• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pola Asuh Ibu terhadap Status Gizi Anak di SD "X" Kota Bandung Tahun Ajaran 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pola Asuh Ibu terhadap Status Gizi Anak di SD "X" Kota Bandung Tahun Ajaran 2014/2015."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

iv

ABSTRAK

PENGARUH POLA ASUH IBU TERHADAP STATUS GIZI ANAK

DI SD”X” KOTA BANDUNG

TAHUN AJARAN 2014/2015

Wisnu Ario Pratisto, 2015

Pembimbing I : Grace Puspasari, dr., M.Gizi Pembimbing II : Cindra Paskaria, dr., MKM.

Status gizi anak usia sekolah dasar di Jawa Barat yang tidak termasuk kategori normal mencapai 27,7%. Salah satu yang mempengaruhi status gizi seorang anak adalah pola asuh ibu dalam menentukan pola makan anak-anak mereka.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat korelasi antara pola asuh ibu dan status gizi anak usia sekolah dasar serta gambaran status gizi anak SD”X” di Kota Bandung Jawa Barat dan pola asuh ibu mereka.

Penelitian ini menggunakan metode non-eksperimental survei analitik dengan menggunakan Child Feeding Questionarre (CFQ) yang diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia dan diberikan kepada 110 ibu dari anak usia sekolah dasar yang telah diukur status gizinya. Analisis data menggunakan uji Pearson Correlation dengan α = 0.05.

Hasil penelitian yang didapat adalah faktor pola asuh ibu Responsible dan

Pressure to Eat memiliki korelasi yang bermakna terhadap IMT (Indeks Massa Tubuh) anak (Pearson Correlation = -0,192 dan -0,233; p value = 0,044* dan 0,014*; α < 0,05). Faktor pola asuh ibu Monitoring, Concern, dan Restriction memiliki korelasi dengan IMT anak walaupun secara statistik tidak bermakna. (Pearson Correlation = 0,018 dan -0,123 dan 0,014; p value = 0,853 dan 0,2 dan 0,854; α < 0,05)

Kesimpuan penelitian ini adalah status gizi anak SD “X” Kota Bandung terdiri dari sangat kurus (4,5%), kurus (4,5%), normal (72%), gemuk (13,5%), dan obesitas (5,4%). Pola asuh ibu anak SD”X” Kota Bandung memiliki faktor

Responsible (78,33%), Monitoring (85%), Concern (65,4%), Restriction (68,2%), dan Pressure to Eat (81,05%). Terdapat korelasi antara pola asuh ibu dan status gizi anak di SD “X” kota Bandung.

Kata kunci : pola asuh ibu, IMT, Child Feeding Questionnare (CFQ)

(2)

v

ABSTRACT

THE EFFECT OF MATERNAL FEEDING PRACTICE TOWARDS

CHILDREN

’S

NUTRITIONAL STATUS IN “X”

PRIMARY SCHOOL

BANDUNG YEAR OF STUDY 2014/2015

Wisnu Ario Pratisto, 2015

1st Tutor : Grace Puspasari, dr., M.Gizi

2nd Tutor : Cindra Paskaria, dr., MKM.

The nutritional status of primary-school-age children in West Java which is not included in normal category reaches 27.7%. One factor that affects a

child’s nutritional status is maternal feeding practice in determining their

children’s dietary habit.

The aim of this study was to know the correlation between maternal feeding practice and child nutritional status in primary school age, the picture of nutritional statu,s and their mother child feeding practice in “X” Primary School Bandung, West Java.

The design of this study was non-experimental survey analytic using Child Feeding Questionarre (CFQ) which was given to 110 mothers of primary school children that their nutritional status have been measured. Data analysis was using Pearson Correlation test with α = 0.05.

