• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI METODE NWC DAN MODI DALAM PENGOPTIMALAN BIAYA PENDISTRIBUSIAN PUPUK (STUDI KASUS : PT. PERKEBUNAN RIMBA AYU)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IMPLEMENTASI METODE NWC DAN MODI DALAM PENGOPTIMALAN BIAYA PENDISTRIBUSIAN PUPUK (STUDI KASUS : PT. PERKEBUNAN RIMBA AYU)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

261

IMPLEMENTASI METODE NWC DAN MODI DALAM PENGOPTIMALAN BIAYA

PENDISTRIBUSIAN PUPUK (STUDI KASUS : PT. PERKEBUNAN RIMBA AYU)

Mohd. Rifqi Lutfir Rahman.Hrp

Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang Limun, Medan

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis penerapan model transportasi distribusi dengan Metode Northwest Corner (NWC) dan Modified Distribution (MODI) dalam Optimalisasi masalah biaya transportasi pupuk ke wilayah medan dan sekitarnya. Data penelitian ini diperoleh melalui wawancara langsung (primer) dengan pihak yang terkait dengan bagian pemasaran khususnya bagian distribusi barang dan melalui dokumentasi data perusahaan yang berhubungan dengan biaya transportasi (sekunder) serta observasi langsung pada obyek penelitian.Penelitian ini menggunakan Metode Northwest Corner (NWC) sebagai solusi awal, dan Modified Distribution (MODI )merupakan solusi akhir dalam meminimalisasi biaya transportasi dan distribusi.

Kata Kunci: PT. Rimba Ayu,Optimalisasi,Metode Northwest Corner(NWC) dan Modified Distribution (MODI) I. PENDAHULUAN

Pendistribusian barang atau jasa merupakan salah satu bagian penting dari kegiatan sebuah instansi pemerintah ataupun perusahaan tertentu. Masalah transportasi merupakan masalah yang sering dihadapi dalam pendistribusian barang. Masalah lain yang sering dihadapi terkait distribusi adalah membuat keputusan mengenai rute yang dapat mengoptimakan jarak tempuh atau biaya perjalanan, waktu tempuh, banyaknya kendaraan yang dioperasikan dan sumber daya lain yang tersedia. Mengirim barang dari satu tempat ke tempat lain memerlukan alat transportasi, baik alat transportasi yang dimiliki sendiri maupun menyewa, keduanya memerlukan biaya pengiriman. Besarnya biaya pengiriman barang dipengaruhi dua variabel, yaitu jumlah barang yang akan dikirimkan dan biaya angkut per unit.

II. LANDASAN TEORI

A. Metode NWC (North West Corner)

Merupakan metode untuk menyusun

pengalokasian nilai awal sel ditetapkan pada sel yang beradadi ujung kiri atas table.Nilai sel awal tergantung pada kendala – kendala suplai dan demand untuk sel(Agus Sasmito Aribowo, 2008).

Aturannya:

1. Pengisian sel/kotak dimulai dari ujung kiri atas. 2. Alokasi jumlah maksimum (terbesar) sesuai syarat sehingga layak untuk memenuhi permintaan.

3. Bergerak ke kotak sebelah kanan bila masih terdapat suplai yang cukup. Kalau tidak, bergerak ke kotak di bawahnya sesuai demand. Bergerak terus hingga suplai habis dan demand terpenuhi.

B. Metode Modi (Modified Distribution)

Menurut Fathiyyah (2012), Metode MODI merupakan perkembangan dari metode-metode sebelumnya, karena penentuan segi empat yang kosong yang bisa menghemat biaya dilakukan dengan prosedur yang lebih pasti dan tepat serta metode ini dapat mencapai hasil optimal yang lebih cepat.

Cara untuk memilihnya digunakan persamaan :

Ri+ Kj=Cij

Keterangan :

Ri = nilai baris ke i Kj = nilai kolom j

Cij = biaya pengangkutan 1 satuan barang dari

sumber i ke tujuan j.

Langkah-langkah menghitungnya adalah sebagai berikut:

1. Membuat sebuah tabel transportasi yang menunjukkan hubungan antara kepastian pabrik, kebutuhan tujuan, dan biaya transportasi dimana jumlah kebutuhan tiap-tiap tujuan diletakkan pada baris terakhir dan kapasitas tiap pabrik pada kolom terakhir. Sedangkan biaya pengangkutan diletakkan pada segi empat kecil di pojok kiri atas

2. Mengecek apakah total supply dengan total demand sama , jika tidak sama maka tambahkan kolom “Dummy”. Apabila total demand >supply maka tambahkan supply semu dan sebaliknya, apabila demand <supply maka tambahkan nilai demand semu.

