• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VI DI SD NEGERI SUNGAI BATUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VI DI SD NEGERI SUNGAI BATUNG"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

818

KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VI DI SD NEGERI SUNGAI BATUNG

PUJI ASTUTI

Email pujiastutispdi89@gmail.com

ABSTRAK

Permasalahan yang ada di kelas VI SD Negeri Sungai Batung disebabkan oleh dominasi guru masih tinggi, peran guru dalam proses pembelajaran kurang berperan sebagai fasilitator, guru masih banyak tergantung pada buku, guru masih dominan menggunakan ceramah dan guru kurang mengoptimalkan bekerja bersama-sama siswa. Oleh karena itu, solusi yang dibutuhkan yaitu sebuah model pembelajaran aktif yang melibatkan siswa dalam rangka meningkatkan hasil belajar dengan model kooperatif tipe make a match pada siswa kelas VI di SD Negeri Sungai Batung

Penelitian Tindakan Kelas ini bersifat kualitatif. Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting). Subyek dalam penelitian ini adalah satu orang guru PAI dan seluruh siswa kelas VI SD Negeri Sungai Batung Kecamatan Juai Kabupaten Balangan yang berjumlah 14 orang terdiri dari 6 orang laki-laki dan 8 orang perempuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah observasi, tes dan dokumenter.

Hasil pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang penulis laksanakan di SD Negeri Sungai Batung dapat diambil simpulan bahwa dengan menerapkan model kooperatif tipe make a match di kelas VI dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa dari siklus I ke siklus II dengan ketegori sangat baik. Pada siklus I hasil belajar siswa adalah 57% siswa tuntas, kemudian pada siklus II ketuntasan klasikal nilai siswa adalah 93% tuntas, dari hal tersebut terlihat peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 36% tuntas.

Kata kunci: Model Kooperatif, Tipe Make a Match, Hasil Belajar

(2)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

819 PENDAHULUAN

Dunia pendidikan terutama pendidikan Islam, metode dan model pembelajarannya memiliki kedudukan yang sangat penting untuk mencapai tujuan pendidikan Islam. Bahkan metode dan model pembelajaran sebagai seni dalam mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa dianggap lebih signifikan dibanding dengan materi itu sendiri. Karenanya penerapan metode dan model pembelajaran yang tepat sangat mempengaruhi keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Peranan pendidikan merupakan faktor yang sangat menentukan untuk membangun manusia Indonesia seutuhnya yang bermoral dan berakhlak mulia. Negara Indonesia sangat memperhatikan terhadap masalah pendidikan dan pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari tujuan pendidikan nasional yang termuat dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3.

Dalam persoalan kemajuan peradaban dan umat Islam, kemampuan manusia ini harus menjadi perhatian utama (Muslimah: 2016), karena ia menjadi penentunya. Ini berarti kajian pendidikan berhubungan langsung dengan pengembangan sumber daya manusia yang belakangan ini diyakini lebih mampu mempercepat kemajuan peradaban, daripada sumber daya alam (Qomar, 2005:226).

Model kooperatif tipe Make a match adalah suatu model pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar aktif dan bertujuan agar siswa mempunyai jiwa kemandirian dalam belajar serta menumbuhkan kreativitas sehingga mampu membuat inovasi-inovasi. Make a match ini mempunyai level kognitif, dari tingkat pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis dan kreativitas. Bila diterapkan di SD Negeri Sungai Batung Kecamatan Juai Kabupaten Balangan

(3)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

820

bisa digunakan sebagai strategi alternatif yang dirasa lebih bisa memahami karakteristik siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa.Kelebihan dari model kooperatif tipe Make a match adalah siswa dapat belajar langsung tentang materi yang dipelajari, siswa dapat bekerjasama dengan siswa yang lain dalam hal pengetahuan tentang materi yang dipelajari dan siswa dapat mengungkapkan alasannya mengapa memilih jawaban tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar menggunakan model kooperatif tipe make a match pada siswa kelas VI di SD Negeri Sungai Batung. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis merasa perlu melakukan perbaikan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada materi Indahnya Nama-nama Allah Swt melalui Penelitian Tindakan Kelas ini dengan judul

