• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jenis Kejang. Kejang Parsial. Sederhana. Kompleks. Parsial sekunder. generalisata. Klonik dan Mioklonik. Absence. Kejang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jenis Kejang. Kejang Parsial. Sederhana. Kompleks. Parsial sekunder. generalisata. Klonik dan Mioklonik. Absence. Kejang."

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

ANTIEPILEPSI

(2)

PENDAHULUAN

Epilepsi adalah kompleks gejala heterogen - suatu penyakit kronik yang ditandai oleh kejang (seizure) berulang, dimana

kejang adalah episode terbatas disfungsi otak yang terjadi karena kelainan lepas muatan neuron-neuron serebrum.

Epidemilogi: 1% populasi dunia

Etiologi: herediter (dominan), Penyakit, contoh: meningitis, cidera otak dsb

(3)

Jenis Kejang

Kejang Parsial

Sederhana Kompleks Parsial sekunder

generalisata

Kejang generalisata

Klonik dan Mioklonik

Tonik Absence Tonik-klonik

generalisata Atonik

Spasme infantil

(4)
(5)

PATOFISIOLOGI

(6)

PROSES PENGHANTARAN IMPULS SARAF

(7)

Cl-

Cl-

Na+

Na+

GABAA receptor Glutamate receptor

Inhibition Excitation

Cl-

Kejang: eksitasi >> inhibisi

(8)

Lanjutan

Ketidakseimbangan bisa terjadi karena :

Kurangnya transmisi inhibitori

Desensitisasi GABA  penurunan efek inhibisi

Contoh: setelah pemberian antagonis GABA, atau selama penghentian pemberian agonis GABA (alkohol, benzodiazepin)

Meningkatnya aksi eksitatori 

Pompa Na/K terganggu

Kanal saluran Na+ terganggu

Peningkatan aktivitas glutamat Na+ di dalam sel >>> neuron terdepolarisasi

(9)

TERAPI EPILEPSI

TERAPI

FARMAKOLOGI NON-

DIET

KETOGENIK

ASPARTAT &

GLUTAMAT

VAGUS NERVE STIMULATION

BEDAH:

Temporal Lobectomy

FARMAKOLOGI OAE

(10)

DIET KETOGENIK

Mengurangi konsumsi karbohidrat

Menggunakan lemak sebagai sumber energi utama

Pembakaran lemak  ↑ senyawa keton

Keton dapat mencegah kerusakan sistem saraf pusat ↓

frekuensi kejang

Harus dibarengi asupan vitamin dan mineral

ES : Batu ginjal, ↑ fraktur tulang, gangguan pertumbuhan

(11)

DIET ASPARTAT & GLUTAMAT

Glutamat dan Aspartat  stimulasi saraf berlebihan  memicu timbulnya kejang pada pasien epilepsi.

Sumber Glutamat : MSG

Sumber Aspartat : Aspartam

(12)

TERAPI FARMAKOLOGI

(13)

PRINSIP TERAPI FARMAKOLOGI

Tujuan terapi : menghilangkan/ mengurangi seizure

Terapi sedini mungkin, bila serangan seizure 2x/lebih

Upayakan monoterapi, jika gagal  obat pelan-pelan dihentikan &

diganti obat lain/terapi kombinasi

Terapi sesuai dengan jenis epilepsinya, dimulai dengan dosis terkecil

ES minimal, perhatikan ES kronis terapi jangka panjang

Hindari antiepilepsi sedatif sebisa mungkin

Biaya terjangkau  disesuaikan dgn finansial pasien

Penyuluhan pada pasien

Ada variasi individual terhadap respon OAE  pemantauan ketat &

penyesuaian dosis (lansia : ↓ fungsi renal & hati, anak-anak: dosis >>

dosis dewasa)

(14)

Mekanisme Kerja OAE (obat anti epilepsi)

Mekanisme Kerja Obat Contoh Obat Anti Epilepsi Inhibisi kanal Na+ dan

menstabilkan membran neuron fenitoin, karbamazepin, topiramat, lamotrigin, fenobarbiturat dan asam valproat.

