• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENILAIAN FORMATIF DENGAN FEEDBACK TERHADAP PROSES DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENILAIAN FORMATIF DENGAN FEEDBACK TERHADAP PROSES DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN."

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENILAIAN FORMATIF DENGAN FEEDBACK TERHADAP PROSES DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI

KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

TESIS

diajukanuntukmemenuhisebagiansyaratuntukmemperolehgelar Magister Pendidikan Kimia

Oleh Jeli Farina NIM 1201436

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA SEKOLAH PASCASARJANA

(2)

PENGARUH PENILAIAN FORMATIF DENGAN FEEDBACK TERHADAP PROSES DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI

KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

Oleh

Jeli Farina

Sebuah tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Kimia Pascasarjana

©Jeli Farina 2014

Universitas Pendidikan Indonesia Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

HALAMAN PENGESAHAN TESIS

PENGARUH PENILAIAN FORMATIF DENGAN FEEDBACK TERHADAP PROSES DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI

KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

Oleh:

Jeli Farina NIM: 1201436

TELAH DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

DosenPembimbing 1

Dr. Nahadi, Msi. MPd NIP: 197102041997021002

DosenPembimbing 2

Dr. Harry Firman, MPd NIP: 195210081974121001

Mengetahui

Plt. Ketua Program Studi S2

Pendidikan Kimia SekolahPascasarjana UPI

(4)

Jeli Farina, 2014

Pengaruh Penilaian Formatif Dengan Feedback Terhadap Proses Dan Hasil Belajar Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PENILAIAN FORMATIF DENGAN FEEDBACK TERHADAP PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KELARUTAN

DAN HASIL KALI KELARUTAN

ABSTRAK

Penelitianinibertujuanuntukmengungkapkanpengaruhpenilaianformatifdenganfeed

backterhadap proses danhasilbelajarpadamateripokokkelarutandanhasil kali

kelarutan. Penelitianinimerupakanpenelitian Quasi

eksperimendengannonequivalent pretest-postestcontrol group design.

Jumlahsampelpadakelaseksperimensebanyak 32 siswadankelaskontrolsebanyak

32 siswa.Bentuktesformatif yang

digunakandalampenelitianiniadalahkuisdanhomework.Siswapadakelaseksperimen mendapatkuissetiapakhirpembelajarankemudiansiswamendapatfeedbackdalamben tuktulisandan

verbal.Sedangkansiswapadakelaskontrolhanyadiberikuissetiapakhirpembelajarant anpafeedbackdari guru.Berdasarkanhasilanalisis data diperoleh rata-rata

n-gainsebesar 0,53untukkelaseksperimendan 0,29 untukkelaskontrol. Hasilsignifikansidiperolehsebesar 0.002 lebihkecildari 0.05 yang bermaknabahwaterdapatperbedaansignifikan rata-rata gain yang dinormalisasikelaseksperimendengankelaskontrol.

Kemudiandarihasilperhitungandiperoleheffect sizesebesar 0.85 yang termasukkedalamkategoritinggi.Hasilpenelitianmenunjukkanbahwapenerapanpeni laianformatifdenganfeedbackdalampembelajaranberpengaruhpositifterhadap

proses belajarsiswa.Siswamenjadilebihantusias, termotivasi,

danlebihaktifselamapembelajaran.Berdasarkanpenelitianinidapatdisimpulkanbahw

apenerapanpenilaianformatifberpengaruhpositifterhadap proses

belajarsiswadanmeningkatkanhasilbelajarsiswa.

(5)

Jeli Farina, 2014

Pengaruh Penilaian Formatif Dengan Feedback Terhadap Proses Dan Hasil Belajar Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

IMPACT OF FORMATIVE ASSESSMENT WITH FEEDBACK TOWARD LEARNING AND STUDENTS OUTCOME LEARNING ON SOLUBILITY AND

CONSTANT SOLUBILITY PRODUCTS CONCEPTS.

ABSTRACT

The aim of this study was to find impact of formative assessment with feedback to learning process and students learning outcomes on solubility and constant solubility product. The method used on this study was quasi experiment research with nonequivalent pretest-postestcontrol group design. Samples on this study were consisted 32 students of experiment class and 32 students of control class. Formative test’s used quiz and homework, students on experiment class gave quiz each last learning in a day then students got written feedback and verbal feedback. Students on control class was only get quiz without feedback by teacher. The N-gain of experiment class is 0,53 and 0,29 in control class. The significantly result based independent t test is 0.002 more less than 0,05 that means average of n-gain significantly different between experiment class and control class and the effect size is 0,85. The result showed that application of formative assessment with feedback on learning has positive impact toward students learning process. Students come more enthusiastic, motivated, and more active on learning. Thus in this study can be conclude that formative assessment with feedback have positive impact toward learning and increases students outcomes learning.

Keywords: Formative assessment, feedback, learning process, and students

(6)

Jeli Farina, 2014

Pengaruh Penilaian Formatif Dengan Feedback Terhadap Proses Dan Hasil Belajar Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam subjek kimia, mengajaruntuk meningkatkan pemahamandan

mengembangkan konsep baru siswa merupakan kegiatan yang sangat

menantang.Schraw, Crippen, & Hartley (dalam Lawrie et.al, 2013) mengatakan

bahwa salah satu tantangan dalam mengajar kimia adalah mendorong siswa untuk

mengenali pengetahuan yang ada dan pemahaman konseptual kemudian

menerapkannya dalam situasi pembelajaran baru.Oleh karena ituguruharus

menggunakan bentukpenilaian yang mampu mengidentifikasi pengetahuan awal

siswa agar selanjutnya guru bisa memutuskan apakah siswa sudah siap untuk

pembelajaran selanjutnya.

Pada Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 dijelaskan bahwa

penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan untuk

memantau proses, kemajuan belajar dan perbaikan hasil belajar peserta didik

secara berkelanjutan yang digunakan untuk menilai pencapaian kompetensi

peserta didik, bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki

proses pembelajaran (dalam Kunandar, 2013). Dari peraturan ini dapat

disimpulkan bahwa tuntutan penilaian saat ini tidak hanya terfokus pada

pengukuran hasil belajar siswa akan tetapi juga menekankan pada perkembangan

proses belajar mengajar siswa dalam rangka menghasilkan hasil belajar yang

optimal. Dalam Kurikulum 2013, penilaian proses harus ditujukan untuk

memperbaiki program pembelajaran dan peningkatan kualitas layanan kepada

peserta didik (Mulyasa, 2013). Penilaian proses belajar mengajar menyangkut

penilaian terhadap kegiatan guru, kegiatan siswa, pola interaksi guru-siswa, dan

keterlaksanaan program belajar-mengajar. Sedangkan penilaian hasil belajar

menyangkut hasil belajar yang diperoleh dari proses belajar mengajar yang telah

(7)

Jeli Farina, 2014

Pengaruh Penilaian Formatif Dengan Feedback Terhadap Proses Dan Hasil Belajar Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Praktek penilaian pembelajaran di sekolah saat ini masih banyak yang

berorientasi pada penilaian hasil belajar semata. Seperti yang diungkapkan oleh

Sudjana (2013) penilaian terhadap proses belajar dan mengajar sering diabaikan

dan kurang mendapatkan perhatian dibandingkan dengan penilaian hasil belajar.

Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Sriyati (2001) bahwa fakta di

lapangan diberbagai jenjang pendidikan masih terbatas guru yang melakukan

penilaian selama proses belajar, penilaian yang sering dilakukan yaitu menilai

hasil belajar (penilaian sumatif).

