• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Organisasi atau instansi pemerintahan khususnya pemerintah daerah memiliki tugas salah satunya yaitu sebagai penyelenggara pelayanan publik kepada masyarakat. Dapat dikatakan bahwa pelayanan publik merupakan bagian dari tugas penting yang tidak bisa diabaikan oleh pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan publik, dan dengan adanya pelayanan publik yang baik maka dapat menarik perhatian masyarakat sebagai pengguna jasa layanan untuk memberikan respon balik atau tanggapan terhadap layanan yang diterima. Pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan publik harus bertanggung jawab dan memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat.

Instansi pemerintah daerah sebagai penyelenggara pelayanan publik salah satunya yaitu Kantor Kecamatan.

Kecamatan dipimpin oleh seorang kepala Kecamatan yang disebut dengan Camat. Seorang Camat berkedudukan di bawah Bupati/Wali Kota dan bertanggung jawab kepada Bupati/Wali Kota melalui Sekretaris Daerah.

Camat diangkat oleh Bupati/Wali Kota dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang memiliki pengetahuan teknis pemerintahan dan memenuhi persyaratan kepegawaian sebagaimana yang telah ditentukan dalam peraturan perundang- undangan.1 Dalam menjalankan tugasnya, Camat dibantu oleh Sekretaris Kecamatan dan perangkat Kecamatan. Kecamatan sebagai penyelenggara pelayanan publik harus memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat yang ada di wilayah tersebut.

Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang- undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.2

1 Sri Kusriyah, Politik Hukum Desentralisasi & Otonomi Daerah dalam Perspektif Negara Kesatuan Republik Indonesia (Semarang: UNISSULA Press, 2019), 113.

2 Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.

(2)

Pelayanan publik diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Dapat dikatakan bahwa Undang-Undang tersebut dijadikan sebagai dasar hukum dari pelayanan publik. Undang-Undang ini hadir diharapkan dapat mengatur instansi pemerintahan sebagai penyelenggara dan aparatur pemerintah sebagai pelaksana pelayanan publik agar dapat mewujudkan pelayanan yang sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat.

Masyarakat merasa bahwa pelayanan publik yang dilakukan oleh aparatur pemerintah saat ini belum memenuhi harapan mereka. Hal tersebut dapat diketahui dari beberapa keluhan masyarakat yang disampaikan melalui media massa dan jejaring sosial. Apabila keluhan tersebut tidak ditangani maka akan memberikan dampak buruk terhadap pemerintah dan dapat menimbulkan rasa tidak percaya dari masyarakat.3 Masyarakat menilai bahwa pelayanan yang dilakukan oleh pemerintah dianggap lama, tidak tepat waktu, dan berbelit-belit.

Adanya keluhan tersebut dianggap sebagai rasa kecewa masyarakat terhadap pemerintah. Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan pelayanan publik agar pandangan masyarakat terhadap pemerintah dapat berubah lebih baik lagi. Karena dengan adanya perbaikan pelaksanaan pelayanan publik diharapkan dapat mewujudkan pelayanan yang baik dan dapat membangun kembali kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah serta dapat mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance). Hal inilah yang harus dilakukan pula oleh Kantor Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon sebagai instansi pemerintahan dan penyelenggara pelayanan publik.

Penyelenggaraan pelayanan publik yang dilakukan oleh Kantor Kecamatan merupakan bukti dari fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai upaya untuk mengabdikan diri kepada masyarakat.

Agar dapat mewujudkan pelayanan yang baik dan sesuai dengan kebutuhan serta harapan masyarakat maka diperlukan adanya standar pelayanan sebagai patokan atau acuan dalam melayani masyarakat. Standar pelayanan adalah ukuran yang dibakukan pada penyelenggaraan pelayanan

3 Lailul Mursyidah dan Ilmi Usrotin Choiriyah, Manajemen Pelayanan Publik (Sidoarjo:

UMSIDA Press, 2020), 40-41.

(3)

publik untuk dijadikan pedoman dan harus ditaati serta dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan, serta menjadi panduan bagi penerima layanan dalam proses pengajuan permohonan, serta menjadi alat kontrol masyarakat atau penerima layanan atas kinerja penyelenggara pelayanan.4 Dalam hal ini yang dapat dijadikan standar pelayanan atau patokan dalam melayani masyarakat yaitu dasar hukum pelayanan publik Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, dan aturan lain yang terdapat dalam masing-masing instansi pemerintahan.