Inhibisi kanal Ca2+ tipe T asam valproat, etosuksimid, klonazepam

Penurunan eksitasi yang

dimediasi glutamate topiramat, lamotrigin, fenobarbital Peningkatan inhibisi yang

dimediasi GABA barbiturat, benzodiazepin, asam valproat

(15)

1. Inhibisi Kanal Na

+

dan

menstabilkan membran neuron

(16)

Selama potensial aksi, kanal Na+ aktif  ion Na+ masuk

Stimulus berhenti  kanal Na+ inaktif  stop perambatan

potensial aksi

Target OAE:

Cegah kanal kembali aktif dgn menstabilkan bentuk inaktif kanal ini

Cegah ‘firing’ berulang dari akson  stop seizure berulang

(17)

2. Inhibisi kanal Ca

2+

tipe T

(18)

Kanal Ca2+ ter-inaktivasi cepat

Ion Ca2+ masuk saat kondisi istirahat

depolarisasi parsial

Kanal Ca2+ tipe T berperan dlm

timbulnya arus T pada Absence seizure

OAE yg menghambat Kanal Ca2+

tipe T  cegah depolarisasi lambat u/

membangkitkan arus T stop absence seizure

(19)

3. Peningkatan inhibisi yang

dimediasi GABA

(20)

Obat-obat yang meningkatkan transmisi inhibitori GABAergik:

agonis reseptor GABA  meningkatkan transmisi inhibitori dg mengaktifkan kerja reseptor GABA  contoh:

benzodiazepin, barbiturat

menghambat GABA transaminase konsentrasi GABA meningkat  contoh:

Vigabatrin

menghambat GABA transporter (uptake blocker)

memperlama aksi GABA  contoh:

Tiagabin

meningkatkan konsentrasi GABA pada cairan

cerebrospinal pasien  mungkin dg menstimulasi pelepasan GABA dari non-vesikular pool  contoh:

Gabapentin

(21)

4. Penurunan Eksitasi yang

Dimediasi Glutamat

(22)

Glutamat + reseptor glutamat  Ca & Na masuk, K keluar

 EKSITASI

Reseptor glutamat :

N-Methyl-D-aspartate (NMDA), AMPA (alfa-amino-3

hidroxy-5 methyl-4-isoazolepropionic acid), kainat, Glysin, metabotropik

Glutamat blocker  ↓ EKSITASI  stop Seizure

(23)

Profil Obat

(24)

Subkelas dan

contoh Mekanisme Kerja Penggunaan Klinis Farmakokinetik

Ureida Siklik

Fenitoin, Fosfenitoin

Menghambat lepas muatan frekuensi tinggi neuron melalui efek pada saluran Na berpintu voltase dan menurunkan

pelepasan glutama di sinaps

Kejang tonik-klonik generalisata, kejang parsial

Penyerapan bergantung sediaan, sangat terikat protein plasma, tidak ada metabolit aktif, eliminasi

bergantung dosis, waktu paruh 12- 36 jam fosfenitoin untuk IV dan IM

Primidon Serupa dengan fenitoin Kejang tonik-klonik generalisata, kejang parsial

diserap baik PO, tidak banyak

terikat protein plasma, kons puncak plasma 2-6 jam, waktu paruh 10-25 jam metabolit aktif: fenobarbital, fenil etilmanolamid

Fenobarbital Meningkatkan respon reseptor GABAA, mengurangi respon sinaps eksitatorik

Kejang tonik-klonik generalisata, kejang parsial, mioklonik, generalisata, status epileptikus, kejang neonatus

penyerapan nyaris sempurna tidak terikat protein plasma secara

signifikan, kons puncak0.5-4 jam, tidak ada metabolit aktif, waktu paruh 75-125 jam

Etosuksimid Mengurangi arus Ca2+ tipe T kejang absence

diserap baik PO, kadar puncak plasma 3-7 jam, tidak terikat ke protein, dimetabolisme komplit menjadi metabolit inaktf, waktu paruh 40 jam

(25)

TRISIKLIK

Karbamazepin

Menghambat lepas muatan frekuensi tinggi neuron melalui efek pada saluran Na berpintu voltase dan menurunkan

pelepasan glutama di sinaps

Kejang tonik-klonik generalisata, kejang parsial

diserap baik PO, kadar puncak

plasma 6-8 jam, pengikatan protein tidak signifikan, dimetabolisme sebagian --> 10-11-epoksid aktif, waktu paruh obat induk 8-12 jam pd pasien

