1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia memiliki jumlah populasi penduduk yang besar dengan tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2014 mencapai 5,02 persen.
(Fast News Indonesia, 2015). Pertumbuhan ekonomi di Indonesia terus mengalami perkembangan walaupun cenderung stabil. Walaupun pertumbuhan ekonomi stabil, pertumbuhan industri tetap mengalami peningkatan. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS, 2014), ada lima sektor industri yang menjadi menyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi tersebut. Sektor industri pengolahan punya peran tertinggi dalam pertumbuhan ekonomi pada tahun 2014 dengan persentase atau porsi mencapai 21,02 persen dengan pertumbuhan sebesar 4,63 persen (Suryamin, Kepala BPS). Selain itu ada peningkatan juga terjadi pada industri manufaktur seperti industri makanan dan minuman, salah satunya adalah industri Bakery.
Industri Bakery di Indonesia saat ini mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan pada beberapa tahun terakhir. Mengutip dari berita (Liputan6, 2014) Asosiasi Pengusaha Bakery Indonesia (APEBI) mengatakan bahwa omset industri Bakery mencapai 20 triliun ditahun 2014. Angka ini mengalami kenaikan sebesar 15 persen jika dibandingkan dengan tahun 2013. Produk dari Indusri Bakery ada empat macam yaitu roti, kue tradisional, cake dan kue kering.
Produk roti memberikan memberikan sumbangan sumbangan omset terbesar yaitu mencapai 60% karena dikonsumsi oleh masyarakat setiap hari dan sudah menjadi lifestyle, sedangkan kue tradisional 25%, cake 5% dan kue kering 10%.
Hal ini menandakan adanya peningkatan tren konsumsi produk Bakery, karena kesejahteraan masyarakat Indonesia semakin bertambah di kota-kota besar seperti Jakarta banyak masyarakat yang mengkonsumsi roti sebagai menu sarapan. Kesejahteraan masyarakat Indonesia ditandai dengan peningkatan pendapatan per kapita.
Mengutip dari berita (Kompas, 2014) Badan Pusat Statistik mencatat pendapatan per kapita Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Pendapatan per kapita di Indonesia pada tahun 2010 adalah sebesar Rp.27.028.695,01. Selanjutnya pada tahun 2011, pendapatan perkapita orang
Indonesia menunjukkan peningkatan hingga menjadi Rp.30.658.976,15 per tahunnya. Pada tahun 2012, pendapatan per kapita Indonesia kembali meningkat menjadi diangka Rp.33.531.354,56 dan tahun 2013 pendapatan per kapita Indonesia adalah Rp.36.508.486,32. Dengan meningkatnya pendapatan per kapita ini maka perusahaan–perusahaan Bakery di Indonesia memiliki peluang yang bagus untuk meraih keuntungan dalam industri Bakery.
Didukung dengan adanya globalisasi, maka akan semakin mempermudah kompetitor luar negeri untuk masuk dalam industri sehingga akan memperketat persaingan dalam industri. Selain itu, kompetitor juga datang dari kalangan UKM (Usaha Kecil Menengah) yang bersaing secara harga dan merangkul kalangan menengah kebawah. Meningkatnya persaingan dalam industry Bakery, mengakibatkan setiap perusahaan harus mempersiapkan strategi agar dapat bersaing dengan kompetitor lain. Hal ini membuat Industri Bakery harus bekerja lebih untuk dapat bertahan dan mengembangkan usaha. Untuk itu, perusahaan harus memaksimalkan keuntungan yang nantinya akan digunakan untuk melakukan ekspansi pasar.
PT Boga Plus merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang Bakery yang memproduksi berbagai jenis bread, cake, pastry dan dessert. PT Boga Plus berlokasi di Kebon Jeruk Jakarta tepatnya di Jalan Arteri Kelapa Dua no.1 dengan nama Segeer Bakery. Perusahaan ini telah berdiri sejak tahun 2002.
