• Tidak ada hasil yang ditemukan

Struktur & Anatomi Kontrak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Struktur & Anatomi Kontrak"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

Struktur & Anatomi Kontrak

28 September & 5 Oktober 2021

Aida Maysriwigati Mustafa S.Pd.,S.H.,M.H.

Dosen Program Studi Hukum Bisnis

Email: [email protected]; HP: 081227608300

(2)

Anatomi Kontrak

Bagian Pendahuluan

Bagian Isi (Terms & Conditions)

& Except Clause

Bagian Penutup

(Tandatangan/Attestation, Saksi, Lampiran)

Addendum

Judul

Pembukaan/

OPENING Komparisi/

Para Pihak/

PARTIES Recital/

Premis/

Sebab/ Dasar

(3)

BAGIAN

PENDAHULUAN

(4)

Bagian Pendahuluan

Judul Pembukaan

Komparisi/

Para Pihak

Recital/

Premis/

Sebab/ Dasar

(5)

JUDUL

Mencerminkan jiwa dari perjanjian

• Singkat dengan bahasa baku

• Untuk perjanjian tertentu ada penomoran

PEMBUKAAN

Merupakan awal perjanjian

•Menunjukaan tanggal dan tempat terjadinya perjanjian

KOMPARISI

Nama para pihak dan Definisi

identitas yang menjelaskan kedudukan dan kewenangan para pihak

RECITAL

Pengantar yang menjelaskan maksud dan tujuan dari para pihak

•alasan ataupun dasar pertimbangan

•konsideran atau latar Belakang lahirnya perjanjian

(6)

Judul Kontrak

Budiono Kusumohamidjojo:

sekalipun tidak mengakibatkan kebatalan kontrak akan tetapi kontrak yang dibuat tanpa

judul atau dengan memakai judul yang sangat umum seperti “Perjanjian” atau “Persetujuan Bersama”, dalam praktik bisnis dapat membawa

risiko berupa “kekeliruan dalam identifikasi

dokumen”.

(7)

Contoh Judul Kontrak

menggambarkan substansi kontrak - kesesuaian dengan isi kontrak dan ketentuan hukum yang mengaturnya

menghindari adanya kesalahpahaman

singkat, padat, dan jelas

penyingkatan judul untuk penyebutan selanjutnya

Tidak mempengaruhi keabsahan suatu Kontrak

SURAT PERJANJIAN PEMBORONGAN PEKERJAAN NOMOR : 009-01/SPPP/PPAB – DEPHAN/APBN/I/2015

PERJANJIAN KREDIIT

ANTARA PEMERINTAH INDONESIA

BNP PARIBAS S.A./N.V., SINGAPORE BRANCHDAN

(8)

Pembukaan Kontrak

Tempat dan waktu kontrak dibuat

Kegunaan:

Menentukan keabsahan kontrak -> tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku pada tanggal penandatangan kontrak.

Menentukan kapan kontrak mulai berlaku.

Berada di bagian pembukaan dan atau bagian

penutup.

(9)

Contoh Pembukaan Kontrak

Pada hari ini, Jumat, Tanggal 23 Bulan Januari Tahun 2015 (23/01/2015),

bertempat di Salatiga, kami yang bertanda tangan dibawah ini:

Pada hari ini Jumat, 23 Januari 2015, di

Yogyakarta, oleh dan antara:

(10)

Komparisi

comparitie (Belanda) atau compared (Latin)

verschijning partijen -> bagian dari suatu kontrak yang memuat identitas para pihak yang mengikatkan diri dalam

kontrak secara lengkap. termasuk yang bersangkutan sebagai pihak dalam kontrak, misalnya mewakili, pemegang

kuasa, bertindak untuk diri sendiri.

tidak ada keseragaman tentang susunan dari komparisi yang harus dicantumkan dalam kontrak

(11)

Unsur Komparisi

Sebutan & Nama

Tempat, tanggal lahir dan usia (tidak selalu dicantumkan).

Kewarganegaraan yang ditulis secara jelas dan benar.

Pekerjaan yang ditulis secara jelas dan benar.

