• Tidak ada hasil yang ditemukan

Iklan Layanan Masyarakat Berupa Himbauan kepada Remaja Putri yang Hamil di Luar Nikah untuk tidak Melakukan Aborsi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Iklan Layanan Masyarakat Berupa Himbauan kepada Remaja Putri yang Hamil di Luar Nikah untuk tidak Melakukan Aborsi."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Banyak yang bilang masa remaja adalah masa paling indah karena di masa remaja

banyak perubahan yang dialami. Pada masa ini, berlangsung proses perubahan

secara biologis serta psikologis yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk

oleh masyarakat, teman sebaya dan juga media massa. Ketidaktahuan remaja akan

seksualitas, membuat mereka terdorong untuk mencari informasi dari

sumber-sumber yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, mengingat arus informasi di era

global ini kian meningkat.

Akibatnya remaja cenderung untuk melakukan

hubung-an seks di luar nikah, hubunghubung-an seks bebas, serta aborsi (bagi remaja perempuhubung-an).

Kalau kita hanya membuat larangan aborsi, tidak akan memecahkan

masalah secara tuntas. Harus dicari jalan keluar yang lebih untuk memecahkan

masalah ini. Dengan meng-condisioning-kan, meng-informing-kan dan

me-remanding-kan pesan lewat iklan layanan masyarakat yang tepat sasaran dan

ditunjang dengan komunikasi visual yang tepat, penulis mengharapkan dapat

membuat masyarakat khususnya remaja putri sadar akan bahaya aborsi sehingga

mereka tidak melakukan aborsi dan mau melanjutkan kehamilan karena janin

(2)

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ………...

i

LEMBAR PENYERAHAN ………...

... ii

LEMBAR PENGESAHAN ………...

iii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENGANTAR

TA ………

iv

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENGANTAR

TA …………..

v

KATA PENGANTAR ………

vi

ABSTRAK ………..

vii

DAFTAR I

SI ………..

viii

DAFTAR GAMBAR ………..

xi

DAFTAR TABEL ... xii

BAB-BAB

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah ………...

1

1.2

Pembatasan Masalah ………

4

1.3

Rumusan Masalah

………

6

1.4

Tujuan Perancangan

……….

6

1.4.1

Tujuan Umum ………...

7

1.4.2

Tujuan Khusus ………..

7

1.5

Ruang Lingkup Perancangan ………

8

1.5.1

Sasaran ………..

8

1.5.2

Golongan Usia ………..

9

1.5.3

Gaya Hidup ………...

9

1.6

Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ………...

9

1.6.1

Sumber Data ……….

10

1.6.2

Teknik Pengumpulan Data ………...

10

(3)

BAB II TINJAUAN MASALAH

2.1

Kajian Pustaka ………..

12

2.1.1

Desain Komunikasi Visual ………...

12

2.1.2

Penciptaan Karya Film ……….

13

2.1.3

TV Marketing ………...

16

2.1.4

Pengertian Iklan ………

20

2.1.5

Etika Periklanan ………...

23

2.1.6

Iklan Laya

nan Masyarakat ………...

23

2.2

Tinjauan Faktual ………...

24

2.2.1

Pengertian Aborsi ……….

24

2.2.2

Jenis-

jenis aborsi menurut terjadinya ………...

29

2.2.3

Penyebab Abortus ……….

30

2.2.4

Alasan untuk melakukan Abortus Provokatus

…….

31

2.2.5

Pelaku Abortus Provokatus Kriminalis

………

33

2.2.6

Akibat Abortus Provokatus Kriminalis

………

34

2.2.7

Pro-

Kontra Mengenai Aborsi ………..

37

2.3

Gagasan Awal

………...

40

BAB III PEMECAHAN MASALAH

3.1

Objek Perancangan

………...

41

3.1.1

Teknik Analisis Data

………

41

3.1.2

Hasil Penelitian

……….

44

3.2

Target Audience

………45

3.2.1 Demografis

………

45

3.2.2 Geografis

………..

48

3.2.3 Psikografis

………

49

3.2.4

Sosiokultural ……….

49

3.3

Konsep Perancangan ………

49

3.3.1

Perencanaan / Strategi Media ………..

49

3.3.2

Perencanaan / Strategi Kreatif ………..

59

(4)

3.3.4

Konsep Visual ………..

60

3.3.5

Visualisasi Karya ……….

63

3.3.6

Biaya Media / Budgeting ………..

73

BAB IV PENUTUP

4.1

Kesimpulan ………...

