• Tidak ada hasil yang ditemukan

SENSUS POKOK DAN IDENTIFIKASI POKOK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SENSUS POKOK DAN IDENTIFIKASI POKOK"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

SENSUS POKOK

DAN IDENTIFIKASI POKOK

(2)

Pundu Learning Centre

PENDAHULUAN

(3)

PENDAHULUAN

 Kegiatan Sensus Pokok adalah kegiatan perhitungan seluruh jumlah pokok kelapa sawit (produktif dan non produktif) yang dilakukan secara serentak dan bersifat menyeluruh di seluruh areal pertanaman kelapa sawit.

 Kegiatan Sensus Produksi adalah kegiatan penghitungan

produksi berdasarkan pokok sampel/contoh yang telah

ditetapkan, meliputi : jumlah bunga/buah dan berat

janjang yang dilakukan secara serentak dan bersifat

menyeluruh di seluruh areal yang sudah layak panen.

(4)

Pundu Learning Centre

Struktur Penulisan SOP

Sensus Pokok dan Produksi

(5)

Strukturisasi SOP Sensus Pokok dan Produksi

SOP Sensus Pokok

& Produksi

Pedoman Teknis

Strukturisasi Filosofi, Kebijakan &

Pedoman Teknis PTA & IOM

Prosedur

Organisasi Sensus Pokok dan

Produksi Persiapan Sensus

Pokok dan Produksi

Pelaksanaan Sensus Pokok dan

Produksi

Instruksi Kerja

Sensus Pokok Sensus Produksi

Sensus Jumlah Janjang Pembuatan Tanda-

Tanda Sensus Produksi

Sensus/

Penimbangan BJR

(6)

Pundu Learning Centre

Filosofi, Kebijakan dan

Pedoman Sensus Pokok dan

Produksi

(7)

FILOSOFI

 Sensus pokok dilakukan secara berkala sesuai ketentuan dengan tujuan untuk mendapatkan data yang lengkap mengenai keadaan sebenarnya di lapangan, terutama yang berhubungan dengan

produktivitas tanaman. Sensus pokok harus dilakukan secara teliti dan teratur sehingga dapat memberikan data blok yang akurat dan

sebenarnya. Hasil sensus yang akurat dapat membantu memudahkan dalam pengelolaan kebun dan dapat digunakan untuk mengetahui serta melakukan tindakan terhadap hal yang berkaitan dengan :

a) Jumlah pokok produktif dan non produktif b) Pokok sakit / abnormal

c) Pokok mati / kosong

(8)

d) Jumlah pokok sisipan

e) Data parit dan sarana fisik (jalan, jembatan, titi panen, dan lain-lain)

f) Pekerjaan panen

g) Pekerjaan pemupukan

h) Pengendalian hama dan penyakit

 Data pokok normal dan abnormal yang didapatkan lebih

awal akan sangat bermanfaat untuk menyusun program

penyisipan dan pelaksanaannya, sehingga didapatkan

produksi per ha yang maksimal.

(9)

KEBIJAKAN

 Asisten Divisi bertanggungjawab atas pelaksanaan sensus di divisinya.

Asisten Divisi akan melatih karyawannya dan harus memastikan bahwa semua pencatatan data adalah benar dan tepat.

 Pekerjaan ini secara berkala dikontrol dan diperiksa kebenarannya oleh Askep dan Manager.

 Tanda-tanda sensus diverifikasi oleh mantri wilayah dibawah

pengawas staf wilayah

(10)

Pundu Learning Centre

DEFINISI

SENSUS POKOK

(11)

OBJECTIVE

SENSUS POKOK SECARA BERKALA

Untuk mendapatkan data yang lengkap mengenai keadaan sebenarnya di lapangan, terutama yang berhubungan dengan produktivitas tanaman

Data Hasil Sensus Pokok terkait dengan:

Jumlah pokok produktif dan non produktif

Pokok sakit/abnormal

Pokok mati/kosong

Jumlah pokok sisipan

Data parit dan sarana fisik (jalan, jembatan, titi panen, dan lain-lain).