Pemerintah Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon sebagai instansi pemerintahan berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan dan hak bagi setiap masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang tersedia dari instansi pemerintahan tersebut. Salah satu pelayanan yang tersedia di Kantor Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon yaitu pelayanan di bidang administratif, seperti pelayanan dalam pembuatan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el) dan Kartu Keluarga (KK).

Aparatur Kantor Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon sebagai pelaksana pelayanan publik harus menerapkan asas-asas pelayanan publik dalam melayani masyarakat. Asas-asas tersebut yaitu kepentingan umum, kepastian hukum, kesamaan hak, keseimbangan hak dan kewajiban, keprofesionalan, partisipatif, persamaan perilaku atau tidak diskriminatif, keterbukaan, akuntabilitas, fasilitas dan perilaku khusus bagi kelompok rentan, ketepatan waktu, serta kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.5

Berdasarkan hal tersebut, aparatur Kantor Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon diharuskan untuk menerapkan sikap profesional dalam melayani masyarakat. Selain itu, para aparatur tersebut juga harus dibekali dengan kemampuan dalam menguasai pengetahuan tentang pelayanan publik dan juga teknologi agar dapat mewujudkan pelayanan publik yang baik dan sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat. Kemampuan dari aparatur sebagai pelaksana pelayanan harus dilatih dan dikembangkan karena semakin

4 Rahman Mulyawan, Birokrasi dan Pelayanan Publik (Bandung: UNPAD Press, 2016), 39.

5 Pasal 4 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.

(4)

tinggi kemampuan yang dimilikinya maka akan berdampak pada kualitas dari pelayanan itu sendiri.

Seseorang yang bekerja secara profesional apabila melihat pada dasar- dasar ajaran Islam seperti dalam Hadis atau ayat al-Quran adalah seseorang yang mendedikasikan jiwa dan tenaganya untuk kebaikan diri, keluarga, masyarakat, dan negara tanpa menyusahkan orang lain. Adapun ayat yang berkaitan dengan hal tersebut terdapat dalam Q.S. at-Taubah ayat 105 berikut:6



































Artinya: dan Katakanlah: “Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (Q.S. at-Taubah/9: 105).

Penjelasan ayat di atas apabila dikaitkan dengan pelayanan publik maka dapat dikatakan bahwa aparatur Kecamatan sebagai pelaksana pelayanan publik kepada masyarakat hendaklah bekerja dengan baik sesuai dengan aturan yang ditetapkan. Karena Allah SWT mengetahui apa yang dikerjakannya.

Efektivitas pelayanan publik menjadi hal penting dalam sebuah instansi pemerintahan. Hal itu karena dapat mempengaruhi penilaian untuk sebuah instansi pemerintahan tersebut. Dengan demikian sama halnya dengan Kantor Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui efektivitas pelaksanaan pelayanan publik yang diselenggarakan oleh Kantor Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon. Selain itu, peneliti juga ingin mengetahui bagaimana pandangan Islam, khususnya fiqh siyāsah dalam meninjau pelaksanaan pelayanan publik di Kantor Kecamatan Sumber

6 Anjeli Adelia Febnalani Z, “Tinjauan Fiqh Siyasah terhadap Kinerja Aparatur Sipil Negara dalam Pelayanan Masyarakat (Studi di Desa Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan).” (Skripsi, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Raden Intan Lampung, 2018), 8.

(5)

Kabupaten Cirebon. Oleh karena itu, peneliti memilih judul “Efektivitas Pelayanan Publik dalam Pembuatan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el) dan Kartu Keluarga (KK) di Kantor Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon Perspektif Fiqh Siyāsah”.

B. Rumusan Masalah

Dari pemaparan di atas, maka penulis merumuskan beberapa permasalahan terkait efektivitas pelayanan publik di Kantor Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon, yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana efektivitas pelaksanaan pelayanan publik dalam pembuatan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el) dan Kartu Keluarga (KK) di Kantor Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon?

2. Bagaimana tinjauan fiqh siyāsah terhadap pelaksanaan pelayanan publik dalam pembuatan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el) dan Kartu Keluarga (KK) di Kantor Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon?

C. Tujuan Penelitian

Dengan mengetahui permasalahan yang ada, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui secara mendalam terkait efektivitas pelaksanaan pelayanan publik dalam pembuatan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el) dan Kartu Keluarga (KK) di Kantor Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon.

2. Untuk mengetahui tinjauan fiqh siyāsah terhadap pelaksanaan pelayanan publik dalam Pembuatan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el) dan Kartu Keluarga (KK) di Kantor Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon.

