Maefa Eka Haryani, 2014
PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PEMBELAJARAN BERMODEL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA MATERI HIDROKARBON
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan IPA
Konsentrasi Pendidikan Kimia Sekolah Lanjutan
Oleh:
MAEFA EKA HARYANI
NIM 1007089
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Maefa Eka Haryani, 2014
PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2014
PEMBELAJARAN BERMODEL SIKLUS BELAJAR 7E
UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR
KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA
MATERI HIDROKARBON
Oleh
Maefa Eka Haryani
S.Pd FKIP Universitas Sriwijaya Indralaya, 2008
Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
© Maefa Eka Haryani 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2004
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Maefa Eka Haryani, 2014
PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
LEMBAR PENGESAHAN
PEMBELAJARAN BERMODEL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA MATERI HIDROKARBON
Disetujui dan disahkan oleh :
Pembimbing I,
Dr. F. M. Titin Supriyanti, M.Si NIP. 195810141986012001
Pembimbing II,
Dr. Ratnaningsih Eko Sardjono, M.Si NIP. 196904191992032002
Maefa Eka Haryani, 2014
PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ketua Program Studi Pendidikan IPA Sekolah Pasca Sarjana UPI
Maefa Eka Haryani, 2014
PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
D. Tinjauan Materi Hidrokarbon dan Minyak Bumi... 19
E. Pembelajaran Hidrokarbon dan Minyak Bumi Bermodel Siklus Belajar 7E... 29
E. instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data ... 44
F. Teknik Analisis Data ... 46
ix
Maefa Eka Haryani, 2014
PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB IV. HASIL PENELITIAN, TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Keterlaksanaan Pembelajaran Bermodel Siklus Belajar 7E pada Materi
Hidrokarbon dan Minyak Bumi... 55
B. Keterampilan Berpikir Kritis Siswa yang Dikembangkan dalam Pembelajaran Hidrokarbon dan Minyak Bumi Bermodel Siklus Belajar 7E ... 66
1. Memfokuskan Pertanyaan ... 75
2. Bertanya dan Menjawab Pertanyaan ... 76
3. Mendefiniskan dan Menentukan Hasil Definisi ... 77
4. Mempertimbangkan Kesesuaian Sumber ... 78
5. Membuat dan Menentukan Hasil Pertimbangan ... 78
6. Mengobservasi dan Mempertimbangkan Laporan Observasi .... 79
7. Menentukan Tindakan ... 80
C. Penguasaan Konsep Siswa Setalah Pembelajaran Hidrokarbon dan Minyak Bumi Bermodel Siklus Belajar 7E ... 81
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 92
B. Saran ... 93
DAFTAR PUSTAKA ... 94
x
Maefa Eka Haryani, 2014
PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Struktur Ranah Kognitif ... 18
Tabel 2.2 Senyawa-senyawa Alkana beserta Titik Didih dan Titik Lelehnya... 20
Tabel 2.3. senyawa-senyawa Alkena beserta Titik Didih dan Titik Lelehnya ... 22
Tabel.2.4. Senyawa-senyawa Alkuna beserta Titik Didih dan Titik Lelehnya ... 23
Tabel 2.5 Senyawa organik dengan jumlah atom karbon sama ... 30
Tabel 2.6 Dua campuran hasil pengolahan minyak bumi... 32
Tabel 3.1. Desain Penelitian Konterbalans ... 40
Tabel 3.8. Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal Penguasaan Konsep ... 49
Tabel 3.9. Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal Keterampilan Berpikir Kritis .. 50
Tabel 3.10. Kategori Gain Ternormalisasi... 52
Tabel 3.11. Tafsiran Persentase Lembar Observasi... 54
Tabel 3.12. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 54
Tabel 4.1. Kompetensi Dasar dan Indikator Pembelajaran Konsep Hidrokarbon dan Minyak Bumi... 56
Tabel 4.2. Hasil Lembar Observasi Siswa ... 59
Tabel 4.3. Hasil Tes Keterampilan Berpikir Kritis Siswa pada Topik 1 dan Topik 2 ... 67
Tabel 4.4. Hasil Uji Normalitas Keterampilan Berpikir Kritis ... 69
Tabel 4.5. Hasil Uji Homogenitas Keterampilan Berpikir Kritis antara Kelas A dan Kelas B ... 71
Tabel 4.6. Hasil Uji Signifikansi pada Indikator Keterampilan Berpikir Kritis Kelas A dan Kelas B ... 74
Tabel 4.7. Hasil Tes Penguasaan Konsep Siswa pada Top ik 1 dan Topik 2 ... 82
Tabel 4.8. Hasil Uji Normalitas Penguasaan Konsep ... 84
xi
Maefa Eka Haryani, 2014
PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.10. Hasil Uji Signifikansi pada Indikator Penguasaan Konsep Kelas A
dan B ... 88
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Model Siklus Belajar 5E... 10
Gambar 2.2. Perubahan Siklus Belajar dari 5E ke 7E... 11
Gambar 2.3. Langkah- langkah Siklus Belajar 7E ... 12
Gambar 2.4. Menara Destilasi ... 27
Gambar 2.5. Kerangka Berpikir ... 37
Gambar 3.1. Alur Penelitian ... 43
Gambar 4.1. Grafik Perbandingan Skor Pretes, postes dan N-Gain keteranpilan berpikir berpikir Kritis pada siklus 1 dan 2 ... 68
Gambar 4.2. Grafik Peningkatan setiap Indikator Keterampilan Berpikir Kritis pada Kelas A... 71
Gambar 4.3. Grafik Peningkatan setiap Indikator Keterampilan Berpikir Kritis pada Kelas B ... 72
Gambar 4.4. Grafik Perbandingan Skor Pretes, postes dan N-Gain Penguasaan Konsep Siswa pada siklus 1 dan siklus 2 ... 83
Gambar 4.6. Grafik Peningkatan Penguasaan Konsep Hidrokarbon dan Minyak Bumi Siswa untuk Kelas A... 86
xii
Maefa Eka Haryani, 2014
PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
1. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) kelas eksperimen. ... 98
2. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) kelas kontrol. ... 134
3. Lembar kegiatan siswa (LKS) kelas eksperimen... 153
4. Kisi-kisi, soal penguasaan konsep ... 191
5. Kisi-kisi soal keterampilan berpikir kritis ... 210
6. Soal pretes1, pretes 2, postes 1, postes 2 ... 239
7. Lembar observasi. ... 256
8. Hasil uji coba tes... 258
9. Data hasil Pretes, postes dan N-Gain penguasaaan konsep siswa pada kelas control ... 268
10. Data N-Gain tiap indicator penguasaan konsep siswa kelas control dan eksperimen ... 308
11. Data hasil pretes, postes dan N-Gain keterampilan berpikir kritis pada kelas control dan eksperimen ... 311
12. Data N-Gain tiap indicator keterampilan berpikir kritis kelas control dan kelas eksperimen... 334
13. Hasil uji normalisasi dan homogenitas keterampilan berpikir kritis ... 340
14. Hasil uji normalisasi dan homogenitas penguasaan konsep siswa... 342
15. Hasil uji signifikansi keterampilan berpikir kritis ... 344
16. Hasil uji signifikansi penguasaan konsep siswa... 345
17. Hasil penilaian observasi kegiatan siswa perkelompok tiap pertemuan... 346
Maefa Eka Haryani, 2014
PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan dunia pendidikan dewasa ini semakin pesat. Pemerintah
berusaha untuk mengembangkan dunia pendidikan dengan berbagai usaha.
