• Tidak ada hasil yang ditemukan

IJCCS, Vol.x, No.x, Julyxxxx, pp. 1~5 ISSN: 1978-1520 1 Received June1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "IJCCS, Vol.x, No.x, Julyxxxx, pp. 1~5 ISSN: 1978-1520 1 Received June1"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ISSN: 1978-1520 1

1. PENDAHULUAN

Perkembangan sistem dan teknologi informasi yang semakin pesat merupakan peluang yang harus dimanfaatkan oleh setiap organisasi guna mewujudkan visi misi dan tujuan organisasi dan meningkatkan keunggulan kompetitif. Pada beberapa dekade ini teknologi informasi dijadikan sebagai alat pendukung utama dalam melakukan transformasi proses bisnis organisasi dan layanan terhadap pelanggan. Manfaat teknologi informasi terbukti dapat mengefektifkan dan mengefisienkan proses bisnis dalam internal organisasi, meningkatkan kualitas layanan terhadap pelanggan maupun mitra kerjanya. Oleh karena itu berbagai perguruan tinggi terus meningkatkan kualitas layanan administrasi akademik, layanan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat dengan memanfaatkan peluang perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

Analisis dilakukan pada tahun 2013 pada Biro Teknologi dan Sistem Informasi UKSW.

Berdasarkan hasil analisis model enterprise architecture (EA) yang terbentuk dapat digunakan sebagai panduan pengelolaan SI/TI pada Biro Teknologi dan Sistem Informasi UKSW.

Penelitian tersebut menghasilkan arsitektur sistem informasi yang terdiri dari 11 fungsi bisnis dan 35 aplikasi yang diimplementasikan dalam jangka waktu 5 tahun, sejak 2013 sampai dengan tahun 2018. [1]

Salah satu perguruan tinggi yang selama ini memanfaatkan peluang perkembangan dan ketersediaan teknologi informasi adalah Universitas Ottow Geissler Papua (UOG). Universitas tersebut berlokasi di Kota Raja, Kota Jayapura, Provinsi Papua sampai tahun 2018 perguruan tinggi tersebut memiliki sepuluh program studi, salah satunya adalah Program Studi Sistem Informasi yang akan menjadi penggerak utama pengembangan sistem informasi dan teknologi informasi di Universitas Ottow Geissler Papua. Perguruan tinggi tersebut dari sisi usia tergolong cukup lama namun dari sisi ketersediaan dan pemanfaatan teknologi informasi masih tergolong baru. Berdasarkan pengamatan awal ditemukan beberapa persoalan, yaitu (1) proses bisnis administrasi akademik, pengelolaan keuangan, pengelolaan aset, pengelolaan SDM, dokumentasi penelitian dan pengabdian masyarakat masih dilakukan secara konvensional (paper based), (2) fasilitas komputer dan jaringan internet belum memadai, (3) Sumber daya manusia sistem informasi dan teknologi informasi (SI/TI) masih terbatas, (4) infrastruktur jaringan belum memadai, (5) belum memiliki aplikasi sistem informasi dan (6) belum memiliki rencana strategis SI/TI.

Berdasarkan persoalan tersebut maka dilakukan penelitian untuk merancang Arsitektur Sistem Informasi dan Teknologi Informasi mengunakan Enterprise and Architecture Planning (EAP). Dengan pendekatan ini tentu akan mempermudah peneliti untuk mengidentifikasi kondisi SI/TI saat ini dan merancang berbagai arsitektur untuk pengembangan SI/TI ke depan.

Dengan tahapan tersebut kiranya dapat menghasilkan dokumen perencanaan strategis SI/TI di Universitas Ottow Geissler Papua secara holistik dan komprehensip. Beberapa manfaat dari output penelitian ini mengacu pada Earl yaitu; (1) mewujudkan sistem dan tata laksana administrasi yang efektif, efisien, dan profesional sehingga dapat dipertanggungjawabkan. (2) Rencana strategis diperlukan untuk mewujudkan sinergi melalui integrasi data dan proses komunikasi antara unit organisasi terkait lainnya. (3) Strategi SI/TI dibuat supaya selaras dengan visi, misi, tugas pokok dan fungsi (tupoksi) dan strategi organisasi. Semua pengembangan aplikasi dan infrastruktur harus membantu proses bisnis organisasi dan layanan kepada publik. (4) Aplikasi-aplikasi yang akan dibuat harus terintegrasi dengan baik sehingga tidak terjadi tumpang tindih (verlapping) atau bahkan duplikasi pembuatan aplikasi. (5) Infrastruktur SI/TI yang digunakan berbasis EA sehingga kebutuhan organisasi dapat terakomodasi dengan baik dan saling terintegrasi. [2] Sejumlah hal yang disebutkan diatas menjadi tujuan utama dalam penelitian ini. Bagaimana merancang Arsitektur Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Pada Universitas Ottow Geissler Papua Mengunakan Enterprise And Architecture Planning (EAP).

