• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

“Kecemasan adalah keadaan indvidu atau kelompok mengalami perasaan gelisah (penilaian atau opini) dan aktivasi sistem saraf autonom berespons terhadap ancaman yang tidak jelas, nonspesifik” (Carpenito, 2000 : 9).

Kecemasan merupakan gejala normal pada manusia dan disebut patologis bila gejalanya menetap jangka waktu tertentu dan mengganggu ketentraman individu. Kecemasan sangat mengganggu homeostasis dan fungsi individu, karena itu perlu segera dihilangkan dengan berbagai macam cara penyesuaian (Maramis, 2005).

Menurut Asmadi (2009 : 168), Setiap ada stressor penyebab individu mengalami kecemasan, maka secara otomatis muncul upaya untuk mengatasinya dengan berbagai mekanisme koping. Penggunaan mekanisme koping menjadi efektif bila didukung oleh kekuatan lain dan adanya keyakinan pada individu yang besangkutan bahwa mekanisme koping yang digunakan dapat mengatasi kecemasannya. Sumber koping merupakan modal kemampuan yang dimiliki individu guna mengatasi kecemasan. Kecemasan perlu diatasi untuk mencapai keadaan homeostatis dalam diri individu, baik secara fiosiologis maupun psikologis. Apabila individu tidak mampu mengatasi kecemasan secara konstruktif, maka ketidak mampuan tersebut dapat menjadi penyebab utama terjadinya perilaku patologis.

Depresi adalah gangguan alam perasaan (mood) yang ditandai dengan kemurungan dan kesedihan yang mendalam dan berkelanjutan sehingga

commit to user

(2)

hilangnya kegairahan hidup, tidak mengalami gangguan dalam menilai realitas (Reality Testing Ability) masih baik, kepribadian tetap utuh atau tidak mengalami keretakan kepribadian (Splitting of Personality), perilaku dapat terganggu tetapi dalam batas-batas normal (Hawari, 2006).

Menurut Lumbantobing (2004), gejala-gejala depresi meliputi : Gangguan tidur : Keluhan somatik berupa nyeri kepala, dizzi (puyeng), rasa nyeri, pandangan kabur, gangguan saluran cerna,gangguan nafsu makan (meningkat atau menurun), konstipasi, perubahan berat badan (menurun atau bertambah). Gangguan psikomotor berupa aktivitas tubuh meningkat (agitasi atau hiperaktivitas) atau menurun, aktivitas mental meningkat atau menurun, tidak mengacuhkan kejadian di sekitarnya, fungsi seksual berubah (mencakup libido menurun), variasi diurnal dari suasana hati dan gejala biasanya lebih buruk di pagi hari. Gangguan psikologis berupa suasana hati (disforik, rasa tidak bahagia, letupan menangis), kognisi yang negatif, gampang tersinggung, marah, frustasi, toleransi rendah, emosi meledak, menarik diri dari kegiatan sosial, kehilangan kenikmatan dan perhatian terhadap kegiatan yang biasa dilakukan, banyak memikirkan kematian dan bunuh diri, perasaan negatif terhadap diri sendiri, persahabatan serta hubungan sosial.

Mahasiswa rentan terhadap kecemasan dan depresi. Stresor psikososial adalah setiap keadaan yang menyebabkan perubahan dalam kehidupan seseorang sehingga orang itu terpaksa beradaptasi atau menanggulangi stresor yang timbul. Perubahan lingkungan belajar juga menjadi salah satu faktor pencetus kecemasan dan depresi pada mahasiswa. Kecerdasan bukanlah satu- satunya faktor yang menentukan sukses atau tidaknya seseorang dalam belajar,

commit to user

(3)

tapi ketenangan jiwa juga mempunyai pengaruh atas kemampuan untuk menggunakan kecerdasan tersebut (Daradjat, 1988). Menderita gangguan kecemasan sosial selama masa remaja atau dewasa awal akan meningkatkan kemungkinan untuk berkembangnya gangguan depresi dikemudian hari (Stein dkk., 2001; Nevid Rathus Greene., 2003).

Kecemasan mempengaruhi hasil belajar mahasiswa, karena kecemasan cenderung menghasilkan kebingungan dan distorsi persepsi. Distorsi tersebut dapat mengganggu belajar dengan menurunkan kemampuan memusatkan perhatian, menurunkan daya ingat, mengganggu kemampuan menghubungkan satu hal dengan yang lain (Kaplan dan Saddock, 2005). Sedangkan, depresi dapat menyebabkan manifestasi psikomotor berupa keadaan gairah, semangat, aktivitas serta produktivitas kerja yang bertendensi menurun, konsentrasi dan daya pikir melambat. Manifestasi psikomotor tersebut bisa membawa pengaruh pada prestasi belajar jika penderita adalah siswa yang sedang aktif dalam proses belajar mengajar (Setyonegoro, 1991).

