• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan media pembelajaran papan rantai makanan subtema 3 memelihara ekosistem pada materi pokok rantai makanan pada suatu ekosistem untuk siswa kelas V sekolah dasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan media pembelajaran papan rantai makanan subtema 3 memelihara ekosistem pada materi pokok rantai makanan pada suatu ekosistem untuk siswa kelas V sekolah dasar"

Copied!
227
0
0

Teks penuh

(1)

i

SUBTEMA 3 MEMELIHARA EKOSISTEM

PADA MATERI POKOK RANTAI MAKANAN PADA SUATU EKOSISTEM

UNTUK SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

Aurelia D. Asiera

NIM. 131134268

RINTISAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU TERINTEGRASI (PPGT)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Syukur yang melimpah saya haturkan kehadirat Tuhan Yang

Maha Esa karena atas bimbingan, penyertaan, dan

rahmat-Nya yang tiada terkira, sehinnga skripsi ini dapat diselesaikan

Karya ini saya persembahkan untuk:

Bapak Marselus Seludi dan Ibu Maria Goreti Suryani

Yang selalu memberikan motivasi, perhatian, doa

Kakak dan Adik Tersayang

Jensilius Nino Jemanto dan Atanasia F. Yulet

Yang selalu memberikan dukungan dan motivasi

Keluarga Tersayang

Bapak Matias, Ibu Sery, Kakek Belasius, Nenek Teresia, Ibu

Mensiana, Bapak Rafael, Nenek Munet, dan Nenek Uwel

Yang selalu memberikan motivasi, doa serta nasihat

Teman terhebat

Ririn, Roni, Ochyk, Nitha, Upik, Meik, dan Susan

Yang selalu memberikan masukan, bantuan, dan dukungan

Teman

teman seperjuangan PPGT Angkatan 2013

(5)

v

Remigius Ansy

Yang selalu memberikan motivasis, semangat, dan perhatian

yang tulus

Dosen-dosen Terbaik

Bapak Puji, Ibu Maslichah, Ibu Ika, Bapak Galih, Bapak

Rohandi, Bapak Rusmawan, Bapak Adimasana, dan Bapak

Paulus Wahana

Yang selalu menasehati dan memperbaiki kesalahan selama

mengikuti perkuliahan

Teman-teman kelompok

Upik, Ochyk, Nona, Hermin, Rasyid

Yang selalu memberikan semangat, dan masukan yang

bersifat membangun serta menjadi teman diskusi yang baik.

Kakak terbaik

Veriana Nelci

Yang selalu memberikan motivasi dan dukungan

Saya persembahkan karya ini untuk almamaterku

Universitas Sanata Dharma

(6)

vi MOTTO

Jangan Jadikan Jabatan sebagai Ajang untuk

Berkuasa

Memandang orang dari kebaikan meskipun hanya

sebesar biji padi dari pada melihat keburukannya

(7)

vii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 10 Februari 2017

(8)

viii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Aurelia D. Asiera

Nomor Mahasiswa : 121134268

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: Pengembangan Media Pembelajaran Papan Rantai Makanan Subtema Memelihara Ekosistem Pada Materi Pokok Rantai Makanan Pada Suatu Ekosistem Untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 10 Februari 2017

Yang menyatakan

(9)

ix ABSTRAK

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN RANTAI MAKANAN SUBTEMA MEMELIHARA EKOSISTEM

PADA MATERI POKOK RANTAI MAKANAN PADA SUATU EKOSISTEM UNTUK SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Aurelia D. Asiera Universitas Sanata Dharma

2017

Pengembangan media papan rantai makanan disebabkan karena siswa masih kesulitan dalam menentukan rantai makanan makhluk hidup pada suatu ekosistem tertentu. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan salah satu produk berupa media papan rantai makanan pada materi pokok rantai makanan pada suatu ekosistem dalam subtema memelihara ekosistem untuk siswa kelas V sekolah dasar

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan yang dikembangkan oleh Borg dan Gall dalam Sugiyono dengan prosedur penelitian yang meliputi lima langkah yaitu 1) Potensi dan masalah, 2) Pengumpulan data, 3) Desain produk, (4) Validasi ahli, dan 5) Revisi desain. Adapun instrumen yang digunakan untuk analisis kebutuhan yaitu wawancara dan kuesioner. Wawancara digunakan sebagai analisis kebutuhan guru kelas V SD Negeri Kalasan 1, sedangkan kuesioner digunakan sebagai panduan validasi produk untuk mengetahui kualitas media yang dilakukan oleh dua pakar media pembelajaran dan dua guru kelas V di SDN Kalasan 1 dan SDKE Mangunan. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan skala 5 dengan mengacu pada Sukardjo.

Hasil validasi dari semua validator menunjukkan bahwa produk yang dikembangkan memiliki kualitas baik. Berdasarkan data hasil validasi oleh empat validator, skor rata-rata yang diperoleh tidak jauh berbeda. Validator pakar media konvensional diperoleh skor rata-rata 4,50 dan 4,60 (sangat baik). Sementara, validator guru kelas V SD diperoleh skor 4,10 dan 3,50 dengan kategori “baik”. Berdasarkan pada skor rata-rata dari keempat validator tersebut diperoleh skor rata-rata 4,17. Jika dikonversikan dalam data kualitatif, skor rata-rata 4,17

dikategorikan “baik”. Merujuk pada hasil validasi tersebut dapat disimpulkan

bahwa media pembelajaran papan rantai makanan yang dikembangkan berkualitas baik dan layak digunakan dalam proses pembelajaran.

(10)

x

ABSTRACT

DEVELOPING FOOD SEQUENCE BOARD AS A LEARNING MEDIA IN SUB THEME MAINTAINING THE ECOSYSTEM

IN FOOD SEQUENCE MATERIAL OF A CERTAIN ECOSYSTEM FOR GRADE V STUDENT OF ELEMENTARY SCHOOL

Aurelia D. Asiera Universitas Sanata Dharma

2017

The development of food’s chain board is becaused by the students still

have problems to figure out the food’s chain in a current ecosystem. The aim of

this research is to produce one of the product as like as food sequence board in food sequence of one ecosystem main topic and under the sub theme of the ecosystem maintaining for grade V elementary school.

The kinds of research that used in this research is Research and Development method that elaborated by Borg and Gall in Sugiyono with the research procedure that include five steps they are (1) the potention and problem (2) data collection (3) product design (4) the expert validation and (5) the design revition. The instruments that used in this research to analyzed the needs are: interview and questionnaire. Interview is used to analyze the needed of grade V teachers at SDN Kalasan 1. However the questionnaire is used as a validation product guide to know the quality of the media that done by two experts of conventional learning media with two teachers of grade V of kalasan 1 elementary School and mangunan elementary school. The data analysis technique in this research used five scale related to sukardjo (2008 : 101)

The validation result from all validator indicate that the products are developed have a good quality. Based on the validation result data by four validator, there is no significant different average score. The validation from the two experts in conventional learning media procure the score 4,50 and 4,63( very good) beside that The validation from two teachers of grade V elementary school procure the score 3,86 and 3,50 (good). based on the average score from those expert, the researcher procure the average score 4,12. If the researcher converse to

the qualitative data so the average score is 4,12 with category “good”. over all,we

can conclude that developing food sequence board as the conventional learning media with the good quality is ready or suitable to be used in the process of learning .

(11)

xi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat, rahmat, tuntunan serta bimbingan-Nya, peneliti dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul“Pengembangan Media Pembelajaran Papan Rantai

Makanan Subtema Memelihara Ekosistem Pada Materi Pokok Rantai Makanan pada suatu Ekosistem Untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar” dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Peneliti menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, peneliti banyak mendapatkan bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung ataupun tidak langsung sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Maka pada kesempatan ini, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Ketua Program Studi PGSD. 3. Galih Kusumo, S.Pd, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang telah

membantu dan memberi dukungan serta masukan yang positif sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd, M.Pd., selaku validator Pakar Media Pembelajaran yang telah meluangkan waktu dan tenaga melakukan validasi produk penelitian.

5. Drs. Puji Purnomo, M.Si., selaku validator Pakar Media Pembelajaran yang telah memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk penelitian.

