viii
INTISARI
Seiring berjalannya zaman, kemudahan dan kepraktisan karena kecanggihan teknologi sistem otomasi semakin dirasakan. Salah satu contoh pengendalian secara otomatis adalah menggunakan Radio Frequency Identification atau yang lebih dikenal dengan RFID. Hotel sebagai salah satu tempat yang penuh dengan kamar hotel perlu dimonitor sehingga setiap orang yang memasuki kamar dapat diketahui. Dengan penggabungan keduanya, dibentuk suatu sistem untuk merekam data orang-orang yang mengakses kamar hotel ke web.
Prinsip kerja dari sistem ini adalah sebagai berikut. Terdapat model kamar hotel sebanyak 3 buah yang telah terpasang RFID reader di setiap kamarnya dan 5 buah RFID
card yakni Penyewa 1, 2, dan 3, Resepsionis, dan Office Boy (OB). Setiap penyewa hanya dapat memasuki kamar yang sesuai selama waktu check in hingga check out-nya. Resepsionis dapat memasuki setiap kamar sepanjang hari bila ada orang yang ingin menyewa. OB dapat memasuki setiap kamar pada jam tertentu saja. Namun, ketika ada orang yang telah mengakses kamar maka tidak ada orang yang dapat mengakses kamar tersebut. Setiap pengaksesan kamar, maka data yang didapat pada RFID card akan dikirim ke web.
Hasil akhir dari penelitian ini adalah dapat dihasilkannya perekaman data akses kamar hotel dengan RFID berbasis web dengan adanya fasilitas halaman pendaftaran (untuk mengatur waktu check in dan check out), dan halaman check out (untuk memperbaharui data di mikrokontroler). Persentase keberhasilan yang didapat pada penelitian ini sebesar 97,14%.
ix
ABSTRACT
As time passed, easiness of sophistication technology of automated system, recently can be perceived. An example of automatic control is Radio Frequency Identification or commonly called RFID. Hotel, as a place with full of hotel rooms, needs to be monitored, so everyone that accesses the hotel room would be easily identified. By the combination of both, formed a system to record datas of everyone that accesses hotel room to web.
This system’s principle will be explained in here. There is a model of 3 hotel
rooms that are installed RFID reader for each room and there are 5 RFID cards that will be used for Guest 1, 2, and 3, Receptionist, and Office Boy (OB). Each of guest can only access their suited room all day during their check in and check out time. Receptionist can access every room all day when there is guest(s) to rent hotel room. OB can access every room in certain time. But, if there is someone who has accessed the room, then nobody will
be able to access the same room. Each time the room is accessed, the RFID card’s identity
will be sent to web.
The last result of this research is the system is able to record data of hotel room access to web by the additional facility of registration page (to set check in and check out time), dan check out page (to regenerate data in microcontroller). Percentage of achievement in this research is out of 97,14%.
TUGAS AKHIR
PEREKAMAN DATA AKSES KAMAR HOTEL
DENGAN RFID BERBASIS WEB
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Teknik pada
Program Studi Teknik Elektro
disusun oleh :
PAULUS ALEXANDER ELDWIN PRADANA
NIM : 115114006
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
FINAL PROJECT
DATA RECORDING OF HOTEL ROOM ACCESS
USING RFID BASED ON WEB
In partial fulfilment of the requirements
for the degree of
Sarjana Teknik
Electrical Engineering Study Program
PAULUS ALEXANDER ELDWIN PRADANA
NIM : 115114006
ELECTRICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM
ELECTRICAL ENGINEERING DEPARTMENT
FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO HIDUP
MOTTO
BE DIFFERENT, COZ IT’S UNIQUE!!
Karya ini kupersembahkan untuk...
Tuhan Yesus Kristus, Pembimbing dan Penyemangatku,
Keluarga tercinta,
Teman-teman seperjuangan TE 2011,
viii
INTISARI
Seiring berjalannya zaman, kemudahan dan kepraktisan karena kecanggihan teknologi sistem otomasi semakin dirasakan. Salah satu contoh pengendalian secara otomatis adalah menggunakan Radio Frequency Identification atau yang lebih dikenal dengan RFID. Hotel sebagai salah satu tempat yang penuh dengan kamar hotel perlu dimonitor sehingga setiap orang yang memasuki kamar dapat diketahui. Dengan penggabungan keduanya, dibentuk suatu sistem untuk merekam data orang-orang yang mengakses kamar hotel ke web.
Prinsip kerja dari sistem ini adalah sebagai berikut. Terdapat model kamar hotel sebanyak 3 buah yang telah terpasang RFID reader di setiap kamarnya dan 5 buah RFID
card yakni Penyewa 1, 2, dan 3, Resepsionis, dan Office Boy (OB). Setiap penyewa hanya dapat memasuki kamar yang sesuai selama waktu check in hingga check out-nya. Resepsionis dapat memasuki setiap kamar sepanjang hari bila ada orang yang ingin menyewa. OB dapat memasuki setiap kamar pada jam tertentu saja. Namun, ketika ada orang yang telah mengakses kamar maka tidak ada orang yang dapat mengakses kamar tersebut. Setiap pengaksesan kamar, maka data yang didapat pada RFID card akan dikirim ke web.
Hasil akhir dari penelitian ini adalah dapat dihasilkannya perekaman data akses kamar hotel dengan RFID berbasis web dengan adanya fasilitas halaman pendaftaran (untuk mengatur waktu check in dan check out), dan halaman check out (untuk memperbaharui data di mikrokontroler). Persentase keberhasilan yang didapat pada penelitian ini sebesar 97,14%.
ix
ABSTRACT
As time passed, easiness of sophistication technology of automated system, recently can be perceived. An example of automatic control is Radio Frequency Identification or commonly called RFID. Hotel, as a place with full of hotel rooms, needs to be monitored, so everyone that accesses the hotel room would be easily identified. By the combination of both, formed a system to record datas of everyone that accesses hotel room to web.
This system’s principle will be explained in here. There is a model of 3 hotel
rooms that are installed RFID reader for each room and there are 5 RFID cards that will be used for Guest 1, 2, and 3, Receptionist, and Office Boy (OB). Each of guest can only access their suited room all day during their check in and check out time. Receptionist can access every room all day when there is guest(s) to rent hotel room. OB can access every room in certain time. But, if there is someone who has accessed the room, then nobody will
be able to access the same room. Each time the room is accessed, the RFID card’s identity
will be sent to web.
The last result of this research is the system is able to record data of hotel room access to web by the additional facility of registration page (to set check in and check out time), dan check out page (to regenerate data in microcontroller). Percentage of achievement in this research is out of 97,14%.
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kenikmatan berupa kesehatan jasmani dan rohani sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan lancar dari awal hingga diakhiri dengan munculnya laporan akhir dengan judul
“PEREKAMAN DATA AKSES KAMAR HOTEL BERBASIS WEB”.
Dalam pembuatan laporan akhir dari awal hingga akhir tentunya ada bantuan dari beberapa pihak sehingga laporan akhir yang disusun oleh penulis sesuai dengan ketentuan yang ada. Dengan adanya bantuan dari beberapa pihak, penulis dapat menyelesaikan laporan akhir tersebut dan hendak mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kenikmatan berupa kesehatan jasmani dan rohani.
2. Kedua orang tua dan saudara penulis yang telah mendukung dan memberikan doa restu.
3. Bapak Petrus Setyo Prabowo, S.T., M.T., sebagai Ka. Prodi Teknik Elektro Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
4. Bapak Ir. Tjendro, M.Kom., sebagai Dosen Pembimbing Tugas Akhir yang dengan penuh pengertian dan kesabaran telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, masukan, dan motivasi dalam penulisan laporan akhir ini.
5. Ibu Ir. Theresia Prima Ari Setiyani, M.T., dan Ibu B. Wuri Harini, S.T., M.T., sebagai dosen penguji yang telah memberikan bimbingan dan masukan dalam merevisi laporan akhir ini.
6. Teman-teman Teknik Elektro angkatan 2011 yang telah banyak membantu baik lahir maupun batin.
7. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan laporan akhir ini.