Usaha-usaha yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan
memperbaiki kualitas pembelajaran. Proses pembelajaran diharapkan dapat
meningkatkan tiga ranah dalam pembelajaran yaitu ranah kognitif, afektif dan
psikomotorik.
Berkaitan dengan tiga ranah tersebut, dalam kegiatan pembelajaran di
kelas hendaknya guru berperan sebagai fasilitator dan motivator melalui
mengoptimalkan belajar siswa, agar siswa termotivasi dalam minatnya, dan
meningkatkan keterampilan siswa. Hal tersebut dapat dicapai melalui
pembelajaran yang dapat memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar
seluas-luasnya. Namun pada kenyataannya pembelajaran di SMA siswa masih kurang
terlibat aktif dalam proses belajar mengajar.
Kimia perlu diajarkan dengan tujuan membekali peserta didik
pengetahuan, pemahaman dan sejumlah kemampuan yang dipersyaratkan untuk
memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi, serta mengembangkan ilmu dan
teknologi. Tujuan mata pelajaran kimia dicapai oleh peserta didik melalui
berbagai pendekatan, antara lain pendekatan induktif dalam bentuk proses inkuiri
ilmiah pada tataran inkuiri terbuka. Proses inkuiri ilmiah bertujuan menumbuhkan
kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta berkomunikasi sebagai
salah satu aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran kimia
menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui
Maefa Eka Haryani, 2014
PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada masa sekarang ini, proses pembelajaran yang diharapkan dapat
menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered), relevan
dengan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat meningkatkan peran
aktif siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Selain itu, dalam proses
pembelajaran lebih menekankan agar siswa sendiri yang membangun
pengetahuannya, sedangkan guru harus merancang kegiatan pembelajaran bagi
siswa untuk meningkatkan pengetahuan siswa. Salah satu upaya yang dapat
dilakukan untuk memaksimalkan peran aktif siswa adalah dengan menerapkan
model pembelajaran yang mengajak siswa berperan secara langsung dalam
pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model
siklus belajar 7E.
Siklus belajar (learning cycle) merupakan model pembelajaran sains yang
berbasis inkuiri dan berpusat pada siswa (student centered). Siklus belajar
merupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan (fase) yang diorganisasi sedemikian
rupa sehingga siswa dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang harus dicapai
dalam pembelajaran dengan jalan berperanan aktif. Siklus pada mulanya terdiri
dari fase-fase eksplorasi (exploration), pengenalan konsep (concept introduction),
dan aplikasi konsep (concept application) (Karplus dan Their dalam Yilmaz et al,
2011).
Model siklus belajar terdiri dari beberapa tahapan dalam proses
pembelajaran. Tahap-tahap dalam model siklus belajar ini terus berkembang
dimulai dari siklus 3E, 4E, 5E sampai 7E. Hal ini disebabkan oleh perkembangan
penelitian untuk menyempurnakan proses pembelajaran yang harus dilakukan
oleh guru dan siswa dalam menciptakan pembelajaran yang efektif (Eisenkraft
dalam Huang et al, 2008). Model siklus belajar 7E dikembangkan dari 5 tahapan
menjadi 7 tahapan. Tahapan-tahapan tersebut adalah Elicit (mendatangkan
Maefa Eka Haryani, 2014
PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(menjelaskan), Elaborate (mengelaborasi), Evaluate (menilai), dan Extend
(memperluas).
Penelitian Lindgren & Bleicer (2005) menyatakan bahwa penerapan model
siklus belajar lebih berhasil dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa, siswa
memiliki kinerja yang tinggi dan siswa lebih tertarik dengan sains. Selain itu sikap
siswa terhadap sains lebih positif dibandingkan dengan pengajaran tradisional.
Menurut Sornsakda (2009), model siklus belajar 7E dapat meningkatkan
keterampilan berpikir kritis siswa dan keterampilan sains. Siswa dapat
menggunakan keterampilan berpikir pada tiap tahapan siklus secara terus menerus
selama siklus terjadi.
Salah satu materi kimia dalam KTSP pada kelas X semester genap adalah
hidrokarbon dan minyak bumi. Pada pokok bahasan hidrokarbon, siswa dituntut
untuk dapat menggolongkan hidrokarbon berdasarkan kejenuhannya, menguasai
dan memahami struktur senyawa hidrokarbon agar dapat menentukan tata nama
senyawa alkana, alkena, alkuna serta dapat menjelaskan hubungannya dengan
sifat senyawa hidrokarbon. Selain itu, siswa juga dituntut untuk dapat
menjelaskan tentang keisomeran pada hidrokarbon. Jika siswa tidak menguasai
hal tersebut maka akan mengalami kesulitan dalam memahami materi
hidrokarbon. Pada pokok bahasan minyak bumi, siswa diharapkan dapat
menguasai dan memahami proses terbentuknya minyak bumi, penyulingan
minyak bumi, fraksi-fraksi minyak bumi, dan dampak pembakaran minyak bumi.
Hidrokarbon dan minyak bumi merupakan materi yang memerlukan kecakapan,
keterampilan, pengetahuan konsep yang tinggi serta kemampuan berpikir yang
kritis dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan
materi tersebut, sehingga guru dituntut untuk meningkatkan kualitas
pembelajarannya.
Berdasarkan hasil survei di salah-satu SMA Negeri di Subang, diketahui
Maefa Eka Haryani, 2014
PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
faktor yang menyebabkannya adalah penggunaan model pembelajaran yang
kurang menarik. Pada materi hapalan guru cenderung menggunakan metode
ceramah yang membuat siswa merasa bosan untuk mengikuti pelajaran tersebut.
