• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Relevansi Materi Mata Kuliah Fisika Teknik dan Kimia Teknik dengan Materi Mata Kuliah Keahlian Bidang Studi Produksi dan Perancangan di DPTM FPTK UPI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Relevansi Materi Mata Kuliah Fisika Teknik dan Kimia Teknik dengan Materi Mata Kuliah Keahlian Bidang Studi Produksi dan Perancangan di DPTM FPTK UPI."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Setiawan Hidayat, 2015

Studi Relevansi Materi Mata Kuliah Fisika Teknik dan Kimia Teknik dengan Materi Mata Kuliah Keahlian Bidang Studi Produksi dan Perancangan di DPTM FPTK UPI

|

STUDI RELEVANSI MATERI MATA KULIAH FISIKA

TEKNIK DAN KIMIA TEKNIK DENGAN MATERI MATA

KULIAH KEAHLIAN BIDANG STUDI PRODUKSI DAN

PERANCANGAN DI DPTM FPTK UPI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Teknik Mesin pada Kelompok Bidang Keahlian

Produksi dan Perancangan

Oleh :

Setiawan Hidayat

E.0551.0905631

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

(2)

Setiawan Hidayat, 2015

Studi Relevansi Materi Mata Kuliah Fisika Teknik dan Kimia Teknik dengan Materi Mata Kuliah Keahlian Bidang Studi Produksi dan Perancangan di DPTM FPTK UPI

|

Studi Relevansi Materi Mata Kuliah

Fisika Teknik dan Kimia Teknik

dengan Materi Mata Kuliah Keahlian

Bidang Studi Produksi dan

Perancangan

Oleh Setiawan Hidayat

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknik Mesin

© Setiawan Hidayat 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Setiawan Hidayat, 2015

Studi Relevansi Materi Mata Kuliah Fisika Teknik dan Kimia Teknik dengan Materi Mata Kuliah Keahlian Bidang Studi Produksi dan Perancangan di DPTM FPTK UPI

|

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

SETIAWAN HIDAYAT

STUDI RELEVANSI MATERI MATA KULIAH FISIKA TEKNIK DAN KIMIA TEKNIK DENGAN MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN BIDANG STUDI PRODUKSI DAN PERANCANGAN DI DPTM FPTK UPI

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Pembimbing I

Dr. Amay Suherman, M. Pd. NIP. 19590325 198601 1 001

Pembimbing II

Drs. H. R. Aam Hamdani, MT. NIP.19660111 199101 1 001

MENGETAHUI

Ketua Departemen Pendidikan Teknik Mesin FPTK Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

Setiawan Hidayat, 2015

Studi Relevansi Materi Mata Kuliah Fisika Teknik dan Kimia Teknik dengan Materi Mata Kuliah Keahlian Bidang Studi Produksi dan Perancangan di DPTM FPTK UPI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Kurikulum merupakan pedoman dalam proses pembelajaran. Disebut sebagai pedoman karena kurikulum berisikan kumpulan program atau rencana pembelajaran. Hal ini sebagaimana yang diungkapkan oleh Peter F. Oliva (Ibrahim et al., 2011:5) bahwa ‘Curriculum is the plan or program for all experiences which the learner encounters under the direction of the school.’ Kurikulum juga memuat semua mata kuliah/mata pelajaran, sehingga setiap ilmu yang akan diberikan kepada pembelajar harus sesuai dengan yang tercantum pada kurikulum.

Kurikulum memiliki peran yang sangat vital dalam mewujudkan tujuan pendidikan, akan tetapi aspek pembelajaran juga merupakan bagian yang tidak kalah pentingnya dalam dunia pendidikan. Kurikulum dan pembelajaran merupakan dua komponen dalam pendidikan yang tidak dapat dipisahkan. Pembelajaran merupakan pelaksanaan/implementasi dari kurikulum dimana seorang pembelajar mengalami suatu proses dalam mendapatkan pengalaman, sehingga dirinya berubah seiring dengan berjalannya waktu.

(5)

Setiawan Hidayat, 2015

Studi Relevansi Materi Mata Kuliah Fisika Teknik dan Kimia Teknik dengan Materi Mata Kuliah Keahlian Bidang Studi Produksi dan Perancangan di DPTM FPTK UPI

praktik, dan ketentuan-ketentuan dalam praktik jika diterapkan akan dapat merealisasikan tujuan DPTM tersebut di samping juga harus ada kesesuaian antara teori yang diberikan dengan keterampilan yang diajarkan. Hal ini sesuai dengan yang disebutkan oleh Bloom (Ibrahim et al., 2011:140) bahwa ‘Tiga ranah hasil belajar yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor’ merupakan satu kesatuan dalam membangun atau menggambarkan suatu kompetensi, sehingga semua ranah ini harus sesuai dan saling terkait.

