No. Daftar FPEB: 318/UN40.7.D1/LT/2015
PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
(Survei pada Konsumen Factory Outlet The Summit, Stamp, dan The Oasis di Kota Bandung)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Manajemen Universitas Pendidikan Indonesia
Oleh: Naufal Mubarok
1102091
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
(Survei pada Konsumen Factory Outlet The Summit, Stamp, dan The Oasis di Kota Bandung)
Oleh: Naufal Mubarok
1102091
Sebuah skripsi yang diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada program studi Manajemen Universitas Pendidikan Indonesia
© Naufal Mubarok
Universitas Pendidikan Indonesia Agustus 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian
LEMBAR PENGESAHAAN SKRIPSI
PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
(Survei pada Konsumen Factory Outlet The Summit, Stamp, dan The Oasis di Kota Bandung)
Naufal Mubarok 1102091
Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Prof. Dr. H. Agus Rahayu, M.Si. Ayu Krishna Yuliawati, S.Sos., MM. NIP. 19620607 198703 1 002 NIP. 19730725 200312 2 002
Mengetahui,
Ketua Program Studi Manajemen
Dr. Chairul Furqon, S.Sos., MM. NIP. 19720615 200312 1 001
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
ABSTRAK
Naufal Mubarok, 1102091, Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian (Survei pada Konsumen Factory Outlet The Summit, Stamp, dan The Oasis di Kota Bandung). Penulisan skripsi ini diselesaikan pada tahun 2015 di bawah bimbingan Prof. Dr. H. Agus Rahayu, M.Si, dan Ayu Krishna Y, S.Sos. MM.
Kota Bandung selalu mengalami peningkatan wisatawan pada setiap tahunnya dimana salah satu tujuan utamanya adalah wisata belanja yang memiliki 907 pasar modern dari berbagai jenis. Namun yang menjadi ikon wisata belanja di Bandung adalah factory outlet dimana terdapat beberapa toko yang sering dikunjungi wisatawan yaitu The Summit, Stamp, dan The Oasis. Dengan banyaknya pelaku industri pakaian jadi, factory outlet tersebut mengalami penurunan penjualan. Berdasarkan dari permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk dapat mendeskripsikan store atmosphere dan keputusan pembelian pada The Summit, Stamp, dan The Oasis serta dapat mendeskripsikan seberapa besar pengaruh store atmosphere terhadap keputusan pembelian yang dilakukan pada konsumen The Summit, Stamp, dan The Oasis.
Variabel dalam penelitan ini terdiri dari variabel bebas yaitu store atmosphere (X) dan variabel terikat yaitu keputusan pembelian (Y). Penelitian ini bersifat deskriptif dan verifikatif dengan metode explanatory survey, yang mana jumlah populasi dalam penelitian ini berjumlah 154.167 konsumen secara keseluruhan, sedangkan pada teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah systematic
random sampling maka didapatkan jumlah sampel sebanyak 100 orang konsumen.
Dalam teknik analisis penulis menggunakan koefisien korelasi pearson product
moment dan analisis regresi linier sederhana dengan bantuan software IBM SPSS Statistics 19.
Berdasarkan hasil penelitian terbukti bahwa store atmosphere berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian pada konsumen The Summit, Stamp, dan The Oasis, yang memiliki nilai positif sebesar 43,5%.
Naufal Mubarok, 2015
PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
Naufal Mubarok, 1102091, The Influence of Store Atmosphere on Purchase Decision (Survey of Consumer The Summit, Stamp, and The Oasis Factory Outlet in Bandung). Thesis was completed in 2015 under the guidance of Prof. Dr. H. Agus Rahayu, M.Si, and Ayu Krishna Y, S.Sos. MM.
Bandung always gets increase of tourists each year in which one of its primary purpose is shopping which has 907 modern market of various types. But the iconic shopping in Bandung are factory outlets where there are several shops frequented by tourists are The Summit, Stamp, and The Oasis. Because of lot of perpetrators of the apparel industry, the factory outlet sales.
Based on the above problems, the purpose of this study was to analyze the atmosphere and store purchase decisions at the Summit, Stamp, and The Oasis and analyze how much influence the store atmosphere on purchase decisions are made on the consumer The Summit, Stamp, and The Oasis.
Variabels in this research consists of independent variabels that store atmosphere (X) and while the dependent variabel is the purchasing decision (Y). This is a descriptive and verification study with explanatory survey method, which the number of population in the study amounting to 154167 consumers as a whole, while the sampling technique used is systematic random sampling then obtained a total sample of 100 consumers. In the analysis techniques the writer uses the Pearson Product Moment correlation coefficient and simple linear regression analysis using software IBM SPSS Statistics 19.
Based on the results of the study proved that store atmosphere influence significantly on consumer purchasing decisions at the Summit, Stamp, and The Oasis, which has a positive value amounted to 43,5%.
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah... 9
1.2.1 Identifikasi Masalah ... 9
1.2.2 Rumusan Masalah... 9
1.3 Tujuan Penelitian ... 10
1.4 Kegunaan Penelitian ... 10
1.4.1 Kegunaan Teoritis ... 10
1.4.2 Kegunaan Praktis ... 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS . 12 2.1 Kajian Pustaka ... 12
2.1.1 Retail Management ... 12
2.1.2 Bauran Ritel ... 19
2.1.3 Store Atmosphere ... 20
Naufal Mubarok, 2015
PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2.1.5 Keputusan Pembelian ... 35
2.1.6 Penelitian Terdahulu ... 41
2.2 Kerangka Pemikiran ... 48
2.3 Hipotesis ... 52
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 53
3.1 Objek Penelitian ... 53
3.2 Metode dan Desain Penelitian ... 53
3.2.1 Metode Penelitian ... 53
3.2.2 Desain Penelitian ... 54
3.3 Operasional Variabel ... 55
3.4 Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 58
3.4.1 Jenis dan Sumber Data ... 58
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data ... 60
3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampling ... 60
3.5.1 Populasi ... 60
3.5.2 Sampel ... 61
3.5.3 Teknik Penarikan Sampel ... 62
3.6 Rancangan Analisis Data, Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis .. 63
3.6.1 Rancangan Analisis Data ... 63
3.6.2 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 64
3.6.3 Teknik Analisis Data ... 68
3.6.4 Rancangan Uji Hipotesis ... 73
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 74
4.1 Hasil Penelitian ... 74
1.1.2 Pengalaman Responden ... 83