D. Kegunaan Penelitian

Selain itu, penelitian ini juga memiliki beberapa kegunaan yaitu sebagai berikut:

1. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan Hukum Tatanegara Islam khususnya dengan wilayah

(6)

kajian Hukum Administrasi Negara sehingga dapat memperkaya dan memperluas pengetahuan tentang pelayanan publik.

2. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan, pemikiran, dan informasi khususnya tentang pelayanan publik agar dapat memahami pelaksanaan yang ada di lapangan dan juga dari pandangan fiqh siyāsah. Penelitian ini juga diharapkan dapat berguna bagi peneliti, bagi bidang akademik, bagi masyarakat, dan bagi peneliti selanjutnya. Adapun kegunaanya yaitu sebagai berikut:

a. Bagi peneliti, dengan melakukan penelitian ini, peneliti mendapatkan pengalaman dan pembelajaran baru terkait efektivitas pelaksanaan pelayanan publik di Kantor Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon khususnya dalam pelayanan pembuatan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el) dan Kartu Keluarga (KK).

b. Bagi bidang akademik, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan khususnya untuk peneliti dan untuk pengembangan ilmu Hukum Tatanegara Islam dengan wilayah kajian Hukum Administrasi Negara.

c. Bagi masyarakat, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi kepada masyarakat terkait efektivitas pelayanan publik dalam pembuatan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el) dan Kartu Keluarga (KK) di Kantor Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon perspektif fiqh siyāsah.

d. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan penelitian ini bisa berguna sebagai sumber atau bahan referensi untuk penelitian selanjutnya sesuai dengan tema pembahasan yang sama, yaitu pelayanan publik.

E. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan salah satu hal penting bagi penyusunan karya tulis ilmiah ini, karena penelitian terdahulu dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan atau bahan acuan dalam penelitian yang sekarang. Dalam hal ini, peneliti menemukan beberapa penelitian terdahulu dengan tema yang sama. Dengan menggunakan studi kepustakaan (library research) yang

(7)

dilakukan, maka ada beberapa skripsi dengan tema yang sama untuk bisa dijadikan sebagai bahan perbandingan, yaitu sebagai berikut:

Pertama, skripsi karya Donna Eriza Kharisma dengan NPM 1521020206 studi di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung Fakultas Syariah pada tahun 2019 yang berjudul “Implementasi Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik Perspektif Fiqh Siyasah (Studi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandar Lampung)”.

Skripsi ini membahas tentang penerapan pelayanan publik menurut Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2009 dan analisis fiqh siyasah terhadap pelayanan publik di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandar Lampung.

Disebutkan dalam skripsi tersebut, bahwa pelayanan publik di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandar Lampung sudah berjalan dengan baik. Itu semua ditandai dengan prosedur pelayanan publik yang sudah sesuai dengan Standar Operasional Pelayanan (SOP) dan juga sesuai dengan Pasal 4 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.

Dengan demikian, pelayanan publik pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandar Lampung tersebut juga sudah sesuai dengan fiqh siyasah.7Adapun perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu dalam penelitian terdahulu tersebut membahas tentang penerapan Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik secara keseluruhan sedangkan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti membahas tentang efektivitas pelayanan publik dalam pembuatan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el) dan Kartu Keluarga (KK).

Kedua, skripsi karya Hanif Asy’ari dengan NIM C05215013 studi di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya Fakultas Syariah dan Hukum pada tahun 2019 yang berjudul “Analisis Fikih Siyasah Dusturiyah terhadap Pelayanan Pembuatan E-KTP di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bangkalan Tahun 2018 Berdasarkan UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik”. Skripsi ini membahas tentang pelayanan publik di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

7 Donna Eriza Kharisma, “Implementasi Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik Perspektif Fiqh Siyasah (Studi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandar Lampung).” (Skripsi, Fakultas Syariah UIN Raden Intan Lampung, 2019).

(8)

Bangkalan berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Pelayanan publik dalam pembuatan E-KTP di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bangkalan pada tahun 2018 sudah berusaha menjalankan tugasnya dengan maksimal. Namun, dalam hal fasilitas sarana dan prasarana kurang memadai, seperti kurangnya kursi tunggu. Dalam pembahasan tentang analisis fikih siyasah al-dusturiyah terhadap pelayanan pembuatan E-KTP di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik sudah berjalan dengan baik karena telah menjalankan amanat Undang-Undang tersebut. Selain itu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bangkalan juga memiliki inovasi jemput bola di sekolah-sekolah dan pondok pesantren. Tentunya inovasi tersebut dilakukan untuk kebaikan masyarakat. Tetapi dalam hal kedisiplinan pegawai, kurang disiplin.8 Adapun perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu dalam penelitian terdahulu tersebut membahas tentang pelaksanaan pelayanan dalam pembuatan E-KTP sedangkan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti membahas tentang efektivitas pelayanan publik dalam pembuatan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el) dan Kartu Keluarga (KK).

