• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

60 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Obyek Penelitian 1. Profil SMP IT Assa’idiyah Kudus

SMP IT Assa’idiyah merupakan salah satu jenjang pendidikan di yayasan Assa’idiyah. Yayasan Assa’idiyah ini berdiri pada 12 Juli 1996 dan terletak di desa Kirig kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus. Adapun jenjang pendidikan meliputi;

MADIN, SMP IT, SMK, MA, dan Pondok pesantren Assa’idiyah. Selain itu yayasan assa’idiyah juga mempunyai LPK Suryasari dan tempat praktek, koperasi pondok pesantren, panti asuhan untuk yatim piatu dan dhu’afa, serta bengkel elektronik, komputer dan perakit robot.1

Awal mula berdirinya SMP IT Assa’idiyah yaitu pada tahun 2003. Pendirinya KH.Noor Sa’id dan segenap pengurus yayasan Assa’idiyah, hingga pada akhirnya memperoleh ijin operasional pada tahun 2004 dengan nomor 421/1854.3/14.05/2004. Setelah itu diadakan rapat dengan hasil rapat berupa penerapan kepala SMP IT Assa’idiyah kepada sekretaris yayasan dan perubahan nama yang awalnya SMP IT Al-Suryaawy menjadi SMP IT Assa’idiyah untuk mempertegas jati diri dan identitas lembaga pendidikan.

2. Lokasi SMP IT Assa’idiyah Kudus

SMP IT Assa’idiyah kudus berlokasi di Jalan Mbah Hamzah Krapyak Kirig Kudus, dengan batasan wilayah yaitu sebagai berikut:2

a. SMP IT Assa’idiyah Kudus berada disebelah Selatan dari Desa Mejobo

b. SMP IT Assa’idiyah Kudus berada disebelah Barat dari Desa Temulus

c. SMP IT Assa’idiyah Kudus berada disebelah Timur dari Desa Payaman

d. SMP IT Assa’idiyah Kudus berada disebelah Utara Desa Karangrowo

3. Struktur Organisasi SMP IT Assa’idiyyah Kudus.

Berikut ini merupakan struktur organisasi SMP IT Assa’idiyah Kudus yaitu sebagai berikut:3

1 Dokumentasi, Profil SMP IT Assa’idiyah Kudus

2 Dokumentasi, Lokasi SMP IT Assa’idiyah Kudus

3 Dokumentasi, Struktut Organisasi SMP IT Assa’idiyah Kudus

(2)

61

a. Pimpinan : H. Susanto, S.Pd.I., M.Pd b. Waka Kurikulum : Hermawan Prasetyo, S.Pd.I c. Waka Kesiswaan : Nur Hafidzin, S.Pd.I d. Waka Humas : Nor Zusriyah, S.Pd e. Waka Sarpras : Abdul Ghofur, S.Pd.I f. Guru

g. Tata Usaha

4. Keadaan Guru dan Siswa SMP IT Assa’idiyyah Kudus

Sebagian besar guru di SMP IT Assa’idiyyah Kudus berstatus Guru swasta. Guru yang mengajar di SMP IT Assa’idiyyah Kudus ini dipersyaratkan benar-benar mampu menguasai materi yang disampaikan dengan tidak memandang lulusan manapun, serta memberikan kontribusi kepada peserta didik SMP IT Assa’idiyyah Kudus. Jumlah Guru di SMP IT Assa’idiyyah Kudus ini ada 23 orang yang di dominasi lulusan strata 1 dan strata 2 dan mengajar sesuai dengan bidangnya masing-masing.4

Dalam dunia pendidikan siswa merupakan faktor yang sangat penting, karena tanpa siswa proses kegiatan belajar tidak akan pernah berjalan. Siswa sangat menentukan jalannya suatu lembaga pendidikan di mana proses belajar mengajar akan berlangsung. Adapun keadaan peserta didik di SMP IT Assa’idiyyah Kudus pada Tahun Pelajaran 2020/2021 sejumlah 487 orang. Peserta didik terdiri dari 2 Kelas, Reguler dan Unggulan. Kelas VII 5 kelas, kelas VIII 5 kelas dan kelas IX 4 kelas, jadi jumlah keseluruhan 14 kelas. Baik kelas VII, VIII, maupun kelas IX masing masing ada 1 kelas Unggulan dengan jumlah siswa 96 orang.5

B. Deskripsi Data

1. Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah

a. Kemampuan pimpinan dalam menerapkan visi dn misi sekolah.

Pada setiap organisasi terdapat visi dan misi yang digunakan sebagai pijakan dalam membentuk perencanaan dan pelaksanaan program. Hal ini juga diberlakukan di SMP IT Assa’idiyah Kudus. Pada pembuatan visi dan misi melibatkan berbagai bidang pada kerangka orgnisasi, Tujuannya supaya seluruh bidang menjalankan perannya

4 Dokumentasi, Data Guru di SMP IT Assa’idiyah Kudus

5 Dokumentasi, Data Siswa di SMP IT Assa’idiyah Kudus

(3)

62

masing-masing yang mendukung visi dan misi yaang telah diputuskan bersama.

Susanto menjelaskan mengenai penerapan visi dan misi yang melibatkan berbagai bidang, yaitu sebagai berikut:

6

“Musyawarah dengan tim penyusun visi dan misi sekolah sangat diperlukan agar dapat dilaksanakan dan tidak hanya sekedar menjadi pajangan semata. Terdapat langkah lanjutan berupa rapat rutin dengan menghadirkan seluruh warga sekolah baik guru maupun karyawan guna mengetahui penerapaan visi dan misi sekolah. Penerapan visi misi tersebut juga dengan mempertimbangkan keadaan siswa, maaupun masalah- masalah yang datang dari pendidik termasuk media pendidikan yang dibutuhkan oleh tenaga pendidik.

Apabila terdapat permasalahan yang tidak mudah untuk dipecahkan maka akan ditampung dan ditangani dengan cara bertahap dan didiskusikan dengan para pimpinan.”

Hal tersebut diperjelas dengan pernyataan daari Hafidzin, yaitu sebagai berikut:7

“Seluruh bidang jelas dilibatkaan dalam penyusunan visi misi. Secara keseluruhan bidang yang dilibatkan tergabung dalam RKM (Rencana Kerja Sekolah) yang terdiri dari Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah dan juga tenagaa pendidik. Setiap bidang memiliki peran terhadap branding pada potensi sekolah. Namun senelumnya melakukan analisa dengan memberikan pertaanyaan SWOT padaa kelebihan dan kelemahan sekolah. Pada akhirnyaa terbentuklah visi misi sekolah yang akan diterapkaan selama 4 tahun kedepan.”

Disini tenaga pendidik, tenaga kependidikan dan guru kegiaatan ekstraakurikuler dipersilahkan untuk dapat menyampaikan keinginan atau harapan pada mutu SMP IT Assaa’idiyah Kudus. Tujuan penyampaian harapan karena akan digunakan kepala sekolah dalam menyusun visi misi sekolah.

Hafidzin menguatkan pernyataan diatas melalui perkataan berikut: 8

6 Susanto, wawancara dengan peneliti pada 20 November 2021

7 Hafidzin, wawancara dengan peneliti pada 20 November 2021

8 Hafidzin, wawancara dengan peneliti pada 20 November 2021

(4)

63

“Kepala sekolah membentuk tim penyusun visi misi sekolah, sementara kami hanya memberi ide melalui harapan aapa saja yang ingin kita wujudkan dalam peningkatan mutu di SMP IT Assa’idiyah Kudus. Hal tersebut kemudian dipertimbangkan untuk dijadikan visi dan misi sekolah.”

Delapan standar mutu pendidikan yang adaa pada RKM dikembangan sehingga dapat meningkatkan mutu pengelolaan pendidikan. Hermawan memberikan pernyatan yang sama dengan hal tersebut, yaitu:9

“Hasil dari Musyawarah seluruh tim pengembangan kurikulum diwujudkan dalam visi dan misi sekolah.

Maka dari itu diperlukan penataan pada tim pengembang kurikulum karena memiliki tugas dalam mengembangkan kedelapan standar mutu pendidikan yang terkandung dalam RKM. Ketika visi dan misi telah dianggap layak, maka untuk selanjutnya diturunkan menjadi tujuan pendidikan sekolah yang hendak dicapai.”

Visi dan Misi yang telah terbentuk pada akhirnya ditanamkan pada kegiatan sehari-hari. Perlu peran kepala sekolah sebagai teladan dalam menerapkaan visi dan misi sehinga secara tidak langsung tingkah laku kepala sekolah ketika menerapkan visi menjadi ajakan tersendiri pada warga sekolaah.

Selama pengamatan diketahui, kepala sekolah menerapkan pada diri sendiri visi dan misi sebagai langkah pembiasaan sekaligus teladan pada seluruh warga sekolah.