1.1.3 Gambaran Store Atmosphere Menurut Responden ... 89
4.1.5 Gambaran Keputusan Pembelian Menurut Responden ... 111
4.2 Pengujian Hipotesis ... 130
4.2.1 Uji Normalitas ... 130
4.2.2 Koefisien Korelasi ... 131
4.2.3 Analisis Regresi Linier Sederhana ... 133
4.2.4 Uji Hipotesis (Uji t) ... 134
4.2.5 Model Persamaan Regresi ... 135
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 136
4.3.1 Pembahasan Store Atmosphere di Factory Outlet The Summit, Stamp, dan The Oasis ... 136
4.3.2 Pembahasan Keputusan Pembelian di Factory Outlet The Summit, Stamp, dan The Oasis ... 137
4.3.3 Pembahasan Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian di Factory Outlet The Summit, Stamp, dan The Oasis.. 139
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 143
5.1 Kesimpulan ... 143
5.2 Saran ... 145
DAFTAR PUSTAKA ... 149
Naufal Mubarok, 2015
PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 Jumlah Wisatawan Yang Datang ke Kota Bandung Tahun 2010-2014 3
Tabel 1. 2 Klasifikasi Pasar Modern di Kota Bandung Menurut Jenis ... 4
Tabel 1. 3 Jumlah Pengunjung di Factory Outlet The Summit, Stamp, dan The Oasis Tahun 2013-2014 ... 5
Tabel 1. 4 Jumlah Konsumen yang Melakukan Pembelian di Factory Outlet The Summit, Stamp, dan The Oasis Tahun 2013-2014... 6
Tabel 2. 1 Elemen Store atmosphere... 29
Tabel 2. 2 Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu ... 41
Tabel 3. 1 Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 56
Tabel 3. 2 Jenis dan Sumber Data ... 59
Tabel 3. 3 Jumlah Konsumen yang Melakukan Pembelian ... 61
Tabel 3. 4 Penyebaran Proporsi Sampel ... 63
Tabel 3. 5 Skoring Kuesioner Skala Lima ... 64
Tabel 3. 6 Uji Validitas Variabel Store Atmosphere (X) ... 65
Tabel 3. 7 Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian (Y) ... 66
Tabel 3. 8 Hasil Uji Reliabilitas ... 68
Tabel 3. 9 Interval Koefisien ... 72
Tabel 4. 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 79
Tabel 4. 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 79
Tabel 4. 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 80
Tabel 4. 4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 81
Tabel 4. 6 Karakteristik Responden Berdasarkan Asal Tempat Tinggal ... 83
Tabel 4. 7 Pengalaman Responden Berdasarkan Tujuan Utama Berada di Bandung ... 83
Tabel 4. 8 Pengalaman Responden Berdasarkan Lama Tinggal di Bandung ... 84
Tabel 4. 9 Pengalaman Responden Berdasarkan Sumber Informasi dalam Mengetahui Factory outlet Stamp, The Oasis, dan The Summit ... 85
Tabel 4. 10 Pengalaman Responden Berdasarkan Anggaran yang dihabiskan ketika berbelanja di Stamp, The Oasis, dan The Summit ... 86
Tabel 4. 11 Pengalaman Responden Berdasarkan Factory outlet yang Menjadi Tempat Belanja Paling Favorit di Bandung ... 87
Tabel 4. 12 Pengalaman Responden Berdasarkan Alasan Menjadikan Factory Outlet Tempat Belanja Paling Favorit... 88
Tabel 4. 13 Pengaruh Kemenarikan Tampilan Luar Toko ... 89
Tabel 4. 14 Pengaruh Kemenarikan Papan Nama ... 90
Tabel 4. 15 Pengaruh Kenyamanan Tempat Parkir ... 91
Tabel 4. 16 Pengaruh Kenyamanan Pintu Masuk ... 92
Tabel 4. 17 Kenyamanan Pewarnaan dan Pencahayaan ... 93
Tabel 4. 18 Kenyamanan Wewangian dan Musik ... 95
Tabel 4. 19 Kenyamanan Kebersihan ... 96
Tabel 4. 20 Kenyamanan Penataan Peralatan ... 97
Tabel 4. 21 Penataan Ruangan ... 98
Tabel 4. 22 Penataan Keteraturan Lalu lintas Berbelanja ... 99
Naufal Mubarok, 2015
PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 4. 24 Rekapitulasi Hasil Penelitian Variabel Store atmosphere ... 101
Tabel 4. 25 Pertimbangan Kualitas Produk Dalam Keputusan Pembelian ... 111
Tabel 4. 26 Pertimbangan Keberagaman Produk Dalam Keputusan Pembelian 112 Tabel 4. 27 Pertimbangan Daya Tarik Merek Dalam Keputusan Pembelian .... 113
Tabel 4. 28 Pertimbangan Kemudahan Mencapai Lokasi Dalam Keputusan Pembelian ... 114
Tabel 4. 29 Pertimbangan Kelengkapan Persediaan Barang Dalam Keputusan Pembelian ... 115
Tabel 4. 30 Pertimbangan Kesesuaian Produk dengan Kebutuhan Dalam Keputusan Pembelian ... 116
Tabel 4. 31 Pertimbangan Keuntungan yang Dirasakan Dalam Keputusan Pembelian ... 117
Tabel 4. 32 Pertimbangan Kemudahan Pilihan Pembayaran Dalam Keputusan Pembelian ... 118
Tabel 4. 33 Pertimbangan Kesesuaian Harga dengan Kualitas yang Didapat Dalam Keputusan Pembelian ... 119
Tabel 4. 34 Rekapitulasi Hasil Penelitian Variabel Keputusan Pembelian ... 120
Tabel 4. 35 Output Korelasi ... 132
Tabel 4. 36 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi ... 132
Tabel 4. 37 Output Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian ... 133
Tabel 4. 38 Klasifikasi Kuat Lemahnya Hubungan antar Variabel ... 134
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 1 Pertumbuhan Volume Penjualan Ritel Di Kawasan Asia Pasifik
Tahun 2013-2014 ... 2
Gambar 1. 2 Kelebihan yang Diharapkan Tesedia di Setiap Factory Outlet ... 8
Gambar 2. 1 Skema Tahapan Pembelian ... 37
Gambar 2. 2 Tahapan Keputusan Pembelian ... 40
Gambar 2. 3 Kerangka Pemikiran Pengaruh Store AtmosphereTerhadap Keputusan Pembelian ... 51
Gambar 2. 4 Paradigma Penelitian ... 52
Gambar 4. 1 Karakteristik Fisik Factory Outlet The Summit ... 75
Gambar 4. 2 Karakteristik Fisik Factory Outlet Stamp... 77
Gambar 4. 3 Karakteristik Fisik Factory Outlet The OasisKarakteristik Responden ... 78
Gambar 4. 4 Daerah Kontinum Variabel Store atmosphere The Summit... 105
Gambar 4. 5 Daerah Kontinum Variabel Store Atmosphere Stamp ... 108
Gambar 4. 6 Daerah Kontinum Variabel Store atmosphere The Oasis ... 110
Gambar 4. 7 Daerah Kontinum Variabel Keputuan pembelian The Summit .... 124
Gambar 4. 8 Daerah Kontinum Variabel Keputuan pembelian Stamp ... 127
Gambar 4. 9 Daerah Kontinum Variabel Keputuan pembelian The Oasis ... 129
Gambar 4. 10 Normal Probability Plot ... 130
Naufal Mubarok, 2015
PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Perlambatan ekonomi global berdampak hampir di semua negara sehingga berpengaruh terhadap target pencapaian jangka panjang, hal ini disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi yang tidak merata akibatnya terjadi ketimpangan yang membuat negara dalam keadaan berkembang semakin sulit tumbuh karena sangat dipengaruhi oleh kondisi negara maju yang sedang mengalami krisis. Negara maju sebagai penyokong utama perekonomian dunia kemudian melakukan perbaikan yang membuatnya lebih berfokus pada upaya pemulihan sehingga membuat kerjasama ekonomi yang sedang dilakukan tidak berlangsung dengan baik dan berdampak kepada melemahnya prospek pertumbuhan negara berkembang karena dipersulit oleh ketatnya kebijakan moneter yang ditetapkan negara maju.
