• Tidak ada hasil yang ditemukan

Competitor, Nomor 1 Tahun 4, Pebruari 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Competitor, Nomor 1 Tahun 4, Pebruari 2012"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

*) Dosen PGSD Dikjas S1 FIK UNM 42

HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK TUNGKAI, KEKUATAN OTOT PERUT, DAN PANJANG TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN JAUHNYA

TENDANGAN DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA MAHASISWA FIK UNM

OLEH:

HASYIM )*

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara daya ledak tungkai, kekuatan otot perut, dan panjang tungkai dengan kemampuan jauhnya tendangan dalam permainan sepakbola pada mahasiswa FIK UNM. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa FIK UNM Jurusan Penjas PGSD S1 yang telah memperogramkan mata kuliah tenis meja dengan jumlah sampel penelitian 40 orang mahasiswa yang dipilih secara random sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis korelasi dan regresi dengan menggunakan sistem SPSS Versi 15.00 pada taraf signifikan 95% atau 0,05. Bertolak dari hasil analisis data, maka penelitian ini menyimpulkan bahwa: (1) Ada hubungan yang signifikan daya ledak tungkai dengan kemampuan jauhnya tendangan dalam permainan sepakbola pada mahasiswa FIK UNM, terbukti r0 = 0,867 (P < α0,05), (2) Ada hubungan yang signifikan kekuatan otot perut dengan kemampuan jauhnya tendangan dalam permainan sepakbola pada mahasiswa FIK UNM, terbukti r0 = 0,779 (P < α0,05), (3) Ada hubungan yang signifikan panjang tungkai dengan kemampuan jauhnya tendangan dalam permainan sepakbola pada mahasiswa FIK UNM, terbukti r0 = 0,832 (P < α0,05), dan (4) Ada hubungan yang signifikan antara daya ledak tungkai, kekuatan otot perut, dan panjang tungkai dengan kemampuan jauhnya tendangan dalam permainan sepakbola pada mahasiswa FIK UNM, terbukti R0 = 0,928 (P < α0,05)

Kata Kunci: Daya Ledak Tungkai, kekuatan Otot Perut, Panjang Tungkai, Jauhnya Tendangan Sepakbola

ABSTRACT

This study aims to determine the relationship between limb explosive power, strength of abdominal muscles, and leg length with the ability to kick away in the game of football at UNM student FIK. This study includes a descriptive type of research. The study population was all college students of FIK UNM

(2)

*) Dosen PGSD Dikjas S1 FIK UNM 43

Department Penjas PGSD S1 football courses have been programmed with a sample of the study 40 students chosen at random sampling. Data analysis techniques used were correlation and regression analysis techniques using SPSS system version 15:00 on 95% or a significant level of 0.05. Starting from the results of data analysis, the study concluded that: (1) There is a significant relationship with the explosive power leg kicks away the ability of the football game on FIK UNM college student, proved to r0 = 0.867 (P < α0,05), (2) There is significant relationship with the strength of your abdominal muscles kick away the ability of the football game on FIK UNM college student, proved to r0 = 0.779 (P < α0,05), (3) There is a significant relationship with long legs kicking away the ability in the game of football at UNM college student FIK , proved to be r0 = 0.832 (P < α0,05), and (4) There is a significant relationship between explosive power leg, abdominal muscle strength, and long legs to kick away the ability of the football game on FIK UNM college student, proved to R0 = 0.928 (P

< α0,05).

Key Words: Explosive Power Leg, Abdominal Muscle Strength, Leg Length, Away Kick Soccer

PENDAHULUAN

Di sekolah, cabang olahraga sepakbola merupakan hal yang tidak asing lagi apalagi sekolah yang ada di daerah. Menurut kenyataan yang ditemukan bahwa cabang olahraga sepakbola sangat menjamur sehingga setiap waktu luang selalu menempatkan diri untuk melakukannya. Faktor yang mendasar menjadi pendukung dalam teknik jauhnya tendangan dalam permainan sepakbola adalah kemampuan fisik. Untuk mencapai hasil tendangan yang maksimal selain kondisi fisik, teknik juga harus diperhatikan khususnya teknik menendang bola jauh. Penguasaan teknik dasar sepakbola terutama teknik menendang bola sangat berarti bagi seorang pemain agar hasil tendangan bola yang dilakukan lebih keras, terarah dan akurat.

