• Tidak ada hasil yang ditemukan

View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

144

PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DENGAN STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA SEKTOR

PROPERTY & REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012 – 2016

Rizky Wulandari

[email protected]

V. Santi Paramita [email protected]

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Jenderal Achmad Yani

ABSTRACT

This study aims to determine the direct effect of profitability proxied by ROA and ROE, and the capital structure proxied by DER to stock prices and the indirect influence of ROA and ROE on stock prices through the capital structure of property & real estate firms listed on the Indonesia Stock Exchange the period 2012-2016. Sampling technique using purposive sampling obtained as many as 20 companies, the method of data analysis using descriptive analysis, multiple regression analysis is extended with path analysis. The result of the research shows that ROA have a significant negative effect to capital structure, ROE has positive significant effect to capital structure, ROA and ROE has no significant effect on stock price, DER has significant negative effect to stock price, ROA and ROE have indirect effect to share price through capital structure as intervening variable.

Keywords: Return on Asset, Return on Equity, Debt to Equity Ratio, Price Stock.

1. PENDAHULUAN

Dalam era globalisasi saat ini pertumbuhan perekonomian semakin berkembang, semakin banyak perusahaan yang tumbuh dan berkembang di Indonesia akan memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan perekonomian di Indonesia. Masyarakat harus menyadari bahwa melakukan investasi jangka panjang itu penting, salah satu bentuk investasi yang banyak diminati para investor yaitu saham, untuk mempermudah para investor melakukan investasi, pemerintah memberikan fasilitas pendanaan bagi perusahaan yaitu pasar modal. Menurut Jogiyanto (2016:29) pasar modal merupakan tempat bertemunya antara pembeli dan penjual dengan risiko untung dan rugi.

Tujuan utama perusahaan yaitu memperoleh dan memaksimalkan keuntungan perusahaan, dengan laba yang dihasilkan perusahaan dapat digunakan untuk membiayai segala kegiatan operasional dalam menjalankan perusahaan, memaksimalkan kekayaan serta mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

Harga saham menggambarkan seberapa besar keberhasilan kinerja perusahaan, karena jika kinerja perusahaan meningkat, harga saham akan naik sehingga banyak investor yang tertarik untuk membeli saham tersebut, dan apabila kinerja perusahaan buruk akan membuat nilai harga saham menjadi turun, dan membuat investor tidak tertarik untuk

brought to you by

CORE View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk

provided by JURNAL PERKOTAAN

(2)

145

membeli saham tersebut. Hal ini menyangkut masalah keberadaan struktur modal perusahaan yang menggambarkan pengaturan komposisi yang tepat antara hutang jangka panjang dengan ekuitas, karena sumber pendanaan tersebut merupakan salah satu hal penting dari manajer keuangan dalam meningkatkan pertumbuhan bagi perusahaan (Aries, 2011).

Struktur modal merupakan masalah yang penting bagi perusahaan karena baik tidaknya struktur modal akan mempengaruhi secara langsung terhadap posisi keuangan perusahaan yang akan berdampak juga pada harga saham. Semakin tinggi rasio ini berarti modal sendiri semakin sedikit dibanding hutangnya.

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam mengahasilkan laba. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan yang mempunyai kemampuan yang tinggi dalam menghasilkan laba dimilikinya cenderung mempunyai kas besar. suatu perusahaan yang tinggi menunjukkan kinerja perusahaan tersebut baik dan berprospek untuk jangka panjang, sehingga dapat menarik investor untuk membeli saham (Kosimpang, dkk 2017).

Menurut Sutrisno (2012:222) Profitabilitas merupakan hasil dari kebijaksanaan yang diambil oleh manajemen. Rasio keuntungan untuk mengukur seberapa besar tingkat keuntungan yang dapat diperoleh oleh perusahaan.

Profitabilitas dalam penelitian ini diproksikan melalui return on asset (ROA) dan return on equity (ROE). Menurut Sutrisno (2012:222) return on asset (ROA) juga sering disebut sebagai rentabilitas ekonomis merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Maria (2014) ROA digunakan untuk melihat kemampuan sejumlah asset yang dimiliki perusahaan dalam menghasilkan laba. ROA diperoleh dengan cara membandingkan antara net income after tax terhadap total asset, ROA berpengaruh terhadap harga saham. ROA yang semakin besar menunjukkan kinerja keuangan yang semakin baik dan dapat menarik minat investor untuk menanamkan modalnya yang akan berpengaruh pada naiknya harga saham, dan dapat memberikan timbal balik kepada investor yaitu tingkat return yang didapatkan semakin besar.