2
Naufal Mubarok, 2015
PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumber: http://www.pwchk.com/home/eng/pr_120215.html Gambar 1. 1
Pertumbuhan Volume Penjualan Ritel Di Kawasan Asia Pasifik Tahun 2013-2014
3
Indonesia termasuk negara di Asia Pasifik yang mengalami pertumbuhan bisnis ritel yang baik meski dalam kategori barang tertentu masih mengalami minus namun pada kategori barang lain menunjukan perbaikan yang signifikan salah satunya dari kategori ritel pakaian. Produk pakaian merupakan kebutuhan pokok dengan tingkat permintaan yang semakin tinggi karena populasi masyarakat Indonesia begitu besar, oleh sebab itu perlu diseimbangkan dengan penawaran yang juga tinggi akibatnya bisnis tersebut mengalami pertumbuhan yang pesat sehingga memperketat persaingan di usaha sejenis. Pada umumnya konsumen sekarang ini lebih tertarik melakukan pembelian karena disertai dengan fasilitas yang bersifat rekreatif, terutama pada bisnis ritel oleh karena itu banyak toko didesain dengan suasana senyaman mungkin dan memudahkan konsumen melakukan transaksi pembelian seperti pada konsep butik, department store,
distribution store, factory outlet dan lainnya. Semuanya memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing juga mengalami pertumbuhan yang baik terutama pada factory outlet yang telah menjadi tujuan wisatawan untuk datang kesuatu kota. Bandung merupakan kota yang terkenal dengan wisata belanja khususnya
factory outlet dan tersebar secara strategis di sepanjang jalan menuju objek wisata
lainnya, selain daripada itu suasana Bandung yang kondusif menjadikannya nyaman untuk dikunjungi sehingga membuat jumlah wisatawan setiap tahunnya mengalami peningkatan yang dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut ini.
Tabel 1. 1
Jumlah Wisatawan Yang Datang ke Kota Bandung Tahun 2010-2014 Tahun Wisatawan
4
Naufal Mubarok, 2015
PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan tabel 1.1 terlihat bahwa pertumbuhan wisatawan yang datang ke kota Bandung secara umum mengalami peningkatan yang sangat baik setiap tahunnya terutama di tahun 2011 yang mengalami pelonjakan wisatawan baik nusantara maupun manca negara. Pelonjakan tersebut disebabkan oleh strategi yang dilakukan dengan meningkatkan kualitas pelayanan transportasi penerbangan yang semakin banyak jumlahnya yang bertujuan untuk mempermudah para wisatawan datang ke kota Bandung dan juga perbaikan akses jalan ke sejumlah objek wisata di Bandung menjadi prioritas pemerintah setempat dalam upaya peningkatan jumlah kunjungan, selain itu juga momen yang strategis terjadi dimana waktu liburan keluarga menjadi lebih panjang karena bertepatan dengan libur nasional kemudian dilanjutkan libur kalender pendidikan. Di setiap tahunnya daya tarik utama wisatawan datang ke kota Bandung adalah untuk berbelanja karena di kota tersebut terdapat banyak factory outlet dan tempat belanja lainnya yang tersebar secara strategis seperti yang ditunjukan pada tabel 1.2 berikut ini.
Tabel 1. 2
Klasifikasi Pasar Modern di Kota Bandung Menurut Jenis
No. Jenis Pasar Modern Jumlah
2013 2014
5
pembatasan pendirian pasar modern karena jumlah tersebut sudah sangat banyak sehingga membuat pangsa pasar semakin kecil terutama pada industri ritel pakaian dimana factory outlet bersaing dengan pasar ritel modern dari jenis lainnya untuk melakukan pengembangan dalam pelayanan toko.
Di awal perkembangannya, factory outlet menawarkan harga murah karena langsung menjual barang dari pabriknya, namun kini dengan mempertimbangkan pesaing akhirnya factory outlet mulai memperhatikan strategi lain seperti kestrategisan lokasi, pelayanan yang ramah, keragaman dan kualitas produk, kenyamanan suasana toko, dan promosi yang membuat konsumen tertarik untuk berbelanja. Selain menghadapi pesaing dari jenis pasar berbeda saat factory
outlet yang jumlahnya sudah terhitung banyak di Bandung membuat persaingan
sejenis tetap tinggi, hanya factory outlet dengan pengelolaan yang baik dapat mengungguli para pesaing. Dengan semakin banyaknya pilihan toko ritel pakaian selain factory outlet yang beroperasi membuat pangsa pasar terbagi dan menyebabkan pertumbuhan penjualan semakin menurun setiap tahunnya, seperti yang terjadi pada The Summit, Stamp, dan The Oasis yang berada di sepanjang jalur wisata yaitu Jl. L.L.R.E. Martadinata, dapat dilihat pada Tabel 1.3 berikut ini.
Tabel 1. 3 Jumlah Pengunjung
di Factory Outlet The Summit, Stamp, dan The Oasis Tahun 2013-2014
Nama
Factory Outlet
Jumlah Pengunjung Persentase
Pertumbuhan
2013 2014
The Summit 245.623 231.342 -5,81%
Stamp 99.245 85.353 -14,00%
The Oasis 27.064 22.301 -17,60%
Jumlah 371.932 338.996
6
Naufal Mubarok, 2015
PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan tabel 1.3, terlihat bahwa yang menjadi perhatian utama yaitu jumlah pengunjung The Summit, Stamp, dan The Oasis pada tahun 2013 yang menjadi kunjungan tertinggi yaitu sebanyak 245.623 orang, namun pada tahun 2014 menurun menjadi 231.342 atau sebesar -5,81%.
Berbeda dengan jumlah Stamp yang pada tahun 2013 terdapat 99.245 pengunjung, namun pada tahun 2014 menurun menjadi 85.353 orang atau sebesar -14%. Pengunjung The Oasis pada tahun 2013 sebanyak 27.064 orang, namun pada tahun berikutnya mengalami penurunan pengunjung menjadi 22.301 orang atau sebesar -17,60%.
Dengan kondisi penurunan jumlah pengunjung tentu akan berpengaruh pada jumlah calon pembeli sehingga dapat menurunkan omset penjualan yang berdampak pada kelangsungan bisnis, hal tersebut terbukti pada jumlah konsumen yang menurun pada The Summit, Stamp, dan The Oasis pada tahun 2013-2014 seperti pada Tabel 1.4 berikut ini.
Tabel 1. 4
Jumlah Konsumen yang Melakukan Pembelian di Factory Outlet The Summit, Stamp, dan The Oasis
Tahun 2013-2014
Jumlah 164.619 154.167
7
Berdasarkan tabel 1.4 dapat diketahui bahwa terjadi penurunan jumlah konsumen yang melakukan pembelian seperti pada jumlah pembeli The Summit, Stamp, dan The Oasis pada tahun 2013 yaitu sebanyak 90.720 orang lalu menurun pada tahun 2014 menjadi 86.400 atau sebesar -4,76%. Pembeli Stamp yang pada tahun 2013 terdapat 59.921 orang, namun pada tahun 2014 menurun menjadi 55.575 orang atau sebesar -7,25%. Pembeli The Oasis pada tahun 2013 sebanyak 13.978 orang, namun pada tahun berikutnya menurun menjadi 12.192 orang atau sebesar -12,78%.
Penurunan yang terjadi pada The Summit, Stamp, dan The Oasis terjadi karena pada saat ini sudah banyak beroperasi factory outlet dan juga pesaing pasar modern lainnya yang menjual pakaian jadi dengan strategi pemasaran untuk berusaha menarik pengunjung calon pembeli sebanyak mungkin. Selain itu
factory outlet tidak dapat mempertahankan keunggulannya dengan menjual
barang berkualitas dengan harga murah sehingga menjual pakaian jadi pada umumnya membuat daya tarik pengunjung untuk membeli mengalami penurunan.