The result of this study shows that Responsible and Pressure to Eat factors of maternal feeding practice are significancy correlated with children Body Mass Index (BMI) (Pearson Correlation = -0,192 and -0,233; p value = 0,044* and 0,014*; α <0,05). Monitoring, Concern, and Restriction factors of maternal feeding practice still correlated with children BMI even not statistically significant (Pearson Correlation = 0,018 and -0,123 and 0,014; p value = 0,853 and 0,2 and 0,854; α <0,05).

The conclusion are children nutritional status in “X” primary school consist of severely underweight (4,5%), underweight (4,5%), normal (72%), overweight (13,5%), and obesity (5,4%). Their maternal feeding practice factors consist of Responsible (78,33%), Monitoring (85%), Concern (654%), Restriction (68,2%), and Pressure to Eat (81,05%). There are correlation between maternal feeding practice has correlation and children nutritional status in “X” Primary School Bandung.

Keywords : maternal feeding practice, BMI, Child Feeding Questionnare (CFQ)

(3)

viii

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Manfaat Penelitian ... 2

1.4.1 Manfaat Akademis ... 2

1.4.2 Manfaat Praktis ... 2

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian ... 3

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 3

1.5.2 Hipotesis Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Status Gizi ... 5

2.1.1 Definisi Status Gizi ... 5

2.1.2 Klasifikasi Status Gizi ... 5

2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Gizi ... 6

2.1.4 Kelainan Status Gizi ... 9

2.1.5 Penilaian Status Gizi ... 10

2.1.6 Indeks Antropometri ... 12

2.2 Peran Ibu dalam Status Gizi Anak ... 13

2.3 Pola Asuh Ibu ... 14

(4)

ix

2.4 Anak Usia Sekolah ... 15

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Subjek Penelitian ... 16

3.1.1 Alat Penelitian... 16

3.1.2 Subjek Penelitian ... 16

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 17

3.2.1 Lokasi Penelitian... 17

3.2.2 Waktu Penelitian ... 17

3.3 Prosedur Penelitian ... 17

3.4 Metode Penelitian ... 17

3.4.1 Rancangan Penelitian ... 17

3.4.2 Definisi Operasional Variabel ... 18

3.4.3 Teknik Pengambilan Sampel ... 19

3.5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data Penelitian ... 19

3.5.1 Sumber Data Penelitian ... 20

3.5.2 Teknik Pengumpulan Data Penelitian... 20

3.6 Metode Analisis Data ... 21

3.6.1 Hipotesis Statistik ... 22

3.6.2 Kriteria Uji ... 22

3.7 Aspek Etik Penelitian ... 22

BABIV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian ... 23

4.2 Pembahasan Penelitian ... 25

4.3 Uji Hipotesis Penelitian ... 27

BABV KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 28

5.2 Saran ... 28

DAFTAR PUSTAKA...29

RIWAYAT HIDUP...41

(5)

x

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 4.1 Gambaran Usia, IMT (Indeks Massa Tubuh), dan Skor CFQ (Child Feeding Questionarre) Anak di SD “X” Kota Bandung Tahun Ajaran 2014/2015 ...23 Tabel 4.2 Gambaran Status Gizi Anak di SD “X” Kota Bandung Tahun Ajaran 2014/2015...24 Tabel 4.3 Gambaran Pola Asuh Ibu Anak di SD “X” Kota Bandung Tahun Ajaran 2014/2015 ...24 Tabel 4.4 Hubungan Pola Asuh Ibu terhadap IMT Anak di SD “X” Kota Bandung Tahun Ajaran 2014/2015...25

(6)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Surat Pernyataan Persetujuan untuk Ikut Serta dalam

Penelitian (Informed Consent)……….….…….…….. 31

Lampiran 2 Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian…….……….…….….…... 32

Lampiran 3 Data Hasil Pengolahan SPSS ...………….………..…... 33

Lampiran 4 Foto Penelitian ...………... 37

Lampiran 5 Kuesioner Lembar 1 Pertanyaan …...….…………....…... 38

Lampiran 6 Kuesioner Lembar 2 Pernyataan ..……….………... 39

Lampiran 7 Tabel Z-score...…………...……... 40

(7)

1

makan yang dimulai sejak masa kanak-kanak dapat mempengaruhi kesehatan

mereka selanjutnya. Pada masa kanak-kanak, status gizi yang kurang baik dapat

mengakibatkan obesitas, gagal tumbuh, dan penyakit terkait defisiensi nutrisi.