Menendang bola merupakan suatu cara untuk memindahkan bola dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kaki. Jauhnya suatu tendangan dalam permainan sepak

bola dapat dilakukan dalam keadaan bola diam, menggelinding dan bola melayang di udara. Namun pada dasarnya kemampuan teknik jauhnya tendangan dalam permainan sepakbola perlu dukungan baik dari kondisi fisik bagi individu. Jika penguraian sebelumnya, tentunya dasar dari kondisi fisik itu sendiri yaitu daya ledak tungkai, kekuatan otot perut dan panjang tungkai.

Tungkai adalah penggerak setiap aktifitas olahraga. Dalam melakukan teknik gerakan tendangan tentunya yang beraktifitas adalah tungkai.

Tungkai yang panjang memberikan ruang gerak yang lebih luas untuk melakukan tendangan secara maksimal.

Daya ledak merupakan kemampuan seseorang di dalam proses melakukan aktifitas secara maksimal dalam waktu yang singkat. Daya ledak tungkai adalah kemampuan tungkai dalam mengatasi aktifitas tersebut secara maksimal dalam waktu yang singkat. Daya ledak tungkai dalam proses pelaksanaan jauhnya tendangan pada permainan sepakbola merupakan

(3)

*) Dosen PGSD Dikjas S1 FIK UNM 44 penggerak untuk mencapai jarak yang maksimal. Kekuatan adalah suatu komponen fisik yang tidak kalah pentingnya dalam upaya mendukung tercapainya suatu prestasi pada umumnya, khususnya dalam permainan sepakbola. Kekuatan merupakan daya penggerak setiap kegiatan fisik. Kekuatan dapat pula membangkitkan ketegangan pada waktu menerima pada waktu tertentu. Kekuatan otot perut yang dimiliki oleh setiap pemain akan memberikan dampak positif dalam pengembangan teknik jauhnya tendangan dalam permainan sepak bola. Perlu dipahami bahwa kemampuan batang badan untuk bergerak akan berpusat pada bagian abdominialis, sehingga untuk gerakan menyundul atau heading bola akan mempergunakan jaringan otot abdominialis secara dominan.

Artinya bahwa setiap pemain harus memiliki kekuatan otot perut.

Dengan demikian, gerakan sit up adalah gerakan pengembangan otot- otot abdominialis untuk membantu dalam menunjang heading dalam permainan sepakbola.

Teknik Tendangan Sepakbola

Dalam permainan sepakbola dikenal banyak teknik dasar yang biasa digunakan dan merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh setiap pemain sepakbola. Teknik dasar yangdimaksud adalah: teknik menendang, teknik menggiring bola, teknik menahan bola, teknik menyundul bola, teknik merebut bola, teknik lemparan ke dalam.

Teknik permainan sepakbola adalah suatu gerakan teknik yang dilakukan untuk memainkan bola disertai gerak tubuh. Remmy Muchtar (1992) mengemukakan bahwa:

“teknik sepakbola adalah cara

pengolahan bola maupun pengolahan gerak tubuh dalam bermain.”

Sedangkan Ilyas Hadadde dan Ismail Tola (1991) mengemukakan bahwa: “Yang dimaksud dengan teknik dalam permainan sepakbola adalah semua gerakan dengan atau tanpa bola yang berguna dalam permainan.” Kemudian ditambahkan lagi ciri-ciri teknik sepakbola sebagai berikut: (1) Teknik sepakbola selalu berkembang menuju kesempurnaan tidak tetap untuk selama-lamanya.

Teknik yang baik membantu mencapai kecepatan maksimum dengan usaha minimum, (2) Teknik sepakbola berkembang sesuai dengan perkembangan kekuatan (strength), kecepatan (speed), stamina, tugas- tugas atau fungsi fisik lainnya, dan (3) Teknik sepakbola tergantung dari sifat-sifat istimewa individu.

Teknik permainan sepakbola khususnya menendang bola tidak boleh dianggap remeh, karena walaupun memiliki kekuatan tanpa menguasai teknik-teknik itu dengan baik, maka tidak akan dapat menghasilkan tendangan bola yang jauh dan melambung. Sebaliknya kekuatan yang didukung oleh penguasaan teknik-teknik yang sempurna akan dapat menghasilkan tendangan bola yang akurat. Untuk mencapai hasil tendangan yang maksimal selain kondisi fisik, teknik juga harus diperhatikan khususnya teknik tendangan menendang bola jauh atau bola melambung.