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO HIDUP ... vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii
INTISARI ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR TABEL ... xviii
BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Tujuan dan Manfaat ... 2
1.3 Batasan Masalah... 2
1.4 Metodologi Penelitian ... 3
BAB II : DASAR TEORI 2.1 Radio Frequency Identification (RFID) ... 4
2.1.1 RFID Tag ... 4
2.1.2 RFID Reader ... 5
2.2 RFID SL018 ... 5
2.3 Mifare 4K 4-byte UID ... 8
2.4 Arduino UNO ... 9
2.4.1 Komunikasi I2C ... 10
2.4.2 Resistor Pull-Up ... 11
xiii
2.5 RTC (Real Time Clock) ... 13
2.6 Software XAMPP ... 15
2.6.1 Apache Web Server... 16
2.6.2 MySQL Database... 16
2.6.3 Pemrograman PHP... 17
2.7 Modul Ethernet Shield ... 17
2.7.1 MAC Address ... 18
BAB III : RANCANGAN PENELITIAN 3.1 Model Sistem ... 20
3.2 Identifikasi Kebutuhan Perangkat ... 21
3.3 Perancangan Perangkat Keras ... 21
3.3.1 Perancangan Resistor Pull-Up ... 21
3.3.2 Perancangan RFID SL018 ... 22
3.3.3 Perancangan Modul Ethernet ... 22
3.3.4 Perancangan RTC DS1307 ... 23
3.4 Perancangan Perangkat Lunak ... 24
3.4.1 Perancangan Halaman Login ... 24
3.4.2 Perancangan Pendaftaran Penyewa Kamar Hotel ... 25
3.4.3 Diagram Alir Program Utama ... 27
3.4.4 Pembacaan Identitas RFID Card oleh RFID SL018 ... 28
3.4.5 Perancangan Perangkat Lunak Modul RTC DS1307 ... 29
3.4.6 Persyaratan Akses Kamar ... 29
3.4.7 Pengiriman Data ke Web Melalui Ethernet ... 32
3.4.8 Perancangan Tampilan Web ... 33
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Implementasi Alat ... 34
4.2 Hasil Perancangan Perangkat Keras... 35
4.3 Hasil Perancangan dan Pembahasan Perangkat Lunak ... 37
4.3.1 Pengaturan IP Address pada Laptop Server... 37
4.3.2 Pengaturan IP Address pada Modul Ethernet Shield ... 37
xiv
4.3.4 Hasil dan Pembahasan Perancangan Halaman Pendaftaran Penyewa
Kamar Hotel... 39 4.3.5 Hasil dan Pembahasan Pembacaan Identitas RFID Card oleh RFID SL018 ... 42 4.3.6 Hasil dan Pembahasan Perancangan Perangkat Lunak Modul RTC DS1307 .. 44 4.3.7 Hasil dan Pembahasan Perancangan Program Utama ... 47
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ... 56 5.2 Saran ... 56
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Penampakan RFID SL018 ... 6
Gambar 2.2 Diagram Operasi Penulisan RFID SL018 ... 7
Gambar 2.3 Diagram Operasi Pembacaan RFID SL018 ... 7
Gambar 2.4 RFID Card Mifare 4K 4-byte UID ... 8
Gambar 2.5 Board Arduino UNO... 9
Gambar 2.6 Komunikasi I2C ... 10
Gambar 2.7 RTC DS1307 ... 13
Gambar 2.8 Konfigurasi bit pada register DS1307... 14
Gambar 2.9 Diagram write mode DS1307... 15
Gambar 2.10 Diagram read mode DS1307 ... 15
Gambar 2.11 XAMPP Control Panel ... 16
Gambar 2.12 Modul Ethernet Shield ... 18
Gambar 2.13 Contoh MAC Address ... 18
Gambar 3.1 Diagram blok sistem perekaman data akses kamar hotel ... 20
Gambar 3.2 Bentuk fisik tampak depan ... 21
Gambar 3.3 Rancangan resistor pull-up ... 22
Gambar 3.4 Perancangan 3 buah RFID dengan mikrokontroler ... 23
Gambar 3.5 Perancangan Modul Ethernet dan Mikrokontroler ... 23
Gambar 3.6 Perancangan RTC DS1307 ... 24
Gambar 3.7 Gambar halaman login seblum mengakses halaman rekaman data akses ... 24
Gambar 3.8 Diagram alir halaman login ... 25
Gambar 3.9 Tampilan tabel hasil pendaftaran kamar hotel pada web yang diharapkan . 25 Gambar 3.10 Diagram alir halaman pendaftaran ... 26
Gambar 3.11 Diagram alir program utama ... 27
Gambar 3.12 Diagram alir pembacaan identitas RFID Card oleh RFID SL018 ... 28
Gambar 3.13 (a) Diagram alir pengaturan waktu RTC ... 30
(b) Diagram alir pembacaan waktu modul RTC DS1307 ... 30
Gambar 3.14 Diagram alir syarat akses kamar ... 31
Gambar 3.15 Diagram alir pengiriman ke web ... 33
xvi
Gambar 4.1 Hasil implementasi alat Perekaman Data Akses Kamar Hotel dengan
RFID Berbasis Web... 34
Gambar 4.2 Tampilan halaman login ... 34
Gambar 4.3 Tampilan halaman pendaftaran ... 35
Gambar 4.4 Tampilan halaman web perekaman data akses kamar hotel ... 35
Gambar 4.5 Penampakan RFID pada (a) kamar 1 (b) kamar 2 (c) kamar 3 ... 35
Gambar 4.6 Penampakan hasil perancangan resistor pull-up ... 36
Gambar 4.7 Penampakan Modul Ethernet Shield dan Arduino di bawahnya ... 36
Gambar 4.8 Penampakan RTC ... 36
Gambar 4.9 IP Address laptop server diatur seperti gambar ... 37
Gambar 4.10 Pengaturan IP Address beserta MAC Address untuk Modul Ethernet Shield ... 38
Gambar 4.11 Koneksi antara server dan Modul Ethernet Shield telah berhasil ... 38
Gambar 4.12 Pesan yang tertampil saat username atau password tidak benar ... 39
Gambar 4.13 Pesan yang tertampil saat username atau password bukan resepsionis ... 39
Gambar 4.14 Program penerimaan data dari server ... 40
Gambar 4.15 Subrutin penyimpanan data ke ke EEPROM ... 41
Gambar 4.16 (a) EEPROM saat belum terisi ... 41
(b) EEPROM setelah terisi data ... 41
Gambar 4.17 Pesan yang ditampilkan mikrokontroler melalui Modul Ethernet Shield bahwa data telah diterima ... 41
Gambar 4.18 Pengujian dilakukan dengan mendekatkan RFID Card ke RFID SL018 .... 42
Gambar 4.19 Program pada mikrokontroler untuk berkomunikasi dengan RFID SL018 . 42 Gambar 4.20 Subrutin Pembacaan Data RFID Card ... 43
Gambar 4.21 Inisialisasi identitas RFID Card... 43
Gambar 4.22 Subrutin penggantian nama identitas RFID Card ... 44
Gambar 4.23 Hasil pembacaan identitas RFID Card ... 44
Gambar 4.24 Subrutin penulisan dan pengaturan waktu pada RTC ... 45
Gambar 4.25 Subrutin pembacaan waktu RTC ... 45
Gambar 4.26 Isi fungsi tambah_nol ... 46
Gambar 4.27 Hasil pembacaan RTC DS1307 ... 46
Gambar 4.28 Subrutin syarat akses kamar ... 48
xvii
Gambar 4.30 Subrutin pengiriman data ke web ... 51
Gambar 4.31 Isi file ambil.php ... 51
Gambar 4.32 Indikator LED Penyewa 3 tidak dapat memasuki Kamar 3 ... 52
Gambar 4.33 Tampilan web Penyewa 3 tidak dapat memasuki Kamar 3 ... 52
Gambar 4.34 Indikator LED Resepsionis memasuki Kamar 3 ... 52
Gambar 4.35 Tampilan web Resepsionis memasuki Kamar 3 ... 53
Gambar 4.36 Tampilan web OB tidak dapat memasuki Kamar 3 ... 53
Gambar 4.37 Indikator LED OB tidak dapat memasuki Kamar 3... 53
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Konfigurasi Pin RFID SL018 ... 6
Tabel 2.2 Command Code ... 8
Tabel 2.3 Daftar status sebagai feedback RFID SL018 kepada host ... 8
Tabel 2.4 Fungsi khusus pada pin Arduino ... 10
Tabel 2.5 Sebagian electrical characteristic dari ATMega328 ... 12
Tabel 3.1 Format data yang dihasilkan pada halaman web pendaftaran untuk kemudian diproses pada mikrokontroler ... 26
Tabel 3.2 Persyaratan akses kamar ... 29
Tabel 3.3 Koneksi LED pada pin Arduino ... 32
Tabel 4.1 Identitas pada RFID Card dan penamaannya ... 43
Tabel 4.2 Daftar Penyewa Kamar Hotel ... 47
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Seiring berjalannya zaman, kemudahan dan kepraktisan karena kecanggihan teknologi semakin dirasakan. Kecanggihan teknologi yang ada membuat hampir segala sesuatunya dikendalikan secara otomatis. Lampu otomatis, pembuat kopi otomatis, bahkan pintu yang dapat dibuka secara otomatis. Sistem otomasi membuat kemudahan bagi manusia untuk mengendalikan sesuatu yang biasanya dilakukan dengan tangan menjadi sesuatu yang tidak perlu dilakukan dengan tangan. Dalam bidang elektronika, sistem otomasi biasanya memanfaatkan penggunaan sensor, elektromagnetik, dan sebagainya.