Sebagai bisnis ritel yang menjual pakaian jadi kepada konsumennya secara langsung, The Summit, Stamp, dan Thep Oasis harus memperhatikan apa saja yang menjadi bauran ritel yang dapat dijadikan strategi pemasarannya yaitu tempat (place), prosedur pelayanan (operation procedures), proses perdagangan (merchandising), harga (pricing tactics), suasana toko (store atmosphere), karyawan toko (employee), dan metode promosi (promotion).
Dari berbagai bauran tersebut yang umumnya ditonjolkan oleh factory
outlet untuk menarik konsumennya adalah store atmosphere yang dapat
memberikan kesan pertama dan seterusnya kepada setiap konsumen yang datang dan dari hasil pra-survei yang dilakukan kepada 30 orang konsumen The Summit, stamp, dan The Oasis tentang kelebihan yang diharapkan tersedia di setiap factory
8
Naufal Mubarok, 2015
PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumber: Hasil pengolahan angket Pra-Survei tahun 2015
Gambar 1. 2 Kelebihan yang Diharapkan Tesedia di Setiap Factory Outlet
Data pra survei tersebut menunjukan bahwa suasana toko (store
atmosphere) menjadi nilai tertinggi sebagai kelebihan yang diharapkan tersedia
pada factory outlet terutama The Summit, Stamp, dan The Oasis untuk dapat ditingkatkan kedepannya sehingga konsumen merasa nyaman saat berbelanja.
Store atmosphere berperan dalam memberikan kesan kepada para
konsumen yang datang dan apabila kesan yang ditimbulkan buruk maka konsumen tidak tertarik untuk berbelanja bahkan tidak ingin kembali ke toko tersebut. Store atmosphere juga dapat menunjukan seberapa besar target yang bisa didapatnya, oleh karena itu jika hal tersebut dapat dipahami sebagai strategi yang harus segera diaplikasikan maka konsumen akan menjadikannya sebagai pilihan pertama dalam aktivitas berbelanjanya.
9
pesaing dan konsumen akan berubah setiap waktu sehingga untuk dapat mempertahankan kelangsungan bisnis perlu adanya perbaikan strategi pemasaran.
Pengamatan yang telah dilakukan kepada konsumen The Summit, Stamp, dan The Oasis di kota Bandung menunjukan penurunan jumlah pengunjung dan jumlah penjualannya yang membuat penulis tertarik untuk mengetahui apa penyebab utamanya dalam bentuk penyusunan skripsi ini, dengan judul
“Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian (Survei pada
Konsumen Factory Outlet The Summit, Stamp, dan The Oasis di Kota Bandung)”.
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan sebelumnya, tingginya tingkat persaingan usaha ritel pakaian modern membuat factory outlet The Summit, Stamp, dan The Oasis harus meningkatkan strategi pemasarannya dimana hal itu terindikasi dari jumlah pengunjung dan jumlah pembeli yang menurun pada The Summit, Stamp, dan The Oasis. Perhatian konsumen di Indonesia terhadap tempat belanja yang memadukan unsur rekreatif perlu disadari sebagai strategi yang cocok untuk meningkatkan probabilitas keputusan pembelian. Pendekatan yang menyentuh emosi pengunjung harus menjadi perhatian dalam strategi pemasaran saat ini untuk menghadapi pesaing. Pengaplikasian Store atmosphere menjadi strategi yang cocok diterapkan pada
factory outlet The Summit, Stamp, dan The Oasis dalam memperbesar
probabilitas keputusan pembelian. 1.2.2 Rumusan Masalah
10
Naufal Mubarok, 2015
PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Bagaimana store atmosphere di factory outlet The Summit, Stamp, dan The Oasis?
2. Bagaimana keputusan pembelian di factory outlet The Summit, Stamp, dan The Oasis?
3. Seberapa besar pengaruh antara pelaksanaan store atmosphere terhadap keputusan pembelian di factory outlet The Summit, Stamp, dan The Oasis?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mendeskripsikan store atmosphere di factory outlet The Summit, Stamp, dan The Oasis.
2. Untuk mendeskripsikan keputusan pembelian di factory outlet The Summit, Stamp, dan The Oasis.
3. Untuk mendeskripsikan pengaruh antara pelaksanaan store atmosphere terhadap keputusan pembelian di factory outlet The Summit, Stamp, dan The Oasis.
1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1 Kegunaan Teoritis
11
1.4.2 Kegunaan Praktis
53
Naufal Mubarok, 2015
PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
1.1Objek Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel inti yang akan diteliti antara lain variabel X yaitu Store atmosphere sebagai variabel bebas, serta variabel Y yaitu Keputusan Pembelian sebagai variabel terikat. Variabel X terdiri dari 4 sub variabel yaitu Exterior, General Interior, Store Layout dan Interior Display. Sedangkan variabel Y terdiri dari 6 indikator yaitu Pemilihan Produk, Pemilihan Merek, Pemilihan Saluran Pembelian, Waktu Pembelian, Jumlah Pembelian dan Metode Pembayaran.
Penelitian ini dilakukan pada Konsumen factory outlet The Summit, Stamp, dan The Oasis sebagai objek yang dijadikan respoden untuk mengetahui gambaran mengenai penerapan store atmosphere yang dilaksanakannya. The Summit, Stamp, dan The Oasis yang berlokasi di JL. L.L.RE. Martadinata No. 61 Bandung, Stamp yang berlokasi di Jl. L.L.R.E. Martadinata No. 38 Bandung, dan The Oasis yang berlokasi di Jl. L.L.R.E. Martadinata No.51.
1.2Metode dan Desain Penelitian
1.2.1 Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan salah satu alat penolong bagi peneliti untuk mendapatkan hasil dan kesimpulan dari suatu objek yang diteliti. Mengingat penelitian ini bersifat deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode penelitian yang akan digunakan adalah explanatory survey. Berdasarkan jenis penelitian di atas yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory
54
Explanatory survey dilakukan melalui kegiatan pengumpulan informasi
dari sebagian populasi secara langsung di tempat kejadian (empiris) melalui alat kuesioner dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi yang akan diteliti terhadap permasalahan penelitian. Malhotra (2010:96) menyatakan bahwa, “Explanatory survey dilakukan untuk mengeksplorasi situasi masalah,
yaitu untuk mendapatkan ide-ide dan wawasan ke dalam masalah yang dihadapi manajemen atau para peniliti tersebut. Penjelasan penelitian dalam bentuk wawancara mendalam atau kelompok fokus dapat memberikan wawasan yang berharga.”
Berdasarkan pengertian tersebut penelitian yang digunakan dalam metode ini adalah informasi dari sebagian populasi yang dikumpulkan langsung di tempat kejadian secara empirik dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti. Explanatory survey ini bertujuan untuk mengeksplorasi atau meneliti melalui masalah atau situasi untuk mendapatkan wawasan dan pemahaman (Malhotra 2010:98).
1.2.2 Desain Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2010:90), “Desain penelitian adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti, sebagai ancar-ancar kegiatan yang akan dilaksanakan”. Dalam desain penelitian tercakup penjelasan secara terperinci mengenai tipe desain riset yang memuat prosedur yang sangat dibutuhkan dalam upaya memperoleh informasi serta mengolahnya dalam rangka memecahkan masalah pengaruh store atmosphere terhadap keputusan pembelian factory outlet The Summit, Stamp, dan The Oasis. Tipe riset desain ini berhubungan dengan tingkat analisis yang direncanakan oleh peneliti terhadap data yang dikumpulkan.
