• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA

2.1 Studi Literatur 2.1.1 Corporate Identity

Corporate Identity merupakan sebuah bentuk visual dan ekspresi grafis sebagai identitas dari suatu perusahaan. Sebagai suatu bentuk visual, corporate identity menampilkan simbol yang menunjukkan image yang akan disampaikan.

Identitas perusahaan tersebut harus dibuat melalui sebuah riset karena akan mempengaruhi nasib perusahaan tersebut.

Sebuah perusahaan harus dapat menyampaikan image sesuai dengan identitasnya. Image adalah kesan yang diberikan oleh perusahaan kepada publik melalui produk-produknya, kegiatan-kegiatannya, dan usaha-usaha pemasarannya.

Karakter-karakter yang harus dimiliki oleh corporate identity yang efektif adalah sebagai berikut:

- Simbolisme yang sederhana namun mengena.

Semakin sederhana suatu simbol, semakin jelas pula pesan yang hendak disampaikan.

- Pemicu visualnya kuat.

Simbol itu harus mempu memicu respon terhadap suatu produk atau perusahaan.

- Identitas sebagai alat promosi dan pemasaran. Karena walaupun kampanye suatu produk telah berakhir, tetapi identitas itu tetap akan terus digunakan sampai bertahun-tahun.

- Harus mudah dan dapat diingat dan mengesankan.

Apabila suatu perusahaan ingin membangun image yang baru, maka perlu adanya upaya untuk memposisikan ulang image yang sudah terbentuk di masyarakat. Reposisi image dapat dilakukan dengan merubah tampilan logo perusahaan. Perubahan ini perlu dilakukan apabila corporate identity yang sudah ada dirasakan tidak kuat lagi menyampaikan makna yang ingin disampaikan oleh perusahaan yang mengakibatkan image yang kurang baik di mata masyarakat.

(2)

8

Maka corporate identity itu dirubah untuk mendapatkan citra baru yang diharapkan menjadi lebih baik dan lebih dapat diterima oleh masyarakat.

Di sini dapat diartikan bahwa citra perusahaan bukan hanya usaha yang dibentuk dari dalam perusahaan tetapi adalah yang terbentuk di luar perusahaan ketika perusahaan tersebut berkenaan langsung dengan masyarakat. Hubungan interaksi itulah yang membentuk karakter dari corporate identity yang sesungguhnya (Cenadi 71).

Arti kata “corporate identity” sendiri berevolusi selama abad ke-20 sebagai dasar untuk mengontrol segmentasi pasar dan digunakan sebagai citra ciri khas perusahaan, yang sebelumnya hanya berfungsi sebagai tanda pembeda dari perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain. Corporate identity berkaitan dengan filosofi, nilai, kebiasaan, dan yang lainnya yang tergabung menjadi satu dan membentuk ciri khas dari perusahaan itu.

Berbagai elemen yang termasuk di dalam corporate identity adalah logo, tipografi, gambar pendukung, tagline, dan lain-lain serta penerapannya pada stationery, kartu nama, signage, baju seragam atau baju dinas, dan lain-lain.

Elemen-elemen ini tidak mutlak harus digunakan seluruhnya, karena mungkin saja ada beberapa elemen yang betul-betul tidak diperlukan oleh perusahaan tersebut.

2.1.2 Teori Logo

Terdapat di dalam corporate identity adalah logo. Kata “logo” sendiri sebenarnya adalah singkatan dari ”logotype” ataupun ”logogram” yang berasal dari Yunani, yaitu logo, yang bermakna “kata” atau “percakapan”. Seringkali, kata “logotype” digunakan untuk menjelaskan logo yang berupa bentukan kata- kata yang panjang dan dapat dibaca secara utuh, sedangkan “logo” lebih kepada kata-kata yang lebih pendek, singkatan, ataupun akronim.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mendesain sebuah logo, yaitu:

- Asli

- Cocok, sesuai dengan image perusahaan - Sederhana dan ringkas

(3)

9 - Mudah diingat

- Menggugah

- Tidak sulit digambarkan

- Mudah disisipkan pada media manapun

- Tidak mengandung konotasi yang kurang menyenangkan

Namun ada juga hal-hal yang tidak kalah pentingnya yang harus dihindari dalam mendesain logo, yaitu:

- Hindari membuat logo yang terlalu rumit, idealnya sebuah logo jika diperkecil sampai ukuran minimum masih dapat terlihat bentuknya.

- Hindari menggunakan warna khusus, sehingga sulit dicetak dan ongkos cetaknya tinggi.

2.1.3 Unsur-unsur dalam Perancangan Grafis

Kita tahu bahwa unsur-unsur desain sangat penting dalam suatu perancangan desain. Dengan kata lain unsur-unsur desain merupakan alat utama dalam menciptakan sebuah perancangan grafis yang seimbang dan teratur serta komunikatif. Unsur desain yang memiliki pengaruh yang besar dalam perancangan grafis, yaitu;

- Garis, adalah unsur desain yang rnenghubungkan antara satu titik poin dengan titik poin yang lain sehingga bisa berbentuk gambar garis lengkung atau lurus. Garis adalah unsur dasar untuk membangun bentuk atau konstruksi desain.

