• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEKNOLOGI DNA REKOMBINAN. Suhartono, M.Sc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TEKNOLOGI DNA REKOMBINAN. Suhartono, M.Sc"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

TEKNOLOGI DNA REKOMBINAN

Suhartono, M.Sc

(2)

Pendahuluan (1)

Dalam bioteknologi, manusia berusaha menanipulasi atau

memodifikasi organisme atau komponen organisme untuk untuk menghasilkan produk yang diinginkan/bermanfaat.

Salah satu bentuk manipulasi tersebut terjadi melalui perubahan informasi genetik (DNA) suatu organisme melalui Rekayasa

Genetik.

Rekayasa genetik menggunakan teknologi DNA rekombinan

Teknologi DNA rekombinan merupakan kumpulan teknik atau

metode yang menggabungkan atau mengkombinasikan gen-gen

yang berasal dari sumber-sumber yang berbeda

(3)

Pendahuluan (2)

Teknologi DNA rekombinan meliputi:

Teknik pemotongan DNA (donor dan vektor)

Teknik pembentukan DNA rekombinan

Teknik Kloning DNA rekombinan

Teknik penapisan hasil kloning DNA

(4)

Tahapan Teknologi DNA Rekombinan

Plasmid (vektor)

+

DNA yang akan di’klon’

DNA rekombinan

Sel Inang Penumbuhan Sel inang

Membawa klon

(5)

Teknik pemotongan DNA (1)

Pemotongan DNA (sumber dan vektor) dilakukan dengan bantuan enzim restriksi endonuklease.

Enzim restriksi:

Berperan sebagai gunting molekuler yang memotong pada titik tertentu (situs pengenalan/ recognition site):

Berupa 4-8 pb dan bersifat palindom (Urutan basa yang identik ketika dibaca dari arah 5-3 dan 3-5)

Memutuskan ikatan fosfodiester melalui hidrolisis

(6)

Urutan Basa Palindom

(7)

Aktivitas Enzim Restriksi

GGACGCTAGCTGATGAATTCGCATCGGATCCGAATCCGCTCTTTCAA CCTGCGATCGACTACTTAAGCGTAGCCTAGGCTTAGGCGAGAAAGTT

Scanning

GGACGCTAGCTGATGAATTCGCATCGGATCCGAATCCGCTCTTTCAA CCTGCGATCGACTACTTAAGCGTAGCCTAGGCTTAGGCGAGAAAGTT

Recognition Sequence

GGACGCTAGCTGATG

CCTGCGATCGACTACTTAA

Cleavage

AATTCGCATCGGATCCGAATCCGCTCTTTCAA

GCGTAGCCTAGGCTTAGGCGAGAAAGTT

(8)

Teknik pemotongan DNA (2)

Penamaan Enzim Restriksi:

EcoRI

Enzim restriksi akan menghasilkan dua pola potongan:

Ujung tumpul (blunt)

Ujung lengket (overhang atau sticky)

Enzim restriksi yang berbeda akan menghasilkan pola potongan yang berbeda pula

• E = genus (Escherichia) • co = species (coli)

• R = strain • I = # of enzyme

(9)

Jenis-jenis Enzim Restriksi

(10)

Teknik pemotongan DNA (3)

DNA sumber (donor) dan vektor dipotong dengan enzim restriksi yang sama

DNA Sumber (donor)

DNA kromosom

DNA yang dihasilkan dari perbanyakan menggunakan PCR

cDNA (complementary DNA) yang disintesis menggunakan

mRNA sebagai cetakan (template)

(11)

Teknik pemotongan DNA (4)

Vektor:

Merupakan suatu wahana (vehicle) untuk memasukkan suatu potongan DNA ke dalam sel agar DNA tersebut dapat disimpan dan diperbanyak di dalam sel tersebut

Memiliki situs pengenalan bagi enzim restriksi; dapat

bereplikasi/memperbanyak diri pada sel inang; dapat memuat gen yang akan dimasukan; mengandung pananda selektif

(selectable marker)

Berupa:

plasmid (umum);

bakteriofage;

kosmid;

BACs (Bacterial Artificial Chromosome); dan YACs (Yeast Artificial

Chromosome)

(12)

Teknik pembentukan DNA rekombinan (1)

DNA donor maupun vektor yang telah dipotong dengan enzim restriksi yang sama akan saling berhibridisasi (perpasangan basa-basa

komplementer) melalui pembentukan ikatan-H pada ujung-ujungnya (sticky ends)

Enzim Ligase membentuk ikatan fosfodiester antar DNA donor dan vektor

Terbentuk DNA rekombinan

(13)

Hibridisasi dan Ligasi DNA

rekombinan

(14)

Teknik pembentukan DNA

rekombinan (2)

(15)

Teknik pembentukan DNA

rekombinan (3)

(16)

Teknik Kloning DNA rekombinan (1)

DNA rekombinan yang telah terbentuk selanjutnya diintroduksikan ke dalam sel inang melalui proses transformasi

