16 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi Volume 5 Nomor 1 April 2016 Pengaruh Media Animasi Terhadap Pemahaman Matakuliah Sistem Reproduksi Pada
Mahasiswa Semester V Program Studi Pendidikan Biologi STKIP Bima Tahun 2015/2016 Anita Rahmawati
Abstrak; Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Media Animasi Terhadap Pemahaman Mata Kuliah Sistem Reproduksi. Penelitian ini dilakukan di STKIP Bima. Dengan menggunakan metode quasi eksperimen. sampel diambil secara purposive sampling dari 2 kelas yang berjumlah 32 dan 30 Mahasiswa dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok control. Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrument tes tingkat pemahaman. Tingkat pemahaman mahasiswa kelompok eksperimen lebih tinggi (mean = 71,56 dan simpangan baku = 9,22) daripada kelompok kontrol (mean = 61,13 dan simpangan baku = 10,7) dan dari hasil perhitungan uji-t diperoleh nilai thitung sebesar 4,18 sedangkan ttabel pada taraf signifikansi 0,05 sebesar 2,000 atau thitung > ttabel. Maka dapat disimpulkan menolak Ho yang menyatakan ada pengaruh antara pembelajaran media animasi terhadap pemahaman mata kuliah system reproduksi diterima atau disetujui.
Kata Kunci: Pengaruh Media Animasi, Tingkat Pemahaman, Sistem Reproduksi.
PENDAHULUAN
Dalam dunia pendidikan mengajar adalah salah satu tantangan terbesar, dimana bukan hanya penguasaan materi tetapi juga harus memiliki kemampuan berkomunikasi, antusisme, kreativitas dan flesibilitas dalam mengajar. Andri hakim (2010) mengatakan
“mengajar adalah suatu bentuk komunikasi dengan tingkatan kompleksitas yang tinggi.
Dan oleh sebab itu maka di katakan bahwa mengajar adalah suatu seni, sekaligus merupakan ilmu pengetahuan yang di latih dan dapat di pelajari”.
Seperti yang di kemukakan oleh Robert Gagne (1989) mengajar adalah seni, tetapi itu hanya terdapat di prakteknya saja untuk dapat
memperindah estetika dalam penampilannya, contohnya adalah seni di dalam berinteraksi dan melakukan komunikasi, seni dalam mengatur lingkungan untuk membuat siswa menjadi senang belajar, seni dapat membangkitkan motivasi dan lain-lainnya”.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI mendefinisikan bahwa teknologi merupakan suatu keseluruhan sarana untuk menyediakan barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan juga kenyamanan hidup manusia. Dari pernyataan Kamus besar bahasa Indonesia tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa teknologi merupakan suatu metode ilmiah untuk kepentingna praktis yang dapat
17 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi Volume 5 Nomor 1 April 2016 bermanfaat bagi kebutuhan dan juga
kenyamanan hidup manusia.
Seiring berkembangnya peradaban manusia, teknologipun ikut berkembang.
Perkembangan teknologi ini berdampak pada bermuncul nya berbagai macam kegiatan berbasis teknologi, termasuk dalam dunia pendidikan yang salah satunya adalah media pembelajaran sebagai alat bantu tercapainya tujuan pendidikan.
Materi system reproduksi sangat kompleks dikarenakan hanya gambar yang di tampilkan dalam buku, dan untuk lebih jelasnya dijabarkan dengan tulisan, oleh sebab itu media animasi diharapkan mampu menjelaskan secara detail tentang system reproduksi, diamana dapat memberikan visual tentang proses dan cara kerja system reproduksi. Media sendiri di desain untuk mampu memberikan pemahaman lebih rinci tentang organ-orang dan fungsinya, sehingga memberikan kemudahan dalam proses belajar mengajar.
METODE
Penelitian ini dilaksanakan dengan kuasi-eksperimen. Kelompok pertama kelas eksperimen melakukan pembelajaran dengan media animasi yang mengintegrasikan nilai.
Kelompok kedua adalah kelompok kelas kontrol atau kelompok pembanding
melakukan pembelajaran secara normal.
Tujuan Penelitian kuasi-eksperimen adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan/atau memanipulasikan semua variabel yang relevan.