Kurikulum DPTM terdiri dari beberapa kelompok mata kuliah yang harus ditempuh/dikontrak oleh setiap mahasiswa, diataranya Mata Kuliah Umum (MKU), Mata Kuliah Profesi (MKP), dan Mata Kuliah Keahlian (MKK). MKU adalah kelompok mata kuliah yang ditujukan untuk mengembangkan aspek kepribadian mahasiswa sebagai individu dan warga masyarakat, sedangkan MKP merupakan kelompok mata kuliah pada Program Studi Tenaga Kependidikan yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan profesi yang terdiri atas Mata Kuliah Dasar Profesi (MKDP) dan Mata Kuliah Keahlian Profesi (MKKP). Sementara itu, MKK adalah kelompok mata kuliah yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam penguasaan keahlian bidang studi/bidang ilmu terkait yang teridiri dari Mata Kuliah Dasar Bidang Studi (MKDBS) dan Mata Kuliah Keahlian Bidang Studi (MKKBS). Khusus berkenaan dengan MKK yang merupakan fokus pada penelitian ini, termasuk ke dalam kelompok mata kuliah yang memiliki porsi paling besar dalam mewujudkan tujuan DPTM. Oleh sebab itu, hal ini menuntut setiap MKDBS (mata kuliah Fisika Teknik dan Kimia Teknik) dengan MKKBS (sejumlah mata kuliah sesuai dengan KBK PP) yang diberikan kepada mahasiswa harus sesuai dan memiliki keterkaitan (relevansi).

(6)

Setiawan Hidayat, 2015

Studi Relevansi Materi Mata Kuliah Fisika Teknik dan Kimia Teknik dengan Materi Mata Kuliah Keahlian Bidang Studi Produksi dan Perancangan di DPTM FPTK UPI

disebut sebagai ilmu pusat yang menghubungkan berbagai macam displin ilmu. Apabila diperhatikan secara seksama, tentu akan dapat diketahui bahwa berbagai macam penemuan baik di bidang teknologi, informasi, komunikasi, maupun kesehatan, tidak terlepas dari peran Fisika dan Kimia. Hal ini menujukkan bahwa Fisika dan Kimia memberikan sumbangan yang besar hampir diseluruh bidang IPTEK yang ada saat ini.

Peran kedua mata kuliah ini (Fisika Teknik dan Kimia Teknik) dalam mendukung ilmu keteknikan, tidak diragukan lagi. Di DPTM sendiri, kedua mata kuliah ini menjadi dasar bagi seluruh Mata Kuliah Keahlian. Sebagai contoh, mata kuliah Mekanika Teknik tidak akan dapat dipahami, jika sebelumnya tidak mempelajari dan memahami mata kuilah Fisika Teknik. Begitupun mata kuliah Korosi dan Pelapisan Logam tidak akan dapat dipahami, jika sebelumnya tidak mempelajari dan memahami mata kuilah Kimia Teknik. Oleh sebab itu, mata kuliah Fisika Teknik dan Kimia Teknik merupakan mata kuliah yang wajib dikontrak oleh seluruh mahasiswa DPTM sebagai dasar untuk menguasai bidang yang menjadi keahliannya, khususnya pada Kelompok Bidang Keahlian Produksi dan Perancangan.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa keterkaitan antara mata kuliah Fisika Teknik dan Kimia Teknik dengan Mata Kuliah Keahlian sangat erat sekali. Dalam pengembangan suatu kurikulum, keterkaitan semacam ini disebut sebagai prinsip relevansi. Prinsip relevansi terdiri dari dua macam yaitu relevansi eksternal dan relevansi internal. Deni Kurniawan (Ibrahim et al., 2011:67) menyatakan bahwa ‘relevansi eksternal artinya kurikulum harus sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat…’ sedangkan relevansi internal ‘merupakan kesesuaian antar komponen kurikulum itu sendiri’. Mengacu pada definisi tersebut, maka relevansi yang terjadi antara MKDBS (Mata Kuliah Fisika Teknik dan Kimia Teknik) dengan MKKBS adalah relevansi internal.

