ke-k karena

kombinasi perlakuan (ij)

dengan : i = 1,2 ; j = 1,2

Program statistik yang dipergunakan dalam analisis data ini adalah program “Statistical Analysis System (SAS)”.

(5)

b. Prosedur Kerja

Data primer hasil penelitian pada Tabel 1 perlu ditabulasi secara baik dan benar sehingga data yang akan dianalisis

menjadi valid (syah). Untuk pemasukan data dapat

mempergunakan program pendukung seperti Lotus 123, Excell atau ASCII (non document).

Dalam analisis rancangan acak lengkap, rancangan acak lengkap kelompok, dan rancangan acak lengkap faktorial dapat mempergunakan paket program statistika diantaranya MSUSTAT, SAS dan SPSS. Sebelum dilakukan analisis data diperlukan penyesuaian format, sehingga dapat dibaca oleh program statistika yang akan dipergunakan. Sebagaimana dikemukakan (Yusnandar, 1999) bahwa dalam memilih program statistika, sebaiknya disesuaikan dengan data yang akan diolah (dianalisis) terutama apabila data yang memiliki variable (peubah) lebih besar atau dalam menganalisis diperlukan pengembangan lebih lanjut.

Tabulasi data sebagaimana tertera pada Tabel 1, selanjutnya perlu dilakukan perubahan format sehingga compatible dengan program statistika yang akan dipergunakan seperti pada Tabel 2.

Tabel 2. Format data yang compatible dengan program Statistika.

Ransum Sex Ulangan No. Ternak Bobot Hidup (X1)

1 1 1 31 25.00 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 49 56 61 4 37 53 67 14 33 57 63 1 27 18 39 31.13 31.12 30.39 33.72 30.49 30.30 32.16 29.85 28.07 34.50 33.31 33.11 29.50 30.13 30.00

(6)

c. Program Statistika

MSUSTAT versi 3.0 dengan sistem MS-DOS (Anonymous, 1982) dapat mengaplikasi rancangan acak lengkap, rancangan acak lengkap kelompok dan rancangan acak lengkap faktorial yaitu dengan memilih program Analysis Variance Multi Factor (AVMF) dengan jumlah faktor 1 – 4, faktor yang memiliki klasifikasi 2 – 100 taraf. Format data yang compatible dengan MSUSTAT yaitu mempergunakan format ASCII (non document), sedangkan prosedur kerja dari program MSUSTAT adalah menganalisis satu per satu dari setiap peubah, sedangkan untuk uji perbandingan rata-rata secara otomatis dengan metoda LSD pada tingkat alpha 5%, bila diperlukan dapat menganalisis contrast.

SAS versi 12.0 for Windows (Anonymous, 1996) merupakan program statistika yang cukup handal didalam menganalisis data dari berbagai analisis statistika. Untuk menganalisis ketiga rancangan tersebut dapat menggunakan Proc ANOVA dan Proc GLM. Program SAS dapat menganalisis sekaligus sesuai kebutuhan pengguna sehingga cukup efisien dan efektif, sedangkan untuk menganalisis uji perbandingan rata-rata dapat menggunakan lebih dari satu metoda atau sesuai dengan pilihan yang diinginkan pengguna seperti halnya metoda Duncan, LSD, Tukey, disamping dapat menganalisis LSMEANS (Least Square Mean) yaitu menghitung nilai tengah kuadrat terkecil dari setiap faktor dan interaksi. Untuk mendapatkan hasil analisis LSMEANS dapat mempergunakan Proc GLM.

SPSS versi 6.0 for windows (Anonymous, 1993) merupakan paket program statistika yang sering dipergunakan oleh perusahaan-perusahaan industri didalam melakukan pengolahan data khususnya pada bidang sosial ekonomi. Bentuk penyajian dari SPSS baik dari segi pemasukan data maupun pengoperasiannya identik dengan program Excell yaitu setiap kolom merupakan peubah. Dalam menganalisis rancangan acak lengkap, rancangan kelompok dan rancangan factorial pada SPSS yaitu mengklik “Statistic” pada menu yang selanjutnya dapat memilih “simple factorial” atau “general factorial”, dan berbagai pilihan ke Contrast dan LSMEANS.