Hal ini tercermin pada saat kepala sekolah datang lebih awal setiap hari dan stan di depan gerbang masuk untuk menyambut tenaga pendidik, maupun peserta didik yang baru tiba dan berjabat tangan.

Susanto selaku kepala sekolah menjelaskan lebih lanjut terkait penerapan keteladanan tersebut yaitu sebagai berikut: 10

“Setiap pagi hari saya menyempatkan diri untuk bersalaman dengan tenaga pendidik maupun tenaga pendidikan yang baru tiba di sekolah. Adapun bagi yang belum bertemu saya biasanya saya temui di ruang guru

9 Hermawan, wawancara dengan peneliti pada 27 November 2021

10 Susanto, wawancara dengan peneliti pada 20 November 2021

(5)

64

maupun ruang TU pada jam istirahat sekolah. Meskipun terkesan sederhana namun pembiasaan tersebut saya rasakan akan tercipta ikatan batin diantara kami sehingga lebih mudah dalam menerapkan visi dan misi sekolaah tanpa ada rasa keterpaksaan.”

Ghofur memperjelas gaya kepemimpinan dari kepala sekolah melalui pernyaataannya yaitu sebagai berikut: 11

“Bapak kepala sekolah itu orangnya baik dan rendah hati serta disiplin. Sayaa katakan demikian karena beliau ini tidak pernah sungkan untuk mengajak guru maupun karyawan sekolah yang kedudukannya dibawah beliau untuk berjabat tangan. Selain itu beliau selalau datang kesekolah lebih awal. Itu yang membuat kami sungkan jika datang terlambat. Yang buat saya makin kagum itu ketika ada program dan permasalahan dipendanaan beliau mencarikan jalan keluar sehingga program tersebut tetap berjalan sesuai rencana awal.”

Zusriyah membenarkan pendapat diatas dengan pernyataan sebagai berikut:12

“Beliau menjadi panutan karena keseharianya telaah menerapkan visi dan misi yang ada. Contohnya setiap hari beliau sholat dhuha dan hal tersebut kemudian dicontoh oleh para guru maupun karyawan saaat tida memiliki jam mengajar. Beliau memang mempunyai komitmen yang tinggi dalam mengangkat mutu sekolah.”

Hafidzin memperkuat pernyataan dari Zusriyah dengan menyampaikan: 13

“Misalnya dalam pelaksanaan visi santun, cerdas dan kompetitif. Kepala sekolah turut terlibat secara langsung daalam setiaap program kegiatan sekolah, seperti sholat berjamaah dengan seluruh warga sekolah, mengikuti bakti sosial satuan petugas covid 19, beliau juga peduli terhadap tata kelola lingkungan saat diadakannya adiwiyata.”

Kesuksesan dari ditetapkannya visi dan misi sekolah tidak hanya dari tanggungjawab kepala sekolah, melainkan juga dari sikap keteladanan, sikap tenaga pendidik dan tenaga

11 Ghofur, wawancara dengan peneliti pada 30 Desember 2021

12 Zusriyah, wawancara dengan peneliti pada 30 Desember 2021

13 Hafidzin, wawancara dengan peneliti pada 20 November 2021

(6)

65

kependidikan yang juga menjadi contoh bagi peserta didik.

Lingkungan yang mendukung juga merupakan faktor terpenting bagi kesuksesan visi dan misi sekolah.

Susanto memberikan pernyataan mengeni contoh yang beliau berikan kepada pesert didik yaitu: 14

“Pembiasaan yang saya lakukan setiap hari sebelum menasehati tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan agar dapat dicontoh oleh peserta didik, maka saya terapkan kepaada diri saya terlebih dahulu.

Contohnyaa sifat sopan santun yang sayaa terapkan pada kehidupan sehari-hari kepada semua orang tanpa terkecuali. Setelah itu maka tanpa saya suruh tenaga pendidik maaupun tenaga kependidikan akan menerapkan hal yang sama pada diri mereka masing- masing, sehingga peserta didik akan mendapatkan sosok figur tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan yang ramah dan memiliki sopan santun.”

Adib menjelaskan yang tidak jauh berbeda dengan statement diatas yaitu: 15

“Kepala sekolah sering kali mengingatkan kepada pendidik maupun tenaga kependidikan untuk selalu menjalankan tugas masing-masing secara profesional.

Bahkan beliau secara sukarela memberikn contoh keteladanan yang dapat ditiru oleh bawahannya.

Contohnya menerapkan 5S yaitu; senyum, salam, sapa, sopan dan santun. Hal tersebut merupakan contoh keteladanan yang harus diterapkan oelh tenaga pendidik kepda peserta didik, tujuannya visi santun, kreatif, cerdas, dan kompetitif tercapai.”

Hafidzin memperkuat pernyataan diatas, yaitu: 16

“Keseluruhan kegiatan yang memiliki hubungan dengan siswa merupakan tanggung jawab saya, selaku wakil kepala bidang kesiswaan.Khususnya pada kegiatan ekstrakurikuler saya selalu mengupayakan agar siswa diberikan wadah yang sesuai dengaan bakat yang dimilikinya sehingga ketika bakat itu diasah secara terus menerus maka dapat menghasilkan prestasi, misalnya;

SMP IT assa’idiyah Kudus memiliki jadwal kegiatan

14 Susanto, wawancara dengan peneliti pada 20 November 2021

15 Adib, wawancara dengan peneliti pada 27 November 2021

16 Hafidzin, wawancara dengan peneliti pada 20 November 2021

(7)

66

ekstrakurikuler berupa pramuka, olahraga, maupun seni.

Sehingga siswa yang memiliki minat dan bakat dikelompokkan agar dapat mengikuti ekstrakurikuler tersebut dan dapat mengikuti perlombaan baik pada daerah, wilayah, se-Indonesia dan mancanegara. Cara seperti ini juga berlaku pada siswa yang mempunyai kelebihan dibidang kognitif, seperti kecerdasan matematika akan diikutkan olimpiade matematika.”

Program sekolah merupakan upaya kepala sekolah selaku pimpinan agar dapat menerapkan visi dan misi sekolah. Sehingga kualitas pengelolaan pendidikan dapat meningkat, adapun program sekolah disesuaikan dengan keadaan dan kemampun siswa, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.

Susanto menjelaskan mengenai upaya yang dilakukan agar dapat meningkatkan mutu SMP IT Assa’idiyah Kudus yaitu: 17

“Ada waktu tambahan khusus kelas IX dengan tujuan adanya peningkatan kognitif. Selain itu bagi para siswa yang memiliki kelebihan intelegensi kami berikan kelas khusus dengan pendampingan yang maksimal atau kelas unggulan. Selain itu kami juga menyelenggarakan program olimpiade pada pelajaran eksak. Dan bagi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan diberikan pembinaan disesuaikan dengan kompetensi yang dimiliki khususnya pada bidang IPTEK.”

Hermawan sependapat dengan pernyataan di atas, beliau menyampaikan: 18

“Pembuatan program disesuaikan dengan visi misi sekolah dalam upaya peningkatan mutu, yaitu; santun, kreatif, cerdas dan kompetitif. Untuk menuju santun ini adalah bagaimana pembelajarannya mengarah pada religiusnya. Misalnya; adanya program tahfidz maupun qiro’atul qutub. Untuk ekstra kurikuler ada kegiatan khotmil Qur’an. Pada kegiatan ekstra kurikulernya, sebelumnya harus mengikuti sholat dhuhur berjama’ah.

Kemudian di saat istirahat sholat dhuha. Untuk IPTEK kita latih di dalam literasi. Untuk akhlakul karimah ada pembiasaan untuk menghormati yang lebih tua.”

17 Susanto, wawancara dengan peneliti pada 20 November 2021

18 Hermawan, wawancara dengan peneliti pada 27 November 2021

(8)

67

Sarana prasarana sekolah juga sebagai pendukung agar terciptanya visi dan misi sekolah. Dengan adanya sarana dan prasarana yang memadai kebutuhan fasilitas pembelajaran dapat terpenuhi. Ghofur memberikan pernyataan yaitu; 19

“Pengembangan dapat terjadi apabila faktor pendukung berupa fasilitas yang dibutuhkan oleh guru, karyawan, maupun siswa terpenuhi. Contohnya; fasilitas pembelajaran multimedia menggunakan LCD dan proyektor, laboratorium komputer, laboratorium IPA maupun laboratorium agama atau musholla. Semakin terpenuhinya fasilitas maka mutu pendidikan akan semakin meningkat.”