Dalam pembelajaran konvensional guru cenderung lebih aktif sebagai sumber
informasi dan siswa cenderung pasif menerima pelajaran. Selain faktor
penggunaan model pembelajaran yang kurang menarik, sarana dan prasarana di
sekolah tersebut juga masih kurang dimanfaatkan secara baik. Kurangnya
pemanfaatan laboratorium dan alat-alat peraga yang dapat menunjang
pembelajaran membuat siswa kurang memahami konsep yang ingin disampaikan
pada proses pembelajaran.
Berdasarkan wawancara dengan guru-guru kimia, materi hidrokarbon
dianggap kurang menarik. Materi hidrokarbon seringkali dianggap materi yang
bersifat hapalan. Oleh karena itu siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran.
Siswa hanya menerima pembelajaran yang diberikan oleh guru tanpa memberikan
respon yang baik terhadap materi. Ketika memasuki konsep senyawa karbon
lainnya siswa akan kembali mengalami kesulitan dalam mempelajarinya.
Sebagian besar siswa tidak mampu menghubungkan apa yang mereka pelajari
dengan bagaimana pengetahuan itu diterapkan untuk menyelesaikan masalah
dalam situasi yang berbeda, baik untuk mengerjakan soal-soal maupun
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut diungkapkan oleh
guru-guru kimia yang merasa kurang dapat maksimal dalam menyampaikan materi
yang abstrak. Pada materi hidrokarbon ini kelas masih terasa pasif. Pembelajaran
masih satu arah, guru sebagai pusat pembelajaran. Selama ini model pembelajaran
yang digunakan oleh guru dirasa kurang tepat untuk mengajarkan materi
hidrokarbon. Hal ini dapat dilihat dari nilai ulangan harian siswa yang masih
rendah. Oleh karena itu, guru harus mencari model yang dianggap cocok untuk
membuat siswa lebih mudah memahami materi hidrokarbon. Model siklus belajar
Maefa Eka Haryani, 2014
PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
permasalahan ini, karena tahapan-tahapan pembelajarannya selain dapat
meningkatkan penguasaan konsep dan melatih keterampilan berpikir kritis juga
dapat melatih siswa untuk lebih aktif mengikuti pembelajaran. Pembelajaran tidak
lagi berpusat pada guru (teacher centered), tetapi dapat berpusat pada siswa
(student centered).
Beberapa penelitian model siklus belajar 7E yang telah dilakukan,
diantaranya oleh Rookhaced et al (2010) yang melaporkan bahwa penerapan
model siklus belajar dengan menggunakan 7 tahapan berpengaruh terhadap
keterampilan berpikir kritis dan prestasi belajar, tetapi tidak berpengaruh terhadap
sikap pada lingkungan. Selain itu Sornsakda, et al (2009) melaporkan bahwa
model siklus belajar 7E berbasis metakognisi dapat meningkatkan keterampilan
berpikir kritis dan keterampilan proses sains. Selanjutnya Setyorini (2012)
melaporkan bahwa dengan menggunakan model siklus belajar 5E dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi hidrokarbon.
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul ”Pembelajaran Bermodel Siklus Belajar 7E untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Penguasaan Konsep Siswa pada Materi
Hidrokarbon”
B. Identifikasi dan Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan sebelumnya,
maka beberapa masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Pembelajaran yang diharapkan terjadi adalah pembelajaran yang berpusat
pada siswa, relevan dengan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari, dan
dapat meningkatkan peran aktif siswa selama proses pembelajaran
Maefa Eka Haryani, 2014
PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep sangat penting
dikembangkan dengan pembelajaran bermodel siklus belajar 7E, serta
dievaluasi keberhasilannya.
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: “bagaimana pembelajaran bermodel siklus belajar 7E pada materi hidrokarbon dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan
penguasaan konsep siswa?”
Rumusan masalah tersebut dapat dijabarkan menjadi beberapa pertanyaan
penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimanakah keterlaksanaan pembelajaran bermodel siklus belajar 7E untuk
meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep siswa pada
materi hidrokarbon?
2. Bagaimanakah pengaruh pembelajaran bermodel siklus belajar 7E terhadap
peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa pada materi hidrokarbon?
3. Bagaimanakah pengaruh pembelajaran bermodel siklus belajar 7E terhadap
peningkatan penguasaan konsep siswa pada materi hidrokarbon
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis dan penguasaan konsep
siswa dengan menerapkan pembelajaran bermodel siklus belajar 7E pada
materi hidrokarbon dan minyak bumi.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian yang dilakukan diharapkan mempunyai nilai guna sebagai
berikut :
1. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan wawasan
Maefa Eka Haryani, 2014
PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sebagai pembelajaran alternatif untuk mengajar di kelas, terutamauntuk
meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan penguasaaan konsep.
2. Bagi sekolah, sebagai masukan dalammeningkatkan kualitas pembelajaran di
sekolah yang lebih mengarah pada kemampuan berpikir kritis dan penguasaan
konsep siswa.
3. Bagi pihak lain yang penelitiannya beririsan, hasil-hasil penelitian ini dapat
dijadikan rujukan atau pembanding.
E. Struktur Organisasi Tesis
Secara garis besar, tesis ini terdiri dari 5 (lima) bab dengan beberapa sub
bab. Bab I berisi uraian tentang latar belakang masalah yang mendasari
pentingnya diadakan penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian yang diharapkan, dan struktur organisasi tesis.
Bab berisi kajian pustaka yang mendeskripsikan pengertian, jenis-jenis
dan prinsip dasar, model pembelajaran siklus belajar, kemampuan berpikir kritis,
dan penguasaan konsep, materi hidrokarbon dan minyak bumi, penelitian yang
relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian. Pada bab III berisi uraian
tentang definisi operasional, metode dan desain penelitian, subyek penelitian,
lokasi penelitian, prosedur penelitian, instrumen penelitian, teknik analisis data,
dan jadwal penelitian.
Bab IV berisi uraian tentang hasil penelitian yang meliputi keterlaksanaan
pembelajaran bermodel siklus belajar 7E, kemampuan berpikir kritis dan
penguasaan konsep siswa pada materi hidrokarbon dan minyak bumi. Sedangkan
bab V berisi uraian tentang pokok-pokok kesimpulan dan saran-saran terkait
dengan penelitian yang dilakukan yang perlu disampaikan kepada pihak-pihak
39
Maefa Eka Haryani, 2014
PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Definisi Operasional
Penelitian ini memiliki 3 variabel, yaitu pembelajaran bermodel siklus
belajar, keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep. Dari ketiga variable
tersebutyang menjadi variable bebas adalah pembelajaran bermodel siklus belajar
7E, sedangkan yang menjadi variable terikatnya adalah keterampilan berpikir
kritis dan penguasaan konsep siswa.