74

4.2

Saran-

saran ………

75

DAFTAR PUSTAKA

(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 01 : Langkah-langkah Aborsi

………

34

Gambar 02 : Organ Reproduksi Wanita Bagian Dalam

………..

35

Gambar 03 : Janin Dalam Kandungan

……….…

37

Gambar 04 : Yayasan Sayap Ibu Jakarta

………

54

Gambar 05 : Logo Yayasan Pemantau Hak Anak

……….…….

56

Gambar 06 : Logo Kampanye_01

……….………..

60

Gambar 07 : Logo Kampanye_02

……….…..

60

Gambar 08 : Logo Frame

………....………

61

Gambar 09 : Storyboard Conditioning_Versi 1

……….………….

64

Gambar 10 : Storyboard Conditioning_Versi 2_a

……….……….

67

Gambar 11 : Storyboard Conditioning_Versi 2_final

……….……

68

Gambar 12 : Storyboard_Informing_Versi 1

………...

70

Gambar 13 : Storyboard_Informing_Versi 2

………..

71

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 01 : Matribel Data

………

43

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Semua jenis media televisi, film dan musik mempunyai pengaruh besar

terhadap para remaja dan anak-anak masa kini. Sasaran mereka adalah

memperoleh keuntungan besar, yaitu dengan merangsang dan membawa indra

kita sehingga kita tertarik membeli produk mereka. Jelas sekali bahwa

orang-orang yang memberi kita tayangan iklan, TV dan film mencoba menarik

imajinasi para remaja dan anak-anak khususnya.

Ketidaktahuan remaja akan seksualitas, justru mendorongnya untuk

mencari informasi dari sumber-sumber yang tidak semua bisa

dipertanggung-jawabkan. Apalagi arus informasi di era global ini terasa begitu kuat, baik

media massa, TV, radio maupun internet, sehingga membuat para remaja

semakin bingung menghadapi masalahnya. Lebih parahnya lagi karena ada

begitu banyak remaja yang belum memiliki kekritisan dalam menerima

informasi itu, sehingga apa yang disuguhkan media massa dianggap benar dan

boleh dilakukan, sehingga pergaulan semakin bebas bahkan dianggap sebagai

gaya hidup modern. Padahal hal tersebut merupakan tindakan yang melanggar

batas nilai moral dan agama yang ada dalam masyarakat.

Saat mulai mengenal cinta, wanita kerap tidak bisa menolak

berhu-bungan seks yang dianggap sebagai sekedar tindakan fisik demi mencari

kesenangan sesaat, padahal seks seharusnya menjadi bagian dari hubungan

kasih antara seorang laki-laki dan wanita yang sudah menikah. Jika sudah

melakukan seks, kemungkinan wanita akan hamil. Permasalahan yang

kemu-dian dihadapinya adalah memutuskan apakah ia akan membiarkan janin yang

dikandungnya tetap hidup dan ia harus menanggung aib sendirian atau

(8)

Saat moralitas dan agama makin berkurang, aborsi sering dipandang

sebagai hal yang perlu dilakukan, bahkan aborsi sering dipandang sebagai cara

yang sudah biasa untuk mengatasi masalah demi menjaga kelangsungan

kesenangan mereka. BKKBN memprediksikan dari 2,5 juta kasus aborsi per

tahun, 1,5 juta diantaranya dilakukan oleh remaja. Hasil survey yang

dilaku-kan Bali Post tahun 2000 di 12 kota di Indonesia menyebutdilaku-kan bahwa terdapat

penerimaan angka kasar sebesar 11% remaja di bawah usia 19 tahun pernah

melakukan hubungan seksual dan berpotensi melakukan aborsi, sedangkan

59,6% remaja di atas 19 tahun juga pernah melakukan hubungan seksual dan

berpeluang lebih besar untuk melakukan aborsi (www.balipost.com).

Masalah aborsi di Indonesia memang semakin ruwet, karena banyak

sekali aborsi dilakukan secara illegal dan sulit dikontrol, baik yang ditangani

oleh dokter maupun tenaga medis tradisional (dukun). Dalam perkara aborsi,

pihak wanitalah yang selalu menjadi korban utama dan sangat dirugikan. Ini

terlihat dari sebagian besar dari mereka yang diseret ke dalam pengadilan

ber-kaitan dengan masalah aborsi. Padahal peran orang-orang yang ada di sekitar

dan masyarakat sekelilingnya sangatlah besar dalam mendorong wanita

sehingga memutuskan untuk melakukan aborsi.