Okskarbazepin=karbamazepi tapi waktu paruh lebih singkat, metabolit aktif dengan durasi lebih lama IO sedikit; Eslikarbazepin asetat = okskarbazepin tetapi terbukti efektif jika diberikan 1 x sehari mungkin lebih

cepat diubah menjadi metabolit aktif Benzodiazepin

Diazepam BAB Sedatif Hipnotik Status epileptikus

diserap baik peroral, IV untuk status epileptikus, sangat terikat protein plasma, dimetabolisme ekstensif menjadi bbrpmetabolit aktif, waktu paruh 2 hari

Klonazepam BAB Sedatif Hipnotik kejang absence, kejang mioklonik, spasme infantil

Ketersediaan hayati >80%,

metabolisme ekstensif tapi tanpa metabolit aktif, waktu paruh 20-50 jam

(26)

TURUNAN GABA Gabapentin

Menurunkan transmisi eksitatori dg bekerja pada saluran Ca berpintu voltase prasinap

kejang tonik klonik, generalisata, parsial,

ketersediaan hayati 50%, tidak terikat protein plasma, tidak dimetabolisme, waktu paruh 6-8 jam

Pregabalin seperti gabapentin kejang parsial diserap baik peroral, tidak terikat ke protein plasma, tidak

dimetabolisme, waktu paru 6-7 jam LAIN-LAIN

Valproat

menghambat lepas muatan frekuensi tinggi neuron, memodifikasi metabolisme asam amino

tonik klonik

generalisata, parsial, generalisata,

absence, mioklonik

diserap baik dari bbrp sediaan, sangat terikat protein plasma, dimetabolisme ekstensif, waktu paruh 9-16 jam.

Lamotrigin

memperlama inaktifasi saluran Na berpintu voltase, bekerja disaluran Ca prasinaps,

menurunkan pelepasan glutamat

tonik klonik

generalisata, parsial, generalisata, absence

diserap baik po, pengikatan protein tidak signifikan, dimetabolisme ekstensif tapi tidak ada metabolit aktif, waktu paruh 25-35 jam.

(27)

Penatalaksanaan Epilepsi

(28)

Parsial &Tonik Klonik

generalisata Generalisata

Awal: Fenitoin,

Karbamazepin, Barbiturat

Obat sedatif seperti

barbiturat dan

benzodiazepin cenderung dibatasi  penggunaan karbamazepin meningkat (1980an)  obat baru (dipasarkan setelah 1990an) sering lebih dipilih

Tonik klonik generalisata:

obat kejang parsial dan valproat

Absence: etosuksimid, valproat, klonazepam, lamotrigin, topiramat

Sindrom mioklonik: valproat, klonazepam, nitrazepam,

benzodiazepin, zonisamid, levetirasetam

Atonik: valproat, lamotrigin, Benzodiazepin, Felbamat

(29)

Spasme Infantil

The treatment of infantile spasms is unfortunately limited to improvement of control of the seizures

Contoh obat: Kortikotropin IM, Prednison PO, Benzodiazepin, Vigabatrin

Mekanisme kerja kortikosteroid atau kortikotropin dlm terapi penyakit ini belum diketahui

(30)

Sumber: Dipiro

(31)

KONDISI KHUSUS

(32)

ANAK

Peningkatan dosis dan perubahan regimen sering  memaksimalkan kontrol kejang

Laju metabolisme cepat  dosis obat lebih tinggi dalam mg/Kg dibandingkan dewasa

Monitor konsentrasi serum untuk mengontrol dan meyakinkan dosis yang telah diberikan

(33)

Wanita

Tantangan: teratogen, interaksi antara obat antiepilepsi dan kontrasepsi hormonal, menurunkan fertilitas.

Beberapa obat antiepilepsi menyebabkan kelainan pada janin, terutama berhubungan dg valproat dan kemungkinan

karbamazepin. Dengan valproat hampir 90% lahir normal (tidak KI)

Diazepam should not be used during pregnancy. Because malformation effect

Obat menginduksi sistem enzim mikrosomal hati (contoh topiramat, valproat tidak)  menurun efektifitas kontrasepsi hormonal  gunakan kontrol kehamilan lain

Menurunkan fertilitas: Induksi atau inhibisi metabolisme

hormon reproduksi dan perubahan pengikatan hormon pada sex hormon binding globulin shg menyebabkan penurunan fraksi hormon steroid yg tak terikat (unbond)

(34)

ASPEK KHUSUS TOKSIKOLOGI

(35)

Teratogenitas

Anak: Peningkatan resiko, mungkin 2x lipat, malformasi kongenital.