Menurut Van Horne dan Wachowicz (2009:361), Rasio ROE menggambarkan

tingkat kekuatan pendapatan yang akan diperoleh oleh para pemegang saham atas investasi

yang dilakukan dan rasio ini pula dapat digunakan untuk membandingkan dua perusahaan

atau lebih dalam satu industri. Bentuk modal yang digunakan oleh pemegang saham dalam

rasio ini bisa digunakan untuk menggambarkan pasar, ROE berpengaruh terhadap harga

saham. Nilai ROE yang tinggi menandakan bahwa perusahaan tersebut memiliki tingkat

keuntungan yang besar sehingga kinerja perusahaannya pun baik akan membuat para

investor menanamkan modal pada perusahaan tersebut yang akan meningkatkan

(3)

146

permintaan saham dan membuat harga saham naik. Kondisi perusahaan yang baik berpeluang untuk memberikan pendapatan yang besar bagi pemilik saham.

Berdasarkan dari uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Dengan Struktur Modal Sebagai Variabel Intervening Pada Sektor Property & Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012 – 2016”.

2. TINJAUAN LITERATUR Harga Saham

Harga saham adalah sejumlah nilai dalam mata uang rupiah yang terbentuk berdasarkan perjumpaan penawaran jual dan permintaan beli saham yang dilakukan oleh anggota bursa efek di bursa (idx.co.id), harga saham juga dapat didefinisikan sebagai harga yang dibentuk dari interaksi antara penjual dan pembeli saham yang dilatarbelakangi oleh harapan investor terhadap keuntungan perusahaan. saham merupakan instrument investasi yang banyak dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik (Martalena dan Maya, 2011).

Profitabilitas

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam mengahasilkan laba. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan yang mempunyai kemampuan yang tinggi dalam menghasilkan laba dimilikinya cenderung mempunyai kas besar. suatu perusahaan yang tinggi menunjukkan kinerja perusahaan tersebut baik dan berprospek untuk jangka panjang, sehingga dapat menarik investor untuk membeli saham (Kosimpang, dkk 2017).

Return on Asset (ROA)

Menurut Sudana (2011:22) “ROA menunjukkan kemampuan perusahaan dengan menggunakan seluruh aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba setelah pajak”. Nilai return on asset yang tinggi maka modal yang digunakan perusahaan berasal dari hutang semakin kecil dan sebaliknya jika nilai return on asset rendah maka modal yang digunakan perusahaan berasal dari hutang semakin tinggi. Semakin profitable perusahaan maka perusahaan tersebut cenderung mengurangi proporsi hutangnya. Semakin besar nilai return on asset perusahaan maka semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk membiayai kebutuhan investasinya dari sumber internal (laba ditahan). Dapat disimpulkan return on asset berpengaruh negatif terhadap struktur modal.

Rasio return on asset merupakan alat untuk menunjukkan seberapa besar asset

perusahaan yang digunakan secara efektif untuk menghasilkan laba. Semakin besar nilai

return on asset dan positif maka menunjukkan semakin besar juga tingkat laba yang

diperoleh semakin baik, sehingga membuat harga saham naik karena banyaknya

(4)

147

permintaan saham dari investor yang ingin berinvestasi. Sebaliknya jika nilai return on asset kecil dan negatif menunjukkan tingkat laba yang diperoleh perusahaan kurang baik, yang akan berdampak pada kurangnya minat investor untuk membeli saham tersebut dan membuat harga saham perusahaan tersebut menurun. Maka dapat disimpulkan return on asset (ROA) memiliki pengaruh positif terhadap harga saham.

Return on Equity (ROE)

Menurut Sudana (2011:22) “ROE menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba setelah pajak dengan menggunakan modal sendiri yang dimiliki perusahaan”. Semakin baik nilai return on equity maka semakin baik kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Nilai return on equity yang tinggi maka pada umumya akan menggunakan hutang dalam proporsi relatif sedikit, dan sebaliknya jika nilai return on equity rendah maka perusahaan menggunakan hutang dalam proporsi relatif besar.

Nilai return on equity perusahaan yang tinggi memungkinkan perusahaan menggunakan modalnya dengan laba ditahan. Dapat disimpulkan return on equity berpengaruh negatif terhadap struktur modal.

Nilai return on equity yang tinggi menandakan bahwa perusahaan tersebut memiliki tingkat keuntungan yang besar sehingga kinerja perusahaannya baik akan membuat para investor menanamkan modal pada perusahaan tersebut yang akan meningkatkan permintaan saham dan membuat harga saham naik. Kondisi perusahaan yang baik berpeluang untuk memberikan pendapatan yang besar bagi pemilik saham. Sebaliknya jika nilai return on equity rendah dan negatif menunjukkan kinerja perusahaan tersebut kurang baik dalam mengelola modalnya untuk memperoleh keuntungan, sehingga berdampak pada kurangnya minat investor untuk berinvestasi, yang akan berpengaruh pada turunnya harga saham perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dismpulkan hubungan antara return on equity (ROE) dengan harga saham berpengaruh positif.

Struktur Modal

Struktur modal (capital structure) berkaitan dengan pembelanjaan jangka panjang suatu perusahaan yang diukur dengan perbandingan hutang jangka panjang dengan modal sendiri (Sudana, 2011:143).

