Yeni Rahmadhani, 2013
Analisis Pertanyaan Siswa SMP Berdasarkan Tingkat Perkembangan Intelektual Dan Gender Pada Konsep Sistem Reproduksi
ANALISIS PERTANYAAN SISWA SMP BERDASARKAN TINGKAT PERKEMBANGAN INTELEKTUAL DAN GENDER PADA KONSEP
SISTEM REPRODUKSI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh:
Yeni Rahmadhani
0807583
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Yeni Rahmadhani, 2013
Analisis Pertanyaan Siswa SMP Berdasarkan Tingkat Perkembangan Intelektual Dan Gender Pada Konsep Sistem Reproduksi
ANALISIS PERTANYAAN SISWA SMP BERDASARKAN TINGKAT
PERKEMBANGAN INTELEKTUAL DAN GENDER PADA KONSEP SISTEM
REPRODUKSI
YENI RAHMADHANI
0807583
Disetujui dan disahkan oleh pembimbing :
Pembimbing I,
Dr. Taufik Rahman, M.Pd
NIP. 196201151987031002
Pembimbing II,
Dra. Yanti Hamdiyati, M.Si
NIP. 196611031991012001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Biologi,
Dr. H. Riandi, M.Si
Yeni Rahmadhani, 2013
Analisis Pertanyaan Siswa SMP Berdasarkan Tingkat Perkembangan Intelektual Dan Gender Pada Konsep Sistem Reproduksi
ANALISIS PERTANYAAN SISWA SMP
BERDASARKAN TINGKAT PERKEMBANGAN
INTELEKTUAL DAN GENDER PADA KONSEP
SISTEM REPRODUKSI
Oleh
Yeni Rahmadhani
Sebuah skripsi yang
diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi
© Yeni Rahmadhani
Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Yeni Rahmadhani, 2013
Analisis Pertanyaan Siswa SMP Berdasarkan Tingkat Perkembangan Intelektual Dan Gender Pada Konsep Sistem Reproduksi
Analisis Pertanyaan Siswa SMP Berdasarkan Tingkat Perkembangan Intelektual dan Gender pada Konsep Sistem Reproduksi
ABSTRAK
Studi ini dilakukan untuk menganalisis pertanyaan yang diajukan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada konsep sistem reproduksi berdasarkan tingkat perkembangan intelektual dan gender. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Penelitian dilaksanakan pada mata pelajaran Biologi di salah satu SMP kota Bandung tahun pelajaran 2011/2012. Subyek penelitian ini adalah dua puluh lima orang siswa pada satu kelas penelitian. Data yang diperoleh dalam penelitian adalah 68 pertanyaan yang diajukan siswa dan data tingkat perkembangan intelektual siswa yang diuji menggunakan Test of Logical Thinking (TOLT). Pertanyaan siswa dianalisis menggunakan Taksonomi Bloom yang telah direvisi dan The Question Category System for Science (QCSS) tingkat I dan II. Berdasarkan analisis data dan pembahasan dalam penelitian ini ditemukan bahwa tingkat perkembangan intelektual siswa umumnya menunjukkan kelompok operasional formal sebagai jenis tingkat perkembangan yang paling tinggi (48,00%). Jenis pertanyaan berdasarkan tingkat perkembangan intelektual didominasi oleh pertanyaan dimensi kognitif memahami (C2) dan dimensi pengetahuan konseptual untuk kategori Taksonomi Bloom, serta pertanyaan tertutup dan konvergen untuk kategori QCSS. Sedangkan jenis pertanyaan berdasarkan gender, siswa laki-laki dan perempuan berbeda dalam beberapa hal. Siswa laki-laki mampu memunculkan pertanyaan dimensi kognitif analisis (C4) lebih banyak dibandingkan perempuan untuk kategori Taksonomi Bloom dan pertanyaan terbuka serta divergen untuk kategori QCSS. Siswa perempuan lebih banyak menanyakan pertanyaan dimensi kognitif C1 untuk kategori Taksonomi Bloom dan jenis pertanyaan tertutup serta ingatan kognitif untuk kategori QCSS. Selebihnya siswa laki-laki dan perempuan dominansi pertanyaannya merupakan pertanyaan dimensi kognitif memahami (C2) dan dimensi pengetahuan konseptual.