(7)

Setiawan Hidayat, 2015

Studi Relevansi Materi Mata Kuliah Fisika Teknik dan Kimia Teknik dengan Materi Mata Kuliah Keahlian Bidang Studi Produksi dan Perancangan di DPTM FPTK UPI

melakukan observasi awal dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Adapun informasi tersebut didasarkan atas hasil wawancara dengan beberapa sumber.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Ida Hamidah (lampiran 1) selaku dosen MKDBS (Mata Kuliah Fisika), penulis memperoleh informasi bahwa beliau pernah melakukan penelitian mengenai studi relevansi mata kuliah Fisika terhadap MKKBS pada tahun 1996/1997, yang selanjutnya diperbaharui pada tahun 2003 (maka sampai sekarang sudah menginjak tahun ke-10), sehingga penelitian ini sudah terlampau lama. Ditambah lagi penelitian yang sudah dilakukan tidak terdokumentasi dengan baik, sehingga hasilnya tidak dapat diketahui. Sementara itu, hasil wawancara dengan Bapak H. Sabri (lampiran 2) selaku dosen MKKBS (Mata Kuliah Teknik Pemesinan), diperoleh informasi bahwa dalam setiap rapat pra-pelaksanaan kurikulum selalu dibahas mengenai relevansi antar mata kuliah, akan tetapi tidak dilakukan pembahasan sampai pada tahap relevansi antar materi mata kuliah, sehingga tidak ditemukan dokumentasi yang jelas mengenai gambaran relevansi antar materi mata kuliah. Demikian pula hasil wawancara dengan beberapa mahasiswa/i Prodi Produksi dan Perancangan angkatan 2011 dan 2012 (lampiran 3), diperoleh informasi bahwa pada saat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dosen pengampu MKDBS sudah pernah mengilustrasikan pengaplikasian materi ajarnya pada materi MKKBS, namun masih sedikit materi yang diilustrasikan, sehingga mahasiswa/i tidak memperoleh gambaran pengaplikasian yang jelas dan variatif dari setiap materi yang telah diterima.

Atas dasar ketiga informasi di atas, penulis terdorong untuk melakukan suatu penelitian dengan judul “Studi Relevansi Materi Mata Kuliah Fisika Teknik dan Kimia Teknik dengan Materi Mata Kuliah Keahlian Bidang Studi Produksi dan Perancangan di DPTM FPTK UPI”.

B. Identifikasi Masalah

(8)

Setiawan Hidayat, 2015

Studi Relevansi Materi Mata Kuliah Fisika Teknik dan Kimia Teknik dengan Materi Mata Kuliah Keahlian Bidang Studi Produksi dan Perancangan di DPTM FPTK UPI

1. Penelitian sebelumnya dengan topik yang sama sudah terlampau lama dan tidak ada dokumennya.

2. Setiap rapat pra-pelaksanaan kurikulum, tidak dilakukan pembahasan sampai pada tahap relevansi antar materi mata kuliah.

3. Materi MKDBS khususnya Mata Kuliah Fisika Teknik dan Kimia Teknik hanya sedikit yang terilustrasikan secara jelas pengaplikasiannya pada materi MKKBS.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu ”Bagaimanakah relevansi materi Mata Kuliah Fisika Teknik dan Kimia Teknik dengan materi MKKBS pada kurikulum Kelompok Bidang Keahlian Produksi dan Perancangan di Departemen Pendidikan Teknik Mesin?”.

D. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terfokus dan terarah, maka diperlukan pembatasan masalah yang akan diteliti. Berdasarkan rumusan masalah di atas, batasan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Pendeskripsian relevansi dari materi Mata Kuliah Fisika Teknik dan Kimia Teknik pada materi MKKBS Produksi dan Perancangan.

2. Pemetaan sekuen antar materi mata kuliah Fisika Teknik dan Kimia Teknik dengan materi MKKBS Produksi dan Perancangan berdasarkan relevansi antara kedua kelompok mata kuliah tersebut.

3. Dokumen kurikulum yang digunakan adalah dokumen kurikulum Departemen Pendidikan Teknik Mesin tahun 2013, khususnya Kelompok Bidang Keahlian Produksi dan Perancangan.

(9)

Setiawan Hidayat, 2015

Studi Relevansi Materi Mata Kuliah Fisika Teknik dan Kimia Teknik dengan Materi Mata Kuliah Keahlian Bidang Studi Produksi dan Perancangan di DPTM FPTK UPI

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah:

1. Untuk menghasilkan deskripsi relevansi dari materi Mata Kuliah Fisika Teknik dan Kimia Teknik dengan materi MKKBS Produksi dan Perancangan.

2. Untuk menghasilkan pemetaan sekuen antar materi Mata Kuliah Fisika Teknik dan Kimia Teknik dengan materi MKKBS Produksi dan Perancangan berdasarkan relevansi antara kedua kelompok mata kuliah tersebut.

F. Kegunaan Penelitian

Berdasarkan tujuan yang telah dikemukakan di atas, maka setelah penelitian ini selesai dilakukan dan hasilnya diperoleh, diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut:

1. Secara Teoritis

Dengan penelitian ini, penulis berharap dapat memberikan sumbangan terhadap perkembangan keilmuan kurikulum dan pembelajaran pada umumya, dan menambah pemahaman berkaitan dengan kurikulum dan pembelajaran hingga dapat dijadikan kajian lebih lanjut dalam pengembangan kurikulum di DPTM KBK PP.