Pekerjaan panen

Pekerjaan pemupukan

Pengendalian hama dan penyakit

(12)

KETENTUAN UMUM SENSUS POKOK

Sensus Status Tanaman

Umur Tanaman

(Bulan)

Tindakan

Pokok Mati/Kosong Pokok Non Valuer I

TBM-1

Juni Sisip X (merah)

II Desember Sisip X (merah)

III

TBM-2

Juni Sisip Bongkar dan sisip

IV Desember Sisip Bongkar dan sisip

V

TBM-3

Juni Sisip Bongkar dan sisip

VI Desember Sisip Bongkar dan sisip

Pada areal TM, pelaksanaan sensus dilakukan setiap 1 tahun sekali hingga TM-2.

sensus dilakukan pada bulan November

(13)

PERSIAPAN SENSUS POKOK

Bahan dan alat

 Triplek (hard cover) yang bersampul plastik

 Pulpen

 Formulir sensus pokok

 Kuas

 Pisau lipat atau sendok (alat pengerok)

 Cat warna putih

 Tempat cat (botol minuman)

 Map penyimpan files dan rak files sensus.

Kebutuhan tenaga sensus pokok

Tiap divisi pada suatu kebun memerlukan 2-3 tim sensus (prestasi 5-7 ha/hk).

Mandor Perawatan divisi bertindak sebagai koordinator divisi dan dibantu Mantri Tanaman sebagai koordinator kebun. Satu tim beranggotakan 2 (dua) petugas sebagai anggota tetap, yang terdiri dari:

1 (satu) orang : membawa cat dan membuat nomor teller 1 (satu) orang : menghitung dan mencatat jumlah pokok

(14)

TANDA – TANDA SENSUS POKOK

 Pada areal TBM, tanda sensus atau biasa dikenal dengan

“nomor teller” ditulis nomor baris saja pada pelepah yang posisinya tegak di pokok terluar dari setiap barisan tanaman (menghadap jalan produksi)

 Pada areal TM, tanda sensus dicatat dengan ketentuan sebagai berikut:

 Tanda dibuat di pokok pada bekas potongan pelepah dan dikerok pisau lipat atau sendok.

 Tanda hasil sensus “nomor teller” terletak pada pokok

terluar menghadap jalan produksi dengan cat dasar warna putih.

 Tinggi tanda dari permukaan tanah:  0,5 meter (TM1&2) ,

sedangkan 1 meter (> TM2)

(15)

TANDA – TANDA SENSUS POKOK

10

10

33

33

Nomor Baris (Warna Putih)

Pokok normal (warna putih)

Untuk Kondisi areal yang sudah standar/ideal, sensus pokok dapat

dilakukan dengan bantuan Citra Satelit dan Geographic Information

System (GIS)

(16)

TEKNIS PELAKSANAAN SENSUS

10 33

1. Petugas berjalan di pasar pikul dengan arah berjalan menurut arah barisan.

2. Petugas A mensensus 2 baris pokok (baris 1 dan 2). Petugas A kemudian mencatat hasil sensus pada BGAAGRKS-FORM-SPP-01.

3. Secara bersamaan petugas B membuat nomor baris di pokok paling luar yang ada tanda sensusnya.

”Jika pada pokok terluar sudah ada tanda nomor baris dalam kondisi

baik dan tidak ada perubahan jumlah pokok, maka Petugas B tidak perlu membuat nomor baris baru.”

4. Kemudian petugas B berjalan mengikuti arah petugas A yang masih

mensensus seluruh pokok dalam barisan tersebut. Sesampainya di

pokok terluar, petugas B membuat nomor baris yang sama dengan

sebelumnya.

(17)

TEKNIS PELAKSANAAN SENSUS

10

5. Petugas A memberitahu jumlah pokok normal/hidup

33

kepada tugas B, kemudian petugas B mengecat hasil sensus pada tanda sensus sebagai “nomor teller”.