Salah satu contoh penggunaan elektromagnetik adalah Radio Frequency Identification atau yang lebih dikenal dengan RFID. RFID menggunakan medan magnet atau elektromagnet sebagai media pertukaran data antara RFID Tag (piranti yang membawa data) dengan RFID Reader (pembaca data) [1]. RFID biasanya diaplikasikan untuk presensi pada beberapa kantor.
Hotel merupakan salah satu tempat yang penuh dengan “ruang pribadi” (selanjutnya disebut kamar hotel). Tiap kamar hotel dapat dimasuki oleh penyewa kamar, resepsionis, dan Office Boy (selanjutnya disebut OB). Namun, ketiganya hanya dapat memasuki kamar hotel pada jam tertentu saja. Setiap kali ada yang mengakses kamar tersebut, data akan direkam ke web. Hal ini bertujuan untuk mengetahui orang yang memasuki kamar tersebut.
Selain itu, terdapat artikel dalam suatu situs web [3] dan penelitian terdahulu [4] mengenai pengiriman data dari mikrokontroler ke web melalui internet menggunakan modul ethernet. Pada kedua referensi ini, penampilan data pada web masih menggunakan bahasa pemrograman HTML. Hal ini tentunya dapat membuat halaman web tidak dinamis. Dengan demikian, akan ditambahkan penggunaan bahasa pemrograman PHP sehingga halaman web lebih dinamis.
Berdasarkan referensi-referensi tersebut diputuskan untuk menggabungkan penggunaan RFID untuk mendeteksi identitas pengguna kamar hotel dan penggunaan modul ethernet untuk merekam identitas pengguna tersebut melalui web.
1.2.
Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan perekaman data akses kamar hotel dengan RFID berbasis web.
Penelitian ini memberikan beberapa manfaat, yaitu:
a. Mengembangkan penggunaan RFID untuk memonitor pengguna kamar hotel b. Dapat dikembangkan dan diterapkan lebih lanjut pada bisnis hotel
1.3.
Batasan Masalah
Batasan masalah penelitian ini adalah:
a. Kamar hotel yang akan dikelola sebanyak 3 buah berupa model dengan indikator LED. Indikator LED digunakan hanya untuk memberi informasi bahwa pengguna telah memasuki kamar.
b. RFID Card yang digunakan sebanyak 5 buah. Tiga buah RFID Card
menandakan penyewa kamar hotel, 1 buah RFID Card untuk resepsionis, dan 1 buah RFID Card untuk OB. RFID Card yang digunakan berjenis Mifare 4K yang memiliki UID 4 byte.
c. RFID Reader dan RFID Card yang digunakan merupakan jenis Mifare. d. Kondisi kamar akan dimonitor melalui web menggunakan mikrokontroler. e. Pengaturan jam digunakan RTC DS1307.
1.4.
Metodologi Penelitian
Dalam membuat tugas akhir ini, digunakan metode penelitian sebagai berikut: a. Studi pustaka
Melalui studi pustaka, akan dikumpulkan dan mempelajari referensi yang dibutuhkan mengenai RFID dan komponen pembantu sehingga dapat membantu dalam mengerjakan tugas akhir ini.
b. Perancangan sistem
Perancangan sistem meliputi konsep alat, masukan, dan keluaran yang diperoleh.
c. Perancangan perangkat keras dan perangkat lunak
Pada penelitian ini akan dirancang perangkat keras yang akan digunakan untuk mendukung penelitian ini. Selain itu, akan dirancang perangkat lunak yang akan digunakan, meliputi: perintah untuk membaca data dari RFID Reader, mengirimkan data yang diterima ke komputer, dan perintah untuk membuka pintu.
d. Pembuatan perangkat keras dan perangkat lunak
Tahap berikutnya yaitu menggabungkan perangkat keras dan perangkat lunak agar sistem keseluruhan dapat dilihat prosesnya.
e. Uji coba dan pengambilan data
Tahap ini, akan dilakukan pengujian dan pengambilan data dari sistem keseluruhan. Pengujian meliputi kesesuaian masukan dengan keluaran yang diharapkan. Data – data yang diperoleh akan menunjukkan tingkat keberhasilan perancangan.
f. Analisis data
4
BAB II
DASAR TEORI
2.1.
Radio Frequency Identification (RFID)
RFID adalah proses identifikasi sesuatu dengan menggunakan sinyal frekuensi radio [5]. RFID digunakan untuk mempermudah pekerjaan manusia yang awalnya harus mengidentifikasi objek satu per satu secara manual menjadi otomatis dan terprogram. Hal ini juga dapat mengurangi human error akibat pencatatan identitas objek secara manual. Dengan teknologi RFID ini, identitas objek akan dicatat dengan mudah dan cepat.
Dalam sistem RFID, terdapat 3 buah komponen utama : transponder atau tag,
reader atau pembaca tag (yang sudah dilengkapi antena), dan host [6]. Sesuatu yang akan diidentifikasi tersebut harus memiliki identitas berupa tag yang nantinya akan dibaca oleh
reader.
Saat ini, sudah banyak beredar macam-macam tag dan modul pembaca RFID. Tag
yang sering dijumpai bisa dalam bentuk kartu, maupun dalam bentuk gantungan kunci. Jenis tag pun beragam, misalnya EM4001, Mifare, dan lain-lain. Karena ada beragam jenis, tentunya modul pembaca RFID juga harus menyesuaikan dengan jenis tag-nya.
RFID (tag beserta reader-nya) memiliki frekuensi kerja yang berbeda-beda untuk tiap jenisnya. RFID menggunakan frekuensi kerja pada low frequency (sekitar 125 kHz),
high frequency (13,56 MHz), dan ultra-high frequency (850-930 MHz). RFID yang bekerja pada low frequency biasanya digunakan untuk metode pembayaran bukan untuk identifikasi objek. RFID yang bekerja pada high frequency lebih banyak digunakan dan biasanya digunakan untuk mengidentifikasi objek seperti teknologi NFC (Near Field Communication) yang banyak terpasang pada smartphone untuk bertukar informasi. RFID yang bekerja pada ultra-high frequency biasanya digunakan untuk identifikasi kendaraan [6].
2.1.1. RFID Tag
Memori pada RFID tag sangat beragam tergantung jenisnya. Kapasitas memori yang tersedia berkisar antara 16 byte hingga 8kilobyte [1]. Memori (chip) pada RFID tag
dapat dibedakan menjadi 2 yaitu read/write dan read only. Read/write diartikan bahwa RFID tersebut memiliki data yang dapat dibaca dan ditulis berulang-ulang dengan menimpa informasi bawaan pabrik sedangkan read only diartikan bahwa RFID tag tersebut memiliki data yang telah diprogram pada saat tag ini dibuat di pabrik dan setelah itu datanya tidak bisa diubah-ubah [7].
Macam-macam sistem RFID tergantung pada tipe tag yang digunakan. Tipe tag
yang dimaksud adalah tag aktif, tag pasif, dan tag semi-pasif [6].
1. Tag aktif memiliki sumber daya sendiri untuk berkomunikasi dengan RFID
reader. Sumber daya digunakan untuk menjalankan serangkaian microchip dan membantu mengirimkan sinyal ke RFID reader.
2. Tag pasif tidak membutuhkan sumber daya sendiri. Tag pasif mendapat sumber daya dari medan elektromagnetik yang terbuat dari sinyal RFID reader
kemudian memberikan respon ke RFID reader berupa informasi yang ada pada
tag pasif.
3. Tag semi-pasif menggunakan sumber daya sendiri untuk menjalankan rangkaian internalnya namun berkomunikasi dengan sumber daya berupa gelombang radio yang dihasilkan RFID reader.
2.1.2. RFID Reader
Pembaca RFID atau RFID Reader adalah alat yang digunakan untuk mengidentifikasi suatu objek yang telah dipasang tag. Untuk membaca tag tersebut, sebuah RFID reader harus diaktifkan dan dikendalikan oleh perintah dari host. Setelah RFID
reader mendapat perintah dari host, RFID reader akan mulai membaca informasi yang ada pada tag menggunakan frekuensi radio. Setelah RFID reader telah mendapatkan informasi dari tag, maka informasi tersebut akan dikirim kepada host untuk kemudian diproses lebih lanjut untuk keperluan tertentu.
2.2.