(2)

Tujuan utama dari penelitian ini adalah merumuskan dan merancang rencana strategis sistem informasi dan teknologi informasi pada Universitas Ottow Geissler Papua yang terdiri dari Arsitektur data, Arsitektur Aplikasi dan Arsitektur Teknologi beserta rencana implementasinya.

Penelitian ini ada dua manfaat yaitu manfaat praktis dan teoritis. Manfaat praktis penelitian ini akan menghasilkan rencana strategis SI/TI pada Universitas Ottow Geissler Papua yang terdiri dari Arsitektur data, Arsitektur Aplikasi dan Arsitektur Teknologi beserta rencana implementasinya. Manfaat teoritis adalah dapat menambah jumlah skepustakaan tentang implementasi pendekatan Enterprise and Architecture Planning (EAP) pada lingkungan Perguruan Tinggi.

Penelitian tentang perancangan arsitektur sistem informasi dan teknologi informasi pada perguruan tinggi bukan merupakan hal baru, maka beberapa penelitian terdahulu dijadikan sebagai referensi utama dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut; Perencanaan Strategis Sistem Informasi/Teknologi Informasi Dalam Rangka Pengembangan Strategi Teknologi Informasi Menggunakan Metode TOGAF (The Open Group Architecture Framework) Dalam Mencapai World Class University Pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga”, berdasarkan hasil analisis model enterprise architecture (EA) yang terbentuk dapat digunakan sebagai panduan pengelolaan SI/TI pada Biro Teknologi dan Sistem Informasi UKSW.

Penelitian tersebut menghasilkan arsitektur sistem informasi yang terdiri dari 11 fungsi bisnis dan 35 aplikasi yang diimplementasikan dalam jangka waktu 5 tahun, sejak 2013 sampai dengan tahun 2018.

Dalam pengembangan sistem informasi diperlukan suatu perencanaan yang akan melengkapi arah strategis universitas. Proses perencanaan memanfaatkan metodologi perencanaan arsitektur enterprise yang menghasilkan model konseptual arsitektur enterprise yang meliputi arsitektur data, aplikasi dan teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk membuat perencanaan arsitektur enterprise sebagai model konseptual dari arsitektur perusahaan sebagai cetak biru tingkat tinggi untuk data, aplikasi dan teknologi. Model konseptual arsitektur enterprise yang dihasilkan dapat digunakan sebagai cetak biru untuk data, aplikasi dan teknologi dalam pengembangan sistem informasi. Hasil dari blueprint enterprise tersebut menjadi perencanaan arsitektur untuk kebutuhan data, estimasi platform teknologi dan aplikasi serta hal-hal lain yang diperlukan dalam pengembangan sistem informasi terintegrasi di universitas. [3]

Teknologi informasi saat ini yang semakin berkembang mengarahkan perguruan tinggi harus memanfaatkannya. Kegiatan yang berlangsung pada perguruan tinggi sangat berpengaruh untuk mencapai tujuan dan sasaran perguruan tinggi. Salah satu contoh kegiatan yang sering dilakukan dalam perguruan tinggi adalah kegiatan akademik. Dalam pelaksanaanya kegiatan ini membutuhkan data dan informasi. Seiring berkembangnya teknologi nformasi, data dan informasi ini diolah dengan menggunakan sistem informasi. Banyak perguruan tinggi saat ini sudah menggunakan sistem informasi dlam kegiatan akademiknya untuk mengolah data dan informasinya. Informasi tidak hanya diolah saja tetapi juga harus menghasilkan output sehingga nantinya informasi menjadi lebih baik dan akurat. Dalam merancang/membangun sebuah sistem informasi dibutuhkan perencanaan yang baik agar sistem informasi yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik. Pengembangan suatu sistem informasi pada suatu perguruan tinggi membuat perguruan tinggi sebagai enterprise pelaksana perlu menghasilkan cetak biru pengembangan sistem informasi sebagai acuan, panduan dan rencana yang jelas bagi pengembangan sistem informasi secara keseluruhan pada perguruan tinggi tersebut. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metodologi Enterprise Architecture Planning (EAP) yang merupakan proses pendefinisian arsitektur dalam penggunaan informasi untuk mendukung bisnis dan rencana untuk mengimplementasikan arsitektur tersebut. EAP dinyatakan bahwa pemakaian istilah arsitektur terdiri dari arsitektur data, arsitektur aplikasi dan arsitektur teknologi. [4]