Perusahaan ini terus berkembang dan tumbuh, dengan melakukan inovasi dan diferensiasi produk. Saat ini PT Boga Plus memiliki 24 jenis breads, 26 jenis cakes, 5 jenis pastries dan 28 jenis desserts.
PT Boga Plus sudah berusaha sebaik mungkin dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, terutama di bidang produksi. Namun dalam penentuan jumlah produksi hanya berdasarkan perkiraan, misalnya saat berkenaan dengan tanggal atau perayaan tertentu, maka PT Boga Plus akan melakukan produksi lebih banyak dibanding hari biasanya. Penentuan target produksi yang telah dilakukan masih kurang efektif dalam menjalankan operasinya. Hal ini menyebabkan perusahaan mengalami kesulitan dalam menentukan jumlah produksi yang optimal sesuai dengan ketersediaan sumber daya yang dimiliki, seperti bahan baku dan kapasitas produksi.
Selain itu, terdapat faktor lain yang mempengaruhi perusahaan untuk menentukan jumlah produksinya yaitu terjadinya fluktuasi permintaan. Berikut adalah grafik permintaan dan produksi PT Boga Plus dari bulan Januari 2014 – September 2015 untuk produk Toast Bread, Toast Bread Pandan dan Multi Grain Loaf.
Gambar 1.1 Grafik Permintaan dan Produksi Toast Bread Sumber: PT Boga Plus (2015)
Gambar 1.2 Grafik Permintaan dan Produksi Toast Bread Pandan Sumber: PT Boga Plus (2015)
Gambar 1.3 Grafik Permintaan dan Produksi Multi Grain Loaf Sumber: PT Boga Plus (2015)
Grafik diatas menunjukan adanya fluktuasi permintaan yang dapat menyebabkan perusahaan mengalami kelebihan ataupun kekurangan jumlah produksi. Sehingga keuntungan yang diperoleh juga mengalami fluktuasi pada setiap bulannya dengan kata lain keuntungan yang diperoleh belum maksimal.
Hal ini dapat dilihat pada grafik keuntungan untuk ketiga jenis produk yang di fokuskan dalam penelitian ini. Berikut adalah grafik keuntungan ketiga jenis produk :
Gambar 1.4 Grafik Profit untuk Ketiga Jenis Produk Sumber : PT Boga Plus (2015)
Pada grafik tersebut dapat dilihat bahwa grafik keuntungan perusahaan mengalami penurunan selama tiga tahun terakhir. Menurut mulyadi (2001:513), faktor-faktor yang mempengaruhi keuntungan meliputi biaya, harga jual dan volume penjualan dan produksi. Ketiga faktor ini saling berkaitan dimana biaya untuk memproduksi produk atau jasa akan mempengaruhi harga jual produk yang bersangkutan. Harga jual produk atau jasa juga mempengaruhi besarnya volume penjualan. Besarnya volume penjualan berpengaruh terhadap volume produksi produk atau jasa, serta volume produksi juga akan mempengaruhi besar kecilnya biaya produksi. Dengan demikian maka PT Boga Plus harus menentukan jumlah produksinya dengan tepat dan optimal agar dapat meningkatkan keuntungannya dimasa mendatang.
Melihat permasalahan ini, diharapkan perusahaan memiliki tata kelola sistem manajemen yang mendukung. Peneliti menyarankan PT Boga Plus untuk menggunakan metode Forecasting dan De Novo Programming untuk memecahkan permasalahan tersebut. Metode Forecasting ini dilakukan untuk meramalkan permintaan pada periode mendatang yang kemudian dilanjutkan dengan Metode De Novo Programming untuk menyelesaikan masalah optimasi untuk menentukan kombinasi produk yang tepat, serta memberikan suatu usulan penggunaan sumber daya yang terintegrasi melalui anggaran yang tersedia.
Sehingga PT Boga Plus memiliki perencanaan produksi yang baik dengan mengetahui berapa unit produk yang akan diproduksi dan dapat mengurangi pemborosan dalam penggunaan sumber daya.