Kata kunci : Pertanyaan, Taksonomi Bloom, QCSS, tingkat perkembangan
Yeni Rahmadhani, 2013
Analisis Pertanyaan Siswa SMP Berdasarkan Tingkat Perkembangan Intelektual Dan Gender Pada Konsep Sistem Reproduksi
ABSTRACT
The study aimed to analyze student’s question on learning human reproduction system concept based on intellectual development level and gender. The descriptive method was used in this study which amount of 25 students on science class grade IX at junior high school in Bandung were used as subject in this study. The sample technique used in this study was purposive sampling method. Sixty eight student’s written question and intellectual development level data through Test of Logical Thinking (TOLT) was collected from this study. The Bloom’s Taxonomy and The Question Category System for Science (QCSS) were used to analyze student’s question. The result of this study was shown that the formal operational group dominates intellectual development level (48,00%). Varian question based on intellectual development level dominates by C2 question (understanding) in cognitive dimension and conceptual in knowledge dimension
of Bloom’s Taxonomy category then closed and convergent questions for QCSS
category. While for question based on gender, male students differ from female students on certain things. Male students can show analyze level of cognitive dimension (C4) more than female students for Bloom's Taxonomy category then opened and divergent question for QCSS category. Female students ask C1 question cognitive dimension more than male students for Bloom’s Taxonomy category then closed and cognitive memory for QCSS category. As for the rest, the students ask C2 question of cognitive dimension and conceptual for knowledge dimension.
Yeni Rahmadhani, 2013
Analisis Pertanyaan Siswa SMP Berdasarkan Tingkat Perkembangan Intelektual Dan Gender Pada Konsep Sistem Reproduksi
|
DAFTAR ISI
PERNYATAAN... ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Batasan Masalah ... 5
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KEMAMPUAN BERTANYA SISWA SMP BERDASARKAN TINGKAT PERKEMBANGAN INTELEKTUAL DAN GENDER PADA KONSEP SISTEM REPRODUKSI A. Kemampuan Bertanya ... 7
B. Tingkat Perkembangan Intelektual ... 18
C. Gender... ... 21
D. Sistem Reproduksi Manusia ... 23
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 37
B. Definisi Operasional ... 37
C. Subjek Penelitian ... 38
D. Instrumen Penelitian ... 38
E. Prosedur Penelitian ... 39
Yeni Rahmadhani, 2013
Analisis Pertanyaan Siswa SMP Berdasarkan Tingkat Perkembangan Intelektual Dan Gender Pada Konsep Sistem Reproduksi
|
G. Alur Penelitian ... 40
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 42
B. Pembahasan ... 61
BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 71
B. Rekomendasi ... 72
DAFTAR PUSTAKA ... 73
LAMPIRAN ... 75
1
Yeni Rahmadhani, 2013
Analisis Pertanyaan Siswa SMP Berdasarkan Tingkat Perkembangan Intelektual Dan Gender Pada Konsep Sistem Reproduksi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu tujuan dari proses belajar mengajar adalah untuk
meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking)
siswa. Untuk mencapai tujuan ini diperlukan fasilitas untuk berkomunikasi
kepada dan antar siswa. Satu dari metode-metode tersebut adalah dengan
mengajukan pertanyaan (Blosser, 1973).
Dalam pembelajaran sains, pertanyaan merupakan komponen yang
amat diperlukan. Pertanyaan dapat digunakan oleh siapa saja, baik guru
maupun siswa. Pertanyaan digunakan oleh guru untuk menguji daya ingat
siswa, mendorong siswa berpikir, mengarahkan atau menuntun pada arah
tertentu, dan untuk mengungkap gagasan siswa (Harlen, 1991). Sedangkan
pertanyaan yang diajukan siswa mempunyai tujuan untuk mendapatkan
penjelasan, ungkapan rasa ingin tahu, atau bahkan sekedar untuk mendapat
perhatian (Widodo, 2006). Dillon (1988) berpendapat bahwa siswa harus
banyak bertanya sebab dengan bertanya siswa didorong untuk berpikir.
Semakin sering siswa berpikir dan bertanya, maka semakin besar
kemungkinan mereka belajar (Nasution, 2009). Ennis (1985) menyatakan
bahwa bertanya merupakan satu dari dua belas indikator kemampuan berpikir
kritis. Dengan kata lain, pertanyaan yang diajukan siswa merupakan indikator
tingkat pemikiran mereka. Lebih jauh Rustaman (2005) menegaskan bahwa
aktivitas bertanya bukan sekedar bertanya, tetapi merupakan proses yang
melibatkan pikiran. Berpikir dapat dilatihkan kepada siswa dengan
mengembangkan keterampilan bertanya selama kegiatan belajar mengajar
berlangsung (Arifin, 2000).