Fenomena ini bertentangan dengan hakikat Ilmu Kimia yang dipandang

sebagai produk dan proses. Kimia sebagai produk meliputi sekumpulan

pengetahuan yang terdiri atas fakta-fakta, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip

kimia. Kimia sebagai proses meliputi keterampilan-keterampilan dan sikap-sikap

yang dimiliki oleh para ilmuwan untuk memperoleh dan mengembangkan

pengetahuan. Oleh karena itu, pembelajaran kimia tidak boleh mengesampingkan

proses ditemukannya konsep. Begitu pun dalam proses penilaian belajar kimia,

tidak boleh mengesampingkan penilaian proses belajar, karena hasil belajar adalah

hasil dari proses belajar kimia itu sendiri. Maka diperlukan sebuah strategi

penilaian yang tidak hanya menilai hasil belajar tetapi juga mampu menilai

perkembangan (proses) belajar siswa.

Strategi penilaian formatif diyakini mampu meningkatkan proses dan hasil

belajar siswa. Black dan Wiliam telah mengkaji 580 artikel yang berasal lebih dari

160 jurnal dalam periode 9 tahun dan menyimpulkan bahwa penilaian formatif

memiliki dampak positif pada hasil belajar siswa dan motivasi siswa (Yin,et al.,

2008). Menurut Vispoel dan Austin (dalam Mehmood etal., 2012) penilaian

formatif membantu mendukung harapan bahwa semua anak dapat belajar pada

tingkat yang tinggi dan membuat siswa yang memiliki kinerja dan kemampuan

kurang baik bersedia untuk berinvestasi dalam pembelajaran lebih lanjut.Strategi penilaian formatif diyakinisebagai alat belajar yang efektif karena melibatkan

(8)

Jeli Farina, 2014

Pengaruh Penilaian Formatif Dengan Feedback Terhadap Proses Dan Hasil Belajar Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengakui kelemahan dan kekuatan, dan dengan bantuan guru dan rekan-rekan

menjadi sadar akan strategi pembelajaran yang dapat membantu mereka untuk

mengembangkan kunci konsep ilmiah dan prosespemahaman konseptual (Chin,

Brown & Bruce, Clark & Rust, Furtak,dalam Aydeniz dan Pabuccu,2011).

Selain mampu meningkatkan prestasi siswa, penilaian formatif mampu

menciptakan lingkungan proses belajar mengajar yang positif. Yin et al., (2008)

menyimpulkan berdasarkan studi-studi sebelumnya, bahwa:(1) penilaian formatif

menekankan pada proses pembelajaran dan menutup kesenjangan antara situasi

siswa saat ini dan tujuan yang diinginkan, (2) penilaian formatif berkonsentrasi

pada peningkatan belajar siswa membuat siswa cenderung percaya pada

kecerdasan tambahan(3) kegiatan penilaian formatif dapat meningkatkan minat

siswa dalam belajar, dan (4) siswa yang terlibat dalam penilaian formatif dapat

meningkatkan self-regulation, penalaran, dan perencanaan, yang merupakan

faktorpenting untuk pembelajaran efektif dan perubahan konseptual.

Intensitas penilaian formatif yang digunakan selama ini secara

konvensional cenderung menggunakan penilaian formatif keseluruhan, artinya

penilaian formatif dilakukan setelah semua materi pelajaran selesai dibelajarkan

secara keseluruhan tidak didasarkan pada indikator pembelajaran per

pertemuan.Kemudian tidak ada tindak lanjut dari guru setelah melakukan

penilaian formatif di dalam pembelajaran. Padahal penilaian formatif adalah

strategi penilaian yang terintegrasi dalam pembelajaran guna mendapatkan

feedback untuk memperbaiki proses pembelajaran itu sendiri.Kemudian berbagai

alasan diberi guru terkait tidak dilaksanakannya penilaian formatif dengan

feedback dalam proses belajar mengajar. Guru menilai pelaksanaan penilaian

formatif dengan feedback dalam pembelajaran membutuhkan waktu yang lama

dan sulit dilaksanakan pada kelas yang memiliki siswa dengan jumlah banyak.

Penilaian menjadi formatif ketika guru menggunakan informasi yang

diperoleh untuk menyesuaikan pengajaran dan pembelajaran dalam memenuhi

(9)

Jeli Farina, 2014

Pengaruh Penilaian Formatif Dengan Feedback Terhadap Proses Dan Hasil Belajar Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

setelah mengetahui hasil penilaiannya guna membantu siswa untuk mencapai

tujuan pembelajaran yang diinginkan. Penilaian formatif tidak akan menjadi

penilaian formatif jika tidak ada proses feedback didalamnya. Seperti yang

dikemukakan Sadler (dalam Nicol dan Macfarlane-Dick, 2006) bahwa penilaian

formatifmengacu padapenilaianyangkhusus ditujukanuntuk menghasilkan umpan

balikpada kinerjauntuk meningkatkan dan

mempercepatpembelajaran.Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan

penelitian yang mengkaji pengaruh penilaian formatif dengan feedback yang

dilakukan tidak setelah semua materi pelajaran selesai dipelajari, akan tetapi

penilaian formatif dilakukan selama proses belajar yaitu pada indikator

pembelajaran setiap pertemuan. Dengan ini bisa dilaksanakan penilaian formatif

dengan feedback yang tetap terintegrasi dalam pembelajaran dalam waktu selama

proses belajar mengajar. Artinya penilaian formatif dengan feedback dapat

dilakukan tanpa menambah waktu proses belajar mengajar.

Feedback pada penilaian formatif perlu dilakukan secara

berkesinambungan oleh siswa dan guru agar diperoleh informasi tentang adanya

kelemahan-kelemahan dalam hasil ataupun proses pembelajaran sehingga dapat

dilakukan perbaikan, penyesuaian, peningkatan bahkan perubahan saat itu juga

(Sriyati, 2011). Feedback dapat mendorong siswa untuk meningkatkan motivasi

belajar, memperbaiki kesalahan yang dibuat dan meninggalkan hal-hal negatif

yang menjadi kelemahan mereka dalam belajar. Dalamstudi mengenai

peningkatan hasil belajar yang dilakukan Haitie (2003) menyimpulkan bahwa

feedback dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dengan memberikan effect

size sebesar 1,13 lebih tinggi dari effectsizemetode pembelajaran.

Penelitian yang berkaitan dengan pemberian penilaian formatif dengan

feedback telah banyak dilakukan dan diterbitkan di berbagai jurnal, baik

internasional maupun nasional (Aydeniz dan Pabuccu, 2011; Lawrie et al, 2013;

Doan, 2013; Ryan dan Hemmes, 2005; Fluckiger et al, 2010; Purnomo, 2013;

(10)

Jeli Farina, 2014

Pengaruh Penilaian Formatif Dengan Feedback Terhadap Proses Dan Hasil Belajar Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pemberian penilaian formatif dengan feedback secara umum dapat memotivasi

belajar siswa, mendorong siswa untuk tertarik pada topik yang diajarkan,

meningkatkan proses dan hasil belajar dan menimbulkan optimisme, kepercayaan

diri dan apresiasi siswa.

