• Tidak ada hasil yang ditemukan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

37 V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

5.1 Gambaran Umum Kabupaten Bekasi

Secara administratif Kabupaten Bekasi termasuk salah satu Kabupaten di Propinsi Jawa Barat yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta. Kabupaten Bekasi mempunyai luas 127.388 Ha, yang terbagi menjadi 23 kecamatan dan 187 desa dengan batas-batas wilayah, sebelah barat berbatasan dengan Kota Bekasi dan DKI Jakarta, sebelah timur dengan Kabupaten Karawang, sebelah utara dengan laut Jawa, sebelah selatan dengan Kabupaten Bogor. Letak geografis Kabupaten Bekasi berada di bagian utara Jawa Barat, terletak 1060 48’ 28” BT 1070 27’ 29” dan 6 0 10’ 6“ LS.

Posisi Kabupaten Bekasi yang berbatasan dengan Jakarta, Bogor dan Karawang merupakan peluang dalam memasarkan produk ikan bandeng. Jakarta yang merupakan ibu kota negara menjadi pasar potensial bagi produk ikan bandeng Kabupaten Bekasi, khususnya Kecamatan Muara Gembong. Kecamatan Muara Gembong adalah habitat ikan bandeng yang sangat diminati oleh warga Jakarta karena dagingnya yang tidak bau. Posisi Muara Gembong yang jaraknya lebih dekat dengan Jakarta dibandingkan dengan pusat kota Kabupaten Bekasi bila ditempuh dengan tranportasi air/laut bisa dijadikan keunggulan dan potensi dalam memasarkan produk ikan bandeng. Posisi Kabupaten Bekasi yang berbatasan dengan Karawang mempunyai keuntungan selain sebagai peluang potensi kota tujuan pasar ikan bandeng juga sebagai kota penyedia benih atau bibit ikan bandeng. Petambak ikan di Muara Gembong mendapatkan benihnya selain mendapatkan dari alam juga membelinya di daerah Karawang melaui kelompok-kelompok tani atau koperasi di sana.

Jumlah penduduk Kabupaten Bekasi pada tahun 2004 mencapai 1.950.209 jiwa. Bila dilihat dari rasio penduduk berdasarkan kelamin adalah 1,04 banding 1,00, dimana jumlah penduduk laki-laki sebanyak 996.150 jiwa dan perempuan 954.054 jiwa. Adapun laju pertumbuhan penduduk hasil perhitungan sensus tahun 2000 sebesar 4,23 persen terdiri dari migrasi 2,33 persen dan alamiah 1,90 persen. Pada tahun 2007 jumlah penduduk Kabupaten Bekasi bertambah menjadi 2,7 juta jiwa atau dengan kepadatan 1.465 jiwa/km2. Jumlah

(2)

38 keluarga di Kabupaten Bekasi berjumlah 528.166 keluarga. Laju pertumbuhan penduduk yang meningkat merupakan peluang terhadap permintaan ikan bandeng, dengan bertambahnya penduduk maka permintaan ikan bandeng akan meningkat.

Kondisi Kabupaten Bekasi merupakan daerah pertanian, industri, perdagangan dan jasa. Bekasi juga dibagi dalam empat wilayah pengembangan, yaitu :

1. Wilayah Pengembangan (WP) I merupakan kawasan pengembangan khusus Pantura, diatur secara khusus dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi Nomor 5 Tahun 2003. Karakter WP I adalah kota baru dengan sebutan Kota Baru Pantai Makmur seluas 25.028 Ha yang meliputi Kecamatan : Babelan, Tarumajaya dan Muara Gembong yang peruntukannya meliputi pengembangan permukiman, perdagangan dan jasa, pelabuhan (pergudangan/ terminal peti kemas), industri dan pariwisata dan perikanan.

2. Wilayah Pengembangan (WP) II adalah wilayah bagian timur Kabupaten Bekasi yang mempunyai karakter untuk memproduksi hasil-hasil pertanian seluas 47.020 Ha, meliputi Kecamatan : Cabangbungin, Tambelang, Pebayuran, Sukatani, Karangbahagia dan Kedungwaringin.

