• Tidak ada hasil yang ditemukan

yang Wajar Tanpa Pengecualian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "yang Wajar Tanpa Pengecualian"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

DIDINNAASS PPEENNGGEELLOOLLAAAANN KKEEUUAANNGGAANN DADANN AASSEETT DDAAEERRAAHH KKOOTTAA BBAANNDDUUNNGG

IV - 1 RREENNCCAANNAA SSTTRRAATTEEGGIISS

TTAAHHUUNN 22001133 -- 22001188

B A B

IV

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1 VISI DAN MISI SKPD

Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Berdasarkan kondisi umum, potensi, permasalahan dan tantangan yang dihadapi ke depan, Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan sebagian urusan Pemerintahan Daerah di bidang Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dituntut untuk dapat menjawab tuntutan pembaharuan sistem pendapatan daerah terutama di bidang penerimaan pengelolaan keuangan dan aset daerah di lingkungan Pemerintah Kota Bandung, sehingga Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah daerah dapat dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan, dan manfaat. Untuk itu, disusun visi Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung sebagai berikut :

“Mewujudkan Pengelolaan Keuangan dan Aset di Kota Bandung yang Wajar Tanpa Pengecualian”

(2)

DIDINNAASS PPEENNGGEELLOOLLAAAANN KKEEUUAANNGGAANN DADANN AASSEETT DDAAEERRAAHH KKOOTTAA BBAANNDDUUNNGG

IV - 2 RREENNCCAANNAA SSTTRRAATTEEGGIISS

TTAAHHUUNN 22001133 -- 22001188

B A B

IV

Dari pernyataan visi tersebut di atas, terdapat 3 (tiga) unsur, yaitu sebagai berikut :

1. Pengelolaan Keuangan 2. Pengelolaan Aset

3. Wajar Tanpa Pengecualian

Pernyataan visi pengelolaan keuangan dan aset daerah yang Wajar Tanpa Pengecualian artinya dilakukan secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab sebagai wujud pertanggungjawaban kewenangan pengelolaan keuangan dan aset daerah dalam rangka mendukung Kota Bandung yang Nyaman, Unggul dan Sejahtera.

Sejalan dengan itu, maka pernyataan visi dapat dijelaskan bahwa Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dilakukan secara tertib, taat pada peraturan perundang- undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab sebagai wujud pertanggungjawaban kewenangan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dalam rangka mendukung Visi Kota Bandung yang Unggul, Nyaman, dan Sejahtera.

Sedangkan Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Misi menjelaskan mengapa organisasi itu ada, apa yang dilakukannya, dan bagaimana melakukannya. Misi adalah tindakan nyata yang harus dilaksanakan oleh organisasi agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik.

Dengan pernyataan misi, diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan dapat mengenal organisasi dan

(3)

DIDINNAASS PPEENNGGEELLOOLLAAAANN KKEEUUAANNGGAANN DADANN AASSEETT DDAAEERRAAHH KKOOTTAA BBAANNDDUUNNGG

IV - 3 RREENNCCAANNAA SSTTRRAATTEEGGIISS

TTAAHHUUNN 22001133 -- 22001188

B A B

IV

mengetahui peran dan program-programnya serta hasil yang akan diperoleh dimasa mendatang. Sejalan dengan hal tersebut, maka Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung merumuskan pernyataan misi sebagai berikut : 1. Misi pertama, mewujudkan anggaran daerah yang

berbasis kinerja dan tepat waktu.

2. Misi kedua, mewujudkan penatausahaan keuangan daerah sesuai peraturan perundangan.

3. Misi ketiga, mewujudkan penatausahaan aset daerah sesuai peraturan perundangan.

4. Misi keempat, mewujudkan laporan keuangan dan kinerja yang transparan dan akuntabel.

Untuk dapat merealisasikan Visi dan Misi tersebut diatas, sesuai karakteristik tugas pokok dan fungsi yang diemban, maka nilai-nilai dalam kehidupan organisasi Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung yang harus dikembangkan, adalah:

1. Komitmen, memiliki keyakinan dan loyalitas terhadap tujuan organisasi dengansenantiasa melakukan upaya terbaik dalam mencapai tujuan organisasi dengan penuh rasa tanggung jawab.

2. Integritas, sikap dasar dan sikap mental yang konsisten, teguh dan tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur, kebenaran dan keyakinan.

3. Ketulusan, selalu bekerja dalam kesungguhan dan keikhlasan serta senantiasa menjaga kebersihan hati.

Dengan adanya komitmen, integritas dan ketulusan segenap aparatur di lingkungan Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung dalam melaksanakan tugasnya, diharapkan visi dan misi Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung dapat tercapai.