6. Petugas A dan B melanjutkan sensus dan pengecatan

pada 2 (dua) baris kedua (baris 3 dan 4) sesuai point 1-5.

Hal yang sama terus dilakukan hingga selesai target yang harus dicapai tim sensus.

7. Seluruh hasil sensus dibawa ke divisi dan direkap oleh

Petugas B bersama Mantri Hama Penyakit.

(18)

Pundu Learning Centre

DEFINISI

SENSUS PRODUKSI

(19)

OBJECTIVE

SENSUS PRODUKSI

Pengendalian dan Pengelolaan Kebun secara Keseluruhan

Hasil sensus produksi akan sangat menentukan kebijakan-kebijakan yang akan diambil oleh Manajemen Kebun (GM Plantation, Kepala Wilayah, Manager dan Asisten) dalam pengendalian biaya dan penekanan “losses” produksi

MANFAAT SENSUS PRODUKSI

 Mengestimasi produksi TBS, CPO dan PK 6 (enam) bulan kedepan.

 Mengestimasi jumlah uang yang dihasilkan dan dikeluarkan (“cash flow”) perusahaan.

 Mengestimasi penjualan (marketing).

 Perencanaan potong buah, transport dan pengolahan di PKS.

 Mengetahui losses di lapangan.

(20)

KETENTUAN UMUM SENSUS PODUKSI

Tahapan Proses Sensus Produksi

 Pembuatan dan atau perbaikan tanda-tanda sensus

 Pelaksanaan sensus produksi, meliputi - Sensus jumlah janjang

- Sensus/penimbangan BJR (di lapangan dan pabrik)

 Pembuatan tanda sensus dilaksanakan apabila pembuatan dan penyesuaian nomor blok telah dilaksanakan oleh masing-masing kebun

 Tanda sensus harus dibuat terlebih dahulu sebelum dilakukan sensus produksi

 Waktu pelaksanaan sensus jumlah janjang yaitu setiap semester dengan ketentuan sebagai berikut:

- Semester I : 20 Desember - 31 Desember - Semester II : 20 Juni - 30 Juni

(21)

KETENTUAN UMUM SENSUS PRODUKSI

 Janjang yang dihitung adalah semua janjang yang ada, mulai dari bunga betina yang sudah dibuahi (bunga cengkeh, yang

diperkirakan siap dipanen 5 - 6 bulan berikutnya) hingga buah masak panen pada blok tersebut.

 Semua janjang yang dipanen pada waktu pelaksanaan sensus bulan Desember (SM-I) dan Juni (SM-II) menjadi pengurang dari hasil sensus pada blok tersebut

 Untuk areal yang tanamannya heterogen, sensus penimbangan BJR dilakukan selama 4 kali selama periode sensus

 Sensus penimbangan BJR dilakukan di Lapangan (blok) dan atau

loading ramp pabrik

(22)

PERSIAPAN SENSUS PRODUKSI

PEMBUATAN DAN ATAU PERBAIKAN TANDA-TANDA SENSUS Bahan dan alat

 Kuas

 Pisau lipat atau sendok (alat pengerok)

 Cat warna putih dan orange

 Tempat cat (botol minuman) Kebutuhan tenaga

Jumlah atau banyaknya tim pembuat dan atau perbaikan tanda sensus dalam satu divisi sangat ditentukan oleh luas areal dan target waktu yang telah

ditentukan (norma prestasi adalah 0,1-0,13 HK/Ha atau 7.5-10 ha/hk). Mandor Perawatan divisi bertindak sebagai koordinator divisi dan dibantu Mantri

Tanaman sebagai koordinator kebun. Satu tim beranggotakan 2 (dua) petugas sebagai anggota tetap, yang terdiri dari:

1 (satu) orang : menghitung, menentukan dan mengorek baris sensus (tapak jalak) dan pokok sensus (PS)