Agar tidak terjadi kekeliruan dan kesalahan dalam penafsiran maka perlu
dijelaskan mengenai definisi dan variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian
ini. Definisi operasioanal variabel yang dimaksud adalaha:
1. Pembelajaran bermodel Siklus belajar 7E
Pembelajaran bermodel Siklus belajar 7E merupakan rangkaian tahap-tahap
kegiatan (fase) yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga pebelajar dapat
menguasai kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran
dengan jalan berperanan aktif. Siklus belajar terdiri dari fase-fase eksplorasi
(exploration), pengenalan konsep (concept introduction), dan aplikasi konsep
(concept application) (Karplus dan Their dalam Renner et al, 1988). Tahapan
- tahapan dalam siklus belajar 7E adalah Elicit (mendatangkan pengetahuan
awal siswa), Engage (memberi ide), Explore (menyelidiki), Explain
(menjelaskan), Elaborate (mengelaborasi), Evaluate (menilai), dan Extend
(memperluas) (Einskraft; 2003). Semua tahapan dalam siklus belajar 7E
dilaksanakan pada siklus pertama. Kekurangan pada siklus pertama diperbaiki
pada siklus selanjutnya dengan tahapan yang sama.
2. Keterampilan berpikir kritis
Keterampilan berpikir kritis adalah proses intelektual yang dengan aktif dan
40
Maefa Eka Haryani, 2014
PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengevaluasi informasi yang dikumpulkan atau dihasilkan dari pengamatan,
pengalaman, refleksi, penalaran, atau komunikasi, untuk memandu keyakinan
dan tindakan (Scriven dan Paul, 1992)
3. Penguasaan konsep
Penguasaan konsep merupakan kemampuan siswa memahami suatu
permasalahan baik konsep sacara teori maupun penerapannya dalam
kehidapan sehari-hari (Dahar, 2010). Indikator penguasaan konsep pada
penelitian ini diukur pada domain pengetahuan (C1), pemahaman (C2),
aplikasi (C3), dan analisis (C4).
B. Metode Penelitian dan Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi
eksperimen. Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan
pembelajaran siklus belajar 7E terhadap peningkatan keterampilan berpikir kritis
dan penguasaan konsep.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain
konterbalans (counterbalanced design). Desain ini dapat juga disebut desain
rotasi, crossover, atau switchover. Desain ini digunakan untuk bisa membuktikan
bahwa pengaruh peningkatan keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep
siswa berasal dari model siklus belajar 7E, karena dalam penelitian sosial terdapat
banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar, apakah peningkatan
keterampilan berpikir kritis yang terjadi diakibatkan karena proses pembelajaran
atau karena faktor lain, seperti subjek penelitian atau kualitas pengelolaan kelas.
Desain konterbalans ini mengacu pada pendapat Ali (2011) dengan tambahan
pretes sehingga desain penelitian ini dapat digambarkan seperti pada Tabel 3.1.
41
Maefa Eka Haryani, 2014
PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kelompok Pretes Topik
1
XE = Pembelajaran eksperimen berupa model siklus belajar untuk meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa
XC = Pembelajaran kontrol berupa pembelajaran konvensional
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X pada salah satu SMA Negeri di
Subang sebanyak dua kelas yang memiliki kemampuan yang setara dengan
menggunakan teknik purposive sampling. Alasan pemilihan subjek karena belum
pernah melakukan pembelajaran pada submateri pokok yang diteliti, yaitu
hidrokarbon dan minyak bumi.
D. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
1. Tahap Persiapan
a. Pendahuluan
1) Melakukan studi lapangan dan menggunakan berbagai sumber di
lapangan untuk mengidentifikasi masalah
2) Menentukan masalah dan tujuan penelitian
3) Menganalisis konsep hidrokarbon dan minyak bumi berdasarkan
standar isi KTSP SMA
4) Menganalisis indikator kemampuan berpikir kritis dan penguasaan
konsep yang dapat dikembangkan melalui pembelajaran bermodel
42
Maefa Eka Haryani, 2014
PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Pengembangan Perangkat Pembelajaran
1) Penyusunan perangkat pembelajaran yaitu RPP dan LKS. LKS dan
RPP dapat dilihat pada lampiran halaman 97.
2) Penyusunan instrumen lembar observasi siswa, pedoman wawancara,
tes kemampuan berpikir kritis dan tes penguasaan konsep.
3) Melakukan validasi instrumen
4) Revisi instrumen penelitian
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap ini merupakan tahap pengumpulan data dan penerapan siklus belajar 7E
dalam pembelajaran materi hidrokarbon. Kegiatan yang dilakukan pada tahap
ini antara lain :
a. Pemberian pretes untuk mengetahui penguasaan konsep dan kemampuan
berpikir kritis siswa sebelum pembelajaran berlangsung.
b. Penerapan siklus belajar 7E di kelas A dan pembelajaran konvensional di
kelas B.
c. melakukan observasi pada kelas A dan kelas B selama proses belajar
berlangsung.
d. Pemberian postes 1 di kelas A dan B untuk mengetahui peningkatan
penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa
e. Pemberian pretes kedua untuk mengetahui penguasaan konsep dan
kemampuan berpikir kritis awal siswa.
f. Penerapan pembelajaran konvensional di kelas A dan siklus belajar 7E
dikelas B.
g. Melakukan observasi pada kelas A dan kelas B selama proses belajar
berlangsung.
h. Pemberian postes 2 di kelas A dan B untuk mengetahui peningkatan
43
Maefa Eka Haryani, 2014
PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
i. Melakukan wawancara untuk mengetahui tanggapan dari guru dan siswa
tentang model siklus belajar 7E.
3. Tahap Analisis
Menghitung rata-rata gain yang dinormalisasi penguasaan konsep dan
keterampilan berpikir kritis untuk masing-masing kelas, melakukan uji
normalisasi rata-rata gain yang dinormalisasi, melakukan uji homogenitas
varians, melakukan uji kesamaan dua rata-rata, serta melakukan analisis data
observasi dan wawancara.
44
Maefa Eka Haryani, 2014
PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pengembangan Kegiatan Pembelajaran
Penyusunan Perangkat Pembelajaran Penyusunan instrumen
Validasi, uji coba, revisi
Penentuan kelas A dan B
revisi Analisis rumusan masalah dan tujuan penelitian : analisis konsep hidrokarbon dan minyak bumi, analisis keterampilan berpikir kritis
Observasi
Analisis dan pembahasan
kesimpulan Pembelajaran model siklus
belajar 7E (Topik 1)
Pembelajaran Konvensional (Topik 1)
Pembelajaran Konvensional (Topik 2)
45
Maefa Eka Haryani, 2014
PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1. Bagan Penelitian
Desain penelitian yang digunakan pada tahap pelaksanaan penelitian
adalah counterbalanced design. Pretes diberikan pada saat sebelum pembelajaran
siklus di kedua kelas, sedangkan postes dilakukan setelah pembelajaran siklus
belajar 7E di kelas A dan pembelajaran konvensional di kelas B, postes kedua
dilakukan setelah pembelajaran konvensional di kelas A dan pembelajaran siklus
belajar 7E di kelas B.
E. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data
Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari :
1. Lembar observasi
Lembar observasi untuk mengetahui kinerja siswa selama proses
pembelajaran. Lembar observasi digunakan untuk memperoleh gambaran
langsung selama implementasi di kelas dan keterlaksanaan pembelajaran atau
kesesuaian pembelajaran dengan RPP. Lembar observasi disusun berdasarkan
skala likert yang dikategorikan dalam skala 1-5. Penilaian sangat baik diberi
skor 5; penilaian baik diberi skor 4; penilaian sedang diberi skor 3; penilaian
buruk diberi skor 2 dan penilaian buruk sekali diberi skor 1. Dalam penelitian
ini, observasi dilakukan oleh tiga orang observer. Lembar observasi dapat
dilihat pada lampiran halaman 256.
2. Tes keterampilan berpikir kritis
Tes keterampilan berpikir kritis digunakan untuk mengukur keterampilan
berpikir kritis siswa terhadap konsep hidrokarbon dan minyak bumi. Item soal
dikembangkan berbentuk esay. Keterampilan berpikir kritis yang ditanyakan
dibatasi pada indikator memfokuskan pertanyaan; bertanya dan menjawab
pertanyaan; mendefinisikan dan menentukan hasil definisi;
46
Maefa Eka Haryani, 2014
PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitian; mengobservasi dan mempertimbangkan laporan observasi;
menentukan tindakan. Alasan pembatasan itu karena karakteristik dari materi
hidrokarbon dan minyak bumi dan serangkaian pembelajaran siklus belajar 7E
yang meliputi beberapa tahapan dan aspek keterampilan berpikir kritis yang
dikembangkan dalam pembelajaran, sehingga aspek yang memungkinkan
untuk dilakukan oleh siswa seperti disebutkan di atas. Tes keterampilan
berpikir kritis dapat dilihat pada lampiran halaman 210.
Tabel 3.2. Tes keterampilan berpikir kritis materi hidrokarbon dan minyak bumi
No
Indikator keterampilan berpikir kritis Jumlah
Soal Nomor Soal
1 Memfokuskan pertanyaan 1 7
2 Bertanya dan menjawab pertanyaan 1 1
3 Mendefinisikan dan menentukan hasil definisi
1 2
4 Mempertimbangkan kesesuaian sumber 1 3 5 Membuat dan menentukan hasil penelitian 1 4 6 Mengobservasi dan mempertimbangkan
laporan observasi
1 5
7 Menentukan tindakan 1 6
3. Tes penguasaan konsep
Tes ini digunakan untuk mengukur penguasaan konsep siswa terhadap konsep
yang diajarkan. Pemberian pretes digunakan untuk melihat kemampuan siswa
sebelum mereka mendapat perlakukan kegiatan pembelajaran bermodel siklus
belajar 7E, sedangkan postes untuk melihat hasil yang dicapai siswa setelah
mendapat perlakuan. Tes penguasaan konsep berbentuk pilihan ganda
sebanyak 21 butir soal dengan lima pilihan (A, B, C, D dan E) dapat
ditunjukan pada tabel 3.2, sedangkan instrument penguasaan konsep pada
lampiran halaman 190.
47
Maefa Eka Haryani, 2014
PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No
Indikator Penguasaan Konsep Jumlah Soal
Nomor Soal 1 Membedakan hidrokarbon berdasarkan
kejenuhan ikatan 2 1, 2
2 Mengelompokan hidrokarbon ke dalam alkana,
alkena dan alkuna 2 4, 5
3 Menggunakan tatanama IUPAC untuk
menentukan nama senyawa hidrokarbon 2 6, 7 4 Menggambarkan isomer posisi pada senyawa
hidrokarbon 1 8
5 Menggambarkan isomer kerangka pada
senyawa hidrokarbon 1 9
6 Menggambarkan isomer geometri pada
senyawa hidrokarbon 1 3
7 Menjelaskan proses pembentukan fraksi-fraksi
minyak bumi 1 10
8 Menyebutkan komponen utama penyusun
miyak bumi 2 11, 12
9 Menafsirkan fraksi-fraksi minyak bumi pada bagan penyulingan bertingkat fraksi minyak
bumi 2 13, 14
10 Menjelaskan dasar dan teknik pemisahan
fraksi-fraksi minyak bumi 2 15, 16
11 Menjelaskan kualitas bensin berdasarkan
bilangan oktan 1 17
Teknik analisis data ini meliputi tiga tahapan, yaitu:
48
Maefa Eka Haryani, 2014
PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Instrumen yang akan digunakan terlebih dahulu dilakukan validasi dan uji
coba. Adapun uji validasi instrumen yang dilakukan adalah:
a) Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran kesahihan suatu instrumen sehingga
mampu mengukur apa yang harus dan akan diukur (Arikunto, 2009). Uji
validitas instrumen yang digunakan adalah uji validitas isi (content validity)
dan uji validitas kriteria (criteria related validity). Uji validitas isi
menggunakan judgement dengan pertimbangan ahli dengan tujuan untuk
melihat kesesuian standar isi yang ada dalam instrumen sedangkan uji
validitas kriteria dihitung dengan menggunakan bantuan program analisis butir
soal ANATES V4.
Menurut Arikunto (2009), untuk menganalisis butir soal digunakan rumus
Product Moment dengan angka kasar sebagai berikut:
Keterangan:
: Koefisien korelasi antara variabel x dan y
x : Skor siswa pada butir item yang diuji validitasnya y : Skor total yang diperoleh siswa
Menurut Arikunto (2009) interpretasi besarnya koefisien korelasi dapat
dilihat pada Tabel 3.4
Tabel 3.4. Kriteria Validitas Butir Soal Koefisien Kriteria 0,80 - 1,00 Sangat tinggi 0,60 - 0,80 Tinggi 0,40 - 0,60 Cukup 0,20 - 0,40 Rendah 0,00 - 0,20 Sangat rendah
49
Maefa Eka Haryani, 2014
PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Reliabilitas merupakan ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam
menilai apa yang dinilainya (Sudjana, 2011). Uji reliabilitas instrumen ini
dihitung dengan menggunakan bantuan program ANATES V4.