Sel inang yang digunakan umumnya berupa sel bakteri ( E.coli ):

Informasi genetiknya sudah sangat dipahami

Tumbuh cepat dan tidak banyak persyaratan

Dapat menerima berbagai vektor, mudah ditransformasi

(17)

Teknik Kloning DNA rekombinan (2)

(18)

Teknik penapisan hasil kloning DNA (1)

Penapisan dilakukan dengan menumbuhkan bakteri inang pada media selektif

Mengandung antibiotik:

Mengandung senyawa tertentu: X-gal

Bakteri inang yang membawa plasmid rekombinan

akan resisten terhadap antibiotik dan tidak mampu

mengubah memecah X-gal (koloni berwarna putih)

(19)

Teknik penapisan hasil kloning DNA (2)

(20)

Seleksi Gen yang dikloning (1)

Bakteri inang yang membawa plasmid rekombinan (berisi gen yang diingingkan maupun potongan gen yang tidak diinginkan) harus diseleksi

Dilakukan dengan cara hibridisasi asam nukleat dengan menggunakan suatu penanda (probe)

Probe asam nukleat diberi label radio isotop sehingga pada saat penelusurun dapat dilihat DNA klon yang

komlementr dengan DNA probe yang berikatan hidrogen

secara spesifik.

(21)

Seleksi Gen yang dikloning (2)

APPLICATION Hybridization with a complementary nucleic acid probe detects a specific DNA within a mixture of DNA molecules.

In this example, a collection of bacterial clones (colonies) are screened to identify those carrying a plasmid with a gene of interest.

TECHNIQUE Cells from each colony known to contain recombinant plasmids (white colonies in Figure 20.4, stap 5) are transferred to separate locations on a new agar plate and allowed to grow into visible colonies. This collection of bacterial colonies is the master plate.

RESULTS Colonies of cells containing the gene of interest have been identified by nucleic acid hybridization. Cells from colonies tagged with the probe can be grown in large tanks of liquid growth medium. Large amounts of the DNA containing the gene of interest can be isolated from these cultures. By using probes with different nucleotide sequences, the collection of bacterial clones can be screened for different genes.

Colonies containing gene of interest

Filter

Master plate

Solution containing probe

Filter lifted and flipped over

Radioactive single-stranded DNA

Hybridization on filter

Single-stranded DNA from cell

Probe DNA

Gene of interest

Film

Master plate

(22)

Aplikasi teknologi DNA Rekombinan (1)

Teknologi DNA rekombinan telah memberikan manfaat di bidang ilmu pengetahuan dan

terapan

Dalam Bidang Kedokteran:

Produksi Insulin

Dalam bidang pertanian:

Tanaman transgenik

Dalam bidang hukum:

Analisis sidik jari DNA

(23)

Aplikasi teknologi DNA Rekombinan (2)

Bacterium

Bacterial chromosome

Plasmid

Cell containing gene of interest

Recombinant DNA (plasmid)

Gene of interest

DNA of chromosome

Recombinate bacterium

Protein harvested

Basic research on protein Gene of

interest Copies of gene

Basic research on gene

Gene for pest resistance inserted into plants

Gene used to alter bacteria for cleaning up toxic waste

Protein dissolves blood clots in heart attack therapy

Human growth hormone treats stunted growth Protein expressed by gene of interest 3

(24)

Produksi Insulin (1)

(25)

Produksi Insulin (2)

(26)

Tanaman Transgenik

APPLICATION Genes conferring useful traits, such as pest resistance, herbicide resistance, delayed ripening, and increased nutritional value, can be transferred from one plant variety or species to another using the Ti plasmid as a vector.

TECHNIQUE

Transformed cells carrying the transgene of interest can regenerate complete plants that exhibit the new trait conferred by the transgene.

RESULTS

1 The Ti plasmid is isolated from the bacterium Agrobacterium tumefaciens. The segment of the plasmid that integrates into the genome of host cells is called T DNA.

2 Isolated plasmids and foreign DNA containing a gene of interest are incubated with a restriction enzyme that cuts in the middle of T DNA. After base pairing occurs between the sticky ends of the plasmids and foreign DNA fragments, DNA ligase is added. Some of the resulting stable recombinant plasmids contain the gene of interest.

3 Recombinant plasmids can be introduced into cultured plant cells by electroporation. Or plasmids can be returned to Agrobacterium, which is then applied as a liquid suspension to the leaves of susceptible plants, infecting them. Once a plasmid is taken into a plant cell, its T DNA integrates into the cell‘s chromosomal DNA.

Agrobacterium tumefaciens

Ti plasmid

Site where restriction enzyme cuts

T DNA DNA with

the gene of interest Recombinant Ti plasmid

Plant with new trait

(27)

Sidik jari atau Forensik DNA (1)

Dilakukan dengan menganalisis Variable Number Tandem Repeats ( VNTRs), yaitu intron (daerah

bukan pengkode) yang tersusun atas utasan berulang 20-100 bp pada DNA

Pola ulangan yang bersifat unik antar indidividu sehingga dapat menjadi “sidik jari”

Memanfaatkan teknik Elektroforesis gel dan Southern blotting of DNA fragments .