Pada tahun ajaran 2011/2012 prestasi praktik klinik mahasiswa Akademi Kebidanan Mitra Sehat Sidoarjo belum maksimal. Hal ini dapat dilihat sebagai berikut.

Tabel 1.1 Prestasi Praktik Klinik

No Nilai Jumlah Mahasiswa Semester 5 Prosentase

1. A 5 9,25%

2. B 20 37%

3. C 27 50%

4. D 2 3,75%

5. E 0 0%

Total 54 100%

Berdasarkan Tabel 1.1 diketahui bahwa separuh yaitu 27 mahasiswa (50%) nilainya C. Dengan demikian perlu dilakukan penelitian prestasi praktik

(4)

klinik mahasiswa dipengaruhi oleh faktor lingkungan, faktor instrumental, kondisi fisiologis, kondisi psikologisnya.

Reilly dan Obermann dalam Nursalam (2003) menyatakan bahwa pengalaman belajar klinik (Rumah sakit dan Puskesmas) merupakan bagian penting dalam proses pendidikan mahasiswa kebinanan, karena memberikan pengalaman yang kaya kepada mahasiswa begaimana cara belajar yang sesungguhnya. Kemudian Reilly menambahkan bahwa masalah nyata yang dihadapi di lahan praktik membuat mahasiswa harus berespon terhadap tantangan dengan mencari pengetahuan dan ketrampilan sebagai alternatif untuk menyelesaikannya. Mahasiswa mendapat kesempatan untuk mengembangkan kemampuan dalam mengambil keputusan klinik yang merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara alamiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam kebidanan. Pengalaman belajar ini juga pada saat yang bersamaan merupakan kesempatan untuk professional adjustment bagi mahasiswa kebidanan atau yang dikenal sebagai sosialisasi profesional.

Praktik klinik kebidanan, baik di laboratorium dan di lahan praktik merupakan bagian dari proses belajar mengajar yang diharapkan mahasiswa dapat menerapkan pengetahuan, sikap dan keterampilan dan mendapatkan pengalaman secara nyata dalam memberikan asuhan kebidanan kepada klien.

Dengan praktik klinik kebidanan diharapkan para mahasiswa dapat mengaplikasikan semua ilmu yang diperoleh secara teori dan mendapatkan pengalaman belajar yang nyata. Untuk itu penyelenggara pendidikan Diploma III Kebidanan harus dapat memfasilitasi dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif serta pengalaman belajar nyata yang efektif dan efisien demi

commit to user

(5)

mencapai tujuan pembelajaran yang optimal sehingga peserta didik dituntut lebih terampil, teliti dan tepat dalam dengan mengaplikasikan ilmu pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang dimilikinya dalam menangani kasus-kasus fisiologis maupun patologis kebidanan yang ditemui di lahan praktik sesuai dengan kewenangannya. Sebelum mahasiswa terjun langsung ke lahan praktik, mahasiswa terlebih dahulu harus belajar/paktikum laboratorium dan dinyatakan lulus ujian praktik di laboratorium (Dewi Sartika, 2012).

Mahasiswa Kebidanan harus menjalani masa studi praktik klinik di akademi terlebih dahulu sebelum praktik di lahan praktik. Studi praktik klinik kebidanan relatif lebih stagnan dibandingkan studi di rumah sakit, puskesmas, klinik swata, dan bidan praktik swasta, dimana mahasiswa langsung berhadapan dengan pasien dan mendapat kesempatan untuk mengambil tindakan medis. Mahasiswa Akbid yang praktik klinik kebidanan harus mempertanggungjawabkan segala yang telah dipelajarinya semasa menjadi mahasiswa praktik klinik kebidanan.

Menelaah dari hal di atas, maka dapat dimengerti bahwa Mahasiswa Akbid yang praktik klinik kebidanan mempunyai pengaruh dari banyak faktor terutamama kecemasan dan depresi ini lah yang menjadikan mahasiswa prestasinya bisa menurun. Dengan demikian perlu dilakukan penelitian tentang Pengaruh Kecemasan dan Depresi Pada Mahasiswa Praktik Klinik Kebidanan Terhadap Prestasi Praktik Klinik Kebidanan mahasiswa semester 5 di Akademi Kebidanan Mitra Sehat Sidoarjo Tahun 2013.