Siswa memiliki kemampuan bertanya yang berbeda-beda. Hal ini
dapat dilihat dari pertanyaan yang mereka ajukan. Pertanyaan dapat
dikelompokkan menjadi berbagai jenis tergantung dari sudut pandang para
ahli yang mengemukakannya. Blosser (1973) menyatakan sistem kategori
2
Yeni Rahmadhani, 2013
Analisis Pertanyaan Siswa SMP Berdasarkan Tingkat Perkembangan Intelektual Dan Gender Pada Konsep Sistem Reproduksi
terdiri dari tiga tingkat klasifikasi. Tingkat pertama, pertanyaan-pertanyaan
dibedakan menjadi pertanyaan tertutup (closed question) dan pertanyaan
terbuka (open question). Tingkat kedua, pertanyaan-pertanyaan dibagi
menjadi empat cara berpikir, yaitu ingatan kognitif (cognitive memory),
berpikir konvergen (convergent thinking), berpikir divergen (divergent
thinking), dan berpikir evaluatif (evaluative thinking). Tingkat ketiga pada
QCSS bersangkutan dengan macam pelaksanaan cara berpikir yang dituntut
oleh pertanyaan itu.
Selain berdasarkan QCSS, kualitas pertanyaan siswa dapat dilihat dari
dimensi proses kognitif berdasarkan Taksonomi Bloom yang direvisi
(Anderson & Krathwohl, 2001: 31) yaitu pengetahuan (C1), pemahaman
(C2), aplikasi (C3), analisis (C4), sintesis (C5), dan evaluasi (C6). Lebih jauh,
Brown (1991:124) membagi pertanyaan menjadi dua jenis yaitu pertanyaan
kognitif tingkat rendah (Low Order Question) dan pertanyaan kognitif tingkat
tinggi (High Order Question). Pertanyaan kognitif tingkat rendah mencakup
pertanyaan C1 sampai C3, sedangkan pertanyaan kognitif tingkat tinggi
mencakup pertanyaan C4 sampai C6. Selain dari dimensi kognitif,
Taksonomi Bloom juga dapat digunakan untuk mengetahui dimensi
pengetahuan siswa, antara lain pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
atau metakognitif.
Berdasarkan paparan di awal, dapat dikatakan keterampilan bertanya
erat kaitannya dengan aktivitas berpikir. Menurut Piaget (Dahar, 1996) setiap
individu mengalami tingkat-tingkat perkembangan berpikir. Periode pertama
dinamakan periode sensorik motorik (sekitar 0-2 tahun), kemudian periode
praoperasional (sekitar 2-7 tahun), selanjutnya periode operasional konkrit
(sekitar 7-11 tahun), dan terakhir periode operasional formal (sekitar 11-…).
Usia yang tertulis di belakang setiap tingkat hanya merupakan suatu
aproksimasi. Semua anak akan mengalami setiap tingkat dengan urutan yang
sama, tetapi dengan kecepatan yang berbeda. Setiap tahap perkembangan
3
Yeni Rahmadhani, 2013
Analisis Pertanyaan Siswa SMP Berdasarkan Tingkat Perkembangan Intelektual Dan Gender Pada Konsep Sistem Reproduksi
Berdasarkan tingkat perkembangan intelektual, siswa SMP
diperkirakan telah melampaui tahap sensori motorik dan praoperasional,
sehingga saat ini masih ada yang berada pada tahap operasi konkrit dan ada
pula yang telah memasuki tahap operasional formal. Pada tahap operasional
konkrit (7-11 tahun) kemampuan berpikir anak masih dalam bentuk konkrit,
belum mampu berpikir abstrak (Piaget & Inheler, 1958). Aktivitas
pembelajaran dengan memberikan pengalaman langsung sangat efektif
dibandingkan penjelasan guru dalam bentuk verbal. Tahap operasional formal
(11 tahun ke atas) ditandai dengan diperolehnya kemampuan untuk berpikir
secara abstrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari informasi
yang tersedia.