(4)

DIDINNAASS PPEENNGGEELLOOLLAAAANN KKEEUUAANNGGAANN DADANN AASSEETT DDAAEERRAAHH KKOOTTAA BBAANNDDUUNNGG

IV - 4 RREENNCCAANNAA SSTTRRAATTEEGGIISS

TTAAHHUUNN 22001133 -- 22001188

B A B

IV

4.2 TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH SKPD

Pernyataan visi dan misi dicapai melalui pencapaian tujuan. Tujuan merupakan implementasi dari pernyataan misi organisasi. Tujuan yang merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi, adalah hasil akhir yang akan dicapai pada jangka waktu tertentu. Dalam hal ini penetapan jangka waktu pencapaian tujuan adalah tahun 2013 sampai dengan tahun 2018. Penetapan tujuan harus dapat menggambarkan isu-isu strategis yang ingin dicapai oleh semua unit-unit kerja dalam suatu organisasi.

Penetapan tujuan tidaklah mutlak harus terukur atau kuantitatif, namun setidaknya dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai apa yang akan dicapai dimasa mendatang.

Penjabaran dari tujuan secara lebih spesifik dan terukur dirumuskan ke dalam sasaran. Sasaran merupakan bagian integral dari proses perencanaan strategis organisasi. Fokus utama penentuan sasaran adalah tindakan dan alokasi sumber daya organisasi. Oleh karena itu, sasaran harus lebih fokus, bersifat spesifik, terinci dan dapat diukur.

Pernyataan tujuan dan sasaran Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung berdasarkan rumusan misi beserta indikator kinerja sasaran sebagai tolok ukur kinerja adalah sebagai berikut :

(5)

RENCANA STRATEGIS DPKAD TAHUN 2013 - 2018

IV - 6 TABEL IV.1

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD

MISI 1 : mewujudkan anggaran daerah yang berbasis kinerja dan tepat waktu.

NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR

SASARAN

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-

1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1. Meningkatkan kualitas

penganggaran sesuai aturan jadwal waktu dan dokumen

perencanaan

Meningkatnya ketepatan waktu

penyampaian dan kualitas Raperda APBD

Tingkat ketepatan waktu Penyampaian

RAPBD Minggu

I Otober Tahun sebelum

nya

Minggu I Otober

Tahun sebelum

nya

Minggu I Otober Tahun sebelum

nya

Minggu I Otober

Tahun sebelum

nya

Minggu I Otober Tahun sebelum

nya

2. Membangun

perekonomian kota yang kokoh

Meningkatkan sinergitas pembiayaan pusat,

provinsi, daerah

program/kegiatan yang pendanaannya melibatkan APBN, APBD Propinsi Jawa Barat dan APBD Kota Bandung

- - 1 - 1

(6)

RENCANA STRATEGIS DPKAD TAHUN 2013 - 2018

IV - 7 MISI 2 : mewujudkan penatausahaan keuangan sesuai peraturan perundangan.

NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR

SASARAN

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-

1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1. Terwujudnya penatausahaan keuangan daerah sesuai peraturan perundangan yang berlaku

Meningkatnya penatausahaan keuangan sesuai peraturan

perundangan

Prosentase waktu penyelesaian SP2D 2 hari

80 % 100 % 100 % 100 % 100 %

(7)

RENCANA STRATEGIS DPKAD TAHUN 2013 - 2018

IV - 8 MISI 3 : mewujudkan penatausahaan aset sesuai peraturan perundangan.

NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR

SASARAN

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-

1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1. Terwujudnya penatausahaan aset daerah sesuai peraturan

perundangan yang berlaku

Meningkatnya penatausahaan aset daerah sesuai peraturan perundangan

Prosentase kesesuaian data rincian Total BMD dengan aktiva tetap di Neraca Pemerintah Kota

80 % 100 % 100 % 100 % 100 %

Prosentase tanah milik Pemerintah Kota Bandung bersertifikat

20 % 25 % 40 % 60 % 75 %

Mewujudkan Pengelolaan Lingkungan Hidup

berkelanjutan

Ruang terbuka hijau (RTH) kota yang efektif

menunjang fungsi hidroorologi

14 % 16 % 18 % 20 % 23 %

(8)

RENCANA STRATEGIS DPKAD TAHUN 2013 - 2018

IV - 9 MISI 4 : mewujudkan laporan keuangan dan kinerja yang transparan dan akuntabel.

NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-

1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1. Terlaksana- nya

Reformasi birokrasi

Terwujudnya

Pemerintahan yang bersih dan bebas KKN

Opini BPK terhadap laporan keuangan daerah

WDP WTP WTP WTP WTP

Terwujudnya Peningkatan

Kualitas Pelayanan Publik

Rata-rata Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

B B B A A

Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kineja birokrasi

Nilai Evaluasi AKIP CC CC B B A

Prosentase Temuan Pengelolaan Anggaran BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti

80 % 100 % 100 % 100 % 100 %

Prosentase Tertib Administrasi Barang / Aset Daerah

100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

(9)

DIDINNAASS PPEENNGGEELLOOLLAAAANN KKEEUUAANNGGAANN DADANN AASSEETT DDAAEERRAAHH KKOOTTAA BBAANNDDUUNNGG

II - 17 RREENNCCAANNAA SSTTRRAATTEEGGIISS

TTAAHHUUNN 22001133 -- 22001188

B A B

IV

4.3. STRATEGI DAN KEBIJAKAN SKPD

Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi tersebut DPKAD Kota Bandung mempunyai beberapa faktor penghambat dan pendorong antara lain :

1. Landasan hukum kelembagaan Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah;

2. Kewenangan perumusan kebijakan teknis operasional bidang pengelolaan keuangan dan aset daerah;

3. Kewenangan pelaksanaan tugas teknis penganggaran;

4. Kewenangan pelaksanaan tugas teknis perbendaharaan;

5. Kewenangan pelaksanaan tugas teknis pemberdayaan aset;

6. Kewenangan pelaksanaan tugas teknis akuntansi;

7. Landasan hukum pengelolaan keuangan dan aset daerah;

8. Jumlah SDM aparatur yang mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi cukup memadai;

9. Jumlah anggaran yang cukup memadai;

10. Tersedianya sarana dan prasarana kerja.

11. Peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai sistem perencanaan pembangunan nasional, pengelolaan keuangan daerah, pengelolaan aset daerah dan sistem pelaporan;

12. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Bandung Tahun 2013 - 2018;

13. Tuntutan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah;

14. Tuntutan kebutuhan adanya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah;

15. Tuntutan penerapan anggaran berbasis kinerja;

(10)

DIDINNAASS PPEENNGGEELLOOLLAAAANN KKEEUUAANNGGAANN DADANN AASSEETT DDAAEERRAAHH KKOOTTAA BBAANNDDUUNNGG

II - 18 RREENNCCAANNAA SSTTRRAATTEEGGIISS

TTAAHHUUNN 22001133 -- 22001188

B A B

IV

16. Kuantitas SDM pengelola keuangan dan aset pada SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Bandung cukup memadai;

17. Pengembangan teknologi informasi;

Dari berbagai macam penghambat dan pendorong di atas dapat digabungkan dalam kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap pelayanan yang diberikan oleh DPKAD Kota Bandung.

Penentuan Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung dapat diuraikan sebagai berikut :

No Kekuatan Faktor Internal

No Kelemahan Faktor Internal

1 Tugas pokok dan fungsi 1 Beban Kerja 2 Peraturan Perundangan-

undangan

2 Sarana dan Prasarana yang belum memadai 3 Sumber Daya Manusia 3 Akurasi Data

4 SIM / SIMDA Keuangan dan SIMDA Barang

4 Lemahnya penerapan sangsi

Berdasarkan data dasar yang telah diperoleh selama ini terdapat beberapa peluang dan tantangan ekternal yang berpengaruh terhadap pencapaian rencana strategis Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung untuk tahun 2013 - 2018, yaitu:

(11)

DIDINNAASS PPEENNGGEELLOOLLAAAANN KKEEUUAANNGGAANN DADANN AASSEETT DDAAEERRAAHH KKOOTTAA BBAANNDDUUNNGG

II - 19 RREENNCCAANNAA SSTTRRAATTEEGGIISS

TTAAHHUUNN 22001133 -- 22001188

B A B

IV

No Peluang Ekternal No Tantangan Ekternal 1 Pemanfaatan/pengaman

an aset

1 Menurunnya

kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah 2 Tersedianya anggaran

yang memadai

2 Kurangnya pemahaman dari masyarakat/SKPD terhadap

aturan/ketentuan 3 Kerjasama dengan pihak

ketiga (BPN/BPKP)

3 Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengurusan administrasi pertanahan 4 Laporan Keuangan WTP 4 Birokrasi yang dirasakan

berbelit-belit

Dari berbagai macam kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan dimaksud, apabila digabungkan maka dihasilkan analisis sebagai berikut :

Kekuatan vs Peluang :

1. Peraturan perundang-undangan merupakan acuan dalam melaksanakan tugas pokok fungsi organisasi dalam pengelolaan keuangan dan aset daerah disesuaikan dengan anggaran yang tersedia;

2. Memberdayakan SDM secara maksimal sehingga tugas pokok dan fungsi dapat berjalan lancar melalui kerjasama yang harmonis dengan phak terkait sehingga dapat meminimalisir kesalahan.