Ketiga, skripsi karya Ramlia dengan NIM 10200116042 studi di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar Fakultas Syariah dan Hukum pada tahun 2020/2021 yang berjudul “Pelayanan Publik pada Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Majene Perspektif Siyasah Syar’iyyah”. Skripsi ini membahas tentang kualitas penyelenggaraan pelayanan publik pada Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Majene, faktor pendukung dan penghambat penyelenggaraan pelayanan publik pada Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Majene, dan pandangan Hukum Tata Negara Islam tentang pelayanan publik. Untuk menilai kualitas penyelenggaraan pelayanan publik pada Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Majene

8 Hanif Asy’ari, “Analisis Fikih Siyasah Dusturiyah terhadap Pelayanan Pembuatan E-KTP di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bangkalan Tahun 2018 Berdasarkan UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.” (Skripsi, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya, 2019).

(9)

dalam skripsi ini menggunakan lima dimensi, yaitu dimensi tangible (berwujud), reliability (kehandalan), responsiveness (ketanggapan), assurance (jaminan), dan emphaty (empati). Untuk faktor pendukung dan penghambat, yang menjadi faktor pendukung yaitu setiap pegawai saling mendukung dan saling menyemangati satu sama lain. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu ada pada sumber daya manusia yang kurang maksimal dan peralatan yang kurang memadai. Adapun pandangan Hukum Tata Negara Islam untuk mewujudkan pelayanan publik yang baik kepada masyarakat terdapat beberapa nilai yang berpedoman pada al-Quran dan sunnah Nabi Muhammad SAW. Beberapa nilai yang menjadi dasar pelayanan publik tersebut yaitu keadilan, meningkatkan yang tidak bernilai guna, ukhuwah, dan amanah.9 Adapun perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu dalam penelitian tersebut membahas tentang kualitas pelaksanaan pelayanan publik sedangkan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti membahas tentang efektivitas pelayanan publik dalam pembuatan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el) dan Kartu Keluarga (KK).

Keempat, skripsi karya Erpan Sahadi dengan NIM 1711150053 studi di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu Fakultas Syari’ah pada tahun 2021 yang berjudul “Urgensi Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik dalam Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Perspektif Siyasah Idariyah (Studi Kasus di Desa Sukaraja Kecamatan Kedurang Ilir Kabupaten Bengkulu Selatan)”. Skripsi ini membahas tentang sistem pelayanan publik di Desa Sukaraja Kecamatan Kedurang Ilir Kabupaten Bengkulu Selatan. Selain itu, membahas juga tentang sanksi yang diberikan bagi perangkat desa yang tidak memberikan pelayanan publik yang baik, dan menjelaskan pelayanan publik dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik menurut siyasah idariyah. Pelaksanaan pelayanan publik di Desa Sukaraja Kecamatan Kedurang Ilir Kabupaten Bengkulu Selatan belum maksimal dan juga belum sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Hal ini ditegaskan dengan pemerintah desa yang kurang maksimal sebagai pelaksana pelayanan publik,

9 Ramlia, “Pelayanan Publik pada Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Majene Perspektif Siyasah Syar’iyyah.” (Skripsi, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar, 2020/2021).

(10)

sanksinya kurang tegas bahkan tidak dijalankan. Menurut siyasah idariyah dalam hal pelayanan publik untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dapat dilihat dari tiga hal sebagai pedoman pelayanan yang baik, yaitu kepastian hukum, transparansi, dan partisipasi masyarakat, tentunya dilihat dari perspektif siyasah idariyah.10 Adapun perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu dalam penelitian terdahulu tersebut membahas tentang pelaksanaan pelayanan publik secara keseluruhan sedangkan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti membahas tentang efektivitas pelayanan publik dalam pembuatan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el) dan Kartu Keluarga (KK).

Kelima, skripsi karya Anjeli Febnalani Z dengan NPM 1421020164 studi di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung Fakultas Syariah dan Hukum pada tahun 2018 yang berjudul “Tinjauan Fiqh Siyasah terhadap Kinerja Aparatur Sipil Negara dalam Pelayanan Masyarakat (Studi di Desa Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan)”. Skripsi ini membahas tentang kinerja Aparatur Sipil Negara dalam pelayanan masyarakat di Desa Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan, dan tinjauan fiqh siyasah terhadap kinerja Aparatur Sipil Negara dalam pelayanan masyarakat di Desa Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.