Naufal Mubarok, 2015
PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan bukti mengenai hubungan sebab-akibat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Store atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian The Summit, Stamp, dan The Oasis Factory
Outlet, survei di lakukan terhadap Konsumen Factory outlet The Summit, Stamp,
dan The Oasis Factory outlet. 1.3Operasional Variabel
Operasional adalah seperangkat petunjuk yang lengkap tentang apa yang harus diamati dan bagaimana mengukur suatu variabel atau konsep definsi operasional tersebut membantu kita untk mengklasifikasikan gejala disekitar ke dalam kategori khusus dari variabel (Arikunto, 2010:91). Definisi variabel perlu dibuat untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam menafsirkan, memahami variabel. Variabel penelitian menurut sugiyono (2014: 38) adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang digunakan sebagai berikut:
1. Variabel bebas (X) (independent variabel), yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang sebab perubahannya atau timbulnya variabel. Dalam hal ini yang menjadi variabel independen adalah store atmosphere (X) yang terdiri dari empat sub variabel yaitu exterior, general interior,
store layout, dan interior display.
Tabel 3. 1
Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel Konsep Indikator Ukuran Skala
Store atmosphere
(X)
“Untuk toko yang merupakan basic retailer atau eceran,
1. Exterior 1. Kemenarikan
tampilan luar toko Ordinal
2. Kemenarikan
papan nama toko Ordinal
3. Kenyamanan
tempat parkir Ordinal
4. Kenyamanan
pintu masuk Ordinal
2. General Interior 1. Kemenarikan pewarnaan dan
3. Store Layout 1. Penataan ruangan
dalam toko Ordinal
4. Interior Display 1. Kemenarikan
dekorasi interior Ordinal
1.Pemilihan Produk 1. Pertimbangan kualitas produk
dalam keputusan
pembelian
Naufal Mubarok, 2015
PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bagaimana konsumen secara
2.Pemilihan Merek 1. Pertimbangan daya tarik merek
(tunai, kredit, dll)
dalam keputusan
pembelian
6.Jumlah Pembelian 1. Pertimbangan kesesuaian harga
dengan kualitas
yang didapat
dalam keputusan
pembelian
Ordinal
1.4Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
1.4.1 Jenis dan Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya: 1. Data Primer
Data primer merupakan sumber data yang diperoleh secara langsung dari subjek yang berhubungan langsung dengan penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data primer adalah observasi dengan melakukan pengamatan langsung terhadap Konsumen The Summit, Stamp, dan The Oasis Factory Outlet, Stamp, dan The Oasis, kuisioner yang disebarkan kepada sejumlah responden yang merupakan Konsumen Factory outlet The Summit, Stamp, dan The Oasis dan hasil wawancara dengan pihak Factory outlet The Summit, Stamp, dan The Oasis.
2. Data Sekunder
Naufal Mubarok, 2015
PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3. 2
Sekunder Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Bandung
Primer Factory outlet The Summit,
Stamp, dan The Oasis
Primer Factory outlet The Summit,
Stamp, dan The Oasis
1.4.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kuisioner, dilakukan dengan mengajukan pertanyaan dan pernyataan tertulis kepada setiap responden. Penulis menyebarkan kuisioner mengenai penerapan Store atmosphere serta pengaruhnya terhadap Keputusan Pembelian pada Konsumen Factory outlet The Summit, Stamp, dan The Oasis.
2. Wawancara, dilakukan dengan melakukan komunikasi langsung dengan pihak manajemen Factory outlet The Summit, Stamp, dan The Oasis. 3. Studi literatur, melalui pengumpulan data dengan mempelajari buku
mengenai pemasaran khususnya pemasaran ritel, guna memperoleh informasi yang berkaitan dengan variabel yang diteliti yaitu Store
atmosphere dan Keputusan Pembelian.
4. Dokumentasi, merupakan pengumpulan data dan informasi dari buku-buku, jurnal, referensi, internet, dan laporan-laporan, maka penulis mengumpulkan data dan informasi melalui alat pengumpulan data tersebut yang berkaitan dengan penelitian.
1.5Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampling
1.5.1 Populasi
Populasi menurut Sugiyono (2014:80) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakterisik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan pengertian tersebut, populasi dalam penelitian ini adalah konsumen Factory outlet The Summit, Stamp, dan The Oasis yang melakukan pembelian dengan jumlah yang tertera pada tabel 3.3 Berikut ini.
Tabel 3. 3
Naufal Mubarok, 2015
PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nama Factory Outlet Jumlah Konsumen yang
Melakukan Pembelian
The Summit 86.400
Stamp 55.575
The Oasis 12.192
Jumlah 154.167
Sumber: Pengolahan Data Factory outlet The Summit, Stamp, dan The Oasis tahun 2015
3.5.2 Sampel
Jumlah populasi yang besar mengakibatkan sulitnya melakukan penelitian khususnya dalam penyebaran kuesioner, maka diambil bagian (sampel) dari jumlah populasi yang ada. Segala sesuatu yang dipelajari dari sampel, kesimpulannya akan tetap diberlakukan untuk populasi. Menurut Sugiyono (2014: 81) b ahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Untuk itu sampel yang diambil harus benar-benar mewakili populasinya. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah Konsumen Factory
outlet The Summit, Stamp, dan The Oasis. Penentuan ukuran sampel dilakukan
dengan menggunakan rumus Slovin seperti yang dikemukakan Husein Umar (2010:141).
Dimana:
n = ukuran sampel N = ukuran populasi
e = kelonggaran, ketidaktelitian ditolerir (e=0,1)
ditambah sedikit lagi dari jumlah matematik”. Jadi dalam penelitian ini, total sampel yang diambil adalah berjumlah 100 orang responden Konsumen Factory
outlet The Summit, Stamp, dan The Oasis.
3.5.3 Teknik Penarikan Sampel
Teknik sampling merupakan teknik penarikan sampel dalam penelitian untuk mempelajari keseluruhan populasi. Menurut Sugiyono (2014:85) bahwa teknik penentuan sampel ini bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.
Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
systematic random sampling. Menurut Sugiyono (2014:85) bahwa, “sampling
sistematik adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang diberi nomor urut”. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam cara ini adalah:
1. Tentukan populasi sasaran. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi sasaran adalah pembeli factory outlet The Summit, Stamp, dan The Oasis. 2. Tentukan tempat tertentu sebagai checkpoint, dalam penelitian ini yang
menjadi tempat checkpoint adalah factory outlet The Summit, Stamp, dan The Oasis.
3. Tentukan waktu yang akan digunakan untuk menentukan sampling. Dalam penelitian ini waktu yang digunakan oleh peneliti adalah hari Senin sampai Minggu pukul 10.00 – 15.00 WIB.
Naufal Mubarok, 2015
PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada hari yang ditentukan pada checkpoint, pelanggan ke 1 untuk selanjutnya adalah pelanggan yang memiliki nomor urut ganjil diberi kuesioner untuk diisi hingga ukuran sampel terpenuhi.
5. Menghitung besarnya proporsi pada sampel yang terpilih. Tabel 3.4 berikut adalah proporsi penyebaran sampel.
Tabel 3. 4
Penyebaran Proporsi Sampel
No. Nama
Factory Outlet
N Sampel Jumlah
Sampel
1 The Summit 86400 86400/154167x100 56
2 Stamp 55575 55575/154167x100 36
3 The Oasis 12192 12192/154167x100 8
Jumlah 154167 100
Sumber: Hasil pengolahan data tahun 2015
6. Penyebaran angket yang dilakukan pada waktu yang telah ditentukan pada
check point.