Kekuatan vs Tantangan :

1. Meningkatkan produktivitas sumber daya manusia dalam menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi DPKAD;

(12)

DIDINNAASS PPEENNGGEELLOOLLAAAANN KKEEUUAANNGGAANN DADANN AASSEETT DDAAEERRAAHH KKOOTTAA BBAANNDDUUNNGG

II - 20 RREENNCCAANNAA SSTTRRAATTEEGGIISS

TTAAHHUUNN 22001133 -- 22001188

B A B

IV

2. Dengan IPTEK akan menyederhanakan proses birokrasi dan akan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sehingga akan menumbuhkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah;

3. Sosialisasi peraturan perundang-undangan akan membantu pemahaman masyarakat / SKPD terhadap aturan dan ketentuan yang telah ditetapkan dan membantu masyarakat/SKPD menyadari pentingnya pengelolaan keuangan yang sesuai ketentuan dan pengurusan administrasi pertanahan.

Kelemahan vs Peluang :

1. Data yang akurat dapat memprediksi anggaran yang dibutuhkan;

2. Pemenuhan sarana dan prasarana untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan publik;

3. Penerapan sangsi akan meningkatkan kesadaran masyarakat/SKPD akan pentingnya pengurusan administrasi pertanahan;

4. Kerjasama dengan pihak ketiga akan membantu meringankan beban kerja (pelaksanaan tupoksi).

Kelemahan vs Tantangan :

1. Dengan sarana dan prasarana yang memadai akan meningkatkan kinerja sehingga menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah;

2. Penyederhanaan birokrasi dan penerapan sangsi akan menumbuhkan kesadaran masyarakat/SKPD terhadap pengurusan administrasi pertanahan/pengelolaan keuangan;

3. Pelaksanaan sosialisasi akan memberikan pemahaman terhadap aturan dan ketentuan yang ditetapkan.

(13)

DIDINNAASS PPEENNGGEELLOOLLAAAANN KKEEUUAANNGGAANN DADANN AASSEETT DDAAEERRAAHH KKOOTTAA BBAANNDDUUNNGG

II - 21 RREENNCCAANNAA SSTTRRAATTEEGGIISS

TTAAHHUUNN 22001133 -- 22001188

B A B

IV

Dari perbandingan antara Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah di Kota Bandung, maka didapatkan gambaran umum mengenai pengelolaan keuangan dan aset daerah yang menjadi tugas pokok dan fungsi DPKAD yaitu sebagai berikut :

1. Peraturan perundang-undangan merupakan acuan dalam melaksanakan tugas pokok fungsi organisasi dalam pengelolaan keuangan dan aset daerah disesuaikan dengan anggaran yang tersedia;

2. Memberdayakan SDM secara maksimal sehingga tugas pokok dan fungsi dapat berjalan lancar melalui kerjasama yang harmonis dengan phak terkait sehingga dapat meminimalisir kesalahan;

3. Meningkatkan produktivitas sumber daya manusia dalam menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi DPKAD;

4. Dengan IPTEK akan menyederhanakan proses birokrasi dan akan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sehingga akan menumbuhkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah;

5. Sosialisasi peraturan perundang-undangan akan membantu pemahaman masyarakat / SKPD terhadap aturan dan ketentuan yang telah ditetapkan dan membantu masyarakat/SKPD menyadari pentingnya pengelolaan keuangan yang sesuai ketentuan dan pengurusan administrasi pertanahan;

6. Data yang akurat dapat memprediksi anggaran yang dibutuhkan;

7. Pemenuhan sarana dan prasarana untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan publik;

(14)

DIDINNAASS PPEENNGGEELLOOLLAAAANN KKEEUUAANNGGAANN DADANN AASSEETT DDAAEERRAAHH KKOOTTAA BBAANNDDUUNNGG

II - 22 RREENNCCAANNAA SSTTRRAATTEEGGIISS

TTAAHHUUNN 22001133 -- 22001188

B A B

IV

8. Penerapan sangsi akan meningkatkan kesadaran masyarakat/SKPD akan pentingnya pengurusan administrasi pertanahan;

9. Kerjasama dengan pihak ketiga akan membantu meringankan beban kerja (pelaksanaan tupoksi).

10. Dengan sarana dan prasarana yang memadai akan meningkatkan kinerja sehingga menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah;