Selain dari segi tingkat perkembangan intelektual, siswa memiliki
perbedaan lain yang mempengaruhi pembelajaran, misalnya terkait dengan
gender. Siswa laki-laki dan perempuan memiliki karakteristik yang berbeda,
yang dibangun karena faktor fisiologis dan psikologis. Faktor fisiologis
berkenaan dengan kondisi fisik, panca indera, dan sebagainya. Sedangkan
faktor psikologis menyangkut minat, tingkat kecerdasan, bakat, motivasi, dan
kemampuan kognitifnya. Semua ini dapat mempengaruhi bagaimana proses
dan hasil belajar. (Purwanto, 2006: 107).
Konsep gender dapat ditinjau berdasarkan berbagai pendekatan,
diantaranya teori biologi. Khususnya, pendekatan ini menekankan bahwa
karakteristik biologi (jenis kelamin) adalah dasar dari perbedaan gender.
Fokus lain teori biologi mengenai gender adalah perbedaaan struktur dan
perkembangan otak (Wood, 1994: 39).
Perbedaan anatomis otak perempuan dan laki-laki terdapat di lobus
parietal bawah, hipotalamus, corpus callosum, dan lokasi bicara. Pada
laki-laki umumnya belahan otak kirinya lebih berkembang. Hal tersebut
berpengaruh pada kemampuan berpikir logis, abstrak dan analisis. Sedangkan
pada perempuan, belahan otak kanannya yang lebih berkembang sehingga
4
Yeni Rahmadhani, 2013
Analisis Pertanyaan Siswa SMP Berdasarkan Tingkat Perkembangan Intelektual Dan Gender Pada Konsep Sistem Reproduksi
dan imaginatif, holistik, berpikir intuitif dan beberapa kemampuan visual dan
spasial (Wood, 1994: 39).
Menurut Valanides (1999: 98) mengenai hasil tes kemampuan berpikir
logis (Test of Logical Tinking yang disingkat dengan TOLT) menunjukkan
bahwa siswa laki-laki lebih baik secara signifikan dibanding dengan siswa
perempuan. Data National Assessment of Educational Progress (NAEP)
tahun 1976-1990 (Haryanto, 1999) mengungkapkan bahwa prestasi belajar
anak laki-laki lebih baik dibandingkan lawan jenisnya. Hal ini belum terlihat
pada siswa berumur 9 tahun, namun sangat kentara pada siswa berumur 17
tahun.
Latar belakang pendidikan keluarga, ekonomi, sosial, pendidikan
dalam keluarga dan pengaruh lingkungan yang lain menjadi faktor yang dapat
mempengaruhi tingkat perkembangan berpikir siswa. Masalah gender tidak
dipungkiri pada kenyataannya bahwa secara umum terdapat perbedaan sosial
biologis antara perempuan dan laki-laki, dan perbedaan tersebut
mempengaruhi pembelajaran.
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Analisis Pertanyaan Siswa Pada Materi Sistem Reproduksi
Berdasarkan Tingkat Perkembangan Intelektual dan Gender.”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah : “Bagaimanakah profil pertanyaan siswa berdasarkan tingkat perkembangan intelektual dan gender pada konsep sistem
reproduksi?”
Untuk lebih memperjelas rumusan masalah dalam penelitian ini, maka
rumusan masalah tersebut dapat dijabarkan dalam pertanyaan penelitian
sebagai berikut:
1. Bagaimanakah profil tingkat perkembangan intelektual berdasarkan hasil
Test of Logical Thinking (TOLT) yang dimiliki siswa kelas IX SMPN 2
5
Yeni Rahmadhani, 2013
Analisis Pertanyaan Siswa SMP Berdasarkan Tingkat Perkembangan Intelektual Dan Gender Pada Konsep Sistem Reproduksi
2. Bagaimanakah perbedaan pertanyaan yang diajukan siswa dilihat dari hasil
pengelompokan berdasarkan The Question Category System for Science
(QCSS) dan Taksonomi Bloom pada setiap tingkat perkembangan
intelektual?
3. Bagaimanakah perbedaan pertanyaan yang diajukan siswa laki-laki dan
perempuan dilihat dari hasil pengelompokan berdasarkan The Question
Category System for Science (QCSS) dan Taksonomi Bloom pada konsep
sistem reproduksi?
4. Bagaimanakah isi pertanyaan siswa dikaitkan dengan konsep sistem
reproduksi?
C. Batasan Masalah
Agar penelitian yang dilakukan menjadi lebih terarah, maka penelitian
ini dibatasi pada masalah :
1. Proses kognitif yang diukur adalah tingkat perkembangan intelektual
menurut Piaget (operasional konkrit, transisi, dan operasional formal)
menggunakan Test of Logical Thinking (TOLT).