Penguasaan teknik dasar sepakbola terutama teknik menendang bola sangat berarti bagi seorang pemain agar hasil tendangan bola yang dilakukan lebih keras, terarah dan akurat. Menendang bola merupakan suatu cara untuk memindahkan bola dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kaki. Menurut

(4)

*) Dosen PGSD Dikjas S1 FIK UNM 45 A. Sarumpaet, dkk (1992) bahwa:

“Menendang bola merupakan suatu usaha untuk memindahkan bola dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kaki atau bahagian kaki.” Menendang bola jauh dapat dilakukan dalam keadaan bola diam, menggelinding dan bola melayang di udara. Dalam permainan sepak bola, latihan menendang tidak boleh diangap remeh, sebab dapat mengalirkan serangan sesegera mungkin dari daerah pertahanan ke daerah penyerangan di pihak lawan, bukan hanya itu tujuan menendang bola menurut A. Sarumpaet, dkk.

(1992) bahw: (1) Untuk memberikan bola kepada teman atau mengopor bola, (2) Dalam usaha memasukkan bola ke gawang lawan, dan (3) Untuk memberikan atau menghidupkan bola kembali setelah terjadi suatu pelanggaran penjuru, tendangan gawang dan sebagainya. Untuk memperoleh hasil tendangan yang maksimal sesuai dengan kebutuhannya dalam permainan, selain kekuatan, teknik dan gerakan-gerakan dari tubuh sangat penting seperti;

awalan, letak kaki tumpu, gerakan ayun dari kaki tendang, posisi tubuh, gerakan lengan dan gerakan ikutan dari kaki tendang. Menurut Ilyas Hadadde dan Ismail tola (1991) mengemukakan bahwa bagian badan yang memegang peranan penting waktu melakukan tendangan bola adalah: “kaki tumpu, kaki tendang, gerakan badan dan mata.”

Untuk mendapatkan jarak tendangan bola yang maksimal dibutuhkan dukungan dari gerakan-gerakan yang terkoordinasi sehingga menampakkan satu kesatuan gerak tendangan bola yang benar. Dalam usaha mencapai koordinasi gerakan tersebut perlu adanya latihan yang teratur, terencana dan intensif

sehingga akan melahirkan bentuk gerakan yang terampil dengan teknik-teknik menendang bola yang benar. Koordinasi gerakan yang diharapkan dalam menendang bola jauh adalah awalan, letak kaki tumpu, kaki tendang, perkenaan kaki pada bola, gerakan badan, gerakan tangan dan mata.

Daya Ledak Tungkai

Daya ledak adalah kemampuan otot untuk mengatasi tahanan dan kontraksi yang sangat cepat, jadi kekuatan dan kecepatan haruslah ditingkatkan menjadi apa yang disebut daya ledak. Harsono (1988) mengemukakan bahwa: “Power lebih diperlukan dalam semua cabang olahraga, karena di dalam power terdapat kekuatan dan kecepatan”. Pengembangan tenaga eksplosive power dalam eksperimen ini dilakukan dengan latihan kombinasi kekuatan dan kecepatan.

Kekuatan dan kecepatan adalah dua unsur komponen kondisi fisik yang menentukan tingkat power, sehingga dalam proses pengembangan untuk mencapai kualitas power yang diharapkan adalah dilakukan dengan melatih kekuatan dan kecepatan secara bersama-sama. Seperti dikemukakan oleh Jansen, CR.

(1983) bahwa: “Power can be increased by increasing strenght with out acrificing speed of movement withoutacrificing strenght, or by increasing both speed and strenght”. Maksud dari pendapat di atas adalah power dipengaruhi oleh dua unsur yaitu kekuatan dan kecepatan sehingga dalam metode pengembangan dapat dilakukan dengan cara peningkatan kekuatan tanpa mengabaikan tanpa kecepatan, peningkatan kecepatan tanpa mengabaikan kekuatan, peningkatan

(5)

*) Dosen PGSD Dikjas S1 FIK UNM 46 kekuatan dan kecepatan serta bersama-sama. Berdasarkan uraian di atas tentang power, dapat di simpulkan bahwa power atau daya ledak adalah kemampuan otot atau sekelompok otot dalam melakukan kerja secara eksplosif, power dipengaruhi oleh kekuatan dan kecepatan kontraksi otot. Ditinjau dari kegunaannya di mana kekuatan berperan utama dalam gerakannya.

Kekuatan dan kecepatan kontraksi otot pada bagian tungkai sangat menentukan jarak jauhnya tendangan dalam permainan sepakbola.

