• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada dasarnya variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Pada dasarnya variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

24 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Pada dasarnya variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009).

Penelitian ini menggunakan 2 macam variabel penelitian, variabel independen dan variabel dependen. Sekaran (2003) mendefinisikan variabel dependen sebagai variabel yang menjadi perhatian utama bagi peneliti. Sedangkan variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi variabel dependen baik secara positif atau negatif.

3.1.1 Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini adalah komponen-komponen intellectual capital yang terdiri dari innovation capital, process capital, human capital, dan customer capital. Selanjutnya, komponen-komponen tersebut diproksikan menjadi kapasitas inovatif, proses operasi perusahaan yang efisien, sumber daya manusia yang bernilai tambah, dan hubungan yang baik dengan pelanggan.

3.1.1.1 Kapasitas Inovatif

Pengeluaran perusahaan untuk penelitian dan pengembangan merupakan dasar untuk inovasi (Cheng et al, 2010). Penelitian ini menggunakan ukuran keuangan dari biaya input inovasi untuk mendeskripsikan proses inovasi. Pada

(2)

penelitian ini menggunakan ukuran kepadatan pendidikan, penelitian dan pengembangan tahun ini (INN1), kepadatan pendidikan, penelitian dan pengembangan tahun lalu (INN2), dan intensitas pendidikan, penelitian dan pengembangan (INN3) digunakan sebagai variabel proksi untuk kapasitas inovatif.

 Kepadatan pendidikan, penelitian dan pengembangan tahun ini (INN1) :

(𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘𝑎𝑛, 𝑝𝑒𝑛𝑒𝑙𝑖𝑡𝑖𝑎𝑛, 𝑑𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑖𝑛𝑖

𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑖𝑛𝑖 × 100%)

 Kepadatan pendidikan, penelitian dan pengembangan tahun lalu (INN2) :

(𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘𝑎𝑛, 𝑝𝑒𝑛𝑒𝑙𝑖𝑡𝑖𝑎𝑛, 𝑑𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑙𝑎𝑙𝑢

𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑙𝑎𝑙𝑢 × 100%)

 Intensitas pendidikan, penelitian dan pengembangan (INN3):

(𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘𝑎𝑛, 𝑝𝑒𝑛𝑒𝑙𝑖𝑡𝑖𝑎𝑛, 𝑑𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑖𝑛𝑖

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡 × 100%)

3.1.1.2 Proses Operasi Perusahaan yang Efisien

Menurut Kaplan dan Norton (1996) perusahaan yang dapat menampilkan proses operasi yang efisien dengan siklus produksi yang relatif pendek dan peningkatan kualitas produk maka hal tersebut dapat menciptakan loyalitas pelanggan. Sebagai variabel proksi dari proses operasi perusahaan yang efisien, rasio liquiditas seperti: inventory turnover (PRO1); receivables turnover (PRO2);

fixed asset turnover (PRO3); dan total assets turnover (PRO4) digunakan dalam

(3)

penelitian ini. Tingkat turnover yang tinggi diasumsikan mewakili proses operasi perusahaan yang efisien (Cheng et al, 2010).

 Inventory turnover (PRO1): (ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑜𝑘𝑜𝑘 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 )

Receivables turnover (PRO2): (𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 )

 Fixed asset turnover (PRO3): (𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑎𝑠𝑒𝑡 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝 )

 Total assets turnover (PRO4): (𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡 )

3.1.1.3 Sumber Daya Manusia yang Bernilai Tambah

Cheng et al (2010) tidak menggunakan informasi latar belakang karyawan untuk mengukur human capital dalam penelitiannya, tetapi yang digunakan adalah output kemampuan karyawan sebagai representasi dari human capital. Oleh karena itu, untuk mengukur output kemampuan karyawan sebagai representasi dari sumber daya manusia yang bernilai tambah, penelitian ini menggunakan variabel proksi: produktivitas per karyawan (HUM1); pendapatan operasi per karyawan (HUM2); dan nilai tambah per karyawan (HUM3).