2. Pertanyaan yang diajukan siswa dikelompokan berdasarkan kategori The
Question Categories System for Science (QCSS) Tingkat I dan II, serta
Taksonomi Bloom yang telah direvisi.
3. Pertanyaan kemudian dikelompokan menjadi pertanyaan kognitif tingkat
rendah (Low Order Question) dan pertanyaan kognitif tingkat tinggi (High
Order Question).
4. Konsep yang ditanyakan siswa terkait sistem reproduksi manusia
merupakan konsep yang tertera dalam standar isi, SK, KD, dan buku ajar.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas, maka tujuan
penelitian umum penelitian ini adalah untuk mengetahui profil pertanyaan
6
Yeni Rahmadhani, 2013
Analisis Pertanyaan Siswa SMP Berdasarkan Tingkat Perkembangan Intelektual Dan Gender Pada Konsep Sistem Reproduksi
tujuan khusus penelitian ini diantaranya adalah untuk mendapatkan informasi
tentang:
1. Profil tingkat perkembangan intelektual siswa kelas IX SMPN 2 Bandung.
2. Profil pertanyaan yang diajukan siswa berdasarkan perbedaan tingkat
perkembangan intelektual.
3. Profil pertanyaan yang diajukan siswa berdasarkan perbedaan gender.
4. Isi pertanyaan siswa dikaitkan dengan konsep sistem reproduksi manusia.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi berbagai
pihak-pihak yang terkait.
1. Bagi guru dapat mengembangkan metode pengajaran sesuai dengan
tingkat perkembangan intelektual, keingintahuan dan ketertarikan siswa.
2. Bagi siswa, mempelajari sesuatu yang betul-betul ingin diketahuinya,
membuat iklim belajar akan lebih menyenangkan. Selain itu siswa dapat
mengetahui kemampuan diri sehingga percepatan dapat lebih maksimal
dilakukan.
3. Bagi peneliti lain, dapat digunakan referensi untuk mengembangkan
37
Yeni Rahmadhani, 2013
Analisis Pertanyaan Siswa SMP Berdasarkan Tingkat Perkembangan Intelektual Dan Gender Pada Konsep Sistem Reproduksi
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu penelitian yang
dilakukan untuk mengumpulkan informasi mengenai status gejala, penelitian
secara langsung dan mengadakan penelitian di lapangan. (Arikunto, 2006).
Penelitian ini dilakukan dengan cara menjaring pertanyaan siswa dalam
pembelajaran sistem reproduksi manusia, pengujian terhadap tingkat
perkembangan intelektual, dan analisis pertanyaan berdasarkan The Question
Category System for Science (QCSS) Tingkat I dan II, serta Taksonomi
Bloom yang telah direvisi dikelompokan berdasarkan tingkat perkembangan
intelektual dan gender.
B. Definisi Operasional
Dalam rangka menghindari kesalahfahaman dari judul yang
dikemukakan, maka diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah berikut di
bawah ini:
1. Kemampuan bertanya
Kemampuan bertanya yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
kemampuan bertanya yang tergambar pada pertanyaan yang diajukan
siswa. Pertanyaan dianalisis menurut tingkatan berdasarkan The Question
Category System for Science (QCSS) Tingkat I dan II serta Taksonomi
Bloom yang telah direvisi. Pertanyaan kemudian dikelompokkan lagi
menjadi dua, yaitu pertanyaan kognitif tingkat rendah (Low Order
Question) dan pertanyaan kognitif tingkat tinggi (High Order Question).
Pertanyaan kognitif tingkat rendah mencakup pertanyaan C1 sampai C3,
sedangkan pertanyaan kognitif tingkat tinggi mencakup pertanyaan C4
sampai C6.
2. Tingkat Perkembangan Intelektual
Tingkat perkembangan intelektual yang dimaksud adalah tingkat
38
Yeni Rahmadhani, 2013
Analisis Pertanyaan Siswa SMP Berdasarkan Tingkat Perkembangan Intelektual Dan Gender Pada Konsep Sistem Reproduksi
beberapa tingkat perkembangan intelektual, yaitu sensori motori, pra
operasional, operasional konkrit, dan operasional formal. Di antara setiap
fase terdapat masa peralihan atau dikenal dengan masa transisi. Tingkat
perkembangan intelektual menurut Piaget dapat diukur menggunakan Test
of Logical Thinking. Selain dapat mengukur perkembangan kemampuan
intelektual, TOLT dapat digunakan pula untuk menggambarkan
kemampuan penalaran sains siswa, namun dalam penelitian ini yang
digunakan hanya tingkat perkembangan intelektual saja.