Efek teratogen masih kontroversial & penting:

Penting: efek besar

Kontroversial: obat epilepsi dan non epilepsi heterogen, hanya sedikit pasien yang bersedia ikut penelitian.

(36)

Penghentian Obat

Patients who become seizure-free following surgery for their epilepsy may have medications slowly tapered starting 1 to 2 years after their surgery.

Five criteria must be met before:

considering the discontinuation of AEDs.

No seizures for 2 to 5 years

Normal neurologic examination

Normal intelligence quotient

Single type of partial or generalized seizure

Normal EEG (elektroensefalografik) with treatment

Individuals who fulfill all of these criteria have a 61% chance of remaining seizure-free after AEDs are discontinued.

Withdrawal of AEDs is done slowly, usually with a tapering dose over at least 3 months.

(37)

OVER DOSE

Obat antikejang  depresan SSP tapi jarang mematikan

Efek berat  depresi pernafasan

Terapi  suportif

Upaya mempercepat eliminasi obat: Alkalinisasi urin (fenitoin)  kurang efektif

(38)

Status Epileptikus

Serangan kejang berulang tanpa melewati suatu periode sadar sebelum serangan kejang berikutnya terjadi atau serangan

kejang yang berlangsung selama lebih dari 30 menit, dengan ataupun tanpa gangguan kesadaran

neurotransmitter excitatory (glutamat, asetilkolin)

neurotransmitter inhibitor (GABA)

kejang yang berkelanjutan diikuti dengan kematian

neuron

Sistem GABA tidak berfungsi untuk menghambat serangan kejang  reseptor GABA mengalami perubahan/termodifikasi

(39)

Etiologi

Tipe 1

(tidak ada lesi struktural)

Infeksi

Infeksi CNS

Gangguan metabolik

Turunnya level AED

Alkohol

Idiopatik

Tipe 2

( Ada lesi struktural)

Anoksia/hipoksia

Tumor CNS

CVA (Cardiovascular Accident)

Overdose obat

Hemoragi

Trauma

(40)

Terapi

Non-farmakologi:

Tanda-tanda vital dipantau

Pelihara ventilasi

Berikan oksigen

Cek gas darah utk memantau asidosis respiratory atau metabolik

Kadang terjadi hipoglikemi  berikan glukosa

Farmakologi : dengan obat-obatan

(41)

The end

Referensi

Dokumen terkait

Dengan mengamati teks percakapan yang ditayangkan pada slide PPT, siswa dapat menganalisis kosakata yang berkaitan dengan lingkungan sehat menggunakan bahasa tulis dengan

Sesuai dengan perumusan masalah, yaitu “bagaimanakah pemaknaan dan apa mitos yang dapat diungkap dari video Takotak Miskumis”, terungkap bahwa Cameo Project

Penelitian ini dilakukan dari bulan November-Januari, penelitian lapangan pertama dilakukan pada bulan November, setelah itu peneliti melakukan analisis data dan

Untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan mahasiswa, dilakukan praktikum di Laboratorium dan Praktek Lapangan yang mencakup: pengenalan peta dan legenda peta tanah

pemimpin pasar mobile phone Android di Indonesia mendukung teman-teman developer untuk dapat lebih memanfaatkan fitur-fitur dari perangkat Samsung sesuai SDK

Pemerintah Aceh juga harus serius dalam upaya meningkatkan taraf hidup ini terutama yang berada di kantong-kantong konflik tanpa mengabaikan begitu saja daerah-daerah lain yang

7 Pengaruh inaktivasi in situ dari ameliorasi dan pemupukan pada taraf 0, 50 dan 100% dosis rasional amelioran dan pupuk (DRAP) untuk budidaya tanaman uji tomat pada

Salah satu teknologi yang terkenal dari BMW R 1200 GS Adventure adalah teknologi mode Riding Rain & Road yang di pasangkan pada motor ini dengan tujuan untuk setiap pengguna