- Bentuk, merupakan segala sesuatu yang memiliki diameter tinggi dan lebar. Ada 3 bentuk dasar yang dikenal orang, yaitu: kotak (rectangle).

lingkaran (circle), dan segitiga (triangle). Berdasarkan sifatnya, bentuk dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu:

o Huruf (Character) yang direpresentasikan dalam bentuk visual yang dapat digunakan untuk membentuk tulisan sebagai wakil dari bahasa verbal dengan bentuk visual langsung, seperti A, B, C, dan sebagainya.

o Simbol (Symbol) yang direpresentasikan dalam bentuk visual yang mewakili bentuk benda secara sederhana dan dapat dipahami

(4)

10

secara umum sebagai simbol atau lambang untuk menggambarkan suatu bentuk benda nyata, misalnya gambar orang, bintang, matahari dalam bentuk sederhana (simbol), bukan dalam bentuk nyata (dengan detail).

o Bentuk nyata (Form) bentuk ini betul-betul mencerminkan kondisi fisik dari suatu obyek. Seperti gambar manusia secara detil, hewan atau benda lainnya.

- Tekstur, adalah tampilan permukaan (corak) dari suatu benda yang dapat dinilai dengan cara dilihat atau diraba. Tekstur sering dikategorikan sebagai corak dari suatu permukaan benda, misalnya permukaan karpet, baju, kulit kayu, dan lain sebagainya.

- Ruang, adalah jarak antara suatu bentuk dengan bentuk lainnya yang pada praktek desain dapat dijadikan unsur untuk memberi efek estetika desain. Dalam bentuk fisiknya pengidentifikasian ruang digolongkan menjadi dua unsur, yaitu obyek (figure) dan latar belakang (background).

- Ukuran, adalah unsur lain dalam desain yang mendefinisikan besar kecilnya suatu obyek. Dengan menggunakan unsur ini Anda dapat menciptakan kontras dan penekanan pada obyek desain anda sehingga orang akan tahu mana yang akan dilihat atau dibaca terlebih dahulu.

- Warna, adalah unsur penting dalam desain karena warna mampu memberikan pengaruh yang cepat dan kuat. Dengan warna orang bisa menemukan identitas, menyampaikan pesan atau membedakan sifat dari bentuk-bentuk bentuk visual secara jelas. Dalam prakteknya warna dibedakan menjadi dua: yaitu warna yang ditimbulkan karena sinar (additive color) yang biasanya digunakan pada warna lampu, monitor, TV dan sebagainya, dan warna yang dibuat dengan unsur-unsur tinta atau cat (substractive color) yang biasanya digunakan dalam proses pencetakan gambar ke permukaan benda padat seperti kertas, logam, kain atau plastik.

(5)

11

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan warna adalah:

o Aspek warna

• Panas

Warna-warna yang mengacu pada warna merah pada lingkaran warna disebut warna panas. Merah merupakan warna yang kuat, agresif. Karena alasan inilah, warna panas sering digunakan dalam graphic, signage, dan desain.

• Dingin

Mengacu pada warna biru. dan kuat. Warna dingin mengingatkan kita pada es dan salju. Warna dingin yang cerah mampu mendominasi.Warna dingin bersifat tenang.

Yang termasuk warna dingin adalah biru, hijau, biru kehijauan.

• Hangat

Yang disebut sebagai warna hangat adalah segala warna yang mengandung warna merah. Penambahan warna kuning kemerahan inilah yang membedakan secara jelas antara warna hangat dan warna panas. Yang termasuk warna hangat adalah merah kejinggaan, jingga, kuning kejinggaan, yang selalu merupakan campuran antara warna kuning dan merah.

• Sejuk

Warna sejuk didasari oleh warna biru. Yang termasuk warna sejuk adalah kuning kehijauan, hijau, dan biru kehijauan, dimana sering kita jumpai pada alam bebas.

Warna sejuk bersifat ringan, tenang, nyaman dan santai.

• Terang

Warna terang adalah warna yang hampir transparan.

Ketika kadar terang dinaikkan, variasi antara warna yang

(6)

12

satu dengan warna yang lain menurun. Warna terang rnelambangkan kebersihan, istirahat, cairan.

• Gelap

Warna gelap adalah warna yang dalam mengandung warna hitam. Warna terang berlawanan dengan warna gelap.

• Pucat/Tidak Cerah

Warna pucat adalah warna yang paling muda.

Warna pucat mengandung paling sedikit 65% warna putih dalam komposisinya. Warna pucat tersebut menunjukkan kelembutan, ketenangan dan keromantisan. Yang termasuk warna pucat adalah putih gading, biru terang dan merah muda.

• Pastel

Warna yang sifamya lemah lembut, romantis, damai disebut wama pastel. Contohnya adalah warna krem, biru pastel, merah muda pastel, serta warna-warna yang sudah bercarnpur dengan warna putih susu.