Beliau juga menambahkan; 20

“Pembiayaan sangat diperlukan dalam setiap program sekolah maupun fasilitas yang dipergunakan. Kalau saya pribadi sangat mendukung pengeluaran pembiayaan untuk meingkatkan mutu pendidikan. Pada bulan Januari hingga bulan maret terdapaat berbagai biaya yang dikeluarkan guna menutup pembiayaan program sekolah dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.”

Berdasarkan hasil temuan di atas, kepala sekolah memiliki kemampuan menerapkan visi dan misi dengan tujuan peningkatan mutu pengelolaan pendidikan di SMP IT Assa’idiyah Kudus. Hal ini berawal dari ketika pembuatan visi dan misi sekolah berdasarkan delapan standart mutu pendidikan, mulai dari penerapan pembiasaan pada diri sendiri dan penerapan nilai keteladanan, pemenuhan fasilitas terhadap setiap program sekolah disesuaikan dengan visi dan misi sekolah.

b. Kemampuan kepala sekolah dalam memotivasi dan menginspirasi.

Kebijakan merupakan bentuk dari pemberian motivasi yang menginspirasi oleh kepala sekolah. Pemberian kebijakan dari kepala sekolah untuk guru dan karyawan mempunyai pengaruh pada motivasi kerja. Kebijakan yang diberikan mencerminkan penciptaan pengelolaan kualitas pendidikan sekolah.

19 Ghofur, wawancara dengan peneliti pada 30 Desember 2021

20 Ghofur, wawancara dengan peneliti pada 30 Desember 2021

(9)

68

Pendapat Susanto mengenai upaya menghadirkan sikap warga sekolah yang baik yaitu: 21

“Kami terus berusaha untuk menerapkan kesadaran akan tanggung jawab. Disamping itu adanya peraturan sekolah wajib ditaati seluruh warga sekolah dan adanya program sekolah yang mempunyai hubungan erat dalam meningkatkan mutu pendidikan.”

Hafidzin menegaskan pernyataan di atas yaitu: 22

“Bapak kepala sekolah selalu memberikan wejangan kepada pendidik maupun tenaga kependidikan agar menyadari tugas dan dan tanggung jawab masing- masing bagian sehingga dengan cara tersebut maka adanya motivasi pada diri setiap warga sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan.”

Ghofur juga memberikan informasi yaitu: 23

“Pada setiap agenda rapat, pasti memberikan saran- saran pada rencana kegiatan sekolah sehingga dapat melaksanakan dengan lancar. Beliau tidak pernah mendekte guru maupun karyawan untuk berbuat apa yang beliau mau, justru beliau mempersilahkan ide baru yang dilontarkan bawahan untuk kemajuan sekolah.

Sehingga setiap komponen menyadari tanggung jawab masing-masing.”

Perlu adanya tahapan-tahapan yang dibutuhkan agar tercapainya tujuan. Begitu pula dalam meningkatkaan mutu pengelolaan pendidikan di SMP IT Assa’idiyah Kudus.

Kepala sekolah perlu memberikan motivasi yang menginspirasi kepada tenaga pendidik dan tenaga kependidikan agar tujuan meningkatkan mutu pendidikan dapat tercapai.

Susanto berpendapat: 24

“Kami selalu berusaha untuk sesuai antara kata dan perbuatan. Maknanya jika saya mewajibjkan guru dan karyawan serta para siswa untuk disiplin masuk ke sekolah setiap pagi sebelum jam 07.00 WIB maka saya juga akan berusaha datang lebih awal. Dengan cara itu maka akan adanya pemahaman bahwa seluruh warga

21 Susanto, wawancara dengan peneliti pada 20 November 2021

22 Hafidzin, wawancara dengan peneliti pada 20 November 2021

23 Ghofur, wawancara dengan peneliti pada 30 Desember 2021

24 Susanto, wawancara dengan peneliti pada 20 November 2021

(10)

69

sekolah tidak peduli jabatannya sebagai apa, memiliki tanggung jawab yang sama untuk memajukan sekolah melalui peningkatan mutu pendidikan.”

Hermawan memperkuat pernyataan di atas dengan menyatakan: 25

“Bapak kepala sekolah selalu berupaya untuk menyesuaikan di mana beliau berada. Misalnya saat beliau dimohon untuk menjadi pembina pada acara MOGD, beliau dengan senang hati bersedia untuk memberikan wejangan pada siswa. Selain itu ketika ada bawahannya yang memiliki permasalahan, beliau siap mendengarkan dan memberikan masukan supaya masalah tersebut dapat teratasi dengan baik.”

Hafidzin juga memaparkan mengenai kepala sekolah yang mendukung kegiatan sekolah yaitu: 26

“Sesibuk apapun bapak kepala sekolah, beliau tetap berusaha untuk hadir di tengah kegiatan OSIS. Beliau jugaa selalu siap jika diminta untuk sambutan pada acara MATSAMA maupun LDK. Beliau juga mau membantu ketika ada permasalahan kegiatan OSIS.

Bagi siswa perilaku beliau menjadi sumber inspirasi untuk mengedepankan rasa tanggung jawab ini.”

Pernyatan itu diperkuat lagi dengan pernyataan Hermawan, sebagai berikut: 27

“Kepala sekolah selalu memberikan kontrol terhadap bidang-bidang yang ada. Memberikan pengawasan sekaligus bimbingan dalam memecahkan masalah yang dihadapi oleh bidang-bidang tersebut. Misalnya; dalam bidang keagamaan kepala sekolah menanyakan bagaimana perkembangannya, masalah apa yang terjadi, bagaimana kekurangaan dan kelebihaan dari setiap program dan lain sebagainya. Dengan cara ini, maka setiap bidang yang ada pada sekolah akan berusaha meningkatkan motivasinya.”

Motivasi yang disalurkan oleh kepala sekola kepada tenaga pendidik, tenaga kependidikan maupun siswa

25 Hermawan, wawancara dengan peneliti pada 27 November 2021

26 Hafidzin, wawancara dengan peneliti pada 20 November 2021

27 Hermawan, wawancara dengan peneliti pada 27 November 2021

(11)

70

memiliki dampak positif. Hal ini dapat terlihat pada kemajuan sikap maupun kinerja kearah yang lebih baik.

Sebagaimana disampaikan oleh Susanto berikut ini:

28

“Guru dan karyawan yang notabennya kurang baik maka dengan sendirinyaa ia berubah menjadi baik.

Bahkan menjadi jauh lebih baik. Tetapi itu semua membutuhkan waktu yang lama dan membutuhkan pendekatan emosional.”

Sejalan dengan hal diatas, hermawan memberikan pernyataan sebagai berikut: 29

“Saya selaku waka kurikulum mengemban amanah untuk mengawal guru dan karyawan. Dalam hal ini, saya berusaha datang lebih awal dan menyalakan komputer setiap bel sekolah berbunyi. Besar harapan saya jika suatu ketika saya tidak berada di lokasi sekolah tetap ada guru yang menggantikan untuk menghidupkan komputer.”

Pada setiap kebijakan kepala sekolah disertai dengan motivasi kepada tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan motivasi berbentuk lisan maupun tulisan yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.

Melalui pengamatan, dapat diketahui bahwa kepala sekolah selalu menyampaikan nasehat-nasehat bernuansa islami untuk tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan melalui kisah shabat Rasulullah SAW yaitu khalifah Ali bin Abi Thalib yang memegang janji setia untuk melindungi Rasulullah SAW dengan cara menggantikan tidur di ranjang dengan sekujur tubuh ditutup oleh selimut meskipun beliau tahu konsekuensinya beliau bisa dibunuh oleh kafir quraisy.

Kisah tersebut diperdengarkan sebelum rapat dimulai.

Hasil dari pengamatan tersebut sesuai dengan pendapat Zusriyah yaitu: 30

“Kepala sekolah memberikan dorongan nilai spiritual melalui kisah tauladan sahabat nabi sebelum rapat dimulai dan saat break rapat beliau bercengkrama

28 Susanto, wawancara dengan peneliti pada 20 November 2021

29 Hermawan, wawancara dengan peneliti pada 27 November 2021

30 Zusriyah, wawancara dengan peneliti pada 30 Desember 2021

(12)

71

dengan bawahannya. Hal tersebut dapat meningkatkan kinerja.”

Adib menjelaskan mengenai semboyan kepala sekolah, yaitu: 31

“Bapak kepala sekolah memiliki pedoman ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karso, tut wuri handayani. Maknanya beliau sebagai pemimpin menjadi contoh yang baik di depan bawahannya, yaitu dengan disiplin datang ke sekolah tepat waktu. Selain itu beliau selalu mengingatkan kepada para guru maupun karyawan untuk melengkapi administrasi sekolah sehingga dapat direkomendasikan di kemudian hari mengenai kenaikan gaji maupun kenaikan jabatan.”

