Universitas Kristen Maranatha i
ABSTRAK
Anita Amelia, 2006, Kinerja Merek Susu Cair Dalam Kemasan Di Kota Bandung, di bawah bimbingan Surachman Surjaatmadja.
Kinerja Merek atau Nilai Merek yang tertinggi adalah merek Ultra dengan skor 391.36. Dalam pembahasannya metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan rancangan riset kuantitatif. Unit Analisis penelitian ini adalah responden yang tersebar di enam wilayah kota Bandung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja merek-merek susu cair dalam kemasan di enam wilayah kota Bandung. Kinerja merek atau dapat diartikan juga dengan Nilai Merek, dilihat dari: Merek Yang Paling Diingat, Iklan Yang Paling Diingat, Asosiasi Merek, Persepsi Terhadap Kualitas, Merek Terbaik, Merek Yang Digunakan ( Merek Yang Pernah Digunakan, Paling Sering Digunakan, Paling Sering Digunakan Sebelumnya, dan Yang Sedang Digunakan), Loyalitas Merek, Kepuasan Merek, Rekomendasi Merek, dan Merek Yang akan Datang.
Kata kunci:. Kinerja Merek, Nilai Merek, Merek Yang Paling Diingat, Iklan Yang Paling Diingat, Asosiasi Merek, Persepsi Terhadap Kualitas, Merek Terbaik, BUMO, Loyalitas Merek, Kepuasan Merek, Rekomendasi Merek, dan Merek Yang akan Datang.
Universitas Kristen Maranatha ii
ABSTRACT
Anita Amelia, 2006, Brand Equity Milk In Tidiness at Bandung, under the supervision of Surachman Surjaatmadja.
The highest Brand Equity or Brand Value is Ultra with score 391.36. Under consideration of method which is used in this research is descriptive method, with device research into quantitatively. The analysis unit for this research is responder which spread in six region of Bandung.Target of this research is to know brand equity of liquid milk brands in tidiness in six region of Bandung. Brand Equity or can be interpreted also with Value Brand, seen from: Brand Top Of Mind, Advertisement Top Of Mind, Brand Association, Perceived Quality, Best Brand, Brand Usage ( Brand Ever Used, Brand Used Most Often, Brand Used Most Often Before, Brand Used Currently ), Brand Loyalty, Brand Satisfaction, Brand Recommendation, and Brand Future.
Universitas Kristen Maranatha iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK………..i
ABSTRACT...ii
KATA PENGANTAR...iii
DAFTAR ISI...vi
DAFTAR GAMBAR...x
DAFTAR TABEL...xi
DAFTAR GRAFIK...xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian ...1
1.2Identifikasi Masalah... 6
1.3Tujuan Penelitian... 7
1.4Kegunaan Penelitian... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA KERANGKA PENELITIAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka...8
2.1.1 Merek... 8
2.1.1.2 Definisi Merek... 8
2.1.1.2 Pengertian merek... 9
2.1.1.3 Manfaat Merek... 10
2.1.1.4 Tipe Citra dan Jenis Merek...14
Universitas Kristen Maranatha iv
2.1.1.6 Merek Yang Kuat... 17
2.1.1.6.1 Brand Equity………... 17
2.1.1.6.1.1 Manfaat Brand equity... 18
2.1.1.6.1.2 Cara Meningkatkan Brand Equity... 19
2.1.1.6.1.3 Konsep Brand Equity... 20
Kesadaran Merek... 21
Kesan Kualitas... 25
Asosiasi Merek... 28
Loyalitas Merek... 32
Aset Hak Brand Yang Lain... 35