2. Secara Praktis

Bagi seluruh kalangan, baik dari kalangan akademisi maupun pihak lainnya, penelitian ini dapat menambah ilmu dan pemahaman berkaitan dengan kurikulum, khusunya dalam mengembangkan kurikulum ke arah yang lebih baik, sehingga setiap materi mata kuliah terpetakan relevansinya dan dapat teraplikasikan dalam proses pembelajaran maupun dalam kehidupan sehari -hari.

G. Sistematika Penulisan

(10)

Setiawan Hidayat, 2015

Studi Relevansi Materi Mata Kuliah Fisika Teknik dan Kimia Teknik dengan Materi Mata Kuliah Keahlian Bidang Studi Produksi dan Perancangan di DPTM FPTK UPI

tujuan akhir yang hendak dicapai. Sistematika penulisan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini dikemukakan tentang latar belakang penelitian, identifikasi masalah, rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Dalam bab ini dikemukakan tentang landasan teoritis yang mendukung dan relevan dengan permasalahan penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini diuraikan tentang prosedur penelitian, lokasi dan subjek penelitian, metode yang digunakan dalam penelitian, paradigma penelitian, definisi operasional, langkah-langkah pelaksanaan penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini diuraikan mengenai hasil penelitian, yaitu hasil pengolahan data dan informasi hasil penelitian beserta pembahasannya yang merupakan jawaban dari masalah yang timbul.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(11)

Setiawan Hidayat, 2015

Studi Relevansi Materi Mata Kuliah Fisika Teknik dan Kimia Teknik dengan Materi Mata Kuliah Keahlian Bidang Studi Produksi dan Perancangan di DPTM FPTK UPI

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Prosedur Penelitian

Berdasarkan pendapat Arikunto (2006:22), terdapat langkah-langkah penelitian yang lebih menitikberatkan pada kegiatan administratif, yaitu pembuatan rancangan penelitian, pelaksanaan penelitian, dan pembuatan laporan penelitian. Ketiga langkah ini masih terlalu lebar jaraknya, sehingga perlu dirincikan untuk mempermudah penelitian. Selanjutnya, Arikunto (2006:22) menjelaskan ketiga langkah-langkah penelitian tersebut secara lebih lengkap sebagai berikut:

1. Memilih masalah; 2. Studi pendahuluan; 3. Merumuskan masalah;

4. Merumuskan anggapan dasar dan merumuskan hipotesis; 5. Memilih pendekatan;

6. Menentukan variabel dan sumber data; 7. Menentukan dan menyusun instrumen; 8. Mengumpulkan data;

9. Analisis data;

10. Menarik kesimpulan; dan 11. Menulis laporan.

(12)

Setiawan Hidayat, 2015

Studi Relevansi Materi Mata Kuliah Fisika Teknik dan Kimia Teknik dengan Materi Mata Kuliah Keahlian Bidang Studi Produksi dan Perancangan di DPTM FPTK UPI

Gambar 3.1 Bagan Alur Kegiatan Penelitian

Menentukan Variabel Menentukan Sumber Data Studi

Merumuskan Masalah

Memilih Pendekatan Start

Memilih Masalah

Stop

Menentukan dan Menyusun Instrumen

Mengumpulkan Data

Analisis Data

Menarik Kesimpulan

(13)

Setiawan Hidayat, 2015

Studi Relevansi Materi Mata Kuliah Fisika Teknik dan Kimia Teknik dengan Materi Mata Kuliah Keahlian Bidang Studi Produksi dan Perancangan di DPTM FPTK UPI

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Departemen Pendidikan Teknik Mesin (DPTM) Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) khususnya pada Kelompok Bidang Keahlian (KBK) Produksi dan Perancangan (PP), yang beralamat di Jl. Dr. Setiabudhi No. 207 Bandung. Subjek dalam penelitian ini adalah materi MKDBS (dalam hal ini Mata Kuliah Fisika Teknik dan Kimia Teknik) dan MKKBS pada kurikulum 2013 DPTM khususnya KBK PP.

C. Metode yang Digunakan dalam Penelitian

Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Sukmadinata

(2005:25) mengemukakan bahwa “Metode penelitan diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu”. Sementara itu, Sugiyono (2010:6) menyatakan bahwa:

Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.

Berdasarkan kedua pengertian di atas, maka dapat dipahami bahwa metode penelitian merupakan suatu cara ilmiah untuk memahami suatu objek yang diteliti melalui proses pengumpulan dan analisa data, sehingga didapatkan data yang valid.