(7)

Dalam input dengan format ASCII (non document) dapat dibaca oleh ketiga program statistika (MSUSTAT, SAS dan SPSS) atau langsung dengan program STATISTIKA terkecuali untuk MSUSTAT selalu menggunakan bentuk non document. Berikut merupakan format data dalam SPSS dan SAS.

Gambar 1. Format data dan proses analisis pada SPSS

Gambar 2. Format Data pada SAS

Dari Gambar 1 dan 2 memperlihatkan format data untuk analisis ketiga rancangan, dimana pada kolom 1 dan 2 menunjukkan Faktor R dan, S, sedangkan kolom 3 dan 4 merupakan ulangan dan nomor ternak. Kolom 5 – 8 merupakan peubah atau parameter yang akan dianalisis dari suatu data dan untuk non data (missing) dapat dibuat dengan “.” (titik).

(8)

Penyelesaian analisis Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan mempergunakan program SAS (Mukhyidin, 1993), dan data yang diaplikasikan dalam penyelesaian analisis ini sebagaimana tertera pada Tabel 2 dengan prosedur pemograman secara umum sebagai berikut :

OPTION PS=80 LS=100; TITLE ‘DAY1GB(G/B)’;

LIBNAME IN C:\MY DOCUMENT\YUS\; DATA DAY1GB;

INFILE ‘C:\MY DOCUMENT\YUS\DAY1GB;

INPUT R S U NT BH PROV GIZZ JEJUN ILEUM SEC; CARDS; ; PROC GLM; CLASS R; MODEL BH=R; PROC GLM; CLASS R S; MODEL BH=R S; PROC GLM; CLASS R S;

MODEL BH CROP PROV GIZZ DUOD JEJUN ILEUM SEC=R S R*S; MEANS R S R*S/DUNCAN;

RUN;

PROC MEANS MAXDEC=2 N MEAN STDERR;

VAR BH CROP PROV GIZZ DUOD JEJUN ILEUM SEC; BY R S;

RUN;

PROC MEANS MAXDEC=2 N MEAN STDERR;

VAR BH CROP PROV GIZZ DUOD JEJUN ILEUM SEC; BY R;

RUN;

PROC SORT DATA=DAY1GB;

PROC MEANS MAXDEC=2 N MEAN STDERR;

VAR BH CROP PROV GIZZ DUOD JEJUN ILEUM SEC; BY S; RUN;

(9)

HASIL ANALISIS

DAY1(G/B) 20:43 Thursday, November 18, 1999 58 RANCANGAN ACAK LENGKAP

General Linear Model Procedure Class Level Information Class Levels Values

R 2 1 2

Number of observations in data set = 16 Analysis of Variance Procedure Dependent Variable: BH

Source DF Sum of Squares Mean Square F Value Pr > F Model 1 1.05575625 1.05575625 0.18 0.6747 Error 14 80.44068750 5.74576339

Corrected Total 15 81.49644375

R-Square C.V. Root MSE BH Mean 0.012955 7.782098 2.39703221 30.80187500 Source DF Anova SS Mean Square F Value Pr > F R 1 1.05575625 1.05575625 0.18 0.6747

DAY1(G/B) 20:43 Thursday, November 18, 1999 61 RANCANGAN ACAK LENGKAP KELOMPOK

Class Level Information Class Levels Values

R 2 1 2 S 2 1 2

Number of observations in data set = 16 Dependent Variable: BH

Source DF Sum of Squares Mean Square F Value Pr > F Model 2 3.51281250 1.75640625 0.29 0.7510 Error 13 77.98363125 5.99874087

Corrected Total 15 81.49644375

R-Square C.V. Root MSE BH Mean 0.043104 7.951570 2.44923271 30.80187500 Source DF Anova SS Mean Square F Value Pr > F R 1 1.05575625 1.05575625 0.18 0.6817 S 1 2.45705625 2.45705625 0.41 0.5333

(10)

DAY1(G/B) 20:43 Thursday, November 18, 1999 65 RANCANGAN ACAK LENGKAP FAKTORIAL

General Linear Models Procedure Class Level Information Class Levels Values

R 2 1 2 S 2 1 2

Number of observations in data set = 16 Dependent Variable: BH

Source DF Sum of Squares Mean Square F Value Pr > F Model 3 12.89171875 4.29723958 0.75 0.5422 Error 12 68.60472500 5.71706042