6. Para dosen dan Staf PGSD yang telah melayani peneliti dengan baik. 7. Sarjono, S.Pd.,SD. selaku Kepala SD Negeri Kalasan 1 yang telah

(12)

xii

8. Uswatun selaku guru kelas V SD Negeri Kalasan 1 yang telah membantu peneliti dalam melakukan validasi produk penelitian.

9. Paula N. selaku guru kelas V SDKE Mangunan yang telah membantu peneliti dalam melakukan validasi produk penelitian.

10.Ayah dan Ibunda tersayang, Bapak Marselus Seludi dan Mama Maria Goreti Suryani yang setia memberikan doa, motivasi dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

11.Kakak dan adik tersayang Jensilius N. Jemanto dan Atanasia Yulet yang selalu memberikan doa dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini. 12.Remigius Ansi yang selalu memberikan motivasi dengan tulus dan ikhlas

dalam mendukung terselesainya skripsi ini.

13.Keluarga tercinta Bapak Matias, Ibu Sery, Kakek Belasius, Nenek Teresia, Ibu Mensiana, Bapak Rafael, Nenek Munet, dan Nenek Uwel yang selalu memberikan motivasi serta dukungan.

14.Teman-teman kelompok, Upik, Ochyk, Rasyid, Nona, dan Hermin yang selalu memberikan motivasi, saran dan membantu menyumbangkan ide dalam diskusi ketika peneliti mengalami kesulitan.

15.Teman-teman terhebat, Ririn, Roni, Nitha, Ochyk, Nona, Upik, Meik, dan Susan yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. 16.Teman-teman seperjuangan mahasiswa PPGT Angkatan 2013 yang selama

ini selalu mendukung, berbagi kebahagian dan berjuang bersama-sama. 17.Kakak terhebat, Veriana Nelcy yang telah membantu peneliti dalam

menyelesaikan skripsi ini.

18.Para pamong dan segenap pihak Student Residence yang selalu memberikan dukungan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

(13)

xiii

Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak keterbatasan dan kekurangannya. Oleh karena itu, peneliti sangat membutuhkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun. Akhir kata peneliti mengucapkan selamat membaca dan semoga bermanfaat bagi kita semua.

Yogyakarta, 10 Februari 2017 Peneliti

(14)

xiv DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN... iv

HALAMAN MOTTO ... vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... viii

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT ... x

KATA PENGANTAR ... xi

DAFTAR ISI ... xiv

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR BAGAN ... xviii

DAFTAR GAMBAR ... xix

DAFTAR LAMPIRAN ... xx

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Pengembangan ... 7

E. Spesifikasi Produk yang dikembangkan ... 8

F Batasan Istilah . ... 14

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka ... 16

1. Media Pembelajaran ... 16

a. Pengertian Media Pembelajaran ... 16

b. Manfaat Media Pembelajaran ... 17

(15)

xv

d. Ciri-ciri Media Pembelajaran ... 20

e. Jenis-jenis Media Pembelajaran ... 21

f. Kriteria Pemilihan Media ... 23

g. Pengembangan Media Pembelajaran ... 28

2. Media Pembelajaran Konvensional ... 30

3. Media Pembelajaran Papan Rantai Makanan ... 31

a. Pengertian Media Papan Rantai Makanan ... 31

b. Rantai Makanan pada suatu Ekosistem ... 31

c. Bahan-bahan untuk Membuat Media Papan Rantai Makanan ... 32

d. Cara Menggunakan Media Papan Rantai Makanan ... 32

e. Kelebihan media Papan Rantai Makanan ... 33

B. Penelitian yang Relevan ... 34

C. Kerangka Berpikir ... 41

D. Pertanyaan Penelitian ... 44

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 45

B. Setting Penelitian ... 46

1. Lokasi Penelitian ... 46

2. Waktu Penelitian ... 45

C. Prosedur Pengembangan ... 47

D. Teknik Pengumpulan Data ... 55

E. Instrumen Penelitian ... 56

1. Pedoman Wawancara ... 56

2. Pedoman Kuesioner (Angket) ... 57

F. Teknik Analisis Data ... 58

1. Data Kualitatif ... 58

2. Data Kuantitatif ... 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kebutuhan ... 63

1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ... 64

(16)

xvi

B. Deskripsi Produk Awal ... 69

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) ... 70

2. Media Pembelajaran Papan Rantai Makanan ... 71

3. Buku Petunjuk Penggunaan Media Pembelajaran Papan Rantai Makanan ... 72

C. Data Hasil Validasi Pakar Media Pembelajaran Papan Rantai Makanan ... 72

D. Revisi Hasil Validasi Pakar Media Pembelajaran Papan Rantai Makanan ... 74

E. Data Hasil Validasi Guru SD Kelas V ... 75

F. Revisi Hasil Validasi Guru SD Kelas V ... 76

G. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan ... 78

1. Kajian Produk Akhir ... 78

2. Pembahasan ... 79

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 95

B. Keterbatasan Pengembangan ... 97

C. Saran ... 97

DAFTAR REFERENSI ... 99

LAMPIRAN ... 101

(17)

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ... 46

Tabel 3.2 Pedoman Wawancara ... 57

Tabel 3.3 Pedoman Kuesioner (Angket) ... 58

Tabel 3.4 Konversi Nilai Skala Lima ... 60

Tabel 3.5 Kriteria Skor Skala Lima ... 62

Tabel 4.1 Komentar dan Saran Perbaikan Validator Bapak U.U ... 74

Tabel 4.2 Komentar dan Saran Perbaikan Validator Ibu A.A ... 75

Tabel 4.3 Komentar & Saran Perbaikan Ibu U.K ... 77

Tabel 4.4 Komentar & Saran Perbaikan P.N ... 77

(18)

xviii

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Literature Map Hasil Penelitian yang Relevan ... 41

Bagan 2.2 Kerangka Berpikir ... 44

Bagan 3.1 Prosedur Pengembangan Metode Research and Development (R&D) ... 50

(19)

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Gambar papan rantai makanan dan piramida makanan ... 83

Gambar 4.2 Papan Rantai Makanan dan Kartu Kata dan Gambar ... 84

Gambar 4.3 Media Papan Rantai Makanan ... 86

Gambar 4.4 Kartu Berisi Gambar dan Kata ... 87

(20)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian ... 102

Lampiran 2 Surat Keterangan Penelitian ... 105

Lampiran 3 Surat Izin Validasi ... 107

Lampiran 4 Surat Keterangan Validasi ... 109

Lampiran 5 Rangkuman Wawancara Analisis Kebutuhan ... 112

Lampiran 6 Data Mentah Hasil Validasi Pakar Media Konvensional ... 116

Lampiran 7 Data Mentah Hasil Validasi Guru SD Kelas V ... 125

(21)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia. Pendidikan diasumsikan dapat memberikan ruang bagi pelaksanaan pendidikan moral dan karakter sebagai tonggak awal dalam menerapkan nilai-nilai kehidupan. Seperti halnya yang dijelaskan oleh Poerbakawatja dan Harahap (dalam Sugihartono, dkk 2012: 3) bahwa pendidikan adalah usaha secara sengaja dari orang dewasa untuk meningkatkan kedewasaannya yang selalu diartikan sebagai kemampuan untuk bertanggung jawab terhadap segala perbuatannya. Dalam hal ini, pendidikan diharapkan mampu mewujudkan pribadi yang aktif dalam mengembangkan potensi dirinya serta berbagai aspek penting lainnya yang berguna bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

(22)

dalam menyampaikan pesan berupa isi pelajaran kepada siswa terkait dengan suatu materi tertentu.

Mengacu pada kurikulum 2013, guru dituntut untuk kreatif dan selalu ditekankan untuk menggunakan media dalam proses pembelajaran. Keterampilan guru sangat diperlukan dalam menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien. Keterampilan guru sangat dibutuhkan dalam merencanakan, mengolah, merancang, dan menyajikan media pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini didukung dengan pendapat Supriadie dan Darmawan (2012: 5) yang menyatakan bahwa jika dilihat peran guru sebagai pengajar, dalam implementasinya akan berhadapan dengan siswa yang beragam, maka tidak ada satu cara yang membuat kegiatan pembelajaran menjadi lebih efektif untuk semua hal; dan karenanya guru harus mampu mengembangkan pembelajaran melalui multimetode, multistrategi, multimedia, dan berbagai keterampilan mengajar.