VNTRs seseorang berasal dari informasi genetik yang

diwariskan oleh kedua orang tuanya ( ibu dan/atau

ayah).

(28)

Gel Elektroforesis

(29)

Southern blotting of DNA fragments (1)

APPLICATION Researchers can detect specific nucleotide sequences within a DNA sample with this method. In particular, Southern blotting is useful for comparing the restriction fragments produced from different samples of genomic DNA.

TECHNIQUE In this example, we compare genomic DNA samples from three individuals: a homozygote for the normal -globin allele (I), a homozygote for the mutant sickle-cell allele (II), and a heterozygote (III).

DNA + restriction enzyme Restriction

fragments I II III

Sample I Sample II Samplae III

Preparation of restriction fragments. Gel electrophoresis. Blotting.

Gel

Sponge

Alkaline solution

Nitrocellulose paper (blot)

Heavy weight

Paper towels

1 2 3

(30)

Southern blotting of DNA fragments (2)

Radioactively labeled probe for VNTR

Probe hydrogen- bonds to fragments

Fragment from Sampe-probe

Fragment from Sampe-probe Paper blot

Film over paper blot

Hybridization with radioactive probe. Autoradiography.

I II III I II III

1 2

(31)

Sidik jari atau Forensik DNA (2)

Aplikasi:

Penentuan ke-bapak-an dan ke-ibu-an ( Paternity and Maternity)

karena seseorang mewarisi VNTRS dari orang tuanya, maka pola VNTRs dapat digunakan untuk menentukan ke-bapak-an dan ke-ibu-an.

Identifikasi Penjahat dan Forensik

DNA yang diisolasi dari darah, air mani (semen), rambut, sel-sel

kulit, atau barang bukti genetik lainnya yang ditemukan di tempat kejadian perkara dibandingkan (melalui pola VNTR) dengan DNA dari tersangka pelaku kejahatan, untuk menentukan bersalah

atau tidaknya si tersangka tersebut.

Pola VNTR juga berguna dalam menetapkan identitas dari korban

pembunuhan, juga dari DNA yang ditemukan sebagai barang bukti atau

dari mayat itu sendiri.

(32)

Paternity and Maternity test

• In this example, a family

consists of a mom and dad, two daughters and two sons.

• The parents have one daughter and one son together, one

daughter is from the mother’s previous marriage, and one son is adopted, sharing no genetic material with either parent.

• daughter 2 is the child from the mother’s previous marriage and son 2 is adopted.

• daughter 1 and son 1 are

the children from current

marriage

(33)

Paternity and Maternity test

• DNA samples were taken from a crime scene, the female victim and two suspects in a

sexual assault case.

• The victim’s boyfriend was also tested. The DNA ladders are used to judge the sizes of the DNA fragments.

• Control samples are also run, to ensure that the experiment is done correctly.

• Can you determine which suspect is likely the criminal?

• The DNA fingerprint from suspect 1

matches up with the fingerprint of the

sperm DNA from the crime scene. You

can also see that the female cells from

the scene match the victim’s DNA.

(34)

PERTANYAAN

?

(35)

Referensi

Dokumen terkait

Sirkit bervoltase rentang I dan rentang II menurut IEC 60449 tidak boleh digabung dalam sistem perkawatan yang sama, kecuali salah satu metode berikut diadopsi: – setiap kabel

Metode yang digunakan untuk kegiatan ini adalah metode pelatihan dan pendampingan, karena kegiatan ini adalah melatih dan mendampingi Anggota Gapoktan Ayodya Pura,

Semoga usaha Anda akan membawa hasil positif, dan bank atau penyandang dana lain akan menyadari bahwa hubungan keuangan dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit yang

Gambar (5d) menampilkan contoh form untuk perhitungan kebutuhan air per komoditas tanam di dalam satu daerah irigasi (Crop Water Requierment/CWR), misal komoditas tanaman padi.

Siswa menjadi subjek belajar sebagai pemain dan guru berperan sebagai pengatur kegiatan pembelajaran (sutradara) dan fasilitator. Pembelajaran dengan cara seperti di

Ada yang berlaku seperti toggle switch dimana selektor dapat berhenti pada satu posisi, dan ada yang berlaku seperti push button, dimana setelah melakukan pemilihan

“Toi kaava syntyi yhteistyössä näiden kumppanien kanssa, ja nimenomaan kumppaneilta tuli sitä toivomusta, että siellä pitää olla myös pientalopuolta, siis

Tarkoituksena on selvittää, miten kolmannen sektorin toimijoiden kykyjä, taitoja ja osaamista voitaisiin hyödyntää nykyistä paremmin paikallisessa turvallisuustyössä