1 (satu) orang : mengecat tanda tapak jalak dan PS

(23)

PERSIAPAN SENSUS PRODUKSI

SENSUS JUMLAH JANJANG Bahan dan alat

 Triplek (hard cover) yang bersampul plastik dan pulpen

 Formulir sensus produksi

 Pisau lipat atau sendok (alat pengerok)

 Kuas, cat warna putih dan tempat cat (botol minuman)

 Pengait/egrek sensus Kebutuhan tenaga

Jumlah atau banyaknya Tim Sensus dalam satu divisi ditentukan oleh luas areal dan target waktu yang telah ditentukan (prestasi 10-15 ha/hk). Mandor Perawatan divisi bertindak sebagai koordinator divisi dan dibantu Mantri Tanaman sebagai koordinator kebun. Satu tim beranggotakan 3 (orang) petugas sebagai anggota tetap, yang terdiri dari:

1 (satu) orang : Petugas Penghitung

1 (satu) orang : Petugas Pengecat di pokok 1 (satu) orang : Petugas Pencatat Administrasi

(24)

PERSIAPAN SENSUS PRODUKSI

SENSUS /PENIMBANGAN BERAT JANJANG RATA-RATA Bahan dan alat

 Timbangan gantung 100 kg (1 buah/divisi) dan tiang penyangga timbangan (tripod) untuk menimbang berat janjang

 Goni untuk tempat janjang-janjang yang akan ditimbang dan dipersiapkan goni cadangan

 Tali nylon Ø = 0,5 cm, panjang 4 m untuk mengikat goni

 Gancu untuk mengangkat TBS

 Formulir sensus BJR dan Hard cover “triplek” yang bersampul plastik.

 Pulpen.

Kebutuhan tenaga

Mandor Perawatan divisi bertindak sebagai koordinator divisi dan dibantu Mantri Tanaman sebagai koordinator kebun. Satu tim beranggotakan 2 (orang) petugas sebagai anggota tetap, yang terdiri dari:

1 (satu) orang: Petugas penimbang

1 (satu) orang: Petugas Pencatat Administrasi

(25)

PERSIAPAN SENSUS PRODUKSI

Tanda-Tanda Sensus Produksi A. Baris Sensus (BS)

 Merupakan barisan-barisan tanaman di lapangan dimana didalamnya terdapat pokok sensus.

 Penentuan Baris Sensus berdasarkan urutan penomoran blok terkecil hingga blok terbesar dan nomor barisan terkecil

 BS ditentukan pada 10 baris tanaman pertama dan selanjutnya setiap selang 10 baris dari satu barisan ke barisan selanjutnya (jadi barisan sensusnya 10, 20, 30, 40, 50, dst).

Penandaan dilakukan berdasarkan blok

 Semua BS diberi notasi berupa tanda tapak jalak yang bernomor di bawahnya. BS terletak di atas tanda teller pada pokok tepi jalan produksi

10

Ukuran ± 20 cm (putih) Ukuran ± 10 cm (putih) Ukuran ± 10 cm (orange) Ukuran ± 5 cm (orange)

(26)

PERSIAPAN SENSUS PRODUKSI

Tanda-Tanda Sensus Produksi (lanjutan…) B. Pokok Sensus (PS)

 PS merupakan pokok yang berada di dalam BS dan berfungsi sebagai tempat untuk menghitung potensi tandan

 Pokok sensus yang ada di BS diberi notasi dengan tanda Nomor (Angka) dan dimulai dari angka 1 sampai dengan seterusnya.

Pokok Sensus terletak menghadap pasar pikul.

 Penandaan pokok sensus dilakukan dengan cat putih.