(23)

penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif. Oleh karena itu, guru harus kreatif dalam memilih dan merancang media pembelajaran serta harus memperhatikan karakteristik siswa, harus menarik, mengaktifkan siswa, dan dapat membantu pemahaman siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Berhubung penggunaan media pembelajaran sangat penting dalam proses pembelajaran, seorang guru sekurang-kurangnya harus menggunakan media. Seperti yang dijelaskan oleh Kemp dan Dayton (dalam Sukiman, 2011: 28) bahwa media pembelajaran dapat memenuhi tiga fungsi utama yaitu memotivasi minat atau tindakan serta menyajikan informasi dan memberi instruksi.

(24)

bertanya anak akan berlatih menyampaikan gagasan dan memberikan respons yang relevan terhadap suatu masalah yang dimunculkan, (4) dalam pembelajaran IPA memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya dalam menjelaskan suatu masalah. Kecenderungan yang terjadi saat ini adalah intensitas penggunaan media dalam proses pembelajaran masih sangat minim. Baik penggunaan media pembelajaran konvensional maupun media pembelajaran berbasis ICT. Hal ini mengacu pada hasil wawancara yang telah dilakukan pada tanggal 14 September 2016 pada wali kelas V SDN Kalasan 1 yaitu Ibu U.K. Berdasarkan pada hasil wawancara tersebut, peneliti memperoleh banyak informasi terkait penggunaan media pembelajaran. Pada dasarnya, minimnya intensitas penggunaan media dalam proses pembelajaran dipengaruhi oleh faktor kesulitan guru dalam menentukan media yang cocok terkait dengan materi yang diajarkan pada suatu mata pelajaran tertentu. Salah satunya yaitu materi tentang rantai makanan pada suatu ekosistem.

(25)

tanpa memahami isi pelajaran yang sedang dipelajari. Selain itu proses pembelajaran terlalu monoton pada aktivitas guru tanpa mengikutsertakan siswa.

(26)

karena itu, pilihan warna yang digunakan pada media papan rantai makanan berwarna-warni dan menarik.

B. Rumusan Masalah

Adapun masalah yang yang akan dibahas dalam penelitian ini dapat dipaparkan dalam pertanyaan-pertanyaan berikut :

1. Bagaimana pengembangan media pembelajaran papan rantai makanan dalam subtema 3 memelihara ekosistem pada materi pokok rantai makanan pada suatu ekosistem untuk siswa kelas V SD?

2. Bagaimana kualitas media pembelajaran papan rantai makanan dalam subtema 3 memelihara ekosistem pada materi pokok rantai makanan pada suatu ekosistem untuk siswa kelas V SD?

C.Tujuan Pengembangan

Adapun tujuan dengan diadakannya penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui pengembangan media pembelajaran papan rantai makanan dalam subtema 3 memelihara ekosistem pada materi pokok rantai makanan pada suatu ekosistem untuk siswa kelas V SD.

(27)

D. Manfaat Pengembangan

Manfaat pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Peneliti

Penelitian ini, memberikan pengalaman dan pengetahuan bagi peneliti dalam membuat media pembelajaran media pembelajaran papan rantai makanan dalam subtema 3 memelihara ekosistem pada materi pokok rantai makanan pada suatu ekosistem untuk siswa kelas V SD.

2. Bagi Guru

Penelitian ini dapat dijadikan salah satu sumber belajar tambahan dalam pemanfaatan media pembelajaran media pembelajaran papan rantai makanan dalam subtema 3 memelihara ekosistem pada materi pokok rantai makanan pada suatu ekosistem untuk siswa kelas V SD

3. Bagi Siswa

Penelitian ini sekurang-kurang dapat membantu proses pemahaman siswa melalui penggunaan media pembelajaran media pembelajaran papan rantai makanan dalam subtema 3 memelihara ekosistem pada materi pokok rantai makanan pada suatu ekosistem untuk siswa kelas V SD.

4. Bagi Sekolah

(28)

5. Bagi Prodi

Penelitian pengembangan ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber pustaka tentang media pembelajaran media pembelajaran konvensional papan rantai makanan dalam subtema 3 memelihara ekosistem pada materi pokok rantai makanan pada suatu ekosistem untuk siswa kelas V SD.

E. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

Adapun produk yang dikembangkan berupa media papan rantai makanan memiliki spesifikasi sebagai berikut:

a. Media pembelajaran papan rantai makanan menggunakan bahan-bahan yang kuat, tahan lama, dapat diperoleh dengan mudah serta harga yang relatif murah sehingga dapat digunakan secara berulang-ulang. Bahan-bahan yang digunakan dalam membuat media yaitu dari kayu dan juga plastik.

b. Media pembelajaran papan rantai makanan mudah dilipat sehingga bisa dibawa kemana-mana.

c. Media pembelajaran papan rantai makanan dapat menunjang tercapainya tujuan pembelajaran karena media yang digunakan akan mengembangkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

d. Media pembelajaran papan rantai makanan memiliki karakteristik sebagai berikut

(29)

a) Warna

Media papan rantai makanan dibagi dalam 2 bagian yaitu bagian depan dan belakang. Pada bagian depan, warna yang digunakan adalah warna coklat muda yang divariasikan dengan warna anak panah yang berwarna merah. Sedangkan, pada bagian belakang media menggunakan warna dasar yaitu warna biru langit yang divariasikan dengan warna makhluk hidup pada ekosistem taman dan ekosistem air berupa pohon, ikan, burung, bunga, rumput, dan kupu-kupu.

b) Gambar

Media papan rantai makanan bisa dilipat menjadi 2 bagian. Oleh karena itu, Gambar yang digunakan pada bagian belakang papan rantai makanan berbeda-beda tiap sisinya. Pada salah satu sisinya terdapat gambar makhluk hidup pada ekosistem air tawar dan sisi lainya terdapat gambar ekosistem taman. Sementara, pada bagian depan media papan rantai makanan terdapat gambar anak panah yang bertujuan untuk memperjelas urutan dari kartu kata dan gambar yang ditempelkan. Anak panah digambar mengikuti arah jarum jam. c) Ukuran

(30)

d) Komponen

Komponen yang terdapat pada papan berbentuk lingkaran adalah gambar anak panah yang berfungsi untuk memperjelas urutan dari rantai makanan pada suatu ekosistem tertentu. Perekat dan juga alas perekat yang terbuat dari kayu dengan ukuran 3 cm. Tujuan dipasangnya perekat pada papan adalah agar kartu kata dan gambar bisa di bongkar pasang. Artinya, jika siswa melakukan kesalahan dalam menempelkan kartu kata dan gambar dan tidak sesuai urutannya, maka siswa lain bisa memperbaikinya dan menempelkan kembali kartu kata dan gambar tersebut dengan benar serta sesuai dengan urutannya. Papan yang berbentuk lingkaran dibagi dalam dua bagian dan dipasangkan engsel pada bagian tengahnya sehingga media dapat dilipat dan juga akan dipasangkan pegangan sehingga media mudah dibawa kemana-mana.

2) Piramida makanan, terdiri dari aspek-aspek sebagai berikut: a) Warna

[image:30.595.83.513.206.647.2]
(31)

diwujudkan dalam piramida makanan. Produsen berwarna toska, konsumen I berwarna merah, konsumen II berwarna hijau, konsumen III berwarna orange, dan konsumen IV berwarna biru. b) Ukuran

Papan piramida makanan yang digunakan berbentuk segitiga samakaki dengan ukuran panjang sisi miringnya 59 cm, tingginya 57 cm, alas 36 cm.

c) Komponen

(32)

ditempelkan perekat dengan panjang 4 cm. Tujuanya agar media bisa dibawa kemana-mana.