“Peningkatan Hasil Belajar Menggunakan Model Kooperatif Tipe Make a Match Pada Siswa Kelas VI di SD Negeri Sungai Batung”

METODE PENELITIAN

Penelitian Tindakan Kelas ini bersifat kualitatif yaitu menggambarkan tentang kegiatan guru dan siswa dalam hal pengaruh dan penerapan model kooperatif tipe make a match di kelas VI SD Negeri Sungai Batung yang bertolak dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelasan dan berakhir pada suatu teori. Penelitian yang penulis laksanakan adalah dengan menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu suatu penelitian yang menekankan pada kegiatan (tindakan) dengan melaksanakan ujicoba suatu ide ke dalam praktek atau situasi nyata dalam skala kecil yang diharapkan kegiatan yang dilaksanakan mampu memperbaiki dan

(4)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

821

meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di kelas.

Pelaksanaan penelitian ini, peneliti bertindak sebagai guru. Peneliti bertugas dalam menyiapkan bahan ajar, menyusun instrument atau soal, menyusun skenario pembelajaran, menetapkan indikator, membuat media pembelajaran dan membuat rencana pembelajaran serta melakukan refleksi.

Penelitian ini dilaksanakan dengan menerapkan tindakan yang terdiri dari siklus-siklus. Menurut Kurt Lewin (dalam Arikunto (2010:92), penyajian Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting).

Guru/peneliti melakukan observasi terhadap kemampuan siswa dan kegiatan- kegiatan siswa ketika dilaksanakan pembelajaran serta mengadakan evaluasi terhadap pemahaman siswa tentang pelaksanaan pembelajaran yang sudah dilaksanakan.

Tahap refleksi, peneliti menganalisa hasil observasi dan evaluasi pada tahap pra siklus, selanjutnya pada siklus I serta kekurangannya kemudian diadakan perbaikan pada kegiatan di siklus II. Penelitian Tindakan Kelas ini bertempat di SD Negeri Sungai Batung Kecamatan Juai Kabupaten Balangan Provinsi Kalimantan Selatan. Waktu Penelitian adalah dari tanggal 01 Mei sampai dengan 30 Juni 2022. Subjek dalam penelitian ini adalah satu orang guru PAI dan seluruh siswa kelas VI SD Negeri Sungai Batung Kecamatan Juai Kabupaten Balangan yang berjumlah 14 orang terdiri dari 6 orang laki-laki dan 8 orang perempuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, tes dan dokumenter. Tahap analisis data yang peneliti laksanakan pada Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari: perhitungan persentase siswa

(5)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

822

yang telah atau belum mencapai KKM berdasarkan hasil belajar mereka digunakan rumus persentase dari Sudijono (2011) yaitu dengan rumus:

𝑃 =jumlah siswa yang belajar tuntas

jumlah seluruh siswa × 100%

P = persentase ketuntasan belajar

f = jumlah siswa belajar yang belajar tuntas N = jumlah seluruh siswa (Sudjino, 2011:43)

Perhitungan rata-rata hasil belajar siswa menggunakan rumus:

Mx= ∑ 𝑥 𝑁 Keterangan:

Mx = rata − rata (mean)

∑ 𝑥 = jumlah seluruh skor 𝑁 = banyaknya objek

Angka persen yang diperoleh menunjukan daya serap siswa atau tingkat keberhasilan yang dicapai siswa setelah pelaksanaan pembelajaran. Nilai rata- rata yang diperoleh termasuk kualifikasi sangat baik, baik, cukup, kurang dan sangat kurang.