• Cerah

Warna cerah adalah sejumlah warna murni dan tidak mengandung warna abu-abu dan hitam. Yang termasuk warna cerah adalah warna biru, merah, kuning, dan jingga. Warna cerah melambangkan kekuatan, keaktifan, semangat, kegembiraan, dan mampu menarik perhatian. Warna cerah sangat sesuai untuk kemasan dan advertising.

o Karakter warna

• Biru tua: meyakinkan, konservatif, bertanggung jawab, dapat diandalkan, memberi ketenangan, introspektif, intuitif, cerdas dan bijaksana.

(7)

13

• Biru muda: Penuh kedamaian, penuh cinta, penyayang, idealistik, komunikatif, turns, kreatif, memiliki kemauan keras.

• Biru kehijauan: Pintar, kreatif, egosentris, cerewet, teratur.

• Hijau: penuh kedamaian, setia, seimbang, baik hati, stabil, sensitif, pengasih dan ulet

• Kuning kehijauan: perseptif, tanpa prasangka, penuh rasa takut

• Kuning: periang, antusias, cerdas, kuat, optimistik, kompetitif, berubah-ubah.

• Putih: rapi, teratur, kritis, mandiri, berhati-hati, termotivasi, spiritual, positive.

• Abu-abu: memberi ketenangan, terasing, waspada.

• Hitam: pintar, serius, berkuasa, dramatis, berwibawa, aman, penuh teka-teki, kematian, tak dikenal.

• Coklat: pasif, mudah memahami, setia, sederhana, mengerti kewajiban, pekerja keras,

• Jingga: hangat, kreatif, penuh kegembiraan, tidak bertele- tele, tegas, ekspresif, sensual.

• Merah: penuh semangat, sensual, sukses, menuruti kata hati, tidak sabar, hebat, ambisi.

• Ungu: spiritual, intuitif, sensitif, berpandangan terbuka.

• Violet: berbelit-belit, elit, eksotis, mistik, mempersatukan, mempesona.

2.1.4 Prinsip-prinsip Desain

Untuk dapat mengomunikasikan grafis secara indah dan terarah ada berbagai macam prinsip-prinsip yang sangat penting yang melandasi suatu perancangan desain. Prinsip-prinsip tersebut sangat berguna dalam menciptakan rancangan desain yang memiliki keunikan komunikasi tersendiri serta memiliki

(8)

14

daya tarik yang lebih dari produk-produk lainnya. Prinsip-prinsip desain tersebut di antaranya adalah sebagai berikut:

- Balance (Keseimbangan)

Keseimbangan bisa saja terukur secara adil dan tepat sesuai bobot dan massanya (keseimbangan simetris), tetapi ada juga keseimbangan yang tidak dapat diukur dengan nilai dan bobot. Khususnya keseimbangan asimetris, karena itu kita harus mengasah keselarasan pandangan bukan hanya pada bentuk dan bobotnya tetapi juga pada berat ringannya dalam pandangan visual kita.

- Contrast (Kontras)

Kontras menciptakan keindahan pada setiap obyek publikasi.

Seperti hahiya suara dapat ditekankan dengan menggunakan volume yang keras atau rendah atau kecepatan dalam penyampaiannya, kontras juga menciptakan efek yang sama di media cetak. Kontras dapat diwujudkan dalam segi bentuk, ukuran, garis, warna, ruang dan tata letak.

- Harmony (Keselarasan)

Harmony menvatukan semua unsur dalam publikasi secara visual sehingga menjadi satu kesatuan. Kesatuan itu bisa dalam bentuk, warna, bobot, ruang dan tata letak.

- Proximity (Kesatuan Bentuk)

Di dalam karya desain harus ada sebuah kesatuan bentuk akhir yang dapat dijadikan identitas dari sebuah karya design itu, misalnya koran, brosur, leaflet, billboard, majalah, kartu nama dan sebagainya.

- Repetition (Pengulangan)

Di dalam bisnis, misalnya suatu perusahaan akan susah dikenali apabila logonya setiap hari diganti. Jadi harus ada ikatan konsistensi yang harus dipegang dalam sebuah karya desain, sehingga mudah untuk dikenali oleh publik. Disinilah repetition itu kita temui.

- Emphasis (Penekanan)

Di dalam sebuah karya desain, harus ada penekanan pada suatu bentuk atau obyek desain supaya masyarakat tahu mana yang harus dibaca terlebih dahulu atau yang harus diingat dalam keseluruhan obyek desain

(9)

15

tersebut. Dengan adanya penekanan kita juga dapat mengenali ciri khas atau identitas desain tersebut. Perlu diingat bahwa dalam sebuah karya desain memang perlu adanya penekanan sehingga menarik perhatian, tetapi kalau kita ingin memberi penekanan pada semua unsur yang ada pada obyek publikasi tersebut maka menjadi tidak ada yang menonjol (Purwosuwito, par.l).

2.1.5 Taman Rekreasi Kota

Taman, secara harafiah berarti kebun yang ditanami oleh bunga-bunga.