(14)

Setiawan Hidayat, 2015

Studi Relevansi Materi Mata Kuliah Fisika Teknik dan Kimia Teknik dengan Materi Mata Kuliah Keahlian Bidang Studi Produksi dan Perancangan di DPTM FPTK UPI

Adapun ciri-ciri penelitian deskriptif dikemukakan oleh Sugiyono (2010:45) sebagai berikut:

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Apabila kita cermati pendapat tersebut, maka dapat diketahui bahwa dalam penelitian deskriptif tidak ada perlakuan (treatment) tertentu pada data yang telah terkumpul, sehingga data tersebut hanya dideskripsikan apa adanya dan disimpulkan secara khusus (tidak menggenerelisasi).

D. Paradigma Penelitian

Paradigma menurut Harmon (Moleong L.J., 2006:49) bahwa “Cara mendasar untuk mempersepsi, berfikir, menilai, dan melakukan yang berkaitan dengan sesuatu

yang secara khusus tentang visi realitas”. Sementara itu, Sugiyono (2010:66)

mengemukakan bahwa “Paradigma penelitian diartikan sebagai pola pikir yang

(15)

Setiawan Hidayat, 2015

Studi Relevansi Materi Mata Kuliah Fisika Teknik dan Kimia Teknik dengan Materi Mata Kuliah Keahlian Bidang Studi Produksi dan Perancangan di DPTM FPTK UPI

Gambar 3.2 Paradigma Penelitian Keterangan:

: Garis relevansi

: Garis alur/tahapan proses

E. Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian dimaksudkan untuk menjelaskan variabel atau data yang terdapat pada penelitian, sehingga di dalamnya akan dijelaskan mengenai dari mana asal data, seperti apa bentuk data, akan dibagaimanakan datanya, dan seperti apa posisi data. Sesuai dengan judul yang ada, maka operasionalisasi pengertian dari masing-masing istilah tersebut adalah:

1. Studi Relevansi

Istilah studi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2002:1093) memiliki arti penelitian ilmiah, sedangkan istilah relevansi dalam KBBI (2002:943) memiliki arti kaitan. Studi relevansi dalam penelitian ini didefinisikan sebagai

Materi MKDBS Fisika Teknik Kimia Teknik

Kesimpulan Hasil

Penelitian

MKK Jurusan MKK KBK MKK Pilihan

(16)

Setiawan Hidayat, 2015

Studi Relevansi Materi Mata Kuliah Fisika Teknik dan Kimia Teknik dengan Materi Mata Kuliah Keahlian Bidang Studi Produksi dan Perancangan di DPTM FPTK UPI

penelitian ilmiah tentang kaitan antara materi mata kuliah Fisika Teknik dan Kimia Teknik dengan materi Mata Kuliah Keahlian Bidang Studi (MKKBS) pada KBK PP. Kaitan mata kuliah tersebut diukur dengan cara menghitung setiap materi pada mata kuliah Fisika Teknik dan Kimia Teknik yang diperlukan untuk mendukung materi MKKBS kemudian dijelaskan secara naratif deskriptif.

Dalam konteks kurikulum, prinsip relevansi terdiri atas dua jenis, yaitu relevansi eksternal dan relevansi internal. Relevansi eksternal menunjukkan relevansi antara kurikulum dengan lingkungan hidup peserta didik dan masyarakat, perkembangan kehidupan masa sekarang dan masa yang akan datang, serta tuntutan dan kebutuhan dunia pekerjaan. Sementara itu, relevansi internal adalah relevansi di antara komponen kurikulum itu sendiri. Dalam konteks penelitian ini, akan digunakan relevansi internal untuk melihat keterkaitan antara materi Mata Kuliah Fisika Teknik dan Kimia Teknik dengan materi MKKBS. Data relevansi akan diperoleh melalui teknik angket yang berbentuk matriks, kemudian diolah untuk menghasilkan deskripsi relevansinya.

2. Mata Kuliah Dasar Bidang Studi (MKDBS)

MKDBS merupakan kelompok mata kuliah yang menjadi dasar bidang ilmu teknik secara umum, dimana mata kuliah Fisika Teknik dan Kimia Teknik termasuk di dalamnya.

a. Mata Kuliah Fisika Teknik

Istilah Fisika dalam KBBI (2002:317) diartikan sebagai ilmu tentang zat dan energi, sedangkan istilah teknik dalam KBBI (2002:1158) diartikan sebagai pengetahuan dan kepandaian membuat sesuatu yang berkenaan dengan hasil industri (bangunan, mesin). Mata kuliah Fisika Teknik didefinisikan sebagai Mata Kuliah Dasar Bidang Studi pada DPTM, khususnya pada KBK PP. Teknik dokumentasi dan wawancara digunakan untuk menggali data mengenai materi apa saja yang terdapat

(17)

Setiawan Hidayat, 2015

Studi Relevansi Materi Mata Kuliah Fisika Teknik dan Kimia Teknik dengan Materi Mata Kuliah Keahlian Bidang Studi Produksi dan Perancangan di DPTM FPTK UPI