Penelitian yang dilakukan oleh Aydeniz dan Pabuccu(2011) mengkaji

dampak strategis penilaian formatif pada pemahaman konseptual mahasiswa

tingkat pertama terhadap konsep-konsep kimia.Hasil penelitian ini menemukan

bahwa strategi penilaian formatif yang digunakan dalam penelitian meningkatkan

belajar secara signifikan.Kemudian Fluckiger etal., (2013) menjelaskan dan

menganalisis keterlibatan penilaian formative feedback sebagai mitra siswa untuk

memodifikasi pemikiran dan perilaku siswa dalam rangka meningkatkan

pembelajaran. Hasil penelitian ini menemukan bahwa formative feedback

menghasilkan manfaat yaitu memperbaiki pengajaran, meningatkan proses belajar

siswa, dan menghasilkan siswa yang menghargai waktu, usaha, dan berkontribusi

secara aktif dan lebih fokus pada proses pembelajaran daripada nilai hasil

belajar.Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Doan(2013) menganalisis

perspekstif mahasiswa terhadap feedback. Hasil penelitian ini menemukan bahwa

mahasiswa menggunakan feedback yang diterimanya dan mempraktekkannya

karena feedback memungkinkan mereka mengetahui apa yang sudah diterima dan

juga membantu mereka memperbaiki pada pembelajaran yang akan datang.Ryan

dan Hemmes(2005) melakukan penelitian yang menerapkan strategi penilaian

formatif dalam pembelajaran dengan bentuk penilaian formatif berupa homework

dan kuis. Dari penelitian iniditemukan bahwa peningkatan proses belajar

mahasiswa yang diberikan feedback dalam bentuk tugas homework dan kuis lebih

tinggi dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak diberifeedback.

Purnomo (2013) melakukan penelitian yang mengkaji efektifitas

pembelajaran berbasis penilaian formatif terhadap hasil belajar matematika

mahasiswa baik secara umum maupun berdasarkan kategori motivasi belajar dan

(11)

Jeli Farina, 2014

Pengaruh Penilaian Formatif Dengan Feedback Terhadap Proses Dan Hasil Belajar Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

rendah.Penelitian ini menemukan bahwa pembelajaran berbasis penilaian formatif

lebih efektif dibanding penilaian tradisional baik secara umum maupun untuk

setiap kategori motivasi.Kemudian penelitian yang dilakukan Sunandar (2008)

menemukan bahwa pemberian tes formatif secara teratur dapat meningkatkan

hasil belajar siswa dan pemberian pengajaran remedial dapat memperbaiki

kelemahan-kelemahan dan sangat efektif sebagai umpan balik tes formatif dalam

meningkatkan prestasi belajar siswa.

Dari berbagai hasil penelitian yang sudah dipaparkan, penelitian penilaian

formatif dengan feedback sangat minim diaplikasikan dalam kelas kimia

SMA.Sebagian besar penelitian dilakukan pada mahasiswa universitas baik

jurusan kimia maupun jurusan lainnya.Berdasarkan hasil penelitian yang

diperoleh dari penelitian-penelitian tersebut peneliti tertarik melakukan penelitian

yang menerapkan penilaian formatif dengan feedbackdalam pembelajaran dengan

instrumen penilaian formatif berupa kuis dan homework pada siswa SMA pada

materi kelarutan dan hasil kali kelarutan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat diidentifikasi

masalah sebagai berikut:

(1) Penilaian yang dilakukan guru cenderung hanya pada penilaian hasil belajar.

(2) Guru menerapkan penilaian formatif dalam proses belajar mengajar tanpa

feedback

(3) Guru menilai penerapan penilaian formatif dengan feedback dalam

pembelajaran suit dilakukan untuk kelas yang jumlah siswanya banyak dan

membutuhkan waktu yang lama dalam penerapannya.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, dirumuskan

(12)

Jeli Farina, 2014

Pengaruh Penilaian Formatif Dengan Feedback Terhadap Proses Dan Hasil Belajar Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

denganfeedbackterhadap proses dan hasil belajar siswa pada materi kelarutan dan

hasil kali kelarutan?”

Rumusan masalah ini diuraikan ke dalam tiga pertanyaan penelitian

sebagai berikut:

(1) Bagaimana pengaruh pelaksanaan penilaian formatif dengan feedback

terhadap proses belajar siswa?

(2) Bagaimana pengaruh penilaian formatif dengan feedback terhadap hasil

belajar siswa?

(3) Bagaimana respon siswa terhadap pelaksanaan penilaian formatif dengan

feedback pada pembelajaran?

D. Pembatasan Masalah

Untuk lebih memfokuskan kajian penelitian ini, maka dilakukan

pembatasan ruang lingkup penelitian sebagai berikut:

(1) Indikator penilaian proses yang digunakan dalam penelitian ini adalah

motivasi, keantusiasan, danaktivitasbelajar siswa selama proses belajar.

(2) Instrumen penilaian formatif yang digunakan pada penelitian ini terbatas

pada kuis dan homework.

(3) Indikator penilaian hasil belajar dibatasi pada hasil belajar aspek kognitif

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah mengidentifikasi

dampak implementasi penilaian formatif denganfeedback terhadap proses dan

hasil belajar pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Tujuan tersebut

dijabarkan ke dalam tujuan khusus yaitu untuk:

(1) Mendeskripsikan pengaruh penilaian formatif dengan feedback tehadap

(13)

Jeli Farina, 2014

Pengaruh Penilaian Formatif Dengan Feedback Terhadap Proses Dan Hasil Belajar Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(2) Mendeskripsikan pengaruh penilaian formatif denganfeedback tehadap hasil

belajar siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan.

(3) Mendeskripsikan respon siswa terhadap penerapan penilaian formatif

dengan feedback

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak:

1. Guru

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk perbaikan proses pembelajaran

kimia dengan menerapkan penilaian formatif dengan feedback.

2. Peneliti Lain

Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai dasar dalam mencari alternatif

(14)

Jeli Farina, 2014

Pengaruh Penilaian Formatif Dengan Feedback Terhadap Proses Dan Hasil Belajar Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

Untuk mengidentifikasi pengaruh penilaian formatif feedback terhadap

proses dan hasil belajar digunakan metode penelitianQuasi Eksperimen

dengannonequivalent pretest postestcontrol group design.Pretes diberikan kepada

siswa untuk mengetahui pengetahuan awal siswa sebelum penerapan penilaian

formatif dengan feedback untuk kelompok eksperimen dan penerapan penilaian

formatif tanpa feedback untuk kelompok kontrol.Penerapan penilaian

formatiffeedback dilakukan dengan menerapkan tes formatif berupa kuis dan

homework.Feedback diberikan dalam bentuk written feedback pada hasil kuis

siswa dan verbal feedback pada awal pertemuan selanjutnya mengenai sebagian

besar indikator pembelajaran yang belum dicapai siswa dari hasil kuis dan hasil

homework tidak diberikan feedback.Sedangkan kelas kontrol hanya diberi kuis

tanpa feedback maupunhomework selama pembelajaran berlangsung.Hasil kuis

pada kelas kontrol dikembalikan pada siswa pada saat pertemuan terakhir dari

pembelajaran.Setelah mengikuti proses belajar mengajar mengenai materi pokok

kelarutan dan hasil kali kelarutan dilakukan postes untuk mengetahui peningkatan

hasil belajar siswa. Dari data tersebut bisa diketahui pengaruh penerapan penilaian

formatif dengan feedback terhadap hasil belajar siswa.Desain penelitian

digambarkan pada Tabel 3.1 berikut.

Tabel 3.1. Desain Implementasi Penilaian Formatif dengan Feedback pada

Pembelajaran Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

Pretes Perlakuan Postes

O1 X O2

O1 - O2

Keterangan : O1 = pretes

(15)

Jeli Farina, 2014

Pengaruh Penilaian Formatif Dengan Feedback Terhadap Proses Dan Hasil Belajar Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

X = impelementasi penilaian formatif feedback

Selama proses belajar mengajar pada kelas eksperimen dilakukan observasi

dengan merekam proses belajar mengajar untuk melihat pengaruh penerapan

penilaian formativefeedback terhadap proses belajar siswa.

Proses belajar mengajar dilakukan sesuai dengan indikator pembelajaran

pada setiap pertemuan. Sepuluh menit sebelum proses belajar mengajar berakhir,

siswa diberi kuis dalam bentuk pilihan berganda. Kuis adalah kegiatan yang

dilakukan oleh guru dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan terhadap peserta

didik mengenai materi atau kompetensi yang telah dikuasai oleh siswa (Kunandar,

2013).Hasil kuis dianalisis untuk mengetahui kemajuan dan kesulitan belajar, dan

dikembalikan kepada siswa disertai feedback berupa komentar yang mendidik

sehingga siswa mengetahui kekurangan dan kelemahan materi yang dikuasainya.

Written feedback yang diberikan pada hasil kuis siswa meliputi komentar

persetujuan berdasarkan informasi yang benar dan komentar yang memperbaiki

secara spesifik pada jawaban yang tidak benar dan miskonsepsi pada setiap

pertanyaan kuis. Kemudian diberikanverbalfeedback pada pertemuan selanjutnya

di awal pertemuan dengan cara memberikan penekanan pada konsep-konsep yang

merupakan bagian kesulitan belajar siswa berdasarkan hasil kuis yang diberikan

sebelumnya.

Setelah hasil kuis diperoleh, siswakelas eksperimen yang belum mencapai

indikator pembelajaran pada pertemuan itu diberi tugas berupa homework yang

merupakan bentuk feedback dari siswa dalam rangka memperbaiki proses

belajarnya. Sedangkan pada kelas kontrol, hasil kuis diberikan kepada siswa pada

pertemuan terakhir pembelajaran sehingga tidak ada feedback dari guru dan tidak

ada homework sehingga tidak ada feedback dari siswa.Homework atau pekerjaan

rumah adalah pekerjaan rumah yang dikerjakan peserta didik sebagai pendalaman

penguasaan kompetensi yang diperoleh dalam pembelajaran (Kunandar, 2013).

Pertanyaan tugas homework menerangkan isi dari kuis, namun susunan kata dan

(16)

Jeli Farina, 2014

Pengaruh Penilaian Formatif Dengan Feedback Terhadap Proses Dan Hasil Belajar Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah siswa mengikuti proses belajar mengajar pada pokok materi

kelarutan dan hasil kali kelarutan, baik kelas kontrol dan eksperimen diberi tes

tertulis sebagai postest. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh

penilaian formativefeedback terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Kemudian

siswa diberi angket untuk mengetahui respon siswa terhadap penerapan penilaian

formativefeedback pada proses belajar mengajar.

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA di SMAN2

Sukabumi. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penilaian formatifdengan

feedback dan variabel terikatnya adalah proses belajar siswa dan hasil belajar

siswa.Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 32 siswa pada kelas

eksperimen dan 32 siswa pada kelas kontrol. Guru yang mengajar pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol adalah guru yang sama dan pengambilan sampel

kelas kontrol dan kelas eksperimen diambil klaster kelas yang hampir sama.

C. Definisi Operasional

(1) Penilaian formatif menurut Popham (dalam Frey dan Fisher, 2013) adalah:

(a) Penilaian formatif adalah proses bukan bagian dari tes

(b) Penilaian formatif tidak hanya digunakan oleh guru tetapi digunakan oleh

guru dan siswa

(c) Penilaian formatif dilakukan selama proses pembelajaran

(d) Penilaian formatif memberikan feedback kepada guru dan siswa

(e) Fungsi dari feedback ini adalah untuk membantu guru dan siswa membuat

penyesuaian untuk meningkatkan prestasi siswa sesuai dengan tujuan

kurikulum.

(2) Feedback adalah bagian dari penilaian formatif yang tidak hanya

memberitahukan kepada siswa tentang kebenaran dan kesalahannya, namun

(17)

Jeli Farina, 2014

Pengaruh Penilaian Formatif Dengan Feedback Terhadap Proses Dan Hasil Belajar Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tahu dan kemudian memberikan siswa bagian dari tujuan yang harus dicapai

(Furtak,2009).

(3) Dalam hubungannya dengan proses dan hasil belajar, penilaian didefinisikan

sebagai suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan

untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik

dalam rangka membuat keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dan

pertimbangan tertentu (Arifin, 2012).

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini, digambarkan sebagai berikut:

Tahap akhir Penyusunan Rancangan instrumen penelitian

Validasi instrumen

Ujicoba instrumen

Revisi

Analisis butir soal

Tes awal (pretes)

Kelas eksperimen Kelas kontrol

Penerapan penilaian formatif danfeedback

pada pembelajaran berupa kuis dan

Angket dan wawancara

Tes akhir (postes)

Pembelajaran penerapan penilaian formatif tanpa

feedback dengan bentuk

kuis

Pengolahan data

Temuan

Kesimpulan Observasi

Tahap persiapan

Tahap pelaksanaan

Wawancara

(18)

Jeli Farina, 2014

Pengaruh Penilaian Formatif Dengan Feedback Terhadap Proses Dan Hasil Belajar Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Prosedur pengumpulan data yang ditempuh adalah sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan

(a) Mempersiapkan instrumen penelitian

(b) Melakukan validasi isi instrumen

(c) Revisi instrumen

(d) Melakukan uji coba instrumen

(e) Melakukan uji reliabilitasdan analisis butir soal.

(f) Memperbaiki instrumen

2. Tahap Pelaksanaan

(a) Melakukan pretes untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen sebelum

penerapan penilaian formatif dan feedback dalam pembelajaran.

(b) Penerapan penilaian formatif dengan feedback dalam pembelajaran kimia

dengan materi pokok kelarutan dan hasil kali kelarutan pada kelas

eksperimen dan penerapan penilaian formatif tanpa feedback pada kelas

kontrol.

(c) Melakukan observasi kelas terhadap aktivitas siswa pada kelas eksperimen

(d) Melakukan postes untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah

penerapan penilaian formatif dengan feedback dalam pembelajaran.

(e) Membagikan angket kepada siswa kelas eksperimen.

(f) Melakukan wawancara kepada beberapa siswa kelas eksperimen dan kelas

kontrol

3. Tahap Akhir

(a) Mengolah data hasil penelitian

(b) Menganalisis dan membahas hasil penelitian

(c) Menarik kesimpulan

(19)

Jeli Farina, 2014

Pengaruh Penilaian Formatif Dengan Feedback Terhadap Proses Dan Hasil Belajar Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Instrumen yang digunakan dalam penelitian, berupa:

1. Tes Tertulis

Instrumen tes tertulis yang dikembangkan dalam penelitian ini berbentuk

tes objektif (pilihan ganda) dan terintegrasi dengan materi kelarutan dan hasil kali

kelarutan.Tes ini digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa sebelum dan

sesudah implementasi penilaian formatif dengan feedback pada kelompok

eksperimen dan penilaian formatif tanpa feedback pada kelompok

kontrol.Kisi-kisi tes tertulis ditunjukkan pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Tes Tertulis

No Submateri Nomor pertanyaan

1 Kelarutan dan hasil kali kelarutan 1,2,3,4,5,6, dan 7 2 Pengaruh ion senama terhadap kelarutan 8,9, dan 10 3 Pengaruh pH terhadap kelarutan 11,12, dan 13

4 Reaksi Pengendapan 14 dan 15

2. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Observasi dilakukan untuk memperoleh data dan informasi mengenai

aktivitas siswa selama proses belajar mengajar dan keantusiasan siswa selama

proses belajar mengajar.

3. Pedoman Wawancara

Wawancara terhadap beberapa siswa kelas eksperimenbertujuan untuk

memperoleh informasiyang tepat dan mendalammengenai respon yang diberikan

siswa selama proses belajar mengajar dengan penerapan penilaian formatif dengan

feedback, kesulitan-kesulitan yang dihadapi selama pembelajaran, dan peran guru

dalam menginformasikan kekurangan yang harus diperbaiki siswa agar

memperoleh hasil belajar yang lebih baik.Wawancara dilakukan sebagai data

(20)

Jeli Farina, 2014

Pengaruh Penilaian Formatif Dengan Feedback Terhadap Proses Dan Hasil Belajar Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

wawancara dalam rangka mengidentifikasi tingkat kesulitan materi yang dihadapi

siswa untuk dibandingkan dengan kelas eksperimen.

4. Angket tanggapan siswa

Data dari angket ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan tanggapan siswa

terhadap penerapan penilaian formatif dengan feedback pada materi pokok

kelarutan dan hasil kali kelarutan yang sudah dipelajari siswa sebagai dasar untuk

mengetahui pelaksanaan penilaian formatif feedback.Kisi-kisi angket ditunjukkan

pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket

No Indikator Nomor pertanyaan

1 Tanggapan siswa terhadap implementasi penilaian

formative feedback dalam pembelajaran 1,2,3,4,5

2 Tanggapan siswa terhadap kuis 6,7

3 Tanggapan siswa terhadap homework 8,9

4 Tanggapan siswa mengenaipengaruh penilaian

formatif dengan feedback terhadap motivasi 10,11,12,13,14,15,16,17

2. Proses Pengembangan Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh data hasil tes yang dipercaya, diperlukan tes yang

mempunyai validitas, realibilitas dan analisis lainnya yang dapat

dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, penyusunan instrumen dalam penelitian

ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Validasi Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini metode analisis validitas yang dilakukan adalah jenis

validitas isi. Validitas isi yang dilakukan yaitu content validity ratio atau CVR.

Validitas CVR dilakukan untuk memvalidasi rancangan instrumen penelitian, baik

(21)

Jeli Farina, 2014

Pengaruh Penilaian Formatif Dengan Feedback Terhadap Proses Dan Hasil Belajar Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

CVR, setiap butir soal dari berbagai instrumen yang dikembangkan, dinilai oleh

ahli.Apabila seorang ahli menyatakan butir soal tersebut valid maka butir soal

tersebut diberi bobot 1 dan jika tidak valid maka bobot butir soal tersebut

0.Selanjutnya, nilai CVR masing-masing butir soal dihitung.

Tabel. 3.4Kriteria Penilaian Validitas Butir Soal

Kriteria Bobot

Valid 1

Tidak Valid 0

Untuk mengetahui nilai CVR dapat dengan menggunakan persamaan Lawshe,

yaitu sebagai berikut:

� = −

� 2 �

2

ne= jumlah validator yang menyatakan valid

N= jumlah keseluruhan validator (Lawshe, 1975)

Berdasarkan persamaan Lawshe, maka dapat dihitung nilai CVR untuk

setiap butir soal.Nilai CVR yang diperoleh dibandinngkan dengan nilai minimum

CVR seperti yang tercantum dalam Tabel 3.5.

Tabel 3.5Nilai Minimum CVR Uji Satu Pihak, p=0,05 (Lawshe, 1975)

Jumlah validator Nilai minimum CVR

5 0,99

6 0,99

7 0,99

8 0,75

9 0,78

10 0,62

11 0,59

12 0,56

13 0,54

14 0,51

(22)

Jeli Farina, 2014

Pengaruh Penilaian Formatif Dengan Feedback Terhadap Proses Dan Hasil Belajar Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

20 0,32

25 0,37

30 0,33

35 0,31

40 0,29

Butir soal yang diterima adalah butir soal yang mempunyai nilai sama atau

lebih tinggi dari nilai minimum CVR, sedangkan butir soal yang mempunyai nilai

dibawah nilai minimumnya ditolak (Lawshe, 1975). Hasil perhitungan nilai CVR

tertulis disediakan pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6. Nilai CVR untuk Setiap Butir Soal pada Tes Tertulis yang

dikembangkan

No Konsep target Soal

Nilai CVR kesesuaian indikator

dengan butir soal

Keputusan

Kelarutan dan hasil kali kelarutan

1 1 Diterima

2 0,6 Ditolak

3 0,6 Ditolak

4 1 Diterima

5 1 Diterima

6 1 Diterima

7 1 Diterima

8 1 Diterima

9 1 Diterima

10 1 Diterima

11 1 Diterima

12 0,6 Ditolak

2 Pengaruh ion senama terhadap kelarutan

13 1 Diterima

14 1 Diterima

15 0,6 Ditolak

16 1 Diterima

17 1 Diterima

18 1 Diterima

3 Reaksi pengendapan 19 1 Diterima

(23)

Jeli Farina, 2014

Pengaruh Penilaian Formatif Dengan Feedback Terhadap Proses Dan Hasil Belajar Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

21 1 Diterima

4 Pengaruh pH terhadap kelarutan

22 1 Diterima

23 0,6 Ditolak

24 1 Diterima

25 1 Diterima

Berdasarkan Tabel 3.6 butir soal yang mempunyai nilai CVR sama dengan

1 adalah sebanyak 20 soal. Nilai CVR sama dengan 1 didapat karena lima

validator menilai sesuai. Dengan demikain, berdasarkan nilai minimum CVR

untuk validator berjumlah lima (0,99) ada 20 soal yang dikatakan memenuhi

kriteria baik (layak) dari segi validitasnya, sedangkan sebanyak lima soal

dikatakan tidak memenuhi kriteria yang baik (tidak layak) dari segi validitasnya.

Sehingga jumlah soal yang diuji reliabilitasnya sebanyak 20 soal.

b. Anaisis Reliabilitas Tes Tertulis

Reliabilitas alat penilaian adalah ketepatan atau keajegan alat tersebut

dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya, kapanpun alat penilaian tersebut

digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama. Suatu alat evaluasi dikatakan

baik apabila reliabilitasnya tinggi.Metode reliabilitas yang digunakan adalah

metode split-half dengan rumus KR-20 untuk tes hasil belajar berupa pertanyaan

pilihan ganda.

Rumus KR-20 adalah sebagai berikut:

11 =

−1 1− 2 (Arikunto, 2009)

Keterangan :

r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan

k = banyaknya item soal

p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah

(24)

Jeli Farina, 2014

Pengaruh Penilaian Formatif Dengan Feedback Terhadap Proses Dan Hasil Belajar Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk mengetahui kriteria dari reliabilitas dengan menggunakan rumus

KR-20, dapat digunakan pedoman kriteria penafsiran koefisien realibilitas yang

diberikan pada Tabel 3.7.

Tabel 3.7. Kriteria Penafsiran Koefisien Reliabilitas(Arikunto, 2009)

Koefisien reliabilitas Kriteria

0,8 – 1,00 Sangat tinggi

0,6 – 0,79 Tinggi

0,4 – 0,59 Sedang

0,2 – 0,39 Rendah

< 0,2 Sangat rendah

Berdasarkan data hasil uji coba dan analisis tes, koefisien reliabilitas yang

diperoleh sebesar 0,79artinya soal termasuk kategori tinggi (Arikunto, 2009).

c. Taraf Kesukaran

Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut

indeks kesukaran.Indeks kesukaran menunjukkan taraf kesukaran soal. Pada

penelitian ini, taraf kesukaran akan ditentukan dengan cara proporsi menjawab

benar. Proporsi menjawab benar (p), yaitu jumlah peserta tes yang menjawab

benar pada butir soal yang dianalisis dibandingkan dengan jumlah peserta tes

seluruhnya (Surapranata, 2006). Persamaan yang digunakan untuk menentukan

taraf kesukaran dengan proporsi menjawab benar adalah:

� = �

Keterangan :

P = Proporsi menjawab benar atau taraf kesukaran

B = banyaknya peserta tes yang menjawab benar

(25)

Jeli Farina, 2014

Pengaruh Penilaian Formatif Dengan Feedback Terhadap Proses Dan Hasil Belajar Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kemudian nilai indeks kesukaran itu ditafsirkan berdasarkan kriteria yang

ditampilkan pada Tabel 3.8.

Tabel 3.8. Kriteria Taraf Kesukaran (Surapranata, 2006)

Taraf kesukaran Tafsiran

p < 0,30 Sukar

0,30 ≤ p ≤ 0,70 Sedang

p > 0,70 Mudah

Dari hasil perhitungan didapatkan hasil yang ditunjukkan pada Tabel 3.9

Tabel 3.9Taraf Kesukaran Soal pada Uji Coba

Nomor soal Index kesukaran Kriteria

1 0,25 Sukar

2 0,68 Sedang

3 0,53 Sedang

4 0,12 Sukar

5 0,59 Sedang

6 0,56 Sedang

7 0,28 Sukar

8 0,62 Sedang

9 0,62 Sedang

10 0,41 Sedang

11 0,22 Sukar

12 0,69 Sedang

13 0,81 Mudah

14 0,81 Mudah

15 0,78 Mudah

(26)

Jeli Farina, 2014

Pengaruh Penilaian Formatif Dengan Feedback Terhadap Proses Dan Hasil Belajar Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

17 0,65 Sedang

18 0,19 Sukar

19 0,44 Sedang

20 0,53 Sedang

d. Daya Pembeda

Daya pembeda sebuah butir soal adalah kemampuan butir soal itu

membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang

berkemampuan rendah (Arikunto, 2009).

Untuk menentukan daya pembeda butir soal digunakan rumus :

keterangan :

D = daya pembeda

JA = banyaknya peserta kelompok atas

JB = banyaknya peserta kelompok bawah

BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar

BB =banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan

benar

Kemudian nilai daya pembeda ditafsirkan berdasarkan kriteria sebagai

berikut:

Tabel 3.10. Kriteria Penafsiran Koefisien Daya Pembeda(Arikunto, 2009)

Daya pembeda Tafsiran

< 0,00 Sangat jelek, harus dibuang 0,00 – 0,20 Jelek

0,20 – 0,40 Cukup

0,40 – 0,70 Baik

0,70 – 1,00 Baik sekali

Dari hasil uji coba diperoleh daya pembeda seperti ditunjukkan pada Tabel

3.11.

Tabel 3.11Daya Pembeda Soal pada Uji Coba

=

(27)

Jeli Farina, 2014

Pengaruh Penilaian Formatif Dengan Feedback Terhadap Proses Dan Hasil Belajar Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Nomor soal Daya pembeda Kriteria

1 0,22 Cukup 2 0,78 Baik sekali 3 0,44 Baik 4 0,33 Cukup 5 0,89 Baik sekali 6 0,00 Sangat jelek 7 0,22 Cukup 8 0,55 Baik 9 0,44 Baik 10 0,78 Baik sekali 11 0,78 Baik sekali 12 0,78 Baik sekali 13 0,22 Cukup 14 0,22 Cukup 15 0,55 Baik 16 0,33 Cukup 17 0,67 Baik 18 0,22 Cukup 19 0,78 Baik sekali 20 0,10 Baik sekali

3. Teknik AnalisisData

Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah hasil penilaian proses

selama proses belajar mengajar kimia materi kelarutan dan hasil kali kelarutan,

hasil wawancara siswa, hasil belajar siswa setelah proses belajar mengajar, dan

hasil angket siswa. Analisis yang dilakukan adalah sebagai beikut:

1. Analisis Data Hasil Belajar

Setiap butir tes hasil belajar bernilai 1 untuk setiap jawaban yang benar

dan 0 untuk jawaban yang salah.Nilai setiap responden dihitung dengan

mennggunakan rumus sebagai berikut:

� � = �

� � × 100%

Data kuantitatif berupa peningkatan hasil belajar siswa dianalisis dengan

menggunakan rumus gain ternormalisasi (Hake, 1999), dengan kriteriaN-gain

(28)

Jeli Farina, 2014

Pengaruh Penilaian Formatif Dengan Feedback Terhadap Proses Dan Hasil Belajar Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

� = −

�� −

Keterangan :

Ng = gain yang dinormalisasi

Spre = Skor pretes

Spost = skor pretes

Smax = skor maksimum

Tabel 3.12. Kategori N-gain (Hake, 1999)

Batasan Kategori

g > 0,7 Tinggi

0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang

g < 0,3 Rendah

Setelah rata-rata N-gain untuk kedua kelompok diperoleh, maka

selanjutnya dibandingkan untuk melihat perbedaan peningkatan hasil belajar

siswa. Jika nilai rata-rata gain ternormalisasi dari suatu pembelajaran dengan

penerapan penilaian formatif dengan feedback lebih tinggi dibandingkan dengan

rata-rata gain ternormalisasi pembelajaran dengan menerapkan penilaian formatif

tanpa feedback maka dikatakan bahwa pembelajaran tersebut lebih efektif dalam

peningkatan hasil belajar siswa.

2. Analisis Data Hasil Wawancara

Pengolahan data hasil wawancara dilakukan dengan mengubah hasil

wawancara dari bentuik lisan ke bentuk tulisan kemudian menganalisis jawaban

hasil wawancara dengan cara membandingkan hasil wawancara yang diperoleh

dengan teori mengenai hubungan penilaian formatif dengan feedback terhadap

proses belajar siswa.

(29)

Jeli Farina, 2014

Pengaruh Penilaian Formatif Dengan Feedback Terhadap Proses Dan Hasil Belajar Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengolahan data hasil observasi aktivitas siswa dilakukan dengan

mengubah hasil observasi dalam bentuk pengamatan secara langsung oleh

observer yang dicantumkan pada lembar observasi dan menstransformasikan hasil

rekaman ke bentuk tulisan kemudian dianalisis dengan cara membandingkan hasil

observasi yang diperoleh dengan teori mengenai hubungan penilaian formatif

dengan feedback terhadap proses belajar siswa.

4. Analisis Angket Siswa

Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert.

Penentuan bobot skor skala Likert dilakukan dengan cara setiap pernyataan diberi

skala 4-3-2-1. Untuk pernyataan positif, skala 4 diberikan untuk jawaban sangat

setuju, 3 untuk jawaban setuju, 2 untuk jawaban tidak setuju dan 1 untuk jawaban

sangat tidak setuju. Jika pernyataan negatif, pemberian skala merupakan kebalikan

dari pernyataan positif. Untuk menghitung hasil angket siswa, digunakan rumus:

� = �

Keterangan:

f = frekuensi alternatif jawaban SS, S, TS, STS

x = skor skala Likert

n = jumlah sampel

5. Uji Statistik

Data hasil belajar siswa yang terkumpul diolah dengan menggunakan uji

statistik. Tahapan-tahapan pengolahan data sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksud untuk menguji kenormalandata gain

ternormalisasi kelas eksperimen dan kelas kontrol.Pengujian normalitas data

(30)

Jeli Farina, 2014

Pengaruh Penilaian Formatif Dengan Feedback Terhadap Proses Dan Hasil Belajar Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan teknik Skewed, sehingga dapat diketahui bahwa data tes awal dan akhir

berdistribusi normal atau tidak berdistribusi normal. Menurut teknik Skewed, data

akan berdistribusi normal jika nilai skewnessnya berkisar dari (+/-1.0) (Leech

et.al., 2009).

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitasdilakukan terhadap data gain ternormalisasi kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Uji homogenitas bertujuan untuk memperoleh

informasi apakah hasil belajar siswa kedua kelompok sama atau tidak. Dalam

penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji Levene dengan taraf signifikan

5% dengan menggunakan program SPSS 20.

c. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata

Uji perbedaan dua rata-rata dilakukan terhadap data gain yang

dinormalisasi pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Ujibeda dua rata-rata

dilakukan sebagai uji hipotesis untuk mengetahui perbedaan signifikan terkait

pengaruh penilaian formatif dengan feedback terhadap hasil belajar siswa

dibandingkan dengan kelas kontrol yang menerapkan penilaian formatif tanpa

feedback dalam proses belajar mengajar. Uji hipotesis menggunakan uji-t (t-test)

melalui independent samples t-test dilakukan dengan menggunakan program

SPSS 20. Dari hasil analisis melalui independent samples t-test dilihat nilai

signifikansi yang dihasilkan. Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka

hipotesis nul ditolak, sedangkan jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka

hipotesis nul diterima.

d. Menentukan Nilai Effect Size

Hasil signifikansi uji statistik tidak memberi informasi mengenai kekuatan

atau ukuran dari hasil signifikan yang diperoleh.Oleh karena itu penting untuk

mengetahui ukuran efek dari hasil uji signifikansi.Effect size atau ukuran efek

(31)

Jeli Farina, 2014

Pengaruh Penilaian Formatif Dengan Feedback Terhadap Proses Dan Hasil Belajar Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelompok kontrol (Leech et.al., 2009).Tipe nilai effect size yang digunakan dalam

penelitian ini adalah tipe d family.Effect size tipe d family fokus pada besarnya

perbedaan dari pada kekuatan hubungan.Effect size (d) dapat dihitung dengan

mengurangkan rata dari kelompok eksperimen dengan rata-rata dari kelompok

kontroldan membaginya dengan standar deviasi kedua kelompok.

Kemudian nilai effect size ditafsirkan berdasarkan kriteria Cohen (dalam

[image:31.595.205.419.300.377.2]

Leech et.al., 2009) disajikan pada Tabel 3.13.

Tabel 3.13.Interpretasi dari Kekuatan Hubungan (Effect Size)

Interpretasi kekuatan hubungan Batasan (d) Sangat tinggi ≥1.00

Tinggi 0.80

Sedang 0.50

(32)

Jeli Farina, 2014

Pengaruh Penilaian Formatif Dengan Feedback Terhadap Proses Dan Hasil Belajar Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan penellitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh penilaian

formative feedback terhadap proses dan hasil belajar siswa dapat disimpulkan

bahwa:

1. Penilaian formatif dengan feedback berpengaruh terhadap proses belajar siswa

dibuktikan dengan hasil observasi terhadap kegiatan siswa selama proses

belajar mengajar pada kelas eksperimen menunjukkan bahwa siswa antusias

selama mengikuti proses belajar mengajar. Berdasarkan hasil wawancara

kepada beberapa siswa pada kelas eksperimen, siswa mengaku bahwa mereka

sangat antusias selama proses belajar mengajar supaya mereka bisa memahami

materi yang dipelajari dan mampu menyelesaikan soal kuis yang diberikan.

2. Penilaian formatif dengan feedback berpengaruh terhadap hasil belajar siswa

dibuktikan berdasarkan uji statistik hasil belajar siswa secara keseluruhan

pada kelas eksperimenberbeda signifikan dengan kelas kontroldengan effect

size kategori tinggi.

3. Berdasarkan hasil angket siswa siswa memberikan pandangan positif terhadap

penerapan penilaian formatif denganfeedback dalam pembelajaran. Menurut

siswa penerapan penilaian formatif denganfeedback dalam pembelajaran

sangat penting bagi pembelajaran, membantu mereka mengetahui apa yang

sudah dipahami, meningkatkan kepercayaan diri dan membantu memahami

kesalahan sehingga bersemangat untuk memperbaikinya. Selain itu, penerapan

penilaian formatif dengan feedback meningkatkan minat dan motivasi belajar

(33)

Jeli Farina, 2014

Pengaruh Penilaian Formatif Dengan Feedback Terhadap Proses Dan Hasil Belajar Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Saran

1. Kepada Guru

Menerapkan strategi penilaian formatif dengan feedback memerlukan

ketekunan guru dalam memberikan latihan yang berkesinambungan.Dalam

melaksanakan latihan yang berkesinambungan tersebut diperlukan waktu, tenaga,

dan beban yang cukup banyak dari guru untuk memeriksa, mengomentari, dan

mengembalikan tugas-tugas siswa serta memberikan komentar secara verbal.

Akan tetapi kita akan merasa senang dan puas ketika siswa bersemangat dalam

proses belajar mengajar karena adanya feedback yang diberikan kemudian siswa

juga dapat mengerjakan tugas-tugasnya dengan maksimal akibatfeedback yang

diberikan sehingga menghasilkan hasil belajar yang tinggi.

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi inspirasi bagi guru dalam

menerapkan penilaian formatif dengan feedback dalam pembelajaran untuk

meningkatkan proses dan hasil belajar siswa.

2. Kepada Peneliti Lain

Strategi penilaian formative feedback dalam penelitian ini masih

memerlukan pengujian lebih lanjut dengan strategi penilaian formative feedback

yang lebih bervariasi pada beberapa materi konsep yang berbeda dan jumlah

subjek yang lebih luas. Dengan memperluas cakupan pengujian dan jumlah subjek

serta berlandaskan hasil penelitian ini, diharapkan penelitian lain dapat

mengembangkan dan menyempurnakan strategi penilaian formative feedback

dalam penelitian ini sehingga ditemukan strategi penilaian formative feedback

yang spesifik dan teruji untuk materi pokok lain yang berpengaruh terhadap

proses dan hasil belajar siswa.

Dalam penelitian ini guru menggunakan kuis berbentuk pilihan ganda dan

homework sebagai alat penilaian formatif.Dari kuis berbentuk pilihan ganda ini

(34)

Jeli Farina, 2014

Pengaruh Penilaian Formatif Dengan Feedback Terhadap Proses Dan Hasil Belajar Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mampu menganalisis kekurangpahaman siswa terkait materi yang dipelajari. Akan

tetapi dalam proses pemberian written feedback guru agak kesulitan memberikan

feedback secara spesifik terhadap kesulitan yang dihadapi siswa. Berdasarkan hal

ini peneliti menyarankan kepada pihak-pihak yang ingin melakukan penelitian

yang mengkaji pengaruh feedback terhadap proses dan hasil belajar menggunakan

tes yang berbentuk pilihan ganda beralasan atau tes uraian agar guru bisa

(35)

Jeli Farina, 2014

Pengaruh Penilaian Formatif Dengan Feedback Terhadap Proses Dan Hasil Belajar Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Anderson, L.W., & Krathwohl, D.R. (Eds.).(2010). Kerangka landasan untuk

pembelajaran, pengajaran, dan asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arifin, Z. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Kementrian Agama RI.

Arikunto, S. (2009).Dasar-dasar evaluasi pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara

Aydeniz, M., & Pabuccu, A. (2011).Understanding the impact of formatif

assessment strategies on first year university students’ conceptual

understanding of chemical concepts.Necatibey Faculty of Education

Electronic Journal of Science and Mathematics Education,5(2),18-41.

Bell, B., &Cowie, B. (2001).The Characteristics of formative assessment in science education.In Science education (pp. 536-553). Hamilton: John Wiley & Sons, Inc.

Black, P., & William, D. (1998). Inside the black box: Raising standard through classroom assessment. Phi Delta Kappan, 80(2). Diambil pada 16 Juni 2014 dari

http://faatraining.measuredprogress.org/documents/10157/15652/insideblackb ox.pdf

Chang, R. (2005).Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Dunn, K.E., dan Mulvenon, S.W. (2009). A Critical review of research on formative assessment: The Limited scientific evidence of the impact of formative assessment in education. Practical Assessment, Research &

Evaluation,14 (7).

Doan, L. (2013). Is feedback a waste of time? The students’ perspective.Journal of Perspectives in Applied Academic Practice,1(2), 3-10.

Fluckiger, J., Vigil, Y.T., Pasco, R.J., & Danielson, K.E. (2010). Formative feedback: Involving students as partners in assessment to enhance learning.

Diambil pada 10 Mei 2014 dari

http://digitalcommons.unomaha.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1065&contex t=tedfacpub

Frey, N., & Fisher, D. (2013).A Formative assessment system for writing improvement.English Journal, 103(1),66-71.

(36)

Jeli Farina, 2014

Pengaruh Penilaian Formatif Dengan Feedback Terhadap Proses Dan Hasil Belajar Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gallagher,J.J. (2007).Teaching science for understanding.New Jersey:Pearson.

Hake, R. (1999).Analyzing change/gain score.Diambil pada 19 Mei 2011dari http://www.physics.indiana.edu/hake.

Hamalik, O., (2003). Proses Belajar Mengajar.Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Hattie, J., & Timperley, H. (2007).The Power of feedback[Review of Educational

Research],77 (2)88-112.

Hattie, J. (2003, Oktober). Teacher make a difference: What is the research evidence?.Paper dipresentasikan pada Australian Council for Educational Research Annual Conference on: Building Teacher Quality, University of Auckland, Australia.

Johari, JMC dan Rachmawati, M. (2006). Kimia 2 SMA dan MA untuk Kelas XI. Jakarta: Esis.

Kunandar.(2013). Penilaian autentik (Penilaian hasil belajar peserta didik

berdasarkan kurikulum 2013).Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada.

Lawrie, G., Wright, A., Schultz, M., Dargaville, T., O’Brien, G., Bedford, S., Williams, M., Tasker, R., Dickson, H., & Thompson, C. (2013). Using formative feedback to identify and support first year chemistry students with missing or misconception. A Practice report.The International Journal of the

First year in Higher Education, 4(2),111-116.

Lawshe, C.H. (1975). A Quantitative aprroach to content validity.Personal

Psychology, 28, 563-575.

Leech, N.L., Barrett, K.C., & Morgan, G.A. (2009). SPSS for intermediate

statistics:Use and Interpretation.Colorado:Routledge.

Marzano, R.J. (1994). Assessing Student Outcomes: Performance Asessment

Using the Dimensions of Learning Model. Alexandria: Association for

Supervision and Curriculum Development.

Megadonami, A. (2011). Model pembelajaran inkuiri laboratorium terbimbing

untuk meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan generic sains siswa SMA pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Tesis Pascasarjana UPI:

Tidak diterbitkan.

(37)

Jeli Farina, 2014

Pengaruh Penilaian Formatif Dengan Feedback Terhadap Proses Dan Hasil Belajar Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mulyasa, E. (2013).Pengembangan dan implementasi kurikulum 2013.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nicol, D.J., & Macfarlane-Dick, D. (2006). Formative assessment and self-regulated learning: A Model and seven principle of good feedback practice.

Studies in Higher Education, 31,199-218.

Nitko, A.J., &Brookhart, S.M. (2011).Educational assessment of Students.United States: Pearson.

Popham, W.J. (1995). Classroom Assessment, What Teachers Need it Know. Oxford: Pergamon Press

Purnomo,Y.P. (2013). Kefektifan penilaian formatif terhadap hasil belajar

matematika mahasiswa ditinjau dari motivasi belajar.Dipresentasikan

padaSeminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika, UNY.

Resnick, D.P. & Resnick, L.B. (1985). Standard, Curricullum, and Performance: A Historical and Comparative Persepective. Educational Research 9, 5-11.

Ryan, C.S., & Hemmes, N.S. (2005).Effects of the contingency for homework submission on homework submission and quiz performance in a college course. Journal of Applied Behavior Analysis, 1(38), 79-88.

Santoso, S. (2014).Panduan Lengkap SPSS Versi 20 Edisi Revisi.Jakarta: PT Gramedia.

Schunk, D.H., Pintrich, P.R., & Meece, J.L. (2010).Motivation in Education.New Jersey: Pearson.

Shemwell, J.T., & Furtak, E.M. (2009, April).Argument-driven formative

assessment for conceptual science learning.Paper presented at the Annual

Meeting of the American Educational Research Association, San Diego, California.

Sriyati,S. (2011).Peran asesmen formatif dalam membentuk habits of mind

mahasiswa biologi. Disertasi Pascasarjana UPI: Tidak diterbitkan.

Sudjana, N. (2013). Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2013). Metode penelitian pendidikan: Pendekatan kuantitatif,

kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

(38)

Jeli Farina, 2014

Pengaruh Penilaian Formatif Dengan Feedback Terhadap Proses Dan Hasil Belajar Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sunandar.(2008). Peningkatan hasil belajar kalkulus 1 melalui umpan balik tes formatif dengan pembelajaran remedial.Jurnal Media Penelitian pendidikan,2(2), 188-200.

Surapranata, S. (2006). Analisis, validitas, reliabilitas,dan interpretasi hasil tes,

implementasi kurikulum 2004. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Wiggins, G. (1984). A True Test: Toward More Authentic and Equitable Assessment. Phi Delta Kappan 70, (9) 703-713.

Yin,Y., Shavelson, R.J., Ayala, C.C., Ruiz-Primo, M.A., Brandon, P.R., &Furtak, E.M. (2008). On the impact of formative assessment on student motivation, achievement, and conceptual change.Applied Measurement in Education,21,335-359.

Zakaria, P., Kaku, A., & Ahmad, N.R. (2013).Deskripsi Aktivitas Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Kelas X di Sma Negeri 1 Tibawa.UNG.

Diambil pada 21 Agustus 2014 dari

http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=7&cad=rja&uact=8&ved =0CDkQFjAG&url=http%3A%2F%2Fkim.ung.ac.id%2Findex.php%2FKIMF PMIPA%2Farticle%2Fdownload%2F3422%2F3398&ei=v4r7U6XSL9SGuA

Gambar

Gambar 3.1. Prosedur penelitian
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Tes Tertulis
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket
Tabel. 3.4Kriteria Penilaian Validitas Butir Soal
+7

Referensi

Dokumen terkait

32 Sistem Informasi Manajemen /SIM dan SK Petugas SIM 4, 5 Produk Operator 33 Program Kantin Sekolah dan Koperasi

Untuk mengetahui gambaran pengetahuan mengenai amebiasis pada penyaji makanan di Kecamatan Medan Baru, Kota Medan.. 1.3.2

Dalam permainan bola voli terdapat teknik-teknik dasar permainan meliputi servis, passing, smash/spike, dan block. Dengan membentuk serangan pukulan yang keras waktu bola

Faktor emisi CO untuk pembakaran briket cangkang kakao karena pengaruh temperatur udara preheat ditunjukkan Gambar 4(b). Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa faktor emisi CO

LAMPIRAN 5 Tabel koefisien kerugian head untuk beberapa

Menurut WHO SEA, keamanan pangan merupakan suatu kondisi atau usaha supaya makanan tidak berisiko mengandung bahan biologis, kimia atau fisik yang bahaya ( hazards

Usulan Teknis dinyatakan memenuhi syarat (lulus) apabila mendapat nilai minimal 70 (tujuh puluh), peserta yang dinyatakan lulus akan dilanjutkan pada proses penilaian penawaran

Berkenaan dengan hal tersebut diatas, diharapkan agar Saudara dapat hadir tepat waktu dengan membawa dokumen asli dan 1 (satu) rangkap fotocopy untuk setiap data yang