Dalam penelitian ini, tidak dilakukan randomisasi untuk memasukan subjek ke dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, melainkan menggunakan kelompok subjek yang sudah ada sebelumnya.
Setelah ditentukan kelompok eksperimen dan kelompok control selanjutnya kedua kelompok mengalami proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran tersebut kedua kelompok itu mendapat porsi sama dalam hal waktu dan SK/KD.
Perbedaanya, bahwa untuk kelompok eksperimen proses belajar menggunakan media animasi, sedangkan kelompok kontrol proses belajar mengajarnya normal.
Sebelum proses belajar dilaksanakan kedua subjek penelitian diberi pretest dan setelah proses belajar mengajar dilaksanakan kedua subjek penelitian tersebut diberi postes. Hasil dari tes kedua kelompok ini dianalisis untuk dicari perbedaannya. Desain penelitian yang digunakan adalah Nonrandomzed Control-Group Pretest-Postest
18 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi Volume 5 Nomor 1 April 2016 Design (Pretes-Postes Kelompok Kontrol
Tidak Secara Random). Sukardi (2007).
Desain penelitian yang digunakan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1. Desain Penelitian Kelompok Pre
Test
Treatment (Variabel
Bebas)
Post Test
Eksperimen Kontrol
Y1
Y1
X -
Y2
Y2
Keterangan:
Y1 : Pretest yang diberikan sebelum kegiatan pembelajaran
X : Pembelajaran dengan media animasi yang mengintegrasikan nilai
- : Pembelajaran secara konvensional Y2 : Postest yang diberikan setelah
kegiatan pembelajaran HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan, maka diperoleh data pre test dan Post-test pada kelompok eksperimen dengan jumlah mahasiswa 32 orang dengan jumlah nilai 1375.
Table 2. Nilai Hasil Pre-test dan Pos-test Mahasiswa Kelompok Eksperiment dan Kontrol
Eksperimen Kontrol
No
Pre- test
Post-
test No Pre-test Post-
test
1 50 80 1 30 45
2 45 75 2 40 50
3 60 85 3 45 55
4 35 70 4 50 65
5 50 75 5 40 50
6 40 65 6 35 65
7 40 65 7 50 70
8 60 90 8 45 65
9 40 70 9 45 65
10 55 70 10 50 65
11 40 75 11 40 50
12 30 65 12 40 50
13 45 80 13 50 75
14 40 70 14 35 70
15 50 75 15 40 50
16 50 80 16 35 55
17 50 75 17 45 65
18 45 75 18 30 40
19 40 65 19 35 55
20 40 70 20 40 50
21 40 75 21 60 80
22 45 80 22 50 65
23 35 70 23 40 70
24 35 75 24 25 55
25 35 75 25 40 65
26 50 80 26 50 55
27 30 65 27 40 45
28 50 80 28 45 65
29 50 75 29 50 70
30 40 65 30 40 50
31 25 55 ∑ 1260 1775
32 35 65
∑ 1375 2335
Dari hasil perhitungan didapat nilai thitung sebesar 2,27 dan ttabel sebesar 2,00.
Dengan begitu memenuhi kriteria pengujian ttabel ≤ thitung atau 2,00 ≤ 2,27. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima pada taraf kepercayaan 0.95.
Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan data berupa hasil tes tentang tingkat pemahaman terhadap matakuliah system reproduksi, serta respon mahasiswa terhadap pembelajaran dengan media
19 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi Volume 5 Nomor 1 April 2016 animasi, dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh penerapan pembelajaran dengan media animasi terhadap pemahaman mata kuliah system reproduksi. Sebelum dilakukan pembelajaran dengan menggunakan media animasi, kegiatan pembelajaran berpusat pada dosen.
Aktivitas mahasiswa dapat dikatakan hanya mendengarkan penjelasan dari dosen.
Sehingga mahasiswa kurang mampu mengemukakan dan mengaplikasikan ide pada bermacam situasi serta kurang memberikan kesempatan kepada mahasiswa dalam kerja ilmiah. Akibatnya mahasiswa kurang menguasai konsep yang sedang dipelajari.