Rasio struktur modal dalam penelitian ini yaitu menggunakan debt to equity ratio

(DER) dalam rasio solvabilitas/ leverage. Menurut Sutrisno (2012:218) Debt to equity ratio

merupakan imbangan antara utang yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri. Debt to

equity ratio merupakan gambaran kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi

kewajibannya, dan merupakan perbandingan antara total hutang perusahaan dengan total

modal (ekuitas) perusahaan. Semakin tinggi rasio ini berarti modal sendiri yang digunakan

semakin sedikit dibanding dengan hutangnya. Bagi perusahaan sebaiknya besarnya hutang

(5)

148

tidak boleh melebihi modal sendiri agar beban tetapnya tidak terlalu tinggi. Debt to equity ratio merupakan struktur modal yang dimiliki perusahaan berasal dari hutang dan ekuitas.

Semakin kecil suatu dana perusahaan menggunakan hutang maka perusahaan dapat memberikan keuntungan kepada investor, jika perusahaan menggunakan dana berasal dari hutang besar maka perusahaan akan lebih mengutamakan untuk membayarkan kewajibannya. Penambahan dana menggunakan hutang yang tidak begitu besar akan meningkatkan keuntungan perusahaan yang akan berdampak pada naiknya harga saham, sehingga mampu memberikan keuntungan kepada investor. Sebaliknya jika penambahan modal dengan menggunakan hutang begitu besar akan menurunkan keuntungan perusahaan sehingga berakibat harga saham turun, sehingga mempengaruhi minat investor untuk berinvestasi di perusahaan tersebut. Maka dapat disimpulkan Debt to equity ratio (DER) memiliki pengaruh negatif terhadap harga saham.

Nilai Return on equity (ROE) dan return on asset (ROA) yang tinggi memungkinkan perusahaan untuk melakukan dan membiayai sumber dana kegiatan operasional perusahaan berasal dari dananya sendiri, sehingga akan berdampak pada rendahnya peminjaman dana yang berasal dari pihak eksternal berupa hutang, yang secara tidak langsung akan meningkatkan harga saham suatu perusahaan karena banyaknya investor yang melihat tingkat hutang yang dimiliki perusahaan rendah dan akan menarik investor untuk menanamkan modalnya dengan membeli saham perusahaan.

Gambar 1 Paradigma Penelitian Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham dengan Struktur Modal Sebagai Variabel Intervening.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis merumuskan suatu hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Return on asset (ROA) berpengaruh negatif terhadap struktur modal.

2. Return on equity (ROE) berpengaruh negatif terhadap struktur modal.

(+ ) ( - )

( - ) (+ )

( - )

Profitabilitas ROA

( )

Profitabilitas ( ROE )

Struktur Modal ( DER )

Harga

Saham

(6)

149

3. Return on asset dan return on equity secara simultan berpengaruh terhadap struktur modal.

4. Struktur modal berpengaruh negatif terhadap harga saham.

5. Return on asset (ROA) berpengaruh positif terhadap harga saham.

6. Return on equity (ROE) berpengaruh positif terhadap harga saham.

7. Return on asset, return on equity dan struktur modal secara simultan berpengaruh terhadap harga saham.

8. Return on asset (ROA) berpengaruh terhadap harga saham melalui struktur modal.

9. Return on equity (ROE) berpengaruh terhadap harga saham melalui struktur modal.

3. METODE PENELITIAN

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan property & real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah sampel pada penelitian sebanyak 20 sampel dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi jalur (path anlysis).

Persamaan regresi berganda

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Persamaan 1:

Persamaan 2:

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan cara untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dapat menghasilkan estimator linier yang baik. Jika telah memenuhi asumsi klasik, berarti model regresi ideal (tidak bias). Uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji autokrelasi, uji heteroskedastisitas dan uji multikolinearitas.

Y = α + β1ROA + β2ROE

Z = α + β1 ROA + β2 ROE + β3 DER

(7)

150

Hasil Uji Normalitas Model Persamaan 1

Gambar 3 Hasil uji normalitas model persamaan II

Dari hasil yang diperoleh uji normalitas model persamaan I Sumber: Hasil pengolahan dengan Eviews 9, 2018 dan model persamaan II dengan menggunakan metode uji Jarque-bera, dapat dilihat dari nilai probability dengan nilai signifikan sebesar α = 5%. Pada hasil uji Jarque-bera model persamaan I dan II nilai Prob. sebesar 0.000 lebih kecil dari 0.05, dari hasil tersebut dapat diartikan bahwa kedua model tidak berdistribusi normal.

Dari hasil uji normalitas kedua model persamaan diatas tidak berdistribusi normal.

Menurut Salaludin (2017:22) salah satu sifat lain yang perlu diperhatikan dalam penggunaan model regresi adalah distribusi variabel dependen dan independen harus berbentuk distribusi normal, namun bila asumsi ini tidak terpenuhi hasilnya tetap tidak bias namun tidak lagi efisien.