2.2 Kerangka Pemikiran...41
2.3 Hipotesis... 43
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian... 44
3.2 Metode Penelitian... 44
3.2.1 Definisi Operasional Variabel... 44
3.2.2 Metode Penarikan Sampel... 46
3.2.3 Tekhnik Pengumpulan Data……….. 48
3.2.4 Analisis Data………. 49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Top Of Mind………. 50
Universitas Kristen Maranatha v
4.3 Brand Assiciation... 58
4.4 Brand Quality... 61
4.5 Best Brand... 62
4.6 Penetrasi Produk... 66
4.7 Brand Usage... 65
4.7.1 Brand Ever Used... 66
4.7.2 Brand Used Most Often... 74
4.7.3 Brand Used Most Often Before... 78
4.7.4 Brand Used Currently………... 84
4.8 Brand Loyalty Segnmentation………. 88
4.9 Brand Satisfaction……… 91
4.10 Brand Recommendation……….93
4.11 Future Brand………...94
4.12 Gain Index dan Brand Value……….. 99
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan...102
Universitas Kristen Maranatha vi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
2.1 Konsep Brand Equity 20
2.2 Tingkat Kesadaran Merek 21
2.3 Keuntungan Kesadaran Merek 23
2.4 Keuntungan Kesan kualitas 25
2.5 keuntungan Asosiasi Merek 28
Universitas Kristen Maranatha vii
2.7 Tingkat Loyalitas 32
2.8 Keuntungan Loyalitas Merek Yang tinggi 34
DAFTAR TABEL
3.1 Devinisi Operasional Variabel 45
4.1 Top Of Mind Merek Susu Cair Dalam Kemasan Berdasarkan Wilayah, 2006 (%) 51
4.2
Top Of Mind Merek Susu Cair Dalam Kemasan Berdasarkan Usia dan Jenis
Kelamin, 2006 (%) 52
4.3 Top Of Mind Merek Susu Cair Dalam Kemasan Berdasarkan Pekerjaan, 2006 (%) 53
4.4
Top Of Mind Merek Susu Cair Dalam Kemasan Berdasarkan Kelas Sosial
Ekonomi, 2006 (%) 54
Universitas Kristen Maranatha viii
4.6
Top Of Mind Iklan Susu Cair Dalam Kemasan Berdasarkan Usia Dan Jenis
Kelamin, 2006 (%) 56
4.7 Top Of Mind Iklan Susu Cair Dalam Kemasan Berdasarkan Pekerjaan, 2006 (%) 57
4.8
Top Of Mind Iklan Susu Cair Dalam Kemasan Berdasarkan Kelas Sosial
Ekonomi, 2006 (%) 58
4.9 Asosiasi Merek Susu Cair Dalam Kemasan, 2006 (%) 60
4.1 Merek Terbaik Susu Cair Dalam Kemasan Berdasarkan Wilayah, 2006 (%) 62
4.11
Merek Terbaik Susu Cair Dalam Kemasan Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin,
2006 (%) 63
4.12 Merek Terbaik Susu Cair Dalam Kemasan Berdasarkan Pekerjaan, 2006 (%) 64
4.13
Merek Terbaik Susu Cair Dalam Kemasan Berdasarkan Kelas Sosial Ekonomi,
2006 (%) 65
4.14 Alasan Pemilihan Menjadi Merek Terbaik, 2006 (%) 66
4.15
Tingkat Mengkonsumsi Susu Cair Dalam Kemasan Berdasarkan Wilayah, 2006
(%) 67
4.16
Tingkat Mengkonsumsi Susu Cair Dalam Kemasan Berdasarkan Usia Dan Jenis
Kelamin, 2006 (%) 68
4.17
Tingkat Mengkonsumsi Susu Cair Dalam Kemasan Berdasarkan Pekerjaan, 2006
(%) 68
4.18
Tingkat Mengkonsumsi Susu Cair Dalam Kemasan Berdasarkan Kelas Sosial
Ekonomi, 2006 (%) 69
4.19
Perbandingan Merek Susu Cair Dalam Kemasan Yang Pernah, Paling Sering,
Paling Sering Sebelumnya, Terakhir dikonsumsi, 2006 (%) 70
4.20
Merek Susu Cair Dalam Kemasan Yang Pernah Dikonsumsi Berdasarkan
Wilayah, 2006 (%) 71
4.21
Merek Susu Cair Dalam Kemasan Yang Pernah Dikonsumsi Berdasarkan Usia