Namun, arti taman itu sendiri agak berubah ketika disandingkan dengan kata

“rekreasi”. Taman rekreasi berarti taman yang digunakan oleh banyak orang untuk mencari hiburan jasmani ataupun rohani, di mana taman itu tidak selalu berisi kebun yang ditanami bunga-bunga, seperti taman bermain misalnya. Sedikit berbeda pula ketika kata-kata “taman rekreasi” itu ditambahkan kata “kota”

sehingga berubah frasa menjadi “taman rekreasi kota”. Taman rekreasi kota didedikasikan oleh pemerintah untuk rakyat pada semua kalangan, sehingga pada umumnya taman rekreasi kota tidak ada pemungutan biaya terhadap pengunjungnya.

Beberapa elemen-elemen yang terdapat pada taman rekreasi kota secara keseluruhan adalah kolam ikan, kolam renang, jalan setapak, gazebo, pencahayaan, susunan bebatuan, pagar, kandang binatang, pergola, kursi taman, dan lain-lain. Namun karena taman rekreasi kota dikelola oleh pemerintah yang tentunya dengan biaya yang terbatas, maka hanya sebagian kecil dari elemen itu yang diterapkan pada taman rekreasi kota yang mereka bangun.

Taman rekreasi sebagai tempat wisata menerapkan program Kampanye Sadar Wisata dengan memasyarakatkan 7 unsur yang sering disebut dengan Sapta Pesona, sebagai pedoman untuk mendukung keberhasilan penyelenggaraan pariwisata. Mewujudkan kondisi aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah tamah, dan penuh kenangan.

(10)

16

Gambar 2.1 Logo sapta pesona

Sapta Pesona memiliki sasaran strategis untuk membina kedisiplinan nasional dalam memperkokoh jati diri bangsa. Meningkatkan citra dan mutu pelayanan pariwisata pada dasarnya ditentukan oleh keberhasilan kita dalam upaya mewujudkan pelayanan prima, yaitu:

- Aman

Suatu kondisi di mana pengunjung dapat merasakan dan mengalami suasana yang aman, bebas dari ancaman, gangguan, dan tindak kekerasan. Aman di sini berarti jaminan terhadap keselamatan jiwa, fisik, serta barang milik pengunjung.

- Tertib

Kondisi yang mencerminkan suasana tertib dan disiplin sesuai bidang tugasnya dalam berbagai perilaku. Misalnya tertib dalam menggunakan fasilitas umum, memberikan informasi yang benar, melaksanakan pelayanan sesuai dengan prosedur yang berlaku dan lain sebagainya.

- Bersih

Memperlihatkan suasana yang bersih dan sehat terhadap lingkungan, sarana pariwisata, alat-alat perlengkapan pelayanan wisata, serta manusia yang memberikan pelayanan. Sikap bersih dan sehat dapat

(11)

17

dimulai dari kebersihan diri sendiri, di rumah dan di tempat bekerja, kebersihan di tempat-tempat umum terutama di kawasan obyek wisata.

- Sejuk

Suasana lingkungan yang sejuk, segar serta nyaman dapat diciptakan dengan adanya penghijauan secara teratur dan indah di setiap lingkungan pariwisata. Semua pihak masyarakat diharapkan dapat menciptakan susana tersebut dengan upaya penataan lingkungan, pertemanan, dan penghijauan demi kepentingan bersama.

- Indah

Mencerminkan penataan yang teratur dan serasi serta selaras sengan kondisi lingkungan. Indah selalu sejalan dengan bersih dan tertib, sehingga kondisi indah ini harus terus menerus diupayakan dengan terus menerus. Indah dapat dilihat dari berbagai segi seperti tata warna, tata letak, tata ruang dan bentuk, ataupun gaya dan gerak yang serasi dan selaras sehingga memberi kesan yang cantik dan enak untuk dilihat.

- Ramah tamah

Perilaku masyarakat yang menunjukkan keakraban, ramah, sopan santun, suka membantu, suka tersenyum, dan menarik hati, sehingga dapat memberikan kesan yang baik dan tak terlupakan bagi wisatawan.

- Penuh kenangan

Kesan yang melekat kuat pada ingatan dan perasaan pengunjung tempat wisata yang disebabkan oleh pengalaman yang indah, menarik, dan menyenangkan yang diperolehnya dari pengalaman selama berkunjung.

Kenangan itu dapat berupa akomodasi yang nyaman, atraksi seni budaya daerah yang khas dan mempesona, makanan dan minuman khas daerah setempat, ataupun cenderamata yang mencerminkan ciri khas daerah, bermutu tinggi, mudah dibawa, harga terjangkau, dan memiliki arti tersendiri.

2.1.6 Pemerintah

Istilah “pemerintah” berasal dari kata “perintah” yang berarti menyuruh melakukan sesuatu. Dari kata tersebut maka dapat dikatakan bahwa “pemerintah”

(12)

18

adalah kekuasaan memerintah suatu negara atau badan yang tertinggi. Sedangkan

“pemerintahan” menunjuk pada bidang tugas pekerjaan atau fungsi (Mariun 6).

Lebih lanjut, arti dari “pemerintahan kota” adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah kota menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luanya dalam. Sedangkan pengertian “pemerintah kota” adalah bupati, walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintah kota.