Aborsi adalah salah satu penyebab tingginya angka kematian ibu

hamil. Di Jawa Barat, diketahui bahwa angka kematian ibu mencapai sekitar

321 per 100.000 kelahiran (menurut data BPS tahun 2003) sehingga perlu

kerja keras untuk memberikan perhatian yang serius untuk menanggulangi

kasus aborsi yang dilakukan oleh remaja khususnya.

Masyarakat sering salah menghukum wanita, sehingga wanita

dipan-dang lebih rendah, kotor dan tidak suci lagi. Ini pandipan-dangan yang tidak adil,

sebab bukan sepenuhnya salah wanita tersebut. Sebagai orang yang tidak

bebas dan tidak punya pilihan maka ia tidak bisa dituntut

pertanggung-jawabannya. Masalah sebenarnya bukanlah kandungan itu sendiri, tapi sikap

dan tingkah laku masyarakat yang ditujukan kepada wanita itu. Secara

(9)

sedemikian rupa, sehingga memojokkan wanita itu untuk menggugurkan

kandungannya. Wanita yang dalam situasi stress dan dalam kondisi terdesak

tanpa banyak berpikir akan mengamini saja apa yang menjadi desakan

masyarakat. Padahal, kalau sampai terjadi aborsi, maka wanita itu menjadi

korban beberapa kali, yaitu korban ‘lelaki’, korban masyarakat yang

mengecap dan memandangnya rendah, korban perasaannya sendiri yang

merasa tidak berdaya, kotor, tak bernilai dan korban karena ia menjadi

pembunuh anaknya sendiri.

Apabila dihubungkan dengan hak asasi manusia, hak untuk hidup

menjadi syarat utama dan mendasar. Oleh karena itu, sebelum orang ribut

mengenai pelaksanaan hak asasi yang bermacam-macam, orang harus lebih

dulu menghormati hak yang paling dasar yaitu hak untuk hidup. Bagi

manusia, hidup adalah syarat mutlak dan merupakan akar dari semua hak asasi

manusia lainnya. Penghormatan terhadap hak hidup adalah kondisi dasar

supaya bisa berfungsi dengan semestinya.

Hak hidup anak, yaitu hak anak untuk mempertahankan hidup mulai/

sejak dalam kandungan. Jadi sejak janin ada di dalam kandungan, anak sudah

berhak untuk hidup. Sehingga ada hukum yang melarang aborsi dan aborsi

hanya diperbolehkan apabila kelahiran anak itu mengakibatkan terganggunya

kehidupan ibunya, artinya apabila kelahiran anak tersebut dapat mengakibat si

ibu meninggal, maka aborsi diperkenankan. Hingga saat ini di beberapa

negara, aborsi bagi wanita yang hamil di luar nikah masih menjadi kasus yang

kontroversi karena ini menyangkut dua hak yaitu hak anak untuk hidup dan

hak ibu yang tidak ingin bayinya lahir.

Kalau kita hanya membuat larangan aborsi, tidak akan memecahkan

masalah secara tuntas. Harus dicari jalan keluar yang lebih untuk memecahkan

masalah yang ruwet ini. Yang menjadi permasalahan yang menarik adalah

bagaimanakah mengolah dan mengemas itu semua dalam Tugas Akhir sesuai

dengan tujuan yang direncanakan, dengan condisioning-kan,

(10)

masyarakat berupa himbauan kepada remaja putri yang hamil di luar nikah

untuk tidak melakukan aborsi. Dengan iklan layanan masyarakat yang tepat

sasaran dan ditunjang dengan komunikasi visual yang tepat, penulis

meng-harapkan dapat membuat masyarakat khususnya remaja putri sadar akan

bahaya aborsi sehingga mereka tidak melakukan aborsi dan mau melanjutkan

kehamilan karena janin yang dikandung memiliki hak untuk hidup.

1.2Pembatasan Masalah

Seks bebas telah menghilangkan sakralitas seksualitas(1) manusia dan

menga-burkan nilai luhurnya sehingga kegiatan seksual dipandang sebagai kebutuhan

biologis. Akibatnya, aborsi juga sering dianggap sebagai bagian dari

kebutuh-an, sebab kehamilan bukan lagi dipandang sebagai berkat, tetapi sebagai

penghalang mencapai hidup enak, kesenangan dan gaya hidup.

Tingkat aborsi (pengguguran kandungan) di kalangan remaja di tanah

air hingga kini masih cukup tinggi yakni mencapai 30%. "Tingginya tingkat

aborsi di kalangan remaja ini cukup mengkhawatirkan karena membahayakan

bagi keselamatannya," kata Direktur remaja dan perlindungan hak-hak

reproduksi BKKBN Pusat, Eddy Hasmi.