3. Gender
Gender merupakan suatu konsep yang digunakan untuk
mengidentifikasi perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Secara
alamiah telah diketahui laki-laki dan perempuan memiliki struktur otak
yang berbeda (Wood, 1994: 39). Pertanyaan yang diajukan siswa laki-laki
dan perempuan dianalisis berdasarkan perkembangan kemampuan
intelektualnya.
C. Subjek Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri
kelas IX di SMP Negeri 2 Bandung tahun ajaran 2011/ 2012.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX-D SMP Negeri 2 Bandung tahun ajaran 2011/2012. Pengambilan sampel ini dilakukan dengan teknik purposive sampling, dengan pertimbangan penentuan kelas sampel didasarkan pada nilai rata-rata kelas yang tertinggi di banding kelas lainnya untuk mata pelajaran Biologi.
D. Instrumen Penelitian
39
Yeni Rahmadhani, 2013
Analisis Pertanyaan Siswa SMP Berdasarkan Tingkat Perkembangan Intelektual Dan Gender Pada Konsep Sistem Reproduksi
(soal 7 dan 8) dan kombinatorial (soal 9 dan 10). Selanjutnya hasil TOLT akan dianalisis dengan menghitung persentase setiap kategori tingkat perkembangan intelektualnya berdasarkan perolehan jumlah soal yang dijawab benar.
E. Prosedur Penelitian
Tahapan dalam penelitan ini meliputi tiga tahap yaitu tahap pertama merupakan tahap persiapan, tahap kedua merupakan tahap pelaksanaan, dan tahap ketiga analisis data.
1. Tahap Persiapan
a. Melakukan observasi awal di Sekolah Menengah Pertama tempat penelitian untuk memperoleh informasi tentang waktu pelaksanaan kegiatan belajar mengajar bab sistem reproduksi.
b. Menyampaikan rencana pengumpulan pertanyaan siswa di akhir pembelajaran bab sistem reproduksi dan pengukuran kemampuan penalaran siswa kepada guru mata pelajaran Biologi di sekolah tersebut. c. Menguji coba instumen penelitian di kelas yang berbeda.
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap ini merupakan tahap pengumpulan data. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan pertanyaan yang diajukan siswa serta pengukuran tingkat perkembangan intelektual siswa. Langkah-langkah pada tahapan ini adalah sebagai berikut :
a. Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar
Proses belajar mengajar dilaksanakan oleh guru yang mata pelajaran Biologi di sekolah tersebut. Peneliti memperhatikan proses pembelajaran untuk mendapatkan gambaran tentang konsep-konsep yang diajarkan oleh guru kepada siswa.
b. Melaksanakan TOLT
Tes dilaksanakan dengan tujuan untuk melihat tingkat perkembangan intelektual siswa.
c. Pengumpulan Pertanyaan Siswa
40
Yeni Rahmadhani, 2013
Analisis Pertanyaan Siswa SMP Berdasarkan Tingkat Perkembangan Intelektual Dan Gender Pada Konsep Sistem Reproduksi
Waktu untuk menuliskan pertanyaan dibatasi 10 menit, namun jumlah pertanyaan yang ingin mereka ajukan tidak dibatasi.
3. Tahap analisis data
a. Pengolahan data pertama dilakukan dengan mengklasifikasikan setiap
pertanyaan menggunakan QCSS dan Taksonomi Bloom, kemudian
dikelompokkan menjadi pertanyaan kognitif tingkat rendah dan tingkat
tinggi.
b. Pengolahan data kedua dilakukan secara kuantitatif, yaitu mengubah
data kualitatif menjadi bentuk grafik dan diagram pie untuk melihat
tingkat pertanyaan yang diajukan oleh siswa.
c. Isi pertanyaan siswa dibahas berdasarkan tingkat perkembangan
intelektual dan gendernya.
d. Interpretasi hasil pengolahan data. Semua data dianalisis dan
dihubungkan dengan literatur yang ada.
F. Analisis Data
1. TOLT digunakan untuk mengetahui tingkat perkembangan intelektual dan kemampuan penalaran sains siswa. Dari TOLT akan didapatkan data skor perolehan jumlah benar dari setiap soal yang dijawab siswa. Siswa yang menjawab benar 0-1 soal tergolong dalam kelompok tingkat perkembangan intelektual operasional konkrit. Siswa yang menjawab benar 2-3 soal tergolong dalam kelompok tingkat perkembangan intelektual transisi atau peralihan, sedangkan siswa yang mampu menjawab benar 4-10 soal tergolong telah memasuki tingkat perkembangan intelektual operasional formal. Data kemudian dihitung persentase untuk setiap kategori, dibuat tabelnya, kemudian diubah bentuknya ke dalam bentuk diagram.
2. Pertanyaan yang diajukan siswa diurutkan berdasarkan tingkat perkembangan
intelektual dan gendernya. Kemudian setiap pertanyaan dianalisis berdasarkan QCSS dan Taksonomi Bloom.
Bentuk penyajian data dapat dilihat seperti pada Tabel 4.4 untuk tingkat perkembangan intelektual dan Tabel 4.5 untuk gender.
G. Alur Penelitian
41
Yeni Rahmadhani, 2013
Analisis Pertanyaan Siswa SMP Berdasarkan Tingkat Perkembangan Intelektual Dan Gender Pada Konsep Sistem Reproduksi
Gambar 3.1 Alur Penelitian
Penentuan Sekolah Penelitian
Penentuan Kelas Penelitian
Observasi Kelas Penelitian
Pelaksanaan Penelitian
Identifikasi Jenis Pertanyaan berdasarkan
QCSS dan Taksonomi
Bloom Pengumpulan pertanyaan dari
siswa saat pembelajaran Uji Tingkat
Perkembangan Intelektual menggunakan
TOLT
Perizinan
Data berupa informasi tingkat
perkembangan intelektual siswa
Data berupa pertanyaan siswa
Pengolahan data dan pembahasan
71
Yeni Rahmadhani, 2013
Analisis Pertanyaan Siswa SMP Berdasarkan Tingkat Perkembangan Intelektual Dan Gender Pada Konsep Sistem Reproduksi
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan dalam penelitian ini, pertanyaan penelitian yang dikemukakan pada bab I dapat dijawab.
Tingkat perkembangan intelektual siswa SMP 2 Bandung yang menjadi kelas penelitian didominasi oleh tingkat perkembangan intelektual operasional formal. Urutan kedua merupakan kelompok transisi, dan urutan ketiga merupakan kelompok operasional konkrit.
Pertanyaan yang diajukan siswa berdasarkan Taksonomi Bloom pada setiap tingkat perkembangan intelektual didominasi oleh pertanyaan pemahaman (C2) yang tergolong pertanyaan kognitif tingkat rendah, serta dimensi pengetahuan konseptual, sedangkan berdasarkan QCSS pertanyaan yang diajukan siswa kebanyakan merupakan pertanyaan tertutup dan pertanyaan konvergen yang hanya menghendaki jawaban singkat dan pasti.
Siswa laki-laki lebih unggul dalam beberapa kategori, diantaranya
lebih banyak memunculkan pertanyaan analisis (C4) dan pertanyaan terbuka
atau divergen. Siswa perempuan lebih banyak menanyakan pertanyaan
tertutup, ingatan kognitif, dan C1. Selebihnya siswa laki-laki dan perempuan
sama, misalnya dominansi pertanyaan merupakan pertanyaan memahami
(C2) dan dimensi pengetahuan konseptual.
Dilihat dari isi pertanyaan, secara keseluruhan tiga konsep besar sistem reproduksi manusia dimunculkan siswa, yaitu tentang sistem reproduksi pria, sistem reproduksi wanita, dan kelainan atau penyakit pada sistem reproduksi
manusia. Pertanyaan yang paling banyak diajukan siswa tentang sistem
reproduksi pria adalah tentang sperma, testis, dan penis. Pertanyaan yang
paling banyak diajkan siswa tentang sistem reproduksi wanita adalah
tentang vagina, kelenjar payudara, rahim, menstruasi, kehamilan,
perkembangan embrio, dan persalinan. Pertanyaan tentang kelainan klinik
seputar penyebab suatu penyakit dan cara penyembuhannya.
72
Yeni Rahmadhani, 2013
Analisis Pertanyaan Siswa SMP Berdasarkan Tingkat Perkembangan Intelektual Dan Gender Pada Konsep Sistem Reproduksi
pertanyaan tentang fenomena yang sering mereka temukan sehari-hari,
sedangkan pertanyaan tentang struktur sama sekali tidak diajukan.