(27)

TEKNIS PERSIAPAN TANDA SENSUS

1. Petugas A & B berjalan dari blok terkecil hingga blok terbesar dan nomor barisan terkecil.

2. Petugas A menentukan lokasi Baris Sensus (tapak jalak) yaitu 10 baris tanaman pertama.

3. Petugas A melakukan pembersihan dan pengerokan di sekitar batang pokok kelapa sawit tersebut.

4. Petugas A masuk ke dalam barisan. Lakukan hal yang sama dengan point 3 untuk setiap pokok dalam barisan.

5. Petugas B melakukan pengecatan ”tapak jalak” di batang pokok.

6. Petugas B masuk ke dalam barisan. Lakukan pengecatan dengan notasi angka dimulai dari angka 1 dan seterusnya hingga batas jalan produksi.

7. Petugas A dan B pindah ke baris berikutnya dan lakukan sesuai poin 1–6 hingga ancak hari tersebut selesai.

(28)

Standards and Measurements

Palm & Production Census - Mature (BGAAGRKS-STDR-SPP)

Standards Achievement Level

Weight

Method of Measurement

No. Sensus Produksi Description Excellent Good Satisfactory Fair Poor

4 3 2 1 0 %

1 Tanda-tanda sistem sensus

Persentase (%) penyelesaian baris dan pokok

sensus >90 - <100 >80 - <90 >70 - <80 >60 - <70 <60 20 BGAAGRKS-STDR-SPP

1.A. Baris sensus (tapak jalak) 0,0% - 5,0% = 60

5,1% - 10,0% = 56

10,1% - 15,0% = 52

15,1% - 20,0% = 48

> 20,0% = 44

1.B. Pokok sensus 0,0% - 5,0% = 40

5,1% - 10,0% = 36

10,1% - 15,0% = 32

15,1% - 20,0% = 28

> 20,0% = 24

2 Sensus Produksi Penyimpangan dalam hari dari program 0 1 - 7 8 - 14 - >21 30 3 Akurasi sensus Persentase (%) penyimpangan dalam jumlah janjang dan ton TBS >90 - <100 >80 - <90 >70 - <80 >60 - <70 <60 50 3.A. Jumlah janjang A B Persentase (%) penyimpangan (aktual vs sensus) 0 = 50 0 = 50

1,0 - 2,5 = 48 1,0 - 2,5 = 48

3.B. Ton TBS 2,6 - 5,0 = 46 2,6 - 5,0 = 46

Persentase (%) penyimpangan 5,1 - 7,5 = 44 5,1 - 7,5 = 44

(aktual vs sensus) >7,5 = 42 >7,5 = 42

Total 100

(29)

RINCIAN STANDAR PENGUKURAN :

1. Tanda-tanda sistem sensus

1.1. Kelengkapan tanda-tanda sistem sensus berkaitan dengan persentase (%) penyelesaian baris dan pokok sensus.

1.2. Kebijakan teknis (BGAAGRKS-PTKS-SPP)

Di lapangan terlebih dahulu dibuat Barisan Sensus dan Pokok Sensus sesuai dengan ketentuan sebagai

berikut :

a) Baris Sensus (BS)

1) Barisan Sensus merupakan barisan-barisan tanaman di lapangan dimana

didalamnya terdapat pokok sensus.

(30)

2) Penentuan Baris Sensus berdasarkan urutan

penomoran blok terkecil hingga blok terbesar dan nomor barisan terkecil.

3) BS ditentukan pada 10 baris tanaman pertama dan selanjutnya setiap selang 10 baris dari satu barisan ke barisan selanjutnya (jadi barisan sensusnya 10, 20, 30, 40, 50, dst). Penandaan dilakukan

berdasarkan blok.

4) Semua BS diberi notasi berupa tanda tapak jalak

yang bernomor di bawahnya. BS terletak di atas

tanda teller pada pokok tepi jalan produksi dengan

ketentuan sebagai berikut :

(31)

Ukuran + 20 cm (putih)

Ukuran + 10 cm (putih)

Ukuran + 10 cm (orange)

Nomor BS (ukuran + 5 cm warna orange)

b) Pokok Sensus (PS)

1. PS merupakan pokok yang berada di dalam BS dan berfungsi sebagai tempat untuk menghitung potensi tandan.

(32)

2. Pokok sensus yang ada di BS diberi notasi dengan

tanda Nomor (Angka) dan dimulai dari angka 1 sampai dengan seterusnya. Pokok Sensus terletak

menghadap pasar pikul.