3) Penyanggah media papan rantai makanan, terdiri dari aspek-aspek sebagai berikut:

a) Warna

Warna yang digunakan pada penyanggah adalah warna hitam yang dipadukan dengan warna merah.

b) Ukuran

Penyangga itu sendiri terdiri dari 3 buah kaki dengan ukuran yang berbeda. Kedua kaki yang terletak pada bagian depan memiliki panjang 73 cm dan kaki yan terletak bagian belakang memiliki panjang 74 cm.

4) Kartu kata dan gambar, terdiri dari aspek-aspek sebagai berikut: a) Gambar

Gambar makhluk yang terdapat pada kartu kata dan gambar terdiri dari 15 gambar dengan rincian 5 gambar untuk ekosistem air, 5 gambar untuk ekosistem kebun, dan 5 gambar untuk ekosistem sawah. Ke 15 gambar tersebut terdiri dari gambar itik, burung elang, kembang sepatu, katak, belalang, ikan, buaya, berudu, rumput air, musang, ayam, padi, 2 gambar ular.

b) Ukuran

[image:32.595.88.514.191.627.2]
(33)

5) Buku petunjuk penggunaan media papan rantai makanan, terdiri dari aspek-aspek sebagai berikut:

a) Komponen

Komponen yang terdapat pada buku petunjuk yaitu berisi tentang langkah-langkah penggunaan media papan rantai makanan yang dijadikan sebagai panduan dalam proses pembelajaran. Buku petunjuk penggunaan media dihiasi dengan gambar-gambar yang menarik serta dilapisi dengan plastik sampul sehingga buku petunjuk tersebut bisa bertahan lama serta bia digunakan secara berulang-ulang. Buku petunjuk penggunaan media papan rantai makanan dirancang seperti kalender dengan tujuan untuk mempermudah siswa maupun gurunya untuk menggunakan buku petunjuk tersebut. b) Ukuran

Buku petunjuk penggunaan media papan rantai makanan memiliki ukuran panjang 20 cm dan lebar 14,5 cm.

6) Kotak penyimpan, terdiri dari aspek-aspek sebagai berikut: a) Warna

Kotak multifungsi berfungsi untuk menyimpan kartu kata dan gambar serta buku petunjuk penggunaan media papan rantai makanan. Kotak penyimpan berwarna ungu dipadukan dengan warna merah.

b) Ukuran

(34)

F. Batasan Istilah

1. Media Pembelajaran

media pembelajaran adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa untuk merangsang siswa dalam belajar sehingga tercapainya proses belajar yang efektif. Media pembelajaran digunakan sebagai perantara dalam menyampaikan ide atau gagasan dari sumbernya yang akan diteruskan kepada penerima atau sasaran. Jika dilihat dari paparan di atas, jelaslah bahwa kehadiran media pembelajaran sangat membantu peserta didik terkait dengan pemahamannya sehingga berdampak pula pada peningkatan hasil belajarnya.

2. Media Pembelajaran Konvensional

Media konvensional merupakan suatu bentuk alat maupun peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa untuk menerima pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang didasarkan pada hasil kesepakatan umum atau kesepakatan bersama.

3. Media Papan Rantai Makanan

Papan rantai makanan merupakan salah satu jenis media konvensional berupa papan berbentuk lingkaran yang dapat memfasilitasi siswa dalam memahami tentang rantai makanan pada suatu ekosistem tertentu

4. Rantai Makanan pada suatu Ekosistem

(35)
(36)

16 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

(37)

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa untuk merangsang siswa dalam belajar sehingga tercapainya proses belajar yang efektif. Media pembelajaran digunakan sebagai perantara dalam menyampaikan ide atau gagasan dari sumbernya yang akan diteruskan kepada penerima atau sasaran. Jika dilihat dari paparan di atas, jelaslah bahwa kehadiran media pembelajaran sangat membantu peserta didik terkait dengan pemahamannya sehingga berdampak pula pada peningkatan hasil belajarnya.

b. Manfaat Media Pembelajaran

Kemp dan Dayton (dalam Arsyad, 2010: 21-23) memaparkan beberapa manfaat media pembelajaran, sebagai berikut:

1) Penyampaian pembelajaran lebih baku. Setiap pelajar yang melihat atau mendengar penyajian melalui media menerima pesan yang sama. Meskipun para guru menafsirkan isi pelajaran dengan cara yang berbeda-beda. Melalui penggunaan media ragam hasil tafsiran itu dapat dikurangi sehingga informasi yang sama dapat disampaikan kepada siswa sebagai landasan untuk pengkajian, latihan, dan aplikasi lebih lanjut.

(38)

penggunaan efek khusus yang dapat menimbulkan keingintahuan menyebabkan siswa tertawa dan berpikir dari semua media tersebut menunjukkan bahwa media memiliki aspek motivasi dan meningkatkan minat.

3) Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori belajar dan prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan balik dan penguatan.

4) Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat karena kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat untuk mengantarkan pesan-pesan dan isi pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak dan kemungkinannya dapat diserap oleh siswa.

5) Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bilamana integrasi kata dan gambar sebagai media pembelajaran dapat mengkomunikasikan elemen-elemen pengetahuan dengan cara yang terorganisasikan dengan baik, spesifik, dan jelas.

6) Pembelajaran dapat diberikan kapan dan di mana diinginkan atau diperlukan terutama jika media pembelajaran dirancang untuk penggunaan secara individu.

7) Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar dapat ditingkatkan.

(39)

memusatkan perhatian kepada aspek penting lain dalam proses belajar mengajar, misalnya sebagai konsultan atau penasihat siswa.

c. Fungsi Media Pembelajaran

Levie dan Lentz (dalam Arsyad, 2010: 16-17) menjelaskan empat fungsi media pembelajaran khususnya media visual, diantaranya:

1) Fungsi atensi

Berdasarkan fungsi ini, media visual merupakan inti yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.

2) Fungsi afektif

[image:39.595.94.513.222.626.2]

Jika dilihat dari fungsi afektif, media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras.

3) Fungsi kognitif

Mengacu pada fungsi ini, media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.

4) Fungsi kompensatoris

(40)

memahami teks dapat membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks yang mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.

d. Ciri-ciri Media Pembelajaran

Ciri-ciri media pembelajaran, menurut Gerlach dan Ely (dalam Sukiman, 2011: 35) adalah sebagai berikut :

1) Ciri fiksatif

Ciri ini berkaitan dengan kemampuan media merekam, menyiman, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Contohnya fotografi, video, tape, audio tape, disket komputer, dan film. Dengan ciri fiksatif ini, media memungkinkan suatu rekaman kejadian atau objek yang terjadi pada suatu waktu tertentu ditransportasikan tanpa mengenal waktu.

2) Ciri Manipulatif

(41)

3) Ciri Distributif

Ciri distributif dari media berkaitan dengan kemungkinan suatu objek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar peserta didik dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu.

e. Jenis-jenis Media Pembelajaran

Kustandi dan Sutjipto (2011: 45-52) mengklasifikasi media berdasarkan tujuan dan maksud pengelompokkannya. Oleh karena itu, jenis-jenis media pembelajaran akan dijelaskana sebagai berikut:

1) Gambar atau foto

[image:41.595.85.513.241.635.2]

Gaambar atau foto berfungsi untuk menyampaikan pesan melalui gambar yang menyangkut indera penglihatan. Pesan yang disampaiakan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi verbal. Simbol-simbol tersebut perlu dipahami dengan benar agar proses penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien. Selain itu, memdia gambar dan foto bertujuan untuk menarik perhatian, memperjelas materi, mengilustrasikan fakta atau informasi yang mungkin akan cepat jika diilustrasikan dengan gambar.

2) Diagram

(42)

digunakan untuk menjelaskan sarana, prosedur serta kegiatan yang biasa dilaksanakan dalam suatu sistem.

3) Bagan (Chart)

Media bagan berfungsi untuk menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan. Media bagan berupa ringkasan butir-butir penting dari suatu presentasi. Bagan berisi tentang gambar-gambar, keterangan-keterangan, daftar-daftar dan sebagainya dan digunakan untuk memperagakan pokok-pokok isi bagian secara jelas dan sederhana.