3. Wilayah Pengembangan (WP) III adalah wilayah bagian tengah koridor timur barat Kabupaten Bekasi yang mempunyai karakter perkotaan dengan dominasi permukiman, perdagangan dan jasa, industri dan pemerintahan seluas 36.625 Ha, meliputi Kecamatan : Tambun Selatan, Cibitung, Cikarang Barat, Cikarang Timur, Cikarang Utara, Cikarang Pusat dan Kedungwaringin.

4. Wilayah Pengembangan (WP) IV adalah wilayah bagian selatan Kabupaten Bekasi yang mempunyai karakater untuk konservasi dan permukiman, pengembangan pertanian holtikultura serta pariwisata seluas 17.014 Ha, meliputi Kecamatan : Setu, Serang Baru, Cibarusah dan Bojongmangu.

Jumlah desa di setiap kecamatan berkisar antara 6 sampai 13.

Kecamatan dengan jumlah desa yang paling sedikit yaitu kecamatan Cikarang Pusat, Bojongmangu dan Muaragembong, sedangkan kecamatan

(3)

39 yang memiliki jumlah desa terbanyak adalah Kecamatan Pebayuran.

Kecamatan terluas adalah Muaragembong (14.009 Ha) atau 11,00 persen dari luas kabupaten, adapun luas wilayah dan jumlah desa per kecamatan secara rinci dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Profil Kecamatan di Kabupaten Bekasi

No. Kecamatan Luas Wilayah Jumlah Desa

Ha %

1 Setu 6.216 4,88 11

2 Serang Baru 6.380 5,01 8

3 Cikarang Pusat 4.760 4,06 6

4 Cikarang Selatan 5.174 3,74 7

5 Cibarusah 5.039 4,03 7

6 Bojongmangu 6.006 4,21 6

7 Cikarang Timur 5.131 3,40 8

8 Kedungwaringin 3.153 3,96 7

9 Cikarang Utara 4.330 4,71 11

10 Karang Bahagia 4.610 2,48 8

11 Cibitung 4.530 3,62 7

12 Cikarang Barat 4.369 3,56 11

13 Tambun Selatan 4.310 3,38 10

14 Tambun Utara 3.442 2,70 8

15 Babelan 6.360 4,99 9

16 Tarumajaya 5.463 4,29 8

17 Tambelang 3.791 5,27 7

18 Sukawangi 6.719 2,98 7

19 Sukatani 3.752 2,95 7

20 Sukakarya 4.240 3,33 7

21 Pebayuran 9.634 7,56 13

22 Cabangbungin 4.970 3,90 8

23 Muaragembong 14.009 11,00 6

Jumlah 127.388 100 187

Sumber : Kantor Statistik Kabupaten Bekasi Tahun 2007

Kabupaten Bekasi terdapat 16 aliran sungai besar, yaitu: Sungai Citarum, Sungai Bekasi, Sungai Cikarang, Sungai Ciherang, Sungai Belencong, Sungai jambe, Sungai Sadang, Sungai Cikedokan, Sungai Ulu, Sungai Cilemahabang, Sungai Cibeet, Sungai Cipamingkis, Sungai Siluman, Sungai Serengseng, Sungai Sepak dan Sungai Jaeran. Lebar sungai tersebut berkisar antara 3 sampai 80 meter. Di Kabupaten Bekasi juga terdapat 13 situ yang tersebar di beberapa kecamatan yaitu : Situ Tegal Abidin, Situ Bojongmangu, Situ Bungur, Situ Ceper, Situ Cipagadungan, Situ Cipalahar, Situ Ciantra, Situ Taman, Situ

(4)

40 Burangkeng, Situ Liang Maung, Siru Cibeureum, Situ Cilengsir dan Situ Binong.

Luas situ tersebut berkisar antara 3 - 40 Ha.

Kondisi air tanah yang ada di wilayah Kabupaten Bekasi sebagian besar merupakan air tanah dangkal yang berada pada kedalaman 5 – 25 meter dari permukaan tanah, sedangkan air tanah dalam pada umumnya didapat pada kedalaman antara 90 – 200 meter.

5.2 Gambaran Umum Kecamatan Muara Gembong

Kecamatan Muaragembong masuk ke dalam wilayah Kabupaten Bekasi.