Proses Akreditasi Perguruan Tinggi merupakan proses yang membutuhkan banyak sumber daya. Bagi perguruan tinggi dengan sumber daya terbatas, penggunaan teknologi informasi dan komunikasi menjadi salah satu solusi untuk persiapan akreditasi. Permasalahan muncul ketika stakeholder dan anggota organisasi perguruan tinggi tidak memiliki informasi

(3)

IJCCS ISSN: 1978-1520 3 tentang potensi teknologi informasi yang tersedia dan dibutuhkan. Enterprise architecture merupakan blueprint untuk memahami struktur teknologi informasi dan komunikasi di organisasi. Pemanfaatan enterprise architecture memudahkan pengelola perguruan tinggi untuk memaksimalkan dan mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi yang dimiliki.

TOGAF-ADM sebagai framework enterprise architecture menawarkan fleksibilitas dan sifat generik penggunaan artefak enterprise architecture. Sifat fleksibel dan generik ini menjadi masalah dikarenakan cakupannya yang sangat luas menyebabkan banyaknya opsi artefak yang disediakan. Penelitian-penelitian yang disebutkan sebelumnya, belum mencantumkan alasan pemilihan artefak yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun arsitektur bisnis dan data dengan framework TOGAF-ADM berorientasi artefak. [5]

Berdasarkan ketiga penelitian sebelumnya, melalui adanya dukungan TI di perguruan tinggi, maka pengguna dapat mudah dan cepat dalam mencari dan mengakses data dan informasi. Di sinilah peranan enterprise architecture yang mendukung bisnis organisasi, dengan menyediakan suatu teknologi dan struktur proses yang fundamental dalam suatu strategi TI.

Enterprise Architecture Planning (EAP) diusulkan untuk mengenalkan fungsi dari sistem informasi yang sangat diperlukan pada era globalisasi seperti sekarang ini, untuk dapat membantu sebuah instansi maupun organisasi agar dapat bersaing secara pesat. Selain itu, keuntungan menggunakan Enterprise Architecture Planning (EAP) adalah penggunaan teknologi yang bersifat strategis untuk mengelola data sebagai sebuah aset dari organisasi dan dapat dijalankan untuk penilaian terhadap dampak perubahan bisnis [6].

Perkembangan sistem dan teknologi informasi akan mempengaruhi persaingan yang semakin kompetitif, begitu pula Ketika dunia pendidikan khususnya Perguruan Tinggi yang dikelolah oleh masyarakat (swasta) membangun dan mengembangkan sistem informasi serta mendukung kegiatan bisnis untuk mencapai tujuan organisasi dan layanan bagi stakeholder.

Enterprise Architecture Planning (EAP) sebagai metode atau acuan untuk membangun arsitektur informasi. EAP adalah Teknik perencanaan arsitektur berorientasi kebutuhan bisnis yang terdiri dari arsitektur data, aplikasi dan teknologi dan rencana implementasi arsitektur yang dirancang untuk mendukung aktivitas bisnis untuk mencapai misi organisasi. [7]

Penelitian ini penelitian deskriptif kualitatif mengunakan data primer dan sekunder.

Pengumpulan data dilakukan dengan Wawancara, Dokumentasi, angket dan melakukan pengamatan langsung terhadap organisasi metode yang digunakan motode value chain, SWOT, pest, porters, five forse dan critical success factor (CSF). Hasil dari penelitian ini adalah bentuk atau rumusan rencana strategi SI/ TI yang sesuai dengan STAB Negeri Sriwijaya Tangerang Banten, dalam bentuk arsitektur data, aplikasi dan teknologi untuk mendukung proses bisnis. [8]

Enterprise yang bergerak dibidang Pendidikan pada Perguruan Tinggi, dukunga sistem informasi pada aktivitas utama di Perguruan Tinggi. Tidak adanya perencanaan sistem informasi yang matang dalam sebuah Perguruan Tinggi. Pada penelitian tersebut menghasilkan blueprint pengembangan SI/TI. Cetak biru juga dapat direkomendasikan sebagai referensi untuk investasi jangka pendek dan jangka Panjang dengan meninjau kepentingan Perguruan Tinggi. [9]