Adapun hak-hak yang dimiliki oleh pemerintah kota adalah:

- Mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya - Memilih pimpinan kota

- Mengelola aparatur kota - Mengelola kekayaan kota

- Mendapatkan bagi hasil dari pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya lainnya yang berada pada daerah kota

- Mendapatkan sumber-sumber pendapatan lain yang sah

- Mendapatkan hak lainnya yang diatur dalam peraturan perundang- undangan

Sedangkan kewajiban-kewajiban perintah kota adalah:

- Melindungi masyarakat, menjaga persatuan, kesatuan, dan kerukunan nasional

- Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat - Mengembangkan kehidupan demokrasi - Mewujudkan keadilan dan pemerataan - Meningkatkan pelayanan dasar pendidikan - Menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan

- Menyediakan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak - Mengembangkan sistem jaminan sosial

- Menyusun perencanaan dan tata ruang daerah - Mengembangkan sumber daya produktif - Melestarikan lingkungan hidup

- Mengelola admisnistrasi kependudukan - Melestarikan nilai sosial budaya

(13)

19

- Membentuk dan menerapkan peraturan perundang-undangan sesuai dengan kewenangannya

2.1.7 Malang

Malang merupakan kota kedua terbesar di Jawa Timur, Indonesia, setelah Surabaya dengan luas 110.06km2. Tepatnya yaitu secara geografis terletak pada 112,06o – 112,07o bujur timur dan 7,06o – 8,02 o lintang selatan. Kota ini berada di dataran tinggi, yaitu 444 meter di atas permukaan laut, terletak 90 km sebelah selatan Kota Surabaya. Memilik suhu rata-rata 24,13 derajat Celsius, kelembaban udara 72%, dan curah hujan 1.883mm pertahunnya. Malang juga merupakan kota yang strategis karena dikelilingi oleh pegunungan, antara lain Gunung Anjasmoro dan Gunung Welirang di sebeleah barat laut, Gunung Semeru dan Gunung Bromo di sebelah timur, Gunung Kelud dan Gunung Kawi di sebelah barat daya, serta Gunung Arjuno dan Gunung Panderman di sebelah barat. Dengan ini Kota Malang memiliki panorama yang sangat indah.

Wilayah administratif Kota Malang terbagi lima kecamatan dan 57 kelurahan, kelima kecamatan tersebut yaitu Klojen, Kedungkandang, Blimbing, Lowokwaru,Sukun. Dan berbatasan langsung dengan:

- Sebelah Utara : Kecamatan Singosari dan Kecamatan Karang Ploso - Sebelah Timur : Kecamatan Pakis dan Kecematan Tumpang

- Sebelah Selatan : Kecamatan Tajinan dan Kecamatan Pakisaji - Sebelah Barat : Kecamatan Wagir dan Kecamatan Dau

Sebagian besar penduduk kota Malang yang memiliki tingkat pertumbuhan 3,9% per tahun ini adalah suku Jawa, serta sejumlah suku-suku minoritas seperti Madura, Arab, dan Tionghoa. Bahasa Jawa dengan dialek Jawa Timuran adalah bahasa sehari-hari masyarakat Malang. Kalangan minoritas Suku Madura menuturkan Bahasa Madura.

(14)

20

Gambar 2.2 Peta Kota Malang

Sumber: Pemerintah Kota Malang Dinas Pariwisata, Informasi dan Komunikasi Kota Malang (2007, hal. 5)

(15)

21 2.2 Gambaran Mengenai Tareko

2.2.1 Sejarah Berdirinya Tareko

Kota Malang sebagai kota terbesar kedua di Propinsi Jawa Timur, secara historis merupakan kota yang sangat diminati oleh pendatang setelah Surabaya, ditandai dengan tingginya laju pertumbuhan penduduk serta tingginya laju pembangunan, terutama di bidang perumahan dan perdagangan atau jasa memberikan kontribusi yang tidak sedikit dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi perkotaan. Namun meningkatnya pertumbuhan ekonomi ini belum secara signifikan seiring dengan pemerataan ekonomi. Dapat dilihat dari tingginya angka pedagang kaki lima, anak jalanan, dan sektor informal lainnya. Salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Malang adalah mengembangkan salah satu kawasan di daerah aliran sungai (DAS) Brantas, tepatnya di belakang Balai Kota Malang sebagai sarana memasarkan produk-produk unggulan dan sekaligus sebagai sarana rekreasi masyarakat Kota Malang maupun wisatwan daerah lain.

Awalnya Kontur DAS Brantas yang tidak rata ini hanya digunakan sebagai Tempat Pembuangan Akhir (TPA) saja. Area TPA yang tidak terlalu luas ini membuat timbunan sampah menjadi cepat tinggi, sehingga timbul pemikiran untuk pemanfaatan yang lain, dan dibuatlah jogging track untuk area olah raga ringan. Dalam perkembangannya, jogging track tersebut dilengkapi dengan taman, yang dimaksudkan untuk sarana rekreasi alternatif.

