• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rilis: Childfree Trending, Pakar Psikologi UNAIR: Masyarakat Harus Kritis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Rilis: Childfree Trending, Pakar Psikologi UNAIR: Masyarakat Harus Kritis"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

SIARAN PERS

Nomor: 96/UN3.23/MB/HM.01.03/2023

Childfree Trending, Pakar Psikologi UNAIR: Masyarakat Harus Kritis

Surabaya, 20 Februari 2023 - Influencer Gita Savitri dan Paul Partohap menjadi

perbincangan hangat masyarakat setelah secara terbuka mengumumkan pilihan mereka untuk childfree. Dosen Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (UNAIR) Dr Nur Ainy Fardana N MSi Psikolog, yang biasa disapa Neny menjelaskan bahwa childfree adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada seseorang yang secara sukarela dan sengaja tidak memiliki anak.

“Kita tidak boleh menghakimi pilihan seseorang karena hak untuk memiliki anak atau tidak merupakan pilihan pribadi. Yang penting, jangan mudah ikut arus dan masyarakat harus kritis,” ucap Neny.

Berbagai Alasan

Neny mengatakan, terdapat beberapa kemungkinan alasan seseorang memilih childfree.

Pertama, ingin fokus terhadap karir, hobi, ataupun cita-cita. Kedua, adanya masalah kesehatan yang dialami. Ketiga, adanya trauma di masa lalu.

Keempat, adanya perasaan takut terhadap tanggung jawab dan komitmen yang besar saat memiliki anak. Misalnya, berkaitan dengan biaya hidup, perlindungan anak terhadap ancaman kekerasan, dan lain sebagainya. Kelima, seseorang merasa tidak cocok menjadi orang tua atau bahkan tidak tertarik untuk memiliki anak.

Memunculkan Dampak

Neny menyebutkan bahwa terdapat beberapa dampak positif ketika seseorang memilih childfree. Dampak positif yang pertama yaitu menghindari resiko sakit yang mungkin dialami, baik secara fisik maupun mental. Sedangkan dampak positif yang kedua yaitu seseorang menjadi lebih fleksibel dalam memilih gaya hidup karena tidak terikat oleh anak.

Di sisi lain, terdapat pula dampak negatif ketika seseorang memilih childfree. Pertama, merasa kesepian dan terisolasi karena tidak memiliki tempat untuk menyalurkan kasih sayang, terlebih jika tidak mendapat pemenuhan dukungan emosional dari pasangan. Kedua, tidak adanya dukungan sosial dan finansial ketika tua dari anak. Ketiga, tidak ada seseorang yang akan meneruskan warisan genetik ataupun menerima harta warisan ketika sudah meninggal.

(2)

Perlunya Berpikir Kritis

Neny berpesan kepada masyarakat Indonesia untuk berpikir kritis sebelum memutuskan untuk memiliki anak ataupun tidak. Hal ini dikarenakan jika memutuskan untuk childfree seseorang harus siap dengan dampak positif dan negatifnya. Selain itu, seseorang harus siap dengan tekanan keluarga dan masyarakat yang memandang childfree sebagai pilihan yang tidak lazim.

“Harus benar-benar melihat bahwa childfree harus dipertimbangkan dampak positif dan negatifnya,” pungkas Neny. (*)

Referensi

Dokumen terkait

Kursus ini bersesuaian untuk peserta yang telah bekerja dengan persekitaran atau tugasan penjaga jentera elektrik di industri. Dan juga sesuai bagi mereka yang ingin membuat

Hasil wawancara pada salah satu high achiever student Fakultas Psikologi UNAIR yang menyatakan bahwa dirinya berasal dari keluarga yang memiliki orientasi berprestasi

Jajaran Dosen Departemen Psikologi Perkembangan dan pendidikan serta seluruh Dosen dan karyawan Fakultas Psikologi Universitas Airlangga yang telah memberikan banyak

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di kelurahan panorama kota bengkulu asupan protein yang kurang diketahui berdasarkan hasil wawancara menggunakan

Untuk mengantisipasi pertumbuhan penduduk yang makin pesat, dan kebutuhan akan fasilitas pariwisata yang semakin besar, sedangkan sumber daya air bersih terbatas

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu “Terdapat perbedaan biomassa perifiton pada substrat keramik antara hulu, tengah, dan hilir Sungai Salo”..

Dilihat dari hasil nilai terbaik keduanya, permasalahan peramalan jumlah pengunjung wisata memberikan hasil yang lebih baik ketika menggunakan FLRGA, hal ini karena

Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh terapi musik klasik Mozart terhadap kualitas tidur pada pasien stroke di Rumah Sakit Pantiwilasa Citarum Semarang dengan