Menurut Arikunto (2010), untuk menguji reliabilitas instrumen dapat
menggunakan rumus Kuder Richardson atau K-R 20 sebagai berikut:
rii =
rii : Koefisien reliabilitas tes k : Jumlah soal
St2 : Variasi skor total
pi : Proporsi jawaban benar untuk butir nomor i qi : Proporsi jawaban salah untuk butir nomor i piqi: Varians skor butir
Adapun kriteria reliabilitas suatu tes menurut Arikunto ditunjukan pada
tabel 3.5.
Tabel 3.5. Kriteria Reliabilitas
Nilai Kriteria
Analisis daya pembeda mengkaji butir-butir soal dengan tujuan untuk
mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa yang tergolong
mampu (tinggi prestasinya) dengan siswa yang tergolong kurang mampu
(rendah prestasinya) (Arikunto, 2008). Uji daya pembeda dihitung dengan
menggunakan bantuan program ANATES V4.
50
Maefa Eka Haryani, 2014
PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.6. Kategori Daya Pembeda
Batasan Kategori
0,00<DP≤0,20 Jelek (poor)
0,20<DP≤0,40 Cukup (satisfactory)
0,40<DP≤0,70 Baik (good)
0,70<DP≤1,00 Baik sekali (excellent)
(Arikunto, 2008)
d) Uji Taraf Kesukaran
Tingkat kesukaran dari setiap item soal dihitung dengan
menggunakan rumus berikut (Arikunto, 2008) sebagai berikut:
P =
Js B
Keterangan:
P : Indeks kesukaran
B : Jumlah siswa yang menjawab soal dengan benar Js : Jumlah peserta tes
Untuk tes penguasaan konsep dengan tingkat kesukaran yang
diperoleh berdasarkan perhitungan menggunakan bantuan program
ANATES. Kategori tingkat kesukaran (Arikunto, 2008) dapat dilihat pada
tabel 3.7
Tabel 3.7. Kategori Tingkat Kesukaran
Batasan Kategori
0,00<TK≤0,30 Sukar
0,30<TK≤0,70 Sedang
0,70<TK≤1,00 Mudah
Secara keseluruhan hasil analisis uji coba soal skala terbatas berdasarkan
daya pembeda, tingkat kesukaran, dan validitasnya untuk tes penguasaan konsep
(pilihan ganda) dapat dirangkum dalam tabel 3.8
51
Maefa Eka Haryani, 2014
PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No
Validitas Tindak Lanjut Skor Kesimpulan
Sedangkan untuk soal keterampilan berpikir kritis (tes esai), secara
keseluruhan hasil analisis uji coba soal skala terbatas berdasarkan daya pembeda,
tingkat kesukaran, dan validitasnya dapat dirangkum dalam tabel 3.9.
Tabel 3.9. Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal Keterampilan Berpikir Kritis No
52
Maefa Eka Haryani, 2014
PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Uji (%) (%)
1 50,00 41,67 0,630 Valid Digunakan
2 58,33 37,50 0,729 Valid Digunakan
3 66,67 50,00 0,579 Valid Tidak digunakan
4 50,00 58,33 0,609 Valid Digunakan
5 55,56 44,44 0,719 Valid Digunakan
6 41,67 54,17 0,546 Valid Tidak digunakan
7 8,33 45,83 0,308 Tidak valid Tidak digunakan
8 58,33 45,83 0,599 Valid Digunakan
9 50,00 33,33 0,652 Valid Digunakan
10 58,33 29,17 0,609 Valid Digunakan
11 55,56 38,89 0,594 Valid Tidak digunakan
12 25,00 54,17 0,255 Tidak valid Tidak digunakan 13 25,00 54,17 0,188 Tidak valid Tidak digunakan
2. Teknik Analisis Data
a. Analisis data tes keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep
Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data mentah yang belum
memiliki makna. Berikut adalah langkah-langkah analisis data untuk tes
keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep :
1. Menskor tiap lembar jawaban siswa sesuai dengan kunci jawaban
2. Menghitung skor mentah dari setiap jawaban pretes dan postes soal
untuk keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep
53
Maefa Eka Haryani, 2014
PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Menghitung N-gain (%) antara skor pretes dan postes.
Untuk mengetahui adanya peningkatan kemampuan keterampilan berpikir
kritis siswa dilakukan dengan cara menghitung N-gain. N-gain adalah
selisih antara nilai postes dan pretes. Gain skor ternormalisasi
menunjukkan tingkat efektivitas perlakuan daripada perolehan skor (Hake,
1999). Rumus gain menurut David E. Meltzer adalah:
Terdapat tiga kategorisasi perolehan skor gain ternormalisasi.
Kategori tersebut dapat dilihat pada tabel 3.10.
Tabel 3.10. Kategori Gain Ternormalisasi
Gain ternormalisasi (G) Kriteri Peningkatan
G<0,30 Rendah
0,30≤G≤0,70 Sedang
G>0,70 Tinggi
54
Maefa Eka Haryani, 2014
PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Uji ini digunakan untuk mengetahui normal tidaknya dara yang akan
dianalisis. Uji statistik yang digunakan adalah Kolmogorov-Smirnov.
Pengujian ini menggunakan kecocokan kumulatif sampel X dengan
distribusi probabilitas normal. Distribusi probabilitas pada veriabel
tertentu diakumulasikan dan dibandingkan dengan akumulasi sampel,
sedangkan rumusan hipotesisnya sebagai berikut:
H0 : distribusi probabilitas X adalah distribusi probabilitas normal
H1 : distribusi probabilitas X bukan distribusi normal
Perbandingan kumulasi tampak pada harga mutlak dari a1 atau a2 yang
terbesar dengan tabel Kolmogorov-Smirnov. Harga a1 dan a2 adalah harga
mutlak. Untuk menentukan H0 diterima dan ditolak berdasarkan
perbandingan tabel kritis khusus untuk menguji hipotesis
Kolmogorov-Smirnov (Susetyo, 2010).
6. Uji Homogenitas
Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah kelompok eksperimen dan
kontrol mempunyai tingkat varians yang sama atau tidak, sehingga dapat
digunakan untuk menentukan uji hipotesis yang digunakan.
Dengan kriteria jika harga Fhitung < Ftabel maka kedua kelompok
mempunyai varians yang sama atau tingkat homogenitas sama.
7. Uji Signifikansi
Uji signifikansi yang dilakukan adalah uji anova dua arah apabila data
terdistribusi normal. Apabila data tidak terdistribusi secara normal maka
menggunakan uji Friedman. Uji signifikansi ini berhubungan dengan skor
55
Maefa Eka Haryani, 2014
PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
belajar terhadap keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep siswa.