Terkait kinerja Aparatur Sipil Negara dalam pelayanan masyarakat di Desa Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan belum berjalan dengan optimal karena masih terdapat keluhan-keluhan dari masyarakat, seperti sikap, keahlian, semangat kerja, transparansi dalam pelayanan, ketepatan waktu dan tata cara pelayanan dan kurang disiplinnya aparatur. Adapun untuk tinjauan fiqh siyasah terhadap kinerja Aparatur Sipil Negara dalam pelayanan masyarakat di Desa Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan belum sesuai dengan fiqh siyasah karena masih ada aparatur yang tidak amanah dan tidak adil ketika memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Seharusnya, aparatur bisa menerapkan sikap adil, meninggalkan yang tidak

10 Erpan Sahadi, “Urgensi Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik dalam Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Perspektif Siyasah Idariyah (Studi Kasus di Desa Sukaraja Kecamatan Kedurang Ilir Kabupaten Bengkulu Selatan).” (Skripsi, Fakultas Syari’ah IAIN Bengkulu, 2021).

(11)

bernilai guna, ukhuwah, dan amanah agar dapat mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.11 Adapun perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu dalam penelitian terdahulu tersebut membahas tentang kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam pelayanan masyarakat sedangkan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti membahas tentang efektivitas pelayanan publik dalam pembuatan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP- el) dan Kartu Keluarga (KK).

Dari beberapa penelitian terdahulu tersebut di atas, tidak ditemukan hal yang sama terkait penelitian yang peneliti lakukan. Hanya terdapat beberapa kemiripan karena memang masih dalam satu tema yang sama, yaitu pelayanan publik. Perbedaan yang paling mendasar adalah terkait lokasi atau tempat penelitian. Selain itu, dalam penelitian terdahulu tersebut belum ada yang membahas terkait efektivitas pelaksanaan pelayanan publik sebagaimana yang akan dibahas oleh peneliti sehingga peneliti memilih judul “Efektivitas Pelaksanaan Pelayanan Publik dalam Pembuatan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el) dan Kartu Keluarga (KK) di Kantor Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon Perspektif Fiqh Siyāsah”.

F. Kerangka Pemikiran

Efektivitas berasal dari kata dasar efektif. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata efektif mempunyai arti efek, pengaruh, akibat atau dapat membawa hasil.12 Secara umum, efektivitas menunjukkan sampai seberapa jauh tercapainya suatu tujuan yang lebih dahulu ditetapkan.13 Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa efektivitas menekankan pada pencapaian tujuan. Sesuatu dapat dikatakan efektif apabila tercapainya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

11 Anjeli Adelia Febnalani Z, “Tinjauan Fiqh Siyasah terhadap Kinerja Aparatur Sipil Negara dalam Pelayanan Masyarakat (Studi di Desa Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan).” (Skripsi, Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Raden Intan Lampung, 2018).

12 Gary Jonathan Mingkid, Daud Liando, dan Johny Lengkong, “Efektivitas Penggunaan Dana Desa dalam Peningkatan Pembangunan (Suatu Studi di Desa Watutumou Dua Kecamatan Kalawat Kabupaten Minahasa Utara),” Eksekutif 2: 2 (Desember 2017): 1-11.

13 Irna Erawati, Muhammad Darwis, dan Muh Nasrullah, “Efektivitas Kinerja Pegawai pada Kantor Kecamatan Pallanga Kabupaten Gowa,” Jurnal Office 3: 1 (Agustus 2017): 13-18.

(12)

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dapat dijadikan sebagai dasar hukum pelayanan publik di Indonesia. Terbentuknya Undang-Undang tersebut bertujuan untuk memberikan perlindungan dan kepastian hukum kepada masyarakat dalam hal pelayanan publik. Adanya Undang-Undang ini tentunya untuk kebaikan bersama tanpa terkecuali.

Berlakunya Undang-Undang ini dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam proses pelaksanaan pelayanan publik agar pelayanan publik di Indonesia dapat berjalan dengan baik.

Dalam Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dijelaskan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.14 Dari pengertian pelayanan publik tersebut, diketahui bahwa pelayanan publik terdiri dari tiga jenis pelayanan, yaitu di bidang barang, jasa, dan administratif. Oleh karena itu, penelitian ini difokuskan untuk membahas pelayanan publik di bidang administratif khususnya pelaksanaan pelayanan publik dalam pembuatan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el) dan Kartu Keluarga (KK).