Hermawan mengutarakan motivasi yang diberikan oleh kepala sekolah yaitu : 32

“Saya merasa dihargai ketika bapak kepala sekolah memberikan ucapan selamat didepan rekan-rekan saat rapat umum. Selain itu, saya juga merasa dengaan hal itu akan muncul semangat kerja teman-teman baik guru maupun karyawan untuk meningkatkan prestasi.”

Khafidzin juga menyampaikan: 33

“Evaluasi dilakukan oleh pimpinan bisa seminggu dua kali pada kinerja pendidik maupun tenaga kependidikan secara bergiliran. Tujuan beliau melakukan evaluasi agar tahu permasalahan dilapangan dan segera menyelsaikannya.”

Melalui pernyataan diatas, maka pimpinan sekolah telah menjadi pemimpin yang tidak hanya memerintah, namun juga memonitoring, mengarahkan, dan menjadikan diri sendiri contoh teladan baagi anak buahnya.

c. Kemampuan kepala sekolah dalam mengembangkan ide kreatif

Ide kreatif yang dikembangkan oleh kepala sekolah merupakan ide dari dirinya sendiri maupun ide anggota yang disampaikan oleh anak buahnya. Tentunya ide yang dikembangkan harus sesuai dengan tata tertib sekolah dan tujuan sekolah. Selain itu, bukti pengembangan ide kretif yaitu terselesaikannya permasalahan.

31 Adib, wawancara dengan peneliti pada 27 November 2021

32 Hermawan, wawancara dengan peneliti pada 27 November 2021

33 Hafidzin, wawancara dengan peneliti pada 20 November 2021

(13)

72

Susanto berpendapat mengenai penyelesaian masalah: 34

“Permasalahan yang diselesaikan secara bersama merupakan masalah yang cenderung berat sehingga diketahui oleh pimpinan. Sedangkan pada masalah yang cenderung ringan dapat diselesaikan oleh wakil kepala dan guru.”

Ghofur juga menambahkan: 35

“Permasalahan besar biasanya diselesaikan melalui rapat pimpinan yang dihadiri oleh pimpinan, wakil kepala sekolah, direktur unggulan dilakukan minimal dua jam dengan pembahasan permasalahan yang dihadapi secara bergantian. Hasil rapat kemudian diumumkan saat rapat umum untuk disepakati bersama.”

Zusriyah menyatakan tentang musyawarah sebagai bentuk penyelesaian masalah yaitu: 36

“Pimpinan selalu memusyawarahkan sebelum dijadikan ketetapan mulai dari musyawarah pimpinan hingga musyawarah hasil rapat pimpinan saat rapat umum.”

Sekolah dapat maju apabilaa pemimpin maau menerima kritik dan saran. Susanto berpendapat terkait kritik dan saran yang diberikan warga sekolah yaitu: 37

“Apabila warga sekolah sudah menyampaikaan kritik daan saran saya sangat senang dan saya tampung masukannya untuk dipertimbangkan. Hal ini artinya adanya kepedulian untuk sama-sama meningkatkan mutu pendidikan.”

Khafidzin menguatkan pernyataan diatas: 38

“Pimpinan selalu menerima masukan dari anak buahnya selama cara penyampaiannya benar dan sarannya selaras dengaan visi misi dan tujuan sekolah, semata- mata untuk meningkatkan pengelolaan mutu pendidikan.”

34 Susanto, wawancara dengan peneliti pada 20 November 2021

35 Ghofur, wawancara dengan peneliti pada 30 Desember 2021

36 Zusriyah, wawancara dengan peneliti pada 30 Desember 2021

37 Susanto, wawancara dengan peneliti pada 20 November 2021

38 Hafidzin, wawancara dengan peneliti pada 20 November 2021

(14)

73

Pada saat menerima kritik dan saran pemimpin menggunakan pendekatan sebagaimana disampaikan oleh Hermawan : 39

“Pendekatan religius dan emosional yang biasanya digunakan oleh bapak pimpinan. Selama kritikan yang disampaikan untuk kemajuan sekolah beliau terima dengan senang hati.”

Kepala sekolah membagi tugas untuk mendorong anak buahnya agar berani untuk menyampaikan ide atau gagasan yang dimiliki. Selain itu bagi ide kreatif yang diterima disediakan fasilitas yang mendukung. Kepedulian pimpinan sekolah dapat terlihat saat penerimaan ide kreatif demi peningkatan mutu sebagaimana pernyataan Hafidzin: 40

“Apabila saya dapat ide kreatif telah sesuai maka akan dimusyawarahkan lebih lanjut dan diterapkan melalui progrm sekolah. Hal ini sebagai bentuk kepedulian pimpinan sekolah pada peningkataan mutu.”

Hal tersebut dibenarkan oleh Susanto: 41

“Setiap ide yang dapat menunjang peningkatan mutu pendidikan akan dirapatkan pada rapat pimpinan, sementara hasil keputusan saat rapat pimpinan akan disampaikan ke rapat umum.”

Zusriyah juga menambahkan: 42

“Dukungan kepala sekolah pada ide kreatif diwujudkn tidak hanya pada program sekolah namun juga dengan kebijakan memberikan fasilitas yang mendukung.

Contohnya kegiatan tahfidzul quran, diberikan biaya untuk bisyaroh guru tahfidz”

Adib membenarkan melalui pernyataannya: 43

“Bapak kepala sekolah pernah menerima masukan saya terkait membuat taman dan air mancur dan dipergunakan untuk belajar siswa jika ingin belajar outdoor. Beliau memberikan fasilitas yang dibutuhkan, sehingga taman terlihat asri saat ada program adiwiyata.”

39 Hermawan, wawancara dengan peneliti pada 27 November 2021

40 Hafidzin, wawancara dengan peneliti pada 20 November 2021

41 Susanto, wawancara dengan peneliti pada 20 November 2021

42 Zusriyah, wawancara dengan peneliti pada 30 Desember 2021

43 Adib, wawancara dengan peneliti pada 27 November 2021

(15)

74

Bapak kepala sekolah dapat mengembangkan ide yang dimiliki guna peningkatan mutu pengelolaan pendidikan di SMP IT Assa’idiyah Kudus melalui komunikasi antar warga sekolah ketika adanya permasalahan sehingga, dapat diselesaikan dengan cara musyawarah.

Beliau juga menampung ide kritik maupun saran dari bawahannya.

d. Kemampuan kepala sekolah dalam memberikan perhatian individu

Kepala sekolah memerlukan cara yang berbeda dalam menunjukkan kepedulian kepada warga sekolah. Oleh karena itu perhatian yang diberikan kepada masing-masing individu berbeda.

Susanto menyatakaan: 44

“Data guru yang mengikuti pelatihan perwakilan sekolah ini saya minta untuk saya serahkan ke bagian administrasi, tujuannya agar ketika dibutuhkan untuk pengembangan karir dapat dengan mudah ditemukan.

Selain itu saya juga mempersilahkan kepada pendidik mupun tenaga kependidikan untuk melanjutkan ke jenjang karir yang lebih tinggi.”

Hermawan memaparkan mengenai bimbingan yang diberikan oleh bapak kepala sekolah: 45

“Terdapat tiga cara yaitu; diarahkan, konsultasi dan dibina. Contohnya pada program sholat dhuhur berjama’ah.

Zusriyah menguatkan pendapat tersebut: 46

“Kepala sekolah mempersilahkan anggotanya untuk mengasah potensi yang dipunya, contohnya apabila ada tenaga pendidik maupun tenaga pendidikan yang melanjutkan studi namun jadwal antara kuliah dengan jadwal KBM berbenturan, maka dengan senang hati jadwal mengajar akan disesuaikan.”

Bimbingan dan perhatian serta hadiah diberikan kepada pendidik maupun peserta didik serta tenaga

44 Susanto, wawancara dengan peneliti pada 20 November 2021

45 Hermawan, wawancara dengan peneliti pada 27 November 2021

46 Zusriyah, wawancara dengan peneliti pada 30 Desember 2021

(16)

75

pendidikan yang memperoleh prestasi. Apresiasi tesebut ditunjukkan dengan pemberian material maupun non material dengan tujuan menghargai warga sekolah tersebut.

Susanto menerangkan mengeni penghargaan yang beliau terima dari kepala sekolah: 47

“Saya selalu memberikan ucapan selamat sebagai bentuk apresiasi saya padaa setiap warga sekolah yang berprestasi agar mereka merasa dihargai.”

Hafidzin menguatkan pernyataan tersebut dengan memberikan pernyataan yaitu: 48

“Reward dijadikan sebagai apresiasi atas kinerja yang optimal biasanya disampaikan pimpinan sekolah pada forum umum.Tujuan penyampaiannya tidak lain agar memotivasi kinerja pendidik maupun tenaga kependidikan dan bagi penerima apresiasi berupa kata terimakasih dan pujian juga.”