RFID SL018
RFID reader dari stronglink dengan seri SL018. Gambar 2.1 merupakan penampakan RFID SL018.
Gambar 2.1. Penampakan RFID SL018 [8]
Merujuk pada datasheet RFID SL018, RFID ini dapat membaca tag berjenis Mifare 1k, Mifare 4k, Mifare UltraLight dan NFC NATG203. Untuk menggunakan modul ini, digunakan komunikasi I2C (Inter Integrated Circuit). Sumber tegangan yang dibutuhkan modul ini berkisar antara 4,5 V hingga 7 V. RFID ini dapat membaca tag yang berjarak hingga 60 mm. Dilengkapi pula pin TagSta sebagai indikator ada tidaknya tag
disekitarnya.
Pada RFID SL018 terdapat 5 buah pin yang dapat diakses. Konfigurasi pin-pin tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Konfigurasi Pin RFID SL018 [8]
PIN
SYMBOL
TYPE
DESCRIPTION
1 TagSta Output
Tag detect signal
low level indicating tag in high level indicating tag out 2 SDA Input/Output Serial Data Line
3 SCL Input Serial Clock Line 4 VCC PWR Power Supply
5 GND PWR Ground
pemilihan operasi RFID untuk menulis atau membaca. Jika RFID SL018 dijadikan sebagai pembaca (reader), maka bit pemilihan operasi harus diberikan kondisi high. Jika dijadikan sebagai penulis (writer), maka bit pemilihan operasi harus diberikan kondisi low.
Jika host akan menuliskan data ataupun perintah ke RFID SL018, maka piranti
host harus mengirimkan perintah yang berisi alamat slave (write), len, command code, dan data (jika diperlukan). Jika host ingin membaca data ataupun respon (sebagai akibat dari perintah yang ditulis host) dari RFID SL018, maka piranti host harus mengirimkan perintah yang berisi alamat slave (read) kemudian menerima semua informasi mulai dari
len hingga data. Gambar 2.2 dan 2.3 merupakan diagram operasi write dan read pada RFID SL018.
Gambar 2.2. Diagram Operasi PenulisanRFID SL018 [8]
Gambar 2.3. Diagram Operasi Pembacaan RFID SL018 [8]
Len mengindikasikan jumlah byte dari command code hingga akhir data.
Tabel 2.2. Command Code [8]
Command Description
0x01 Select Mifare card 0x02 Login to a sector 0x03 Read a data block 0x04 Write a data block 0x05 Read a value block 0x06 Initialize a value block 0x07 Write master key (key A) 0x08 Increment value
0x09 Decrement value 0x0A Copy value
0x10 Read a data page (Ultralight & NTAG203) 0x11 Write a data page (Ultralight & NTAG203) 0x40 Control the red led
0xF0 Get firmware version
0xFF Reset
Tabel 2.3. Daftar status sebagai feedback RFID SL018 kepada host [8] Status Description
0x00 Operation succeed 0x01 No tag
0x02 Login succeed 0x03 Login fail 0x04 Read fail 0x05 Write fail
0x06 Unable to read after write 0x0A Collision occur
0x0C Load key fail 0x0D Not authenticate 0x0E Not a value block
2.3.
Mifare 4K 4-byte UID
Dalam penelitian ini, digunakan RFID Card berjenis Mifare 4K yang memiliki UID (Unique ID) 4 byte menyesuaikan jenis tag yang dapat dibaca modul RFID SL018. RFID Card berjenis tag pasif yang bekerja pada frekuensi 13,56 MHz ini memiliki EEPROM sebesar 4 KiloByte [9]. Berikut ini adalah penampakannya.
2.4.
Arduino UNO
Arduino merupakan board mikrokontroler yang berbasis platform komputasi fisik bersifat open-source dan dibantu oleh software pemrograman yang mendukung. Arduino dapat digunakan untuk membuat objek interaktif seperti mengambil input dari bermacam-macam saklar ataupun sensor, dan mengendalikan cahaya (lampu), motor, dan keluaran fisik lainnya [10]. Salah satu produk board Arduino adalah Arduino UNO.
Arduino UNO merupakan salah satu produk Arduino yang berbasis mikrokontroler Atmega328. Arduino UNO memiliki 14 buah input/output digital (6 di antaranya bisa digunakan sebagai keluaran Pulse Width Modulation atau PWM), 6 buah
input analog, sebuah osilator keramik 16 MHz, sebuah koneksi USB, sebuah power jack, sebuah ICSP header, dan sebuah tombol reset [11]. Berikut ini adalah penampakan Arduino UNO.
Gambar 2.5. Board Arduino UNO [11]
Arduino UNO berbasis pada mikrokontroler Atmega328, memiliki tegangan kerja 5V, dan bisa diberikan sumber tegangan eksternal melalui power jack dengan rentang 7V hingga 12V. Arus DC maksimum pada pin I/O sebesar 40 mA dan 50 mA untuk pin 3,3V. Memori flash yang tersedia sebesar 32KB (karena berbasis Atmega328), memori SRAM sebesar 2KB, dan EEPROM sebesar 1KB. Kecepatan clock maksimalnya adalah 16 MHz [11].
Berikut ini disajikan tabel fungsi khusus pada beberapa pin arduino. Tabel 2.4. Fungsi khusus pada pin Arduino [11]
Fungsi Khusus Pin Keterangan
Serial 0 (RX) dan 1 (TX) Digunakan untuk menerima (RX) dan mengirimkan (TX) data TTL secara serial Interupsi Eksternal 2 dan 3 Dikonfigurasikan untuk menerima interupsi
eksternal untuk kondisi low ataupun perubahan suatu nilai
PWM (Pulse Width Modulation)
3, 5, 6, 9, 10, dan 11 Digunakan untuk menghasilkan PWM
SPI (Serial
Peripheral Interface)
10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK)
Digunakan sebagai komunikasi SPI
LED 13 Terdapat lampu LED built-in yang
terkoneksi langsung dengan pin digital 13 TWI (Two Wire
Interface) atau I2C
A4 (SDA) dan A5 (SCL) Digunakan untuk komunikasi I2C
Analog Input A0, A1, A2, A3, A4, A5 Digunakan sebagai pengubah data analog menjadi data digital
2.4.1. Komunikasi I2C
[image:30.595.89.517.404.724.2]I2C (Inter Integrated Circuit) adalah standar komunikasi serial 2 arah menggunakan 2 saluran yang didisain khusus untuk mengirimkan dan/atau menerima data. Saluran tersebut kemudian disebut sebagai jalur bus [12]. Komunikasi I2C terdiri atas 2 bi-directional jalur bus, jalur yang satu berfungsi sebagai jalur clock (SCL), dan jalur yang lain berfungsi sebagai jalur data (SDA). Komunikasi I2C dapat digunakan hingga 128 piranti berbeda untuk dioperasikan pada jalur bus tersebut. Kebutuhan hardware eksternal yang dibutuhkan adalah resistor pull-up pada setiap jalur (SCL maupun SDA) [13].
Pada komunikasi I2C, terdapat piranti yang disebut Master dan Slave. Master
adalah piranti yang memulai komunikasi I2C dan mengirimkan perintah ke Slave. Slave
adalah piranti yang menerima perintah dari Master dan menjawab perintah yang diberikan
Master. Master maupun Slave dapat beroperasi sebagai pengirim maupun penerima. Sebagai pengirim artinya piranti mengirimkan perintah maupun data tertentu kepada piranti penerima. Sebagai penerima artinya piranti menerima perintah maupun data tertentu kepada piranti pengirim.
Proses Komunikasi I2C adalah sebagai berikut [13].
1. Diawali dengan pengiriman sinyal START oleh master. Sinyal START merupakan transisi keadaan dari keadaan high menjadi low pada SDA saat SCL dalam kondisi high.
2. Pengiriman paket alamat yang berjumlah 9 bit, 7 bit pertama merupakan alamat
slave, 1 bit berikutnya merupakan bit pengendali baca atau tulis (Read/Write control), dan bit terakhir merupakan bit acknowledge yang dikirim oleh slave. Namun pada Arduino, pengalamatan slave menggunakan 7 bit. Jika Arduino ingin berkomunikasi dengan piranti yang memiliki pengalamatan 8 bit, maka pada program Arduino alamat slave tersebut digeser 1 bit ke kanan [14].
3. Pengiriman paket data yang berjumlah 9 bit yang terdiri atas 1 byte data dan sebuah bit acknowledge. Acknowledge (ACK) adalah sinyal low yang dikirimkan slave untuk mengakhiri data ke-n telah dikirimkan. Not Acknowledge (NACK) adalah sinyal high yang dikirim oleh slave untuk memberitahukan master bahwa data terakhir sudah dikirimkan (tidak ada pengiriman data lagi oleh slave).