Cetak biru sistem informasi untuk data, aplikasi dan teknologi mewujudkan perencanaan arsitektur enterprise. Peningkatan sisitem informasi sebagai keseluruhan yang baik dalam proses bisnis pada Perguruan Tinggi. [10]

Enterprise mewujudkan gabungan organisasi yang mempunyai sejumlah maksud prinsip umum atau suatu garisan dasar. Perguruan Tinggi merupakan salah satu enterprise yang bergerak dalam dunia pendidikan. Peningkatan permintaan akan data dan informasi dalam fungsi bisnis yang dioprasikan oleh suatu Perguruan Tinggi merupakan salah satu kekuatan pendorong dibalik penggunaan sistem informasi di Perguruan Tinggi sehingga dalam penelitian ini memiliki 3 (tiga) model arsitektur yakni ar-sitektur, yaitu arsitektur, aplikasi dan assite-ktur teknologi dengan menggunakan metode EAP. [11]

Manajemen Perubahan mutlak dibutuhkan untuk melakukan perbaikan organisasi perubahan sistem informasi manajemen, proses kerja individu dan organisasi dan perubahan pola pikir agar manfaat dan kegunaan benar-benar dirasakan oleh seluruh pemangku kepentingan. [12]

(4)

Penelitian yang dilakukan akan menghasilkan Informasi ekonomi untuk lima tahun ke depan pada Universitas Ottow Geissler Papua mengacu pada kerangka kerja Zachman (Zachman Framwork) perbedaan dengan beberapa penelitian sebelumnya mengunakan kerangka kerja Zachman (Zachman Framwork) namun hanya sampai di rencana strategi perusahaan dalam mengimplementasikan dan membangun teknologi informasi/ sistem informasi dari segi arsitektur data, arsitektur aplikasi dan arsitektur teknologi.

2. METODE PENELITIAN

Metodologi dalam penelitian ini mengunakan metode kualitatif untuk menganalisis, menemukan dan mengolah data tentang implementasi sistem dan teknologi informasi di Universitas Ottow Geissler Papua. Tujuan dari metode kualitatif dalam penelitian ini akan menjelaskan keadaan sedalam- dalamnya melalui pengumpulan data. Penelitian kualitatif mengutamakan pada kedalaman data yang didapatkan oleh peneliti. Kualitas dari penelitian kualitatif ini baik bila didapatkan dari kedalaman data yang diperoleh. Berbeda dengan kuantitatif, objek dalam penelitian kualitatif umumnya berjumlah terbatas. Dalam penelitian ini, peneliti ikut serta dalam peristiwa/ kondisi yang sedang diteliti. Untuk itu hasil dari penelitian ini memerlukan kedalaman analisis dari peneliti. Selain itu, hasil penelitian ini bersifat subjektif sehingga tidak dapat digeneralisasikan. Secara umum, penelitian kualitatif dilakukan dengan metode wawancara dan observasi. [13]

Metodologi yang digunakan untuk melakukan penelitian dikumpulkan yang meliputi beberapa cara yaitu: Penelitian kepustakaan yaitu penelitian yang dilakukan dengan menelaah dokumen- dokumen yang berkaitan dengan topik penelitian. Observasi di lokasi penelitian untuk melihat secara langsung hal-hal yang berhubungan dan materi yang dibutuhkan pada penyusunan penelitian seperti menganalisis dokumen. Wawancara dilakukan pada pimpinan Perguruan Tinggi berserta pejabat pelaksana teknis dalam bidang teknologi informasi dan komukasi. Data yang terampung akan dianalisis dan dirumuskan berdasarkan metodologi Enterprise Architecture Planning (EAP). Tingkatan dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1. Alur Penelitian

(5)

IJCCS ISSN: 1978-1520 5

Uraian alur penelitian sebagai berikut:

- Langkah pertama adalah identifikasi permasalahan

Yang dilakukan pada tahap ini untuk memastikan permasalahan yang timbul ditempat atau objek dan menetapkan batasan masalah yang diteliti.

- Langkah kedua adalah studi kepustakaan

Yang dilakukan pada tahap ini dengan mencari literatur untuk bahan- bahan materi yang diperlukan pada topik yang menjadi dasar pembahasan dan pemberian landasan teori untuk menganalisa lebih jauh lagi tentang metodologi EAP dalam pengembangan sistem informasi dan penulisan tidak menyimpang dari teori dan mengakui kebenaran.