3. Mengalokasikan produk dari sumber ke tujuandengan menggunakan pedoman Vogel’s Approximation Method (VAM).

(2)

Cij= Ui+Vj

untuk semua variabel basis dan tetap nilai nol untuk Ui (i=1,2,3,..,m dan j=1,2,3,..,n) . Dimana :

Ui= indeks/nilai setiap baris Vj= indeks/nilai setiap kolom

Cij= biaya angkut per satuan dari tempat asal (i) ke tempat tujuan (j)

5. Hitung perubahan biaya (Cij) untuk setiap variabel non basis dengan menggunakan rumus

Cij=Cij-Ui-Uj

Dimana :

Cij =nilai/indeks non basis.

6. Tentukan sel yang akan masuk basis dengan memilih sel non basis yang memiliki nilai non basis terbesar. Kemudian buat jalur tertutup untuk menentukan sel yang akan keluar basis dengan memilih jumlah unit terkecil dari sel yang bertanda negatif dan terbentuk sel baru. 7. Jika terdapat nilai Cij negatif, maka solusi

belum optimal. Solusi optimum akan tercapai bila Cij semuanya berharga positif (sel non basis >=0)

Jika tabel belum optimal, ulangi langkahlangkah di atas sampai diperoleh tabel optimal.

III. ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Analisa Masalah

Dalam membangun optimasi pendistribusian pupuk dengan metode North West Corner diperlukan data-data agar sistem dapat berjalan sesuai dengan harapan, data-data yang dibutuhkan untuk perancangan dan implementasi sistem ini adalah sebagai berikut:

1. Data master kota.

Merupakan input data dari kota atau tujuan (konsumen). Adapun data kota tujuan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 1. Tabel Data Daerah Tujuan

Gudang Biaya Distribusi/zak Serdang Bedagai Medan Deli Serdang Gudang 1 Rp. 6905 Rp. 5030 Rp. 5150 Gudang 2 Rp. 7000 Rp. 6000 Rp. 5500 Gudang 3 Rp. 6500 Rp. 5250 Rp. 5500

2. Data master Gudang.

Merupakan input data dari Gudang atau sumber. Adapun data gudang dapat dilihat pada tabel 2

Tabel 2. Gudang Penampungan

Gudang Kapasitas Gudang/zak Gudang 1 32.435 Gudang 2 32.435 Gudang 3 32.435 Total 97.305 3. Data permintaan.

Merupakan input data permintaan dari masing-masing kota yang akan meminta atau memesan barang. Adapun data permintaan pupuk dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3. Jumlah Permintaan Pupuk (bulan januari 2013)

Daerah

Jenis Pupuk/zak

Urea Primaphose Mop Total

Serdang Bedagai 7.164 10.200 9.922 27.286 Medan 10.130 13.235 11.332 34.697 Deli Serdang 8.467 14.190 12.484 35.321 Total Permintaan 97.305

Tabel 4. Kebutuhan dan Kapasitas dalam matrik transportasi Pupuk / Daerah Serdang Bedagai Medan Deli Serdang Kapasitas Gudang 1 6905 5030 5150 32435 Gudang 2 7000 6000 5500 32435 Gudang 3 6500 5250 5500 32435 Kebutuhan 27287 34697 35321 97305

Table diatas menjelaskan lokasi tujuan yang akan dikirim dari PT. Perkebunan Rimba Ayu ke kota tujuan sesuai dengan kiriman barang. Ditabel tersebut terdapat juga jenis pupuk yang akan dikirim Urea, Primaphose,Mop dengan harga pengiriman/zak yang sudah ditentukan didalam table tersebut dengan kebutuhan dan kapasitas yang sesuai.

Aturan penyelesaian:

Langkah 1 : penuhi kebutuhan kota tujuan serdang bedagai (27287) sesuai dengan kebutuhan yang ada. Karna jumlah kapasitas kebutuhan sudah sesuai maka sel nilai kebutuhan selajutnya bergerak ke cell kanan bawah. Langkah 2 : penuhi kebutuhan kota tujuan medan

(34697) sesuai dengan kebutuhan yang ada. Karna jumlah kapasitas kebutuhan sudah sesuai maka sel nilai kebutuhan selajutnya bergerak ke cell kanan bawah.

Langkah 3 : penuhi kebutuhan kota tujuan Deli serdang (35321) sesuai dengan kebutuhan yang ada. Karna jumlah kapasitas kebutuhan sudah sesuai maka sel nilai kebutuhan selajutnya bergerak ke cell kanan bawah.