Akibat jangka panjang yang dapat ditimbulkan adalah meningkatnya risiko

penyakit degeneratif saat usia lanjut (Abidin, 2008).

Status gizi pada setiap anak berbeda. Berdasarkan umur, status gizi pada anak

dibagi menjadi umur balita (bawah lima tahun) dan umur 5—18 tahun. Status gizi anak umur 5—18 tahun dapat ditentukan menggunakan Z-score dengan indikator

tinggi badan menurut umur (TB/U) dan indeks massa tubuh menurut umur

(IMT/U). Berdasarkan indikator IMT/U status gizi anak dikelompokkan menjadi

sangat kurus, kurus, normal, gemuk, dan obesitas (Riskesdas, 2013).

Di Indonesia jumlah status gizi anak umur 5—12 tahun (anak usia sekolah

dasar) yang tidak termasuk kategori normal cukup tinggi yaitu 30 %,

dibandingkan dengan kelompok umur balita sebesar 24 %, kelompok umur 13— 15 tahun sebesar 21,9 %, dan kelompok umur 15—18 tahun sebesar 16,7 %. Sedangkan di Jawa Barat prevalensi status gizi anak umur 5—12 tahun yang

tidak termasuk kategori normal adalah 27,7 % terdiri dari 3,1 % sangat kurus, 6,0

% kurus, 10,7 % gemuk, 7,9 % obesitas (Riskesdas, 2013). Data mengenai status

gizi anak umur 5—12 tahun di wilayah Bandung masih belum jelas.

Status gizi anak pada umumnya dipengaruhi oleh pola makan. Pola makan

anak usia sekolah dasar sebagian besar diadaptasi dari pola makan di keluarga. Di

keluarga, yang berperan penting dalam mengatur pola makan keluarga adalah ibu

(Achadi dkk, 2009). Karena itu, peneliti merasa perlu untuk mengetahui apakah

(8)

2

terdapat korelasi antara pola asuh ibu dan status gizi anak umur di salah satu

sekolah dasar kota Bandung.

1.2 Identifikasi Masalah

- Bagaimana gambaran status gizi anak di SD “X” kota Bandung.

- Bagaimana gambaran pola asuh ibu dari anak di SD “X” kota Bandung.

- Apakah terdapat korelasi antara pola asuh ibu dan status gizi anak di SD “X” kota Bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

- Mengetahui gambaran status gizi anak di SD “X” kota Bandung.

- Mengetahui gambaran pola asuh ibu dari anak di SD “X” kota Bandung.

- Mengetahui apakah terdapat korelasi antara pola asuh ibu dan status gizi anak di SD “X” kota Bandung.

1.4Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis

- Menambah Informasi ilmiah dalam perkembangan ilmu pengetahuan mengenai pengaruh pola asuh ibu terhadap status gizi anak.

- Menambah daftar referensi untuk penelitian terhadap status gizi anak umur 5—12 tahun di masa yang akan datang.

1.4.2 Manfaat Praktis

- Memberi gambaran status gizi anak di SD “X” kota Bandung kepada orang tua dan sekolah mereka.

(9)

3

- Sebagai masukan terhadap pelayanan kesehatan di dinas kesehatan Bandung.