Kekuatan Otot perut

Kekuatan otot sebagai kemampuan otot atau sekelompok otot untuk mengatasi tahanan dalam menjalankan aktivitas fisik. Dalam melakukan tendangan bola, kekuatan otot perut diperlukan untuk medapatkan ruang gerak yang lebih luas terhadap bola yang ditendang sehingga dapat meluncur lebih jauh.

Dengan kekuatan otot perut sebagai pusat tenaga akan menghasilkan tendangan yang lebih jauh d ibandingkan dengan otot perut yang lemah. Harsono (1988) bahwa:

“Kekuatan adalah kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan.” Untuk itu latihan-latihan yang cocok untuk memperkembangkan kekuatan adalah latihan-latihan tahanan (resistence exercise), dimana harus mengangkat, mendorong, atau menarik suatu beban. Beban tersebut bisa beban anggota tubuh kita sendiri, ataupun beban atau bobot dari luar (external exercise). Agar efektif hasilnya, maka latihan tahanan haruslah dilakukan sedemikian rupa sehingga individu dapat mengeluarkan tenaga makasimal atau hampir maksimal untuk menahan yang dilakukan

sedemikian rupa sehingga individu dapat mengeluarkan tenaga maksimal atau hampir maksimal uuntuk menahan suatu beban.

Beban yang digunakan harus sedikit demi sedikit bertambah berat agar perkembangan otot terjamin dan latihan dilakukan secara progresif dan tidak berhenti pada beban atau bobot tertentu. Otot yang kuat akan dapat melakukan kerja fisik sehari- hari secara efesien tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan. Kekuatan otot merupakan kontraksi maksimal yang dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot. Pada kontraksi otot memendek dan besarnya pemendekan tergantung dari beban yang harus ditahan. Permulaan otot melakukan kontraksi adalah tanpa pemendekan sampai mencapai tegangan yang seimbang dengan beban, kemudian terjadilah kontraksi dengan pemendekan. Moch. Sajoto (1988) mengemukakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhhi kekuatan seperti: ”...biomekanika, sistem pengungkit, ukuran otot, jenis kelamin, dan faktor umur.” Untuk seorang pemain sepakbola perlu mengembangkan kekuatan, sebagai unsur yang sangat menentukan dalam melakukan gerak keterampilan sehingga mampu menunjukkan performance. Otot-otot yang kuat terutama otot perut bagi pemain sepakbola akan dapat menentukan kemampuan untuk menendang, dan dengan kekuatan seseorang akan mampu mengembangkan daya tahan. Khusus pada kemampuan heading bola, jenis kekuatan yang diperlukan adalah integrasi antara kekuatan dan kelentukan otot perut.

Otot perut merupakan sebagai pusat tenaga, Greg Brittenham (1996) mengatakan bahwa: Bagian tubuh yang sering terlupakan dankurang

(6)

*) Dosen PGSD Dikjas S1 FIK UNM 47

dilatih adalah poros tubuh dan perut. Disebut sebagai pusat tenaga, bagian tubuh ini merupakan asal dari semua gerakan atau penghubung yang menstabilkan semua gerakan yang melaluinya.

Panjang Tungkai

Panjang tungkai adalah salah satu ukuran antropometrik yaitu ukuran anggota tubuh bagian bawah. Panjang tungkai ditandai dengan ukuran panjang dari tulang- tulang yang membentuk tungkai atas dan tungkai bawah, tulang- tulang tersebut meliputi ; tulang paha (os femor), tulang lutut (os patella), tulang kering (os tibia), tulang betis (os fibula), tulang pergelangan kaki (ossa torsalia).

Tulang-tulang persendian femur patella dan tibia membentuk engsel lutut. Lutut adalah persendian terbesar dari tubuh manusia, dan meskipun relatif kuat, biasanya mudah kena cedera karena susunan fisik yang kompleks dari lutut karena persendian ini seringkali mengalami tekanan yang berlebihan selama melakukan olahraga seperti permainan sepakbola pada saat melakukan jauhnya tendangan bola. Ujung proksimal dari tibia membentuk permukaan persendian yang agak cembung. Dua condylus femur yang besar dikelilingi oleh susunan ligamenta dan otot yang kuat untuk membantu tulang-tulang menyerap kekuatan yang ada ketika lari seperti pada saat lari membawa bola dalam permainan sepakbola. Dari analisa tungkai tersebut, dapat dikatakan tungkai adalah dasar pada struktur tubuh sebab dia mampu untuk menahan beban di atas (badan) atau bobot berat badan. Olehnya itu tungkai dalam melakukan keterampilan menendang bola perlu ditopang

atau didukung oleh kemampuan fisik, sebab walaupun seseorang memiliki tungkai yang panjang kalau tidak memiliki kemampuan fisik maka keterampilan yang dilakukan tidak mampu dilaksanakan secara maksimal. Jadi dalam melakukan teknik-teknik dasar seperti pada permainan sepakbola keterampilan menendang bola perlu ditunjang oleh panjang tungkai yang ideal, agar keterampilan yang dilakukan mampu ditampilkan dengan efesien dengan pergerakan yang lebih luas.