4. Diakhiri dengan pengiriman sinyal STOP oleh master. Sinyal STOP merupakan transisi keadaan dari keadaan low menjadi high pada SDA saat SCL dalam kondisi high.
2.4.2. Resistor Pull-Up
Resistor pull-up digunakan dalam komunikasi I2C. Hal ini bertujuan untuk memberikan keadaan yang pasti pada pin input mengenai kondisi high ataupun kondisi low
pull-up tidak boleh menghasilkan arus yang melebihi arus maksimum yang boleh diterima pin input.
[image:32.595.87.523.192.432.2]Arduino menggunakan ATMega328. Berdasarkan datasheet, ATMega328 memiliki rentang resistor pull-up 20 kΩ sampai 50 kΩ. Berikut penampakannya.
Tabel 2.5. Sebagian electrical characterstic dari ATMega328 [13]
2.4.3. Komunikasi SPI (Serial Peripheral Interface)
Komunikasi Serial Peripheral Interface atau yang lebih dikenal dengan SPI, sangat umum digunakan untuk mengirimkan data antara mikrokontroler dan beberapa piranti tertentu seperti register geser, sensor, maupun kartu SD. SPI menggunakan jalur data dan clock secara terpisah dan juga jalur piranti selektor untuk memilih piranti yang akan digunakan untuk berkomunikasi [16].
Komunikasi SPI bersifat synchronous (komunikasi sinkron). Clock memberikan sinyal yang berosilasi yang memberitahu penerima untuk mengambil bit pada jalur data.
Clock ini bisa berupa pinggiran positif (rendah ke tinggi) ataupun pinggiran negatif (tinggi ke rendah). Saat penerima mendeteksi pinggiran tersebut, penerima secara otomatis akan membaca bit selanjutnya pada jalur data [16].
Komunikasi SPI menggunakan setidaknya 5 buah pin sebagai berikut [17]. 1. MOSI (Master Out Slave In) 4. SS (Slave Select)
2. MISO (Master In Slave Out) 5. GND (Ground) 3. SCK (Serial Clock)
Data master dikeluarkan melalui pin MOSI master dan diterima oleh pin MOSI
Pin SCK master mengeluarkan clock sinkron yang diterima slave melalui pin SCK miliknya. SS digunakan untuk mengaktifkan slave yang bersangkutan [17].
2.5.
RTC (Real Time Clock)
RTC (Real Time Clock) merupakan IC (integrated circuit) yang memiliki peran sebagai jam elektronik. RTC memiliki memori untuk menyimpan waktu berupa detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan, dan tahun pada registernya. Salah satu contoh RTC adalah DS1307.
Merujuk pada datasheet, RTC DS1307 dapat dioperasikan melalui komunikasi I2C melalui mikrokontroler. Saat dioperasikan atau dibaca DS1307 akan mengirimkan data berupa sandi BCD (Binary-Coded Decimal). Sandi BCD sendiri merupakan pengkodean bilangan desimal ke dalam kelompok angka biner.
RTC DS1307 memiliki 8 buah pin, memori 56 byte, dan juga pendeteksi kesalahan sumber daya. Pendeteksi kesalahan sumber daya yang dimaksud adalah saat adanya kesalahan pada sumber tegangan (VCC) ke DS1307, DS1307 akan men-switch
[image:33.595.88.522.271.594.2]sumber tegangan baginya ke tegangan baterai secara otomatis. Berikut ini adalah penampakan RTC DS1307.
Gambar 2.7. RTC DS1307 [18]
Merujuk pada datasheet RTC DS1307, konfigurasi pin-pin tersebut adalah sebagai berikut.
VCC - Sumber Tegangan Utama X1, X2 - 32.768kHz Crystal
VBAT - +3V Input Tegangan Baterai
GND - Ground
SCL - Serial Clock
SQW/OUT - Square Wave/Output
RTC DS1307 sangat berguna untuk menjaga waktu agar terus berjalan walaupun supply tegangan (VCC) tidak terhubung. Saat tegangan pada VCC berada di bawah tegangan baterai (VBAT), maka DS1307 akan men-switch ke tegangan baterai. Jika tegangan VCC sudah berada di atas tegangan baterai (VBAT + 0,2 V), maka DS1307 akan mengubah sumber tegangan baginya dari tegangan baterai ke VCC.
[image:34.595.94.496.276.551.2]Register DS1307 berlokasi pada alamat 00H sampai 07H. Register tersebut secara urut mulai dari 00H adalah detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan, tahun, dan pengendali operasi SQW. Untuk mengatur detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan, dan tahun, dapat diatur bit-bit pada masing-masing register.
Gambar 2.8. Konfigurasi bit pada register DS1307 [18]
Gambar 2.9. Diagram write mode DS1307 [18]
Gambar 2.10. Diagram read mode DS1307 [18]
2.6.
Software XAMPP
XAMPP adalah program aplikasi pengembang yang berguna untuk pengembangan website berbasis PHP dan MySQL. Perangkat lunak komputer ini memiliki kelebihan untuk bisa berperan sebagai server web Apache untuk simulasi pengembangan
website. Tool pengembangan web ini mendukung teknologi web populer seperti PHP dan MySQL. Melalui program ini, programmer web dapat menguji aplikasi web yang dikembangkan dan mempresentasikannya ke pihak lain secara langsung dari komputer, tanpa perlu terkoneksi ke internet. XAMPP juga dilengkapi fitur manajemen database
PHPMyAdmin seperti pada server hosting sungguhan, sehingga pengembang web dapat mengembangkan web berbasis database dengan mudah [19].
Gambar 2.11. XAMPP Control Panel
2.6.1. Apache Web Server
Web server merupakan server internet yang mampu melayani koneksi transfer data dalam protocol HTTP. Web server telah dirancang untuk dapat melayani beragam jenis data, dari text sampai grafis. Kemampuan ini telah menyebabkan berbagai institusi seperti universitas maupun perusahaan dapat menerima kehadirannya dan juga sekaligus menggunakannya sebagai sarana di Internet [20].
Salah satu perangkat lunak web server yang biasa digunakan adalah Apache Web Server. Apache ini bersifat open source yang berarti gratis dan bisa diedit oleh penggunanya. Tugas utama Apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada
client berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web. Secara otomatis Apache akan menjalankan file index.html (halaman utamanya) untuk ditampilkan secara otomatis pada client. Jika diperlukan juga berdasarkan kode PHP yang dituliskan,maka dapat saja suatu database diakses terlebih dahulu (misalnya dalam MySQL) untuk mendukung halaman web yang dihasilkan[19].
2.6.2. MySQL Database
dari data, sedangkan kolom sering disebut sebagai attribute atau field. Keseluruhan tabel itu dihimpun dalam satu kesatuan yang disebut database[22].
2.6.3. Pemrograman PHP
PHP adalah singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor [23]. PHP adalah bahasa
server-side scripting yang menyatu dengan HTML (Hypertext Markup Language)untuk membuat halaman web yang dinamis. Maksud dari server-side scriping adalah sinaks dan perinah-perintah yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan di server eapi disertakan pada dokumen HTML sebagai pembangun halaman web. Ketika seorang pengguna internet akan membuka suatu situs yang menggunakan PHP, maka terlebih dahulu server yang bersangkutan akan memproses semua perintah PHP di server lalu mengirimkan hasilnya dalam forma HTML ke web browser. Dengan demikian, seorang pengguna internet tidak dapat melihat kode program yang ditulis dalam php sehingga keamanan dari halaman web
menjadi lebih terjamin [22].
PHP dapat mengirim HTTP header, dapat mengeset cookies, mengatur
authentication, redirect, mampu berkoneksi dengan beberapa basis data (semisal MySQL), mampu berintegrasi dengan library eksternal [22].
Dalam membuat program PHP, maka yang dibutuhkan adalah perintah awal (start tag) dan perintah akhir (end tag). Ada beberapa cara penulisan start tag dan end tag:
- <? Skrip PHP di sini ?> - <?php Skrip PHP di sini ?> - <% Skrip PHP di sini %>
- <scrpit language=”php”> Skrip di sini </script>
Semua perintah yang diletakkan pada daerah skrip akan dianggap sebagai perinah PHP. Jika erjadi kesalahan ataupun kata-kata yang tidak sesuai dengan program akan dianggap salah dan mengakibatkan program yang dibuat menjadi error [21].
2.7.
Modul Ethernet Shield
Ethernet shield memiliki koneksi standar RJ-45, micro SD card slot yang dapat digunakan untuk menyimpan file. Arduino dapat berkomunikasi dengan ethernet maupun dengan SD card menggunakan SPI. Pin yang digunakan adalah 10, 11, 12, dan 13 (menggunakan Arduino Uno). Antara Arduino dan Ethernet Shield, pin 10 digunakan untuk berkomunikasi dengan ethernet dan pin 4 digunakan untuk berkomunikasi dengan
[image:38.595.92.505.195.408.2]SD card [24].