Hipotesis yang diajukan adalah :
a. Ho, µ1 = µ2 ; tidak ada pengaruh model siklus belajar 7E terhadap
keterampilan berpikir kritis siswa dan penguasaan konsep siswa.
b. H1, µ1 ≠ u2 ; ada pengaruh model siklus belajar 7E terhadap
keterampilan berpikir kritis siswa dan penguasaan konsep siswa.
Uji yang digunakan dalam uji Friedman adalah uji F dengan menggunakan
bantuan program SPSS 17.
Kriteria pengujian hipotesis sebagai berikut:
a. Ho diterima jika Fhitung < Ftabel. Hal ini berarti tidak ada pengaruh
model siklus belajar 7E terhadap keterampilan berpikir kritis siswa dan
penguasaan konsep siswa
b. Ho ditolak jika Fhitung > Ftabel. Hal ini berarti ada pengaruh model siklus
belajar 7E terhadap keterampilan berpikir kritis siswa dan penguasaan
konsep siswa
b. Analisis observasi dan data wawancara
Data observasi siswa dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif.
Lembar observasi siswa diskor kemudian data diubah dalam bentuk
persentase dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Persentase yang diperoleh kemudian ditafsirkan dalam bentuk
kalimat seperti yang terdapat pada tabel 3.5 berikut ini.
Tabel 3.11 Tafsiran Persentase Lembar Observasi Persentase
56
Maefa Eka Haryani, 2014
PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Persentase
Hasil pengolahan lembar observasi siswa kemudian dianalisis.
Lembar observasi siswa ini didapatkan selama proses pembelajaran, data ini
digunakan untuk mengetahui sejauh proses pembelajaran dapat berlangsung.
G. Jadwal Penelitian
Jadwal pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada tabel 3.11.
Tabel 3.11. Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No Tanggal Kegiatan
1 20 Mei 2013 Permohonan izin kepada pihak sekolah
2 27 Mei 2013 Pretes kelas A, pembagian kelompok
3 27 Mei 2013 Pretes kelas B, pembagian kelompok
4 28 Mei 2013 Kelas A, pembelajaran 1 (siklus belajar 7E)
5 28 Mei 2013 Kelas B, pembelajaran 1 (metode konvensional)
6 29 Mei 2013 Kelas A, pembelajaran 2 (siklus belajar 7E)
7 29 Mei 2013 Kelas B, pembelajaran 2 (metode konvensional)
8 29 Mei 2013 Postes 1 kelas A
9 29 Mei 2013 Postes 1 kelas B
10 3 juni 2013 Pretes 2 kelas A
11 3 juni 2013 Pretes 2 kelas B
12 4 juni 2013 Kelas A, pembelajaran 3 (metode konvensional)
13 4 juni 2013 Kelas B, pembelajaran 3 (siklus belajar 7E)
14 5 juni 2013 Kelas A, pembelajaran 4 (metode konvensional)
15 5 juni 2013 Kelas B, pembelajaran 4 (siklus belajar 7E)
16 7 juni 2013 Postes 2 kelas A
17 7 juni 2013 Postes 2 kelas B
Maefa Eka Haryani, 2014
PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada penelitian ini, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Keterlaksanaan pembelajaran siklus belajar 7E pada materi hidrokarbon dan
minyak bumi berjalan sesuai dengan rencana pelaksa naan pembelajaran.
Keterlaksaan pembelajaran pada topik pertama sebesar 74,11 dengan kategori
baik. Sedangkan pada topik kedua keterlaksanaan pembelajaran sebesar 74,89
dengan kategori baik. Tidak semua tahapan dalam siklus belajar 7E dapat
dilaksanakan pada tiap pertemuan. Tahapann yang paling baik
keterlaksanaannya adalah tahap explore. Tahapan evaluate hanya dilaksanakan
pada siklus kedua pada tiap topik.
2. Pembelajaran dengan menggunakan model siklus belajar 7E dapat
meningkatkan keterampilan berpikir kritis. Peningkatan keterampilan berpikir
kritis tertinggi pada kelas A adalah keterampilan mendefinisikan dan
menentukan hasil definisi sebesar 91,89% sedangkan yang terendah adalah
keterampilan menentukan tindakan sebesar 47,30%. Sedangkan pada kelas B
keterampilan berpikir kritis yang tertinggi adalah keterampilan mendefiniskan
dan menentukan hasil definisi sebesar 90,28% sedangkan yang terendah
adalah keterampilan bertanya dan menjawab pertanyaan sebesar 43,06%.
3. Pembelajaran dengan menggunakan model siklus belajar 7E dapat
meningkatkan penguasaan konsep hidrokarbon dan minyak bumi siswa.
Peningkatan penguasaan konsep tertinggi pada kelas A adalah indikator
mengelompokan hidrokarbon ke dalam alkana, alkena dan alkuna sebesar
94,59% sedangkan yang terendah indikator menjelaskan dasar dan teknik
pemisahan fraksi- fraksi minyak bumi sebesar 32,43%. Sedangkan pada kelas
Maefa Eka Haryani, 2014
PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
minyak bumi pada bagan penyulingan bertingkat fraksi minyak bumi sebesar
94,44% sedangkan yang terendah adalah indikator menjelaskan proses
pembentukan fraksi-fraksi minyak bumi sebesar 8,33%.
B. Saran
Saran yang diberikan terkait penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Agar indicator keterampilan berpikir kritis, yaitu bertanya dan menjawab
pertanyaan, menggunakan model pembelajaran yang lebih sesuai. Karena
indicator bertanya dan menjawab pertanyaan kurangg dapat dikembangkan
dengan menggunakan pembelajaran bermodel siklus belajar 7E.
2. Agar indicator penguasaan konsep yang dikembangkan pada tahapan engage,
yaitu teknik pemisahan fraksi- fraksi minyak bumi dan proses pembentukan
minyak bumi, akan lebih baik dikembangkan dalam tahapan explore.
3. Dilakukan penelitian lanjutan yang menggunakan materi kimia yang ekplorasi
92
Maefa Eka Haryani, 2014
PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Abraham, M.R.. Renner J.W. (1986). “The Sequence of Learning Cycle Activity
in High School Chemistry”. Journal of Research in Science Teaching.
Vol 23 (2). 121-143
Adnyana, G.P. (2011). Model siklus Belajar (Learning Cycle).
http://putradnyanagede.blogspot.com/2011/06/. [27 Agustus 2013].
Agustinus, S. (2007). Berpikir Kritis.
http://agustinussetiono.wordpress.com/berpikir-kritis [27 agustus 2013]
Akhyani, A. (2008). Model Pembelajaran Kesetimbangan Kimia Berbasis Inkuiri
Laboratorium untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan
Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA. Tesis PPS UPI: Tidak
Diterbitkan
Ali, M. (2011). Memahami Riset dan Perilaku Sosial. Bandung: CV Pustaka
Cendekia Utama
Anderson, Lorin W dan David R Krathwohl. 2001. A Taxonomy for Learning,
Teaching, and Assesing. New York: Longman.