Hasil Uji Mutikolinieritas

Tabel 1 Hasil Uji Multikolinieritas Model Persamaan II

DER ROA ROE

DER

1.000000

-0.148184

0.127627 ROA -0.148184 1.000000 0.876272 ROE 0.127627 0.876272 1.000000 Sumber: Hasil pengolahan dengan Eviews 9, 2018

Dapat dilihat nilai koefisien korelasi variabel diatas dari kedua model persamaan kurang dari nilai 0.90 maka hasil tersebut dapat diartikan bahwa kedua model tidak terjadi masalah multikolinieritas.

Hasil Uji Heteroskedastisitas Model Persamaan I

Tabel 2 Hasil Uji Heteroskedastisitas Model Persamaan I Heteroskedasticity Test: Glejser

(8)

151

F -statistic 0.258575 Prob. F(2,96) 0.7727 Obs*R-squared 0.530452 Prob. Chi-Square(2) 0.7670 Scaled explained SS

0.839272

Prob. Chi-Square(2)

0.6573

Sumber: Hasil pengolahan dengan Eviews 9, 2018

Model Persamaan II

Tabel 3 Hasil Uji Heteroskedastisitas Model Persamaan II Heteroskedasticity Test: Glejser

F -statistic 1.514480 Prob. F(2,96)

0.2158 Obs*R-squared 4.518635 Prob. Chi-Square(2) 0.2106 Scaled explained SS 6.896747

Prob. Chi-Square(2)

0.0753

Dari hasil yang diperoleh uji heteroskedastisitas model persamaan I dan II dengan menggunakan uji glejser, dapat dilihat dari nilai Obs*R-squared dan nilai probability dengan nilai signifikan sebesar α = 5%. Pada hasil uji glejser model persamaan I nilai Prob.

ChiSquare sebesar 0.7670 lebih besar dari 0.05 Pada hasil uji glejser model persamaan II nilai Prob. Chi-Square sebesar 0.2106 lebih besar dari 0.05, dari hasil tersebut dapat diartikan bahwa kedua model tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

Hasil Uji Autokorelasi Model Persamaan I

Tabel 4 Hasil Uji Autokorelasi Model Persamaan I Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 2.396132 Prob. F(2,94)

0.0966 0.0906

Su mber: Hasil pengolahan dengan Eviews 9, 2018 Prob. Chi- 341

Square(2)

Obs*R-squared 4.802

Model Persamaan II

Tabel 5 Hasil Uji Autokorelasi Model Persamaan II Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic

0.105097 Prob. F(2,93)

0.9003

(9)

152

Obs*R-squared 0.223251 Prob. Chi-Square(2) 0.8944 Berdasarkan pada hasil uji autokorelasi model persamaan

I dan II dengan menggunakan Uji Breuch-Godfrey dengan melihat Obs*R-squared berasal dari koefisien determinasi dan probability dengan nilai signifikan sebesar α = 5%. Pada hasil uji BreuchGodfrey Godfrey pada model persamaan I nilai prob Obs*R-squared 0.0906 lebih besar dari nilai signifikansi 0.05, pada model persamaan II nilai prob Obs*R-squared 0.8944 lebih besar dari nilai signifikansi 0.05, maka dapat diartikan bahwa dari hasil uji Breuch-Godfrey kedua model persamaan tidak terjadi autokorelasi

Hasil Pengujian Hipotesis

Tabel 6 Hasil Estimasi Regresi Linier Berganda Model Persamaan I dan II Hasil Estimasi Regresi Linier Berganda Model Persamaan I

Variabel Coefficient Standardized C T-Statistik P-Value

C -0.009803 NA -0.303764 0.7620

ROA -0.068574 -1.149375 -4.461834

0.0000

ROE 0.040589 1.078604 4.187104 0.0001

R

2

0.171792

Adj R

2

0.154538

F- statistic 9.956464

p-value f-statistik 0.000118

Hasil Estimasi Regresi Linier Berganda Model Persamaan II

Variabel Coefficient Standardized C T-Statistik P-Value

C -0.020675 NA -0.300311 0.7646

DER -0.542346 -0.267000 -2.492123 0.0144

ROA 0.003794 0.031305 0.105358 0.9163

ROE 0.009485 0.124091

0.42198 0.6740

R

2

0.096877

(10)

153

Adj R

2

0.068357

F- statistic 3.396839

p-value f- statistic 0.021002

Sumber: Hasil pengolahan dengan Eviews 9, 2018

Pengaruh Return on Asset (ROA) terhadap Struktur Modal.

Berdasarkan tabel 6 diketahui bahwa return on asset (ROA) berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal yang diproksikan dengan debt to equity ratio (DER). Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar -1.149375 dengan nilai p-value sebesar 0.0000. Hasil penelitian tersebut telah sesuai dengan hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa ROA berpengaruh negatif terhadap struktur modal.