Secara fisik taman ini dibangun pada tahun 1998 dengan menghutankan DAS Brantas tersebut dengan berbagai jenis tanaman. Taman ini kemudian diresmikan pada tanggal 29 Maret 2003 oleh Walikota Malang yang pada saat itu dijabat oleh Bapak Suyitno, dengan nama Taman Wisata Rakyat atau yang disingkat dengan Tawira. Dan kemudian dalam perkembangan yang berikutnya, nama Tawira ini diubah menjadi Taman Rekreasi Kota atau yang disingkat menjadi Tareko. Kemudian Tareko ini dilengkapi dengan playground dan permainannya, kolam renang, stand produk unggulan dari masing-masing 5 kecamatan di Kota Malang, berbagai jenis kandang binatang dan satwanya, tumbuhan, dan gazebo.

(16)

22 2.2.2 Dasar Pelaksanaan

Berpedoman pada ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

- Undang-undang Nomor: 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan

- Undang-undang Nomor: 05 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya

- Peraturan Pemerintah Nomor: 07 Tahun 1999 Tentang Pengawetan Satwa dan Tumbuhan Liar

- Peraturan Pemerintah Nomor: 08 Tahun 1999 Tentang Pengawetan Satwa dan Tumbuhan Liar

- Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P.53/Menhut-II/2006 tanggal 17 Juli 2006 Tentang Lembaga Konsevasi

- Rekomendasi Departemen Kehutanan Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur II Nomor: S/21/IV-K.16/PPA.03/2007. Tentang Ijin Sebagai Lembaga Konservasi Ex-Situ

- Surat Keputusan Walikota Malang Nomor: 308 Tahun 2003 Tentang Sistem dan Prosedur Tetap Pengelolaan Taman Rekreasi Kota pada Dinas Pariwisata Informasi dan Komunikasi Kota Malang

- Surat Keputusan Walikota Malang Nomor: 341 Tahun 2004 Tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pariwisata, Informasi dan Komunikasi Kota Malang

2.2.3 Visi dan Misi

Visi dan misi Tareko tercantum pada buku panduan Tareko, “Flora Taman Rekreasi Kota Malang,” yang diterbitkan oleh Pemerintah Kota Malang, Dinas Pariwisata, Informasi dan Komunikasi Kota Malang.

2.2.3.1 Visi

Terwujudnya sarana rekreasi edukatif yang terjangkau oleh masyarakat.

2.2.3.2 Misi

- Menjadikan sarana rekreasi edukatif

(17)

23 - Menjadikan sarana rekreasi olah raga - Menjadikan sarana rekreasi murah

- Menjadikan sarana rekreasi kota sebagai sarana pelestarian flora dan fauna - Menumbuhkan motivasi kepedulian terhadap lingkungan

- Meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan khususnya bagi anak-anak - Mewujudkan citra Kota Malang sebagai kota wisata andalan yang berdaya

saing tinggi dalam peta kepariwisataan regional

2.2.4 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan Tareko tercantum pada buku panduan Tareko, “Flora Taman Rekreasi Kota Malang,” yang diterbitkan oleh Pemerintah Kota Malang, Dinas Pariwisata, Informasi dan Komunikasi Kota Malang.

2.2.4.2 Maksud

- Melestarikan sumber daya alam hayati dan ekosistemnya secara serasi dan seimbang

- Melestarikan satwa liar dan tumbuhan secara ex-situ (di luar habitat) terutama yang dilindungi oleh undang-undang sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 07 Tahun 1999 Tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar

- Turut serta menyukseskan gerakan “Malang ijo royo-royo” yang sedang digalakkan oleh Pemerintah Kota Malang dalam rangka menghijaukan Kota Malang.

2.2.4.1 Tujuan

- Untuk mewujudkan kelestarian sumber daya alam nabati (tumbuhan) dan hewani (satwa liar)

- Sebagai wadah untuk memelihara, mengoleksi, dan mengembangkan satwa liar dan tumbuhan yang bermanfaat bagi kelestarian dan sesuai dengan peraturan serta ketentuan yang berlaku

(18)

24

- Sebagai daya tarik Kota Malang dalam pengembangan pariwisata daerah yang berbasis pada pendidikan, lingkungan dan pelestarian tumbuhan dan satwa liar

- Untuk menggerakkan roda perekonomian dan meningkatkan pendapatan asli daerah

- Sebagai tempat pendidikan lingkungan, pusat informasi satwa liar dan tumbuhan liar eksotik yang dilindungi serta rekreasi khusus

- Untuk membangun program pemerintah dalam melestarikan lingkungan hidup

- Menyadarkan masyarakat umum perihal pentingya kesadaran terhadap lingkungan hidup

2.2.5 Sistem Organisasi

Pembentukan “Susunan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Taman Rekreasi Kota Malang” diatur dalam Perda Nomor 5 Tahun 2004, sedangkan “Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Taman Rekreasi Kota Malang” diatur dalam Surat Keputusan Walikota Malang Nomor 303 Tahun 2003.