Dalam cabang olahraga sepakbola khususnya pada teknik dasar jauhnya tendangan bola diperlukan unsur-unsur struktur tubuh yang baik, dalam hal ini berat badan, tinggi badan dan panjang tungkai serta komponen fisik sebagai penunjang. Hal tersebut penting.

Sebab merupakan syarat mutlak bagi pencapaian atau tercapainya prestasi. Pemilihan panjang tungkai dan keterkaitannya dengan jauhnya tendangan dalam permainan sepakbola dilandasi adanya pemikiran bahwa unsur tersebut sesuai dengan kebutuhan dalam melakukan tendangan bola.

METODE PENELITIAN

Metode merupakan cara atau teknik yang dipergunakan untuk mencari pembuktian secara ilmiah yang dilakukan secara sistematis untuk mengungkapkan dan memberikan jawaban atas permasalahan yang dikemukakan dalam suatu penelitian.

Metode yang dipergunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif.

Adapun variabel penelitian yang ingin diteliti dalam penelitian ini terdiri atas : variabel bebas yaitu daya ledak tungkai, kekuatan otot perut, dan panjang tungkai, serta

(7)

*) Dosen PGSD Dikjas S1 FIK UNM 48 variabel terikat yaitu kemampuan jauhnya tendangan dalam permainan sepakbola. Desain penelitian atau rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah korelasional.

Populasi merupakan suatu kumpulan atau kelompok individu yang dapat diamati oleh anggota populasi itu sendiri atau bagi orang lain yang mempunyai perhatian terhadapnya.

Berdasarkan pendapat tersebut, maka populasi dari penelitian ini adalah seluruh mahasiswa FIK UNM. Namun populasi tersebut dibatasi pada putra saja agar mempunyai kesamaan sifat dalam hal jenis kelamin. Penelitian ilmiah tidak selamanya mutlak harus meneliti jumlah keseluruhan obyek yang ada (populasi), melainkan dapat pula mengambil sebagian dari populasi yang ada. Sampel secara sederhana diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam satu penelitian. Sampel yang diambil atau digunakan dalam penelitian ini berjumlah 40 orang dari mahasiswa FIK UNM dengan teknik pengambilan sampel random sampling atau secara undian. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh data empirik sebagai bahan untuk menguji kebenaran hipotesis. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi: tes daya ledak tungkai, kekuatan otot perut, panjang tungkai dan tes kemampuan jauhnya tendangan dalam permainan sepakbola.

Data yang terkumpul tersebut perlu dianalisis secara statistik deskriptif, maupun infrensial untuk keperluan pengujian hipotesis penelitian. Jadi keseluruhan analisis data statistik yang digunakan pada umumnya menggunakan analisis komputer pada program SPSS versi 15.00

dengan taraf signifikan 95% atau 0,05.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis deskriptif data penelitian yang terdiri dari nilai tes daya ledak tungkai, kekuatan otot perut, dan panjang tungkai dengan kemampuan jauhnya tendangan dalam permainan sepakbola pada mahasiswa FIK UNM dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Untuk data daya ledak tungkai, dari 40 jumlah sampel diperoleh total nilai sebanyak 57.61. Nilai rata-rata yang diperoleh 1.4403 dengan hasil standar deviasi 0.12988. Untuk angka range 0.63 diperoleh dari selisih antara nilai minimal 1.24 dan nilai maksimal 1.87.

b. Untuk data kekuatan otot perut dari 40 jumlah sampel diperoleh total nilai sebanyak 888.00. Nilai rata-rata yang diperoleh 22.2000 dengan hasil standar deviasi 2.01533. Untuk angka range 8.00 diperoleh dari selisih antara nilai minimal 18.00 dan nilai maksimal 26.00.

c. Untuk data panjang tungkai dari 40 jumlah sampel diperoleh total nilai sebanyak 3137.00. Nilai rata-rata yang diperoleh 78.4250 dengan hasil standar deviasi 10.30033. Untuk angka range 37.00 diperoleh dari selisih antara nilai minimal 59.00 dan nilai maksimal 96.00.

d. Untuk data kemampuan jauhnya tendangan dalam permainan sepakbola dari 40 jumlah sampel diperoleh total nilai sebanyak 1208.74. Nilai rata-rata yang diperoleh 30.2185 dengan hasil standar deviasi 3.21907. Untuk

(8)

*) Dosen PGSD Dikjas S1 FIK UNM 49 angka range 13.70 diperoleh dari selisih antara nilai minimal 23.45 dan nilai maksimal 37.15.