Gambar 2.12. Modul Ethernet Shield [24]
2.7.1. MAC Address
Media Access Control Address (MAC Address) adalah alamat fisik suatu interface
jaringan (seperti ethernet card pada komputer, port pada router, dan lain-lain) yan bersifat unik dan berfungsi sebagai identitas perangkat tersebut. MAC Address memiliki panjang 6
byte. Format standar MAC Address secara umum terdiri dari 6 kelompok digit yang masing-masing kelompok berjumlah 2 digit heksadesimal. Masing-masing kelompok digit dipisahkan tanda (-) atau (:), misalnya 01-23-45-67-89-ab atau 01:23:45:67:89:ab [25].
Gambar 2.13 Contoh MAC Address [26]
tersebut. MAC Address merupakan susunan dari 12 digit bilangan heksadesimal, yang dapat diuraikan menjadi 48 digit bilangan biner. Dari contoh Gambar 2.11, vendor MAC
20
BAB III
RANCANGAN PENELITIAN
3.1.
Model Sistem
Prinsip kerja dari perekaman data akses kamar hotel ini adalah sebagai berikut. Awalnya, semua ID Card dari penyewa tidak dapat mengakses kamar. ID Card penyewa dapat digunakan untuk mengakses kamar setelah dilakukan pendaftaran melalui halaman
web bagian pendaftaran. Pada halaman web pendaftaran ini, terdapat waktu check in dan
check out. Setelah waktu check in dan check out diberikan, maka ID Card penyewa telah dapat digunakan untuk mengakses kamar.
Setelah mendapatkan waktu check in dan check out, maka perekaman data akses kamar hotel dilakukan dengan mengirimkan data dari ID Card penyewa ke web. Penyewa yang ingin memasuki kamar hotel harus memiliki RFID Card. Data yang teridentifikasi dari RFID Card tersebut akan diproses oleh mikrokontroler setelah melalui pembacaan dari RFID Reader. Data tersebut kemudian akan dikirimkan ke web menggunakan Modul
Ethernet. Pada halaman web akan ditampilkan data yang teridentifikasi dari RFID Card
beserta waktu penggunaan kamar hotel ini.
Berikut ini adalah diagram blok sistem pengelolaan kamar hotel beserta bentuk fisiknya.
Gambar 3.2. Bentuk fisik tampak depan
Dalam penelitian ini, akan dibuat model 3 ruangan, yakni Kamar 1, Kamar 2, Kamar 3 yang masing-masing dipasangi RFID dan terdapat 5 buah RFID Card Penyewa 1, Penyewa 2, Penyewa 3, Resepsionis, dan OB. Setiap kali ada yang mengakses kamar, data yang dibaca RFID akan dimonitor melalui internet menggunakan mikrokontroler. LED akan menyala ataupun mati mengikuti persyaratan akses kamar.
3.2.
Identifikasi Kebutuhan Perangkat
Dalam pembuatan sistem pengelolaan kamar hotel ini, digunakan beberapa perangkat keras sebagai berikut.
1. RFID Card sebagai identitas pengguna.
2. Modul RFID sebagai pembaca data identitas pengguna dari RFID Card.
3. Mikrokontroler sebagai pengolah data dan pengendali utama sistem secara keseluruhan.
4. Modul Ethernet Shield sebagai alat bantu komunikasi mikrokontroler dengan
web.
5. Modul RTC DS1307 sebagai pemberi informasi waktu kunjung.
3.3.
Perancangan Perangkat Keras
3.3.1. Perancangan Resistor Pull-Up
Resistor pull-up digunakan dalam komunikasi I2C. Berdasarkan datasheet, ATMega328 memiliki rentang resistor pull-up 20 kΩ sampai 50 kΩ, sehingga diambil nilai resistor pull-up yang masih dalam rentangnya yakni 30kΩ. Dengan demikian, perancangan
Kamar 1
RF
ID
1
LED
Kamar 2
LED
Kamar 3
LED
RF
ID
2
RF
ID
3
resistor pull-up untuk komunikasi I2C antara Arduino dan piranti lain adalah sebagai berikut.
Gambar 3.3. Perancangan resistor pull-up
3.3.2. Perancangan RFID SL018
Digunakan Modul RFID SL018 sebagai pembaca data dari RFID Card. Gambar 2.1 menunjukan Modul RFID SL018 dan Tabel 2.1 menunjukan konfigurasi pin RFID SL018. Kedua gambar tersebut merujuk pada datasheet RFID SL018. Pin VCC akan dihubungkan pada sumber tegangan 5V. Pin GND akan dihubungkan dengan ground. Pin SDA akan dihubungkan pada pin SDA pada mikrokontroler sebagai komunikasi I2C. Pin SCL akan dihubungkan dengan pin SCL pada mikrokontroler sebagai komunikasi I2C. Pin TagSta akan dihubungkan ke port mikrokontroler sebagai pembaca keadaan RFID.
Komunikasi antara RFID SL018 dengan mikrokontroler menggunakan komunikasi I2C. Dalam komunikasi I2C, dibutuhkan resistor pull-up pada pin SDA dan SCL. Sistem yang dibuat nantinya akan terdapat 3 buah RFID yang mewakili 3 kamar hotel. Dengan demikian bentuk perancangan RFID SL018 secara keseluruhan adalah seperti Gambar 3.4.
3.3.3. Perancangan Modul Ethernet
modul Ethernet sama dengan pin pada Arduino. Gambar 3.5 merupakan perancangan modul ethernet dan mikrokontroler.
Gambar 3.4. Perancangan 3 buah RFID dengan mikrokontroler
Gambar 3.5. Perancangan Modul Ethernet dan Mikrokontroler
3.3.4. Perancangan RTC DS1307
Dikarenakan Modul RTC DS1307 menggunakan komunikasi I2C, maka harus ada resistor pull-up pada jalur SDA maupun jalur SCL. Pin SDA dan SCL akan dihubungkan dengan pin SDA dan SCL pada mikrokontroler sebagai komunikasi I2C. Gambar 3.6 menunjukan pengabelan pada modul DS1307 merujuk pada datasheet.
Gambar 3.6. Perancangan RTC DS1307
3.4.
Perancangan Perangkat Lunak
3.4.1. Perancangan Halaman Login
Halaman web login yang dibuat ini digunakan agar pengguna dapat mengakses halaman web pendaftaran dan perekaman data akses kamar hotel. Hal ini bertujuan agar kedua halaman tersebut hanya dapat dilihat oleh beberapa pengguna saja seperti admin, resepsionis dan manager hotel. Dengan demikian, orang yang tidak memiliki hak akses tidak dapat mengakses kedua halaman tersebut. Berikut ini adalah tampilan halaman login
nya.
Gambar 3.7. Gambar halaman login sebelum mengakses halaman rekaman data akses
SELAMAT
DATANG
Username :
Diagram alir halaman login tersebut adalah sebagai berikut.
Gambar 3.8. Diagram alir halaman login
3.4.2. Perancangan Pendaftaran Penyewa Kamar Hotel
Sebelum diberikan hak akses mengenai waktu check in dan check out, ID Card
penyewa tidak dapat digunakan untuk mengakses kamar. Pengaturan hak akses kamar ini, diberikan melalui halaman web pendaftaran. Halaman web pendaftaran ini hanya dapat diakses oleh resepsionis. Berikut ini adalah tampilan halaman web pendaftaran.
Gambar 3.9. Tampilan tabel hasil pendaftaran kamar hotel pada web yang diharapkan
Tabel 3.1. Format data yang dihasilkan pada halaman web pendaftaran untuk kemudian diproses pada mikrokontroler
alamatfileserver--kamar--tanggal_in--bulan_in--tahun_in--jam_in--menit_in
--tanggal_out--bulan_out--tahun_out--jam_out--menit_out
alamatfileserver dihubungkan ke alamat file PHP pada server yang mengatur pemrosesan data-data yang dikirm
kamar kamar yang digunakan atau disewa
tanggal_in; jam_in; bulan_in; menit_in; tahun_in;
Waktu check in penyewa, terdiri atas tanggal, bulan, tahun, jam, dan menit
tanggal_out; jam_out; bulan_out; menit_out; tahun_out;
Waktu check out penyewa, terdiri atas tanggal, bulan, tahun, jam, dan menit
Selanjutnya, mikrokontroler akan membaca dan menerima data tersebut menggunakan HTTP request dengan format sebagai berikut.