 Produktivitas per karyawan (HUM1): ( 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑎𝑟𝑦𝑎𝑤𝑎𝑛)

Pendapatan operasi per karyawan (HUM2): (𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑎𝑟𝑦𝑎𝑤𝑎𝑛𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎 )

 Nilai tambah per karyawan (HUM3): (𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑎𝑟𝑦𝑎𝑤𝑎𝑛 )

(4)

3.1.1.4 Hubungan yang Baik dengan Pelanggan

Dalam penelitian ini customer capital diklasifikasikan dengan intensitas pasar dan kemampuan pemasaran untuk menggambarkan hubungan dengan para stakeholder. Hubungan yang baik dengan pelanggan diukur menggunakan variabel proksi yang mengacu pada penelitian Wang dan Chang (2005) dan Cheng et al (2010) meliputi: tingkat pertumbuhan penjualan (CUS1); rasio biaya pemasaran (CUS2); rasio biaya penjualan, umum, dan administrasi terhadap penjualan (CUS3); serta rasio biaya penjualan, umum, dan administrasi terhadap total biaya (CUS4).

 Tingkat pertumbuhan penjualan (CUS1):

(𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑖𝑛𝑖 − 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑙𝑎𝑙𝑢

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑙𝑎𝑙𝑢 × 100%)

 Rasio biaya pemasaran (CUS2):

(𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑎𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛

𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ × 100%)

 Rasio biaya penjualan, umum, dan administrasi terhadap penjualan (CUS3):

(𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛, 𝑢𝑚𝑢𝑚, 𝑑𝑎𝑛 𝑎𝑑𝑚𝑖𝑛𝑖𝑠𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 × 100%)

 Rasio biaya penjualan, umum dan administrasi terhadap total biaya (CUS4):

(𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛, 𝑢𝑚𝑢𝑚, 𝑑𝑎𝑛 𝑎𝑑𝑚𝑖𝑛𝑖𝑠𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 × 100%)

3.1.2 Variabel Dependen

Variable dependen penelitian ini adalah kinerja perusahaan. Proksi untuk mengukur kinerja perusahaan dibagi menjadi 2, yaitu kinerja keuangan dan nilai pasar perusahaan.

(5)

Mengacu pada penelitian Cheng et al (2010) dan Maditinos et al (2011), kinerja keuangan diukur menggunakan rasio return on asset/ROA (PER1) dan return on equity/ROE (PER2), sedangkan nilai pasar diukur menggunakan rasio market to book value/MtVB (PER3).

3.1.2.1 Kinerja Keuangan:

Return on Asset/ROA (PER1):

(𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡 × 100%)

Return on Equity/ROE (PER2):

( 𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑒𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠× 100%)

3.1.2.2 Nilai Pasar

 Rasio Market to Book Value/MtVB (PER3):

(𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚

𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑏𝑢𝑘𝑢 𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 × 100%)

3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2014 dan 2015.

3.2.2 Sampel

Metode purposive sampling digunakan untuk menghindari terkumpulnya data yang tidak sesuai dengan kriteria yang diperlukan dalam penelitian ini.

(6)

Adapun kriteria perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

 Perusahaan memiliki laporan keuangan berturut-turut selama tahun 2014 dan 2015, yang menyajikan data-data untuk perhitungan variabel-variabel proksi.

 Perusahaan berada dalam kondisi laba selama tahun 2014 dan 2015.

 Perusahaan menggunakan mata uang rupiah.

3.3 Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder. Data diperoleh dari laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2014 dan 2015.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi pustaka dan dokumentasi. Metode studi pustaka yaitu dengan melakukan telaah pustaka serta mengkaji berbagai literatur pustaka yang berkaitan dengan penelitian. Sedangkan metode dokumentasi yaitu dengan melakukan pengumpulan data, mempelajari, dan mengkaji dokumen-dokumen tentang perusahaan berupa laporan keuangan.

3.5 Metode Analisis

Model penelitian dalam penelitian ini berupa analisis jalur dengan variabel laten (Structural Equation Modelling/SEM). Alat analisis yang umum digunakan untuk melaksanakan Structural Equation Modelling (SEM) diantaranya adalah

(7)

LISREL, AMOS, dan Partial Least Squares (PLS). Penelitian ini menggunakan PLS sebagai alat analisis didasarkan atas salah satu keunggulan yang dimiliki PLS dibandingkan alat analisis yang lain, yaitu jumlah sampel yang digunakan tidak harus dalam jumlah besar (direkomendasikan minimal 30 sampel).

Menurut Wold (1985) dalam Ghozali (2011), PLS merupakan metode analisis yang powerfull oleh karena tidak didasarkan banyak asumsi. Metode PLS mempunyai keunggulan diantaranya adalah data tidak harus berdisitribusi normal multivariate (indikator dengan skala kategori, ordinal, interval sampai ratio dapat digunakan pada model yang sama). Selain dapat digunakan untuk mengkonfirmasi teori, PLS juga dapat digunakan untuk menjelaskan ada atau tidaknya hubungan antar variabel laten (tujuan prediksi).