Definisi dari Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el) dan Kartu Keluarga (KK) dapat dilihat dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan. Pasal 1 ayat (14) menyebutkan bahwa Kartu Tanda Penduduk Elektronik, selanjutnya disingkat KTP-el, adalah Kartu Tanda Penduduk yang dilengkapi chip yang merupakan identitas resmi penduduk sebagai bukti diri yang diterbitkan oleh instansi pelaksana.

Kemudian dalam Pasal 1 ayat (13) menyebutkan bahwa Kartu Keluarga, selanjutnya disingkat KK, adalah kartu identitas keluarga yang memuat data tentang nama, susunan dan hubungan dalam keluarga, serta identitas anggota keluarga.15 Dari definisi yang disebutkan, dapat diketahui bahwa pentingnya

14 Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.

15 Pasal 1 ayat (13) dan (14) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan.

(13)

warga negara Indonesia untuk memiliki dua dokumen tersebut sebagai identitas resmi dan bukti bahwa ia merupakan warga negara Indonesia.

Dalam hal penerbitan dokumen tersebut dapat dilakukan oleh instansi pemerintahan sebagai perwujudan pelayanan publik kepada masyarakat. Ada beberapa hal agar dapat mewujudkan pelayanan publik yang baik bagi masyarakat. Salah satunya yaitu pelayanan publik harus berasaskan:

a. Kepentingan umum;

b. Kepastian hukum;

c. Kesamaan hak;

d. Keseimbangan hak dan kewajiban;

e. Keprofesionalan;

f. Partisipatif;

g. Persamaan perilaku atau tidak diskriminatif;

h. Keterbukaan;

i. Akuntabilitas;

j. Fasilitas dan perilaku khusus bagi kelompok rentan;

k. Ketepatan waktu; dan

l. Kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.16

Sebagaimana disebutkan di atas, asas-asas pelayanan publik tersebut harus dilaksanakan agar dapat mewujudkan pelayanan publik yang baik bagi masyarakat. Pelayanan publik yang baik dinilai dapat mencerminkan dan mewujudkan pemerintahan yang baik. Pelayanan publik dapat dikatakan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, hakikat dari pelayanan publik dapat dikatakan sebagai perwujudan dan kewajiban dari pemerintah kepada masyarakat untuk melayani masyarakat.

Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Sehingga dalam penelitian ini tidak hanya melihat dari sudut pandang dari peraturan yang berlaku saja, tetapi melihat juga dari pandangan Islam khususnya fiqh siyāsah terhadap pelaksanaan pelayanan publik.

Islam telah mengajarkan banyak hal yang berkaitan dengan kehidupan termasuk cara memberikan pelayanan kepada orang lain. Sikap dan perilaku

16 Pasal 4 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.

(14)

dari Rasulullah SAW merupakan bagian dari syari’at Islam karena sikap dan perilakunya telah mencerminkan al-Quran dan Hadis. Dalam kaitannya dengan pelayanan publik maka aparatur sebagai pelaksana pelayanan publik dalam menjalankan tugasnya perlu menjadikan sifat Rasulullah SAW sebagai uswatun ḥasanah (suri teladan). Sifat Rasulullah SAW tersebut yaitu ṣiddīq (benar), amānah (dapat dipercaya), tablīg (menyampaikan), faṭānah (bijaksana).17

Dalam pandangan fiqh siyāsah, Aparatur Sipil Negara sebagai pelaksana pelayanan publik dapat diistilahkan dengan ṭabī’in (pengikut). Seorang ṭabī’in diharuskan mematuhi aturan yang dibuat oleh ulil amri (pemimpin).18 Untuk dapat mewujudkan pelayanan publik yang baik, maka dibutuhkan keadilan dari ṭabī’in sebagai pelaksana pelayanan publik dalam melayani masyarakat.

Aparatur Sipil Negara (ASN) ini harus melayani masyarakat dengan adil tanpa membeda-bedakan.

Dalam ajaran Islam, nilai keadilan banyak sekali tercantum dalam sumber hukum Islam.19 Salah satunya terdapat dalam Q.S. an-Nisa ayat 58 berikut:





















































Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik- baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat.” (Q.S. an-Nisa/4: 58).

17 Hasniati, “Sikap dan Perilaku Birokrat Garis-Depan dalam Pelayanan Publik Ditinjau dari Perspektif Syariat Islam,” Al-Fikr 17: 1 (2013): 190-203.

18 Donna Eriza Kharisma, “Implementasi Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik Perspektif Fiqh Siyasah (Studi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandar Lampung).” (Skripsi, Fakultas Syariah UIN Raden Intan Lampung, 2019), 47.

19 Donna Eriza Kharisma, “Implementasi Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik Perspektif Fiqh Siyasah (Studi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandar Lampung).” (Skripsi, Fakultas Syariah UIN Raden Intan Lampung, 2019), 94.

(15)

G. Metodologi Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini bertempat di Kantor Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon yang beralamat di Jl. Sunan Malik Ibrahim No. 02 Kabupaten Cirebon 45611 Telp. (0231) 8810698 dan dilaksanakan dari bulan Februari 2022 sampai dengan bulan Juli 2022.

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan (field research) adalah penelitian dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari sasaran penelitian yang selanjutnya disebut responden atau informan melalui instrumen pengumpulan data seperti angket, observasi, wawancara dan sebagainya.20 Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian lapangan (field research) yang berlokasi di Kantor Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi guna mendapatkan data yang berkaitan dengan pembahasan penelitian.

3. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Menurut Denzin dan Lincoln, penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar belakang alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada dalam penelitian kualitatif.

Metode yang biasanya digunakan adalah wawancara, pengamatan, dan pemanfaatan dokumen.21

4. Sumber Data

Untuk mendapatkan informasi dalam penelitian ini, terdapat dua jenis sumber data yang digunakan, yaitu:

20 Rahmadi, Pangantar Metodologi Penelitian (Banjarmasin: Antasari Press, 2011), 15.

21 Umar Sidiq dan Moh. Miftachul Choiri, Metode Penelitian Kualitatif di Bidang Pendidikan (Ponorogo: CV. Nata Karya, 2019), 4.

(16)

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh berdasarkan pengukuran secara langsung oleh peneliti dari sumbernya (subjek peneliti).22 Dalam penelitian ini, data primer diperoleh peneliti dari lokasi penelitian yaitu di Kantor Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon dengan aparatur Kecamatan dan masyarakat sebagai narasumber.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada seperti buku, laporan, jurnal, dan lain-lain.23 Dalam penelitian ini, data sekunder diperoleh peneliti dari studi pustaka (library research) yang berkaitan dengan penelitian untuk melengkapi data primer.

5. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi

Observasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara melihat, mengamati, mencermati, dan merekam perilaku secara sistematis dengan tujuan tertentu.24 Dalam hal ini peneliti melakukan observasi langsung di Kantor Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon guna mendapatkan data terkait dengan pembahasan penelitian.

b. Wawancara

Wawancara adalah cara yang digunakan untuk mendapatkan data dengan bertanya langsung secara bertatap muka dengan responden atau informan yang menjadi subjek penelitian.25 Pertanyaan wawancara harus diajukan dengan sopan, jelas, terarah, dan tidak menyinggung siapapun. Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara langsung dengan aparatur Kantor Kecamatan Sumber dan kepada masyarakat.

22 Umar Sidiq dan Moh. Miftachul Choiri, Metode Penelitian Kualitatif di Bidang Pendidikan (Ponorogo: CV. Nata Karya, 2019), 165.

23 Sandu Siyoto dan Ali Sodik, Dasar Metodologi Penelitian (Yogyakarta: Literasi Media Publishing, 2015), 68.

24 Umar Sidiq dan Moh. Miftachul Choiri, Metode Penelitian Kualitatif di Bidang Pendidikan (Ponorogo: CV. Nata Karya, 2019), 68.

25 Rahmadi, Pengantar Metodologi Penelitian (Banjarmasin: Antasari Press, 2011), 75.

(17)

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data penelitian melalui sejumlah dokumen (informasi yang didokumentasikan) berupa dokumen tertulis maupun dokumen terekam. Dokumen tertulis dapat berupa arsip, catatan harian, autobiografi, memorial, kumpulan surat pribadi, kliping, dan sebagainya. Sedangkan dokumen terekam berupa film, kaset rekaman, mikrofil, foto, dan sebagainya.26 Dalam hal ini peneliti mendapatkan dokumentasi langsung dari lapangan untuk dapat melengkapi data yang diperlukan terkait pelaksanaan pelayanan publik di Kantor Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon.

6. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, yang disebut sebagai instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri.27 Selain itu, yang bisa dijadikan sebagai instrumen penelitian adalah sebagai berikut:

a. Pedoman wawancara, yaitu susunan pertanyaan ketika melakukan tanya jawab langsung kepada informan, yakni aparatur Kantor Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon sebagai pelaksana pelayanan publik dan juga kepada masyarakat sebagai penerima layanan.

b. Dokumentasi, yaitu data-data yang diperoleh peneliti dari lapangan (Kantor Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon) terkait dengan pembahasan peneliti, data-data tersebut dapat berupa tulisan, gambar, video, atau lainnya.