Arifin, M. (1995). Pengembangan Program Pengajaran Bidang Studi Kimia.
Surabaya: Airlangga University Press.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek . Jakarta:
Rineka Cipta.
___________(2008). Dasar-dasar evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Baharudin. (1982). Peranan Kemampuan Dasar Intelektual Sikap dan
Pemahaman dalam Fisika terhadap Kemampuan Fisika di Sulawesi
Selatan. Disertasi Doktor FPS, IKIP Bandung. Tidak Diterbitkan
93
Maefa Eka Haryani, 2014
PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dahar, R.W. (2011). Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga
Dasna, I.Wayan. (2005). Kajian Implementasi Model Siklus Belajar (Learning
Cycle) dalam Pembelajaran Kimia. Makalah Seminar Nasional MIPA
dan Pembelajarannya. FMIPA UM – Dirjen Dikti Depdiknas. 5
September 2005.
Depdiknas. (2003). Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta:
Direktorat Pendidikan Menengah Umum.
Driver, R. (1988). “Changing Conceptions”. Tijdachrift voor Didactiek der β
-wetenschappen 6 (3). 161-198.
Ennis, R. H. (1985). “Goals for a Critical Thinking Curriculum”. Costa, A. L. (ed). 1988. Developing Minds: A Resource Book For Teaching
Thinking. Virginia: ASCD
Eisenkraft, A. (2003). “Expanding the 5E Models”. The Science Teacher.
Published by the National Science Teachers Association, 1840 Wilson
Blvd., Arlington, VA 22201-3000.
Fikriyati, A. (2012). Pembelajaran Koloid Berbasis Learning Cycle 7E dengan
Metode Praktikum untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains
dan Penguasaan Konsep Siswa SMA. Tesis Jurusan Pendidikan IPA
Konsentrasi Kimia SPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Fisher, A. (2009). Berpikir Kritis sebuah Pengantar. (Penerjemah Benyamin
Hadinata). Jakarta: Erlangga.
Hake, R. (1997). “Interactive-Engagement Versus Traditional Methods: A
six-thousand-Student Survey of Mechanics Test Data for Introductory
Physics Courses”. Journal American Association of Physics Teacher.
66 (1), 64-74.
Hassoubah, Z. I. (2007). Mengasah Pikiran Kreatif dan Kritis: Disertai Ilustrasi
dan Latihan. Terjemahan Bambang Suryadi. Developing Creative &
Critical Thinking Skills: A Handbook for Students. 2002. Bandung:
94
Maefa Eka Haryani, 2014
PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Huang, Kuan-Jhen et al. (2008). “Embedding Mobile technology to outdoor
natural science learning Based on the 7E Learning Cycle. The national
Science council of the republic china, Taiwan, for financially
supporting this research under contract to NSC. 097-2811-S-008-001.
Nur, M., dan Wikandari, P., Retno. 2004. Pengajaran Berpusat kepada Siswa dan
Pendekatan Konstruktivis dalam Pengajaran. UNESA, PSMS.
Liliasari (2001).”Model Pembelajaran IPA untuk Meningkatkan Keterampilan
Tingkat Tinggi Calon Guru sebagai Kecenderungan Baru pada Era
Globalisasi”. Jurnal Pengajaran MIPA 2 (1). Juli 2001.
Lindgren, J. Bleicher, R.E. (2005). “Learning The Learning Cycle : The
Differential Effect on Elementary Pre-service Teachers”. Journal
Science and mathematics. 105, (2), 61-72.
Priyadi.(2005). Berpikir Kritis. Htpp://priyadi.net/archives/berpikir-kritis [27
agustus 2013]
Rahayu, S., Prayitno. 2005. Penggunaan Strategi Pembelajaran Learning
Cycle-Cooperative Learning 5E (LCC-5E). Makalah Seminar Nasional
MIPA dan Pembelajarannya. FMIPA UM – Dirjen Dikti Depdiknas. 5
September 2005.
Renner, J.W., Abraham M.R.,Birnie, H.H. (1988). ”The Necessity of Each Phase
of The Learning Cycle ini Teaching High School Physics”. J. of
Research in Science Teaching. Vol 25 (1), pp 39-58.
Rookhached, C., et al. (2010). “The Comparison of science Education Record in
Life and Environment Subject Using the 7 Steps Learning Cycle
Using Multiple Intelligences and Metacognitive Techniques with a
Teacher Handbook Learning That Affecting to Learning
95
Maefa Eka Haryani, 2014
PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Behavior of Secondary School Students, Year 2 Who Have a Different
Learning Results”. Pakistan Journal of Social Sciences 7 (4): 287-291.
Setyorini, Inma Yunita. 2012. Keefektifan Penerapan Model Learning Cycle 5-E
pada Materi Pokok Hidrokarbon untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Kelas X SMAN 6 Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: FMIPA
Universitas Negeri Malang.
Siregar, E., et al. (2011). Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Soebagio dkk. 2000. Penggunaan Siklus belajar dan Peta Konsep untuk
Peningkatan Kualitas Pembelajaran Konsep Larutan Asam-Basa.
PPGSM.
Sornsakda, S., et al. (2009). “Effects of Learning Environmental Education Using the
7E-Learning Cycle with Metacognitive Techniques and the Teacher's
Handbook Approaches on Learning Achievement, Integrated Science
Process Skills and Critical Thinking of Mathayomsuksa 5 Students with
Different Learning Achievement”. Pakistan Journal Social Science, 6
(5):297-303
Sudjana, N. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Susetyo, B. (2010). Statistik untuk Analisis Data Penelitian. Bandung: PT Refika
Aditama.
Tuna, A., Kacar, A. (2013). “The effect of 5E Learning Cycle Model in Teaching Trigonometry on Students’ Academic Achievement and The Permanence of Their Knowledge”. International Journal on New Trends in Education
and Their Implications. Vol 4. Hal 73-87.
Wibowo, A. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Siklus Belajar (Learning
Cycle) 5E dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata
pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (Penelitian Kuasi
Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMPN 1 Lembang Tahun
96
Maefa Eka Haryani, 2014
PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Yilmaz, G.K., et al. (2011). “The effect of the material based on the 7E model on
the fourth grade students’ comprehension skill about fraction
concepts”. Procedia Social and Behavioral Sciences 2: 1405–1409
Zulfiani. (2003). Model Pembelajaran Teknologi DNA untuk Meningkatkan
Keterampilan Berpikir Kritis Mahasiswa. Tesis PPS UPI Bandung.