Ghozali (2011) mengemukakan bahwa estimasi parameter yang didapat dengan PLS dapat dikategorikan menjadi tiga. Kategori pertama adalah weight estimate yang digunakan untuk menciptakan skor variabel laten. Kategori kedua adalah mencerminkan estimasi jalur (path estimate) yang menghubungkan variabel laten dan antar variabel laten dan blok indikatornya (loading). Kategori ketiga adalah berkaitan dengan means dan lokasi parameter (nilai konstanta regresi) untuk indikator dan variabel laten. Untuk memperoleh ketiga estimasi ini, PLS menggunakan proses iterasi tiga tahap dan setiap tahap iterasi menghasilkan estimasi. Tahap pertama menghasilkan weight estimate, kedua menghasilkan estimasi untuk inner model dan outer model, dan ketiga menghasilkan estimasi means dan lokasi (konstanta).

(8)

Dalam penelitian ini variabel laten beserta indikatornya dan model konseptual penelitian dengan PLS (model dengan indikator refleksif) ditunjukkan sebagai berikut:

Table 3.1

Variabel Laten dan Indikator

Variabel Laten Indikator

1 kapasitas inovatif

1 kepadatan pendidikan, penelitian dan pengembangan tahun ini (INN1) 2 kepadatan pendidikan, penelitian dan

pengembangan tahun lalu (INN2) 3 intensitas pendidikan, penelitian dan

pengembangan (INN3)

2

proses operasi perusahaan yang

efisien

1 inventory turnover (PRO1) 2 receivables turnover (PRO2) 3 fixed asset turnover (PRO3) 4 total assets turnover (PRO4) 3 sumber daya manusia

yang bernilai tambah

1 produktivitas per karyawan (HUM1) 2 pendapatan operasi per karyawan (HUM2) 3 nilai tambah per karyawan (HUM3)

4 hubungan yang baik dengan pelanggan

1 tingkat pertumbuhan penjualan (CUS1) 2 rasio biaya pemasaran (CUS2)

3 rasio biaya penjualan, umum, dan administrasi terhadap penjualan (CUS3)

4 rasio biaya penjualan, umum, dan administrasi terhadap total biaya (CUS4)

5 kinerja perusahaan

1 return on asset/ROA (PER1) 2 return on equity/ROE (PER2) 3 Market to book value/MtBV (PER3)

(9)

Gambar 3.1

Model Konseptual Penelitian

INN1 INN2 INN3

PRO1 PRO2

PRO4 PRO3

HUM1 HUM2 HUM3

CUS4 CUS1 CUS2 CUS3

PER1 PER2 PER3 Kapasitas inovatif

Proses i perusahaan

i i

Sumber daya manusia yang bernilai tambah

Hubungan yang baik dengan pelanggan

Kinerja perusahaan

Referensi

Dokumen terkait

Kompetisi di industri perbankan sudah sangat ketat sehingga bank syariah tidak dapat lagi sekedar mengandalkan produk-produk standar untuk menarik nasabah.Pengembangan produk

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 11 Agustus 2015 dan dikoordinatori oleh Bapak Adri dari divisi FPMP. Persiapan yang dilakukan meliputi menyiapkan Seminar Kit

N., (2016) Perbandingn Efektivitas Pendidikan Kesehatan Gigi Menggunakan Media Video dan Flip Chart Terhadap Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut Anak.. Jurnal

Peraturan Daerah ini dimaksudkan untuk menyesuaikan be­ sarnya harga pekerjaan bangunan dengan keadaaan dewasa ini dan mengatur dengan pasti besarnya uang pengganti biaya pembuatan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian sembelit pada ibu post partum 3 hari di Desa Margorejo

Hasil uji statistik didapatkan nilai p=0,000 < 0,05 yang artinya Ho di tolak dan Ha diterima, sehingga terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata

Meski ada perubahan kewenangannya yang luar biasa namun masih ada kewenangan-kewenangan yang masih perlu dibanggakan oleh MPR seperti Pasal 3 Ayat 1 berbunyi:

Tentu, pada tataran realita tidak mungkin akan kita dapati praksis yang sesuai dengan teori yang berasas tersebut. Jika setiap orang tetap akan memaksakan pengaplikasian di