4) Grafik

Grafik merupakan gambar sederhana yang menggunakan titik-titik, garis atau gambar, seringkali digunakan simbol-simbol verbal untuk melengkapinya. Grafik berupa suatu bentuk penyajian visual yang dipakai untuk membandingkan perbedaan jumlah dari data pada saat-saat yang berbeda-beda.

5) Papan Tulis

Papan tulis dan whiteboard dipakai untuk penyajian tulisan-tulisan atau sket-sket gambar dengan menggunakan kapur atau spidol untuk

[image:42.595.85.514.235.620.2]
(43)

6) Bangun Ruang

Bangun ruang sering diidentik dengan matematika yang mempunyai isi atau pun volume. Bangun ruang terdiri dari sisi, rusuk, titik sudut.

Berdasarkan pemaparan mengenai jenis-jenis media pembelajaran di atas, dalam penelitian ini peneliti akan mengembangkan media bagan (chart) yaitu media pembelajaran papan rantai makanan. Papan rantai makanan terdiri dari kartu berisi gambar dan kata yang berkaitan dengan rantai makanan pada suatu ekosistem.

f. Kriteria Pemilihan Media

Arsyad (2010: 72-76) mengemukakan bahwa dari segi teori belajar, pemilihan dan penggunaan media perlu mempertimbangkan dari berbagai kondisi dan prinsip-prinsip psikologis. Oleh karena itu, perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1) Motivasi

(44)

2) Perbedaan individual

Siswa belajar dengan cara dan tingkat kecepatan yang berbeda-beda. Faktor-faktor seperti kemampuan intelegensia, tingkat pendidikan, kepribadian, dan gaya belajar mempengaruhi kemampuan dan kesiapan siswa untuk belajar. Tingkat kecepatan penyajian informasi melalui media harus berdasarkan kepada tingkat pemahaman.

3) Tujuan pembelajaran

Penyampaian tujuan penggunaan media pembelajaran dapat membantu siswa berhasil dalam pembelajaran. Selain itu, perumusan tujuan pembelajaran yang akan dicapai juga dapat membantu perancang dan penulis materi pelajaran. Tujuan ini akan menentukan bagian isi yang mana yang harus mendapatkan perhatian pokok dalam media pembelajaran.

4) Organisasi isi.

(45)

5) Persiapan sebelum belajar

Dalam hal ini, berkaitan dengan penguasaan siswa terkait dengan materi-materi dasar. Dengan kata lain, ketika merancang materi pelajaran perhatian harus ditujukan kepada sifat dan tingkat persiapan siswa.

6) Emosi

Media pembelajaran adalah cara yang sangat baik untuk menghasilkan respon emosional, seperti takut, cemas, empati, cinta kasih, dnan kesenangan.

7) Partisipasi

Berkaitan dengan partisipasi, siswa harus menginternalisasi informasi dan tidak hanya mendengarkan informasi yang diberikannya. Partisipasi berkaitan dengan kegiatan fisik atau mental dalam penyajian materi pelajaran dengan tujuan agar siswa lebih memahami dan mengingat materi pelajaran tersebut.

8) Umpan balik

Umpan balik berkaitan dengan informasi kemajuan belajar siswa baik hasil belajar, pekerjaan yang baik atau kebutuhan untuk perbaikan pada sisi tertentu dengan tujuan untuk memberikan sumbangan terhadap motivasi belajar yang berkelanjutan.

9) Penguatan (reinforcement)

(46)

siswa dapat membangun kepercayaan dirinya dan secara positif mempengaruhi perilaku di masa yang akan datang.

10) Latihan dan pengulangan

Latihan dan pengulangan sangat diperlukan dengan tujuan agar pengetahuan atau keterampilan dapat menjadi bagian kompetensi atau kecakapan intelektual seseorang dan dapat tinggal dalam ingatan jangka panjang.

11) Penerapan

Tujuan dari proses belajar adalah meningkatkan kemampuan seseorang untuk menerapkan atau mentransfer hasil belajar pada masalah atau situasi baru. Tanpa adanya penerapan terhadap hasil belajar, pemahaman belum dikatakan dikuasai meskipun pernah dibantu untuk mengenali atau menemukan generalisasi (konsep, prinsip, kaidah).

Berdasarkan penjelasan berkaitan dengan pertimbangan mengenai pemilihan dan penggunaan media pembelajaran tersebut di atas, maka kriteria media yang dipakai adalah sebagai berikut:

(47)

pemakaian prinsip-prinsip seperti sebab dan akibat, melakukan tugas yang melibatkan pemahaman konsep-konsep atau hubungan-hubungan perubahan, dan mengerjakan tugas-tugas yang melibatkan pemikiran pada tingkatan lebih tinggi.

2) Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi. Media yang berbeda, misalnya film dan grafik memerlukan simbol dan kode yang berbeda, dan oleh karena itu memerlukan proses dan keterampilan mental yang berbeda untuk memahaminya. Agar dapat membantu proses pembelajaran secara efektif, media harus selaras dan sesuai dengan kebutuhan tugas pembelajaran dan kemampuan mental siswa. Televisi, misalnya tepat untuk mempertunjukkan proses dan transformasi yang memerlukan manipulasi ruang dan waktu.

(48)

4) Guru terampil menggunakannya. Ini merupakan salah satu kriteria utama. Apa pun media itu, guru harus mampu menggunakannya dalam proses pembelajaran. Nilai dan manfaat media amat ditemukan oleh guru yang menggunakannya. Proyektor transparansi (OHP), proyektor slide dan film, komputer, dan peralatan canggih yang lainnya tidak akan mempunyai arti apa-apa jika guru belum dapat menggunakannya dalam proses pembelajaran sebagai upaya mempertinggi mutu dan hasil belajar.

5) Pengelompokan sasaran. Media yang efektif untuk kelompok besar belum tentu sama efektifnya jika digunakan pada kelompok kecil atau perorangan. Ada media yang tepat untuk jenis kelompok besar, kelompok sedang, kelompok kecil, dan perorangan.

6) Mutu teknis. Pengembangan visual baik gambar maupun fotograf harus memenuhi persyaratan teknis tertentu. Misalnya, visual pada slide harus jelas dan informasi atau pesan yang ditonjolkan dan ingin disampaikan tidak boleh terganggu oleh elemen lain yang berupa latar belakang. 7) Meningkatkan kesenangan dan keefektivannya (kustandi & Sutjipto,

2011: 85).

g. Pengembangan Media Pembelajaran

(49)

media diperuntukkan untuk kelas V SD, maka harus mempertimbangkan juga karakteristik peserta didik kelas V SD. Pada umumnya, umur peserta didik kelas V SD berkisar antara 10-11 tahun. Tahap perkembangan peserta didik jika dilihat dari segi perkembangan kognitif dan perkembangan moral serta spiritualnya, menurut Meggitt (2013 : 164- 167) dapat paparkan sebagai berikut:

Pertama, jika dilihat dari perkembangan kognitif peserta didik dari kisaran umur 10-11 tahun tersebut bahwa :

1) Mengembangkan nalar spasial, yaitu kemampuan memahami serta menarik kesimpulan dengan menggunakan tanda-tanda yang menyampaikan informasi jarak atau arah.

2) Mulai memahami motif di balik tindakan seseorang.

3) Dapat berkonsentrasi lebih lama dalam mengerjakan sesuatu. 4) Mulai merancang strategi memori.

5) Kemungkinan akan timbul rasa penasaran terhadap obat-obatan, alkohol, dan rokok.

6) Akan mengembangkan bakat-bakat tertentu. Menunjukkan keterampilan tertentu dalam menulis, matematika, musik, atau seni.

Kedua, jika dilihat dari perkembangan moral dan spiritualnya, anak usia 10-11 tahun memiliki kemampuan sebagai berikut :

(50)

2) Mengerti bahwa beberapa peraturan sebenarnya dapat diubah melalui negosiasi dan bahwa peraturan tidak selalu diberlakukan oleh otoritas eksternal.

3) Mulai mengalami konflik antara nilai-nilai yang diajarkan orang tua, serta nilai yang dipegang teman-teman sebayanya.

Jika dilihat dari perkembangan yang terjadi baik kognitif maupun moral dan spiritualnya, pada intinya bahwa masa SD merupakan periode yang penuh dengan kejutan. Setiap peserta didik mengalami perubahan baik fisik, keterampilan, kondisi emosional, sikap dan perilaku moral, intelektual, kemampuan berbahasa maupun keagamaan.