3.6 Rancangan Analisis Data, Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis
3.6.1 Rancangan Analisis Data
Karena pengumpulan data melalui kuisioner, maka setelah data terkumpul selanjutnya dilakukan pengolahan data sehingga dapat dilihat apakah terdapat pengaruh Store atmosphere (X) terhadap Keputusan Pembelian (Y). Adapun prosedur yang dilakukan dalam pengolahan data adalah :
Tabel 3. 5
Skoring Kuesioner Skala Lima
Alternatif Jawaban Skor
Sangat menarik, sering, baik, setuju 5
Menarik, baik, setuju 4
Kurang Menarik, baik, setuju 3
Tidak Menarik, baik, setuju 2
Sangat tidak menarik, baik, setuju 1
Sumber: Sugiyono (2011:87)
3. Rekapitulasi nilai angket variabel X dan variabel Y
4. Uji coba kuisioner. Untuk menguji kelayakan kuesioner yang disebarkan maka penulis menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas.
3.6.2 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas
3.6.2.1Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2014:117) “uji validitas adalah suatu derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti”. Tujuan dari uji validitas adalah untuk menguji keabsahan instrumen penelitian yang hendak disebarkan. Teknik yang akan digunakan adalah teknik korelasi melalui koefisien korelasi product moment dengan rumus dibawah ini :
(Sugiyono, 2014:248) Keterangan :
= Koefisien validitas item yang dicari
X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item Y = Skor total yang diperoleh dari dari seluruh item ∑ = Jumlah skor dalam distribusi X
∑ = Jumlah skor dalam distribusi Y
∑ = Jumlah kuadrat skor dalam distribusi X
∑ ∑ ∑
Naufal Mubarok, 2015
PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
∑ = Jumlah kuadrat skor dalam distribusi Y n = Jumlah responden
Keputusan pengujian validitas reponden menggunakan taraf signifikan sebagai berikut:
1.Item pertanyaan-pertanyaan responden dikatakan valid apabila r hitung lebih besar atau sama dengan r tabel (r hitung≥ r tabel)
2. Item pertanyaan- pertanyaan responden dikatakan valid apabila r hitung lebih kecil dari r tabel(r hitung ≤ r tabel) Perhitungan validitas item instrumen dilakukan
dengan bantuan software IBM SPSS Statistics 19. Dengan menggunakan rumus dan langkah yang sama, maka dapat dilakukan pengujian validitas untuk seluruh item yang seluruhnya ada 20 item. Pengujian validitas instrumen ini dilakukan terhadap 30 responden dengan tingkat signifikan 5%, dengan derajat kebebasan (df) n-2 (30-2=28). Didapat r tabel sebesar 0.361.
Tabel 3. 6
Uji Validitas Variabel Store Atmosphere (X)
No. Item
Item Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
Exterior
1 Kemenarikan tampilan luar toko 0,775 0,361 Valid 2 Kemenarikan papan nama toko 0,653 0,361 Valid 3 Kenyamanan tempat parkir 0,612 0,361 Valid 4 Kenyamanan pintu masuk 0,690 0,361 Valid
General Interior
5 Kemenarikan pewarnaan dan pencahayaan dalam toko
0,491 0,361 Valid
6 Kenyamanan wewangian dan musik dalam toko
0,674 0,361 Valid
7 Kenyamanan kebersihan dalam toko
0,700 0,361 Valid
Store Layout
9 Penataan ruangan dalam toko 0,865 0,361 Valid 10 Penataan keteraturan lalu lintas
berbelanja dalam toko
0,805 0,361 Valid
Interior Display
11 Kemenarikan dekorasi interior 0,599 0,361 Valid Sumber : Hasil Pengolahan Data Tahun 2015 dengan IBM SPSS Statistics 19
Tabel 3. 7
Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian (Y)
No. Item
Item Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
Pemilihan Produk 12 Pertimbangan kualitas produk
dalam keputusan pembelian 14 Pertimbangan daya tarik merek
dalam keputusan pembelian 17 Pertimbangan kesesuaian produk
dengan kebutuhan dalam keputusan pembelian
0,772 0.361 Valid
18 Pertimbangan keuntungan yang dirasakan dalam keputusan
Naufal Mubarok, 2015
PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelian 20 Pertimbangan kesesuaian harga
dengan kualitas yang didapat dalam keputusan pembelian
0,702 0.361 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data Tahun 2015 dengan IBM SPSS Statistics 19 3.6.2.2Uji Reliabilitas
Selain instrumen penelitian harus valid, instrumen penelitian juga harus dapat dipercaya (reliable). Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur reliabilitas adalah rumus Cronbachs Alpha:
( ) ∑
(Arikunto 2010:239) Dimana :
r11 = reliabilitas instrument
k = banyaknya butir pertanyaan Σσb2 = jumlah varians butir
Σ12 = varians total
Jumlah varians butir dapat dicari dengan cara mencari nilai varians tiap butir, kemudian dijumlahkan sebagai berikut :
1. Item pertanyaan atau pernyataan responden penelitian dikatakan reliable apabila r hitung > r tabel.
2. Item pertanyaan atau pernyataan responden penelitian dikatakan tidak reliable apabila r hitung < r tabel.
Perhitungan reliabilitas dilakukan dengan bantuan program IBM SPSS
Statistics 19. Berdasarkan jumlah kuisioner yang disebar kepada 30 responden
dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan (df) n-2 yaitu (30-2=28) didapat r tabel yaitu sebesar 0.361.
Pengujian instrumen menggunakan IBM SPSS Statistics 19, dengan hasil seperti pada Tabel 3.8 berikut ini
Tabel 3. 8 Hasil Uji Reliabilitas
No. Variabel r hitung r tabel Hasil
1 Store atmosphere 0.880 0.361 Reliabel
2 Keputusan Pembelian 0.834 0.361 Reliabel Sumber : Hasil Pengolahan Data Tahun 2015 dengan IBM SPSS Statistics 19
3.6.3 Teknik Analisis Data
Setelah data hasil penelitian berupa kuesioner ini terkumpul, maka selanjutnya dilakukan analisis data yang masih berupa data ordinal variabel X dan variabel Y. Tahap-tahap dalam melakukan analisis data dilakukan dengan cara :
1. Menyusun Data
Dilakukan untuk mengecek kelengkapan identitas responden, kelengkapan data, serta pengisian data yang disesuaikan dengan tujuan penelitian.
2. Tabulasi Data
Tabulasi data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : a. Memberi skor pada setiap item
b. Menjumlahkan skor pada setiap item
Naufal Mubarok, 2015
PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Analisis Data
Kegiatan ini merupakan pengolahan data dengan menggunakan rumus-rumus statistik kemudian menginterpretasikan data untuk memperoleh suatu kesimpulan. Pada penelitian ini, digunakan dua jenis analisis yaitu analisis deskriptif khususnya bagi variabel yang bersifat kualitatif dan analisis verifikatif bagi variabel yang bersifat kuantitatif.
3.6.3.1Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif bertujuan mengubah kumpulan data mentah menjadi mudah dipahami dalam bentuk informasi yang lebih ringkas. Analisa deskriptif digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Menurut Sugiyono (2014: 59) bahwa “metode deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain”.