Oleh karena itu, peneliti akan melakukan penelitian pada PT Boga Plus untuk merencanakan produksi yang optimal dengan harapan untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penelitian ini berjudul “Optimalisasi Perencanaan Produksi untuk Memaksimalkan Keuntungan pada PT Boga Plus dengan Metode De Novo Programming”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah yang diuraikan di atas, makamasalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah:
1. Metode peramalan manakah yang paling tepat untuk diterapkan oleh PT Boga Plus?
2. Berapa jumlah penjualan yang dapat diperoleh PT Boga Plus dari hasil peramalan pada periode Oktober 2015 ?
3. Bagaimana kombinasi jumlah produk yang tepat dan optimal yang harus diproduksi oleh PT Boga Plus pada periode Desember 2015 untuk memperoleh keuntungan maksimal?
1.3 Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu :
1. Untuk mengetahui metode peramalan yang paling tepat untuk diterapkan oleh PT Boga Plus.
2. Untuk mengetahui jumlah penjualan yang dapat diperoleh PT Boga Plus dari hasil peramalan pada periode Oktober 2015.
3. Untuk mengetahui kombinasi jumlah produk yang tepat dan optimal yang harus diproduksi oleh PT Boga Plus pada periode Desember 2015 untuk memperoleh keuntungan maksimal.
1.4 Manfaat penelitian
Melalui penelitian ini, peneliti mengharapkan manfaat–manfaat sebagai berikut:
1. Bagi perusahaan
- PT Boga Plus dapat memperoleh informasi dan pengetahuan dalam melakukan tata kelola sumber daya dengan efektif dan efisien.
- PT Boga Plus dapat melakukan peramalan penjualan dengan tepat untuk periode berikutnya dan mengetahui kombinasi jumlah produk yang tepat untuk mencapai keuntungan maksimal.
- PT Boga Plus dapat menggunakan laporan ini sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan yang berdampak pada kemajuan perusahaan.
2. Bagi penulis
- Penulis dapat mengaplikasikan ilmu-ilmu yang diperoleh dalam perkuliahan dengan realita yang terjadi dalam organisasi.
- Penulis mendapat pengalaman dalam berinteraksi dengan para pemangku kepentingan perusahaan guna mendapatkan masukan positif demi kebaikan bersama.
- Penulis dapat mempelajari berbagai metode peramalan penjualan dan bagaimana cara mengkombinasikan produk untuk memaksimal penjualan.
3. Bagi pembaca
- Memberikan informasi dan pengetahuan yang dapat dijadikan sebagai referensi kepada pembaca yang tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut.
- Menambah wawasan dan pengetahuan pembaca untuk memperoleh solusi yang lebih baik mengenai metode peramalan dan optimalisasi sumber daya.
- Dapat membantu para pembaca dalam memecahkan masalah produksi dan menetapkan kombinasi jumlah produksi yang tepat.
1.5 Ruang lingkup penelitian
Untuk penyederhanaan penelitian agar lebih terfokus pada inti permasalahan dan sesuai dengan metode yang diterapkan, maka diberikan ruang lingkup atau batasan-batasan sebagai berikut :
1. Penelitian difokuskan hanya pada produk Roti yang terdiri dari Toast Bread, Toast Bread Pandan dan Multi Grain Loaf .
2. Data yang digunakan adalah data permintaan bulan Januari 2014 sampai September 2015.
3. Metode yang digunakan yaitu Forecasting dan De Novo Programming dengan menggunakan Software QM For Windows 2
4. Diasumsikan bahwa tidak ada perubahan harga jual tiap produk dan harga bahan baku selama penelitian berjalan.
5. Diasumsikan bahwa kondisi lingkungan kerja baik operator maupun fasilitas produksi lainnya dalam keadaan baik.
1.6 State of Art
Berikut adalah hasil penelitian sebelumnya atau artikel terdahulu yang berasal dari jurnal ilmiah yang dirangkum dalam bentuk tabel :
Tabel 1.1 State of Art
Subjek Jurnal Judul Jurnal Pengarang Ringkasan Jurnal Forecast
-ing
Journal of computationn al Information System 8 :20 (2012) 8487- 8494.