(6)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan pada latar belakang dan kenyataan yang ada, maka penulis merumuskan masalah yaitu:

1. Apakah ada pengaruh kecemasan pada mahasiswa praktik klinik kebidanan terhadap prestasi praktik klinik kebidanan di Akademi Kebidanan Mitra Sehat Sidoarjo Tahun 2013?

2. Apakah ada pengaruh depresi pada mahasiswa praktik klinik kebidanan terhadap prestasi praktik klinik kebidanan di Akademi Kebidanan Mitra Sehat Sidoarjo Tahun 2013?

3. Apakah ada pengaruh kecemasan dan depresi pada mahasiswa praktik klinik kebidanan terhadap prestasi praktik klinik kebidanan di Akademi Kebidanan Mitra Sehat Sidoarjo Tahun 2013?

C. Tujuan 1. Tujuan Umum

Mengetahui pengaruh kecemasan dan depresi pada mahasiswa praktik klinik kebidanan terhadap prestasi praktik klinik kebidanan di Akademi Kebidanan Mitra Sehat Sidoarjo Tahun 2013.

2. Tujuan Khusus

a. Menganalisis pengaruh kecemasan pada mahasiswa praktik klinik kebidanan terhadap prestasi praktik klinik kebidanan di Akademi Kebidanan Mitra Sehat Sidoarjo Tahun 2013?

b. Menganalisis pengaruh depresi pada mahasiswa praktik klinik kebidanan terhadap prestasi praktik klinik kebidanan di Akademi Kebidanan Mitra Sehat Sidoarjo Tahun 2013?

commit to user

(7)

c. Menganalisis pengaruh kecemasan dan depresi pada mahasiswa praktik klinik kebidanan terhadap prestasi praktik klinik kebidanan di Akademi Kebidanan Mitra Sehat Sidoarjo Tahun 2013?

D. Manfaat 1. Teoritis

a. Mendapatkan hasil penelitian terutama tentang kecemasan dan depresi, hal ini lah yang menjadikan mahasiswa prestasinya bisa menurun tentang hasil prestasi praktik klinik kebidanan .

b. Sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya.

2. Praktis

a. Bagi dosen

Menambah ilmu, wawasan, dan referensi tentang metode penyajian pelajaran sehingga bisa menggunakan metode penyajian pelajaran yang lebih efektif.

b. Bagi Mahasiswa

Mengembangkan proses belajar dalam praktik klinik kebidanan sehingga dapat membantu meningkatkan prestasi belajar praktik klinik kebidanan.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai masukan data dan sumbangan pemikiran dalam mengembangkan ilmu pengetahuan sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran praktik klinik kebidanan baik di laboratorium ataupun dilahan praktik. Dan sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan kebijakan Akademi dan rencana pembelajaran tentang praktik klinik kebidanan.

Gambar

Tabel 1.1 Prestasi Praktik Klinik

Referensi

Dokumen terkait

Triturasi dapat dilakukan dengan tangan atau juga dapat menggunakan mesin elektrik yang dapat menggetarkan kapsul berisi merkuri dan alloy (amalgamator). Untuk triturasi

Sehingga dapat disimpulkan bahwa anggota komunitas judi online ialah korban dari adanya sebuah media online, yang mana mereka sangat terkekang dalam kehidupan yang nyata,

Tujuan penelitian tindakan kelas yang berlangsung 2 siklus ini untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X IPA-6 SMA Negeri 1 Driyorejo Gresik tahun pelajaran 2016/2017

Ketentuan pengecualian terhadap praktek monopoli yang dilakukan oleh BUMN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 Undang-Undang No.5 Tahun 1999 memberikan batasan bahwa

Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus Sang Juru Selamat, karena anugarah –Nya sehingga penulis dapat meneyelesaikan

Pengaturan lokasi penangkapan ditentukan dari interval waktu tunggu saat eksploitasi sama dengan potensi yang tumbuh. Berdasarkan hasil analisa dari Tabel 44, pada

Berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode Simple Additive Weighting (SAW) dalam pembuatan Sistem Pendukung

OMA adalah infeksi telinga tengah oleh bakteri atau virus, dapat terjadi pada semua usia, OMA adalah infeksi telinga tengah oleh bakteri atau virus, dapat terjadi pada semua