dan Jenis Kelamin, 2006 (%) 72
4.22
Merek Susu Cair Dalam Kemasan Yang Pernah Dikonsumsi Berdasarkan
Pekerjaan, 2006 (%) 73
4.23
Merek Susu Cair Dalam Kemasan Yang Pernah Dikonsumsi Berdasarkan Kelas
Sosial Ekonomi, 2006 (%) 74
4.24
Merek Susu Cair Dalam Kemasan Yang Paling Sering Dikonsumsi Berdasarkan
Wilayah, 2006 (%) 75
Universitas Kristen Maranatha ix
Usia Dan Jenis Kelamin, 2006 (%)
4.26
Merek Susu Cair Dalam Kemasan Yang Paling Sering Dikonsumsi Berdasarkan
Pekerjaan, 2006 (%) 77
4.27
Merek Susu Cair Dalam Kemasan Yang Paling Sering Dikonsumsi Berdasarkan
Kelas Sosial Ekonomi 2006 (%) 78
4.28
Merek Susu Cair Dalam Kemasan Yang Paling Sering Digunakan Sebelumnya
Berdasarkan Wilayah, 2006, (%) 79
4.29
Merek Susu Cair Dalam Kemasan Yang Paling Sering Digunakan Sebelumnya
Berdasarkan Usia Dan Jenis Kelamin, 2006, (%) 80
4.30
Merek Susu Cair Dalam Kemasan Yang Paling Sering Digunakan Sebelumnya
Berdasarkan Pekerjaan, 2006, (%) 81
4.31
Merek Susu Cair Dalam Kemasan Yang Paling Sering Digunakan Sebelumnya
Berdasarkan Kelas Sosial Ekonomi, 2006, (%) 82
4.32
Alasan meninggalkan merek Yang Paling Sering Dikonsumsi Sebelumnya,
2006(%) 83
4.33 Alasan Memilih Merek Untuk Dikonsumsi, 2006(%) 84
4.34
Merek Susu Cair Dalam Kemasan Yang Terakhir Kali Dikonsumsi Berdasarkan
Wilayah, 2006(%) 85
4.35
Merek Susu Cair Dalam Kemasan Yang Terakhir Kali Dikonsumsi Berdasarkan
Usia Dan Jenis Kelamin, 2006(%) 86
4.36
Merek Susu Cair Dalam Kemasan Yang Terakhir Kali Dikonsumsi Berdasarkan
Pekerjaan, 2006(%) 87
4.37
Merek Susu Cair Dalam Kemasan Yang Terakhir Kali Dikonsumsi Berdasarkan
Kelas Sosial Ekonomi, 2006(%) 88
4.38 Tingkat Loyalitas Merek Susu Cair Dalam Kemasan, 2006(%) 89
4.39 Alasan Loyalitas, 2006(%) 90
4.40
Banyaknya Pembelian Merek Susu Cair Dalam Kemasan Yang Dilakukan Dalam
Sebulan, 2006(%) 91
4.41 Skor Kepuasan Merek Susu Cair Dalam Kemasan, 2006 (%) 92
4.42 Alasan Kepuasan, 2006 (%) 93
4.43 Kesediaan Merekomendasikan Merek Susu Cair Dalam Kemasan, 2006(%) 94
4.44
Merek Susu Cair Dalam Kemasan Yang Akan Dibeli Sebulan Mendatang
Berdasarkan Wilayah, 2006(%) 96
Universitas Kristen Maranatha x
Berdasarkan Usia Dan Jenis Kelamin, 2006(%)
4.46
Merek Susu Cair Dalam Kemasan Yang Akan Dibeli Sebulan Mendatang
Berdasarkan Pekerjaan, 2006(%) 98
4.47
Merek Susu Cair Dalam Kemasan Yang Akan Dibeli Sebulan Mendatang
Berdasarkan Kelas Sosial Ekonomi, 2006(%) 99
4.48 Gain Indeks Merek Susu Cair Dalam Kemasan, 2006 (%) 100
4.49 Nilai Merek Susu Cair Dalam Kemasan , 2006 101
5.1 Nilai Merek Susu Cair Dalam Kemasan , 2007 102
DAFTAR GRAFIK
4.1 Kualitas Merek Susu Cair Dalam Kemasan, 2006 (%) 61
4.2 Kepuasan Merek Susu Cair Dalam Kemasan, 2006 (%) 92
Bab I Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Susu sebagai minuman kaya protein telah ditemukan sejak ribuan tahun yang
lalu. Di negara Swiss terdapat lukisan pada tahun 1850 yang memperlihatkan bahwa
di daerah pegunungan terdapat banyak peternakan. Kemudian ternak – ternak itu
diambil susunya, awalnya hanya sebagai minuman di pagi hari untuk keluarga.