Corrected Total 15 81.49644375

R-Square C.V. Root MSE BH Mean 0.158188 7.762636 2.39103752 30.80187500 Source DF Type I SS Mean Square F Value Pr > F R 1 1.05575625 1.05575625 0.18 0.6750 S 1 2.45705625 2.45705625 0.43 0.5245 R*S 1 9.37890625 9.37890625 1.64 0.2245

Duncan's Multiple Range Test for variable: BH

NOTE: This test controls the type I comparisonwise error rate, not the experimentwise error rate

Alpha= 0.05 df= 12 MSE= 5.71706 Number of Means 2

Critical Range 2.605

Means with the same letter are not significantly different. Duncan Grouping Mean N R

A 31.059 8 2 A 30.545 8 1 Duncan Grouping Mean N S A 31.194 8 2 A 30.410 8 1

(11)

Level of Level of ---BH--- R S N Mean SD 1 1 4 29.3875000 2.95074426 1 2 4 31.7025000 1.59965361 2 1 4 31.4325000 2.98581508 2 2 4 30.6850000 1.63931896 --- R=1 S=1 --- Variable N Mean Std Error

--- BH 4 29.39 1.48 CROP 4 0.54 0.05 PROV 4 0.31 0.04 GIZZ 4 1.75 0.23 DUOD 4 0.42 0.05 JEJUN 4 0.45 0.06 ILEUM 4 0.86 0.49 SEC 4 0.77 0.48 --- --- R=1 S=2 --- Variable N Mean Std Error

--- BH 4 31.70 0.80 CROP 4 0.47 0.09 PROV 4 0.27 0.01 GIZZ 4 1.76 0.02 DUOD 4 0.40 0.04 JEJUN 4 0.31 0.05 ILEUM 4 0.29 0.03 SEC 4 0.22 0.05 --- --- R=2 S=1 ---

(12)

Variable N Mean Std Error --- BH 4 31.43 1.49 CROP 4 0.65 0.28 PROV 4 0.59 0.27 GIZZ 4 2.38 0.67 DUOD 4 0.73 0.31 JEJUN 4 0.65 0.25 ILEUM 4 0.58 0.25 SEC 4 0.52 0.23 --- --- R=2 S=2 --- Variable N Mean Std Error

--- BH 4 30.69 0.82 CROP 4 0.81 0.21 PROV 4 0.58 0.24 GIZZ 4 2.18 0.24 DUOD 4 0.72 0.23 JEJUN 4 0.67 0.25 ILEUM 4 0.56 0.23 SEC 4 0.55 0.26 --- --- R=1 --- Variable N Mean Std Error

--- BH 8 30.55 0.89 CROP 8 0.51 0.05 PROV 8 0.29 0.02 GIZZ 8 1.76 0.10 DUOD 8 0.41 0.03 JEJUN 8 0.38 0.05 ILEUM 8 0.57 0.25 SEC 8 0.50 0.25 --- --- R=2 ---

(13)

Variable N Mean Std Error --- BH 8 31.06 0.80 CROP 8 0.73 0.16 PROV 8 0.58 0.16 GIZZ 8 2.28 0.33 DUOD 8 0.73 0.18 JEJUN 8 0.66 0.16 ILEUM 8 0.57 0.16 SEC 8 0.54 0.16 --- --- S=1 --- Variable N Mean Std Error

--- BH 4 29.39 1.48 CROP 4 0.54 0.05 PROV 4 0.31 0.04 GIZZ 4 1.75 0.23 DUOD 4 0.42 0.05 JEJUN 4 0.45 0.06 ILEUM 4 0.86 0.49 SEC 4 0.77 0.48 --- INTERPRETASI HASIL Rancangan Acak Lengkap

Pernyataan Class pada hasil analisis menunjukkan identitas

faktor dapat berbentuk numerik atau alphabet dimana R

merupakan class (faktor 1), dengan jumlah taraf 2 dan setiap

taraf berkodekan 1 dan 2. Sedangkan BH merupakan peubah atau parameter yang dianalisis. Nilai statistik F pada sidik ragam rancangan acak lengkap yaitu sebesar 0,18 adalah untuk menguji antar nilai faktor dengan nilai peluang sebesar 0.6747

dan R2 = 0.1296 pada taraf 5%, (P>0.05) sehingga dengan

(14)

dengan kata lain tidak berbeda nyata (non significant). Pada Tabel 3., Tabel 4. dan Tabel 5. merupakan sidik ragam dari masing-masing rancangan analisis BH sebagai peubah bebas (dependent variable).