Kecamatan Muara Gembong berbatasan dengan : sebelah utara Laut Jawa;

sebelah selatan Kecamatan Babelan, sebelah timur Kabupaten Karawang, dan sebelah barat berbatasan langsung dengan teluk Jakarta.

Kondisi sungai cukup lebar antara 30 meter sampai 80 meter, dengan arus lemah, mempunyai kedalaman rata-rata 3 m. Saat ini sungai – sungai di Muaragembong menjadi prasarana transportasi utama bagi penduduknya.

Kecamatan Muara Gembong jaraknya lebih dekat dengan Propinsi Jakarta dibandingkan dengan pusat kota Kabupaten Bekasi di Cikarang. Transportasi darat, kecuali ojek sepeda motor, tidak ada yang dapat masuk ke wilayah pesisir Muara Gembong karena jalan masih rusak.

Di sepanjang pantai masih terdapat hutan bakau, meskipun sudah banyak yang berubah menjadi tambak udang dan bandeng. Sebagian besar wilayahnya, terutama di tepi sungai masih terlihat rimbun, sehingga bila dikelola dengan benar maka hutan bakau tersebut dapat dipertahankan, bahkan kalau secara serius ditangani dapat dikembalikan seperti semula.

Ada tiga muara besar yang memungkinkan masuk ke Muara Gembong dengan perahu, yaitu Muara Bendera, Muara Mati dan Muara Bungin. Nelayan yang membawa ikan akan memasarkan ikan tangkapannya di sekitar muara tersebut. Ada pedagang yang siap menampungnya. Disamping menerima pasokan ikan dari nelayan, para pedagang (palele) juga menerima penjualan udang dari tambak-tambak yang ada di pesisir Muara Gembong.

Kawasan pemukiman penduduk pinggir laut dengan luas lahan keseluruhan 14.009 hektar tersebut didominasi oleh lahan perairan. Tambak

(5)

41 perikanan yang mencakup lahan seluas 10.125 Ha menjadi mata pencaharian utama 60 persen dari total kepadatan penduduk 36.181 jiwa. Sisanya bekerja dengan menjadi petani darat, mengelola lahan pertanian kering seluas 60 Ha.

Lahan kritis di Muara Gembong telah diolah dengan budidaya pertanian seluas 512 Ha.

Penduduk di Kecamatan Muara Gembong didominasi dengan etnis Jawa, kebanyakan mereka menggunakan bahasa Melayu. Bahasa Sunda juga menjadi bahasa sehari-hari mereka, selain bahasa Melayu. Di Desa Pantai Mekar saja sudah terdapat Puskesmas dan Kantor Dinas Kesehatan, selain itu tiga buah gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN), satu gedung Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan dua buah gedung Sekolah Menengah Atas (SMA) juga telah mendukung dan melengkapi aspek pendidikan warganya. Tabel 8 menampilkan nama desa serta luas pemukiman di Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi.

Tabel 8. Nama Desa dan Luas Pemukiman di Kecamaan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi

No Nama Desa Pemukiman (m)

1 Pantai Bakti 232 .150

2 Pantai Sederhana 33.726

3 Pantai Bahagia 20.100

4 Pantai Harapan Jaya 321.206

5 Pantai Mekar 215.542

6 Jaya Sakti 175.138

Jumlah 132.570

Kecamatan Muara Gembong masuk ke dalam Wilayah Pengembangan (WP) I di dalam rencana strategis Pemeritahan Daerah Kabupaten Bekasi. WP I merupakan kawasan pengembangan khusus Pantura, diatur secara khusus dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi Nomor 5 Tahun 2003. karakter WP I adalah kota baru dengan sebutan Kota Baru Pantai Makmur seluas 25.028 Ha yang meliputi Kecamatan : Babelan, Tarumajaya dan Muaragembong yang peruntukannya meliputi pengembangan permukiman, perdagangan dan jasa, pelabuhan (pergudangan/ terminal peti kemas), industri dan pariwisata dan Sumber : Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bekasi, 2008

(6)