Adapun hipotesis yang diuji kebenarannya pada penelitian ini, sebagai berikut:

1. Hipotesis pertama

Ada hubungan daya ledak tungkai dengan kemampuan jauhnya tendangan dalam permainan sepak bola pada mahasiswa FIK UNM.

Berdasarkan hasil pengujian analisis korelasi data daya ledak tungkai dengan kemampuan jauhnya tendangan dalam permainan sepakbola. Di- peroleh nilai korelasi ( r0 ) 0.867 dengan tingkat probabilitas (0,000)

< 0,05, untuk nilai koefesien determinasi 0.751. Hal ini berarti 75.1% kemampuan jauhnya tendangan dalam permainan sepakbola di- jelaskan oleh daya ledak tungkai pada mahasiswa FIK UNM, maka Ho ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian ada hubungan yang signifikan daya ledak tungkai dengan kemampuan jauhnya tendangan dalam permainan sepak- bola mahasiswa FIK UNM. Ini membuktikan bahwa kemampuan otot atau sekelompok otot dalam melakukan kerja secara eksplosif, power dipengaruhi oleh kekuatan dan kecepatan kontraksi otot.

Ditinjau dari kegunaannya di mana kekuatan berperan utama dalam gerakannya. Kekuatan dan kecepatan kontraksi otot pada bagian tungkai sangat menentukan jarak jauhnya tendangan dalam permainan sepakbola.

2. Hipotesis kedua

Ada hubungan kekuatan otot perut dengan kemampuan jauhnya tendangan dalam permainan sepak- bola pada mahasiswa FIK UNM.

Berdasarkan hasil pengujian analisis

korelasi data kekuatan otot perut dengan kemampuan jauhnya tendangan dalam permainan sepakbola. Di- peroleh nilai korelasi ( r0 ) 0.779 dengan tingkat probabilitas (0,000)

< 0,05, untuk nilai koefesien determinasi 0.606. Hal ini berarti 60.6% kemampuan jauhnya tendangan dalam permainan sepakbola di- jelaskan oleh kekuatan otot perut pada mahasiswa FIK UNM, maka Ho ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian ada hubungan yang signifikan kekuatan otot perut dengan kemampuan jauhnya tendangan dalam permainan sepakbola pada mahasiswa FIK UNM. Ini membuktikan bahwa Kekuatan adalah suatu komponen fisik yang tidak kalah pentingnya dalam upaya mendukung tercapainya suatu prestasi pada umumnya, khususnya dalam permainan sepakbola. Kekuatan merupakan daya penggerak setiap kegiatan atau aktivitas fisik. Kekuatan dapat pula membangkitkan ketegangan pada waktu menerima pada waktu tertentu. Kekuatan otot perut yang dimiliki oleh setiap pemain akan memberikan dampak positif dalam pengembangan teknik dasar jauhnya tendangan dalam permainan sepakbola.

3. Hipotesis ketiga

Ada hubungan panjang tungkai dengan kemampuan jauhnya tendangan dalam permainan sepakbola pada mahasiswa FIK UNM. Berdasarkan hasil pengujian analisis korelasi data panjang tungkai dengan kemampuan jauhnya tendangan dalam permainan sepakbola. Diperoleh nilai korelasi (r0) 0.832 dengan tingkat probabilitas (0,000) < 0,05, untuk nilai koefesien determinasi 0.692. Hal ini berarti 69.2% kemampuan jauhnya tendangan dalam permainan sepakbola dijelaskan oleh kekuatan

(9)

*) Dosen PGSD Dikjas S1 FIK UNM 50 perut pada mahasiswa FIK UNM.

Maka Ho ditolak dan H1 diterima.

Dengan demikian ada hubungan yang signifikan panjang tungkai dengan kemampuan jauhnya tendangan dalam permainan sepakbola pada mahasiswa FIK UNM. Ini membuktikan bahwa tungkai adalah penggerak setiap aktifitas olahraga. Dalam melakukan teknik gerakan tendangan tentunya yang beraktifitas adalah tungkai. Tungkai yang panjang memberikan ruang gerak yang lebih luas untuk melakukan tendangan secara maksimal.