Namun kebiasaan itu akhirnya berkembang tidak hanya di negara Eropa tetapi
keseluruh dunia. Ternak – ternak sapi dan kambing mulai dikelola secara massal
lewat peternakan, binatang tersebut dipelihara dengan sistem yang tidak diatur secara
modern, agar menghasilkan kualitas susu yang terbaik. Mulailah susu menjadi salah
satu industri yang menguntungkan. Seiring kemajuan jaman, susu dikemas dalam
berbagai bentuk, tidak hanya cair seperti asalnya namun juga berupa bubuk dan
olahan lainnya. Perkembangan selanjutnya melahirkan berbagai produsen susu
tingkat dunia ( Khairina HS ,2005)
Bagi masyarakat Indonesia, susu awalnya dikenal sebagai minuman eksklusif,
yang secara tidak langsung diperkenalkan oleh Belanda. Susu pada jaman itu relatif
hanya dikonsumsi oleh masyarakat golongan ningrat dan kaya saja. Namun, sejak
awal tahun 1950-an, saat dicetuskan konsep emat sehat lima sempurna, dengan
Bab I Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha 2
sehari – hari. Sejak itu kesan eksklusif itupun mulai bergeser. Susu memang
merupakan makanan alami yang dapat dijadikan sumber nutrisi sekaligus pelengkap
pola makan sehat seimbang. Pola gizi seimbang inilah yang kini dianggap lebih ideal
untuk mendapat tubuh yang sehat. Piramida makanan di negara maju seperti Amerika
Serikat menempatkan susu dan produk olahannya, seperti keju dan mentega, pada
posisi puncak. Sedangkan posisi teratas pada piramida makanan Indonesia adalah
lauk pauk secara keseluruhan. Dalam pola makanan sehat seimbangpun, susu
diletakan di urutan terakhir sebagai penyempurna. ( Anonim, 2004 )
Berikut beberapa manfaat fakta produk susu bagi kesehatan:
• Kesehatan tulang
Pengeroposan tulang atau yang lebih dikenal osteoporosis adalah suatu
kondisi dimana tulang menjadi rapuh dan bahkan berakibat patah tulang. Masalah ini
disebabkan kekurangan kalsium. Banyak penelitian menunjukan kalsium penting bagi
pertumbuhan tulang yang kuat pada anak – anak dan menjaga kekuatan tulang pada
orang dewasa. Susu dan produk susu merupakan sumber utama kalsium. Para ahli
gigi menyarankan mengkonsumsi jumlah kalsium yang tepat. Anak – anak dan orang
dewasa sebaiknya mengkonsumsi dua atau tiga porsi produk susu seriap hari. Anak
laki–laki berumur 11-18 tahun sebaiknya mengkonsumsi sampai empat porsi. Satu
porsi setara dengan 200 ml gelas susu.
Bab I Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha 3
Sebuah penelitian selama 25 tahun oleh Bristol University membuktikan
bahwa susu dapat melindungi penyakit jantung, kanker, dan stroke. Penelitian ini
melibatkan 5700 pria di Skotlandia yang berumur 35 dan 64 tahun ditemukan bahwa
mereka yang minum satu liter susu per hari 8% kecilo kemungkinan berkembang
penyakit jantung dibandingkan mereka yang minum susu kurang dari satu liter.
• Gigi
Dokter gigi mengklaim air, susu atau teh yang tidak manis atau kopi
merupakan minuman yang dapat dikonsumsi diantara makanan karena tidak
menyebabkan kerusakan gigi. Sebaliknya gula yang terkandung dalam jus buah –
buahan dan minuman soda dapat menyebabkan erosi pada gigi terutama pada waktu
diminum diantara makanan ketika mulut tidak memproduksi saliva yang membantu
merusak pengaruh berbahaya.
• Tekanan darah
Tekanan darah tinggi dapat berujung ke penyakit jantung dan stroke.
Penelitian menunjukan bahwa pola makanan kaya produk susu dapat mengurang
resiko penyakit tersebut. Mengkonsumsi produk susu rendah lemak, buah – buahan
dan sayuran sangat efektif mengurangi tekanan darah. Pola makanan seperti ini jauh
lebih efektif dibanding beberapa pengobatan tekanan darah.
• Kanker usus
Produk susu juga dapat membantu mengurangi resiko kanker usus. Sebuah
Bab I Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha 4
kemungkinan terkena endonomas ( awal dari kanker usus ). Sebaliknya tidak
memasukan produk susu dalam pola makan dapat meningkatkan resiko kanker usus
akinat meningkatnya toxin dalam feses( Vision, 2004 )
Menurut para ahli gizi anak-anak dan dewasa sebaiknya mengkonsumsi susu
dua atau tiga porsi sehari. Satu porsi setara dengan 200ml.( Vision,2004 ) Maka
dalam satu hari anak-anak dan dewasa sebaiknya mengkonsumsi susu 400 ml/ kapita/
hari atau 600 ml/ kapita/ hari. Sedangkan menurut Astawan, rata-rata konsumsi susu
penduduk Indonesia adalah 6 liter/ kapita/ tahun ( Khairina HS,2005 ). Jika dihitung
maka penduduk Indonesia hanya mengkonsumsi susu 16 ml/ kapita/ hari.