Tabel 3. Analisa Keragaman pada Rancangan Acak Lengkap Sumber

Keragaman DB Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F Pr

R Error Total 1 14 15 1,0558 80,4407 81,4965 1,0558 0,18 0,675 R2 = 0.1296

Rancangan Acak Lengkap Kelompok

Rancangan ini digunakan apabila tidak terpenuhinya asumsi kehomogenan dari suatu percobaan. Tujuan dari pengelompokan ini adalah untuk memperkecil nilai sisaan selain faktor, apabila ditambahkan satu faktor yaitu faktor S, maka nilai sisaan akan lebih kecil, hal ini disebabkan adanya penambahan derajat bebas (Degree of Freedom).

Hasil analisis rancangan acak kelompok diperoleh Nilai Fhitung untuk

perlakuan R sebesar 0.18 dengan nilai probabilitas sebesar 0.682 dan nilai Fhitung untuk perlakuan S sebesar 0.41 dengan nilai probabilitas

sebesar 0.533, dan R2 = 0.0431 (Tabel 4.).

Tabel 4. Analisa Keragaman pada Rancangan Acak Lengkap Kelompok

Sumber

Keragaman DB Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F Pr R S Error Total 1 1 13 15 1,0558 2,4571 77,9836 81,4964 1,0558 2,4571 9,3789 0.18 0.41 0.682 0.533 R2 = 0.0431

(15)

Rancangan Acak Lengkap Faktorial

Rancangan ini memiliki lebih dari satu faktor sebagai perlakuan dan kombinasi dari masing-masing taraf atas setiap perlakuan atau interaksi antara faktor, dimana pada faktor R dan faktor S masing-masing memiliki 2 taraf, maka akan terdapat 4 kombinasi yaitu R1S1; R1S2; R2S1 dan R2S2.

Dari hasil analisis rancangan faktorial (Tabel 5.) diperoleh

nilai Fhitung untuk model sebesar 0.75, perlakuan R = 0.18,

perlakuan S = 0.43 dan interaksi dari R dan S = 1.64. dan R2 =

0.1582 selanjutnya Fhitung dibandingkan dengan Ftabel dari hasil

analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa analisis ini tidak bermakna (No Significant) karena Fhitung < Ftabel begitu pula R2 <

50 %. Sedangkan hasil uji perbandingan dengan metoda Duncan’s multiple range test pada rancangan faktorial tidak memiliki makna yang berbeda karena memiliki huruf yang sama (A) baik pada faktor R maupun faktor S.

Tabel 5. Analisa Keragaman pada Rancangan Faktorial

Sumber DB Jumlah

Kuadrat Kuadrat Tengah F Pr Ftabel

Model R S R*S Error Total 3 1 1 1 12 15 12.8170 1,0558 2,4571 9,3789 68,6047 81,4964 1.2972 1,0558 2,4571 9,3789 68,6047 0.75 0,18 0,43 1,64 0.542 0.675 0.525 0.225 8.74 10.13 10.13 10.13 R2 = 0.1582

Hasil uji lanjut atau perbandingan rata-rata dari analisis Rancangan Faktorial dalam rancangan acak lengkap dengan

metoda Duncan’s multiple range test seperti terlihat pada Tabel

(16)

Tabel 6. Hasil Uji Lanjut (Perbandingan rata-rata) antar Faktor dan Interaksi dengan metoda Duncan

Faktor dan

Interaksi Rata-rata Signifikasi (Duncan Grouping)

R1 R2 S1 S2 R1S1 R1S2 R2S1 R2S2 30.545 31.059 30.410 31.194 29.388 31.703 31.433 30.685 A A A A A A A A Keterangan : R1 : Ransum + 25% Konsentrat;

R2 : Ransum dengan 50% konsentrat;

S1 : Jantan;

S2 : Betina;

R1S1 , R1S2 , R2S1 , R2S2 : Hasil Interaksi

Pada huruf yang sama dari masing-masing faktor pada kolom 3 berarti tidak berbeda nyata, sedangkan apabila terdapat huruf yang berbeda berarti berbeda nyata pada tingkat alpha 5% (P>0.05).

Dengan tidak adanya perbedaan nyata (non siginificant), maka uji lanjut atas taraf dari masing-masing faktor, sebaiknya tidak perlu dilanjutkan baik dengan metode Least Significant Different (LSD) maupun Duncan’s multiple range test atau dengan metoda lainnya.