Adib memperjelas pernyataan yang disampaikan oleh hafidzin yaitu : 49

“Apresiasi terhadap prestasi maupun kinerja biasanya dengan mengumumkan pada saat forum upacara bendera maupun agenda rapat. Dukungan berupa pemberian kesempatan untuk mengembangkan prestasi seperti diikutkan dalam lomba-lomba maupun workshop atau seminar tertentu merupakan cara kepala sekolah dalam memotivasi dan mengapresiasi.”

Melalui hasil pengamatan oleh peneliti reward berupa penghargaan maupun piala bergilir bagi siswa yang berprestasi diumumkan saat upacara bendera. Siswa yang memperoleh penghargaan maju ke depan didampingi oleh guru pembimbing atau wali kelas mendapat perkataan congratulation oleh bapak pimpinan sekolah juga dikasih piala dan piagam penghargaan.

Hafidzin sependapat dengan pernyataan tersebut, dengan memberikan pernyataan: 50

“Siswa yang berprestasi biasanya tidak hanya mendapatkan ucapan dan piagam penghargaan namun

47 Susanto, wawancara dengan peneliti pada 20 November 2021

48 Hafidzin, wawancara dengan peneliti pada 20 November 2021

49 Adib, wawancara dengan peneliti pada 27 November 2021

50 Hafidzin, wawancara dengan peneliti pada 20 November 2021

(17)

76

juga diberikan uang pembinaan. Pemberian reward tersebut biasanya setelah dilaksanakannya upacara bendera hari Senin sebelum barisan dibubarkan.”

Bagi warga sekolah yang kinerja atau prestasinya menurun, kepala sekolah memiliki empati dan memberikan simpati dengan melakukan pendekatan secara khusus. Tujuan pendekatan ini agar warga sekolah memiliki kesadaran untuk tidak melakukan pelanggaran terhadap tata tertib sekolah.

Susanto menjelaskan mengenai sikapnya ketika ada tenaga pendidik mupun tenaga kependidikan yang prestasinya menurun dengan melanggar aturan sekolah yaitu:51

“Apabila ada tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan yang melakukan kesalahan atau pelanggaran biasanya melakukan pendekatan dengan mengajak ngobrol dan menegur dengan halus, namun apabila pelanggaran tetap dilakukan maka saya mencoba memanggil melalui teman sebayanya tujuannya agar tidak banyak yang mengetahui bahwa panggilan tersebut karena kesalahan. Setelah diadakannya panggilan ke ruang kepala sekolah, biasanya yang bersangkutan melakukan introspeksi atas kesalahannya sehingga adanya perubahan yang dilakukan di kemudian hari.”

Ghofur memperkuat pendapat di atas yaitu: 52

“Beliau selalu mengajak bicara bawahannya yang melakukan pelanggaran. Apabila ketidak disiplinan tersebut dilakukan berulang kali maka yang melakukan pelanggaran dipanggil sehingga adanya kesadaran dan solusi atas permasalahan tersebut karena guru kan digugu lan ditiru oleh siswa. Beliau tidak pernah bernada keras saat mengingatkan kesalahan anak buahnya, namun beliau menelusuri terlebih dahulu penyebab pelanggaran yang dilakukan dengan tanya jawaab secara face to face.”

Kepala sekolah selalu berusaha untuk tetap menjalin komunikasi dan silaturahim antara warga sekolah. Dengan demikian diharapkan asas keterbukaan dan saling menyadari tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian. Bahkan

51 Susanto, wawancara dengan peneliti pada 20 November 2021

52 Ghofur, wawancara dengan peneliti pada 30 Desember 2021

(18)

77

program sekolah dirancang dan dijalankan atas hasil rapat bersama. Dengan hal tersebut besar harapan tercapinya perkembangan mutu pengelolaan pendidikan di SMP IT Assa’idiyah Kudus.

Susanto menjelaskan mengenai cara menjalin hubungan haarmonis dengan seluruh warga sekolah yaitu:53

“Adanya acara anjangsana yang dilakukan bergilir pada keluarga guru dan karyawan merupakan salah satu bentuk mempererat silaturahim. Sementara pada siswa biasanya saya menyapa saat bertemu di jalan meskipun saya sedang ada di dalam mobil saat perjalanan. Saling sapa menjadi salah satu cara agar kedekatan dapat terbentuk.”

Adib menjelaskan mengenai baakti sosial yang merupakan salah satu kegiatan sekolah yaitu:54

“seluruh kegiatan sekolah juga diikuti oleh seluruh waarga sekolah termasuk kepala sekolah. Contohnya pada acara bakti sosial, rapat dinas dan anjangsana atau kunjungan ke rumah guru dan karyawan SMP IT Assa’idiyah Kudus secara bergiliran sebulan sekali.”

Zusriyah juga memperkuat pendapat mengenai anjangsana yaitu sebagai berikut: 55

“Anjangsana guru dan karyawan di SMP IT Assa’idiyah Kudus dilaakukan secara bergilir sebulan sekali.

Tujuannya selain mempererat tali silaturahim juga sebagai upaya pengenalan antar anggota keluarga.”

Tujuan anjangsana juga disebutkan oleh Hafidzin, yaitu: 56

“Tujuan kegiatan aanjangsana selain mempererat silaturahim juga adanya rasa saling memiliki. Dan jika ada salah seorang anggota keluarga daari guru atau karyawan ada yang sakit ataupun terkena musibah, maka warga sekolah lainnya datang untuk menjenguk, menghibur, bahkan memberikan sumbangan dengan tujuan membantu.”

Zusriyah menambahkan: 57

53 Susanto, wawancara dengan peneliti pada 20 November 2021

54 Adib, wawancara dengan peneliti pada 27 November 2021

55 Zusriyah, wawancara dengan peneliti pada 30 Desember 2021

56 Hafidzin, wawancara dengan peneliti pada 20 November 2021

57 Zusriyah, wawancara dengan peneliti pada 30 Desember 2021

(19)

78

“Kegiatan anjangsana setiap sebulan sekali dan ada uang kas yang nantinya akan digunakan untuk pesan transportasi dan kebutuhan lain dalam kegiatan rekreasi.”

Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah memiliki kemampuan untuk memberikan perhatian terhadap masing-masing individu dengan tujuan peningkatan mutu pengelolaan pendidikan. Dalam hal ini adanya kebebasan yang diberikan oleh kepala sekolah terhadap warga sekolah untuk dapat mengembangkan kompetensi yang dimiliki, bahkan beliau memberikan hadiah pada setiap warga sekolah yang berprestasi, adapun bagi warga sekolah yang memiliki prestasi rendah bahkan melakukan pelanggaran beliu menindak lanjuti dengn pendekatan individu. Tujuannya agar setiap warga sekolah menyadari kesalahan yang dilakukan dan menydari tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian khususnya dalam rangka meningkatkan mutu pengelolaan sekolah.

2. Mutu Pengelolaan Pendidikan

Setiap pengelolaan pendidikan memerlukan usaha agar dapat meningkatkan mutu guru wajib memiliki keterampilan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga tidak ketinggalan zaman. Oleh karena itu dibutuhkan pimpinan dengan tujuan utama meningkatkan produktivitas anak buahnya.

Pengembangan produktivitas guru menurut Susanto yaitu sebagai berikut:58

"Guru di sini wajib mengisi kualitas kerja melalui media komputer. Selain itu juga diwajibkan untuk mengikuti MGMP."

Dalam rangka meningkatkan kompetensi dan skill guru di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi para guru di beri kesempatan mengembangkan diri dengan melanjutkan pendidikan ke program S.2, atau mengikuti diklat dan pelatihan.

Supaya ada peningkatan kompetensi guru dan pengelolaan BK menjadi lebih baik. Para karyawan dan staf TU juga di arahkan untuk melenjutkan ke program S.1 sehingga pengelolaan ketenagaan, keuangan, sarana prasarana, potensi masyarakat sekitar, program SK, administrasi sekolah, laboratorium, perpustakaan, hasil penelitian dan manajemen keterampilan

58 Susanto, wawancara dengan peneliti pada 20 November 2021

(20)

79

menjadi lebih baik. Selain itu ada edukasi guru untuk menggunakan media pembelajaran LCD dan proyektor. Setiap 1 pembimbing berkewajiban mengarahkan 6 guru. Perlu adanya komunikasi antar warga sekolah sehingga mengetahui informasi berkaitan dengan peraturan pemerintah mengenai pendidikan sebagaimana dinyatakan oleh Hermawan : 59

"Sepulangnya bapak kepala sekolah dari Diklat selalu saring seputar peraturan pemerintah sehingga tujuannya agar guru update informasi dan hasil dari sharing tersebut menghasilkan program sekolah yang baru."