Kebutuhan susu yang besar bagi masyarakat telah membuat bisnis susu
menjadi bisnis yang menggiurkan bagi para pembisnis di Indonesia. Dengan
demikian bermunculanlah para produsen susu yang memproduksi berbagai jenis susu,
baik susu cair, susu bubuk, dan susu kental manis. Kelebihan susu cair dibandingkan
dengan susu bubuk ataupun susu kental manis adalah untuk susu bubuk dan susu
kental manis dalam penyajiannya susu tersebut harus diseduh terlebih dahulu dengan
air, sedangkan untuk susu cair dapat langsung dikonsumsi. Dengan demikian
mengkonsumsi susu cair lebih praktis.
Untuk susu cair ada yang dipasarkan dengan menggunakan kemasan dan ada
tidak menggunakan kemasan. Dalam pengemasannya produk susu cair, diperlukan
kemasan yang dapat melindungi susu cair dari bakteri selain itu kemasan tersebut
Bab I Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha 5
susu cair adalah berupa kotak karton, karton bantal, cup plastik, botol plastik dan
kaleng. Hingga saat ini telah banyak merek – merek susu cair dalam kemasan yang
dipasarkan oleh berbagai produsen khususnya di kota Bandung.
Ramainya persaingan antara produk sejenis di pasaran maka merek menjadi
sangat penting. Merek memberikan fungsi untuk membedakan suatu produk dengan
produk lain dengan memberikan tanda, seperti yang didefinisikan pada Pasal 1
Undang-Undang Merek ( Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 ). Tanda tersebut
harus memiliki daya pembeda dan digunakan dalam perdagangan barang atau jasa.
Dalam prakteknya merek digunakan untuk membangun loyalitas konsumen.( Bima,
2005 )
Untuk Dapat bersaing di pasar produk susu dengan berbagai merek
ditawarkan maka untuk dapat memenangkan persaingan tersebut sebuah merek harus
memiliki kekuatan merek. Seperti yang dikatakan oleh Knapp kekuatan merek
dibangun melalui diferensiasi dan relevansi. Ini berarti suatu merek perlu berbeda
dari produk lain yang sama dan relevan bagi kehidupan para konsumen. Diferensiasi
merupakan langkah pertama jika suatu merek ingin menembus pasar dan menempati
suatu posisi khusus di pikiran konsumen.( Knapp, 2001: 15 )
Dengan menciptakan merek yang kuat memberikan banyak keuntungan bagi
perusahaan, antara lain untuk tujuan franchise, meningkatkan loyalitas pelanggan,
dan meningkatkan keunggulan bersaing. Karena itu, perusahaan yang memiliki merek
Bab I Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha 6
presepsi pelanggan. Perusahaan juga akan lebih mudah menepatkan produk dengan
lebih baik di benak konsumen.( Rangkuti, 2002: X )
Merek yang kuat dapat diciptakan berdasarkan brand equity atau kinerja suatu
merek seperti yang dikatakan oleh Rangkuti. Kinerja merek sangat penting untuk
sebuah merek Apabila sebuah merek memberikan manfaat yang besar tetapi
pengorbanan kecil berarti merek tersebut mempunyai kinerja yang tinggi. Seperti
yang dikatakan A.B. Susanto dan Himawan Wijanarko bahwa kinerja merek sangat
tergantung pada pesarnya pengorbanan serta manfaat yang dirasakan oleh konsumen,
kinerja merek yang tinggi akan menimbulkan loyalitas terhadap merek, dan
sebaliknya jika kinerja merek memburuk dan citra merek menjadi negatif maka
segala investasi yang telah ditanamkan akan hilang.( A.B. Susanto dan Himawan
Wijanarko, 200: 15 )
Berdasarkan uraian tersebut maka penulis ingin melakukan penelitian dengan
judul Kinerja Merek Susu Dalam Kemasan di Kota Bandung
1.2 Identifikasi Masalah
Dalam keadaan pasar yang sangat kompetitif saat ini maka merek menjadi sangat
penting untuk memasarkan produk yang sejenis kepada konsumen, khususnya produk
susu cair dalam kemasan, karenanya masalah yang ingin diketahui oleh penulis
Bab I Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha 7
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja merek-merek susu cair
dalam kemasan di Enam wilayah kota Bandung.