Perilaku aborsi yang akhir-akhir ini banyak terkuak menyebabkan

masalah ini menarik untuk diangkat mengingat bahwa tidak semua remaja

wanita memiliki pengetahuan tentang aborsi. Azwar (dalam Kompas, 2000)

menyebutkan bahwa aborsi merupakan permasalahan yang kini sedang

mendapat sorotan tajam dari berbagai pihak. Kalau hanya membuat larangan

aborsi, tidak akan memecahkan masalah secara tuntas. Harus dicari jalan

keluar yang lebih untuk memecahkan masalah aborsi ini.

(11)

Pada rencana perancangan ini, penulis merencanakan untuk membuat

iklan layanan masyarakat berupa himbauan kepada remaja putri yang hamil di

luar nikah untuk tidak melakukan aborsi. Iklan layanan masyarakat ini akan

dibagi ke dalam 5 versi, antara lain :

- 2 versi conditioning

Untuk 2 versi ini, masing-masing memiliki tujuan yang sama yakni agar

remaja putri yang hamil di luar nikah tidak melakukan aborsi. Di sini,

penulis mengemasnya ke dalam 2 versi, yakni :

Versi 1 : memberikan gambaran bagaimana perasaan dan pengalaman

horror wanita yang pernah melakukan aborsi sehingga setelah

menonton ini, para remaja putri dapat berpikir matang untuk

tidak melakukan aborsi dan mau melanjutkan kehamilannya.

Versi 2 : memberikan gambaran bahwa dari banyaknya kasus kehamilan

di luar nikah, tidak semuanya berakhir dengan aborsi. Sebagian

wanita dalam situasi serupa ada yang memilih untuk

menerus-kan kehamilannya tanpa menikah dan ia ternyata mampu untuk

membesarkan dan merawat anaknya sendiri.

- 2 versi informing

bersifat memberikan informasi mengenai aborsi sekaligus penghimbauan

kepada remaja putri yang hamil di luar nikah untuk tidak melakukan

aborsi. Dikemas ke dalam 2 versi, yakni :

Versi 1 : memberitahukan kepada remaja mengenai data-data tingginya

tingkat aborsi di kalangan remaja, bayi yang dibuang akibat

aborsi. Di sini penulis mencoba untuk memberikan gambaran

bahwa aborsi yang dilakukan remaja wanita di Indonesia sudah

cukup mencemaskan, apalagi separuhnya 'akibat pergaulan

(12)

Versi 2 : memberikan pesan-pesan lewat testimonial dari perwakilan

masyarakat mengingat faktor eksternal dari remaja sangat

di-pengaruhi. Diupayakan agar masyarakat khususnya remaja

sadar akan bahaya aborsi sehingga mereka tidak melakukan

aborsi dan mau melanjutkan kehamilan.

- 1 versi remanding

Bersifat mengingatkan kembali tujuan dari iklan layanan masyarakat

dengan pernyataan, “boleh atau tidak, setuju atau tidak pikirkan

berkali-kali sebelum mengambil keputusan”, dengan pertanyaan boleh atau tidak /

setuju atau tidak aborsi kepada beberapa perwakilan remaja.

1.3Rumusan Masalah

Untuk mengkampanyekan masalah ini, ada beberapa hal yang menjadi

masalah perancangan ini yang dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Media apakah yang cocok untuk mengkampanyekan masalah ini di era

global dan multimedia saat ini?

2. Dengan cara apakah penulis dapat membantu untuk mengurangi tingkat

aborsi khususnya di kalangan remaja?

3. Bagaimanakah cara mengemas iklan layanan masyarakat ini agar dapat

diterima dan dimengerti oleh masyarakat (remaja)?

4. Apakah iklan layanan masyarakat yang akan dibuat mampu menarik

remaja untuk tidak melakukan tindakan aborsi?

5. Apa kelebihan iklan layanan masyarakat yang akan dibuat dibandingkan

dengan yang lain?

6. Apa yang akan dilakukan oleh remaja setelah melihat iklan layanan ini?

1.4Tujuan Perancangan

Penulis merencanakan perancangan ini dengan tujuan untuk memberikan

pengantar untuk menjelaskan konsep karya Tugas Akhir mengkampanyekan

(13)

himbauan kepada remaja putri yang hamil di luar nikah untuk tidak

melaku-kan aborsi. Selebihnya berfungsi sebagai referensi dalam Tugas Akhir.