2. Media Pembelajaran Konvensional

Jika dilihat dari arti katanya, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi 14 (2008: 730), kata konvensional memiliki arti yaitu berdasarkan kesepakatan umum. Sementara, Anitah (2010:5) menjelaskan bahwa media adalah setiap orang, badan, alat atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa untuk menerima pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

(51)

3. Media Pembelajaran Papan Rantai Makanan a. Pengertian Media Papan Rantai Makanan

Papan rantai makanan merupakan salah satu jenis media konvensional berupa papan berbentuk lingkaran yang dapat memfasilitasi siswa dalam memahami materi tentang rantai makanan pada suatu ekosistem tertentu. Media ini berupaya untuk menguraikan tentang tahapan rantai makanan pada suatu ekosistem tertentu secara runtut dan sistematis. Keruntutan rantai makanan yang terdapat pada media tersebut ditunjukkan melalui anak panah pada papan tersebut yang digambar dengan mengikuti arah jarum jam. Komponen yang terdapat pada media papan rantai makanan berupa papan piramida makanan yang berbentuk segitiga samakaki, papan berbentuk lingkaran, buku petunjuk penggunaan media papan rantai makanan, kotak berisi kartu kata dan gambar, dan kartu kata dan gambar. Komponen-komponen media papan rantai makanan telah diuraikan secara lebih spesifik pada bab 1.

b. Rantai Makanan pada suatu Ekosistem

(52)

merupakan tempat berlangsungnya hubungan saling ketergantungan antara makhluk hidup dan lingkungannya.

Makna pendapat dari kedua ahli di atas jika digabungkan bahwa rantai makanan pada suatu ekosistem adalah hubungan saling ketergantungan dari makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya pada suatu tempat tertentu. Dalam hal ini, peristiwa makan-memakan yang terjadi melibatkan semua makhluk hidup yang tinggal di tempat tertentu berdasarkan ekosistemnya masing-masing.

c. Bahan-bahan untuk Membuat Media Papan Rantai Makanan

Media yang dikembangkan berupa media papan rantai makanan menggunakan bahan-bahan yang relatif kuat, tahan lama sehingga bisa digunakan secara berulang-ulang. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam menghasilkan produk ini adalah papan berbentuk lingkaran dengan diameter 60 cm, kertas karton dengan dengan ketebalan 4 mm, mistar, plastik sampul 3 m, kayu dengan panjang 40 cm, papan tripleks dengan panjang 48 cm, kuas, cat (disesuaikan dengan pilihan warna yang disukai oleh siswa SD), perekat 1 m, dan gambar dengan ukuran panjang 18 cm dan lebar 11 cm. Sedangkan, alat yang digunakan dalam membuat media papan rantai makanan adalah gunting, cutter, paku, dan engsel.

d. Cara Menggunakan Media Papan Rantai Makanan

(53)

2) Siswa dibagi dalam 4 kelompok yang terdiri dari 4-5 orang; 3) Guru memberikan petunjuk kegiatan kelompok. Kemudian, membagikan kartu berisi gambar kepada kelompok 1 dan 3; 4) Kelompok 1 diminta untuk mendemonstrasikan kartu yang berisi gambar dan kata yang dibagikan guru. Kemudian, ditempelkan pada papan rantai makanan; 5) Kelompok lain diminta untuk menyimak penjelasan dari kelompok 1 dan memperbaiki kesalahan dari letak kartu yang ditempel; 6) Kelompok 2 diminta untuk mendemontrasikan dengan cara memindahkan kartu yang telah ditempelkan pada papan rantai makanan oleh kelompok 1 pada papan piramida makanan; 7) Cara yang sama pula dilakukan oleh kelompok 2 dan 4.

e. Kelebihan Media Papan Rantai Makanan

(54)
[image:54.595.84.515.238.680.2]

kemampuan berbahasanya melalui kegiatan demontrasi; 4) Penggunaan media papan rantai makanan dalam proses pembelajaran dapat menciptakan pembelajaran lebih bermakna karena siswa dapat belajar dengan menggunakan benda konkrit atau nyata; 5) Pengaplikasian media papan rantai makanan dapat menciptakan pembelajaran lebih aktif karena semua siswa ikut terlibat dalam menggunakan media tersebut; 6) Media papan rantai makanan sangat menarik karena menggunakan warna-warna cerah yang tentunya sangat identik dengan siswa SD; 7) Kartu kata dan gambar yang akan ditempelkan pada papan rantai makanan bisa dibongkar pasang sehingga mempermudah siswa dan guru untuk memperbaiki kesalahan, 8) Ukuran media papan rantai makanan proposional sehingga bisa digunakan untuk kelompok kecil, sedang, dan besar.

B.Penelitian yang Relevan

1. Pengembangan Media Pembelajaran Konvensional Berbasis Kecerdasan Ganda pada Subtema Aku Istimewa untuk Siswa Kelas Satu (1) Sekolah Dasar

(55)

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian R & D yang dikemukan oleh Borg and Gall serta prosedur pengembangan perangkat pembelajaran yang dikemukakan oleh Jerold E Kemp. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi lima langkah, yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, (5) revisi produk. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa instrumen wawancara dan instrumen kuesioner.

Hasil penelitian dan pengembangan ini menunjukkan bahwa media yang dikembangkan berupa media konvensional berbasis kecerdasan ganda berkualitas baik. Hal ini dibuktikan dengan data hasil validasi media berupa skor rata-rata yang diperoleh, di mana validator pakar media konvensional memberikan skor 3,91 (baik) dan 3,77 (baik), dan validator guru SD Kelas I memberikan skor 3,86 (baik) dan 3,93 (baik). Hasil validasi tersebut berpedoman pada 14 aspek yang dikategorikan dalam tiga aspek utama yaitu (1) aspek konten atau isi, (2) aspek penggunaan dan penyajian, (3) aspek cakupan kecerdasan ganda.

Kesamaan penelitian yang dilakukan oleh Haning dengan peneliti adalah sebagai berikut:

a. Kedua penelitian ini sama-sama menggunakan jenis penelitian R & D. b. Kedua penelitian ini sama-sama menggunakan teknik pengumpulan

(56)

c. Salah satu prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada prosedur penelitian yang dikembangkan oleh Barg and Gall yang dibatasi pada lima langkah pengembangan.

d. Kedua penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran konvensional.

Berkaitan dengan perbedaan dari kedua penelitian ini, dapat dilihat pada hal-hal sebagai berikut:

a. Penelitian yang dilakukan oleh Haning bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran konvensional berbasis kecerdasan ganda. Sedangkan, peneliti melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengembangkan media pembelajaran konvensional papan rantai makanan.

b. Subjek penelitian yang digunakan oleh Haning yaitu siswa kelas I. Sedangkan, peneliti menggunakan subjek penelitian yaitu siswa kelas V SD.

2. Pengembangan Media Komik Pembelajaran Mata Pelajaran IPA Materi Getaran, Gelombang, dan Bunyi untuk Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Gedangan

(57)

dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Gedangan.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian R & D

(Research and Development) dengan menggunakan prosedur penelitian yang dikembangkan oleh Borg ang Gall. Sedangkan, data yang diperoleh berdasarkan hasil uji coba produk yang dikembangkan dianalisis secara kualitatif yang dijadikan sebagai acuan dalam revisi produk media komik pembelajaran, dan secara kuantitatif yang digunakan untuk mengatahui efektivitas kesesuaian media komik pembelajaran. Hasil yang diperoleh dari hasil tes menunjukkan nilai 1,66 < 2,18 dalam arti terdapat perbedaan yang signifikan dari penggunaan media komik pembelajaran ini.

Penelitian yang dilakuakan oleh Saputra dan Tandyonomanu memiliki kesamaan dengan penelitian ini. Persamaan tersebut dapat diketahui dari hal-hal sebagai berikut:

a. Media yang dikembangkan dari kedua penelitian ini berupa media pembelajaran konvensional.

b. Jenis penelitian yang digunakan pada kedua penelitian ini menggunakan penelitian R & D yang mengacu pada prosedur penelitian yang dikemukan oleh Borg and Gall.

c. Kedua penelitian ini menggunakan teknik analisis secara kualitatif dan kuantitatif.