Berdasarkan hasil pengamatan nampak pimpinan sekolah berupaya agar siswa tidak Gagap teknologi sehingga menyediakan sarana wi-fi untuk menunjang siswa dalam mencari informasi yang berkaitan dengan materi pembelajaran.

Dari observasi yang dilakukan oleh peneliti dapat diketahui bahwa Kepala Sekolah telah memiliki program untuk menciptakan suasana belajar yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Peserta didik di dorong untuk lebih aktif mencari informasi yang berkaitan dengan materi pembelajaran baik dengan membaca buku ataupun searching di media internet. Dalam mewujudkan program tersebut sekolah juga menyediakan fasilitas wi-fi gratis yang dapat digunakan oleh peserta didik.

Hal tersebut Senada dengan pernyataan hafidzin, berikut:

60

“Kebijakan itu disampaikan melalui guru mata pelajaran. Biasanya guru mataa pelajaran mengajar dengan metode diskusi kelas. Guru hanya memberikan kata kunci setelah itu peserta didik mencari bahan diskusi terkait permasalahan tersebut di internet.

Selanjutnya akan diadakan pembahasan untuk mengetahui dan meningkatkan pemahaman peserta didik.”

Pengelolaan pendidikan di SMP IT Ass’aidiyah Kudus berusaha menyesuaikan kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman serta kemajuan teknologi. Sejalan dengan hal tersebut dijelaskan oleh Hermawan sebagai berikut: 61

59 Hermawan, wawancara dengan peneliti pada 27 November 2021

60 Hafidzin, wawancara dengan peneliti pada 20 November 2021

61 Hermawan, wawancara dengan peneliti pada 27 November 2021

(21)

80

“Untuk menghadapi persaingan dalam dunia pendidikan di era modern maka pengelolaan pendidikan di SMP IT Ass’aidiyah Kudus selalu mengikuti perkembangan zaman dan kemajuan teknologi agar tidak tertinggal dengan sekolah lain.”

Hal tersebut didukung oleh apa yang dikatakan Ghofur sebagai berikut:62

“Kami selalu berusaha melengkapi semaksimal mungkin sarana dan fasilitas ruang maupun media agar dapat meningkatkan mutu pengelolaan pendidikan.”

Pengelolaan pendidikan di SMP IT Assaidiyah Kudus termasuk handal karena menggunakan standar pendidikan nasional dan dikelola dengan baik agar memperoleh hasil maksimal. Hal tersebut diatas diperjelas oleh Hermawan sebagai berikut: 63

“SMP IT Assa’idiyah Kudus menggunakan kurikulum nasional yaitu kurikulum K-13. Pengelolaan pendidikan Sesuai dengan standar pendidikan nasional yang telah ditentukan oleh pemerintah. Jam pembelajaran di sekolah kami juga diatur dengan sebaik mungkin agar hasilnya efektif dan efisien. Pembagian jam pembelajaran di SMP IT Assa’idiyah Kudus diatur dengan baik dan tidak berbenturan dengan jam pembelajaran bidang studi lainnya.”

Berkaitan dengan hal tersebut diatas disampaikan oleh Susanto sebagai berikut:64

“Peserta didik di sekolah kami selalu lulus tepat waktu sesuai dengan waktu yang ditentukan. Pendidikan para guru di SMP IT Assa’idiyah Kudus sudah sesuai dengan kompetensi masing-masing untuk meningkatkan mutu pengelolaan pendidikan.”

Pengelolaan pendidikan di SMP IT Assa’idiyah Kudus memiliki jaminan kualitas yang bagus sehingga mampu bersaing dengan sekolah-sekolah lain.

62 Ghofur, wawancara dengan peneliti pada 30 Desember 2021

63 Hermawan, wawancara dengan peneliti pada 27 November 2021

64 Susanto, wawancara dengan peneliti pada 20 November 2021

(22)

81

Masyarakat beranggapan mengenai status SMP IT As- saidiyah yang dianggap baik karena mampu mencetak lulusan yang memiliki ilmu umum dan ilmu agama. Maka tidak heran jika lulusannya mampu cepat beradaptasi di lingkungan masyarakat.

Hermawan juga menjelaskan mengenai output SMP IT Assa’idiyah yang mayoritas diterima di jenjang pendidikan lanjutan favorit yaitu sebagai berikut: 65

“Lulusan SMP IT Assa’idiyah Kudus bisa diterima di sekolah yang lebih baik ada yang diterima di MAN 1 Kudus ada juga yang diterima di MAN 2 Kudus”

Prioritas pendidikan di SMP IT Assa’idiyah Kudus adalah pendidikan etika dan pendidikan berbasis karakter sebagai bekal hidup di siswa di masyarakat. Hermawan menjelaskan mengenai bekal untuk para peserta didik yaitu sebagai berikut: 66

“Etika yang baik merupakan salah satu bekal peserta didik agar dapat diterima di masyarakat sehingga sekolah kami cenderung mementingkan pendidikan etika.”

Susanto menambahkan mengenai prioritas SMP IT Assa’idiyah Kudus yaitu sebagai berikut:67

"Pendidikan berbasis karakter diterapkan kepada siswa guna memperoleh lulusan dengan karakter tinggi dan mudah diterima di lingkungan masyarakat"

C. Hasil Analisa dan Pembahasan

1. Kepemimpinan transformasional Kepala Sekolah

Pemimpin secara etimologi yaitu manusia yang dibutuhkan untuk memimpin dan memiliki kepribadian sebagai pemimpin, memiliki kewibawaan dan menduduki suatu wilayah kekuasaan yang diakui oleh seluruh anggotanya. Pemimpin bertugas untuk memberikan arahan dan bimbingan pada setiap anggota yang dipimpin.68

65 Hermawan, wawancara dengan peneliti pada 27 November 2021

66 Hermawan, wawancara dengan peneliti pada 27 November 2021

67 Susanto, wawancara dengan peneliti pada 20 November 2021

68 Kartini Kartono, “Pemimpin dan Kepemimpinan”, (Jaakarta: PT. Raja Grfindo, 2014), 38

(23)

82

Pada bahasa Inggris “to transform” merupakan dasar dari kata “transformasional”, maknanya mengganti sesuatu menjadi wujud lain. Contohnya dari daya tersembunyi menjadi daya nyata atau harapan tentang prestasi menjadi prestasi dalam bentuk nyata.69

Kepala sekolah dapat diartikan sebagai pimpinan sebuah lembaga pendidikan atau pimpinan dimana terdapat tempat yang dijadikan kegiatan belajar mengajar.70 Kepemimpinan transformasi merupakan kepemimpinan pada sebuah lembaga pendidikan yang mempunyai visi misi serta tujuaan dengan prioritas mencetak lulusan yang mampu bersaing dikancah dunia dan dapat diterima di masyarakat.71

Kepemimpinan transformasional kepala sekolah yaitu gaya kepemimpinan yang berusaha agar dapat menerapkan kesadaran pada setiap anggota yang dipimpin. Tujuannya, agar setiap anggota yang dipimpin mempunyai motivasi kerja dan nilai moral yang optimal. Adanya kebutuhan pemimpin dalam hal ini kepala sekolah berupa kesadaran kesanggupan kinerja di sekolah.

Oleh karena itu, kepala sekolah memberikan contoh kepada guru dan karyawan di sekolah

Edward Sallis memiliki pandangan baru pada gaya kepemimpinan transformasional dengan berlandaskan ke tujuh prinsip dengan tujuan melahirkan kepemimpinan transformasional yang sesuai dengan tujuan sekolah.72Berikut ini merupakan ketujuh prinsip gaya kepemimpinan transformasional yaitu:

a. Simplifikasi adalah kesuksesan pada sebuah ledership dimulai dari visi dan akan terlihat jelas pada tujuan sekolah.

Keahlian menyusun visi yang jelas dan dapat dipahami sehingga dapat menemukan jawaban aatas pertanyaan “di

69 Sudarwan Danim, “Menjadi Komunitas Pembelajar”, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005), 54

70 Depdikbud RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakart:Balai Pustaka, 1988),420

71 Alquran surat Annisa’, “Alquran dan terjemahan”, (Semarang:Depag RI, Tth), 115

72 EdwardSallis, Total Quality Management in Education:Manaajemen Mutu Pendidikaan, terj.Ahmad AliRiyadaai dan Faarurrozi, (Yogjaakarta:

IRCisod,2010),123.

(24)

83

mana arah langkah kita?” pertanyaan tersebut dijadikan pada sebuah penerapan.73

Simplifikasi merupakan penerapan yang terorganisir daripada akal sehat untuk menemukan cara-cara yang lebih baik dan mudah dalam menjalankan suatu tugas. Hal tersebut dapat dilakukan antara lain dengan membuat program- program yang dibuat realistik, sederhana dan dapat dikerjakan. Misalnya tujuan umum dibuat disederhanakan menjadi tujuan khusus dengan sasaran lebih jelas atau tujuan dibuat lebih rasional.