(1) Besaran, Satuan, dan Vektor; (2) Kinematika Partikel; (3) Dinamika Partikel; (4) Usaha dan Energi; (5) Momentum, Impuls, dan Tumbukan; (6) Benda Tegar; (7) Elastisitas; (8) Getaran dan Gelombang; (9) Listrik Statis; (10) Listrik Dinamis; (11) Kemagnetan; (12) Imbas Elektromagnetik; dan (13) Arus Bolak-Balik. Data ini kemudian akan direlevansikan terhadap materi MKKBS.

b. Mata Kuliah Kimia Teknik

Istilah Kimia dalam KBBI (2002, 569) diartikan sebagai ilmu tentang susunan, sifat, dan reaksi suatu unsur atau zat, sedangkan istilah teknik dalam KBBI (2002, 1158) diartikan sebagai pengetahuan dan kepandaian membuat sesuatu yang berkenaan dengan hasil industri (bangunan, mesin). Mata kuliah Kimia Teknik didefinisikan sebagai Mata Kuliah Dasar Bidang Studi pada DPTM, khususnya pada KBK PP. Teknik dokumentasi dan wawancara digunakan untuk menggali data mengenai materi apa saja yang terdapat dalam mata kuliah ini, sehingga diperoleh

cakupan materinya, antara lain: (1) Konsep Dasar Kimia; (2) Stokiometri; (3) Persamaan Reaksi Kimia; (4) Sistem Periodik Unsur-Unsur; (5) Termokimia;

(6) Elektrolit dan Elektrokimia; dan (7) Aplikasi Kimia dalam Bidang Teknik Mesin. Data ini kemudian akan direlevansikan terhadap materi MKKBS.

3. Mata Kuliah Keahlian Bidang Studi (MKKBS)

MKKBS merupakan kelompok mata kuliah yang berisikan berbagai mata kuliah keahlian pada DPTM KBK PP, yang di dalamnya mencakup MKK Bidang Studi Teknik Mesin, MKK Bidang Studi Produksi dan Perancangan, serta MKK Pilihan Program Studi. Sama halnya dengan MKDBS (dalam hal ini Fisika Teknik dan Kimia Teknik), peneliti pun menggunakan teknik dokumentasi dan wawancara untuk memperoleh data pokok bahasan dari masing-masing MKKBS.

(18)

Setiawan Hidayat, 2015

Studi Relevansi Materi Mata Kuliah Fisika Teknik dan Kimia Teknik dengan Materi Mata Kuliah Keahlian Bidang Studi Produksi dan Perancangan di DPTM FPTK UPI

Berdasarkan pendapat Moleong, L.J. (2006:49), langkah-langkah pelaksanaan penelitian terdiri atas tiga tahapan, yaitu tahap pra-lapangan, tahap pekerjaan lapangan, dan tahap analisis data. Ketiga tahapan penelitian tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Tahap Pra-Lapangan

a. Studi pendahuluan, dengan melakukan wawancara kepada narasumber (dosen dan mahasiswa) untuk memperjelas permasalahan yang akan diteliti.

b. Merancang metodologi penelitian yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti.

c. Studi dokumentasi, dengan mempelajari dokumen kurikulum 2013 DPTM. d. Menyusun instrumen penelitian berupa lembar wawancara dan angket.

e. Membuat kesepakatan waktu dan tempat dengan responden mengenai kesediaan untuk memberikan data dan informasi.

2. Tahap Pekerjaan Lapangan

a. Melakukan wawancara kepada narasumber untuk mengecek kesesuaian silabus mata kuliah dan memperoleh informasi mengenai silabus mata kuliah.

b. Menyebarkan angket kepada responden, dalam hal ini kepada dosen pengampu MKKBS pada KBK PP. Pada saat pengisian angket, penulis juga dapat turut membantu jika responden memintanya.

c. Memeriksa kelengkapan jawaban dalam angket, apabila ditemukan ketidakjelasan dalam pengisian, maka penulis akan mengkonfirmasi kembali. d. Memeriksa jumlah lembaran angket yang telah terkumpul.

3. Tahap Analisis Data

a. Mengolah data dengan menghitung keperluan materi mata kuliah Fisika Teknik dan atau Kimia Teknik untuk MKKBS.

(19)

Setiawan Hidayat, 2015

Studi Relevansi Materi Mata Kuliah Fisika Teknik dan Kimia Teknik dengan Materi Mata Kuliah Keahlian Bidang Studi Produksi dan Perancangan di DPTM FPTK UPI

c. Membuat kesimpulan dan saran penelitian.

G. Instrumen Penelitan

Menurut Arikunto (2006:160) instrumen penelitian adalah:

Alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Variasi jenis instrumen penelitian adalah, angket, ceklis (check-list) atau daftar centang, pedoman wawancara, pedoman pengamatan.