1.4 Kegunaan Penelitian
Kegunaan data informasi yang diperoleh dari penelitian ini bagi penulis adalah:
1. Kegunaan teoritis
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai kinerja
merek khususnys susu dalam kemasan
2. Kegunaan praktis
Untuk menambah informasi mengenai kinerja merek susu dalam kemasan
BAB V Kesimpulan Dan Saran
Universitas Kristen Maranatha 102
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Dari penelitian yang telah dilakukan mengenai kinerja merek-merek susu cair
dalam kemasan di kota Bandung didapatkan nilai kinerja merek-merek tersebut.
Tabel 5.1
Nilai Merek Susu Cair Dalam Kemasan , 2006
Merek
Ultra 19.67 46.38 4.15 56.33 46.46 44.09 46.46 48.35 3.93 3.54 319.36
Indomilk 30.50 15.67 3.82 12.00 14.17 14.17 14.17 14.05 3.86 2.56 124.97 Frisian
Sumber : Koesioner
Kinerja merek susu cair dalam kemasan di kota Bandung yang tertinggi
adalah merek Ultra dengan nilai 319.36. Posisi kedua diperoleh merek Indomilk
BAB V Kesimpulan Dan Saran
Universitas Kristen Maranatha 103
dibandingkan merek Indomilk. Sedangkan posisi ketiga diperoleh merek Frisian Flag
dengan nilai 95.04 yang berarti merek Ultra lebih baik 3 kali lebih baik kinerja
mereknya dibandingkan merek Frisian Flag.
5.2 SARAN
Bagi merek-merek susu cair dalam kemasan lain seperti Indomilk, Frisian Flag ,
Dutch Lady, KPBS dan Diamond yang hasil gain indeks negatif yaitu yang diperoleh
dari perbandingan antara merek yang paling sering digunakan dengan merek yang
akan dibeli pada sebulan kemudian dapat disarankan hal- hal sebagai berikut:
1. Melakukan promosi kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk membeli
produknya.
2. Membuat iklan atau slogan yang berbeda dari produk pesaing agar dapat
membuat konsumen mengingat, mengenal, dan membeli merek tersebut
ketika akan membeli produk susu cair.
3. Meningkatkan kualitas susu yang diberikan sehingga konsumen merasa sangat
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2005, Susu Nutrisi Penting Untuk Tubuh : http://www.Keluargasehat.com
Anonim, 2004, Kesehatan – Susu Baik Bagi Kesehatan : http://www.Vision.net.com
Anonim, 2004, Merek-Pengertian dan Istilah : http://www.Bima.ipb.ac.id
Darmadi Durianto, Sugiarto, Lie Joko Budiman, 2004, Brand Equity Ten : Strategi Memimpin Pasar, PT Gramedia Pustaka Utama : Jakarta
Hermawan Kartajaya, 2004, on Brand, PT Mizan Pustaka : Bandung
Hermawan Kartajaya, Yushomady, Jacky Mussry, Taufik, 2005, Positioning Diferensiasi dan Brand, PT Gramedia Putaka Utama : Jakarta
Khairina HS, 2006, Rendahnya Daya Beli Dan Konsumsi Susu Di Indonesia : http://www.Amanah.or.id
Knapp, Duane.E., 2002, The Brand Mindset, terjemahan, oleh Sisnuhadi, Andi : Yogyakarta
Kotler, Philip, 2000, Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, Jilid 2, Terjemahan, oleh Hendra Teguh, Ronny A. Rusli, Drs. Benjamin Molan, Prehalindo : Jakarta.
Lamb, Hair, Mc Daniel, 2001, Pemasaran, Buku 1, Edisi 1, Salemba Empat : Jakarta
Freddy Rangkuti, 2002, The Power of Brands : Tekhnik Mengelola Brand Equity dan Strategi Pengembangan Merek dan Analisis Kasus dengan SPSS, PT Gramedia Pustaka Utama : Jakarta
Uma Sekaran, 2006, Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Buku 2, Edisi 4, terjemahan, oleh Kwan Men Yon, Salemba Empat : Jakarta
Sugoyono, 2004, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta,CV : Bandung
Universitas Kristen Maranatha Fandy Tjiptono, 2005, Brand Management, Andi : Yogyakarta