- Langkah ketiga adalah mengumpulkan data

Yang dilakukan pada tahap ini pengumpulan data menggunakan dua pendekatan, yakni:

a. Melakukan wawancara dengan Rektor dan pembantu Rektor Universitas Ottow Geissler Papua untuk mengetahui komitmen dan visi misinya dalam mengembangkan dan memanfaatkan SI/TI

b. Melakukan wawancara dengan kepala bidang Sistem dan Teknologi Informasi.

c. Melakukan observasi guna melihat secara langsung proses kerja organisasi dan sekaligus mengumpulkan dokumen yang dibutuhkan dalam penyusunan penelitian, berupa buku, jurnal, foto, dokumen kebijakan, dan sebagainya.

- Langkah keempat adalah kajian keadaan enterprise waktu ini Tahapan dilakukan dengan 2 (dua) langkah melingkupi:

a. Pendalaman sistem bisnis

Pendalaman sistem bisnis mengidentifikasi fungsi bisnis dengan mengidentifikasi dan mendokumentasikan struktur organisasi, membuat model awal, menghubungkan fungsi bisnis ke unit organisasi dan menentukan tanggung jawab untuk setiap fungsi pada masing- masing unit bisnis.

b. Sistem dan Teknologi waktu ini

Dengan mengenali sistem dan teknologi yang digunakan oleh enterprise serta mengumpulkan data, sistem dan teknologi dengan mendokumentasikan seluruh sistem dan teknologi saat ini yang digunakan oleh enterprise. Dokumentasi tersebut di jadikan sebagai katalog sumber daya informasi katalog ini tidak mencangkup semua sistem secara rinci namun hanya ringkasan.

- Langkah kelima adalah Perancangan Arsitektur:

a. Arsitektur data

Aktivitas ini mencangkup identifikasi serta pendefinisian entitas data yang diharapkan pada enterprise buat mendukung fungsi bisnis.

b. Arsitektur aplikasi

Mendefinisikan jenis- jenis aplikasi yang dibutuhkan untuk mengelola data dan mendukung fungsi bisnis.

c. Arsitektur Teknologi

Aktivitas ini mencangkup identifikasi beserta pendefinisian prinsip teknologi yang dibutuhkan dalam enterprise untuk mengelola data agar fungsi bisnis dapat berjalan dengan baik.

- Langkah keenam adalah Rencana implementasi

Pada tahap ini dirumuskan rencana implementasi rancangan arsitektur data, arsitektur aplikasi dan arsitektur teknologi dalam jangkah waktu 5 (lima) tahun.

(6)

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada umumnya setiap perubahan yang terjadi di organisasi manapun selalu saja ada pihak-pihak yang terganggu, sehingga respon negatif atau penolakan terhadap perubahan sering terjadi secara individu maupun organisasi, ada dua jenis penolakan, yaitu penolakan individu dan penolakan kelompok. Resistensi individual terjadi karena kebiasaan keperibadian, rasa aman dengan sistem lama, faktor ekonomi, ketakutan dengan ketidak pastian sistem baru dan presepsi negatif individu-individu punya potensi sebagai sumber penolakan atas perubahan.

Resistensi organisasi secara umum pada hekekatnya memang konservatif dan secara aktif mereka menolak perubahan. [14]

Analisis lingkungan SI/TI secara internal di UOGP dilakukan terhadap segala sumber daya SI/TI yang ada di UOGP. Sumber daya yang dimaksud adalah sistem dan teknologi informasi, sumber daya manusia atau manajemen SI/TI yeng terdapat di UOGP. Metode yang di gunakan dalam melakukan analisis ini adalah dengan melakukan Observasi langsung dilapangan dan wawancara kepada pimpinan dalam hal ini Wakil Rektor I, Wakil Rektor II dan Wakil Rektor III dan memanfaatkan dokumen internal organisasi guna dilakukan pemetaan dan identifikasi kondisi SI/TI saat ini. Sistem informasi yang di gunakan di UOGP sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan dikelolah secara langsung oleh PUSKOM. Metode EAP mempersiapkan perencanaan dan mengidentifikasi organisasi sebagai objek studi dalam kaitannya dengan visi, cakupan area, beserta target perencanaan sistem informasi agar peningkatan pengetahuan sistem informasi yang diterapkan bisa diselaraskan pada dasar proses bisnis karena organisasi memiliki tiga tahap yakni:

1. Menentukan cakupan area dengan tujuan pekerjaan EAP.

2. Visi, Misi beserta Tujuan Universitas Ottow Geissler Papua.

3. Pemilihan metodologi perencanaan.

1) Menetapkan cakupan area dengan tujuan kerja EAP berdasarkan Peraturan Badan Pelaksana Harian (BPH) Yayasan Ottow Geissler mengenai kualitas kerja di Universitas Ottow Geissler Papua dapat ditemukan dari beberapa aspek dibawah ini:

a) Aspek Masukan: dari prespektif masukan adalah penjaringan calon mahasiswa baru dilakukan dengan dilakukannya ujian seleksi pada Universitas Ottow Geissler Papua.

b) Aspek Proses: dari prespektif proses adalah kegiatan oprasional akademik Universitas Ottow Geissler Papua.

c) Aspek Keluaran: dari prespektif keluaran adalah alumni Universitas Ottow Geissler Papua selanjutnya dimonitor kualitas kerjanya, dan alumni memberikan umpan balik informasi kepada almamater, kemudian perencanaan ditujukan proses penetapan kelulusan.