4. Hipotesis keempat

Ada hubungan antara daya ledak tungkai, kekuatan otot perut, dan panjang tungkai dengan kemampuan jauhnya tendangan dalam permainan sepakbola pada mahasiswa FIK UNM. Berdasarkan hasil pengujian analisis regresi data daya ledak tungkai, kekuatan otot perut, dan panjang tungkai dengan kemampuan jauhnya tendangan dalam permainan sepakbola pada mahasiswa FIK UNM. Diperoleh nilai regresi (R0) 0.928 dengan tingkat probabilitas (0,000) < 0,05. Untuk nilai R Square (koefesien determinasi) 0.862. Hal membuktikan bahwa 86.2% kemampuan jauhnya tendangan dalam permainan sepakbola di- jelaskan daya ledak tungkai, kekuatan otot perut, dan panjang tungkai pada mahasiswa FIK UNM. Dari uji Anova atau Ftest, didapat Fhitung

adalah 74.932 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi kemampuan jauhnya tendangan dalam permainan sepakbola (dapat diberlakukan untuk populasi dimana sampel diambil). Sedangkan untuk

uji t menguji signifikansi konstanta dan variabel dependen (kemampuan jauhnya tendangan dalam permainan sepakbola). Nilai thitung diperoleh 7.733 terlihat pada lampiran kolom Sig/significance adalah 0,000, atau probabilitas lebih kecil dari 0,05.

Maka Ho ditolak dan H1 diterima atau koefesien regresi signifikan, atau daya ledak tungkai, kekuatan otot perut, dan panjang tungkai benar-benar berpengaruh secara signifikan dengan kemampuan jauhnya tendangan dalam permainan sepak- bola. Dengan demikian ada hubungan yang signifikan antara daya ledak tungkai, kekuatan otot perut, dan panjang tungkai dengan kemampuan jauhnya tendangan dalam permainan sepakbola pada mahasiswa FIK UNM. Ini membuktikan bahwa daya ledak tungkai, kekuatan otot perut, dan panjang tungkai sangat mempengaruhi kemampuan jauhnya tendangan dalam permainan sepakbola.

daya ledak tungkai, kekuatan otot perut, dan panjang tungkai sangat mempengaruhi kemampuan jauhnya tendangan dalam permainan sepakbola.

Tungkai adalah penggerak setiap aktifitas olahraga. Dalam melakukan teknik gerakan tendangan tentunya yang beraktifitas adalah tungkai.

Tungkai yang panjang memberikan ruang gerak yang lebih luas untuk melakukan tendangan secara maksimal.

Daya ledak merupakan kemampuan seseorang di dalam proses melakukan aktifitas secara maksimal dalam waktu yang singkat. Daya ledak tungkai adalah kemampuan tungkai dalam mengatasi aktifitas tersebut secara maksimal dalam waktu yang singkat. Daya ledak tungkai dalam proses pelaksanaan jauhnya tendangan pada permainan sepakbola merupakan penggerak untuk mencapai jarak yang maksimal. Kekuatan adalah

(10)

*) Dosen PGSD Dikjas S1 FIK UNM 51 suatu komponen fisik yang tidak kalah pentingnya dalam upaya mendukung tercapainya suatu prestasi pada umumnya, khususnya dalam permainan sepakbola. Kekuatan otot perut yang dimiliki oleh setiap pemain akan memberikan dampak positif dalam pengembangan teknik dasar jauhnya tendangan dalam permainan sepakbola.

PENUTUP

Hasil analisis pengujian hipotesis dengan berdasar pada masalah yang diajukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Ada hubungan yang signifikan daya ledak tungkai dengan kemampuan jauhnya tendangan dalam permainan sepakbola pada mahasiswa FIK UNM.

2. Ada hubungan yang signifikan kekuatan otot perut dengan kemampuan jauhnya tendangan dalam permainan sepakbola pada mahasiswa FIK UNM.

3. Ada hubungan yang signifikan panjang tungkai dengan kemampuan jauhnya tendangan dalam permainan sepakbola pada mahasiswa FIK UNM.

4. Ada hubungan yang signifikan antara daya ledak tungkai, kekuatan otot perut, dan panjang tungkai dengan kemampuan jauhnya tendangan dalam permainan sepakbola pada mahasiswa FIK UNM.