(58)

Kedua penelitian ini memiliki perbedaan yang dapat dilihat pada aspek-aspek sebagai berikut:

a. Jenis media yang dikembangkan oleh Saputra dan Tandyonomanu berupa media komik pembelajaran. Sedangkan, peneliti dalam penelitian ini mengembangkan media papan rantai makanan.

b. Mengacu pada prosedur pengembangan yang dikemukakan oleh Borg and Gall, penelitian yang dilakukan oleh Saputra dan Tandyonomanu menggunakan kesepuluh langkah pengembangan yang telah ditetapkan. Sementara, penelitian ini hanya dibatasi pada lima langkah pengembangan.

3. Pengembangan Media Komik Pendidikan pada Mata Pelajaran IPA Kelas V Semester Genap di SD Negeri 3 Penarukan

Penelitian ini dilakukan oleh Aliridho yang merupakan salah satu mahasiswa Jurusan Teknologi Pendidikan pada tahun 2007. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan suatu produk yaitu sebuah media pembelajaran berupa Media Komik Pendidikan pada Mata Pelajaran IPA Kelas V Semester Genap di SD Negeri 3 Penarukan yang layak pakai, sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa dan mengikuti aturan yang ada serta mampu memberikan daya tarik agar siswa mampu menyerap isi dari materi pelajaran lebih maksimal.

(59)

skala skor untuk ahli isi/materi pelajaran, ahli media pembelajaran, dan ahli desain pembelajaran, serta untuk uji coba perorangan, kelompok kecil dan lapangan. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dan analisis statistik.

Dilihat dari hasil penelitian menunjukkan kualitas media ditinjau dari isi materi termasuk kriteria sangat baik (90,00%). Kualitas media ditinjau dari aspek media pembelajaran termasuk kriteria sangat baik (96,67%). Kualitas media ditinjau dari aspek desain pembelajaran termasuk kriteria baik (88,57%). Pada uji coba perorangan, kelompok kecil, dan lapangan semuanya dengan kriteria sangat baik. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa media komik pendidikan ini sudah layak dan memenuhi kebutuhan serta karakteristik siswa.

Penelitian yang dilakukan oleh Aliridho memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan peneliti, diantaranya yaitu:

a. Kedua penelitian ini menggunakan jenis penelitian R & D yang dikembangkan oleh Borg and Gall.

b. Media pembelajaran yang dikembangkan pada kedua penelitian ini berupa media pembelajaran konvensional.

c. Media pembelajaran konvensional yang dikembangakan pada kedua penelitian ini merujuk pada mata pelajaran IPA.

(60)

e. Salah satu teknik pengumpulan data pada kedua penelitian ini menggunakan kuesioner (angket).

Berkaitan dengan perbedaan dari kedua penelitian ini, dapat diketahui dari hal-hal sebagai berikut:

a. Jenis media yang dikembangkan dalam penelitian yang dilakukan oleh Aliridho berupa media komik pembelajaran. Sedangkan, pada penelitian ini, peneliti mengembangkan media papan rantai makanan. b. Teknik pengumpulan data pada penelitian yang dilakukan oleh Aliridho

hanya menggunakan kuesioner (angket). Sementara, peneliti menggunakan kuesioner (angket) dan wawancara.

c. Instrumen yang digunakan oleh Aliridho hanya berpedoman pada instrumen kuesioner (angket). Sedangkan, penelitian ini berpedoman pada instrumen kuesioner (angket) dan instrumen wawancara.

d. Teknik analisis yang digunakan pada penelitian yang dilakukan oleh Aliridho berupa teknik analisis deskriptif kualitatif dan analisis statistik deskriptif. Sementara, peneliti menggunakan teknik analisis secara kualitatif dan kuantitatif.

(61)

SD dengan tujuan untuk memberikan sumbangan baru bagi dunia pendidikan. Berikuti ini akan dijelaskan bagan literatur map dari penelitian ini:

Bagan 2.1. Literatur map hasil penelitian relevan

Mengacu pada bagan di atas, pembaruan dari penelitian yang akan dilakukan berupa pengembangan media pembelajaran konvensional papan rantai makanan yang akan dijadikan sebagai penunjang belajar siswa untuk materi rantai makanan dalam suatu ekosistem.

C. Kerangka Berpikir

Mengacu pada kurikulum 2013, memberikan tantangan baru bagi guru untuk mendesain suatu proses pembelajaran yang berpusat pada siswa serta memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa. Guru dituntut

Pengembangan Media Komik Pembelajaran Mata Pelajaran IPA Materi Getaran, Gelombang, dan Bunyi untuk Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Gedangan

Saputra dan Tanyonomanu (2015)

Pengembangan Media Pembelajaran Konvensional Papan Rantai Makanan Subtema 3 Memelihara Ekosistem pada Materi Pokok Rantai Makanan pada suatu Ekosistem untuk Siswa Kleas V SD

Asiera (2017)

Pengembangan Media Pembelajaran Konvensional Berbasis Kecerdasan Ganda pada Subtema Aku Istimewa untuk Siswa Kelas Satu (1) Sekolah Dasar

Haning (2016)

Pengembangan Media Komik Pendidikan pada Mata Pelajaran IPA Kelas V Semester Genap di SD Negeri 3 Penarukan

(62)

untuk kreatif dalam menciptakan suatu pembelajaran yang erat kaitannya dengan lingkungan siswa atau pembelajaran yang bersifat kontekstual. Untuk mencapai hal tersebut, guru harus merancang perangkat pembelajaran dengan baik. Mulai dari menyusun Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), dan media pembelajaran.

Kehadiran media pembelajaran dalam proses pembelajaran sangat menunjang tercapainya suatu tujuan pembelajaran. Dalam hal ini, media sangat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran yang disampaikan guru serta membantu siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus terampil dalam membuat media pembelajaran yang bisa menarik perhatian siswa dalam belajar, sehingga suasana belajar lebih menyenangkan. Penggunaan media pembelajaran juga memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa, karena siswa bisa belajar melalui benda konkrit artinya penggunaan media tersebut memberikan pengalaman belajar yang nyata bagi siswa.

(63)

Kesulitan siswa tersebut dapat dilihat dari hasil belajar siswa. Upaya guru dalam mengatasi kesulitan tersebut dilakukan dengan cara nenggunakan media pembelajaran video dan media gambar. Akan tetapi, respon siswa terhadap media yang digunakan kurang baik. Hal ini ditunjukkan dengan sikap siswa yang cenderung bosan, terutama ketika guru menggunakan media video. Dalam hal ini, siswa hanya memperhatikan hal-hal yang menurut mereka menarik tanpa memahami isi dari materi yang dipelajari.

(64)

Bagan 2.2. Kerangka Berpikir

D. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan teori di atas, dirumuskan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana langkah pengembangan media pembelajaran papan rantai makanan subtema 3 memelihara ekosistem pada materi pokok rantai makanan pada suatu ekosistem untuk siswa kelas V SD?

2. Bagaimana kualitas produk media pembelajaran papan rantai makanan subtema 3 memelihara ekosistem pada materi pokok rantai makanan pada suatu ekosistem untuk siswa kelas V SD menurut pakar media konvensional?

3. Bagaimana kualitas produk media pembelajaran papan rantai makanan subtema 3 memelihara ekosistem pada materi pokok rantai makanan pada suatu ekosistem untuk siswa kelas V SD menurut guru SD?

4. Bagaimana kualitas produk media pembelajaran papan rantai makanan subtema 3 memelihara ekosistem pada materi pokok rantai makanan pada suatu ekosistem untuk siswa kelas V SD menurut siswa SD kelas V? Kurikulum

2013

Media

Pembelajaran Konvensional Media

(65)

45 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian yaitu penelitian dan pengembangan atau yang dikenal dengan istilah Research and Development (R & D). Sanjaya (2014 : 130) menjelaskan bahwa penelitian dan pengembangan (R & D) adalah proses pengembangan dan validasi produk pendidikan. Produk pendidikan dalam hal ini tidak terbatas pada bahan-bahan pembelajaran seperti buku teks, film pendidikan dan sebagainya. Akan tetapi, bisa juga berbentuk prosedur atau proses belajar mengajar dalam pembelajaran. Sedangkan, Sugiyono (2015: 407) menjelaskan bahwa

Research and Development (R & D) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.