Tabel Kualifikasi Tingkat Keberhasilan Siswa Nilai rata-rata siswa Kualifikasi

90 – 100 Sangat baik

80 – 89 Baik

70 – 79 Cukup

50 – 69 Kurang

≤ 50 Sangat kurang

(6)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

823 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil observasi terhadap guru dan siswa kelas VI SD Negeri Sungai Batung, peneliti dapat mengetahui bahwa pada saat proses pembelajaran berlangsung, guru tidak menerapkan bermacam-macam metode pembelajaran yang banyak macamnya sehingga para siswa kurang menarik pada saat guru menjelaskan sehingga guru tidak bisa menguasai kelas dengan baik. Oleh karena itu, peneliti mencoba untuk memperbaiki penerapan metode yang guru laksanakan. Salah satu model pembelajaran yang akan peneliti terapkan adalah model kooperatif tipe make a match pada proses pembelajaran PAI materi Indahnya Nama-nama Allah Swt.

Proses untuk memperbaiki hasil belajar siswa, tindakan yang akan peneliti laksanakan yaitu mengadakan evaluasi pada setiap siklusnya.

Tindakan kelas mata pelajaran PAI materi Indahnya Nama-nama Allah Swt yang peneliti laksanakan menggunakan model kooperatif tipe make a match yaitu dengan empat tahap diantaranya adalah perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting). Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang nantinya akan digunakan untuk acuan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Selain itu peneliti juga membuat lembar observasi kegitan dalam pembelajaran yang akan dipakai oleh observer untuk menilai kegiatan peneliti dan kegiatan siswa dalam satu siklus.

Siklus pertama dilaksanakan dalam waktu 70 menit atau 2 kali 35 menit.

Pada pertemuan ke satu atau siklus ke satu ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 11 Juni 2022. Pertama-tama yang peneliti laksanakan adalah tahap

(7)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

824

pendahuluan. Tahap ini dilaksanakan dalam waktu 15 menit. Diawali dengan mengucapkan salam, memeriksa kehadiran siswa, kemudian dilanjutkan dengan memberikan apersepsi, motivasi dan pemberian acuan kepada seluruh siswa. Setelah tahap pendahuluan selesai, memasuki tahap inti dan dilaksanakan selama 40 menit. Dalam tahap ini peneliti memberikan penjelasan tentang pelajaran dengan benar mengenai materi Indahnya Nama-nama Allah Swt. Dalam memberikan penjelasan tentang pelajaran tersebut, peneliti menggunakan media pembelajaran PAI berupa kertas origami dan video.

Berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran dapat dilihat bahwa masih ada siswa yang nilainya di bawah dari KKM. Dari 14 siswa terdapat 8 orang siswa (57%) yang nilainya di atas KKM dan 6 orang siswa (43%) nilainya masih di bawah KKM yang telah ditetapkan yaitu 70 sehingga belum mencapai batas batas ketuntasan minimal yang telah penulis targetkan yaitun nilai 100% siswa tuntas. Tahap observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.

Dalam observasi ini peneliti membagi format lembar observasi menjadi dua bagian yaitu lembar observasi aktifitas guru atau peneliti dan lembar observasi aktifitas siswa dalam pembelajaran.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh observer terlihat bahwa guru dalam menyampaikan topik yang diajarkan sudah jelas dalam memberikan penjelasan mengenai materi dan penerapan model kooperatif tipe make a match cukup jelas, saat menggunakan media pembelajaran cukup bagus serta motivasi yang diberikan oleh guru sudah bagus.Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh observer terlihat bahwa siswa masih malu untuk mengajukan pertanyaan, siswa sudah berusaha menganalisis masalah yang diberikan oleh gurunya. Serta pada pertemuan pertama sebagian siswa ada

(8)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

825

yang masih bingung dalam memahami materi. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh pengamat terhadap peneliti, dapat disimpulkan bahwa peneliti telah melaksanakan aktifitas pembelajaran sesuai yang direncanakan meski ada hal-hal kecil yang tidak dilakukan peneliti sesuai rencana pembelajaran yang ada. Sedangkan hasil pengamatan yang dilakukan pengamat terhadap aktifitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung secara umum cukup baik walaupun belum sesuai harapan.

Meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Indahnya Nama-nama Allah Swt, masih mempunyai kekurangan-kekurangan meskipun tak sedikit keberhasilan yang didapatkan dari penerapan model pembelajaran tipe make a match. Adapun kekurangan tersebut adalah masih kurangnya aktifitas siswa saat pembelajaran berlangsung karena metode pembelajannya masih baru saja diketahui, siswa masih ada yang terlihat bingung dengan pengarahan materi oleh peneliti karena terlalu cepat dalam menjelaskannya, serta terdapat siswa yang tidak bisa mengerjakan soal yang diberikan oleh peneliti

Penelitian di siklus II dilaksanakan dalam rangka memperbaiki kekurangan yang ada pada siklus I. Pada siklus II perencanaan yang disusun dengan memperhatikan hal-hal tentang meningkatkan keaktifan siswa pada saat pembelajaran berlangsung dengan menerapkan model kooperatif tipe make a match, memberikan penjelasan secara perlahan-lahan dan lebih rinci lagi beserta dengan contohnya, dan soal-soal evaluasi pembelajaran disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa SD Negeri Sungai Batung.

Pelaksanaan tindakan di siklus II ini juga dilaksanakan selama 70 menit atau 2 kali 35 menit. Pada pertemuan di siklus II dilaksanakan pada tanggal 23 Juni 2022. Pada pelaksanaannya peneliti terlebih dahulu memulai pembelajaran

(9)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

826

berdasarkan pendahuluan yang telah dibuat dalam RPP yaitu selama 15 menit.

Kegiatan selanjutnya yaitu tahap kegiatan inti. Pada kegiatan inti ini dilaksanakan selama 40 menit. Pada kegiatan inti, peneliti terlebih dahulu memberikan penjelasan tentang materi pelajaran dan menggunakan media pembelajaran berupa video. Peneliti kembali menjelaskan materi pelajaran, akan tetapi penjelasan yang diberikan lebih pelan agar siswa lebih mudah dalam memahaminya.

Langkah selanjutnya, setelah memberikan penjelasan dan contoh- contohnya, peneliti meminta siswa untuk membagi beberapa kelompok dengan menerapkan model kooperatif tipe make a match dan membimbing siswa dalam kegiatan tersebut. Setelah selesai memasangkan pertanyaan dan jawaban serta memberikan kesimpulan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan, dilanjutkan dengan memberikan evaluasi.Berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran yang telah dilaksanakan, terlihat bahwa nilai siswa sudah meningkat dari siklus I. Dari 14 siswa terdapat 13 orang siswa (93%) yang nilainya di atas KKM dan 1 orang siswa (7%) nilainya masih di bawah KKM. Observasi yang dilaksanakan di siklus II ini, dari hasil observasi yang dilaksanakan observer tentang aktifitas guru dan siswa dapat dilihat bahwa guru memberikan penjelasan kepada siswa sudah sangat jelas karena dilaksanakan secara perlahan-lahan dan disertai dengan contoh-contoh yang relevan dengan materi pelajaran, penggunaan media pembelajaran sudah sesuai dengan materi pelajaran yang diajarkan, serta penerapan model kooperatif tipe make a match sudah lancar dan baik karena mampu meningkatkan semangat siswa dalam belajar.

(10)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

827

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh observer, terlihat bahwa siswa sudah cukup aktif dalam proses pembelajaran terutama ketika diberikan waktu untuk tanya jawab kepada guru, pada saat disuruh menganalisis masalah, siswa sudah mampu melaksanakannya dengan baik, pemahaman siswa terhadap materi pelajaran sudah baik dan ketika dilaksanakan evaluasi, sebagian besar nilai siswa sudah di atas KKM yang telah ditetapkan yaitu 70. Refleksi yang dilaksanakan oleh peneliti berkolaborasi dengan observer pada siklus II ini menggunakan model kooperatif tipe make a match sudah berjalan sesuai prosedur yang telah direncanakan dan hasilnya sudah meningkat sesuai yang diharapkan.

Peningkatan aktifitas guru dapat terlihat setelah dilakukan perbaikan pada setiap siklusnya. Nilai rata-rata aktifitas guru pada setiap siklusnya selalu meningkat dengan persentase di siklus I adalah 78% dan siklus II meningkat menjadi 91% sehingga kegiatan belajar mengajar di siklus II dapat terlaksana dengan sangat baik karena guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat pada RPP.