Berdasarkan pendapat tersebut, instrumen penelitian merupakan suatu sarana dalam mengukur variabel penelitian untuk memperoleh data yang telah teruji validitasnya. Pada penelitian ini digunakan beberapa instrumen, yaitu:

1. Dokumen

Dokumen adalah instrumen berupa literatur yang dianggap relevan dengan pokok permasalahan yang diangkat, sehingga dapat dijadikan sebagai referensi untuk penelitian. Adapun dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumen kurikulum 2013 DPTM, proposal penelitian, karya tulis ilmiah, website UPI, dan buku catatan (notebook) penulis.

2. Lembar Wawancara

(20)

Setiawan Hidayat, 2015

Studi Relevansi Materi Mata Kuliah Fisika Teknik dan Kimia Teknik dengan Materi Mata Kuliah Keahlian Bidang Studi Produksi dan Perancangan di DPTM FPTK UPI

digunakan meliputi lembar wawancara dengan dosen (lampiran 1, 2, 5, dan 6) dan mahasiswa (lampiran 3).

3. Angket

Sugiyono (2010:199) mengemukakan bahwa “Angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Angket dibedakan menjadi dua jenis dipandang dari cara menjawabnya yaitu angket terbuka dan angket tertutup. Angket terbuka adalah angket yang memberikan kesempatan kepada responden untuk menjawab sesuai dengan pendapatnya sendiri, sedangkan angket tertutup adalah angket yang sudah dilengkapi dengan jawaban sehingga responden tinggal memilihnya. Angket yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket tertutup dan terbuka (lampiran 7).

H. Teknik Pengumpulan Data

Arikunto (2006:232) mengemukakan bahwa “Mengumpulkan data adalah kegiatan mengamati variabel yang akan diteliti dengan metode interview, tes

observasi, kuesioner, dan sebagainya”. Adanya berbagai metode atau teknik

pengumpul data, menuntut seorang peneliti harus tepat dalam memilih teknik apa yang digunakan dalam pengumpulan data, sehingga diperoleh data yang sesuai dengan harapan. Dalam penelitian ini digunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu:

1. Teknik Dokumentasi

(21)

Setiawan Hidayat, 2015

Studi Relevansi Materi Mata Kuliah Fisika Teknik dan Kimia Teknik dengan Materi Mata Kuliah Keahlian Bidang Studi Produksi dan Perancangan di DPTM FPTK UPI

2. Teknik Wawancara

Pada penelitian ini, teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara terstruktur dan wawancara semi terstruktur. Wawancara terstruktur digunakan ketika penulis mewawacarai dosen pada saat konfirmasi silabus (lampiran 5), sedangkan wawancara semi terstruktur digunakan ketika penulis mewawancarai dosen pada tahap observasi awal (lampiran 1 dan 2) dan pada saat tanya jawab mengenai silabus (lampiran 6), serta mahasiswa pada tahap observasi awal (lampiran 3). Sebelum lembar wawancara digunakan, terlebih dahulu dilakukan proses uji kelayakan instrumen (dikonsultasikan) kepada dosen pembimbing (judgment), terutama tentang keterbacaannya.

Penulis melakukan wawancara terstruktur dengan melakukan konfirmasi kepada responden dengan membawa dokumen silabus yang kemudian silabus tersebut akan ditinjau kesesuaiannya. Apabila dalam peninjauan terdapat isi silabus yang tidak sesuai, maka atas saran responden silabus tersebut akan diperbaiki. Sementara itu, wawancara semi terstruktur pada tahap observasi awal dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada responden terkait dengan pengembangan dan implementasi kurikulum di DPTM KBK PP, sedangkan pada saat tanya jawab penulis mengajukan beberapa pertanyaan kepada responden terkait informasi silabus suatu mata kuliah.

Instrumen pada wawancara terstruktur digunakan ketika penulis sudah memiliki silabus suatu mata kuliah, sehingga penulis hanya mengecek kesesuainnya. Sementara itu, instrumen pada wawancara semi terstruktur (tanya jawab) digunakan ketika penulis tidak memiliki silabus dari suatu mata kuliah, sehingga dengan melakukan tanya jawab penulis akan memperoleh silabus mata kuliah tersebut.

(22)

Setiawan Hidayat, 2015

Studi Relevansi Materi Mata Kuliah Fisika Teknik dan Kimia Teknik dengan Materi Mata Kuliah Keahlian Bidang Studi Produksi dan Perancangan di DPTM FPTK UPI

Peneliti memilih teknik pengumpulan data menggunakan angket karena teknik ini memiliki banyak kelebihan sebagai instrument pengumpul data, diantaranya responden memiliki waktu lebih banyak untuk memberikan jawaban secara tertulis, sehingga jawaban bisa lebih lengkap, dan data yang diperoleh berupa dokumen tertulis, sehingga memudahkan peneliti pada saat mengolah data. Dalam penelitian ini, penulis menyebarkan angket tertutup dan angket terbuka kepada responden (dalam hal ini Bapak/Ibu Dosen di DPTM KBK PP) dengan tujuan untuk memperoleh data yang berkenaan dengan relevansi materi dari kedua kelompok mata kuliah (Fisika Teknik dan Kimia Teknik serta MKKBS).