2) Visi, Misi dan Tujuan Universitas Ottow Geissler Papua

Visi Menjadikan Universitas Ottow Geissler Papua pada tahun 2028 sebagai wadah ilmiah yang memiliki wawasan IPTEKS dan daya kompetensi keilmuan untuk perbaikan mutu kehidupan manusia yang takut akan Tuhan dan berjiwa Pancasila.

Misi :

1. Menyelenggarakan dan mengembangkan kegiatan belajar mengajar yang bermutu.

2. Melaksanakan dan mengembangkan kegiatan penelitian untuk pengembangan IPTEKS.

3. Melaksanakan dan mengembangkan kegiatan pengabdian yang bermanfaat bagi masyarakat.

4. Mengembangkan minat dan bakat mahasiswa.

5. Pengembangan sikap serta pemikiran yang kritis, realistis, inovaif berdasarkan kepekaan hati nurhani yang luhur dan dibimbing oleh Iman Kristiani.

6. Mengembangkan tata kehidupan kampus yang harmonis, berkepribadian dan berwibawa.

(7)

IJCCS ISSN: 1978-1520 7 Pengembangan visi Sistem Informasi pengembangan sistem informasi yang terintegrasi yang bertujuan untuk mengevaluasi rencana dan prioritas penggunaan dan layanan teknologi informasi di Universitas Ottow Geissler Papua.

Tujuan Universitas Ottow Geissler Papua;

- Terciptanya sumber daya manusia yang kapabel dan professional yang berjiwa Pancasila.

- Tercapainya hasil penelitian yang bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

- Terlaksananya kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai salah satu proses pemantapan ilmu pengetahuan untuk perbaikan mutu kehidupan masyarakat.

- Terciptanya lulusan yang kritis, realistis, kreatif dan inovatif.

- Terbangunnya infrastuktur dan iklim akademik yang kondusif bagi penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi. [15]

3) Penentuan Metodologi Perencanaan

Metodologi perencanaan pada Universitas Ottow Geissler Papua menggunakan perencanaan arsitektur enterprise sistem informasi dan teknologi yakni Enterprise Architecture Planning (EAP) menentukan Analisis value chain activity untuk menggambarkan aktivitas proses bisnis utama dan bisnis pendukung dari suatu organisasi.

Tujuan dari analisis value chain activity akan mengidentifikasi dan mengelompokan aktivitas- aktivitas yang terjadi di UOGP ke dalam dua bagian besar yaitu aktivitas utama dan aktivitas pendukung. Hasil analisis ini kemudian akan digunakan untuk mengenali SI/TI. Value chain activity yang terjadi di UOGP dapat digambarkan seperti pada gambar 2.

Gambar 2. Value Chain Activity UOGP

Analisis lingkungan SI/TI secara internal di UOGP dilakukan terhadap sumber daya SI/TI yang ada di UOGP. Sumber daya yang dimaksud adalah sistem informasi, teknologi informasi dan sumber daya manusia atau manajemen SI/TI yeng terdapat di UOGP. Dalam melakukan analisis mengunakan metode observasi langsung di lapangan dan wawancara kepada pimpinan dalam hal ini Wakil Rektor I, Wakil Rektor II dan Wakil Rektor III dan memanfaatkan dokumen internal organisasi guna dilakukan pemetaan dan identifikasi kondisi SI/TI saat ini.

Sistem informasi yang di gunakan di UOGP sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan dikelolah secara langsung oleh PUSKOM.