1.4.1 Tujuan Umum

Adapun tujuan pembuatan ini adalah untuk menyelesaikan Tugas Akhir

selama menempuh program studi Desain Komunikasi Visual sejak tahun

2004 sampai dengan sekarang di Fakultas Seni Rupa dan Desain

Maranatha, Bandung. Juga untuk mendapatkan nilai sebaik mungkin

dalam Tugas Akhir ini.

1.4.2 Tujuan Khusus

Melalui kegiatan inilah, penulis mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Menghimbau remaja khususnya remaja putri yang hamil di luar

nikah untuk tidak melakukan aborsi.

2. Menyadarkan para remaja khususnya remaja putri bahwa kalau

sampai terjadi aborsi, maka mereka menjadi korban beberapa kali,

yaitu korban ‘lelaki’, korban masyarakat yang mengecap dan

me-mandangnya rendah, korban perasaannya sendiri yang merasa tidak

berdaya, kotor, tak bernilai dan korban karena ia menjadi pembunuh

anaknya sendiri.

3. Menyadarkan para remaja agar bertanggung jawab atas apa yang

telah dilakukan (melakukan hubungan seks di luar nikah). Apabila

terjadi kehamilan, remaja putri tetap melanjutkan kehamilannya dan

melahirkan bayi yang dikandungnya.

4. Menyadarkan para remaja bahwa sejak janin ada di dalam

kandung-an, anak sudah berhak untuk hidup sehingga penulis mengharapkan

(14)

5. Memberikan gambaran bahwa dari banyaknya kasus kehamilan di

luar nikah, tidak semuanya berakhir dengan aborsi. Sebagian remaja

putri dalam situasi serupa ada yang memilih untuk meneruskan

keha-milannya tanpa menikah dan ia ternyata mampu untuk membesarkan

dan merawat anaknya sendiri.

1.5Ruang Lingkup Perancangan

Seperti yang telah diungkapkan di atas bahwa dari semua jenis media televisi,

film dan musik tak dapat dipungkiri lagi mempunyai pengaruh yang terbesar

terhadap para remaja dan anak-anak masa kini. Untuk itu, penulis

meng-condisioning-kan, meng-informing-kan dan me-remanding-kan pesan dan

maksud lewat iklan layanan masyarakat berupa himbauan kepada remaja putri

yang hamil di luar nikah untuk tidak melakukan aborsi. Dengan iklan layanan

masyarakat yang tepat sasaran dan ditunjang dengan komunikasi visual yang

tepat, maka dibutuhkan ruang lingkup yang jelas agar dapat memecahkan

permasalahan di atas dan harapan yang diinginkan dapat tercapai. Berikut

ruang lingkup yang dapat penulis uraikan secara singkat, antara lain :

1.5.1Sasaran

Sasaran yang dituju adalah masyarakat luas; khususnya para remaja, di

mana remaja yang sudah berkembang kematangan seksualnya, jika

kurang mendapatkan pengarahan dari guru atau orang tua, akan dapat

mudah terjebak dalam masalah. Masalah yang dimaksud dalam hal ini

terutama dapat terjadi apabila remaja tidak dapat mengendalikan prilaku

seksualnya. Akibatnya remaja cenderung untuk melakukan hubungan

seks di luar nikah, hubungan seks bebas, serta melakukan aborsi (bagi

remaja wanita). Iklan layanan yang akan dibuat mengambil target

audience remaja putri agar lebih efektif dan langsung ditujukan ke

sasaran yang terkena dampaknya. Karena keputusan terakhir ada di

(15)

1.5.2 Golongan usia

Masa remaja secara global berlangsung antara usia 13 sampai dengan 21

tahun. Masa remaja ini dibagi menjadi dua, yaitu masa remaja awal usia

13-18 tahun dan masa remaja akhir usia 18-21 tahun (Hurlock, 1992).

Pertumbuhan dan perkembangan fisik dan seksual berlangsung sekitar

usia 12 tahun. Pada remaja awal khususnya bagi remaja wanita rahimnya

sudah bisa dibuahi karena ia sudah mendapatkan menstruasi (datang

bulan) yang pertama (Zulkifli, 1986). Menurut Mappiare (1982) seorang

remaja akhir mengalami kematangan seksual dan telah membentuk

pola-pola kencan yang lebih serius dan mendalam dengan lawan jenis atau

berpotensi aktif secara seksual, terutama remaja putri akan lebih sensitif

dorongan seksualnya dan memiliki rasa ingin tahu sangat besar dari pada

remaja putra.