KESIMPULAN

Rancangan acak lengkap, rancangan acak lengkap kelompok, dan rancangan acak lengkap faktorial pada data hasil penelitian percobaan dari berbagai bidang disiplin ilmu, untuk lebih efektif dan efisien dalam pengolahan data statistika dapat mempergunakan piranti lunak komputer seperti MSUSTAT, SPSS, SAS atau piranti lunak lain yang mudah dioperasikan sesuai kebutuhan.

(17)

Program SAS merupakan program yang sangat baik bila dalam penganalisaan data statistika perlu dikembangkan lebih lanjut atau akan melakukan kombinasi dari berbagai analisis statistika. Apabila hasil analisis berpotensi significant, dapat dilanjutkan ke uji lanjut atau perbandingan rata-rata dengan menggunakan metode Least Significant Different atau Duncan’s multi range test.

Dari hasil analisis baik rancangan acak lengkap/kelompok maupun rancangan faktorial dengan parameter BH sebagai

respon dan berdasarkan nilai Fhitung dan R2 ternyata tidak

berbeda nyata, begitu pula hasil uji lanjut atau perbadingan dari masing-masing faktor pada rancangan faktorial tidak berbeda nyata karena memiliki huruf yang sama yaitu ‘A’ (Duncan Grouping).

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 1982. MSUSTAT (Montana State University Statistic) versi 3.0 for MS DOS

Anonymous, 1993. SPSS (Statistical Product Service Solution) versi 6.0 for Windows.

Anonymous, 1996. SAS (Statistical Analysis System) versi 12.0 for Windows.

Sudjana, 1980. Design dan Analisis Eksperimen, Tarsito, Bandung

Susetyo, Budi dan Aunuddin. 1992. Penggunaan Komputer Mikro untuk Biologi Lingkungan Pusat Antar Universitas Ilmu Hayat. Institut Pertanian Bogor.

Yusnandar,M.E. 1999. Penggunaan Fungsi ‘Proc GLM’ pada SAS (Statistical Analysis System) Dalam Menganalisa Data. Prosiding Lokakarya Fungsional non Peneliti. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan.

Gambar

Tabel 1.   Pemberian Ransum ditambah 25% konsentrat  (R 1 )  dan Ransum   ditambah 50% konsentrat  (R 2 ) pada  Ayam Buras Pejantan dan Betina pada Umur 7 hari
Tabel 2.   Format data yang  compatible dengan program  Statistika.
Gambar 1. Format data dan proses analisis pada SPSS
Tabel  3.    Analisa Keragaman pada Rancangan Acak Lengkap  Sumber  Keragaman  DB Jumlah Kuadrat  Kuadrat Tengah  F Pr  R  Error  Total  1  14 15  1,0558  80,4407 81,4965  1,0558  0,18  0,675  R 2  = 0.1296
+3

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil wawancara tersebut, dapat dikatakan bahwa subjek dengan kecerdasan dominan eksistensial, intrapersonal dan visual telah melalui tahap pemahaman masalah dengan cara

6 Berdasarkan uraian diatas dan hasil penelitian terdahulu yang telah dilakukan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi realisasi penerimaan pajak daerah, maka

0,0035 kg/cm 2 – 0,0053 kg/cm 2 dengan rata-rata 0,0043 kg/cm 2 .Berdasarkan hasil analisis sidik ragam diperoleh bahwa perbandingan tepung sukun dan terigu berpengaruh

No.G-109

memerlukan pihak orang lain untuk membuatkannya, dalam hal seperti itu dapat dilakukan melalui jual beli istishna’ yaitu akad jual beli dalam bentuk pemesanan, pembuatan

Konsep orientasi pada lahan yang tinggi sebagai tempat yang memiliki nilai utama dapat dijelaskan sebagai berikut: (1) posisi dan orientasi pura-pura di Desa Batukandik memiliki

PENGARUH METODE ROLE PLAYING TERHADAP PENINGKATAN PENGUASAAN GERAK DALAM PERMAINAN BOLABASKET.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

iz 2014, rezultati ovoga istraživanja pokazuju da na smanjenje broja pušača najma- nje utječe ograničavanje oglašavanja i reklamiranja duhan- skih proizvoda te se znatno