Melalui analisis deskriptif, dapat diketahui tanggapan responden mengenai pengaruh Store atmosphere (exterior, general interior, store layout, dan interior
display) terhadap Keputusan Pembelian Konsumen factory outlet The Summit,
Stamp, dan The Oasis.
3.6.3.2Analisis Verifikatif
Skala pengukuran yang digunakan dalam menjaring data penelitian ini seluruhnya diukur dalam skala ordinal, yang berjenjang dimana sesuatu “lebih” atau “kurang” dari yang lain. Berikut ini langkah – langkah yang perlu dilakukan untuk merubah skala tersebut (Riduwan dan Kuncoro, 2012:30):
1. Pertama perhatikan setiap butir jawaban responden dari angka yang disebarkan.
3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi.
4. Tentukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai proporsi secara berurutan per kolom skor.
5. Gunakan Tabel Distribusi Normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh.
6. Tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh (dengan menggunakan Tabel Tinggi Densitas)
7. Tentukan nilai skala dengan menggunakan rumus :
8. Tentukan nilai transformasi dengan rumus : Y = NS + [1+|NSmin |]
Data yang sudah berskala interval selanjutnya akan ditentukan masing-masing variabel dan dilakukan analisis dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana.
3.6.3.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas sangat penting dilakukan pada pengujian signifikansi koefisien regresi dengan cara mengetahui apakah model regresi mempunyai distribusi normal atau tidak, yang menunjukan sifat dari populasi yang dijadikan sumber data. Untuk mengetahui model regresi yang baik dapat dilihat dari model regresi yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal, dengan dasar pengambilan keputusan yang di dasarkan pada probabilitas, yaitu:
a. Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari populasi adalah normal. b. Jika probabilitas < 0,05 maka populasi tidak berdistribusi secara normal.
Selain itu pengujian lainnya dapat dilakukan dengan metode gambar normal Probability Plots yang menggunakan bantuan software IBM SPSS
Statistics 19, dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:
Naufal Mubarok, 2015
PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
3.6.3.2.2 Analisis Korelasi
Analisis korelasi menunjukan keeratan hubungan antara dua variabel atau lebih. Analisis korelasi mencari hubungan antara variabel tanpa memperhatikan ada atau tidaknya hubungan kausal diantara variabel-variabel tersebut Ghozali (2011:96). Analisis korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pearson
Product Moment:
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑ Sumber: Suharsimi Arikunto, (2010, hlm.170)
Keterangan :
= Koefisien validitas item yang dicari
X = Skor yang diperoleh subek dari seluruh item Y = Skor total
∑ = Jumlah skor dalam distribusi X ∑ = Jumlah skor dalam distribusi Y n = banyaknya responden
3.6.3.2.3 Analisis Regresi Linier sederhana
Y = α
+
β
X
Keterangan:
Y = Nilai hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat
α = Bilangan konstanta sebagai titik potong
β = Koefisien regresi X = Variabel bebas
3.6.3.2.4 Koefisien Determinasi
Untuk mengetahui besarnya sumbangan sebuah variabel bebas terhadap variasi (naik/turunnya) variabel terikat, maka digunkaan koefisien determinasi (KD) dengan rumus berikut :
KD = r2 x 100% Keterangan :
KD = Koefisien Determinasi r = Koefisien Korelasi
Sedangkan untuk mengetahui kuat lemahnya pengaruh dapat diklasifikasikan pada tabel 3.9 dibawah ini:
Tabel 3. 9 Interval Koefisien
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Naufal Mubarok, 2015
PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.6.4 Rancangan Uji Hipotesis
Hipotesis umum yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh dari store atmosphere terhadap keputusan pembelian pada konsumen di
factory outlet The Summit, Stamp, dan The Oasis. Secara statistik, hipotesis yang
akan diuji dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan dapat ditulis sebagai berikut:
Ho : ρ = 0 : artinya tidak terdapat pengaruh yang positif antara store
atmosphere terhadap keputusan pembelian.
Ha : ρ ≠ 0 : artinya terdapat pengaruh yang positif antara store atmosphere
terhadap keputusan pembelian.
Pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan menggunakan taraf kesalahan 0,05 dengan derajat kebebasan dk (n-2) serta pada uji satu pihak, dengan kriteria yang diajukan adalah:
Jika t hitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima
Jika t hitung ≤ t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak
Pengujian hipotesis menggunakan uji t dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
t = Statistik uji korelasi
r = koefisien korelasi antara variabel X dan Y n = banyaknya sampel dalam penelitian
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah di lakukan terhadap konsumen factory
outlet The Summit, Stamp, dan The Oasis mengenai pengaruh store atmosphere
terhadap keputusan pembelian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Store atmosphere di factory outlet The Summit, Stamp, dan The Oasis
berada pada kategori tinggi yang artinya para konsumen merasa nyaman dengan suasana toko tersebut, dimana secara umum sub variabel dengan skor terendah adalah exterior yang disebabkan oleh tanggapan konsumen terhadap pintu masuk toko dan tempat parkir yang masih terasa kurang nyaman, tetapi berdasarkan penilaian lintas sub variabel, indikator terendah adalah keteraturan lalu lintas berbelanja dari sub variabel store
layout yang pada saat terjadi lonjakan pengunjung sering mengalami
kemacetan lalu lintas berbelanja. Sedangkan antar sub variabel yang mendapatkan skor tertinggi adalah store layout dimana penataan ruangan yang membuat aktivitas konsumen terfasilitasi dengan baik yang merupakan hal mendasar yang diperhatikan para konsumen, dan juga pada
general interior yang dapat menimbulkan dorongan untuk membeli karena
pengaruh dari pewarnaan dan pencahayaan dalam ruangan selain itu peralatan penunjang toko lengkap tersedia sebagai nilai tambah bagi konsumen.
2. Keputusan pembelian di factory outlet The Summit, Stamp, dan The Oasis secara umum termasuk dalam kategori tinggi yang artinya para konsumen sudah terdorong untuk memilih untuk melakukan pembelian di factory
outlet tersebut, dimana dimensi tertinggi terdapat pada indikator metode
144
Naufal Mubarok, 2015
PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sehingga situasi emosi akan selalu baik dan terakumulasi dengan terjadinya pembelian berulang dengan jumlah yang meningkat hal tersebut sesuai dengan stereotipe perilaku konsumen di toko tersebut, tetapi secara lintas indikator terdapat item dengan skor yang lebih tinggi yaitu kemudahan mencapai lokasi sehingga para konsumn yang kebanyakan berasal dari luar kota akan merasa mudah saat harus mencapai factory
outlet The Summit, Stamp, dan The Oasis yang berada di kawasan wisata
di pusat kota dengan akses transportasi yang lengkap. Sedangkan dimensi terendah berasal dari indikator pemilihan merek yang berarti para konsumen lebih menempatkan pertimbangan ini sebagi prioritas terakhir setelah yang lainnya terpenuhi karena berdasarkan nilai indikator ini masih berada pada kategori sedang, jika dilihat berdasarkan lintas indikator terdapat item selain daya tarik merek dengan skor yang sama yaitu keuntungan yang dirasakan karena dapat dinilai bahwa strategi promosi berdasarkan waktu tertentu masiih sangat jarang dilakukan oleh pihak pengelola yang menyatakan bahwa toko tidak dapat melakukan strategi terrsebut secara rutin melainkan jika ada pihak lain yang ingin bekerjasama.