1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Status gizi anak umur 5—18 tahun dikelompokkan menjadi tiga kelompok

umur yaitu 5—12 tahun, 13—15 tahun dan 16—18 tahun. Indikator status gizi

yang digunakan untuk kelompok umur ini didasarkan pada hasil pengukuran

antropometri berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) yang disajikan dalam

bentuk tinggi badan menurut umur (TB/U) dan indeks massa tubuh menurut umur

(IMT/U) (Riskesdas, 2013).

Anak usia sekolah dasar pada umumnya berada pada kelompok umur pertama

yaitu 5-12 tahun. Status gizi anak usia sekolah dasar ditentukan oleh berbagai

macam faktor. Salah satu faktor yang penting adalah pola asuh ibu. Hal ini

disebabkan sebagian besar anak sekolah dasar memperoleh makanan pagi di

rumah ataupun membawa bekal dari rumah. Kemudian, aktivitas fisik mereka di

sekolah dasar terbatas sampai pada siang hari. Sisa aktivitas dan jadwal makan

menurut penelitian lainnya di Swedia, didapatkan adanya hubungan pola asuh ibu

dalam pemberian makan terhadap status gizi anak usia 4 tahun (Nowicka dkk,

2014). Namun, penelitian mengenai pengaruh pola asuh ibu terhadap status gizi

anak khususnya pada usia sekolah dasar di Indonesia sendiri belum pernah

dilakukan.

Berdasarkan hal telah disebutkan di atas, peneliti merasa perlu untuk

mengetahui apakah terdapat pengaruh pola asuh ibu terhadap status gizi anak usia

(10)

4

sekolah dasar. Diharapkan dengan pola asuh ibu yang baik akan membuat status

gizi anak berada dalam kategori normal.

1.5.2 Hipotesis Penelitian

Terdapat korelasi antara pola asuh ibu dan status gizi anak di SD“X” kota

Bandung.

(11)

28

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

- Status gizi anak di SD”X” Kota Bandung terdiri dari sangat kurus (4,5%), kurus (4,5%), normal (72%), gemuk (13,5%), dan obesitas (5,4%).

- Pola asuh ibu anak di SD”X” Kota Bandung memiliki faktor Responsible

(78,33%), Monitoring (85%), Concern (65,4%), Restriction (68,2%), dan

Pressure to Eat (81,05%).

- Terdapat korelasi antara pola asuh ibu dan status gizi anak di SD”X” kota Bandung.

5.2 Saran

- Pola asuh ibu yang disarankan sesuai hasil penelitian adalah teladan ibu dalam menerapkan pola makan yang baik kepada dirinya terlebih dahulu

sehingga anak dapat menirunya. Hal ini lebih efektif dibandingkan pola

asuh ibu yang secara langsung mengintervensi pola makan dari anaknya.

- Dilakukan penelitian yang secara langsung melibatkan orang tua anak.

- Dilakukan penelitian dengan menyertakan data pekerjaan, pendidikan, dan sosial ekonomi dari orang tua anak.

- Dilakukan penelitian lanjutan dalam skala lebih besar.

(12)

29

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, M. Z. (2008). Hubungan Antara Status Gizi Dengan Kemampuan Gerak

Dasar Siswa Sekolah Dasar (Studi Pada Siswa Kelas III SDN Lawangan Daya II Pamekasan).

Achadi, E., Pujonarti, S. A., Rahmawati, T. S., Kusharisupeni., Mardatillah., Putra, W. K. (2009). Sekolah Dasar Pintu Masuk Perbaikan Pengetahuan,

Sikap, dan Perilaku Gizi Seimbang Masyarakat. Jurnal Kesehatan

Masyarakat, 5.

Almatsier, S. (2005). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Apriadji, W. (1986). Gizi Keluarga. Jakarta: PT Penebar Swadaya.

Baliwati, Y. F., Ali, K., & Caroline, M. D. (2004). Pengantar Pangan dan Gizi.

Jakarta: PT. Penebar Swadaya.

Brown, E. A. (2005). Nutrition Through The Life Cycle. Second Edition. USA: Wadsworth Inc.