Kepala sekolah berwenang untuk menghimbau terhadap warga sekolah agar dapat menerapkan visi dan misi sekolah. Adapun wewenang tersebut bukan hanya memaksa warga sekolah menerapkan namun sebelumnya memberikan pemahaman terhadap visi dan misi yang ada di sekolah.

Peran aktif warga sekolah dalam penyusunan setiap program pendidikan merupakan tujuan dilakuknnya pemahaman visi dan misi sekolah. Apabila pemahaman ini telah diterapkan maka seluruh warga sekolaah kompak menjalaankan visi dan misi sehingga peningkatan mutu pengelolaan pendidikan dapat diterapkan.

Berdasarkan penjelasan Susanto, dalam menentukan visi dan misi sekolah, kepala sekolah mengadakan rapat bersama sehingg visi misi yang ditetapkan merupakan persetujuan bersama atas andil bersama. Hal ini berdampak positif sehingga visi misi tidak hanya menjadi sebuah pajangan saja melainkan dipahami isi di dalamnya serta adanya rasa tanggung jawab dalam pengamalannya.74

Pernyatan tersebut diperkuat dengan pernyataan Hafidzin, bahwa penyusunan visi misi madrasah selama empat tahun kedepan ditentukan melalui musyawarah RKM (rencana kerja sekolah). Adapun anggota rapat RKM meliputi; Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan.75

Kepala sekolah disebut dengan agen perubahan karena transformasi yang terjadi pada sebuah lembaga

73 Nur Effendi, Islamic Education Leadership: Memahami Integrasi Konsep Kepemimpinan di Lembaga Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Kalimedia, 2015), 205-207

74 Susanto, wawancara dengan peneliti pada 20 November 2021

75 Hafidzin, wawancara dengan peneliti pada 20 November 2021

(25)

84

pendidikan merupakan pasti terjadi karena ketentuan atau keputusan yang diterapkan. Pada kepala sekolah yang memiliki gaya kepemimpinan transformatif tentu telah menyusun dan menetapkan visi misi dan tujuan sekolah dengan selalu mempertimbangkan atas pencapaian apa saja yang telah diperoleh dan perubahan apa yang harus dilakukan agar hasilnya jauh lebih baik dari sebelumnya.76

Hafidzin juga menjelaskan bahwa pada saat rapat, kepala sekolah meminta anggota rapat menyampaikan harapan apa saja yang ingin diwujudkan dalam peningkatan mutu di SMP IT Assa’idiyah Kudus. Hal tersebut kemudian dipertimbangkan untuk dijadikan visi dan misi sekolah.

Hermawan menjelaskan lebih lanjut mengenai hasil musyawarah pada rapat RKM mengenaai pembentukan visi misi sekolah diserahkan kembali pada tim pengembang kurikulum. Apabila susunan visi misi tersebut sudah sesuai dengan delapan standard mutu pendidikan maka baru dijadikan tujuan sekolah.77

Adapun visi dan Misi di SMP IT Assa’idiyah Kudus yaitu:78

1) Visi :

Santun, kreatif, cerdas, dan kompetitif 2) Misi :

a) Mewujudkan peningkatan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia dan berkepribadian.

b) Mewujudkan prestasi akademik melalui pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan berbasis IT.

c) Menggali seluruh potensi peserta didik dan mengembangkan minat dan bakatnya untuk meraih prestasi non akademik yang optimal.

d) Mewujudkan peserta didik yang terampil dan mandiri dalam menghadapi era global melalui pendidikan kecakapan hidup.

e) Mewujudkan sistem informasi manajemen sekolah berbasis IT.

76TimDosen Administraasi PendidikaanUPI,

ManajemenPendidikaan,(Bandung: Alfabetaa,2012),151.

77 Hermawan, wawancara dengan peneliti pada 27 November 2021

78 Dokumentasi, Visi dan Misi di SMP IT Assa’idiyah Kudus

(26)

85

f) Mewujudkan sekolah Berbasis Pesantren yang memiliki budaya Santun, Cerdas Kreatif, bersih dan sehat sehingga terbentuk lingkungan sekolah yang bersih, rindang, asri, aman, dan nyaman untuk belajar.

Berdasarkan pernyataan tersebut maka dapat diketahui bahwa prinsip gaya kepemimpinan transformasional yaitu simplifikasi berupa penyusunan visi misi sekolah dilakukan secara musyawarah oleh Bapak Susanto selaku Kepala Sekolah di SMP IT Assa’idiyah Kudus. Tidak hanya itu, dalam penyusunannya juga memperhatikan standard mutu pendidikan dan menjadikan diri sendiri panutan atau keteladanan bagi orang lain.

b. Motivasi adalah skill yang dimiliki oleh pimpinan dalam rangka memenuhi kebutuhan anak buahnya sehingga dapat dipastikan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh anak buahnya sesuai dengan visi. Ketika pimpinan bergaya transformasional dapat bersinergi dengan lingkungan yang dipimpinnya, itu artinya dia sudah dapat memaksimalkan dalam memberikan dorongan kepada anggotanya.79

Pada setiap kebijakan Kepala Sekolah disertai dengan motivasi kepada tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan. Motivasi berbentuk lisan maupun perbuatan yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Melalui pengamatan dapat diketahui bahwa Kepala Sekokah selalu menyampaikan nasehat-nasehat bernuansa islami untuk tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan melalui alkisah sahabat Rasulullah khalifah Ali bin Abi Thalib yang memegang janji setia untuk melindungi Rasulullah SAW dengan cara menggantikan tidur di ranjang dengan sekujur tubuh ditutup selimut meskipun beliau tahu konsekuensinya beliau bisa dibunuh oleh kafir quraisy. Kisah tersebut diperdengarkan sebelum rapat dimulai.80

Zusriyah berpendapat mengenai Kepala sekolah yang menggunakan pendekatan spiritual yaitu dengan membuka rapat melalui kisah tauladan sahabat nabi yaitu Ali bin Abi Thalib semata-mata untuk memupuk semangat guru dan karyawan. Tidak hanya itu, pada sela istirahat rapat beliau

79 Nur Effendi, Islamic Education Leadership: Memahami Integrasi Konsep Kepemimpinan di Lembaga Pendidikan Islam, 205-207

80 Observasi, Pelaksanaan Rapat Umum, pada 30 Desember 2021

(27)

86

juga melakukan pendekatan dengan para guru dan karyawan dengan cara bercengkrama.81

Motivasi lain yang diberikan oleh kepala sekolah adalah apabila ada yang mendapat prestasi atas potensi yang dimiliki baik guru, karyawan, maupun siswa maka akan diberikan ucapan selamat saat akhir pelaksanaan upacara bendera. Hal ini dilakukan untuk menghargai yang berprestasi dan memberikan semangat juga untuk rekan- rekan lainnya.82

Pemberian motivasi tidak hanya diberikan pada warga sekolah yang berprestasi namun juga diberikan kepada warga sekolaah yang sedang mencoba menyelesaikan permasalahan. Hal ini dilakukan agar tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan memiliki semangat kerja yang lebih baik dari sebelumnya.83

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan kepala sekolah sebagai pemimpin dengan gaya kepemimpinan transformasional dengan pengamalan prinsip yang kedua yaitu pemberian motivasi kepada warga sekolah diyakini dapat meningkatkan semangat dalam pengelolaan mutu pendidikan.

c. Fasilitas, merupakan keahliaan memberikan fasilitas pada pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar secara efektif di sebuah sekolah yang dipimpinnya. Jika dapat dilakukan maka bekal kecerdasan pada setiap wargaa sekolah akan bertambah.84

Sebagaimana pernyataan Ghofur bahwasannya pengembangan dapat terjadi apabila faktor pendukung berupa fasilitas yang dibutuhkan oleh guru, karyawan, maupun siswa terpenuhi. Beliau juga memberikan contoh pemenuhan fasilitas diantaranya pada kebutuhan pembelajaran ada penggunaan LCD dan proyektor, laboratorium komputer, laboratorium IPA maupun laboratorium agama atau musholla. Beliau berkeyakinan baahwa semakin terpenuhinya fasilitas maka mutu pendidikan akan semakin meningkat. Beliau juga

81 Zusriyah, wawancara dengan peneliti pada 30 Desember 2021

82 Hermawan, wawancara dengan peneliti pada 27 November 2021

83 Hafidzin, wawancara dengan peneliti pada 20 November 2021

84 Nur Effendi, Islamic Education Leadership: Memahami Integrasi Konsep Kepemimpinan di Lembaga Pendidikan Islam, 205-207

(28)

87

menambahkan bahwa ketersediaan fasilitas tidak terlepas dengan anggaran dana yang harus dikeluarkan untuk pembiayaan.85

Zusriyah juga memperkuat pernyataan bahwa kepala sekolah memiliki kebijakan memberikan fasilitas yang mendukung. Beliau mencontohkan pada kegiatan tahfidzul quran, diberikan anggaran biaya untuk bisyaroh guru tahfidz.86

Hasil pengamatan selama penelitian memang terdapat berbagai fasilitas diantaranya; LCD dan proyektor laboratorium komputer, laboratorium IPA maupun laboratorium agama atau musholla, wifi, dan juga ada kegiatan tahfidzul quran yang dibimbing oleh guru khusus tahfidz.87

Dari hasil penelitian yang ada bahwa kepala sekolah telah mengupayakan pemberian fasilitas sebagai bagian dari pengelolaan pendidikan. Adapun fasilits yang diberikan mulai dari sarana prasarana yang dibutuhkan hingga pada guru pembimbing khusus. Hal ini merupakan salah satu bentuk kepedulian kepala sekolah dengan gaya kepemimpinan transformasional dengan tujuan peningkatan mutu sekolah.

d. Inovasi, merupakan keahlian dalam memberikan perubahan pada bagian dari lingkungan sekolah maupun kegiatan sekolah secara bijak dan memiliki tanggung jawab atas perubahan yang dilakukan. Pada sebuah kelompok pendidikan yang efektif dan efisien, seluruh warga sekolah memiliki keterlibatan penuh pada perubahan yang diberikan.

Perlu adanya cepat memberikan tanggapan pada perubahaan yang ada sehingga tidak adanya rasa kepercayaan anggota yang dipimpin yang dikorbankan.88

Hafidzin menyatakan keterlibatan kepala sekolah.

Misalnya dalam penerapan visi santun, cerdas dan kompetitif, kepala sekolah turut terlibat secara langsung daalam setiaap program kegiatan sekolah, seperti sholat

85 Ghofur, wawancar oleh peneliti pada 30 Desember 2021

86 Zusriyah, wawancara oleh peneliti pada 30 Desember 2021

87 Hasil Observasi di SMP IT Assa’idiyah Kudus, pada 20 November 2021

88 Nur Effendi, Islamic Education Leadership: Memahami Integrasi Konsep Kepemimpinan di Lembaga Pendidikan Islam, 205-207

(29)

88

berjamaah dengan seluruh warga sekolah, mengikuti bakti sosial satuan petugas covid 19, beliau juga peduli terhadap tata kelola lingkungan dengan diadakan kegiatan adiwiyata.89

Kepala sekolah selalu tanggap dengan perubahan yang ada, bahkan beliau selalu menyampaikan hasil diklat yang berkaitan dengan peraturan pemerintah yang baru tentang pendidikan. Selain itu beliau juga selalu mengupayakan untuk tetap menjalin komunikasi yang baik dengan warga sekolah lainnya.

e. Mobilitas, merupakan tindakan memberikan tanggung jawab peran kepada seluruh Sumber Daya Manusia yang ada daan terlibat disekolah sehingga tujuan sekolah dapat tercapai.

Kepala sekolah yang memiliki gaya kepemimpinan transformasional akan terus berusaha agar yang dipimpin memiliki tanggung jawab.90

Susanto menjelaskan akan terus berusaha untuk menerapkan kesadaran akan tanggung jawab. Disamping itu adanya peraturan sekolah wajib ditaati seluruh warga sekolah dan adanya program sekolah yang mempunyai hubungan erat dalam meningkatkan mutu pendidikan. Beliau juga menambahkan bagi warga sekolah yang melakukan pelanggaran tata tertib akan ditegur dan dilakukan pendekatan serta pembinaan lebih lanjut. Adapun yang dilakukan agar guru dapat melakukan penilaian diri sendiri adalah seluruh guru diwajibkan mengisi quesionare kulitas diri dengan media komputer secara online.91

Hafidzin selaku waka kesiswaan menyatakan Bapak kepala sekolah selalu memberikan wejangan kepada pendidik maupun tenaga kependidikan agar menyadari tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian sehingga dengan cara tersebut maka adanya motivasi pada diri setiap warga sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan. Oleh karena itu beliau memiliki tanggung jawab penuh akan kegiatn ekstrakurikuler yang merupakan wadah bagi siswa yang memiliki potensi dan minat. Hal ini diyakini apabila siswa ditempatkan sesuai dengan potensi yang dimilikinya serta

89 Hafidzin, wawancara oleh peneliti pada 20 November 2022

90 Nur Effendi, Islamic Education Leadership: Memahami Integrasi Konsep Kepemimpinan di Lembaga Pendidikan Islam, 205-207

91 Susanto, wawancara oleh peneliti pada 20 November 2022

(30)

89

diberi pembinaan maka prestasi siswa akan meningkat dari prestasi tingkat kabupaten hingga mancanegara.92

Kepala sekolah di SMP IT Assa’idiyah Kudus senantiasa mengingatkan kepada guru maupun karyawan untuk lebih disiplin, mau belajar Ilmu dan Teknologi, mengajar dengan menyenangkan dan penuh semangat, serta selalu menggali potensi siswa. Beliau tidak hanya menyuruh pada wargaa sekolah namun juga memberikan contoh dengan menerapkan kewajiban yang dimiliki untuk dirinya sendiri, sehingga bisa menjadi teladan bagi lainnya.

f. Selalu siap siaga, merupakan keahlian agar selalu siap belajar tentang kepribadian masing-masing dan gembira dengaan adanya perubahan dan ide kreatif baru yang memiliki nilai positif.93

Hafidzin menyatakan bahwa sesibuk apapun bapak kepala sekolah, beliau tetap berusaha untuk hadir di tengah kegiatan OSIS. Beliau jugaa selalu siap jika diminta untuk sambutan pada acara MATSAMA maupun LDK. Beliau juga mau membantu ketika ada permasalahan kegiatan OSIS.94

Menurut Hermawan, bapak kepala sekolah selalu berupaya untuk menyesuaikan di mana beliau berada.

Misalnya saat beliau dimohon untuk menjadi pembina pada acara MOGD, beliau dengan senang hati bersedia untuk memberikan wejangan pada siswa. Selain itu ketika ada bawahannya yang memiliki permasalahan, beliau siap mendengarkan dan memberikan masukan supaya masalah tersebut dapat teratasi dengan baik.95

Kepala sekolah di SMP IT Assa’idiyah Kudus menerapkan gaya kepemimpinan transformasional yaitu sikap selalu siap siaga. Hal ini dibuktikan dengan selalu siap ketika dimintai pertolongan yang berhubungan dengan kegiatan sekolah dengan tujuan peningkatan mutu.

g. Tekad, merupakan kesanggupan penyelesaian tugas yang diemban dengan baik daan tuntas. Oleh kaarena itu perlu

92Hafidzin, wawancara oleh peneliti pada 20 November 2022

93 Nur Effendi, Islamic Education Leadership: Memahami Integrasi Konsep Kepemimpinan di Lembaga Pendidikan Islam, 205-207

94 Hafidzin, wawancara oleh peneliti pada 20 November 2021

95 Hermawan, wawancara oleh peneliti pada 27 November 2021

Referensi

Dokumen terkait

Penetapan Lulus Wawancara Calon Anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kabupaten Aceh Besar pada Penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2019.. KECAMATAN

Sistem pembentungan merupakan satu sistem yang mempunyai tempat pengolahan, Sistem pembentungan merupakan satu sistem yang mempunyai tempat pengolahan, sistem pengepam, paip

Dengan menggunakan metode DIMO maka sistem interkoneksi Jawa Bali 500 kV dapat direduksi menjadi 9 bus yang terdiri dari 8 pembangkit dan sebuah bus beban.. Untuk

Tari mondotambe diciptakan juga untuk mengangkat nilai-nilai luhur dari adat istiadat suku Tolaki dalam memuliakan dan menghormati tamu yang datang berkunjung ke

Gambar 3: Foto Kantor Cabang di Sikabau Koperasi Serba Usaha Perempuan dokumentasi pada Selasa, 26 September 2017 (Sumber Dokumentasi Pribadi).. Gambar 4:

Aktiva KSO BOT merupakan aktiva tanah Perusahaan dalam perjanjian KSO yang digunakan oleh investor untuk membangun dan mengoperasikan aset KSO. Tanah tersebut tidak dapat digunakan,

Macth adalah kartu-kartu. Kartu-kartu tersebut terdiri dari kartu- kartu berisi pertanyaan-pertanyaan dan kartu-kartu lainnya berisi jawaban dari

Dalam penerapannya, muqarnas dapat bertransformasi menjadi bentuk yang benar- benar tiga dimensional, seperti yang terdapat pada kubah-kubah dan relung pintu gerbang, dapat