(8)

Tabel 1. Daftar Sistem Informasi di UOGP [16]

No Nama SI/TI

Eksisting Stakeholder Usulan

1 Alumni Biro Humas dan

Alumni Aplikasi ADMISI

2 Pembayaran

Mahasiswa Bagian Bank Aplikasi Pembayaran Mahasiswa Online Bank secara Real Time

3 Beasiswa dan Subsidi

Biro

Kemahasiswaan Aplikasi Beasiswa dan Subsidi 4 Dispensasi Biro Akdemik/

Dispensasi 5

Keaktifan

Mahasiswa Biro Kemahasiswaan 6

Pembayaran

Mahasiswa Bagian Keuangan 7 Perbaikan

Nilai

Biro Akademik/

Nilai 8 Kelulusan

9 Ijasah dan Transkip 10 nilai DT dan

kosong

11 Penggajian Bagian Keuangan/

Penggajian 12 Manjemen

Aset

Bagian Umum/

Perbekalan dan aset

- Pembekalan Administrator - Permintaan Pembekalan Online 13 Manajemen

Perbekalan 14 Aplikasi

UOGP Personalia

Bagian Umum/

Personalia 15 Aplikasi

Perpajakan 16 Aplikasi

Inventori barang promosi

Bagian Humas/

Promosi

17 Website UOGP

Bagian Humas/

Publikasi 18 Manajemen

Ruang

Progdi Bagian Umum/

Ruang

Aplikasi Manajemen Aset 19 Manajemen

ruang administrat

or 20 Penjaga

ruang

(9)

IJCCS ISSN: 1978-1520 9

21 Siasat Mata Kuliah

Bagian Akademik

Aplikasi Siasat Mata Kuliah

Adapun blue print sistem informasi untuk UOGP yang dapat dilihat pada Gambar 3.

WAKIL REKTOR 1

WAKIL REKTOR 2

WAKIL REKTOR 3

Gambar 3. Blue Print Sistem Informasi di UOGP

Berdasarkan daftar aplikasi pada Tabel 1, maka sesuai dengan fungsi aplikasi menurut Mc Farlan [16].

4. KESIMPULAN

Model bisnis utama yang digambarkan dalam bentuk value chain, memiliki aktivitas utama yaitu: Penerimaan mahasiswa baru, Oprasional akademik dan Analisis lingkungan bisnis dan lingkungan SI/ TI pada UOGP. Tujuan dari analisis ini adalah untuk menguraikan kondisi organisasi dan proses bisnis yang dilakukan di UOGP. Tahapan ini untuk mengkaji kebutuhan organisasi khususnya dalam proses bisnis dibidang akademik dan teknologi informasi. Hasil definisi arsitektur enterprise di UOGP dan mengakomodasi keterbatasan penelitian ini. Dengan mempertimbangkan kepentingan organisasi di UOGP, arsitektur enterprise sistem informasi akan menjadi referensi untuk teknologi jangka pendek dan jangka panjang.

5. SARAN

Saran yang diajukan berdasarkan kesimpulan diatas adalah sebagai berikut: Hasil dari model arsitektur enterprise dapat digunakan sebagai Langkah awal untuk mencapai tujuan strategis atau sebagai pedoman untuk membuat kebijakan pengembangan sistem dan teknologi informasi yang terukur dan jelas. Untuk memenuhi kebutuhan sistem informasi dan teknologi yang terintegrasi dibidang akademik, dan mendokumentasikan seluruh sistem informasi pada unit pusat komputer PUSKOM serta mendukung kebijakan strategi perencanaan sistem informasi dan teknologi dan pelayanan hasil dokumentasi EAP dipahami oleh manajemen Universitas Ottow Geissler Papua.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

[1] Manuputty, Augie David, and Agustinus Fritz Wijaya. 2013. “Information System/Information Technology Strategic Planning in Order Information Technology Development Strategy Using TOGAF (The Open Group Architecture Framework) Methodology in Achieving World Class University in Satya Wacana Christian University.”

Intelligent Information Management 05 (06): 175–81.

https://doi.org/10.4236/iim.2013.56019.

[2] Indrajit, Richardus Eko, Kerangka Konseptual Master Plan Sistem Informasi Korporat, Jurnal Sistem Informasi, MTI-UI, vol.1, no.1, pp. 11-17, September 2005.

[3] D. M. Khairina, M. Mustafid, and B. Noranita, "Enterprise Architecture Planning Untuk Pengembangan Sistem Informasi Perguruan Tinggi," JSINBIS (Jurnal Sistem Informasi Bisnis), vol. 2, no. 3, pp. 117-123, Dec. 2012. https://doi.org/10.21456/vol2iss3pp117-123 [4] Aswati, S., Saleh M., Suhendra, Khairil A. 2017. “Enterprise Architecture Planning Dalam

Pengembangan Sistem Informasi Perguruan Tinggi”. Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia (SESINDO). Departemen Sistem Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya.

[5] Syafiqoh, U. and Fitriyanto, R. (2021) “Penyusunan Arsitektur Bisnis Dan Data Perguruan Tinggi Sebagai Sumber Daya Akreditasi Menggunakan Togaf-Adm Berorientasi Artefak”, Sebatik, 25(2), pp. 604-613. doi: https://doi.org/10.46984/sebatik.v25i2.1581.

[6] Supriyana, Iyan. 2010. “Model Arsitektur Bisnis, Sistem Informasi dan Teknologi di Bakosurtanal Berbasis Togaf.” TELKOMNIKA (Telecommunication Computing Electronics and Control) 8 (1): 17. https://doi.org/10.12928/telkomnika.v8i1.600.

[7] S. Robo, T. Trisno, S. Sunardi, and S. Santosa, “Perencanaan strategis sistem informasi menggunakan enterprise architecture planning pada pt. Karya cipta buana sentosa maumere,” Regist. J. Ilm. Teknol. Sist. Inf., vol. 4, no. 1, pp. 41–48, 2018, doi:

10.26594/register.v4i1.1163.

[8] Kurniawan, B. 2011. “Enterprise Architecture Planning Sistem Informasi Pada Perguruan Tinggi Swasta Dengan Zachman Framework.” Majalah Ilmiah UNIKOM 9 (1): 21–32.

http://jurnal.unikom.ac.id/jurnal/enterprise-architecture.x/volume-91-artikel-3.pdf.

[9] Heriyanto, 2012.Penyusunan Rencana Strategi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (SI/TI) dengan Enterprise Architecture Planning (EAP).(Studi kasus Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya Tangerang Banten).

[10] Khairina, Dyna Marisa. 2012. “ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERGURUAN TINGGI Tesis Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-2 Program Studi Magister Sistem Informasi PROGRAM PASCASARJANA.”

[11] Azmi. M., Soeddijono. B., & Arif, R. M. 2019. “Perencanaan Strategis Sisitem Informasi Dengan Metode Enterprise Architecture Planning. (Studi Kasus : STMIK Syaikh Zainuddin NW Anjani- Lombok)." Jurnal Teknologi Informasi. Vol. XIV. No.2 Juni 2019.

[12] Indrajit, R. E., 2006. Electronik Government, Konsep Pelayanan Publik Berbasis Internet dan Teknologi Informasi. APTIKOM

[13] P. Laringeas, “PEMANFAATAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING UNTUK PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI AKADEMIK PADA AMIK DIAN CIPTA CENDIKIA PRINGSEWU,” J. Inf. dan Komput., vol. 5, no. April 2016, pp. 20–21, 2017.

[14] Prayitno, Edy. 2008. Manajemen Perubahan, Tantangan Implmentasi E-Government Seminar Nasional Informatika 2008(SEMNAS 2008) UPN "Veteran" Yogyakarta, 24 Mei 2008

[15] Statuta, 2010. Universitas Ottow Geissler Papua.

[16] Ward, J., and Peppard., 2002, Strategic Planning for Information Systems Third Edition, England: John Wiley & Sons, Ltd.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil produksi dari pabrik besi spons digunakan sebagai bahan baku pembuatan baja yang nantinya akan dikirim ke Slab Steel Plant dan Billet.. Steel Plant

Untuk tahun 2005-2014, SPI pada Sub DAS Krueng Jreue mengalami kondisi agak kering yang terjadi pada bulan Juli pada Stasiun Indrapuri dan Juni-Juli pada Stasiun

Ada empat hipotesis yang diuji dalam penelitian ini yaitu: (1) terdapat kontribusi yang signifikan gaya kepemimpinan transformasional terhadap kinerja guru di SMA

Adapun partisipasi pengusaha mikro di Kabupaten Sidoarjo dalam program pelatihan administrasi keuangan dan pemasaran yang akan dilaksanakan adalah sebagai peserta

secara deskriptif dan inferensial dengan anakova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) strategi pembelajaran dan kemampuan akademik berpengaruh terhadap hasil belajar kognitif.

Struktur kode yang digunakan dalam komputerisasi sistem penggajian Kim English Consulting Purwakarta pada sistem usulan sebagai berikut:.

Pengaruh kondisi sosial masyarakat pasca konflik terhadap psikologis re- maja di Desa Palas Pasemah Lampung Selatan berdasarkan penjelasan di atas maka terdapat

Data PMI manufak- tur AS juga dilaporkan lebih baik dari prediksi dengan kenaikan 54.3 dari 53.9 di bulan Januari.. Kenaikan ini menjadi level tertinggi sejak bulan November namun