Tempat tinggal atau domisili

Kewenangan & Kecakapan

(12)

Identitas Para Pihak

Subjek Hk Pribadi

Nama Lengkap Tempat Tanggal Lahir

Kewarganegaraan Pekerjaan

Badan Hukum (Perdata &

Publik)

Jabatan

Kedudukan

Tempat tinggal Penghadap

&/ orang yg diwakili

(13)

Syarat Kecakapan Bertindak Subjek Hukum

Keabsahan Identitas

Kewenangannya

KTP (WNI) PASPOR (WNA)

Anggaran Dasar dan Dokumen Otorisasi

dalam persetujuan komisaris atau keputusan RPS Surat kuasa/surat perintah serta izin dari

pejabat yang bersangkutan

Pribadi sudah menikah : Persetujuan dari pasangan kecuali

ada perjanjian kawin.

Karena berkaitan dengan harta

perkawinan

Pelimpahan wewenang apabila mewakili badan

hukum perdata (otorisasi perusahaan) : surat kuasa, persetujuan

komisaris, maupun keputusan rapat pemegang saham.

(RPS)

Orang Pribadi

Badan Hukumi

(14)

Batalnya Kontrak

Apabila tidak diberikan oleh principal

Maka

Pelaku tindakan Ultra Vires harus

mempertanggungjaw abkan secara pribadi

Identitas yang keliru

dapat mengakibat

kan batalnya

seluruh kontrak

Pembuktian yang kurang memadai atas kewenangan penandatanganan

Solusinya mengajukan surat pengajuan Principal bagi Pelaku

Ultra VIres

Suatu pihak melakukan tindakan hukum yang melampaui wewenang yang

dimilikinya (Ultra Vires)

(15)

Contoh 1

SURAT PEREJANJIAN KERJA SAMA

Tentang Franchising Gasek Coffe International

Pada hari ini, Senin, tanggal 27 Februari 2017, kami yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Nama : Eki Maulana Ibrahim NIK : 08.2399.121068.1023

Alamat : Jalan Kelapa Muda Raya Nomor 20 Malang, 65143, Indonesia

Telepon : 0341-474566, 08161375999

Dalam hal ini bertindak sebagai Direktur Gasek Coffe International dan untuk selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama (Franchisor).

2. Nama : Nuril Irnina

NIK : 09.4123.131063.1044 Alamat : Jalan

Telepon : 021-4123555, 081555678998

Dalam hal ini bertindak sebagai pemilik National Cafe dan untuk selanjutnya disebut sebagai Pihak Kedua (Franchise).

(16)

Contoh 2:

PERJANJIAN SEWA RUANGAN KANTOR No. 23/08/PDT/2018 - [Optional]

Perjanjian ini (selanjutnya disebut “Perjanjian”) dibuat dan ditandatangani pada tanggal 27 September 2018, di Jakarta, Indonesia, oleh dan antara:

1.PT ABC, sebuah perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum negara Republik Indonesia, beralamat di Jl. Brigjen Katamso No. 1, Kel. Kota Bambu Selatan, Kec. Palmerah, Jakarta Barat 11420, dalam hal ini diwakili oleh Jimmy Iskandar dalam kedudukannya selaku Direktur, dengan demikian sah dan berwenang bertindak untuk dan atas nama PT ABC (selanjutnya disebut sebagai “Pihak Pertama/ABC/Pemberi Sewa”);

Dan

2.Jashen Wijaya, seorang warga negara Amerika Serikat, [pemegang Kartu Tanda Penduduk/passport Negara] No. J201820 dan beralamat di 42th Street NW,

Manhattan, New York, Amerika Setikat (selanjutnya disebut sebagai “Pihak Kedua/Jashen/Penyewa”).

(Selanjutnya Pihak Pertama dan Pihak Kedua bersam—sama akan disebut sebagai “Para Pihak”)

(17)

Contoh 3

As made and signed this october. 2014

(Hereinafter the "agreement") by and between:

The republic of indonesia, acting by and through its minister of finance, represented by the director general of treasury

(hereinafter the "borrower"):

Fortis bank s.A./N.V., Singapore branch, a branch of the belgian bank organised and

Existing as a public limited liability company under the laws of the kingdom of belgium with

Its registered office at warandeberg 3, 1000 brussels.

Belgium, and established at 63 market

Street #21-00. 048942 singapore (hereinafter the "lender'):

(18)

Premis

Dari bahasa latin “praemitto” -> “pendahuluan”, yang berfungsi sebagai “konsideran”:

1.

Keterangan yang menerangkan pertimbangan latar belakang,

2.

Maksud dan tujuan para pihak yang membuat kontrak,

3.

Rangkaian kalimat-kalimatnya diuraikan sebagai

satu kesatuan yang membangun satu pengertian

yang jelas dan konkrit.

(19)

Contoh

Sebelumnya para pihak menerangkan:

Bahwa berdasarkan Surat Keputusan Bupati No: 55 Tanggal 20 Mei 2014 tentang Pembangunan Gedung Perkantoran Yang Akan Diselenggarakan Mulai Tanggal 10 Juni 2014, menunjuk pihak pertama sebagai panitia pembangunan;

Bahwa berdasarkan keputusan rapat Panitia pembangunan gedung perkantoran , tertanggal 30 mei 2014, pihak pertama telah menunjuk pihak kedua sebagai pihak penyedia

angkutan proyek

Selajutnya kedua belah pihak telah setuju dan sepakat untuk melangsungkan kerjasama penyediaan angkutan proyek

pembangunan gudung

(20)

Contoh

PARA PIHAK sebelumnya menerangkan hal- hal sebagai berikut:

Pihak Pertama merupakan pemilik Gedung GGU dan berniat menyewa ruangan kantor di dalam Gedung A kepada Pihak Kedua.

Pihak Kedua berkeinginan menyewa ruang kantor di dalam Gedung GGU milik Pihak Pertama

Pihak Pertama sepakat untuk menyewakan satu ruangan kantor kepada Pihak Kedua.

MAKA, OLEH KARENA ITU, Para Pihak setuju dan sepakat untuk melangsungkan kerja sama dengan syarat-syarat dan ketentuan- ketentuan yang diatur dalam Perjanjian ini, sebagai berikut:

(21)

BAGIAN ISI

(22)

Syarat Isi

Urutan -> dibuat secara kronologis agar mudah menemukan dan mengetahui tiap hal yang diatur oleh tiap klausulanya,

Ketegasan -> bahasa yang digunakan tidak boleh

menimbulkan multi interpretasi, harus tegas dan tidak mengambang,

Keterpaduan -> tiap ayat dalam kontrak atau tiap kalimat dalam suatu klausula harus memiliki keterpaduan sehingga mempunyai hubungan satu dengan lainnya,

Kesatuan -> tiap klausula/pasal mencerminkan satu kondisi namun saling mendukung dengan klausula/pasal lainnya,

Kelengkapan -> tiap klausula/pasal dalam suatu kontrak harus lengkap informasinya karena mencerminkan tiap kondisi yang berbeda dengan klausula/pasal lainnya.

(23)

Catatan Penting

dalam Menyusun Kontrak

Isi kontrak dapat dibuat bebas , Kecuali telah diatur dalam

Undang-undang, dengan memperhatikan asas-asas perjanjian

Menjelaskan dengan detail segala hal dan pokok yang dianggap perlu mengenai:

Objek perjanjian

hak dan kewajiban para pihak

uraian lengkap mengenai prestasi

Ketentuan dan syaratnya harus bisa dilaksanakan dalam praktek (practicable) -> Semakin detail semakin bagus

Dijelaskan dengan bahasa yang sederhana dan satu tafsir (Jangan Interpretatif)

Jika menggunakan istilah teknis , sebaiknya

mencantumkan definisi atau ketentuan umum

(24)

3 Unsur Isi Kontrak

• HARUS ADA

• Tergantung dari materi kontrak

Essensialia

• Ketentuan hukum umum dalam UU yang dapat dimasukkan ke dalam kontrak

• Walau tidak diatur dalam kontrak tetap berlaku

Naturalia

• TIDAK HARUS ADA DALAM KONTRAK

• UU tidak mengatur

Accidentalia

(25)

Klausula (Clause)

Hal penting lain yang harus mendapat tempat dalam perjanjian yaitu mengenai berbagai klausula yang acapkali muncul dan dimasukkan dalam merumuskan isi perjanjian, sekaligus merupakan bagian yang patut memperoleh perhatian kita.

Klausula yang dimaksud hampir selalu

tercantum pada perjanjian yang sifatnya

lintas batas (across border contract)

(26)

Macam Klausul

1. Definisi 2. Transaksi 3. Spesifik

4. Antisipatif 5.

Penunjang 6. Ketentuan

Umum

(27)

Kapan definisi diperlukan?

(28)

1. Klausula Definisi (definition)

• Pembatasan istilah dan pengertian yang digunakan dalam seluruh kontrak

• Meminimalisir perselisihan yang muncul akibat perbedaan intepretasi

• Akurat & tidak ambigu

• Hanya berlaku pada kontrak tersebut dan dapat mempunyai arti dari pengertian umum.

• Penting untuk mengefisienkan klausula-klausula selanjutnya karena tidak perlu diadakan

pengulangan

(29)

Contoh

Pasal 1 Definisi

1. Peminjam adalah Murid atau wali Murid yang terikat dengan Pemberi Pinjaman dalam Perjanjian Fasilitas Pinjaman Murid dan bertindak sebagai peminjam.

2. Pemberi Pinjaman adalah pihak yang setuju untuk menyedikan fasilitas pinjaman kepada Peminjam untuk tujuan membiayai Program

3. Permohonan Pinjaman adalah sebuah permohonan yang disiapkan dan diserahkan oleh Peminjam yang dikirim kepada Pinduit

4. Aplikasi adalah setiap aplikasi yang diunduh dari Android & IOS & sistem aplikasi seluler lainnya yang berlaku yang dimiliki “Pinduit”, dimiliki oleh Pinduit atau affiliasinya, termasuk namun tidak terbatas pada situs web PC/mobile.

(30)

2. Klausula Transaksi

Klausula-klausula yang berisi tentang transaksi yang akan dilakukan. Misalnya dalam jual beli maka harus diatur mengenai objek yang akan dibeli dan harga pembayarannya.

Dapat berisi:

1. Objek

2. Tatacara pemenuhan prestasi

3. Kontraprestasi

(31)

Contoh

PASAL 3

HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA

1.Pihak Pertama sepakat untuk membeli suatu produk bernama (x) seharga dari Pihak Kedua

2.Pihak Pertama sepakat untuk membayar biaya produk tersebut dengan lunas pada tanggal (*)

PASAL 4

HAK DAN KEWAJBAN PIHAK KEDUA

1.Pihak Kedua sepakat untuk memberikan produk tersebut kepada Pihak Pertama pada tanggal

2.(*)Pihak Kedua berhak menerima pembayaran secara lunas dari Pihak Pertama

3.Pihak Kedua menjamin bahwa produk tersebut adalah baru, tidak bekas dan tidak pernah

digunakan sebelumnya.

PASAL 5

JANGKA WAKTU PERJANJIAN

1.Perjanjian ini akan berlaku pada tanggal Perjanjian ini dan akan terus berlaku sepenuhnya sampai [*].

2.Perjanjian ini akan secara otomatis diperpanjang untuk periode [*] tahun berturut-turut, kecuali salah satu Pihak telah memberitahukan Pihak yang lainnya secara tertulis atas maksudnya untuk mengakhiri Perjanjian ini sesuai dengan Pasal [*] Perjanjian ini.

(32)

Contoh

Pasal 1

MACAM BARANG DAN HARGA

1. Pihak Kedua mengikatkan diri untuk menjual dan akan menyerahkan barangnya kepada Pihak Pertama yang dengan ini mengikatkan diri untuk membeli dan menerima penyerahan atas barang-barang yang jumlah dan macamnya adalah sebagai berikut :

Pasal 2

HARGA DAN CARA PEMBAYARAN

2. Harga penjualan dan pemberian barang-barang tersebut telah ditetapkan dan di setujui oleh kedua belah pihak

sebesar Rp………( )

Dan harga tersebut sudah termasuk pemasangan instalasi sampai tuntas.

(33)

3. Klausula Spesifik

Berisi tentang hal-hal khusus yang sesuai dengan karakteristik jenis perikatannya.

membedakan kontrak yang satu dengan kontrak lainnya, terutama kontrak bisnis.

sifatnya khusus karena tidak terdapat dalam kontrak dengan sanksi berbeda.

Misalnya : pada perjanjian jual beli hiasan keramik

maka perlu adanya klausula tentang penanganan

khusus dalam pengirimannya.

(34)

Contoh

(35)

4. Klausula Antisipatif

Berisi hal-hal yang menyangkut

kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi selama berlakunya kontrak.

Misalnya : perpanjangan kontrak,

penyelesaian sengketa dan pengalihan

hak/kewajiban salah satu pihak.

(36)

Contoh

(37)

5. Klausula Penunjang

Condition Presedent

• syarat-syarat yang harus dipenuhi lebih dulu oleh salah satu pihak sebelum pihak lainnya memenuhi kewajibannya.

• Misalnya : klausula/pasal tentang persyaratan penarikan pinjaman dalam Perjanjian Kredit

Afirmatif Covenants

• janji-janji para pihak untuk melakukan hal-hal tertentu selama kontrak masih berlangsung.

• memuat janji-janji para pihak untuk tidak melakukan hal-hal tertentu selama kontrak berlangsung

(38)

Contoh

(39)

6. Klausula Ketentuan Umum/

Standard (Boilerplate)

Klausula ketentuan umum terdapat dalam kontrak:

Wanprestasi

force majeur

Domicile dan Jurisdiction

Pilihan hukum ->

Choice of law / Applicable Law

Penyelesaian sengketa

Waiver (pelepasan hak)

Perubahan

(addendum) dan atau amandemen

Bahasa

Komunikasi

Pengakhiran kontrak

Status dokumen sebelumnya

(40)

Apakah Klausula Boilerplate

dapat dinegosiasikan?

(41)

Excepte Clause

Biasanya mengenai hal hal yang tidak dikehandaki

Wanprestasi

Overmacht / force majeur

Cara penyelesaian sengketa

Perlu diatur karena mungkin saja terjadi

Diperlukan ketentuan yang jelas dan dapat dilaksanakan dengan mudah

Sebagai tempat untuk memasukkan pasal-pasal

pelengkap lainnya

(42)

Contoh Force Majeur

(43)

Contoh Penyelesaian Perselisihan

Segala perselisishan yang terjadi dari atau terkait dengan perjanjian ini, yang tidak dapat diselesaikan secara damai,

diselesaikan secara final berdasarkan rules of arbitration of the international chamber of commerce of paris, perancis dengan tiga

arbiter yang ditunjuk berdasarkan peraturan tersebut. Hukum yang berlaku adalah hukum inggris. Prosedur arbitrase dilakukan di

singapura dengan bahasa inggris

(44)

Contoh Penyelesaian Perselisihan

(45)

TERIMAKASIH

Referensi

Dokumen terkait

Tanpa mengurangi ketentuan hukum yang berlaku, kedua belah pihak sepakat mengadakan perjanjian kerjasama dengan ketentuan – ketentuan yang diatur dalam pasal – pasal berikut :2.

Tanpa mengurangi ketentuan hukum yang berlaku, kedua belah pihak sepakat mengadakan perjanjian kerjasama dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam pasal – pasal berikut : KETENTUAN

Tanpa mengurangi ketentuan hukum yang berlaku, kedua belah pihak sepakat mengadakan perjanjian kerjasama dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam pasal-pasal berikut : Maksud dan

Tanpa mengurangi ketentuan hukum yang berlaku, kedua belah pihak sepakat mengadakan perjanjian kerjasama dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam pasal-pasal berikut : KETENTUAN

Tanpa mengurangi ketentuan hukum yang berlaku, kedua belah pihak sepakat mengadakan perjanjian kerjasama dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam pasal – pasal berikut : KETENTUAN

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka Para Pihak telah setuju dan mufakat untuk mengadakan perjanjian kerja waktu tidak tertentu PKWTT ini dengan ketentuan dan

Tanpa mengurangi ketentuan hukum yang berlaku, kedua belah pihak sepakat mengadakan perjanjian kerjasama dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam pasal-pasal berikut : Pasal 1

Tanpa mengurangi ketentuan hukum yang berlaku, kedua belah pihak sepakat mengadakan perjanjian kerjasama dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam pasal – pasal berikut : KETENTUAN