Hasil belajar siswa pada proses pembelajaran di siklus I dan siklus II dengan menerapkan model kooperatif tipe make a match dapat dilihat telah terjadi peningkatan, di mana pada siklus I siswa yang tuntas berjumlah 8 orang dengan persentase ketuntasan klasikal 57% termasuk kategori kurang. Pada siklus II terjadi peningkatan siswa yang tuntas yaitu berjumlah 13 orang dengan persentase 93% termasuk kategori sangat baik.

Berdasarkan dari hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang telah diuraikan di atas pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti materi Indahnya Nama-nama Allah Swt. dengan menerapkan model

(11)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

828

pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa. Dengan demikian penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match mempunyai dampak yang sangat baik dalam rangka meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa secara individu maupun klasikal.

KESIMPULAN

Hasil pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang penulis laksanakan di SD Negeri Sungai Batung dapat diambil simpulan bahwa dengan menerapkan model kooperatif tipe make a match di kelas VI dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa dari siklus I ke siklus II dengan ketegori sangat baik. Pada siklus I hasil belajar siswa adalah 57% siswa tuntas, kemudian pada siklus II ketuntasan klasikal nilai siswa adalah 93% tuntas, dari hal tersebut terlihat peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 36% tuntas.

DAFTAR PUSTAKA

Bundu, Patta. Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah dalam Pembelajaran Sains. Jakarta: Depdiknas, 2006.

Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia. Jakarta: Biro Hukum dan Organisasi, 2003.

Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2008.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Arwan Zain. Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta: Rineka Cipta, 2002.

Ismail SM. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM. Semarang: Rasail Media Group, 2008.

Mulyasa, E. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005.

(12)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

829

---. Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011.

Muslimah. 2016. Nilai Religious Culture di Lembaga Pendidikan. Yogyakarta:

Aswaja Pressindo.

Nasih, Ahmad Munjin dan Lilik Nur Kholidah. Metode dan Teknik Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Bandung: PT. Refika Aditama, 2009.

Nurgianto, Burhan. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah.

Yogyakarta: BPFE, Tahun 1988.

Purwanto. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2010.

Qomar, Mujamil. Epistemologi Pendidikan Islam. Jakarta: Erlangga, 2005.

Rifa’I, Achmad dan Chatarina Tri Anni. Psikologi Pendidikan. Semarang: Unnes Press, 2009.

Sudijono, Anas. Evaluasi Pedidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011.

Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009.

Suharsimi, Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta, 2010.

Sumiati dan Asra. Metode Pembelajaran. Bandung, CV. Wacana Prima, 2012.

Warso, Agus Wasisto Dwi Doso. Proses Pembelajaran dan Penilaian di Satuan Pendidikan. Klaten: CV. Sahabat, 2013.

Referensi

Dokumen terkait

yang berupa karyawan untuk keluar dari perusahaan tempatnya bekerja saat ini.. 432 dan thinking another job yaitu tindakan karyawan untuk mulai memikirkan

konservatif berusaha melestarikan status quo, sementara yang lainnya berusaha kembali kepada nilai-nilai dari zaman yang lampau, Orang-orang konservatif memusatkan konsentrasi

a) Akar Imajiner, dapat terjadi jika " nilai diskriminannya kurang dari 0 (D < 0), maka persamaan kuadrat, tidak mempunyai dua akar imajiner ". b) Determinan, yang

melakukan penelitian yang membahas tentang “ Pengaruh Kesadaran Merek, Asosiasi Merek, dan Harga terhadap Keputusan Pembelian sepatu Adidas di Surabaya”. 1.2

Dimana dalam skripsi ini terdapat 3 (tiga) sub masalah yakni (1) Bagaimana bentuk perlindungan hukum bagi konsumen terhadap produk kosmetik yang tidak terdaftar BPOM dalam

selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya yang telah membantu penulis selama proses pengerjaan proposal-skripsi dengan memberikan

Sistim pewarisan lahan yang tergolong primogenitur yang menyebabkan dominannya pemilikan lahan di kalangan kepala keluarga (laki-laki), lokasi repong yang jauh dari pemukiman

[r]