i Abstrak
Pemali adalah warisan dari leluhur berisikan larangan-larangan pada perbuatan dan objek tertentu. Salah satu contoh kelompok masyarakat di Indonesia yang masih mengimplementasikan budaya pemali adalah masyarakat Toraja. Terkait hal tersebut, dua hal penting yang tidak dapat dipisahkan terkait dengan asal–usul pemali di Toraja, adalah nenek moyang dan agama yang mereka yakini yang dikenal dengan aluk todolo. Berdasarkan hal tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan pemahaman dan penggunaan pemali oleh masyarakat Toraja dalam kaitannya dengan perilaku kesehatan. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan metode pengambilan data yaitu wawancara dan observasi. Penelitian ini melibatkan lima orang partisipan, terdiri dari ketua adat dan masyarakat Toraja yang masih percaya dan taat terhadap pemali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua partisipan meyakini bahwa timbulnya penyakit tertentu disebabkan oleh pelanggaran terhadap pemali, sehingga bagi mereka penyakit yang timbul akibat pelanggaran pemali tidak dapat disembuhkan dengan bantuan medis melainkan dengan sebuah pengakuan sebagai wujud penyesalan dan pertobatan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ketaatan terhadap pemali dapat mencegah timbulnya penyakit, sehingga sangat penting bagi partisipan untuk meneruskan sekaligus mempromosikan kepada anggota keluarga dengan tujuan agar mereka tetap berada dalam kondisi yang sehat dan normal. Pemali bagi partisipan acap kali digunakan dalam konteks kesehatan dan ritual pemakaman.
ii Abstract
Taboo is an ancestors custom prohibiting a particular practice and particular
thing or object. Torajans is one of the society in Indonesia that still applying
taboo. Related to the fact, ancestors and religion's (well known as aluk todolo)
are two important things that can not be separated from the origins of taboo in
Toraja. Based on these, the purpose of this research is to describe the
understanding and application concept of taboo in Toraja society related with
health behavior. Qualitative method is used for this research, where the sources
of data collection are interviews and observations. There are five participants,
consists of custom head and Torajans that still believe and obey the taboo. The
result show that all of the participants still believe that the origins of particular
disease is caused by taboo violation, and for them, it can not be cured with
medical treatment but through the confession as a form of penitential and
repentance. The conclusion of this research is that obedience to taboo can
prevent the onset of disease, so it is very important for participants to continue
and also promote to their family members with purpose that they would keep
them always in healthy and normal condition. Taboo for participants is often to
be used in the context of health and funeral customs.