Hasil dari penelitian ini sesuai dengan teori Brigham dan Houston (2006) yang mengemukakan perusahaan yang memiliki tingkat rasio profitabilitas yang tinggi dalam penggunaan dana akan mengurangi dana yang berasal dari luar perusahaan, karena tingkat keuntungan yang tinggi memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan dana lebih besar berasal dari dalam perusahaan berupa laba yang ditahan, sebelum perusahaan untuk mendapatkan dana yang berasal dari luar perusahaan seperti hutang. Perusahaan property &

real estate sebagian besar assetnya berupa aktiva tetap yang memungkinkan ketika laba yang dihasilkan dari total aktiva yang dimilikinya semakin besar membuat struktur modal yang dimilikinya menjadi lebih rendah.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh penelitian dari Chasanah, dkk (2017), dan Infantri (2015) hasil penelitian menunjukkan variabel return on asset berpengaruh negatif terhadap struktur modal.

Pengaruh Return on Equity (ROE) terhadap Struktur Modal

Berdasarkan tabel 6 diketahui bahwa return on equity (ROE) berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal yang diproksikan dengan debt to equity ratio (DER). Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 1.078604 dengan nilai p-value sebesar 0.0001. Hasil penelitian tersebut tidak sesuai dengan hipotesis penelitian yang menyatakan ROA berpengaruh negatif terhadap struktur modal.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Modigliani dan Miler (1958) yang

mengemukakan penggunaan hutang akan lebih menguntungkan apabila dibandingkan

dengan penggunaan modal sendiri didalam membiayai koperasional perusahaan sehingga

pada teori ini mendorong suatu perusahaan yang memilki tingkat laba yang tinggi

cenderung menggunakan hutang terlebih dahulu. Perusahaan yang memiliki modal yang

besat atau kuat lebih mudah memutuskan untuk berhutang karena perusahaan yakin

(11)

154

memiliki pondasi keuangan yang kuat. Memiliki modal yang besar perusahaan menunjukkan bahwa semakin besar keuntungan perusahaan cenderung lebih mengembangkan perusahaan dengan pendanaan yang berasal dari luar perusahaan berupa hutang, semakin besar laba perusahaan semakin berpeluang mengambil sumberdana berasal dari pihak luar semakin bsar.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh penelitian dari Santika, dkk (2011) dan Wardhani (2012) hasil penelitian menunjukkan variabel return on equity (ROE) berpengaruh positif terhadap struktur modal.

Pengaruh Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) terhadap Struktur Modal Berdasarkan tabel 6 diketahui bahwa return on asset (ROA) dan return on equity (ROE) secara simultan pada penelitian ini berpengaruh secara signifikan terhadap struktur modal, karena dari hasil pengujian tingkat signifikansi sebesar 0.000118 lebih kecil dari 0,05. Dari nilai R square sebesar 0.171792 menunjukkan bahwa struktur modal dapat dijelaskan dengan variabel return on asset (ROA) dan return on equity (ROE) sebesar 17.1792% secara simultan dapat mempengaruhi struktur modal, dan sisanya 82.8208% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Pengaruh Struktur Modal terhadap Harga Saham.

Berdasarkan tabel 6 diketahui bahwa struktur modal (DER) berpengaruh negatif signifikan terhadap harga saham. Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar -0.270675 dengan nilai p-value sebesar 0.0144. Hasil penelitian ini telah sesuai dengan hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa struktur modal berpengaruh negatif terhadap harga saham.

Sutrisno (2012:218) mengemukakan debt to equity ratio merupakan imbangan antara

hutang yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri. Debt to equity ratio merupakan

gambaran kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajibannya, dan merupakan

perbandingan antara total hutang perusahaan dengan total modal perusahaan. Semakin

tinggi rasio ini berarti modal sendiri yang digunakan semakin sedikit dibanding dengan

hutangnya. Bagi perusahaan sebaiknya besarnya hutang tidak boleh melebihi modal sendiri

agar beban tetapnya tidak terlalu tinggi. Semakin kecil suatu dana perusahaan

menggunakan hutang maka perusahaan dapat memberikan keuntungan kepada investor,

jika perusahaan menggunakan dana berasal dari hutang besar maka perusahaan akan lebih

mengutamakan untuk membayarkan kewajibannya. Penambahan dana menggunakan

hutang yang tidak begitu besar akan meningkatkan keuntungan perusahaan yang akan

berdampak pada naiknya harga saham, sehingga mampu memberikan keuntungan yang

besar kepada investor.

(12)

155

Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Susilawati (2012), Mahapsari, dkk (2013) dan Prasetyo (2013) hasil penelitian menunjukkan debt to equity ratio (DER) berpengaruh negatif terhadap harga saham.

Pengaruh Return on Asset (ROA) terhadap Harga Saham

Berdasarkan tabel 6 diketahui bahwa return on asset (ROA) tidak memiliki pengaruh terhadap harga saham. Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0.031305 dengan nilai p-value sebesar 0.9163.

Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ririn, dkk (2017) Kundiman, dkk (2016), Maria (2014), Kabajeh, dkk (2012), Rosdian (2016) dan Diah (2017) hasil penelitian menunjukkan bahwa return on asset (ROA) berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Namun hasil penelitian ini didukung oleh penelitian dari Wulandari, dkk (2015), Idawati, dkk (2015) hasil penelitian ini menunjukkan bahwa return on asset (ROA) tidak berpengaruh terhadap harga saham.

Pengaruh Return on Equity (ROE) terhadap Harga Saham.

Berdasarkan tabel 6 diketahui bahwa return on equity (ROE) tidak memiliki pengaruh terhadap harga saham. Variabel return on equity (ROE) tidak berpengaruh ditunjukkan dengan nilai koefisien sebesar 0.124091 dengan nilai p-value sebesar 0.6740.

Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hasudungan, dkk (2017), Nur, dkk (2016) dan Ircham, dkk (2014) hasil penelitian menunjukkan bahwa return on equity (ROE) berpengaruh signifikan dan bernilai positif terhadap harga saham. Namun hasil penelitian ini didukung oleh penelitian dari Andriana, dkk (2016), Kabajeh, dkk (2012) dan Wulandari, dkk (2015) hasil penelitian menunjukkan return on equity (ROE) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham.

Pengaruh Return on Asset, Return on Equity dan Struktur Modal Secara Simultan Terhadap Harga Saham.

Berdasarkan tabel 6 diketahui struktur modal yang diproksikan dengan debt to equity ratio

(DER), return on asset (ROA) dan return on equity (ROE) secara simultan pada penelitian ini

berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham, karena dari hasil pengujian tingkat

signifikansi sebesar 0.021002 lebih kecil dari 0,05. Dari nilai R square sebesar 0.096877

menunjukkan bahwa harga saham dapat dijelaskan dengan struktur modal, return on asset

(ROA) dan return on equity (ROE) sebesar 9.6877% dan sisanya 90.3123% dijelaskan oleh

variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hasil penelitian tersebut telah sesuai

dengan hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa return on asset, return on equity dan

struktur modal secara simultan berpengaruh terhadap harga saham

(13)

156

Tabel 7 Ringkasan Hasil Koefisien Jalur Pengaruh Langsung Dan Tidak Langsung, Pengaruh Total Dan Pengaruh Bersama ROA, ROE Struktur Modal Terhadap Harga Saham.

Variabel Koefisien Jalur

Pengaruh

Pengaruh Bersama

(R

2YXk

) Langsung

Tidak Langsung Melalui Y

Total

ROA -1.149375 - 0.311107078 0.311107078 - ROE 1.078604 - -0.291951138 -0.291951138 - DER -0.270675 -0.270675 - -0.270675 -

e1 0.9101 0.9101

2

= 82.83

- - -

e2 0.9627 0.9627

2

= 92.68

- - -

ROA,ROE, dan DER

- - - - 0.096877

Sumber: Hasil pengolahan dengan Eviews 9, 2018

Pengaruh Return on Asset (ROA) terhadap Harga Saham Melalui Struktur Modal.

Besarnya pengaruh tidak langsung return on asset (ROA) terhadap harga saham melalui struktur modal dapat dilihat pada tabel 4.15. Return on asset (ROA) memiliki pengaruh langsung terhadap struktur modal yang diproksikan dengan debt to equity ratio (DER) dengan nilai koefisien jalur sebesar -1.149375, besarnya pengaruh tidak langsung return on asset (ROA) terhadap harga saham melalui struktur modal adalah 0.311107078. Struktur modal yang diproksikan dengan debt to equity ratio (DER) memiliki pengaruh terhadap harga saham dengan nilai p-value sebesar 0.0144 kurang dari 0.05, sehingga bisa dinyatakan bahwa struktur modal dapat berfungsi sebagai variabel intervening dalam pengaruh return on asset (ROA) terhadap harga saham.

Dengan demikian perusahaan dapat meningkatkan harga saham dengan meningkatkan keuntungan yang dihasilkan dari total aktiva yang dimiliki perusahaan, dimana dalam meningkatkan keuntungan perusahaan tersebut juga dapat meminimalkan penggunaan sumber dana yang berasal dari pihak eksternal yang secara tidak langsung dapat meningkatkan harga saham perusahaan lebih tinggi, maka investor sangat memperhatikan struktur modal perusahaan untuk memutuskan membeli saham.

(14)

157

Pengaruh Return on Equity (ROE) terhadap Harga Saham Melalui Struktur Modal.

Besarnya pengaruh tidak langsung return on equity (ROE) terhadap harga saham melalui struktur modal dapat dilihat pada tabel 4.15. Return on equity (ROE) memiliki pengaruh langsung terhadap struktur modal yang diproksikan dengan debt to equity ratio (DER) dengan nilai koefisien jalur sebesar 1.078604, besarnya pengaruh tidak langsung return on equity (ROE) terhadap harga saham melalui struktur modal yaitu sebesar -0.291951138, struktur modal yang diproksikan dengan debt to equity ratio (DER) memiliki pengaruh terhadap harga saham dengan nilai p-value sebesar 0.0144 kurang dari 0.05, sehingga bisa dinyatakan bahwa struktur modal dapat berfungsi sebagai variabel intervening dalam pengaruh return on equity (ROE) terhadap harga saham.