GET alamatfileserver
Kemudian, data-data masukan dari halaman web pendaftaran akan diproses pada mikrokontroler. Pengiriman data dari web ke mikrokontroler ini menggunakan interupsi komunikasi pada ethernet shield yang nantinya akan mempengaruhi hak akses ID Card
penyewa menjadi dapat digunakan untuk mengakses kamar. Dikarenakan yang memiliki hak akses untuk halaman hanyalah resepsionis, maka selain resepsionis tidak dapat mengakses halaman ini dengan cara diberikan notifikasi “Tidak memiliki hak akses”. Diagram alir untuk pengaturan ini adalah sebagai berikut.
3.4.3. Diagram Alir Program Utama
Gambar 3.11 menunjukan diagram alir program utama. Proses dimulai dengan pembacaan RFID Card oleh RFID SL018. Data yang diterima oleh RFID SL018 diterima oleh mikrokontroler. Mikrokontroler akan mengecek identitas dari RFID Card, kamar yang digunakan beserta waktu kunjung. Pengecekan ini berlaku untuk setiap RFID yang terpasang. Jika identitas RFID Card, kamar yang digunakan dan waktu kunjung telah sesuai, maka pengguna diperbolehkan mengakses kamar hotel. Namun, jika tidak sesuai, maka pengguna tidak dapat mengakses kamar hotel. Data-data dari hasil pengecekan tersebut akan dikirimkan ke server untuk kemudian ditampilkan pada halaman web. Pengiriman data ini diproses oleh mikrokontroler yang berkomunikasi dengan Modul
Ethernet.
3.4.4. Pembacaan Identitas RFID Card oleh RFID SL018
Pembacaan data dari RFID SL018 mengacu pada datasheet RFID SL018. Awalnya, jika terdapat RFID Card yang terdeteksi oleh RFID SL018, maka RFID akan menghasilkan logika low pada pin TagSta. Jika tidak ada RFID Card yang terdeteksi, maka akan kembali ke fungsi utama. Logika low ini diterima oleh mikrokontroler untuk kemudian menuliskan write command berupa alamat slave, len, dan command. Untuk memastikan mikrokontroler sudah berhasil berkomunikasi dengan RFID SL018, akan ada pengecekan status komunikasi. Jika status komunikasi tersedia, maka mikrokontroler akan memberikan read command untuk membaca hasilnya. Dalam pembacaan data ini, mikrokontroler akan menerima sejumlah byte dalam bentuk bilangan heksadesimal yang berupa len, command, status, identitas RFID Card, dan tipe RFID Card.
Gambar 3.12. Diagram alir pembacaan identitas RFID Card oleh RFID SL018
Berikut ini adalah format data yang diperlukan untuk membaca data RFID Card
yang diterima dari modul RFID SL018 [8].
a. Mikrokontroler menulis perintah ke modul RFID SL018.
Alamat Slave Len Command
Alamat Slave : 0xA0 (pada Arduino menjadi 0x50)
Command : perintah yang diberikan ke RFID SL018. Untuk membaca data dari RFID Card digunakan perintah 0x01
b. Hasil yang dibaca oleh mikrokontroler
Len Command Status UID Type Len : mengindikasikan jumlah byte yang akan diterima
Command : perintah yang diterima sebelumnya (0x01)
Status : keadaan modul RFID SL018 0x00 : operasi berhasil 0x01 : tag tidak terdeteksi 0x0A: terjadi benturan data
UID : data unik dari RFID Card (berupa bilangan heksadesimal)
Type : tipe kartu yang dideteksi. Karena menggunakan RFID Card
Mifare 4K 4-byte, maka data Type ini bernilai 0x04.
3.4.5. Perancangan Perangkat Lunak Modul RTC DS1307
Data yang dikirimkan oleh Modul RTC DS1307 merupakan bilangan BCD (Binary Code Decimal). Komunikasi RTC DS1307 menggunakan I2C. Awalnya, RTC DS1307 harus diatur dulu waktunya hingga sesuai dengan waktu sebenarnya. Pengaturan waktu dilakukan dengan memberikan alamat slave, lokasi alamat waktu, dan data. Pengaturan waktu ini hanya dilakukan sekali saja selama baterai yang terhubung dengan pin VBat belum habis. Pembacaan waktu hanya akan dilakukan saat ada data RFID yang terdeteksi dan digunakan untuk syarat akses kamar bagi OB. Diagram alirnya dapat dilihat pada Gambar 3.13 (a) dan (b).
3.4.6. Persyaratan Akses Kamar
Pada penelitian ini, syarat akses hotel dan waktunya adalah sebagai berikut. Tabel 3.2. Persyaratan akses kamar
Identitas Kamar Yang Boleh Diakses Waktu
Penyewa 1 Kamar 1 Sepanjang hari
Penyewa 2 Kamar 2 Sepanjang hari
Penyewa 3 Kamar 3 Sepanjang hari
Resepsionis Semua kamar Sepanjang hari
Pada setiap kamar terdapat indikator LED hijau dan LED merah. LED berwarna hijau diartikan sebagai indikator bahwa kamar tersebut dapat diakses (tidak ada orang di dalamnya). LED berwarna merah diartikan sebagai indikator bahwa kamar tidak dapat diakses (ada orang di dalamnya). Indikator LED ini digunakan agar mempermudah dalam
[image:50.595.92.508.161.537.2](a) (b)
Gambar 3.13. (a) Diagram alir pengaturan waktu RTC dan (b) Diagram alir pembacaan waktu modul RTC DS1307
penelitian ini. Resepsionis dan OB dapat mengakses kamar jika kamar itu kosong. OB diberikan akses ke setiap kamar untuk membersihkan kamar sesuai pada waktu yang tertera pada tabel 3.2. Resepsionis diberikan akses ke setiap kamar hanya jika seumpama ada orang yang ingin melihat-lihat kamar sebelum menyewa.
mengakses ini dapat dipengaruhi setelah ada interupsi komunikasi pada ethernet karena ada pemberian waktu check in dan check out. Jika penyewa mengakses kamar pada waktu
check in dan check out nya, maka penyewa dapat mengakses kamar hotel. Di luar waktu
[image:51.595.95.519.156.621.2]check in dan check out, akan dibuat keluaran “Mencoba Memasuki Kamar x”.
Gambar 3.14. Diagram alir syarat akses kamar
Jika kamar yang akan diakses tidak kosong (ada orang di dalamnya), dilakukan pengecekan identitas. Jika identitas sama dengan identitas yang mengisi, diartikan bahwa orang yang ada di dalam akan keluar, LED hijau menyala, LED merah mati. Hal ini juga menandakan bahwa kamar telah kosong. Jika identitas tidak sama dengan identitas yang mengisi, diartikan bahwa ada orang lain yang ingin memasuki kamar padahal ada orang di dalam. Dengan demikian, dibuat keluaran “Mencoba Memasuki Kamar x”.
Tiap LED akan dihubungkan dengan beberapa pin pada Arduino sebagai berikut. Tabel 3.3. Koneksi LED pada pin Arduino
Kamar LED Pin pada Arduino
1 LED Merah 2
LED Hijau 3
2 LED Merah 5
LED Hijau 6
3 LED Merah 7
LED Hijau 8
3.4.7. Pengiriman Data ke Web Melalui Ethernet
Setelah mikrokontroler telah mendapatkan data berupa identitas dari RFID Card, maka data tersebut akan ditampilkan pada halaman web. Pengiriman data ini lebih kepada pengiriman data ke alamat IP tertentu melalui internet. Untuk membantu hal ini, mikrokontroler dihubungkan dengan Modul Ethernet.
Dalam menggunakan Modul Ethernet ini, mikrokontroler harus mengirimkan kode HTML agar bisa ditampilkan pada halaman web. Namun, harus ada pengaturan mengenai port,
Media Access Control (MAC), dan alamat IP web yang akan digunakan. Proses pengiriman data ini akan dilakukan setelah adanya proses pengolahan data pada mikrokontroler mengenai identitas RFID Card, kamar dan waktu. Kemudian, mikrokontroler akan dihubungkan ke server melalui port yang digunakan server. Jika sudah terhubung dengan
server, maka mikrokontroler akan mengirimkan data ke web dengan format data seperti tabel 3.4. Diagram alir pengiriman data ke web dapat dilihat pada gambar 3.15.