Berdasarkan tes tertulis di awal pembelajaran, yang selanjutnya dilakukan uji kesamaan dua rata-rata pretest diketahui bahwa tingkat pemahaman mahasiswa kedua kelompok penelitian menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan.
Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa pada kedua kelompok penelitian memiliki pengetahuan yang sama tentang system reproduksi.
Pada pertemuan pertama aktivitas belajar masih belum tercapai dengan optimal. Dalam diskusi kelompok masih banyak mahasiswa yang sibuk mengobrol, bercanda, mengganggu kelompok lain.
Pada saat mepresentasikan hasil temuannya di depan kelas jumlah mahasiswa yang bertanya maupun yang menanggapi pertanyaan masih sedikit dan terbatas hanya pada mahasiswa yang berkemampuan lebih dan memiliki keberanian. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan mahasiswa sebelumnya yaitu mahasiswa lebih banyak mendengarkan dan mencatat informasi yang disampaikan oleh guru dan sering menunggu penjelasan guru.
Pada pertemuan kedua dan ketiga mahasiswa terlihat lebih bertanggung jawab misalnya serius dalam melaksanakan penyelidikan dan jujur dalam pengambilan data, selain itu mahasiswa sangat antusias dan bersemangat dalam menyampaikan ide dan gagasannya dalam pembelajaran. Ide gagasan tersebut harus dihargai dan mahasiswa diberi kesempatan mengembangkan ide dan kreatifitasnya.
Penggunaan media animasi pada kelompok eksperimen memberikan tingkat pemahaman yang lebih tinggi terhadap mata kuliah system reproduksi dibandingkan dengan tingkat pemahaman kelompok kontrol.. Hal ini dibuktikan dari hasil nilai rata- rata posttest yang lebih tinggi pada kelompok eksperimen dibandingkan dengan kelompok kontrol dan hasil uji kesamaan dua rata-rata posttest yang
20 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi Volume 5 Nomor 1 April 2016 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
yang signifikan antara rata-rata skor posttest kelompok control.
Selain itu, nilai rata-rata normal gain kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Hasil uji-t pada normal gain, yang dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan normal gain antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, pada taraf kepercayaan 95% diperoleh nilai yang menunjukkan bahwa normal gain pada kelompok eksperimen berbeda secara signifikan dari kelompok control.
Adapun sikap mahasiswa setelah diberikan penjelasan tentang system reproduksi menunjukkan respon yang positif. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan data angket mahasiswa sebanyak 78% menjawab cukup menilai bahwa pembelajaran system reproduksi sangat penting untuk dipelajari.
Berdasarkan pernyataan di atas, seorang pendidik dituntut untuk memiliki kemampuan untuk memilih dan menentukan metode dan media pembelajaran yang bervariasi untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Hal tersebut diantaranya adalah pemilihan metode dan pendekatan yang
tepat untuk suatu konsep yang akan disampaikan.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis diperoleh nilai t-hitung 2,27 lebih besar dari t-tabel 2,00, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada penelitian ini terdapat pengaruh yang signifikan pembelajaran menggunakan media animsi terhadap pemahaman mata kuliah system reproduksi pada mahasiswa semester V Program Studi Pendidikan Biologi STKIP Bima Tahun 2015/2016.
DAFTAR PUSTAKA
Andri Hakim, 2010. Hypnosis In Teaching, Jakarta: Visi Media.
Arikunto, Suharsimi., 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Arsyad, Azhar, 2003. Media Pembelajaran.
Jakarta : Rajawali Pers. Bararah, V.
Fajri, EM Zul, Ratu Aprilia Senja. 2008.
Kamus Lengkap Bahasa Indonesia.
Difa Publisher.
Gagne. Robert M, 1989. Kondisi Belajar dan Teori Pembelajaran. (terjemah Munandir). PAU Dirjen Dikti Depdikbud. Jakarta.
Nana Sudjana., 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Rusman. 2012. Belajar dan Pembelajaran
Berbasis Komputer :
Mengembangkan Profesionalisme Guru Abad 21. Bandung: Alfabeta.
Sukardi, 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, Jakarta: PT. Bumi Aksara