3. Hasil dari pengujian terbukti bahwa terdapat pengaruh store atmosphere terhadap keputusan pembelian pada The Summit, Stamp, dan The Oasis yang termasuk dalam kategori tingkat hubungan sedang. Hal ini sesuai dengan teori dari para ahli yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel store atmosphere terhadap keputusan pembelian. Oleh karena itu dapat dinyatakan bahwa perencanaan store
atmosphere dapat diperhatikan sebagai satu strategi pemasaran yang dapat
145
4.2Saran
Berdasarkan kesimpulan yang di peroleh dari hasil penelitian mengenai pengaruh store atmosphere terhadap keputusan pembelian pada factory outlet The Summit, Stamp, dan The Oasis. Maka peneliti mengajukan beberapa rekomendasi yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi usaha sejenis dalam mengambil kebijakan untuk meningkatkan keputusan pembelian, yaitu sebagi berikut:
1. Penelitian yang telah dilakukan menghasilkan beberapa temuan, bahwa terdapat faktor-faktor yang secara khusus menunjang aktivitas bisnis dari The Summit, Stamp, dan The Oasis, dimana hal tersebut perlu dipertahankan dan berusaha untuk ditingkatkan oleh pihak pengelola. Temuan itu merupakan item-item pernyataan dari variable store
atmosphere dengan tiga skor tertinggi diantaranya pada item dengan skor
paling tinggi yaitu penataan ruangan toko, karena pada setiap factory
outlet sudah mengatur ruangan penempatan produk agar membuat
146
Naufal Mubarok, 2015
PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
disampaikan dapat terkomunikasi dengan baik dalam sebuah papan nama toko.
2. Selain faktor-faktor yang menunjang bisnis The Summit, Stamp, dan The Oasis terdapat juga faktor-faktor yang menghambat peningkatan keuntungan toko, seperti pada variabel store atmosphere dengan skor item paling rendah yaitu penataan lalu lintas berbelanja yang sering terjadi kemacetan disaat lonjakan jumlah pengunjung, dimana seharusnya kejadian tersebut dapat dikelola sehingga pembelian yang dapat dilakukan konsumen menjadi lebih banyak dengan cara membuat pengaturan lalu lintas dalam toko yaitu dapat diaplikasikannya pengaturan straight traffic
flow yang mengarahkan konsumen sesuai kelompok pencarian dengan arus
searah. Lalu pada urutan kedua terendah berasal dari pintu masuk toko yang merupakan akses utama masuk dan keluarnya konsumen karena berdasarkan penelitian bukan hanya di ketiga factory outlet tersebut namun pada hampir toko sejenis menerapkan konsep pintu yang menimbulkan kesan rahasia sehingga membuat orang-orang penasaran untuk melihan keadaan didalamnya, namun ada dampak negatif dari hal tersebut terutama pada kesan konsumen yang merasa tidak nyaman dengan sedikitnya jumlah pintu dan tingkat kelebarannya maka untuk memperbaiki hal tersebut dapat dibuat desain yang tetap mengusung konsep tersebut namun tetap memperhatikan aspek kenyamanannya. Pada item ketiga terendah pada store atmosphere berasal dari tempat parkir yang disediakan ternyata bagi sebagian besar konsumen masih kurang nyaman sehingga untuk memperbaikinya adalah dengan melakukan perluasan tempat parkir dan pengaturan manajemen parkir terutama pada cepatnya proses keputusan pembelian yang dipengaruhi faktor yang lainnya.
147
wisatawan merasakan mudah dan cepatnya sampai di toko tersebut, tetapi item ini masih dapat ditingkatkan dengan memasang papan petunjuk dan kordinat gps menuju toko. Pada urutan kedua berasal dari kemudahan metode pembayaran yang tersedia tunai, kartu kredit, kartu debit, dan mesin atm sehingga pembeli merasa nyamana karena dapat menyesuaikan dengan cara pembayaran yang biasa mereka lakukan, dalam hal ini pengelola hanya tinggal menjaga baik kualitas yang diberikan agar terus memperoleh dampak positif. Pada urutan ketiga, item dengan skor tinggi berasal dari kualitas produk yang berasal dari pemasok terpercaya sehingga konsumen merasa puas dengan produk yang mereka beli sehingga selanjutnya pihak pengelola tinggal mengatur pengalokasian dana untuk menyediakan produk dengan minat tertinggi dalam jumlah yang lebih besar.
148
Naufal Mubarok, 2015
PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
teknologi informasi, oleh karena pihak pengelola dapat menganalisa merek mana yang memiliki produk yang juga berkualitas sehingga toko akan lebih cepat menjual produk dengan merek tersebut. Pada urutan ketiga berasal dari item kesesuaian produk dengan kebutuhan, dimana kelengkapan produk yang disediakan untuk kebutuhan tertentu masih kurang terfasilitasi sehingga pengelola diharapkan dapat memahami kebutuhan konsumen yang selanjutnya melakukan penyediaan produk tersebut.
5. Secara keseluruhan hasil dari setiap item, bahkan pada item terendah sudah berada pada kategori sedang. Namun perlu dijadikan motivasi untuk pihak pengelola agar dapat meningkatkan kualitasnya secara menyeluruh terutama pada store atmosphere dan keputusan pembelian yang memiliki pengaruh positif untuk mencapai tujuan dari toko, karena dalam menjalankan bisnis factory outlet saat ini perlu adanya strategi pemasaran yang berfokus pada emosi konsumen yang sangat dipengaruhi suasana toko sehingga petimbangan yang dilakukan ikut berubah. Secara umum dimensi general interior pada store atmosphere dan metode pembayaran pada keputusan pembelian dinilai sangat baik sehingga perlu dijaga kualitasnya, sedangkan dimensi terendah berasal dari exterior pada store
atmosphere dan pemilihan merek pada keputusan pembelian perlu dikaji
lebih lanjut untuk mengetahui cara melakukan penerapan yang paling sesuai dalam meningkatkan faktor yang terindikasi terrsebut.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku:
Amirullah. (2002). Perilaku Konsumen. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Barry Berman & Joel R. Evans. (2007), Retail Management (10th edition). New Jersey: Pearson Prentice-Hall.
Dunne, Lusch, Griffith. (2002). Retailing (4th edition). New York: South-Western,
A Division of Thomsom Learning.
Foster, Bob. (2008). Manajemen Ritel. Bandung: Alfabeta.
Gilbert, David. (2003). Retail Marketing Management, New Jersey: Prentice Hall Pearson Eduction Limited.
John C. Mowen, Michael Minor. (2002). Perilaku Konsumen, Jakarta: Erlangga. Kotler & Keller. (2012). Marketing Management (fourteenth edition). England:
Pearson Education Limited
Lamb, Charles W., Joseph F. Hair Jr., Carl McDaniel. (2001). Pemasaran Buku I. Jakarta: Salemba Empat.
Levy & Weitz. (2012). Retailing Management, (8th edition). New York: Mc.Graw
– Hill/Irwin.
Malhotra, Naresh K. (2010). Riset Pemasaran Pendekatan Terapan. Jakarta: PT Index.
Riduwan dkk. (2014). Pengantar Statistika Sosial. Bandung : Alfabeta.
Schiffman, Leon G, dan Leslie Lazar Kanuk. (2008). Perilaku Konsumen. Petince Hall: Jakarta.
Sudarmiatin, Mangkunegara, A.P. (2009). Perilaku Konsumen, (Edisi Revisi),
Cetakan Keempat. Bandung: PT Refika Aditama.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Suharsimi, Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik