• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN BERMODEL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA MATERI HIDROKARBON.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBELAJARAN BERMODEL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA MATERI HIDROKARBON."

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PEMBELAJARAN BERMODEL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA MATERI HIDROKARBON

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan IPA

Konsentrasi Pendidikan Kimia Sekolah Lanjutan

Oleh:

MAEFA EKA HARYANI

NIM 1007089

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

(2)

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014

PEMBELAJARAN BERMODEL SIKLUS BELAJAR 7E

UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR

KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA

MATERI HIDROKARBON

Oleh

Maefa Eka Haryani

S.Pd FKIP Universitas Sriwijaya Indralaya, 2008

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Maefa Eka Haryani 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2004

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

LEMBAR PENGESAHAN

PEMBELAJARAN BERMODEL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA MATERI HIDROKARBON

Disetujui dan disahkan oleh :

Pembimbing I,

Dr. F. M. Titin Supriyanti, M.Si NIP. 195810141986012001

Pembimbing II,

Dr. Ratnaningsih Eko Sardjono, M.Si NIP. 196904191992032002

(4)

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ketua Program Studi Pendidikan IPA Sekolah Pasca Sarjana UPI

(5)

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

D. Tinjauan Materi Hidrokarbon dan Minyak Bumi... 19

E. Pembelajaran Hidrokarbon dan Minyak Bumi Bermodel Siklus Belajar 7E... 29

E. instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data ... 44

F. Teknik Analisis Data ... 46

(6)

ix

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB IV. HASIL PENELITIAN, TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Keterlaksanaan Pembelajaran Bermodel Siklus Belajar 7E pada Materi

Hidrokarbon dan Minyak Bumi... 55

B. Keterampilan Berpikir Kritis Siswa yang Dikembangkan dalam Pembelajaran Hidrokarbon dan Minyak Bumi Bermodel Siklus Belajar 7E ... 66

1. Memfokuskan Pertanyaan ... 75

2. Bertanya dan Menjawab Pertanyaan ... 76

3. Mendefiniskan dan Menentukan Hasil Definisi ... 77

4. Mempertimbangkan Kesesuaian Sumber ... 78

5. Membuat dan Menentukan Hasil Pertimbangan ... 78

6. Mengobservasi dan Mempertimbangkan Laporan Observasi .... 79

7. Menentukan Tindakan ... 80

C. Penguasaan Konsep Siswa Setalah Pembelajaran Hidrokarbon dan Minyak Bumi Bermodel Siklus Belajar 7E ... 81

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 92

B. Saran ... 93

DAFTAR PUSTAKA ... 94

(7)

x

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Struktur Ranah Kognitif ... 18

Tabel 2.2 Senyawa-senyawa Alkana beserta Titik Didih dan Titik Lelehnya... 20

Tabel 2.3. senyawa-senyawa Alkena beserta Titik Didih dan Titik Lelehnya ... 22

Tabel.2.4. Senyawa-senyawa Alkuna beserta Titik Didih dan Titik Lelehnya ... 23

Tabel 2.5 Senyawa organik dengan jumlah atom karbon sama ... 30

Tabel 2.6 Dua campuran hasil pengolahan minyak bumi... 32

Tabel 3.1. Desain Penelitian Konterbalans ... 40

Tabel 3.8. Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal Penguasaan Konsep ... 49

Tabel 3.9. Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal Keterampilan Berpikir Kritis .. 50

Tabel 3.10. Kategori Gain Ternormalisasi... 52

Tabel 3.11. Tafsiran Persentase Lembar Observasi... 54

Tabel 3.12. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 54

Tabel 4.1. Kompetensi Dasar dan Indikator Pembelajaran Konsep Hidrokarbon dan Minyak Bumi... 56

Tabel 4.2. Hasil Lembar Observasi Siswa ... 59

Tabel 4.3. Hasil Tes Keterampilan Berpikir Kritis Siswa pada Topik 1 dan Topik 2 ... 67

Tabel 4.4. Hasil Uji Normalitas Keterampilan Berpikir Kritis ... 69

Tabel 4.5. Hasil Uji Homogenitas Keterampilan Berpikir Kritis antara Kelas A dan Kelas B ... 71

Tabel 4.6. Hasil Uji Signifikansi pada Indikator Keterampilan Berpikir Kritis Kelas A dan Kelas B ... 74

Tabel 4.7. Hasil Tes Penguasaan Konsep Siswa pada Top ik 1 dan Topik 2 ... 82

Tabel 4.8. Hasil Uji Normalitas Penguasaan Konsep ... 84

(8)

xi

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.10. Hasil Uji Signifikansi pada Indikator Penguasaan Konsep Kelas A

dan B ... 88

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Model Siklus Belajar 5E... 10

Gambar 2.2. Perubahan Siklus Belajar dari 5E ke 7E... 11

Gambar 2.3. Langkah- langkah Siklus Belajar 7E ... 12

Gambar 2.4. Menara Destilasi ... 27

Gambar 2.5. Kerangka Berpikir ... 37

Gambar 3.1. Alur Penelitian ... 43

Gambar 4.1. Grafik Perbandingan Skor Pretes, postes dan N-Gain keteranpilan berpikir berpikir Kritis pada siklus 1 dan 2 ... 68

Gambar 4.2. Grafik Peningkatan setiap Indikator Keterampilan Berpikir Kritis pada Kelas A... 71

Gambar 4.3. Grafik Peningkatan setiap Indikator Keterampilan Berpikir Kritis pada Kelas B ... 72

Gambar 4.4. Grafik Perbandingan Skor Pretes, postes dan N-Gain Penguasaan Konsep Siswa pada siklus 1 dan siklus 2 ... 83

Gambar 4.6. Grafik Peningkatan Penguasaan Konsep Hidrokarbon dan Minyak Bumi Siswa untuk Kelas A... 86

(9)

xii

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

1. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) kelas eksperimen. ... 98

2. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) kelas kontrol. ... 134

3. Lembar kegiatan siswa (LKS) kelas eksperimen... 153

4. Kisi-kisi, soal penguasaan konsep ... 191

5. Kisi-kisi soal keterampilan berpikir kritis ... 210

6. Soal pretes1, pretes 2, postes 1, postes 2 ... 239

7. Lembar observasi. ... 256

8. Hasil uji coba tes... 258

9. Data hasil Pretes, postes dan N-Gain penguasaaan konsep siswa pada kelas control ... 268

10. Data N-Gain tiap indicator penguasaan konsep siswa kelas control dan eksperimen ... 308

11. Data hasil pretes, postes dan N-Gain keterampilan berpikir kritis pada kelas control dan eksperimen ... 311

12. Data N-Gain tiap indicator keterampilan berpikir kritis kelas control dan kelas eksperimen... 334

13. Hasil uji normalisasi dan homogenitas keterampilan berpikir kritis ... 340

14. Hasil uji normalisasi dan homogenitas penguasaan konsep siswa... 342

15. Hasil uji signifikansi keterampilan berpikir kritis ... 344

16. Hasil uji signifikansi penguasaan konsep siswa... 345

17. Hasil penilaian observasi kegiatan siswa perkelompok tiap pertemuan... 346

(10)

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan dunia pendidikan dewasa ini semakin pesat. Pemerintah

berusaha untuk mengembangkan dunia pendidikan dengan berbagai usaha.

Usaha-usaha yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan

memperbaiki kualitas pembelajaran. Proses pembelajaran diharapkan dapat

meningkatkan tiga ranah dalam pembelajaran yaitu ranah kognitif, afektif dan

psikomotorik.

Berkaitan dengan tiga ranah tersebut, dalam kegiatan pembelajaran di

kelas hendaknya guru berperan sebagai fasilitator dan motivator melalui

mengoptimalkan belajar siswa, agar siswa termotivasi dalam minatnya, dan

meningkatkan keterampilan siswa. Hal tersebut dapat dicapai melalui

pembelajaran yang dapat memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar

seluas-luasnya. Namun pada kenyataannya pembelajaran di SMA siswa masih kurang

terlibat aktif dalam proses belajar mengajar.

Kimia perlu diajarkan dengan tujuan membekali peserta didik

pengetahuan, pemahaman dan sejumlah kemampuan yang dipersyaratkan untuk

memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi, serta mengembangkan ilmu dan

teknologi. Tujuan mata pelajaran kimia dicapai oleh peserta didik melalui

berbagai pendekatan, antara lain pendekatan induktif dalam bentuk proses inkuiri

ilmiah pada tataran inkuiri terbuka. Proses inkuiri ilmiah bertujuan menumbuhkan

kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta berkomunikasi sebagai

salah satu aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran kimia

menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui

(11)

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada masa sekarang ini, proses pembelajaran yang diharapkan dapat

menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered), relevan

dengan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat meningkatkan peran

aktif siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Selain itu, dalam proses

pembelajaran lebih menekankan agar siswa sendiri yang membangun

pengetahuannya, sedangkan guru harus merancang kegiatan pembelajaran bagi

siswa untuk meningkatkan pengetahuan siswa. Salah satu upaya yang dapat

dilakukan untuk memaksimalkan peran aktif siswa adalah dengan menerapkan

model pembelajaran yang mengajak siswa berperan secara langsung dalam

pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model

siklus belajar 7E.

Siklus belajar (learning cycle) merupakan model pembelajaran sains yang

berbasis inkuiri dan berpusat pada siswa (student centered). Siklus belajar

merupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan (fase) yang diorganisasi sedemikian

rupa sehingga siswa dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang harus dicapai

dalam pembelajaran dengan jalan berperanan aktif. Siklus pada mulanya terdiri

dari fase-fase eksplorasi (exploration), pengenalan konsep (concept introduction),

dan aplikasi konsep (concept application) (Karplus dan Their dalam Yilmaz et al,

2011).

Model siklus belajar terdiri dari beberapa tahapan dalam proses

pembelajaran. Tahap-tahap dalam model siklus belajar ini terus berkembang

dimulai dari siklus 3E, 4E, 5E sampai 7E. Hal ini disebabkan oleh perkembangan

penelitian untuk menyempurnakan proses pembelajaran yang harus dilakukan

oleh guru dan siswa dalam menciptakan pembelajaran yang efektif (Eisenkraft

dalam Huang et al, 2008). Model siklus belajar 7E dikembangkan dari 5 tahapan

menjadi 7 tahapan. Tahapan-tahapan tersebut adalah Elicit (mendatangkan

(12)

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(menjelaskan), Elaborate (mengelaborasi), Evaluate (menilai), dan Extend

(memperluas).

Penelitian Lindgren & Bleicer (2005) menyatakan bahwa penerapan model

siklus belajar lebih berhasil dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa, siswa

memiliki kinerja yang tinggi dan siswa lebih tertarik dengan sains. Selain itu sikap

siswa terhadap sains lebih positif dibandingkan dengan pengajaran tradisional.

Menurut Sornsakda (2009), model siklus belajar 7E dapat meningkatkan

keterampilan berpikir kritis siswa dan keterampilan sains. Siswa dapat

menggunakan keterampilan berpikir pada tiap tahapan siklus secara terus menerus

selama siklus terjadi.

Salah satu materi kimia dalam KTSP pada kelas X semester genap adalah

hidrokarbon dan minyak bumi. Pada pokok bahasan hidrokarbon, siswa dituntut

untuk dapat menggolongkan hidrokarbon berdasarkan kejenuhannya, menguasai

dan memahami struktur senyawa hidrokarbon agar dapat menentukan tata nama

senyawa alkana, alkena, alkuna serta dapat menjelaskan hubungannya dengan

sifat senyawa hidrokarbon. Selain itu, siswa juga dituntut untuk dapat

menjelaskan tentang keisomeran pada hidrokarbon. Jika siswa tidak menguasai

hal tersebut maka akan mengalami kesulitan dalam memahami materi

hidrokarbon. Pada pokok bahasan minyak bumi, siswa diharapkan dapat

menguasai dan memahami proses terbentuknya minyak bumi, penyulingan

minyak bumi, fraksi-fraksi minyak bumi, dan dampak pembakaran minyak bumi.

Hidrokarbon dan minyak bumi merupakan materi yang memerlukan kecakapan,

keterampilan, pengetahuan konsep yang tinggi serta kemampuan berpikir yang

kritis dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan

materi tersebut, sehingga guru dituntut untuk meningkatkan kualitas

pembelajarannya.

Berdasarkan hasil survei di salah-satu SMA Negeri di Subang, diketahui

(13)

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

faktor yang menyebabkannya adalah penggunaan model pembelajaran yang

kurang menarik. Pada materi hapalan guru cenderung menggunakan metode

ceramah yang membuat siswa merasa bosan untuk mengikuti pelajaran tersebut.

Dalam pembelajaran konvensional guru cenderung lebih aktif sebagai sumber

informasi dan siswa cenderung pasif menerima pelajaran. Selain faktor

penggunaan model pembelajaran yang kurang menarik, sarana dan prasarana di

sekolah tersebut juga masih kurang dimanfaatkan secara baik. Kurangnya

pemanfaatan laboratorium dan alat-alat peraga yang dapat menunjang

pembelajaran membuat siswa kurang memahami konsep yang ingin disampaikan

pada proses pembelajaran.

Berdasarkan wawancara dengan guru-guru kimia, materi hidrokarbon

dianggap kurang menarik. Materi hidrokarbon seringkali dianggap materi yang

bersifat hapalan. Oleh karena itu siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran.

Siswa hanya menerima pembelajaran yang diberikan oleh guru tanpa memberikan

respon yang baik terhadap materi. Ketika memasuki konsep senyawa karbon

lainnya siswa akan kembali mengalami kesulitan dalam mempelajarinya.

Sebagian besar siswa tidak mampu menghubungkan apa yang mereka pelajari

dengan bagaimana pengetahuan itu diterapkan untuk menyelesaikan masalah

dalam situasi yang berbeda, baik untuk mengerjakan soal-soal maupun

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut diungkapkan oleh

guru-guru kimia yang merasa kurang dapat maksimal dalam menyampaikan materi

yang abstrak. Pada materi hidrokarbon ini kelas masih terasa pasif. Pembelajaran

masih satu arah, guru sebagai pusat pembelajaran. Selama ini model pembelajaran

yang digunakan oleh guru dirasa kurang tepat untuk mengajarkan materi

hidrokarbon. Hal ini dapat dilihat dari nilai ulangan harian siswa yang masih

rendah. Oleh karena itu, guru harus mencari model yang dianggap cocok untuk

membuat siswa lebih mudah memahami materi hidrokarbon. Model siklus belajar

(14)

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

permasalahan ini, karena tahapan-tahapan pembelajarannya selain dapat

meningkatkan penguasaan konsep dan melatih keterampilan berpikir kritis juga

dapat melatih siswa untuk lebih aktif mengikuti pembelajaran. Pembelajaran tidak

lagi berpusat pada guru (teacher centered), tetapi dapat berpusat pada siswa

(student centered).

Beberapa penelitian model siklus belajar 7E yang telah dilakukan,

diantaranya oleh Rookhaced et al (2010) yang melaporkan bahwa penerapan

model siklus belajar dengan menggunakan 7 tahapan berpengaruh terhadap

keterampilan berpikir kritis dan prestasi belajar, tetapi tidak berpengaruh terhadap

sikap pada lingkungan. Selain itu Sornsakda, et al (2009) melaporkan bahwa

model siklus belajar 7E berbasis metakognisi dapat meningkatkan keterampilan

berpikir kritis dan keterampilan proses sains. Selanjutnya Setyorini (2012)

melaporkan bahwa dengan menggunakan model siklus belajar 5E dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada materi hidrokarbon.

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul ”Pembelajaran Bermodel Siklus Belajar 7E untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Penguasaan Konsep Siswa pada Materi

Hidrokarbon”

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan sebelumnya,

maka beberapa masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Pembelajaran yang diharapkan terjadi adalah pembelajaran yang berpusat

pada siswa, relevan dengan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari, dan

dapat meningkatkan peran aktif siswa selama proses pembelajaran

(15)

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep sangat penting

dikembangkan dengan pembelajaran bermodel siklus belajar 7E, serta

dievaluasi keberhasilannya.

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: “bagaimana pembelajaran bermodel siklus belajar 7E pada materi hidrokarbon dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan

penguasaan konsep siswa?”

Rumusan masalah tersebut dapat dijabarkan menjadi beberapa pertanyaan

penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimanakah keterlaksanaan pembelajaran bermodel siklus belajar 7E untuk

meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep siswa pada

materi hidrokarbon?

2. Bagaimanakah pengaruh pembelajaran bermodel siklus belajar 7E terhadap

peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa pada materi hidrokarbon?

3. Bagaimanakah pengaruh pembelajaran bermodel siklus belajar 7E terhadap

peningkatan penguasaan konsep siswa pada materi hidrokarbon

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis dan penguasaan konsep

siswa dengan menerapkan pembelajaran bermodel siklus belajar 7E pada

materi hidrokarbon dan minyak bumi.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang dilakukan diharapkan mempunyai nilai guna sebagai

berikut :

1. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan wawasan

(16)

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebagai pembelajaran alternatif untuk mengajar di kelas, terutamauntuk

meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan penguasaaan konsep.

2. Bagi sekolah, sebagai masukan dalammeningkatkan kualitas pembelajaran di

sekolah yang lebih mengarah pada kemampuan berpikir kritis dan penguasaan

konsep siswa.

3. Bagi pihak lain yang penelitiannya beririsan, hasil-hasil penelitian ini dapat

dijadikan rujukan atau pembanding.

E. Struktur Organisasi Tesis

Secara garis besar, tesis ini terdiri dari 5 (lima) bab dengan beberapa sub

bab. Bab I berisi uraian tentang latar belakang masalah yang mendasari

pentingnya diadakan penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian yang diharapkan, dan struktur organisasi tesis.

Bab berisi kajian pustaka yang mendeskripsikan pengertian, jenis-jenis

dan prinsip dasar, model pembelajaran siklus belajar, kemampuan berpikir kritis,

dan penguasaan konsep, materi hidrokarbon dan minyak bumi, penelitian yang

relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian. Pada bab III berisi uraian

tentang definisi operasional, metode dan desain penelitian, subyek penelitian,

lokasi penelitian, prosedur penelitian, instrumen penelitian, teknik analisis data,

dan jadwal penelitian.

Bab IV berisi uraian tentang hasil penelitian yang meliputi keterlaksanaan

pembelajaran bermodel siklus belajar 7E, kemampuan berpikir kritis dan

penguasaan konsep siswa pada materi hidrokarbon dan minyak bumi. Sedangkan

bab V berisi uraian tentang pokok-pokok kesimpulan dan saran-saran terkait

dengan penelitian yang dilakukan yang perlu disampaikan kepada pihak-pihak

(17)

39

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Definisi Operasional

Penelitian ini memiliki 3 variabel, yaitu pembelajaran bermodel siklus

belajar, keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep. Dari ketiga variable

tersebutyang menjadi variable bebas adalah pembelajaran bermodel siklus belajar

7E, sedangkan yang menjadi variable terikatnya adalah keterampilan berpikir

kritis dan penguasaan konsep siswa.

Agar tidak terjadi kekeliruan dan kesalahan dalam penafsiran maka perlu

dijelaskan mengenai definisi dan variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian

ini. Definisi operasioanal variabel yang dimaksud adalaha:

1. Pembelajaran bermodel Siklus belajar 7E

Pembelajaran bermodel Siklus belajar 7E merupakan rangkaian tahap-tahap

kegiatan (fase) yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga pebelajar dapat

menguasai kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran

dengan jalan berperanan aktif. Siklus belajar terdiri dari fase-fase eksplorasi

(exploration), pengenalan konsep (concept introduction), dan aplikasi konsep

(concept application) (Karplus dan Their dalam Renner et al, 1988). Tahapan

- tahapan dalam siklus belajar 7E adalah Elicit (mendatangkan pengetahuan

awal siswa), Engage (memberi ide), Explore (menyelidiki), Explain

(menjelaskan), Elaborate (mengelaborasi), Evaluate (menilai), dan Extend

(memperluas) (Einskraft; 2003). Semua tahapan dalam siklus belajar 7E

dilaksanakan pada siklus pertama. Kekurangan pada siklus pertama diperbaiki

pada siklus selanjutnya dengan tahapan yang sama.

2. Keterampilan berpikir kritis

Keterampilan berpikir kritis adalah proses intelektual yang dengan aktif dan

(18)

40

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengevaluasi informasi yang dikumpulkan atau dihasilkan dari pengamatan,

pengalaman, refleksi, penalaran, atau komunikasi, untuk memandu keyakinan

dan tindakan (Scriven dan Paul, 1992)

3. Penguasaan konsep

Penguasaan konsep merupakan kemampuan siswa memahami suatu

permasalahan baik konsep sacara teori maupun penerapannya dalam

kehidapan sehari-hari (Dahar, 2010). Indikator penguasaan konsep pada

penelitian ini diukur pada domain pengetahuan (C1), pemahaman (C2),

aplikasi (C3), dan analisis (C4).

B. Metode Penelitian dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi

eksperimen. Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan

pembelajaran siklus belajar 7E terhadap peningkatan keterampilan berpikir kritis

dan penguasaan konsep.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain

konterbalans (counterbalanced design). Desain ini dapat juga disebut desain

rotasi, crossover, atau switchover. Desain ini digunakan untuk bisa membuktikan

bahwa pengaruh peningkatan keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep

siswa berasal dari model siklus belajar 7E, karena dalam penelitian sosial terdapat

banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar, apakah peningkatan

keterampilan berpikir kritis yang terjadi diakibatkan karena proses pembelajaran

atau karena faktor lain, seperti subjek penelitian atau kualitas pengelolaan kelas.

Desain konterbalans ini mengacu pada pendapat Ali (2011) dengan tambahan

pretes sehingga desain penelitian ini dapat digambarkan seperti pada Tabel 3.1.

(19)

41

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kelompok Pretes Topik

1

XE = Pembelajaran eksperimen berupa model siklus belajar untuk meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa

XC = Pembelajaran kontrol berupa pembelajaran konvensional

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X pada salah satu SMA Negeri di

Subang sebanyak dua kelas yang memiliki kemampuan yang setara dengan

menggunakan teknik purposive sampling. Alasan pemilihan subjek karena belum

pernah melakukan pembelajaran pada submateri pokok yang diteliti, yaitu

hidrokarbon dan minyak bumi.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

1. Tahap Persiapan

a. Pendahuluan

1) Melakukan studi lapangan dan menggunakan berbagai sumber di

lapangan untuk mengidentifikasi masalah

2) Menentukan masalah dan tujuan penelitian

3) Menganalisis konsep hidrokarbon dan minyak bumi berdasarkan

standar isi KTSP SMA

4) Menganalisis indikator kemampuan berpikir kritis dan penguasaan

konsep yang dapat dikembangkan melalui pembelajaran bermodel

(20)

42

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Pengembangan Perangkat Pembelajaran

1) Penyusunan perangkat pembelajaran yaitu RPP dan LKS. LKS dan

RPP dapat dilihat pada lampiran halaman 97.

2) Penyusunan instrumen lembar observasi siswa, pedoman wawancara,

tes kemampuan berpikir kritis dan tes penguasaan konsep.

3) Melakukan validasi instrumen

4) Revisi instrumen penelitian

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap ini merupakan tahap pengumpulan data dan penerapan siklus belajar 7E

dalam pembelajaran materi hidrokarbon. Kegiatan yang dilakukan pada tahap

ini antara lain :

a. Pemberian pretes untuk mengetahui penguasaan konsep dan kemampuan

berpikir kritis siswa sebelum pembelajaran berlangsung.

b. Penerapan siklus belajar 7E di kelas A dan pembelajaran konvensional di

kelas B.

c. melakukan observasi pada kelas A dan kelas B selama proses belajar

berlangsung.

d. Pemberian postes 1 di kelas A dan B untuk mengetahui peningkatan

penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa

e. Pemberian pretes kedua untuk mengetahui penguasaan konsep dan

kemampuan berpikir kritis awal siswa.

f. Penerapan pembelajaran konvensional di kelas A dan siklus belajar 7E

dikelas B.

g. Melakukan observasi pada kelas A dan kelas B selama proses belajar

berlangsung.

h. Pemberian postes 2 di kelas A dan B untuk mengetahui peningkatan

(21)

43

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

i. Melakukan wawancara untuk mengetahui tanggapan dari guru dan siswa

tentang model siklus belajar 7E.

3. Tahap Analisis

Menghitung rata-rata gain yang dinormalisasi penguasaan konsep dan

keterampilan berpikir kritis untuk masing-masing kelas, melakukan uji

normalisasi rata-rata gain yang dinormalisasi, melakukan uji homogenitas

varians, melakukan uji kesamaan dua rata-rata, serta melakukan analisis data

observasi dan wawancara.

(22)

44

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pengembangan Kegiatan Pembelajaran

Penyusunan Perangkat Pembelajaran Penyusunan instrumen

Validasi, uji coba, revisi

Penentuan kelas A dan B

revisi Analisis rumusan masalah dan tujuan penelitian : analisis konsep hidrokarbon dan minyak bumi, analisis keterampilan berpikir kritis

Observasi

Analisis dan pembahasan

kesimpulan Pembelajaran model siklus

belajar 7E (Topik 1)

Pembelajaran Konvensional (Topik 1)

Pembelajaran Konvensional (Topik 2)

(23)

45

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1. Bagan Penelitian

Desain penelitian yang digunakan pada tahap pelaksanaan penelitian

adalah counterbalanced design. Pretes diberikan pada saat sebelum pembelajaran

siklus di kedua kelas, sedangkan postes dilakukan setelah pembelajaran siklus

belajar 7E di kelas A dan pembelajaran konvensional di kelas B, postes kedua

dilakukan setelah pembelajaran konvensional di kelas A dan pembelajaran siklus

belajar 7E di kelas B.

E. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari :

1. Lembar observasi

Lembar observasi untuk mengetahui kinerja siswa selama proses

pembelajaran. Lembar observasi digunakan untuk memperoleh gambaran

langsung selama implementasi di kelas dan keterlaksanaan pembelajaran atau

kesesuaian pembelajaran dengan RPP. Lembar observasi disusun berdasarkan

skala likert yang dikategorikan dalam skala 1-5. Penilaian sangat baik diberi

skor 5; penilaian baik diberi skor 4; penilaian sedang diberi skor 3; penilaian

buruk diberi skor 2 dan penilaian buruk sekali diberi skor 1. Dalam penelitian

ini, observasi dilakukan oleh tiga orang observer. Lembar observasi dapat

dilihat pada lampiran halaman 256.

2. Tes keterampilan berpikir kritis

Tes keterampilan berpikir kritis digunakan untuk mengukur keterampilan

berpikir kritis siswa terhadap konsep hidrokarbon dan minyak bumi. Item soal

dikembangkan berbentuk esay. Keterampilan berpikir kritis yang ditanyakan

dibatasi pada indikator memfokuskan pertanyaan; bertanya dan menjawab

pertanyaan; mendefinisikan dan menentukan hasil definisi;

(24)

46

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian; mengobservasi dan mempertimbangkan laporan observasi;

menentukan tindakan. Alasan pembatasan itu karena karakteristik dari materi

hidrokarbon dan minyak bumi dan serangkaian pembelajaran siklus belajar 7E

yang meliputi beberapa tahapan dan aspek keterampilan berpikir kritis yang

dikembangkan dalam pembelajaran, sehingga aspek yang memungkinkan

untuk dilakukan oleh siswa seperti disebutkan di atas. Tes keterampilan

berpikir kritis dapat dilihat pada lampiran halaman 210.

Tabel 3.2. Tes keterampilan berpikir kritis materi hidrokarbon dan minyak bumi

No

Indikator keterampilan berpikir kritis Jumlah

Soal Nomor Soal

1 Memfokuskan pertanyaan 1 7

2 Bertanya dan menjawab pertanyaan 1 1

3 Mendefinisikan dan menentukan hasil definisi

1 2

4 Mempertimbangkan kesesuaian sumber 1 3 5 Membuat dan menentukan hasil penelitian 1 4 6 Mengobservasi dan mempertimbangkan

laporan observasi

1 5

7 Menentukan tindakan 1 6

3. Tes penguasaan konsep

Tes ini digunakan untuk mengukur penguasaan konsep siswa terhadap konsep

yang diajarkan. Pemberian pretes digunakan untuk melihat kemampuan siswa

sebelum mereka mendapat perlakukan kegiatan pembelajaran bermodel siklus

belajar 7E, sedangkan postes untuk melihat hasil yang dicapai siswa setelah

mendapat perlakuan. Tes penguasaan konsep berbentuk pilihan ganda

sebanyak 21 butir soal dengan lima pilihan (A, B, C, D dan E) dapat

ditunjukan pada tabel 3.2, sedangkan instrument penguasaan konsep pada

lampiran halaman 190.

(25)

47

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No

Indikator Penguasaan Konsep Jumlah Soal

Nomor Soal 1 Membedakan hidrokarbon berdasarkan

kejenuhan ikatan 2 1, 2

2 Mengelompokan hidrokarbon ke dalam alkana,

alkena dan alkuna 2 4, 5

3 Menggunakan tatanama IUPAC untuk

menentukan nama senyawa hidrokarbon 2 6, 7 4 Menggambarkan isomer posisi pada senyawa

hidrokarbon 1 8

5 Menggambarkan isomer kerangka pada

senyawa hidrokarbon 1 9

6 Menggambarkan isomer geometri pada

senyawa hidrokarbon 1 3

7 Menjelaskan proses pembentukan fraksi-fraksi

minyak bumi 1 10

8 Menyebutkan komponen utama penyusun

miyak bumi 2 11, 12

9 Menafsirkan fraksi-fraksi minyak bumi pada bagan penyulingan bertingkat fraksi minyak

bumi 2 13, 14

10 Menjelaskan dasar dan teknik pemisahan

fraksi-fraksi minyak bumi 2 15, 16

11 Menjelaskan kualitas bensin berdasarkan

bilangan oktan 1 17

Teknik analisis data ini meliputi tiga tahapan, yaitu:

(26)

48

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Instrumen yang akan digunakan terlebih dahulu dilakukan validasi dan uji

coba. Adapun uji validasi instrumen yang dilakukan adalah:

a) Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran kesahihan suatu instrumen sehingga

mampu mengukur apa yang harus dan akan diukur (Arikunto, 2009). Uji

validitas instrumen yang digunakan adalah uji validitas isi (content validity)

dan uji validitas kriteria (criteria related validity). Uji validitas isi

menggunakan judgement dengan pertimbangan ahli dengan tujuan untuk

melihat kesesuian standar isi yang ada dalam instrumen sedangkan uji

validitas kriteria dihitung dengan menggunakan bantuan program analisis butir

soal ANATES V4.

Menurut Arikunto (2009), untuk menganalisis butir soal digunakan rumus

Product Moment dengan angka kasar sebagai berikut:

Keterangan:

: Koefisien korelasi antara variabel x dan y

x : Skor siswa pada butir item yang diuji validitasnya y : Skor total yang diperoleh siswa

Menurut Arikunto (2009) interpretasi besarnya koefisien korelasi dapat

dilihat pada Tabel 3.4

Tabel 3.4. Kriteria Validitas Butir Soal Koefisien Kriteria 0,80 - 1,00 Sangat tinggi 0,60 - 0,80 Tinggi 0,40 - 0,60 Cukup 0,20 - 0,40 Rendah 0,00 - 0,20 Sangat rendah

(27)

49

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Reliabilitas merupakan ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam

menilai apa yang dinilainya (Sudjana, 2011). Uji reliabilitas instrumen ini

dihitung dengan menggunakan bantuan program ANATES V4.

Menurut Arikunto (2010), untuk menguji reliabilitas instrumen dapat

menggunakan rumus Kuder Richardson atau K-R 20 sebagai berikut:

rii = 

rii : Koefisien reliabilitas tes k : Jumlah soal

St2 : Variasi skor total

pi : Proporsi jawaban benar untuk butir nomor i qi : Proporsi jawaban salah untuk butir nomor i piqi: Varians skor butir

Adapun kriteria reliabilitas suatu tes menurut Arikunto ditunjukan pada

tabel 3.5.

Tabel 3.5. Kriteria Reliabilitas

Nilai Kriteria

Analisis daya pembeda mengkaji butir-butir soal dengan tujuan untuk

mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa yang tergolong

mampu (tinggi prestasinya) dengan siswa yang tergolong kurang mampu

(rendah prestasinya) (Arikunto, 2008). Uji daya pembeda dihitung dengan

menggunakan bantuan program ANATES V4.

(28)

50

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.6. Kategori Daya Pembeda

Batasan Kategori

0,00<DP≤0,20 Jelek (poor)

0,20<DP≤0,40 Cukup (satisfactory)

0,40<DP≤0,70 Baik (good)

0,70<DP≤1,00 Baik sekali (excellent)

(Arikunto, 2008)

d) Uji Taraf Kesukaran

Tingkat kesukaran dari setiap item soal dihitung dengan

menggunakan rumus berikut (Arikunto, 2008) sebagai berikut:

P =

Js B

Keterangan:

P : Indeks kesukaran

B : Jumlah siswa yang menjawab soal dengan benar Js : Jumlah peserta tes

Untuk tes penguasaan konsep dengan tingkat kesukaran yang

diperoleh berdasarkan perhitungan menggunakan bantuan program

ANATES. Kategori tingkat kesukaran (Arikunto, 2008) dapat dilihat pada

tabel 3.7

Tabel 3.7. Kategori Tingkat Kesukaran

Batasan Kategori

0,00<TK≤0,30 Sukar

0,30<TK≤0,70 Sedang

0,70<TK≤1,00 Mudah

Secara keseluruhan hasil analisis uji coba soal skala terbatas berdasarkan

daya pembeda, tingkat kesukaran, dan validitasnya untuk tes penguasaan konsep

(pilihan ganda) dapat dirangkum dalam tabel 3.8

(29)

51

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No

Validitas Tindak Lanjut Skor Kesimpulan

Sedangkan untuk soal keterampilan berpikir kritis (tes esai), secara

keseluruhan hasil analisis uji coba soal skala terbatas berdasarkan daya pembeda,

tingkat kesukaran, dan validitasnya dapat dirangkum dalam tabel 3.9.

Tabel 3.9. Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal Keterampilan Berpikir Kritis No

(30)

52

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uji (%) (%)

1 50,00 41,67 0,630 Valid Digunakan

2 58,33 37,50 0,729 Valid Digunakan

3 66,67 50,00 0,579 Valid Tidak digunakan

4 50,00 58,33 0,609 Valid Digunakan

5 55,56 44,44 0,719 Valid Digunakan

6 41,67 54,17 0,546 Valid Tidak digunakan

7 8,33 45,83 0,308 Tidak valid Tidak digunakan

8 58,33 45,83 0,599 Valid Digunakan

9 50,00 33,33 0,652 Valid Digunakan

10 58,33 29,17 0,609 Valid Digunakan

11 55,56 38,89 0,594 Valid Tidak digunakan

12 25,00 54,17 0,255 Tidak valid Tidak digunakan 13 25,00 54,17 0,188 Tidak valid Tidak digunakan

2. Teknik Analisis Data

a. Analisis data tes keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep

Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data mentah yang belum

memiliki makna. Berikut adalah langkah-langkah analisis data untuk tes

keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep :

1. Menskor tiap lembar jawaban siswa sesuai dengan kunci jawaban

2. Menghitung skor mentah dari setiap jawaban pretes dan postes soal

untuk keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep

(31)

53

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Menghitung N-gain (%) antara skor pretes dan postes.

Untuk mengetahui adanya peningkatan kemampuan keterampilan berpikir

kritis siswa dilakukan dengan cara menghitung N-gain. N-gain adalah

selisih antara nilai postes dan pretes. Gain skor ternormalisasi

menunjukkan tingkat efektivitas perlakuan daripada perolehan skor (Hake,

1999). Rumus gain menurut David E. Meltzer adalah:

Terdapat tiga kategorisasi perolehan skor gain ternormalisasi.

Kategori tersebut dapat dilihat pada tabel 3.10.

Tabel 3.10. Kategori Gain Ternormalisasi

Gain ternormalisasi (G) Kriteri Peningkatan

G<0,30 Rendah

0,30≤G≤0,70 Sedang

G>0,70 Tinggi

(32)

54

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uji ini digunakan untuk mengetahui normal tidaknya dara yang akan

dianalisis. Uji statistik yang digunakan adalah Kolmogorov-Smirnov.

Pengujian ini menggunakan kecocokan kumulatif sampel X dengan

distribusi probabilitas normal. Distribusi probabilitas pada veriabel

tertentu diakumulasikan dan dibandingkan dengan akumulasi sampel,

sedangkan rumusan hipotesisnya sebagai berikut:

H0 : distribusi probabilitas X adalah distribusi probabilitas normal

H1 : distribusi probabilitas X bukan distribusi normal

Perbandingan kumulasi tampak pada harga mutlak dari a1 atau a2 yang

terbesar dengan tabel Kolmogorov-Smirnov. Harga a1 dan a2 adalah harga

mutlak. Untuk menentukan H0 diterima dan ditolak berdasarkan

perbandingan tabel kritis khusus untuk menguji hipotesis

Kolmogorov-Smirnov (Susetyo, 2010).

6. Uji Homogenitas

Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah kelompok eksperimen dan

kontrol mempunyai tingkat varians yang sama atau tidak, sehingga dapat

digunakan untuk menentukan uji hipotesis yang digunakan.

Dengan kriteria jika harga Fhitung < Ftabel maka kedua kelompok

mempunyai varians yang sama atau tingkat homogenitas sama.

7. Uji Signifikansi

Uji signifikansi yang dilakukan adalah uji anova dua arah apabila data

terdistribusi normal. Apabila data tidak terdistribusi secara normal maka

menggunakan uji Friedman. Uji signifikansi ini berhubungan dengan skor

(33)

55

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

belajar terhadap keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep siswa.

Hipotesis yang diajukan adalah :

a. Ho, µ1 = µ2 ; tidak ada pengaruh model siklus belajar 7E terhadap

keterampilan berpikir kritis siswa dan penguasaan konsep siswa.

b. H1, µ1 ≠ u2 ; ada pengaruh model siklus belajar 7E terhadap

keterampilan berpikir kritis siswa dan penguasaan konsep siswa.

Uji yang digunakan dalam uji Friedman adalah uji F dengan menggunakan

bantuan program SPSS 17.

Kriteria pengujian hipotesis sebagai berikut:

a. Ho diterima jika Fhitung < Ftabel. Hal ini berarti tidak ada pengaruh

model siklus belajar 7E terhadap keterampilan berpikir kritis siswa dan

penguasaan konsep siswa

b. Ho ditolak jika Fhitung > Ftabel. Hal ini berarti ada pengaruh model siklus

belajar 7E terhadap keterampilan berpikir kritis siswa dan penguasaan

konsep siswa

b. Analisis observasi dan data wawancara

Data observasi siswa dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif.

Lembar observasi siswa diskor kemudian data diubah dalam bentuk

persentase dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Persentase yang diperoleh kemudian ditafsirkan dalam bentuk

kalimat seperti yang terdapat pada tabel 3.5 berikut ini.

Tabel 3.11 Tafsiran Persentase Lembar Observasi Persentase

(34)

56

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Persentase

Hasil pengolahan lembar observasi siswa kemudian dianalisis.

Lembar observasi siswa ini didapatkan selama proses pembelajaran, data ini

digunakan untuk mengetahui sejauh proses pembelajaran dapat berlangsung.

G. Jadwal Penelitian

Jadwal pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada tabel 3.11.

Tabel 3.11. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No Tanggal Kegiatan

1 20 Mei 2013 Permohonan izin kepada pihak sekolah

2 27 Mei 2013 Pretes kelas A, pembagian kelompok

3 27 Mei 2013 Pretes kelas B, pembagian kelompok

4 28 Mei 2013 Kelas A, pembelajaran 1 (siklus belajar 7E)

5 28 Mei 2013 Kelas B, pembelajaran 1 (metode konvensional)

6 29 Mei 2013 Kelas A, pembelajaran 2 (siklus belajar 7E)

7 29 Mei 2013 Kelas B, pembelajaran 2 (metode konvensional)

8 29 Mei 2013 Postes 1 kelas A

9 29 Mei 2013 Postes 1 kelas B

10 3 juni 2013 Pretes 2 kelas A

11 3 juni 2013 Pretes 2 kelas B

12 4 juni 2013 Kelas A, pembelajaran 3 (metode konvensional)

13 4 juni 2013 Kelas B, pembelajaran 3 (siklus belajar 7E)

14 5 juni 2013 Kelas A, pembelajaran 4 (metode konvensional)

15 5 juni 2013 Kelas B, pembelajaran 4 (siklus belajar 7E)

16 7 juni 2013 Postes 2 kelas A

17 7 juni 2013 Postes 2 kelas B

(35)

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada penelitian ini, maka

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Keterlaksanaan pembelajaran siklus belajar 7E pada materi hidrokarbon dan

minyak bumi berjalan sesuai dengan rencana pelaksa naan pembelajaran.

Keterlaksaan pembelajaran pada topik pertama sebesar 74,11 dengan kategori

baik. Sedangkan pada topik kedua keterlaksanaan pembelajaran sebesar 74,89

dengan kategori baik. Tidak semua tahapan dalam siklus belajar 7E dapat

dilaksanakan pada tiap pertemuan. Tahapann yang paling baik

keterlaksanaannya adalah tahap explore. Tahapan evaluate hanya dilaksanakan

pada siklus kedua pada tiap topik.

2. Pembelajaran dengan menggunakan model siklus belajar 7E dapat

meningkatkan keterampilan berpikir kritis. Peningkatan keterampilan berpikir

kritis tertinggi pada kelas A adalah keterampilan mendefinisikan dan

menentukan hasil definisi sebesar 91,89% sedangkan yang terendah adalah

keterampilan menentukan tindakan sebesar 47,30%. Sedangkan pada kelas B

keterampilan berpikir kritis yang tertinggi adalah keterampilan mendefiniskan

dan menentukan hasil definisi sebesar 90,28% sedangkan yang terendah

adalah keterampilan bertanya dan menjawab pertanyaan sebesar 43,06%.

3. Pembelajaran dengan menggunakan model siklus belajar 7E dapat

meningkatkan penguasaan konsep hidrokarbon dan minyak bumi siswa.

Peningkatan penguasaan konsep tertinggi pada kelas A adalah indikator

mengelompokan hidrokarbon ke dalam alkana, alkena dan alkuna sebesar

94,59% sedangkan yang terendah indikator menjelaskan dasar dan teknik

pemisahan fraksi- fraksi minyak bumi sebesar 32,43%. Sedangkan pada kelas

(36)

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

minyak bumi pada bagan penyulingan bertingkat fraksi minyak bumi sebesar

94,44% sedangkan yang terendah adalah indikator menjelaskan proses

pembentukan fraksi-fraksi minyak bumi sebesar 8,33%.

B. Saran

Saran yang diberikan terkait penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Agar indicator keterampilan berpikir kritis, yaitu bertanya dan menjawab

pertanyaan, menggunakan model pembelajaran yang lebih sesuai. Karena

indicator bertanya dan menjawab pertanyaan kurangg dapat dikembangkan

dengan menggunakan pembelajaran bermodel siklus belajar 7E.

2. Agar indicator penguasaan konsep yang dikembangkan pada tahapan engage,

yaitu teknik pemisahan fraksi- fraksi minyak bumi dan proses pembentukan

minyak bumi, akan lebih baik dikembangkan dalam tahapan explore.

3. Dilakukan penelitian lanjutan yang menggunakan materi kimia yang ekplorasi

(37)

92

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abraham, M.R.. Renner J.W. (1986). “The Sequence of Learning Cycle Activity

in High School Chemistry”. Journal of Research in Science Teaching.

Vol 23 (2). 121-143

Adnyana, G.P. (2011). Model siklus Belajar (Learning Cycle).

http://putradnyanagede.blogspot.com/2011/06/. [27 Agustus 2013].

Agustinus, S. (2007). Berpikir Kritis.

http://agustinussetiono.wordpress.com/berpikir-kritis [27 agustus 2013]

Akhyani, A. (2008). Model Pembelajaran Kesetimbangan Kimia Berbasis Inkuiri

Laboratorium untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan

Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA. Tesis PPS UPI: Tidak

Diterbitkan

Ali, M. (2011). Memahami Riset dan Perilaku Sosial. Bandung: CV Pustaka

Cendekia Utama

Anderson, Lorin W dan David R Krathwohl. 2001. A Taxonomy for Learning,

Teaching, and Assesing. New York: Longman.

Arifin, M. (1995). Pengembangan Program Pengajaran Bidang Studi Kimia.

Surabaya: Airlangga University Press.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek . Jakarta:

Rineka Cipta.

___________(2008). Dasar-dasar evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Baharudin. (1982). Peranan Kemampuan Dasar Intelektual Sikap dan

Pemahaman dalam Fisika terhadap Kemampuan Fisika di Sulawesi

Selatan. Disertasi Doktor FPS, IKIP Bandung. Tidak Diterbitkan

(38)

93

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dahar, R.W. (2011). Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga

Dasna, I.Wayan. (2005). Kajian Implementasi Model Siklus Belajar (Learning

Cycle) dalam Pembelajaran Kimia. Makalah Seminar Nasional MIPA

dan Pembelajarannya. FMIPA UM – Dirjen Dikti Depdiknas. 5

September 2005.

Depdiknas. (2003). Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta:

Direktorat Pendidikan Menengah Umum.

Driver, R. (1988). “Changing Conceptions. Tijdachrift voor Didactiek der β

-wetenschappen 6 (3). 161-198.

Ennis, R. H. (1985). “Goals for a Critical Thinking Curriculum”. Costa, A. L. (ed). 1988. Developing Minds: A Resource Book For Teaching

Thinking. Virginia: ASCD

Eisenkraft, A. (2003). “Expanding the 5E Models”. The Science Teacher.

Published by the National Science Teachers Association, 1840 Wilson

Blvd., Arlington, VA 22201-3000.

Fikriyati, A. (2012). Pembelajaran Koloid Berbasis Learning Cycle 7E dengan

Metode Praktikum untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains

dan Penguasaan Konsep Siswa SMA. Tesis Jurusan Pendidikan IPA

Konsentrasi Kimia SPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Fisher, A. (2009). Berpikir Kritis sebuah Pengantar. (Penerjemah Benyamin

Hadinata). Jakarta: Erlangga.

Hake, R. (1997). “Interactive-Engagement Versus Traditional Methods: A

six-thousand-Student Survey of Mechanics Test Data for Introductory

Physics Courses”. Journal American Association of Physics Teacher.

66 (1), 64-74.

Hassoubah, Z. I. (2007). Mengasah Pikiran Kreatif dan Kritis: Disertai Ilustrasi

dan Latihan. Terjemahan Bambang Suryadi. Developing Creative &

Critical Thinking Skills: A Handbook for Students. 2002. Bandung:

(39)

94

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Huang, Kuan-Jhen et al. (2008). “Embedding Mobile technology to outdoor

natural science learning Based on the 7E Learning Cycle. The national

Science council of the republic china, Taiwan, for financially

supporting this research under contract to NSC. 097-2811-S-008-001.

Nur, M., dan Wikandari, P., Retno. 2004. Pengajaran Berpusat kepada Siswa dan

Pendekatan Konstruktivis dalam Pengajaran. UNESA, PSMS.

Liliasari (2001).”Model Pembelajaran IPA untuk Meningkatkan Keterampilan

Tingkat Tinggi Calon Guru sebagai Kecenderungan Baru pada Era

Globalisasi”. Jurnal Pengajaran MIPA 2 (1). Juli 2001.

Lindgren, J. Bleicher, R.E. (2005). “Learning The Learning Cycle : The

Differential Effect on Elementary Pre-service Teachers”. Journal

Science and mathematics. 105, (2), 61-72.

Priyadi.(2005). Berpikir Kritis. Htpp://priyadi.net/archives/berpikir-kritis [27

agustus 2013]

Rahayu, S., Prayitno. 2005. Penggunaan Strategi Pembelajaran Learning

Cycle-Cooperative Learning 5E (LCC-5E). Makalah Seminar Nasional

MIPA dan Pembelajarannya. FMIPA UM – Dirjen Dikti Depdiknas. 5

September 2005.

Renner, J.W., Abraham M.R.,Birnie, H.H. (1988). ”The Necessity of Each Phase

of The Learning Cycle ini Teaching High School Physics”. J. of

Research in Science Teaching. Vol 25 (1), pp 39-58.

Rookhached, C., et al. (2010). “The Comparison of science Education Record in

Life and Environment Subject Using the 7 Steps Learning Cycle

Using Multiple Intelligences and Metacognitive Techniques with a

Teacher Handbook Learning That Affecting to Learning

(40)

95

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Behavior of Secondary School Students, Year 2 Who Have a Different

Learning Results”. Pakistan Journal of Social Sciences 7 (4): 287-291.

Setyorini, Inma Yunita. 2012. Keefektifan Penerapan Model Learning Cycle 5-E

pada Materi Pokok Hidrokarbon untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Kelas X SMAN 6 Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: FMIPA

Universitas Negeri Malang.

Siregar, E., et al. (2011). Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia

Indonesia.

Soebagio dkk. 2000. Penggunaan Siklus belajar dan Peta Konsep untuk

Peningkatan Kualitas Pembelajaran Konsep Larutan Asam-Basa.

PPGSM.

Sornsakda, S., et al. (2009). “Effects of Learning Environmental Education Using the

7E-Learning Cycle with Metacognitive Techniques and the Teacher's

Handbook Approaches on Learning Achievement, Integrated Science

Process Skills and Critical Thinking of Mathayomsuksa 5 Students with

Different Learning Achievement”. Pakistan Journal Social Science, 6

(5):297-303

Sudjana, N. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Susetyo, B. (2010). Statistik untuk Analisis Data Penelitian. Bandung: PT Refika

Aditama.

Tuna, A., Kacar, A. (2013). “The effect of 5E Learning Cycle Model in Teaching Trigonometry on Students’ Academic Achievement and The Permanence of Their Knowledge”. International Journal on New Trends in Education

and Their Implications. Vol 4. Hal 73-87.

Wibowo, A. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Siklus Belajar (Learning

Cycle) 5E dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata

pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (Penelitian Kuasi

Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMPN 1 Lembang Tahun

(41)

96

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Yilmaz, G.K., et al. (2011). “The effect of the material based on the 7E model on

the fourth grade students’ comprehension skill about fraction

concepts”. Procedia Social and Behavioral Sciences 2: 1405–1409

Zulfiani. (2003). Model Pembelajaran Teknologi DNA untuk Meningkatkan

Keterampilan Berpikir Kritis Mahasiswa. Tesis PPS UPI Bandung.

Gambar

Tabel 3.2. Tes keterampilan berpikir kritis materi hidrokarbon dan minyak
Tabel 3.4. Kriteria Validitas Butir Soal Koefisien  Kriteria
tabel 3.5.
Tabel 3.7. Kategori Tingkat Kesukaran
+3

Referensi

Dokumen terkait

Keberadaan Pedagang Kaki Lima (Pkl) Di Kawasan Tujuh Titik Bebas Pkl Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

Pengusaha kecil yang memiliki keterbatasan dalam modal usaha untuk promosi serta media pemasaran yang terbatas, tentunya dapat memperoleh berbagai manfaat dengan mempromosikan

Effect of Temperature and Hydraulic Retention Time on Volatile Fatty Acid Production Based on Bacterial Community Structure in Anaerobic Acidogenesis Using Swine

ةّيبرعلا صوصّنلا صيخلت رابتخا بولسأ مدختست ا يّلا ةطباّضلا ةقرفلا يهف ( TSA ) ةلماع ا ا ىطعت ا وأ.. وهف راتخ

Kata Kunci : Corporate Social Responsibility, pendapatan usaha,penyerapan tenaga kerja, mitra binaan PTPN III. Universitas

PENGEMBANGAN TES KEMAMPUAN BERBAHASA INDONESIA RAGAM BISNIS BAGI PENUTUR ASING BERBASIS PENDEKATAN INTEGRATIF.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PRODUKSI HANDUK DI PT WISKA

Isi Tugas : Mempelajari kehilangan massa material pelapis geopolimer berbahan dasar abu vulkanik dan mengetahui pengaruh penggunaan grit amplas yang berbeda pada