3. Penandaan pokok sensus dilakukan dengan cat putih.

1.3. Sumber Data :

FORMAT PEMERIKSAAN SENSUS POKOK &

PRODUKSI (BGAAGRKS-FORM-SPP-04) di kantor divisi.

1.4. Metode Pemeriksaan :

Pemeriksaan ke lapangan pada blok yang sudah

disensus sesuai FORMAT PEMERIKSAAN SENSUS

POKOK & PRODUKSI (BGAAGRKS-FORM-SPP-04)

(33)

2. Sensus Produksi

2.1. Ketepatan waktu sensus produksi diukur berdasarkan penyimpangan waktu program sensus produksi sesuai ketentuan dalam satuan hari.

2.2. Sumber Data :

FORMAT SENSUS JANJANG DAN TIMBANG BJR (BGAAGRKS-FORM-SPP-01 & 2) di kantor divisi.

2.3. Metode Pemeriksaan :

Perhitungan penyimpangan waktu sensus produksi dari program sensus diambil berdasarkan FORMAT SENSUS JANJANG DAN TIMBANG BJR

(BGAAGRKS-FORM-SPP-01 & 2) di kantor divisi.

2.4. Perhitungan :

Jumlah hari terakhir selesai semua program sensus

(34)

3. Akurasi Sensus

3.1. Akurasi sensus dihitung berdasarkan persentase (%) penyimpangan realisasi jumlah janjang dan tonase sampai dengan bulan lalu yang dibandingkan dengan sensus

2.2. Sumber Data :

LAPORAN BULANAN MANAGER di kantor kebun.

2.3. Pemeriksaan dilakukan minimal pada bulan Februari 2.4. Perhitungan akurasi sensus produksi :

a) Persentase penyimpangan = (jumlah janjang

sensus – jumlah janjang aktual)/jumlah janjang sensus * 100%.

b) Persentase penyimpangan = (tonase sensus-tonase

aktual)/tonase sensus * 100%.

(35)

Referensi

Dokumen terkait

Sumarno (1994) mengemukakan bahwa mahalnya benih hibrida menguntungkan perusahaan benih dan mendapat perlindungan paten sehingga perusahaan lain tidak ikut

Menurut Rondinelli dan Unwin dalam Arsyad (1999) bahwa teori pusat pertumbuhan didasarkan pada keniscayaan bahwa pemerintah di negara berkembang dapat mempengaruhi pertumbuhan

Guna membantu anak bagaimana menggunakan media tersebut tentunya orangtua perlu memiliki literasi media terlebih dahulu, karena kenyataan masih banyak orangtua atau

1) Dapat mengurangi dan mengatasi masalah banjir yang terjadi di SMP Negeri 3 Cikarang Timur, Kab. Penempatan posisi pembuatan lubang resapan biopori cukup efektif

Estrogen yang berfungsi untuk mempertahankan sifat sekunder pada wanita, serta juga membantu dalam prosers pematangan sel ovum. Progesterone yang berfungsi dalam memelihara

Denhar hardt dt par paradi adigma OPA dan NPM kuran gma OPA dan NPM kurang releva g relevan n dal dalam meng am mengaddres addres persoalan- persoalan-  persoalan

Hasil foto SEM pada Gambar 4.13 menunjukkan bahwa membran selulosa diasetat dari serat daun nanas dengan komposisi 1% dan waktu penguapan 30 detik merupakan

Alat yang dibuat adalah alat deposisi spin coating yang memiliki karakteristik tingkat akurasi keluaran yang tinggi lebih di atas 90%, variasi nilai kecepatan