Dengan demikian perusahaan dapat meningkatkan harga saham dengan meningkatkan keuntungan yang dihasilkan dari modal yang dimiliki perusahaan, dimana dalam meningkatkan keuntungan perusahaan tersebut juga dapat meningkatkan penggunaan sumber dana yang berasal dari pihak eksternal yang secara tidak langsung dapat meningkatkan harga saham perusahaan lebih tinggi. Keputusan investor untuk membeli saham sangat memperhatikan keadaan struktur modal perusahaan.

5. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Dengan Struktur Modal Sebagai Variabel Intervening Pada Sektor Property & Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012 – 2016. Maka dapat disimpulkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Return on asset (ROA) berpengaruh negatif terhadap struktur.

2. Return on equity (ROE) berpengaruh positf terhadap struktur modal.

3. return on asset (ROA) dan return on equity (ROE) secara simultan berpengaruh terhadap struktur modal.

4. Debt to equity ratio (DER) berpengaruh negatif terhadap harga saham.

5. Return on asset (ROA) tidak berpengaruh terhadap harga saham.

6. Return on equity (ROE) tidak berpengaruh positif terhadap harga saham.

7. Struktur modal (DER), return on asset (ROA) dan return on equity (ROE) secara simultan berpengaruh terhadap harga saham.

8. Struktur modal dapat berfungsi sebagai variabel intervening dalam pengaruh return on asset (ROA) terhadap harga saham.

9. Struktur modal dapat berfungsi sebagai variabel intervening dalam pengaruh return on

equity (ROE) terhadap harga saham.

(15)

158

6. DAFTAR RUJUKAN

Aminah, dkk (2016). Pengaruh Dividen Per Share, Return on Equity, Net Profit Margin, Return on Investment, Dan Return on Asset Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2011-2013. Journal of accounting. Vol 2 No 2.

Aries. (2011). Valuasi Perusahaan. PPM. Jakarta Pusat Ariefianto (2012). Ekonometrika. Jakarta: Erlangga

Binangkit, dkk (2014). Pegaruh struktur modal terhadap kinerja perusahaan dan harga saham pada perusahaan manufaktur dibursa efek Indonesia. Jurnal actual vol 1 no 2

Brigham, E. F. dan J. F. Houston. (2006). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Salemba Empat. Jakarta.

Chasanah Nur (2017). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Transportasi. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen vol 6 no 7

Fahmi. (2012), Pengantar Manajemen Keuangan Teori Dan Soal Jawab. Alfabeta: Bandung Ghozali. Imam dan Ratmono. (2013). Analisis Multivariat dan Ekonometrika, Teori, Konsep,

dan Aplikasi dengan eviews 8.

Ghozali. Imam (2014). Structural Equation Modelling Metode Alternative Dengan Partial Least Squares (PLS). Badan Penerbit Universitas Dipenogoro Semarang

Gujarati, Damodar (2003). Basic Econometrics. Mc Graw Hill

Hasudungan, dkk (2017). Pengaruh Struktur Modal Dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Studi Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015. Jurnal Administrasi Bisnis. Vol 46 No 1.

Idawati. Wahyudi, (2015). Effect of Earning Per Shares (EPS) and Return on Assets (ROA) against Share Price on Coal Mining Company Listed in Indonesia Stock Exchange.

Journal of Resources Development and Management. Vol 7.

Ircham, dkk. (2014). Pengaruh Struktur Modal Dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham (Studi Pada Perusahaan Dan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar di Bei Tahun 2009-2012). Jurnal Administrasi Bisnis. Vol 11 No 1.

Jogiyanto. 2016. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Kesepuluh. Cetakan Kedua.

Yogyakarta: BPFE

Kabajeh, dkk. (2012). The Relationship between the ROA, ROE, and ROI Ratios with Jordanian Insurance Public Companies Market Share Prices International. Journal of Humanities and Social Science. Vol.2 No.11

Kosimpang, dkk (2017). Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Variabel Struktur Modal Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di BEI Periode Tahun 2012-2016.

Ekonomi Akutansi

Kundiman. Adriana, Hakim. (2016). Pengaruh Current ratio, Debt to equity ratio, Return On asset, Return on equity terhadap harga saham pada indekx LQ45 di BEI tahun 2010 – 2014. Among Markati. Vol 9 No. 18

Mahapsari, dkk (2013). Pengaruh profitabilitas, struktur aktiva, dan pertumbuhan penjualan terhadap harga saham dengan struktur modal sebagai variabel intervening pada perusahaan manufaktur di bursa efek Indonesia. Jurnal nominal.