Charlotte, M. P., & Nancy, J. P. (1991). NUTRITION ESSENTIALS AND DIET

THERAPY. Philadelphia: W.B. SAUDNERS COMPANY.

Gibson, R. S. (2005). Principles of Nutritional Assesment. Second Edition. New York: Oxford University Press Inc.

Hartriyanti, Y., & Triyanti. (2007). Penilaian Status Gizi. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Hasan, M. (2010). Membangun Kreativitas Anak Secara Islami . Yogyakarta: Bintang Cemerlang.

Krummel, D. A., & Penny, M. K. (1996). Nutrition in Women's Health. Maryland: Aspen Publishers Inc.

Mulder, C., Kain, J., Uauy, R., & Seidell, J. C. (2009). Maternal attitude and child-feeding practices : relationship with the BMI of Chillean Children.

Nutrition Journal, 8, 37.

Nix, S. (2005). William's Basic Nutrition & Diet Therapy, Twelfth Edition. USA: Elsevier Mosby Inc.

(13)

30

Nowicka, P., Sorjonen, K., Pietrobelli, A., Flodmark, C. E., Faith, M. S. (2014). Parental feeding practices and associations with child weight status, Swedish Validation of the Child Feeding Questionnare finds parents of 4-year old less restrictive. Appetite.

(RISET KESEHATAN DASAR (RISKESDAS). 2013. KEMENTRIAN

KESEHATAN RI.

Supariasa, I. D., Bakhyar, B., Ibnu, F. (2001). Penilaian Status Gizi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Suyono, S. (1986). Hubungan Timbal Balik antara Kegemukan dengan Berbagai

Penyakit. Jakarta: Fakultas KEdokteran Universitas Indonesia.

W, S. (1993). Diit dan Exercise dalam Penanggulangan Kegemukan. Majalah

KEsehatan Masyarakat Indonesia no 6.

Wardlaw, G. (2007). Perspectves in Nutrition Seventh Edition. New York: Graw Hill COmpanies Inc.

WHO. (2007). Growth reference 5-19 years. Diunduh Januari 27, 2015, dari WHO: http://www.who.int/growthref/who2007_bmi_for_age/en/

WKNPG. (2004). Ketahanan Pangan dan Gizi di Era Otonomi Daerah dan

Globalisasi. Jakarta: LIPI.

Gambar

Tabel 4.2  Gambaran Status Gizi Anak di SD “X” Kota Bandung Tahun Ajaran

Referensi

Dokumen terkait

Seberapa besar akibat yang ditimbulkan oleh pergeseran peran lingkungan keluarga ini berimbas pada proses pendidikan dan hasil pendidikan, dapat dilihat dari

Bakery merupakan bagian yang bertanggung jawab dalam pembuatan berbagai jenis bread atau roti.. Breat atau roti merupakan

Dengan menakses website ini, pengunjung dapat menghemat waktu dan biaya jika dibandingkan dengan datang dan berkunjung langsung ke SMA Taman Harapan Bekasi, pihak sekolah pun

Distributor Alat Penetas Telor Ayam Untuk Pemesanan Silakan SMS : 081 945

Ke tiga anggota tim DP2M-Dikti cukup terkesan dengan besaran dana yang disediakan, publikasi dosen Unand (menurut mereka cukup banyak) dan banyaknya jenis skim penelitian

Telah dirancang sebuah prototype ruang penyimpanan benih padi berdasarkan pengontrolan temperatur dan kelembaban. Berdasarkan data referensi yang dikumpulkan, diperoleh

Agar aktifitas yang dilakukannya lebih bermanfaat maka dari itu dengan membiasakan anak – anak membaca buku pop up cerita dongeng Cindelaras, yang diharapkan anak –

PBI tentang Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/52/PBI/2005 Tentang Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran Dengan Menggunakan Kartu pada pasal 1 angka 10 yang