Dari kedua pengertian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa

(66)

mengembangkan media pembelajaran konvensional berupa media pembelajaran papan rantai makanan dalam subtema memelihara ekosistem pada materi pokok rantai makanan pada suatu ekosistem untuk siswa kelas V SD.

B. Setting Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Pada penelitian ini, lokasi penelitian yang ditentukan adalah SDN Kalasan 1. Penentuan sekolah tersebut didasarkan pada diterapkannya kurikulum 2013 pada sekolah tersebut.

2. Waktu

[image:66.595.83.529.199.725.2]

Berkaitan dengan penelitian dan pengembangan produk yang akan dilakukan, peneliti akan melakukan penelitian dalam waktu tujuh bulan yaitu dari bulan Juli 2016 sampai Januari 2017. Penelitian ini akan dimulai dengan analisis kebutuhan dan diakhiri dengan revisi produk. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan dalam tabel di bawah ini!

Tabel 3.1 Jadwal kegiatan penelitian

No Kegiatan

Tahun 2016 2017

Bulan Bulan

Juli Agust Sep Okt Nov Des Jan 1. Potensi dan

masalah

2. Pengumpulan data 3. Desain produk 4. Validasi produk 5. Revisi produk

(67)

Tujuan pelaksanaan wawancara yaitu peneliti dapat mengetahui potensi dan masalah di lapangan. Wawancara dilakukan sebagai upaya untuk mengumpulkan data yang dilakukan pada bulan Juli 2016. Peneliti melakukan tahap desain produk pada bulan Agustus 2016 sampai bulan September 2016 dengan merujuk pada hasil pengumpulan data yang diperoleh melalui proses wawancara. Setelah peneliti mendesain produk, tahap selanjutnya adalah tahap validasi media yang dilakukan pada bulan Oktober 2016 sampai bulan November 2016. Tahap validasi media dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kelayakan dan kualitas media yang dikembangkan. Tahap selanjutnya dilakukan pada bulan Desember 2016 sampai Januari 2017 yaitu tahap revisi produk.

C. Prosedur Pengembangan

Sugiyono (2015 : 407) menjelaskan bahwa metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Menguji keefektifan produk bertujuan agar produk yang dihasilkan dapat berfungsi dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan.

Adapun langkah-langkah dari metode penelitian dan pengembangan yang dikembangkan oleh Sugiyono (2015 : 408-427) adalah sebagai berikut : 1. Potensi dan Masalah

(68)

apabila dikembangkan. Sedangkan, masalah muncul karena adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Oleh karena itu, suatu penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengatasi masalah tersebut. 2. Mengumpulkan Informasi

Pengumpulan informasi dilakukan jika potensi dan masalah ditunjukkan secara faktual. Informasi yang dikumpulkan digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk yang diharapkan sebagai upaya untuk mengatasi masalah tersebut. Sedangkan, metode yang digunakan tergantung dari permasalahan dan ketelitian tujuan yang ingin dicapai. 3. Desain Produk

Hasil akhir dari kegiatan penelitian dan pengembangan adalah berupa desain produk baru yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pendidikan, misalnya media pendidikan, metode mengajar, buku ajar dan sebagainya.

4. Validasi Desain

(69)

5. Perbaikan Desain

Produk yang telah didesain, divalidasi melalui diskusi dengan para pakar yang bersangkutan untuk mengetahui kelemahannya yang kemudian dicari solusinya untuk mengurangi kelemahannya dengan cara memperbaiki desainnya.

6. Uji Coba Produk

Ujicoba produk yang dimaksudkan adalah desain produk yang dibuat menjadi barang dan barang sebagai hasil tersebut yang diujicobakan. 7. Revisi Produk

Berkaitan dengan revisi produk, dilakukan dengan cara menguji produk yang telah dihasilkan dengan tujuan untuk mengetahui apakah produk yang dihasilkan dapat digunakan secara efektif dan sesuai dengan kebutuhan sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Jika hasilnya belum maksimal, maka akan dilakukan revisi untuk melihat kekurangannya.

8. Uji coba Pemakaian

(70)

9. Revisi Produk

Dalam hal ini, berkaitan dengan pemakaian produk dalam cakupan yang luas atau besar mengalami kekurangan dan kelemahan. Dalam uji pemakaian juga sebaiknya pembuat produk selalu mengevaluasi kinerja produk dengan tujuan untuk penyempurnaan produk yang dihasilkan. 10. Pembuatan Produk Masal

Pembuatan produk masal dilakukan apabila produk yang telah dihasilkan dapat digunakan secara efektif dalam beberapa kali pengujian.

Bagan prosedur pengembangan metode Research and Development (R & D), akan dipaparkan sebagai berikut:

Bagan 3.1. Prosedur pengembangan metode R & D

Selain itu Borg and Gall dalam Sukmadinata (2010: 169) menjelaskan sepuluh langkah pelaksanaan strategi penelitian dan pengembangan sebagai berikut:

Potensi dan Masalah

Pengumpulan Data

Desai

Produk Validasi Desain

Revisi Desain Revisi

Produk

Ujicoba Produk Ujicoba

Pemakaian

(71)

1. Penelitian dan pengumpulan data (research and information collecting). Langkah pertama ini terdiri dari: pengukuran kebutuhan, studi literatur, penelitian dalam skala kecil, dan pertimbangan-pertimbangan dari segi nilai.

2. Perencanaan (planning).

Perencanaan ini meliputi rancangan produk yang akan dikembangkan (tujuan penggunaan produk, pengguna produk, dan deskripsi komponen produk) serta proses pengembangannya.

3. Pengembangan draf produk (develop preliminary form of product) Pada langkah ini, peneliti mengembangkan bahan pembelajaran, proses pembelajaran, dan instrumen evaluasi.

4. Uji coba lapangan awal (preliminary field testing)

Kegiatan uji coba lapangan awal ini dilakukan pada 1 sampai 3 sekolah dengan subjek uji coba antara 6 sampai 12 orang.

5. Merevisi hasil uji coba (main product revision)

Pada tahap tahap ini, peneliti memperbaiki dan menyempurnakan hasil uji coba sebelumnya yang dilakukan.

6. Uji coba lapangan (main field testing)

Kegiatan uji coba lapangan mencakup lebih banyak sekolah dan subjek uji coba yakni 5 sampai 15 sekolah dan 30 sampai 100 subjek uji coba. 7. Penyempurnaan produk hasil uji coba lapangan (operasional product

(72)

Karena sudah melakukan uji coba, maka peneliti perlu menyempurnakan kembali produk yang telah diujicobakan.

8. Uji pelaksanaan lapangan (operasional field testing)

Kegiatan uji coba yang ketiga ini sangat luas karena mencakup 10 sampai 30 sekolah dengan melibatkan 40 sampai 200 subjek uji coba. 9. Penyempurnaan produk akhir (final product revision)

Produk yang telah diuji cobakan pada kegiatan uji pelaksanaan lapangan, pada tahap ini akan disempurnakan berdasarkan saran dan komentar yang diberikan oleh subjek uji coba.

10. Diseminasi dan implementasi (dissemination and implementation)

Pada tahap terakhir ini, peneliti melaporkan produk yang telah diujicobakan selama beberapa kali kemudian diterbitkan dan disebarkan secara luas untuk mengontrol kualitas.

(73)

Untuk lebih jelasnya akan dipaparkan melalui bagan berikut! Langkah 1

Bagan 3.2 Desain Penelitian Pengembangan Potensi dan Masalah

Analisis Kebutuha

Gambar

gambar anak panah yang berfungsi untuk memperjelas urutan dari
Gambar makhluk yang terdapat pada kartu kata dan gambar terdiri
Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa,
gambar yang menyangkut indera penglihatan. Pesan yang disampaiakan
+7

Referensi

Dokumen terkait