(3)

Pupuk / Daerah Serdang Bedagai Medan Deli Serdang Kapasitas 27287 Gudang 2 7000 0 5500 6000 32435 Gudang 3 6500 0 5250 5500 32435 Kebutuhan 27287 34697 35321 97305

Prinsipnya, sebelum kebutuhan Serdang Bedagai untuk pupuk urea‘beres’ jangan memenuhi

kebutuhan Serdang Bedagai untuk

pupukPrimaphose,dan seterusnya. Sebelum kapasitas gudang 1 habis, jangan gunakan kapasitas dariPabrik 2, dan seterusnya.

Langkah 1 : Penuhi kebutuhan serdang bedagai (27287) dengan kapasitas dari Gudang 1 (32435, sisa 5148) Tabel 6. Langkah 2 NWC Pupuk / Daerah Serdang Bedagai Medan Deli Serdang Kapasitas Gudang 1 6905 27287 5030 5148 5150 32435 Gudang 2 5030 0 5500 6000 32435 Gudang 3 6500 0 5250 5500 32435 Kebutuhan 27287 34697 35321 97305

Langkah 2 : Lanjutkan dengan memenuhi Serdang Bedagai untuk pupuk Primaphose(34697) dengan sisa kapasitas gudang 1 (yang sebelumnya/pada langkah 1 masih sisa 5148)masih kurang 29549.

Tabel 7. Langkah 3 NWC Pupuk / Daerah Serdang Bedagai Medan Deli Serdang Kapasitas Gudang 1 6905 27287 5030 5148 5150 32435 Gudang 2 5030 0 5500 29549 6000 32435 Gudang 3 6500 0 5250 5500 32435 Kebutuhan 27287 34697 35321 97305

Langkah 3 : Karena kebutuhan kab. Serdang Bedagai untuk pupukPrimaphose sudah ‘beres’, gunakan sisa kapasitas gudang 2 untuk memenuhi kebutuhan kota medan yang masih kurang 2886 untuk pupuk MOP dengan kapasitas yang tersisa di gudang 2 Tabel 8. Langkah 4 NWC Pupuk / Daerah Serdang Bedagai Medan Deli Serdang Kapasitas Gudang 1 6905 27287 5030 5148 5150 32435 Gudang 2 5030 0 5500 29549 6000 2886 32435 Gudang 3 6500 0 5250 5500 32435 Kebutuhan 27287 34697 35321 97305

Langkah 4 : Karena kebutuhan kota medan untuk pupukMop sudah ‘beres’, gunakan sisa kapasitas gudang 2 untuk memenuhi kebutuhan kab. Deli serdang yang masih kurang 32435 untuk pupuk MOP dengan kapasitas yang tersisa di gudang 3

Tabel 9. Langkah 5 NWC Pupuk / Daerah Serdang Bedagai Medan Deli Serdang Kapasitas Gudang 1 6905 27287 5030 5148 5150 32435 Gudang 2 7000 5500 29549 6000 2886 32435 Gudang 3 6500 5250 5150 32435 32435 Kebutuhan 27287 34697 35321 97305

Langkah 5 : Karena kebutuhan kota medan untuk pupukMop sudah ‘beres’, gunakan sisa kapasitas gudang 3 untuk memenuhi kebutuhan kab. Deli serdang yang masih kurang 32435 untuk pupuk MOP dengan kapasitas yang tersisa di gudang 3 Untuk menghitung biaya digunakan rumus :

Z = ( H1*K1) +( H2*K2) + … + ( Hn*Kn) Keterangan :

Z = Total harga

Hn = Harga pupuk yang sudah ditentukan

Kn = Kebutuhan pupk yang sudah ditentukan

Maka biaya total pengiriman

Z = ( H1*K1) +( H1*K2) + ( H2*K2) +( H2*K3) ++( H3*K3) = (6905*27287) + (5030*5148) + (5500*29549)+ (6000*2886)+ (5150*32435) = (188.416.735) + (2.605.540) + (162.519.500) + (17.316.000) + (167.040.250) = 537.897.629

Analisa Model Modi (Solusi Akhir)

Metode MODI (modified distribution) merupakan pengembangan dari metode stepping stone. Karena penentuan segi empat kosong yang bisa menghemat biaya yang dilakukan dengan prosedur yang lebih pasti dan tepat, serta metode ini dapat mencapai hasil optimal lebih cepat. Cara untuk memilihnya digunakan Ri + Kj = Cij. Ri adalah nilai

baris i, Kj adalah nilai kolom j dan Cij adalah biaya

pengangkutan satu satuan barang dari sumber i ke tujuan j.

Tahap 1

Mencari nilai baris dan kolom. Rumus : R + K = C , dimana R adalah baris, K adalah kolom dan C adalah biaya.