Tabel 3.4. Format perngiriman data ke server
POST alamatfileserver--identitas=a--tanggal=waktu--kamar=kamar
POST merupakan salah satu HTTP request untuk mengirimkan data alamatfileserver dihubungkan ke alamat file PHP pada server yang mengatur
pemrosesan data-data yang dikirm
a Identitas dari RFID Card
waktu waktu yang didapatkan dari hasil pembacaan data pada RTC
Gambar 3.15. Diagram alir pengiriman data ke web
3.4.8. Perancangan Tampilan Web
Tampilan web yang akan dibuat, menggunakan pemrograman PHP (PHP
Hypertext Preprocessor) dan MySQL (My Structured Query Language) sebagai penyimpan dan pengolah data. Data-data yang telah dikirimkan mikrokontroler diproses di
[image:53.595.85.527.453.734.2]server. Data-data tersebut disimpan pada database server terlebih dahulu. Kemudian, pada halaman web ditampilkan data-data yang disimpan pada database tersebut. Tampilan yang akan diperlihatkan berbentuk tabel. Tabel tersebut berisi nomor, identitas, hari dan tanggal, waktu, dan kamar yang diakses. Tampilan web yang berisi perekaman data akses kamar hotel ini dapat diakses oleh administrator, resepsionis, dan manager hotel.
34
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Implementasi Alat
Implementasi alat perekaman data akses kamar hotel dengan RFID berbasis web
[image:54.595.85.529.212.738.2]tersusun atas mikrokontroler Arduino Uno, Modul Ethernet Shield, RTC, 3 buah RFID SL018, 3 buah LED Hijau, 3 buah LED Merah, dan laptop (sebagai server). Berikut ini adalah penampakan implementasi alat.
Gambar 4.1. Hasil implementasi alat Perekaman Data Akses Kamar Hotel dengan RFID Berbasis Web
Pada laptop server terdapat halaman web tentang halaman pendaftaran, penampil data akses kamar hotel yang direkam, beserta halaman login untuk mengakses kedua halaman tersebut.
Gambar 4.3. Tampilan halaman pendaftaran
Gambar 4.4. Tampilan halaman web perekaman data akses kamar hotel
4.2
Hasil Perancangan Perangkat Keras
Hasil perancangan perangkat keras ini terdiri atas RFID SL018, resistor pull-up, Modul Ethernet Shield, dan RTC.
[image:55.595.84.530.73.577.2](a) (b) (c)
Gambar 4.6. Penampakan hasil perancangan resistor pull-up
Gambar 4.7. Penampakan Modul Ethernet Shield dan Arduino di bawahnya
Gambar 4.8. Penampakan RTC
VCC
GND SCL
SDA
ARDUINO UNO
ETHERNET SHIELD
Crystal 32,76 kHz
Pin SCL Baterai 3V
Pin SDA
DS1307
VCC
4.3
Hasil Perancangan dan Pembahasan Perangkat Lunak
4.3.1
Pengaturan IP Address pada Laptop Server
Sebelum dapat berkomunikasi dengan Arduino melalui Modul Ethernet Shield, IP
address laptop server harus diatur terlebih dahulu. Laptop server menggunakan OS Windows 7, sehingga pengaturannya adalah sebagai berikut.
1. Klik icon pada Taskbar di kanan bawah. 2. Pilih “Open Network and Sharing Center”. 3. Pilih “Change Adapter Setting”.
4. Klik kanan “Local Area Connection” dan pilih “Properties”.
5. Klik pada “Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4)” dan pilih “Properties”. 6. Pada window “Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4) Properties” yang
[image:57.595.97.520.159.666.2]muncul diatur seperti gambar berikut.
Gambar 4.9. IP Address laptop server diatur seperti gambar
4.3.2
Pengaturan IP Address pada Modul Ethernet Shield
Gambar 4.10. Pengaturan IP Address beserta MAC Address untuk Modul Ethernet Shield
Setelah server dan Modul Ethernet Shield diatur IP address-nya, maka selanjutnya dilakukan pengujian koneksi antar keduanya. Pengujian koneksi dilakukan dengan command prompt. Keberhasilan koneksi antar keduanya memberikan hasil seperti berikut pada command prompt.
Gambar 4.11. Koneksi antara server dan Modul Ethernet Shield telah berhasil Berdasarkan gambar tersebut, koneksi antara server dan Modul Ethernet Shield
dapat bekerja dengan baik sehingga proses komunikasi antar keduanya dapat dilakukan.
4.3.3
Hasil dan Pembahasan Perancangan Halaman Login
memasukkan username admin maupun manager adalah halaman perekaman data akses kamar hotel seperti Gambar 4.4. Jika username yang digunakan adalah resepsionis, maka akan ditampilkan halaman pendaftaran seperti Gambar 4.3. Namun, jika yang dimasukkan bukan ketiganya atau tidak adanya kesesuaian antara username dan password, maka akan ditampilkan pesan seperti berikut.
Gambar 4.12. Pesan yang tertampil saat username atau password tidak benar
Berdasarkan pengujian yang dilakukan, hasil perancangan halaman login ini telah sesuai dengan yang diharapkan.
4.3.4
Hasil dan Pembahasan Perancangan Halaman Pendaftaran
Penyewa Kamar Hotel
Hasil perancangan halaman pendaftarandapat dilihat pada Gambar 4.3. Pengujian dilakukan dengan mengambil username dan password yang sudah dimasukkan pada halaman login. Jika username dan password yang dimasukkan bukan resepsionis maka akan ditampilkan pesan seperti berikut.
Gambar 4.13. Pesan yang tertampil saat username atau password bukan resepsionis Pada halaman pendaftaran, jika semua data seperti nama, kamar yang digunakan, waktu check in, dan waktu check out sudah terisi dengan benar, maka data kamar, waktu
check in, dan waktu check out akan dikirim ke mikrokontroler melalui IP address Modul
Program tersebut akan dilaksanakan bila ada pengiriman data dari server ke mikrokontroler. Data yang diterima mikrokontroler tersebut kemudian dibagi data untuk kamar, waktu check in, dan waktu check out. Data-data yang telah dibagi tersebut kemudian disimpan di EEPROM. Fungsi eeprom_write_string sebagai fungsi untuk menyimpan data ke EEPROM, berisi seperti Gambar 4.15.
Gambar 4.15. Subrutin penyimpanan data ke EEPROM
Data bertipe string yang akan disimpan pada EEPROM, diubah menjadi bentuk data heksadesimal terlebih dahulu agar dapat disimpan ke EEPROM mulai dari alamat EEPROM yang diinginkan. Format data check in dan check out yang disimpan pada
EEPROM memiliki format data “tahun+bulan+tanggal+jam+menit”. Gambar 4.16 merupakan bukti bahwa data-data tersebut telah tersimpan di EEPROM yang ditampilkan melalui Serial Monitor Arduino.
(a) (b)
Gambar 4.16. (a) EEPROM saat belum terisi data (b) EEPROM setelah terisi data Hasil akhir dari halaman pendaftaran ini adalah, mikrokontroler memberikan respon berupa halaman web bertuliskan “Data Telah Berhasil Disimpan” seperti pada
Gambar 4.17. Hal ini mengindikasikan bahwa data dari halaman pendaftaran dari server
telah tersimpan pada mikrokontroler.
Gambar 4.17. Pesan yang ditampilkan dari mikrokontroler melalui Modul Ethernet Shield
4.3.5
Hasil dan Pembahasan Pembacaan Identitas RFID Card oleh
RFID SL018
[image:62.595.88.525.121.582.2]Pengujian terhadap pembacaan identitas RFID Card ini dilakukan dengan mendekatkan RFID Card terhadap RFID SL018. Hasil yang akan dilihat adalah terdeteksinya RFID Card oleh RFID SL018 dan identitas yang diterima oleh mikrokontroler.
Gambar 4.18. Pengujian dilakukan dengan mendekatkan RFID Card ke RFID SL018 Hal pertama yang dilakukan mikrokontroler untuk membaca data dari RFID Card
adalah dengan berkomunikasi terlebih dahulu dengan semua RFID SL018. Gambar 4.19 menunjukkan program untuk mikrokontroler berkomunikasi dengan RFID SL018.
mikrokontroler akan membaca berkomunikasi dengan RFID SL018 untuk membaca data RFID Card menggunakan subrutin seperti Gambar 4.20.
Gambar 4.20. Subrutin Pembacaan Data RFID Card
Pada subrutin di atas, mikrokontroler membaca data-data yang dikirimkan oleh RFID SL018. Data-data tersebut adalah len, command code, status, UID, dan type. Identitas dari RFID Card terdapat pada data UID.
Pada penelitian ini, digunakan 5 buah RFID Card dengan identitas sebagai berikut.
Tabel 4.1. Identitas pada RFID Card dan penamaannya Identitas Penamaan
FB9E4BB5 Resepsionis B2D2E53D OB
3273F33D Penyewa 3 32BBE33D Penyewa 2 723DE53D Penyewa 1
Identitas pada Tabel 4.1 kemudian dimasukkan ke dalam mikrokontroler pada inisialisasi pengaturan seperti pada Gambar 4.21.