7. Analisis Data

Analisis data kualitatif dilakukan dengan cara induktif, yaitu penelitian kualitatif tidak dimulai dari deduksi teori tetapi dimulai dari fakta empiris. Peneliti terjun ke lapangan, mempelajari, menganalisis, menafsirkan dan menarik kesimpulan dari fenomena yang ada di lapangan.

Dari data tersebut, peneliti harus menganalisis sehingga menemukan makna yang kemudian makna itulah menjadi hasil peneliti.28

26 Rahmadi, Pengantar Metodologi Penelitian (Banjarmasin: Antasari Press, 2011), 85.

27 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D) (Bandung: Alfabeta, 2015), 305.

28 Sandu Siyoto dan Ali Sodik, Dasar Metodologi Penelitian (Yogyakarta: Literasi Media Publishing, 2015), 121.

(18)

H. Sistematika Penulisan

Dalam penelitian ini, terdapat sistematika penulisan dengan tujuan memberikan gambaran secara garis besar permasalahan yang dibahas. Oleh karena itu, dalam penelitian ini disusun perencanaan penelitian seperti berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : EFEKTIVITAS PELAYANAN PUBLIK DALAM

PEMBUATAN KARTU TANDA PENDUDUK

ELEKTRONIK (KTP-EL) DAN KARTU KELUARGA (KK) Bab ini membahas tentang pengertian dan indikator efektivitas, pengertian pelayanan publik, jenis-jenis pelayanan publik, prinsip-prinsip pelayanan publik, asas-asas pelayanan publik, pengertian dan fungsi Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP- el), pengertian dan fungsi Kartu Keluarga (KK), pengertian fiqh siyāsah, objek kajian fiqh siyāsah, ruang lingkup fiqh siyāsah, kaidah fiqh siyāsah, pelayanan publik dalam fiqh siyāsah, dan prinsip-prinsip pelayanan publik dalam fiqh siyāsah.

BAB III : GAMBARAN UMUM KANTOR KECAMATAN SUMBER KABUPATEN CIREBON

Bab ini membahas tentang gambaran umum Kantor Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon yang terdiri dari sejarah, visi misi, susunan dan struktur organisasi Kantor Kecamatan Sumber, tugas, fungsi, dan tata kerja Kecamatan, data kepegawaian Kantor Kecamatan Sumber, data wilayah di Kecamatan Sumber, kondisi geografis, data penduduk, data pendidikan, dan data kesehatan.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini memaparkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti terkait efektivitas pelaksanaan pelayanan publik dalam

(19)

pembuatan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el) dan Kartu Keluarga (KK) di Kantor Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon, serta tinjauan fiqh siyāsah terhadap pelaksanaan pelayanan publik dalam pembuatan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el) dan Kartu Keluarga (KK) di Kantor Kecamatan Sumber.

BAB V : PENUTUP

Bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran terkait dengan penelitian yang dilakukan, serta berisi daftar pustaka, dan lampiran-lampiran.

Referensi

Dokumen terkait

Menghitung nilai aktia dan atau ke@a/iban 'dalam milyar rupiah*.. 6aporan -onsolidasi 'dalam

Pokok bahasan yang akan disajikan mencakup jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi, sampel dan sampling, kriteria sampel, instrumen penelitian,

1) Laporan kegiatan mingguan berupa lembaran/form yang memuat laporan kegiatan yang dilakukan dan permasalahan-permasalahan yang dihadapi di tempat praktik profesi

Perspektif Administrasi Publik Vol.. merupakan salah satu cara efektif untuk mengajak mereka ikut serta dalam proses kampanye atau politik, mengingat bahwa mereka

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan survei dengan bentuk menyebarkan kuesioner dan melakukan wawancara kepada pelanggan terkait kepuasan dan perasaan yang dirasakan atas

Adapun perbedaan yang ada pada penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan ini, bahwasanya penelitian terdahulu ini membahas tentang bagaimana

Penulissendiri sepakat dengan pendapat Suharnoko, pengenyampingan pasal 1266 KUHPerdata yang membuat wanprestasi sebagai syarat batal tidak menjadi masalahjika kedua pihak

Wawancara yang dimaksud disini adalah teknik untuk mengumpulkan data yang akurat untuk keperluan proses pemecahan masalah tertentu, yang sesuai dengan data. Pencarian data dengan