11. Penyederhanaan birokrasi dan penerapan sangsi akan menumbuhkan kesadaran masyarakat/SKPD terhadap pengurusan administrasi pertanahan/pengelolaan keuangan; dan

12. Pelaksanaan sosialisasi akan memberikan pemahaman terhadap aturan dan ketentuan yang ditetapkan.

(15)

DIDINNAASS PPEENNGGEELLOOLLAAAANN KKEEUUAANNGGAANN DADANN AASSEETT DDAAEERRAAHH KKOOTTAA BBAANNDDUUNNGG

IV - 11 RREENNCCAANNAA SSTTRRAATTEEGGIISS

TTAAHHUUNN 22001133 -- 22001188

B A B

IV

Strategi adalah cara mencapai tujuan dan sasaran yang dijabarkan ke dalam kebijakan-kebijakan dan program- program. Sesuai dengan tujuan dan sasaran Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung, maka strategi yang akan dilakukan dalam periode 2014 - 2018 adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan proses penyusunan dan kualitas penganggaran berdasarkan pendekatan kerangka pengeluaran jangka menengah, penganggaran terpadu dan penganggaran berdasarkan prestasi kerja;

2. Meningkatkan penatausahaan keuangan dan aset daerah;

3. Meningkatkan proses penyusunan dan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan- ketentuan yang telah ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk dalam pengembangan ataupun pelaksanaan program/kegiatan guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam perwujudan sasaran, tujuan, serta visi dan misi instansi pemerintah.

Kebijakan yang ditetapkan dalam periode 2013 - 2018 adalah sebagai berikut :

1. Penerapan penyusunan penganggaran sesuai jadual;

2. Penerapan penyusunan penganggaran sesuai dengan dokumen perencanaan, analisa standar belanja dan standar satuan harga;

(16)

DIDINNAASS PPEENNGGEELLOOLLAAAANN KKEEUUAANNGGAANN DADANN AASSEETT DDAAEERRAAHH KKOOTTAA BBAANNDDUUNNGG

IV - 12 RREENNCCAANNAA SSTTRRAATTEEGGIISS

TTAAHHUUNN 22001133 -- 22001188

B A B

IV

3. Dilakukan review dan pemutakhiran terhadap seluruh produk hukum daerah yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan dan aset daerah beserta pedoman teknis pelaksanaannya;

4. Optimalisasi penggunaan teknologi informasi;

5. Peningkatan kompetensi pengelola keuangan dan aset daerah;

6. Peningkatan pemanfaatan aset;

7. Peningkatan pengamanan aset dan penyelesaian sengketa;

8. Penerapan penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah sesuai jadual sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.

(17)

IV - 1

Referensi

Dokumen terkait

+erdasarkan tabel di atas& buatlah gra#k ,ungsin$a pada buku berpetak dengan -ontoh sebagai berikut :..

Hasil penelitian mengenai latar belakang pentingnya penerapan pidana terhadap korporasi yang meiakukan TPLH (Tindak Pidana Lingkungan Hidup) di KIM, berangkat dari alasan

Pengujian mesin perajang umbi bertujuan untuk menganalisa efisiensi mesin, dan kebisingan serta getaran yang ditimbulkan mesin tersebut sehingga diperoleh hasil yang optimal

Dari keempat sampel tanaman dapat kita ketahui bahwa pencemaran logam berat merkuri (Hg) pada tanaman tersebut dapat dikatakan masih normal, namun pada

Biaya adalah biaya medik langsung berdasarkan perspektif rumah sakit yaitu rata-rata biaya untuk pasien BPJS yang terkait dengan terapinya berdasarkan perspektif rumah sakit

Melalui mataajaran ini mahasiswa diharapkan dapat memahami: (1) konsep-konsep, teori-teori, pendekatan, maupun metode dalam studi antropologi ekonomi dan industri, (2)

Apabila Anda mengalami kesulitan dalam menjawab soal-soal di atas, perhatikanlah jawaban di bawah ini sebagai acuan.. 1) Semua reaksi dalam sistem biologis dikatalisis

Setelah menemukan informasi penting yang terdapat pada teks nonfiksi dengan arahan dari guru, peserta didik dapat mengkreasikan informasi tersebut dalam bentuk visual