i
PENGARUH PERSEPSI TINGKAT HARGA PERUMAHAN,
LOKASI, TINGKAT PENDAPATAN KONSUMEN TERHADAP
PERSEPSI PERMINTAAN PERUMAHAN
(STUDI KASUS PERUMAHAN GRIYA SEKAR GADING
KALISEGORO GUNUNG PATI SEMARANG)
SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
pada Universitas Negeri Semarang
Oleh
Endro Yunianto
NIM 7450407028
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI
vi SARI
Yunianto, Endro. 2011.Pengaruh Persepsi Tingkat Harga Perumahan, Lokasi, Tingkat Pendapatan Konsumen Terhadap Persepsi Permintaan Perumahan (Studi Kasus Perumahan Griya Sekar Gading Kalisegoro Gunung Pati Semarang). Skripsi. Jurusan Ekonomi Pembangunan. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I. Dr.P. Eko Prasetyo, M.Si, II. Lesta Karolina BR.S.SE,M.Si Kata Kunci : Permintaan Perumahan, Harga, Lokasi, Pendapatan Konsumen
Saat ini konsep perumahan telah mengalami penggeseran, tidak hanya sebagai kebutuhan dasar saja, namun perumahan telah menjadi gaya hidup. Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi permintaan rumah, adanya fenomena bahwa masih ada beberapa unit yang belum terjual dan unit rumah yang dijual kembali oleh pemilik menjadikan masalah dalam permintaan akan rumah, maka penelitian bertujuan untuk mengidentifkasi pengaruh persepsi tingkat harga, lokasi dan tingkat pendapatan konsumen terhadap persepsi permintaan perumahan khususnya di Perumahan Griya Sekar Gading Kalisegoro Gunung Pati Semarang.
Alat analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Responden penelitian ini adalah penghuni perumahan Griya Sekar Gading Semarang. Hasil analisis menunjukkan bahwa harga, lokasi, dan pendapatan konsumen berpengaruh terhadap permintaan rumah. Dari pengujian koefisien determinasi diketahui bahwa 33,8 % dari variasi yang terjadi di dalam variabel permintaan secara bersama-sama di pengaruhi oleh variabel persepsi harga, lokasi, dan pendapatan konsumen. Sedangkan sisanya sebesar 66,2 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Berdasarkan nilai signifikansi dihasilkan untuk variabel harga dan pendapatan berpengaruh secara signifikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,033 dan 0,000 dari alpha 0,05. Sedangkan untuk variabel lokasi tidak berpengaruh secara signifikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,124 dari alpha 0,05, hal ini dikarenakan banyaknya konsumen yang memebeli rumah sebagai rumah singgah sementara dan juga sebagai salah satu bentuk investasi dalam bentuk kontrakan dan rumah kost.
Kesimpulan penelitian ini adalah secara bersama-sama ada pengaruh persepsi tingkat harga, lokasi dan tingkat pendapatan konsumen terhadap persepsi permintaan perumahan . Secara parsial variabel persepsi tingkat harga dan pendapatan berpengaruh secara signifikan dan variabel lokasi tidak berepengaruh secara signifikan terhadap persepsi permintaan perumahan. Saran dapat diberikan dalam penelitian ini adalah: 1). Pengembang diharapkan terus melakukan inovasi dalam penentuan harga dan aksesbilitas perumahan 2). Pengembang menyediakan jenis rumah bagi kalangan menegah kebawah 3). Pengembang tetap menjaga kemudahan akses lokasi perumahan 4). Pengembang memberikan diskon atau