(4)

a. B1 + K1 = C1X1 → B1 + 0 = 6905 →B1= 6905 b. B1 + K2 = C2X1 → 6905 + K2 = 5030 →K2= -1875 c. B2 + K2 = C2X2 → B2 + (-1875) = 5500 →B2= 7375 d. B2 + K3 = C3X2 →7375 + K3 = 6000 →K3= -1375 e. B3 + K3 = C3X3 → B3 + (-1375) = 5150→B3= 6525

Keterangan : K = Kolom B = Baris Tahap 2

Mencari angka indeks. Rumus : C - R - K, dimana C adalah biaya, R adalah baris, dan K adalah kolom

Tabel 11. Index Iterasi 1

1. C1X1 = 6905 x 27287 = 188.416.735 2. C2X1 = 5030 x 5148 = 25.894.440 3. C2X2 = 5500 x 29549 = 162.519.500 4. C3X2 = 6000 x 2886 = 17.316.000 5. C3X3 = 5150 x32435 = 167.040.250 Total = 561.186.925 a. C3X1= 5150– 6905 – (-1375) = -380 b. C1X2= 7000 – 7375– 0 = -375 c. C1X3= 6500– 6525 – (-1375) = 1350 d. C2X3= 5250– 6525 – (-1375) = 100

Karena masih ada nilai negatif, berarti solusi ini belum optimal. Menentukan titik tolak perubahan pada nilai yang negatif. Perubahan dimulai pada kotak yang mempunyai nilai negatif karena akan dapat mengurangi jumlah beban.

IV. IMPLEMENTASI

Implementasi dari sistem yang dirancang, menggunakan antar muka pengolahan data dari pengujian. Form utama berisi menu-menu untuk memanggil form-form yang lain.

1.

Tampilan form menu utama

Gambar 1. Form Menu

2. Form Data Daerah

Gambar 2. Form Daerah

3. Form Data Gudang

Gambar 3. Form Gudang

4. Form Data Hasil

(5)

V. KESIMPULAN

Kesimpulan dari penulisan penelitian ini adalah: 1. Dari hasil perhitungan yang diperoleh

menunjukkan bahwa biaya transportasi distribusi yang optimal adalah sebesar Rp 561.186.925,-.

2. Dengan menerapkan metode North West Corner Method sebagai solusi awal dan Modified DistributionMethod (MODI) sebagai solusi optimal dapat membantu perusahaan dalam mempermudah dalam menghitung biaya optimal untuk pendistribusian pupuk.

3. Perancangan aplikasi pendistribusian barang menggunakan Visual Studio 2008 dapat membantu pelaksanaan pekerjaan PT. Rimba Ayu khususnya di dalam pendataan pendistrbusian barang

DAFTAR PUSTAKA

[1] Siswanto pangestu abdul khadir dan T.Hani Handoko. 2000. Dasar-Dasar operations research.yogyakarta ; BPFE [2] Agussasmito aribowo, Sri.2004. Operations Research. Edisi

Kedua. Jakarta Lembaga, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

[3] Indroyono Gitosaudarmono. 2000. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta ; BPFE.

Gambar

Tabel 1. Tabel Data Daerah Tujuan
Tabel 6. Langkah 2 NWC  Pupuk /
Gambar 1. Form Menu  2.   Form Data Daerah

Referensi

Dokumen terkait

Abstrak dan Abstract: Memuat perumusan masalah, tujuan, metodologi, hasil utama, kesimpulan, dan implikasi hasil penelitian dengan jumlah tidak lebih dari 250

Kerja Praktek (KP) merupakan suatu kegiatan akademik yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Program Studi S1 Sistem Informasi, S1 Teknik Informatika,

Hal ini membuktikan bahwa siswa kelas V di SD Negeri Godean I belum mengetahui secara baik berapa jumlah buah dan sayur terutama buah yang harus dikonsumsi setiap

Apakah perusahaan memiliki tanggung jawab untuk resiko TI yang terkait dengan sistem van sales dalam level?. manajer

Teknik analisis bahan hukum yang dipergunakan dalam penulisan hukum ini adalah deduksi, sebagaimana silogisme yang diajarkan oleh Aristoteles, penggunaan metode

[r]

Pelaksanaan model pembelajaran kelompok di TK Kecamatan Telanai Pura Kota Jambi berdasarkan indikator settingan kelas dari hasil angket berada pada kualitas “Baik”

Area penyimpanan, persiapan, dan aplikasi harus mempunyai ventilasi yang baik , hal ini untuk mencegah pembentukan uap dengan konsentrasi tinggi yang melebihi batas limit