(19)

25

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Kepala UPT Tareko

Subbagian

Tata Usaha

Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu dan / atau Fungsional Umum

Gambar 2.3 Struktur Organisasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Tareko pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang

2.2.6 Luas Kawasan dan Denah Tareko

Tareko didirikan di atas tanah seluas kurang lebih 2 hektar, dengan pembagian kawasan sebagai berikut:

- Kawasan satwa dan kandang 1.400m2 - Kawasan bangunan produk unggulan 160m2 - Kawasan produk makanan tradisional 57,5m2 - Kawasan kolam renang 2.100m2

- Kawasan bermain anak (permanen) 200m2 - Kawasan bermain anak (insidentil) 136m2 - Kawasan hutan sungai 1700m2

- Kawasan parkir roda dua 400m2

(20)

26 - Kawasan parkir roda empat 810m2 - Sisanya adalah taman, jalan, dan trotoar

2.2.7 Sarana dan Prasarana

Untuk memenuhi sarana dan prasarana seperti yang sudah ditentukan dalam Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor : 479/Kpts–II/1998 Tentang Lembaga Konservasi Tumbuhan dan Satwa Liar, maka Taman Rekreasi Kota Malang senantiasa memenuhi semua sarana dan prasarana yang dubutuhkan dalam kegiatan Taman Satwa Khusus. Sarana dan prasarana yang sudah ada di Taman Rekreasi Kota Malang adalah sebagai berikut:

- Lahan atau tanah seluas kurang lebih 2 hektar - Gapura pintu masuk

- Kandang satwa yang disesuaikan dengan jenis satwa - Warung telekomunikasi

- Musholla - MCK

- Tempat Parkir

- Stand produk unggulan yang terdiri dari tujuh stand yang dikelola oleh masing-masing lima kecamatan di Kota Malang

- Stand makanan tradisional - Permainan anak-anak

- Permainan anak mobil-mobilan

- Permainan anak kuda tunggang dan delman wisata - Kolam renang untuk anak-anak dan masyarakat umum - Sarana jogging track

- Sarana areal terbuka untuk senam masal, panggung hiburan musik, pertunjukan kesenian tradisional, pameran, dan lain-lain

- Rumah bunga

Dengan adanya sarana dan prasarana tersebut maka akan lebih mengoptimalkan lahan yang terbatas, dengan pemikiran awal pemanfaatan lahan tersebut digunakan untuk ruangan pameran, sebagai contoh pada stand produk unggulan Malang agar mudah dikenal dan terjangkau oleh masyarakat luas

(21)

27

khususnya dan masayarakat di luar Kota malang pada umumnya. Melalui ruang pameran tersebut diharapkan menjadi sentral bisnis khususnya produk unggulan Kota malang melalui transaksi antara pengusaha luar Kota Malang dengan pengrajin produk unggulan khas Malang tersebut.

Gambar 2.4 Peta lokasi Tareko

(22)

28

Gambar 2.5 Gerbang pintu masuk

Gambar 2.6 Kandang satwa

(23)

29

Gambar 2.7 Sangkar burung

Gambar 2.8 Delman wisata

(24)

30

Gambar 2.9 Kolam renang

Gambar 2.10 Rumah bunga

(25)

31 2.2.8 Logo Awal

Gambar 2.11 Logo Tareko

Sesuai dengan Surat Keputusan Walikota Malang Nomor 306 Tahun 2003 Tentang “Penetapan Logo Taman Rekreasi Kota Malang” memutuskan bahwa arti masing-masing unsur yang ada dalam logo Taman Rekreasi Kota Malang adalah:

- Tulisan “TAMAN REKREASI KOTA MALANG” menunjukkan arti sebagai identitas tempat rekreasi yang dikelola oleh Pemerintah Kota Malang

- Arti warna:

o Kuning menunjukkan arti sebagai keluhuran dan kebesaran o Hijau menunjukkan arti sebagai kesuburan

o Biru muda menunjukkan arti sebagai kesetiaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Negara dan Bangsa

o Putih menunjukkan arti kesucian

o Biru tua menunjukkan arti sebagai ketenangan

- Logo berbentuk bulat menunjukkan arti letak geografis, satu kesatuan alam dan lingkungan

- Hamparan rumput yang berlatar belakang pepohonan dan sungai yang mengalir menunjukkan arti kondisi suburnya tanah yang harus dilestarikan

(26)

32

- Gambar binatang menunjukkan arti kecintaan terhadap satwa yang dilindungi dari kepunahannya

2.3 Informasi Mengenai Keberadaan Tareko

Tareko didasari keberadaannya melalui surat Keputusan Menteri kehutanan Nomor: SK.330/Menhut-II/2007 Tentang Pemberian Izin Sebagai Lembaga Konservasi Dalam Bentuk Taman Satwa Kepada Dinas Pariwisata, Informasi dan Komunikasi Kota Malang Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Taman Rekreasi Kota Malang di Kota Malang, Propinsi Jawa Timur.

Gambar 2.12 Surat Keputusan Menteri Kehutanan

(27)

33

Gambar 2.13 Tanda tangan dan stempel validasi Surat Keputusan

2.4 Informasi Mengenai Wilayah Pemasaran

Seperti yang diutarakan oleh S. Hadi, selama ini Tareko sudah berpromosi lewat media cetak (Jawa Pos Radar Malang dan Malang Pos) dan promosi dari mulut ke mulut (Personal Interview, 8 February 2009).