Agar hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan, maka saran yang dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Bagi Pengajar diharapkan dapat meningkatkan kemampuan jauhnya tendangan dalam permainan sepakbola dengan penerapan bentuk pengajaran yang sesuai dengan berbagai model pengajaran.

2. Hendaknya mahasiswa lebih memahmi hasil yang dicapai pada penelitian agar dapat membantu untuk meningkatkan jauhnya tendangan dalam permainan sepakbola.

3. Diharapkan adanya penelitian lebih lanjut untuk memperkaya khasanah disiplin ilmu keolah- ragaan.

DAFTAR PUSTAKA

A. Sarumpaet, dkk. 1992.

Permainan besar. Jakarta:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Pendidikan Tinggi.

Barry L. Johnson dan J.K Nelson.

1986. Practical meassurements for evaluation ini physical education. New York : Fourth edition mac millan Publishing Company.

Bompa. 1983. Theory and methodology of training the key to athletic performance.

Iowa Kendall/Hunt Publishing Company.

Erich, Dieter Kruber dan Gunter Jansen. 1984. Sepakbola, pembinaan teknik dan kondisi.

Jakarta : PT Gramedia (Agus Setiadi).

Fox. 1984. The physiological basic of physical education and athletic. Toronto : Sounders College Publishing.

Haddade, Ilyas dan Tola, Ismail.

1991. Penuntun mengajar dan melatih sepakbola. Ujung Pandang : FPOK IKIP.

Halim, Nur Ichsan. 1991. Tes pengukuran dan penyusunan alat evaluasi dalam bidang olahraga. Ujung Pandang:

FPOK IKIP.

(11)

*) Dosen PGSD Dikjas S1 FIK UNM 52 Harsono, 1988. Coaching dan

aspek-aspek psikologi dalam coaching. Jakarta : Depdikbud Dirjen Dikti.

H. Clarke, 1979. Application of measurement to healt and physical education. New Jersey : Prectice Hall Inc.

Joseph A. Luxbacher. 1997.

Sepakbola; langkah-langkah menuju sukses. Jakarta : PT.

Raja Grafindo Persada.

(Agusta Wibawa).

Muchtar, Remmy. 1992. Olahraga pilihan sepakbola. Jakarta:

Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi PPTK.

Radcliffe and Farentinos. 1985.

Teknik-teknik dan tahap-tahap mengajar. Jakarta : Passi Rani, Abd. Adib. 1992. Materi dan

evaluasi mengajar permainan sepakbola. Ujung Pandang : FPOK IKIP.

Sajoto, Moch. 1988. Pembinaan kondisi fisik dalam olahraga.

Semarang : FPOK IKIP.

Sugiyono. 2000. Statistika untuk penelitian. Bandung :Penerbit CV Alfabetha.

Suharno HP. 1985. Ilmu Kepelatihan olahraga. Yogyakarta: Penerbit Yayasan STO Yogyakarta.

Surahman, Winarno. 1982.

Pengantar penelitian ilmiah dasar; metode dan teknik.

Bandung : PT. Tarsito.

Tola Ismail, 1988. Penuntun Mengajar dan Melatih Sepakbola. FPOK IKIP Ujung Pandang

Referensi

Dokumen terkait

Hipotesis Uji F pada penelitian ini adalah variabel-variabel bebas yaitu produk, harga, tempat, promosi, orang, proses dan bukti fisik mempunyai pengaruh secara bersama-sama

Terbentuknya daerah yang bening ini karena ekstrak daun durian memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan jamur, sehingga dalam kurun waktu 24 jam terbentuk zona

Tujuan dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan perilaku tokoh, nilai-nilai pendidikan karakter dan pengembangan sebagai bahan ajar sastra di SMA dengan sumber data

Manfaat yang diharapkan dari Analisis Kepuasan Pelayanan Pasien pada Instalasi Rawat Jalan di Rumah Sakit Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah Batam ini adalah Memberikan

Jika t hitung &lt; t tabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen dan variabel dependen. Jika

Menurut Sanderson, sistem stratifikasi sosial berkenaan dengan adanya dua atau lebih kelompok dalam suatu masyarakat tertentu, yang anggota-anggotanya memiliki

Setelah mengikuti matakuliah ini selama satu semester mahasiswa mampu menggunakan struktur dasar pemrograman java script, mengerti event, function, array dapat membuat program

Sehingga dalam penelitian ini disajikan hasil estimasi parameter sumber gempa bumi menggunakan metode inversi waveform tiga komponen dengan konfigurasi stasiun yang