Vol 2 No 1

Mahyus Ekananda (2015). Ekonometrika Dasar. Jakarta: Mitra Wacana Media

(16)

159

Maria (2014). Pengaruh Total assets turnover (TATO) dan return on asset (ROA) terhadap harga saham pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI) tahun 2010-2012. Jurnal akutansi politeknik sekayu (ACSY). Vol 1 No.1 h.32-38.

Nachrowi D, Hardius (2006). Pendekatan Populer Dan Praktis Ekonometrika Untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan. Jakarta: Universitas Indonesia

Pardede, dkk (2014). Analisis Jalur (Path Analysis) Teori dan Aplikasi dalam Riset Bisnis.

Jakarta: Rineka Cipta

Pratiwi, Amanah. (2017). Pengaruh Growth Opportunity, Profitabilitas Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal ilmu dan riset akutansi. Vol 6 no.2 Purnamasari, dkk (2017). Pengaruh Capital Adquecy Ratio, Loan to Deposit Ratio Dan

Return on Asset Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan. Forum Ilmiah pendidikan Akutansi. Vol 5 No 1

Ridwan, dkk (2011). Cara menggunakan dan memaknai Path Analisis. Bandung: Alfabeta Salaludin (2017). Ekonometrika Keuangan. Jakarta: Mitra Wacana Media Sudana, I Made. (2011). Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktik. Surabaya:

Erlangga

Sugiama, A. G. (2014). Metode Riset Bisnis dan Manajemen. Edisi Pertama. Cetakan Keempat. Bandung: CV. Alfabeta

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Kesatu. Alfabeta, Bandung Sutrisno. (2012). Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Edisi Pertama cetakan

kedelapan. Yogyakarta: Ekosiana

Tandelilin, Eduardus. (2010). Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi. Edisi Pertama.

Yogyakarta: Kanisius

Van Horne, James C & John M. Wachowicz Jr (2009). Prinsip-prinsip manajemen keuangan.

Jakarta: Salemba Empat

Wahyuni, Wahyuati. (2017). Pengaruh Struktur Modal Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Harga Saham. Jurnal ilmu dan riset manajemen. Vol 6 No 4.

Wardhani Indah (2012). Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan, Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Dan Likuiditas Terhadap Struktur Modal.

Watung, Ilat (2016). Pengaruh Return on Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM), Dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015. Jurnal EMBA. Vol 4 No 2 hal. 518-529.

Weston, FJ dan T.E Copeland. (2011). Manajemen Keuangan. Jakarta: Binarupa Aksara Winarno, (2015). Analisis Ekonometrika dan Statistik Dengan Eviews. Edisi keempat. UPP

STIM YKPN. Yogyakarta

Winarno, (2017). Analisis Ekonometrika dan Statistik Dengan Eviews. Edisi kelima. UPP STIM YKPN.Yogyakarta

Wulandari, dkk (2015). Pengaruh Net Profit Margin, Return on Asset, Return on Equity, Earning Pershare, Debt To Equity Ratio, Price Earning Ratio Terhadap Harga

Saham Pada Perusahaan Sektor Property Dan Real Estate Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013. Jurnal Kompilek. Vol 7 No 2

www.idx,co,id

Gambar

Gambar 1     Paradigma Penelitian Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga     Saham dengan Struktur Modal Sebagai Variabel Intervening.
Gambar 3 Hasil uji normalitas model persamaan II
Tabel 5 Hasil Uji Autokorelasi Model Persamaan II   Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:
Tabel 6 Hasil Estimasi Regresi Linier Berganda Model Persamaan I dan II   Hasil Estimasi Regresi Linier Berganda Model Persamaan I
+2

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan hal tersebut kami mohon ijin dan bantuan bagi mahasiswa yang bersangkutan agar dapat melakukan penyebaran angket di tempat yang Bapakllbu pimpin.

Gambar 4.2 Kerangka operasional pengaruh pijat oksitosin terhadap Percepatan Pengeluaran ASI Ibu Postpartum di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Untuk menilai kinerja individu dapat dilihat dari perilaku kerjanya, tahap awal dalam melakukan penilaian kinerja menggunakan menggunakan metode umpan balik 360 derajat yaitu

Seiring dengan kepesatan teknologi, KFC mestilah menggunakan video, namun durasi video mestilah kurang daripada 20 minit Íh kepada pembelajaran di luar kelas melalui

Chiffon , sutra, satin, jaring, tulle , organza glitter , organza , lace , brocade , ragam kain perca Laserc ut , quiltin g , cutting , bordir, layerin g , cabut

merupakan salah satu jenis Retribusi Jasa Umum yang dapat dipungut oleh Pemerintah Daerah pada saat memberikan pelayanan Tera/Tera Ulang Alat Ukur, Takar, Timbangan

Hasil: Hasil analisis data pada 54 subjek penelitian menunjukkan hubungan negatif antara pengetahuan tentang kode etik kedokteran dengan kejadian kekerasan di wahana

Semen Padang adalah sebagai berikut: (1) Mengadakan sosialisasi mingguan atau bulan tentang arsip dan prosedur arsip kedepannya; (2) Mengadakan On Jop Training