(28)

34

2.5 Gambaran Mengenai Karakteristik Konsumen

- Usia pengunjung : didominasi oleh 26-35 tahun - Jenis kelamin pengunjung : pria dan wanita

- Pekerjaan pengunjung : didominasi pekerjaan di sektor swasta - Tingkat pendidikan pengunjung : didominasi pendidikan setingkat SMU - Tingkat penghasilan pengunjung : didominasi penghasilan kurang dari

Rp. 1.000.000,00

- Asal pengunjung : didominasi berasal dari Kota Malang Sumber: Dewi, Koentari (2008, hal. 106)

2.6 Kondisi Corporate Image dan Corporate Identity yang ada

Corporate identity hanya ada pada kartu nama. Selain kartu nama, corporate identity yang dipakai adalah corporate identity milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Malang.

Gambar 2.14 Kartu nama

2.7 Informasi Mengenai Pesaing

2.7.1 Alun-alun Kota (kompetitor primer)

Merupakan salah taman kota yang paling sering dikunjungi oleh masyarakat. Letaknya yang berada pada pusat keramaian kota membuatnya unik, karena membawa suasana “hijau” di tengah padatnya gedung-gedung tinggi pusat perbelanjaan. Alun-alun kota tidak memungut biaya apapun, kecuali toilet umum.

Biaya operasinal dan perawatan diperoleh dari anggaran pemerintah kota.

(29)

35

Alun-alun kota dilengkapi dengan fasilitas rumah-rumah burung yang tersebar di beberapa titik, air mancur sebagai pusat dari alun-alun kota itu sendiri, toilet umum, Malang Tourism Information Center (MTIC), dan jogging track.

Gambar 2.15 Tugu pintu masuk

(30)

36

Gambar 2.16 MTIC

Gambar 2.17 Jogging track

(31)

37

Gambar 2.18 Air mancur

2.7.2 Taman Rekreasi Senaputra (kompetitor sekunder)

Terletak di tengah Kota Malang, tepatnya di belakang RSUD Syaiful Anwar Kecamatan Klojen. Didirikan sejak tahun 1955 oleh 6 perwira di Kota Malang. Taman Rekreasi Senaputra merupakan pelopor berdirinya taman rekreasi di Kota Malang. Taman Rekreasi Senaputra dikelola oleh Yayasan Senaputra.

Dana pengelolaan diperoleh dari dana retribusi atau tiket masuk yaitu Rp.6.000,00 untuk dewasa dan Rp.4.000,00 untuk anak-anak atau berumur di bawah 5 tahun.

Didirikan di atas tanah seluas lebih kurang 2 hektar, Taman Rekreasi Senaputra dilengkapi dengan fasilitas kolam renang, taman bermain anak, panggung terbuka, taman, sanggar tari, gedung kesenian, play group, dan Taman Kanak-kanak. Selain sebagai sarana rekreasi, Taman Rekreasi Senaputra sering dipakai sebagai pusat kebudayaan, berbagai prestasi budaya misalnya seni tari dilahirkan di sini. Pementasan kesenian tradisional wayang kulit secara periodik diadakan di taman ini.

(32)

38

Gambar 2.19 Tugu pintu masuk

Gambar 2.20 Kolam renang

(33)

39

Gambar 2.21 Taman bermain anak

Gambar 2.22 Taman kanak-kanak

(34)

40

Gambar 2.23 Gedung kesenian

Gambar

Gambar 2.1 Logo sapta pesona
Gambar 2.2 Peta Kota Malang
Gambar 2.3 Struktur Organisasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Tareko  pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang
Gambar 2.4 Peta lokasi Tareko
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis kandungan isotop 137 Cs menunjukkan bahwa zeolit yang dengan berat 300 mg memberikan hasil pemisahan yang relatif baik dengan persentase penyerapan

Hal menarik dari sebaran lamun di perairan Teluk Toli-Toli yaitu rata-rata persentase tutupan lamun 68,6 % lebih tinggi bila dibandingkan dengan lokasi di perairan Tanjung

Sidiq Manajemen, namun dari hasil uji hipotesis yang telah dilakukan melalui program SPSS menunjukan hasil bahwa sistem pengembangan karir terhadap motivasi berprestasi karyawan

Tabel nilai rikkes II digunakan untuk menyimpan data hasil pemeriksaan kesehatan tahap II, tabel ini akan berhubungan dengan tabel kelainan untuk menentukan status kesehatan

Perencanaan ini dibatasi pada perencanaan struktur dari gedung, yaitu struktur atap (kuda-kuda) dan beton bertulang (plat lantai, tangga, balok, kolom, dan

Mengerti dan memahami konsep dasar perencanaan geometrik jalan raya, yakni: klasifikasi jalan, penampang melintang jalan, kriteria perencanaan, alinyemen

Naiknya angka produksi ini disebabkan karena ramalan luas panen mengalami peningkatan sebesar 5,23% dibandingkan tahun 2014 dan produktivitas padi meningkat sebesar

Aksesibilitas mahasiswa UT sebagai mahasiswa jarak jauh sangatlah diperlukan, karena mahasiswa harus berinteraksi dengan universitas di mana dia belajar.Interaksi