1.5.2Gaya hidup

Banyak pelanggaran seksual terjadi karena ketidaktahuan dan masa

bo-doh. Ketidaktahuan ini justru merangsang remaja untuk mencoba-coba,

sesuai dengan sifat anak muda yang ingin tahu dan mencoba banyak hal.

Usaha untuk mencoba seks ini cukup memprihatinkan karena jumlahnya

sangat besar. Aborsi merupakan bukti dari semakin gawatnya seks bebas

di kalangan remaja putri. Mereka cenderung lebih bebas

mengekspresi-kan cinta kepada lawan jenisnya sehingga memungkinmengekspresi-kan terjadinya

kehamilan yang tak diinginkan, yang mengarah pada dilema aborsi.

1.6Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan proses untuk mengadakan data penelitian

melalui langkah-langkah yang tepat dan sistematik. Karena proses

pengum-pulan data merupakan langkah yang penting dan menentukan dalam

meme-cahkan masalah penelitian, maka instrumen penelitian yang digunakan dalam

perancangan ini adalah dengan melakukan metoda survey, yaitu dengan

(16)

1.6.1Sumber Data

Dalam proses pemecahan masalah, penulis mendapatkan data-data untuk

memperkuat argumentasi dengan studi literatur baik itu dengan

mem-baca dan menelaah buku-buku literatur, majalah dan internet yang

berhubungan dengan masalah aborsi.

Selain itu, penulis melakukan wawancara kepada pihak-pihak

terkait diantaranya :

- beberapa mahasiswa Psikologi,

- mahasiswa Kedokteran,

- pemuka agama,

- pelaku aborsi (usia remaja),

- remaja yang pernah hamil di luar nikah, tapi mereka tetap

melanjut-kan kehamilannya,

- perwakilan remaja yang berada di sekitar Bandung,

- sumber lain yang dianggap berhubungan dengan masalah ini.

1.6.2Teknik Pengumpulan Data

Setelah melakukan proses pengumpulan data dengan metoda survey,

yaitu dengan melakukan studi literatur, serta wawancara. Maka, penulis

memperoleh sekumpulan data mengenai masalah yang diteliti yaitu iklan

layanan masyarakat berupa himbauan kepada remaja putri yang hamil di

luar nikah untuk tidak melakukan aborsi.

Untuk dapat memecahkan masalah perancangan ini, data yang

telah dikumpulkan harus diolah dan dianalisis terlebih dulu. Kemudian

data diuraikan agar dapat membantu memberikan gambaran mengenai

sikap dan pandangan sasaran dan masyarakat mengenai masalah ini,

diolah dan dijadikan suatu gambaran lewat iklan layanan masyarakat

yang meng-condisioning-kan, meng-informing-kan dan

(17)
(18)

BAB IV

PENUTUP

4.1Kesimpulan

“Pengalaman merupakan guru yang baik”, begitulah kata orang tua dulu.

Barangkali memang ada benarnya ungkapan tersebut. Karena bagi yang mau

berpikir, pengalaman akan memberikan pelajaran yang berharga dalam hidup,

sehingga kita dapat melakukan sesuatu lebih baik daripada yang pernah kita

kerjakan. Dan, kalau cara tersebut terus dilakukan, bukan tidak mungkin kita

akan dapat menghasilkan sesuatu yang baru, tentunya dengan hasil yang

maksimal.

Dari hasil meng-condisioning-kan, meng-informing-kan dan

me-remanding-kan pesan dan maksud lewat iklan layanan masyarakat berupa

himbauan kepada remaja putri yang hamil di luar nikah untuk tidak

melaku-kan aborsi. Penulis dapat menyimpulmelaku-kan mengenai jawaban atas tujuan

perancangan yang tertera di Bab I, serta merefleksikan proses kerja selama

pembuatan Tugas Akhir ini, antara lain :

1. Pada kenyataannya, ternyata banyak ide-ide yang baru muncul saat syuting

berlangsung yang mungkin tidak sesuai dengan storyboard yang telah

dibuat.

2. Untuk melaksanakan program kampanye berupa iklan layanan masyarakat

ternyata tidak akan dapat menyelesaikan masalah sosial ini, tanpa kerja

sama dari pihak lain, termasuk pemerintah dan masyarakat.

3. Iklan yang dibuat oleh penulis berkesan horror, suram dianggap dapat

lebih menekan remaja yang sudah terlanjur hamil sehingga tidak cocok

untuk ditayangkan. Itu diakui oleh penulis tapi di sini penulis memang

ingin memperlihatkan kondisi sebenarnya yang dialami oleh pelaku aborsi

(19)

4. Aborsi adalah jalan keluar yang salah. Aborsi itu terjadi karena orang

salah memandang persoalannya. Permasalahan yang lebih besar itu justru

ada di dalam masyarakat kita yang kurang berbelaskasihan kepada wanita

yang menderita karena ia hamil di luar nikah, dengan menghukumnya dan

menghukum pula anak yang dikandungnya itu.

5. Dengan kehadiran janin di dalam kandungannya bisa menjadi beban

mental dan menyebabkan penderitaan bagi ibunya merupakan asumsi yang

salah. Meskipun demikian, penderitaan si ibu itu tidak boleh menjadi

alasan untuk membalas dendam, menimbulkan penderitaan yang lebih

besar kepada janin yang dikandungnya, apalagi kalau tindakannya itu

sampai menghilangkan nyawa janin itu.

6. Aborsi bukan hanya akan menghilangkan nyawa bayi yang dikandungnya,

tetapi banyak wanita yang melakukan aborsi meninggal akibat aborsi

gelap.

Demikianlah beberapa kesimpulan yang dapat diberikan selama

penulis menyelesaikan Tugas Akhir ini.

4.2Saran

Di balik rasa keingintahuan terhadap sesuatu, membuat kita menjadi orang

yang dewasa dalam berpikir dan bertindak. Tetapi, untuk mencapai

kedewasa-an ada beberapa hal ykedewasa-ang harus diperhatikkedewasa-an terlebih dulu, kedewasa-antara lain:

1. Untuk menjadi orang yang tangguh dalam kehidupan, kita harus memiliki

kematangan dan kedewasaan diantaranya adalah aktif, mampu bertindak

dalam banyak cara, berminat lebih dalam serta kuat, berwawasan luas,

memiliki kesadaran dan pengendalian diri yang kuat.

2. Mendengarkan adalah jantungnya komunikasi, keikutsertaan secara mental

(20)

orang lain kita dapat menjalin hubungan yang dapat meningkatkan

kepercayaan dan kekerabatan.

3. Diperlukan kesabaran dan kegigihan dalam menghadapi sesuatu juga

ketepatan cara yang kita lakukan untuk menentukan panjang-pendeknya

waktu yang dibutuhkan. Ini semua dapat kita pelajari dari pengalaman

hidup kita.

Saran tersebut penulis dengar dari orang tua dan guru-guru yang

per-nah mengajari tentang kehidupan. Dan itu semua ternyata benar, ini terbukti

selama penulis mempersiapkan Tugas Akhir ini sampai menyelesaikannya.

Dalam subtopik ini, penulis akan memberikan beberapa saran yang

dapat dipegang erat untuk melindungi diri dan mengembangkan nilai-nilai

positif dari pengaruh media terhadap pergaulan sehingga jangan sampai

remaja putri hamil. Lebih baik mencegah bukan daripada mengobati?

Berikut ini beberapa saran yang dapat diberikan untuk pembaca

khususnya para remaja :

1. Tentukan dan pegang teguh standar dan prinsip diri kalian masing-masing.

Dengan mengenali diri sendiri, mengenali apa yang menurut kita sangat

penting, apa yang kita sukai, apa yang bisa kita toleransi dari orang lain,

dan hal-hal yang membuat kita merasa mantap. Bila itu semua berbeda

dari apa yang benar menurut media, jangan sampai kita membiarkan

tayangan televisi, siaran radio, film dan iklan meyakinkan kita bahwa itu

sah-sah saja untuk dilakukan walaupun kita tahu tidak benar hanya supaya

kita diterima di suatu pergaulan tertentu.

2. Jangan percaya pada pesan media bahwa seks sama dengan cinta

Binatang paling dungu pun mampu melakukan hubungan seks, tapi ia tak

mampu mengetahui apa artinya cinta. Bila seseorang mencoba mengajak

untuk berhubungan seks hanya karena yakin dengan anggapan bahwa

(21)

saling mencintai tanpa berhubungan seks, tidak peduli apa yang dilihat

atau didengar dari media atau dari orang lain. Para remaja perempuan

khususnya harus lebih kuat menghadapi apa yang digambarkan media

sebagai citra wanita ideal dan sikap tak peduli terhadap seks.

Untuk civitas akademi Maranatha, ada beberapa saran yang ingin

penulis sampaikan. Sebelumnya, penulis menyampaikan terima kasih terlebih

dulu kepada seluruh dosen program studi Desain Komunikasi Visual yang

telah mengajar dan memberikan masukan serta ilmu pengetahuan selama

melaksanakan perkuliahan di Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas

Kristen Maranatha. Berikut saran yang ingin disampaikan :

1. Diperlukan lebih sarana untuk menunjang mahasiswa/i yang tertarik pada

dunia multimedia dari mulai peralatan seperti lighting, camera,

sound-system, mixing yang lebih memadai sehingga para mahasiswa/i dapat

menerima lebih banyak ilmu mengenai cara penggunaannya.

2. Desain Komunikasi Visual sangatlah luas, akan lebih baik terdapat

pem-bagian di dalamnya, seperti multimedia, photografi, produk, packaging,

ilustrasi, dll. Sehingga mahasiswa dapat lebih fokus dan terarah untuk

memperdalam bakat dan minatnya. Tapi tidak dapat dipungkiri, dengan

cara sudah ada membuat mahasiswa-i memiliki banyak ilmu pengetahuan

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Website :

http://www.aborsi.org/definisi

http://www.antara.co.id/schres/?cx=partner-pub-8455753172918857%3

Akj47c577xqn&cof=FORID%3A9&q=aborsi&sa=Cari#949

http://www.antara.co.id/arc/2008/5/18/gadis-ponorogo-tewas-setelah-aborsi/

http://www.antara.co.id/print/?id=1164281786

http://www.antara.co.id/arc/2007/4/17/polisi-bekasi-buru-pelaku-kasus-aborsi/

http://www.antara.co.id/arc/2007/7/9/perilaku-seks-remaja-yogyakarta-mencengangkan/

http://www.inilah.com/berita.php?id=13896

http://www.kpi.go.id/index.php?etats=detail&nid=418

http://www.pppi.or.id/id/pppi/rambu/peraturan-isi6.html

http://www.media-indonesia.com

(23)

Buku dan majalah :

Femina. Seks Dini Merusak Rahim. Edisi 7. 17-23 Februari 2005.

Gunawan, N. Peningkatan Keberdayaan Perempuan sebagai Upaya Mencegah

Aborsi, Jakarta.

Kode Etik Kedokteran Indonesia. Yayasan Penerbit Ikatan Dokter Indonesia.

Jakarta.

Kompas. Aborsi dan Hak Reproduksi Perempuan. 17 Desember 2000.

Kompas Cyber Media. Kesetaraan Cowok dan Cewek. 28 Januari 2005.

Kompas. Remaja dan Aspek Psikososial. 17 November 2006

Khisbiyah, Yayah, Desti Murdijana dan Wijayanto, 1996, Kehamilan Tak

Dikehendaki di Kalangan Remaja, Yogyakarta: PKBI dan Ford

Foundation.

Lisa. Legalitas Aborsi Bagai Buah Simalakama. Edisi 19. 10-16 Mei 2003.

Sehat. Masih ABG Sudah Hamil. Edisi 3. Jakarta : PT. Mitra Media Prima. 2005.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi penyesuaian sosial remaja yang menikah akibat hamil di luar nikah meliputi 1) Latar belakang

Judul :Gambaran Kesejahteraan Psikologis Remaja Hamil Di Luar Nikah Menyatakan bahwa skripsi tersebut adalah hasil karya saya sendiri dan bukan karya orang lain,

Penelitian skripsi dengan judul “Persepsi Masyarakat Terhadap Seks Bebas dan Remaja Hamil di Luar Nikah (Studi Kasus Kualitatif Persepsi Masyarakat Terhadap Seks Bebas dan

Penelitian ini berjudul Persepsi Masyarakat Terhadap Seks Bebas dan Remaja Hamil di luar Nikah (Studi Kasus Kualitatif Persepsi Masyarakat terhadap Seks Bebas dan Remaja Hamil di

Dalam hasil penelitian yang peneliti temukan pada perempuan hamil di luar nikah terdapat perasaan masing-masing perempuan yang mengalami hamil di luar nikah,

Diagnosa Psikologis Pada Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah Berdasarkan hasil wawancara yang sudah dilakukan, maka penulis menemukan beberapa gejala stres yang timbul dari

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Dinamika Pengambilan Keputusan Pernikahan Dini Akibat Hamil Di Luar

Seperti halnya pendapat ulama’ Syafi’iyyah dan Hanafiyyah wanita hamil di luar nikah tidak diwajibkan untuk menjalankan ‘iddah, karena ‘iddah bertujuan untuk menjaga nasab sementara