A Reactive Pre-diction Method for dynamic Job Scheduling Problem
Fuqing ZHAO, Yang ZHUO
Jurnal ini membahas tentang metode yang paling akurat dalam penjadwalan pekerjaan adalah metode winter. Metode akurat kedua adalah metode yang menunjukan nilai MAD dan MSE terkecil adalah Naïve Method. Metode tersebut dapat digunakan dalam praktek untuk memecahkan masalah pengu- rangan biaya produksi dan optimasi alokasi sumber daya.
Linear Progra mming
Interdiciplinar y Journal or Contemporary Re-search In Busi-ness 4 (11) : 701- 705, 2013
Linear Programming
& Optimizing the Resources
Maryam Solhi Lord, Samira Mohebbi Bazardeh, Sharareh Khoshnood, Nastaran Mohmoodi, Fatemeh Qowsi Rasht-Abadi, Marjan-ol- Sadat Ojaghzadeh Mohammadi
Jurnal ini membahas tentang model program linier yang merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan Menejer dalam menyelesaikan perma- salahan. Dengan mencoba memaksimalkan keuntungan dan sisi lain untuk memini- malkan biaya lainnya. Linear Programming juga dapat diartikan sebagai teknik atau metode yang disimpulkan dari ilmu matematika dan ilmu- ilmu lain yang bisa memainkan peran yang efisien dalam meningkatkan keputusan
manajemen.
De Novo Progra mming
Jurnal Penelitian Ilmu Teknik (Ariyani, 2009 , hal 130-142)
Perencanaan Produksi dengan Metode De Novo
Programming untuk
Memperoleh keuntungan yang
Maksimal di PT Keramik Diamond Industries Gresik
Ariyani, Enny Jurnal ini menjelaskan tentang metode De Novo Program- ming. Metode ini menyele- saikan masalah optimalisasi yang dilakukan dengan sistem pendekatan secara total. Serta menentukan kombinasi produk yang optimal, dan juga memberikan suatu usulan penggunaan sumber daya yang terintegrasi melalui anggaran yang tersedia, agar perusa- haan dapat memperoleh keun- tungan yang maksimal.
De Novo Progra mming
Jurnal Penelitian Teknik Industri-FTI- UPNV Jatim 4(2) : 2009
Optimasi Peren-canaan dan Pro-duksi dengan Menggunakan Metode De Novo Prog- ramming di PT. Asahimas Flat Glass
Prasetyo, Suseno Budi
Beberapa permasalahan yang terjadi pada saat melakukan produksi adalah selalu terdapat sisa bahan baku karena bahan baku yang digunakan tidak habis. Sehingga menimbulkan pemborosan karena adanya wasting akibat biaya yang harus dikeluarkan. Hal ini menunju-kan adanya masalah perencanaan produksi, teru- tama dalam hal penentuan jumlah bahan baku yang dibutuhkan dan berapa jumlah produksi yang harus diproduksi agar perusahaan memperoleh
keun-tungan atau profit yang maksimum. Dengan menggu- nakan metode De Novo Programming dapat mengatasi permasalahan tersebut.
De Novo Progra mming
International Journal of Computer Applications (0975 – 8887) Volume 82 - No 18, November 2013
Building Optimum Production Settings using De Novo Programming with Global Criterion Method
Umarusman, Nurullah.
Türkmen, Ahmet
Jurnal ini menjelaskan tentang De Novo Programming yang dapat digunakan untuk menentukan jumlah produksi yang optimum, sehingga dapat memecahkan permasalahan dan memberikan solusi untuk perusahaan dengan tujuan memaksimalkan keuntungan.