B. Rekomendasi
Berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh dari penelitian ini, maka penulis menyarankan :
1. Guru hendaknya dapat merancang dan menerapkan strategi pembelajaran
yang dapat mendukung proses perkembangan berpikir siswa sekaligus mengakomadasi berbagai pola dan tahapan berpikirnya.
2. Guru dapat membuat variasi dalam proses pembelajaran yang dapat
melatih siswa berpikir dan bertanya ke arah jenjang kognitif tingkat tinggi.
3. Peneliti lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar pengembangan
73
Yeni Rahmadhani, 2013
Analisis Pertanyaan Siswa SMP Berdasarkan Tingkat Perkembangan Intelektual Dan Gender Pada Konsep Sistem Reproduksi
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, L.W & Krathwohl, D.R (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching,
and Assessing. New York: Addison Wesley Logman, Inc.
Arifin, Mulyati, et.al. (2000). Strategi Belajar Mengajar Kimia. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Arikunto, S.(2006). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Pratik (Edisi revisi VI). Jakarta: Rhineka cipta.
Baron, R.A & Byrne, D. (2004). Psikologi Sosial Edisi Kesepuluh Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Blosser, P. E. (2000). How to Ask The Right Questions. The National Science Teachers Association. 3-5.
Brown, G.A. (1975). Microteaching. London: Methuen.
Dahar, R. W. (1996). Teori-teori Belajar. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Dalyono, M. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Dillon, J. T. 1988. The remedial status of student questioning. Journal of
Curriculum Studies. 20(3), 197-210.
Ennis, R.H. (1985). Goal for a Critical Thinking Curruculum in A.L Costa (ed) Develoving Minds A Resource Book for Teacher Thinking Alexandria: ASCD, 55-56.
Harlen, W. (1992). The Teaching of Science, London: David Futton Publishers.
Haryanto, Z. (1999). Analisis Pola Pikir, Kemampuan Membaca Ilmiah, dan
Prestasi Belajar Fisika ditinjau dari Aspek Jenis Kelamin. Tesis
Magister PSS UPI: Tidak diterbitkan.
Kurnadi, A. K. (2011). Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI.
Jensen, E. (2008). Brain Based Learning Pembelajaran Berbasis Kemampuan
Otak Cara Baru Dalam Pengajaran dan pelatihan. Yogyakarta : Pustaka
74
Yeni Rahmadhani, 2013
Analisis Pertanyaan Siswa SMP Berdasarkan Tingkat Perkembangan Intelektual Dan Gender Pada Konsep Sistem Reproduksi
Mujidin, A. (2007). Kajian Kemampuan Bertanya Siswa dalam Pembelajaran
Berbasis Problem Solving pada Materi Pencemaran Air di Kelas X-6 SMAN 23 Bandung. Skripsi Sarjana pada FPMIPA UPI BANDUNG: tidak
diterbitkan.
Nasution, S. (2009). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Pease, A. & Pease, B. (2008). Why Men Don’t Listen and Women Can't Read Maps: Mengungkap Perbedaan Pikiran Pria dan Wanita Agar Sukses Membina Hubungan. Jakarta: Cahaya Insan Suci.
Piaget, J & Inheler, B. (1958). The Growth Of Logical Thinking From Childhood
To Adolescence. New York : Basic Book, Inc.Publishers.
Rahayu, E. 2001. Keterampilan siswa SMU dalam mengajukan pertanyaan
tertulis pada konsep alat indera. Skripsi Jurusan Pendidikan Biologi
FPMIPA UPI: Tidak diterbitkan.
Rustaman, Nuryani. (2005). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: Universitas Negeri Malang.
Subiyanto. (1988). Pendidikan IPA. Jakarta: Depdikbud
Syamsuri, Istamar. et.al. (2004). IPA Biologi untuk SMP Kelas IX. Malang : Erlangga.
Valanides, N.C. (1996). “Formal Reasoning and Science Teaching”. School Science and Mathematics.(96). (2). 99-107.
Valanides, N (1999). “Formal Reasoning Performance of Higher Secondary School Student: Theoretical and Educational Implication”. Europan Journal of Psychology of Education. (14), 109-127.
Widodo, A. (2006). Profil Pertanyaan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Sains.
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran. 4 (2), 139-148.