42 perikanan. Salah satu alasan Kecamatan Muara Gembong ditetapkan menjadi daerah WP I disamping karena posisi laut Muara Gembong yang merupakan bagian dari perairan Pantura, juga karena penduduknya sebagian besar bermata pencaharian di bidang perikanan. Menurut data dari Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bekasi pada Tahun 2008 jumlah rumah tangga perikanan

di Kecamatan Muara Gembong ada 4.852 orang. Jumlah ini meningkat 2,14 persen dari 2007 yang berjumlah 4.785 orang. Keadaan rumah tangga

perikanan di Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Keadaan Rumah Tangga Perikanan di Kecamatan Muara gembong, Kabupaten Bekasi

No Jenis Usaha Rumah Tangga Perikanan (orang)

2006 2007 2008

1 Perikanan Laut 591 591 713

2 Perairan Umum 196 196 196

3 Tambak 1.992 1.992 1.992

4 Kolam 1.504 1.504 1.504

5 Sawah 97 71 53

6 Pembudidayaan Ikan Hias 50 82 82

7 Pengolahan 322 322 322

Jumlah 4.785 4.785 4.862

Sumber : Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bekasi, 2008 Sebagai daerah pesisir yang sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian di bidang perikanan, masyarakat Muara Gembong membentuk kelompok-kelompok nelayan dalam melakukan usahanya. Para nelayan/petani tidak mengangap petani lainnya sebagai pesaing, tetapi sebagai rekan kerja, sehingga kelompok-kelompok yang ada bisa membantu dan menguatkan dalam praktik usaha mereka. Baik dari segi penyediaan input, pemasaran, maupun informasi.

Ada enam jenis kelompok tani nelayan di Kecamatan Muara Gembong.

Dari ke enam kelompok yang ada, jumlah kelompok tani nelayan komoditas ikan bandeng yang paling banyak. Ada 38 kelompok tani nelayan yang menggunakan ikan bandeng sebagai komoditas utama mereka. Bandeng memang komoditas

(7)

43 yang paling banyak dibudidayakan di Muara Gembong. Tabel 10 menampilkan jumlah kelompok tani nelayan di Kecamatan Muara Gembong.

Tabel 10. Kelompok Tani Nelayan Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi

No Jenis Kelompok 2006 2007 2008

1 Kelompok Nelayan 3 3 3

2 Kelompok Pengolahan Ikan

 Terasi 3 3 3

 Bandeng Olahan 7 9 9

 Kerupuk 1 1 1

 Ikan Asin 2 2 2

3 Kelompok Petani Tambak

 Rumput Laut 7 7 7

 Bandeng dan Udang 29 29 29

4 Kelompok Petani Ikan Air Tawar

 Pembesaran 1 1 1

 Pembenihan 1 1 1

5 Kelompok Wanita Nelayan - - -

6 Kelompok Taruna Tani Nelayan 2 2 2

7 Kelompok Bakul/Palele 2 2 2

Sumber : Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bekasi, 2008

Gambar

Tabel 7. Profil Kecamatan di Kabupaten Bekasi
Tabel  9.  Keadaan  Rumah  Tangga  Perikanan  di  Kecamatan  Muara  gembong,  Kabupaten Bekasi
Tabel  10.    Kelompok  Tani  Nelayan  Kecamatan  Muara  Gembong,  Kabupaten  Bekasi

Referensi

Dokumen terkait

Populasi dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Makassar Utara. Jumlah populasi dalam penelitian ini yaitu 133.864

Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan dan Kesehatan Lintas Wilayah mempunyai tugas melakukan penyia- pan bahan perencanaan, pemantauan, evaluasi, penyusunan laporan, dan

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan kondisi pemisahan yang optimum pemisahan radioisotop I-123 dari target padat telurium pasca iradiasi dengan

Bagian Inventaris akan melakukan penghentian aset, data kemudian disimpan di database, setelah Bagian Inventaris menerima konfirmasi penyimpanan data, data kemudia dikirim

engan perkataan lainnya pasar itu adalah keseluruhan permintaan dan penaaran akan sesuatu barang atau jasa. )ehingga kemampuan hidup perusahaan itu bukan

Mengatasi semua itu tidak mungkin terjadi jika kita tengah mengalami krisis kemanusiaan. Salah satu penyebab krisis kemanusiaan adalah tidak dimilikinya rasa memiliki dan

Batas wilayah Kabupaten Sleman, sebelah timur ada Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Kulon Progo dan Kabupaten