Peneliti merancang angket tertutup berbentuk tabel relevansi dari Mata Kuliah Fisika Teknik dan Kimia Teknik dengan MKKBS. Selanjutnya, responden menjawabnya dalam bentuk matriks, di samping itu, peneliti juga menyusun angket terbuka dalam bentuk draf pertanyaan sebagai data pelengkap untuk menggali berbagai informasi yang tidak diperoleh pada angket tertutup. Sebelum angket tersebut disebar ke responden, terlebih dahulu dilakukan proses uji kelayakan instrumen (dikonsultasikan) kepada dosen pembimbing (judgment), terutama tentang keterbacaannya.

I. Teknik Analisis Data

Sugiyono (2010:335) mengemukakan bahwa:

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

(23)

Setiawan Hidayat, 2015

Studi Relevansi Materi Mata Kuliah Fisika Teknik dan Kimia Teknik dengan Materi Mata Kuliah Keahlian Bidang Studi Produksi dan Perancangan di DPTM FPTK UPI

1. Memaparkan Data ke dalam Bentuk Tabel

Pada tahap ini, data yang diperoleh dari angket disajikan ke dalam bentuk tabel. Pengisian ke dalam tabel dengan mencatumkan sejumlah materi mata kuliah Fisika Teknik dan atau Kimia Teknik pada kolom kedua. Pada kolom ketiga diisi dengan jumlah materi mata kuliah Fisika Teknik dan atau Kimia Teknik yang relevan dengan materi MKKBS dan pada kolom keempat diisi dengan keterangan (jumlah materi yang diperlukan dan atau tidak diperlukan) relevansi dari materi mata kuliah Fisika Teknik dan atau Kimia Teknik dengan materi MKKBS. Secara lebih rinci, relevansi antar materi mata kuliah digambarkan dalam tabel 3.1 berikut ini:

Tabel 3.1 Relevansi antara Materi Mata Kuliah Fisika Teknik dan atau Kimia Teknik dengan Materi MKKBS Kimia Teknik yang memiliki relevansi terhadap materi MKKBS, divisualisasikan dalam bentuk diagram x-y. Sumbu-x berisi materi mata kuliah Fisika Teknik dan atau Kimia Teknik, sedangkan sumbu-y berisi materi MKKBS. Secara lebih rinci, relevansi materi mata kuliah dapat divisualisasikan dalam gambar diagram 3.3 berikut ini:

Materi mata kuliah Fisika Teknik dan atau Kimia Teknik – 3

(24)

Setiawan Hidayat, 2015

Studi Relevansi Materi Mata Kuliah Fisika Teknik dan Kimia Teknik dengan Materi Mata Kuliah Keahlian Bidang Studi Produksi dan Perancangan di DPTM FPTK UPI

Gambar 3.3 Diagram Relevansi Materi Mata Kuliah

Pada contoh gambar diagram 3.3 di atas, kotak yang berisi bulatan merah merupakan tanda bahwa materi mata kuliah Fisika Teknik dan atau Kimia Teknik relevan dengan materi MKKBS, sedangkan kotak yang tidak berisi bulatan merah menandakan bahwa materi mata kuliah Fisika Teknik dan atau Kimia Teknik tidak memiliki relevansi dengan materi MKKBS.

3. Menafsirkan Hasil Pengolahan Data yang Terdapat pada Tabel

Pada tahap ini, penulis menafsirkan data yang terdapat pada tabel 3.1, sehingga akan lebih mudah dipahami. Adapun penafsiran data tersebut berupa pendeskripsian materi mata kuliah Fisika Teknik dan atau Kimia Teknik yang relevan maupun yang tidak relevan (diperlukan dan atau tidak diperlukan) dengan materi MKKBS.

4. Membuat Grafik Tingkat Relevansi Mata Kuliah

Pada tahap ini, penulis menampilkan hasil pengolahan data relevansi antara mata kuliah Fisika Teknik dan atau Kimia Teknik dengan seluruh MKKBS. Grafik tersebut akan memberikan informasi mengenai jumlah materi mata kuliah Fisika Teknik dan atau Kimia Teknik yang diperlukan dan yang tidak diperlukan pada MKKBS.

5. Memetakan Materi

(25)

Setiawan Hidayat, 2015

Studi Relevansi Materi Mata Kuliah Fisika Teknik dan Kimia Teknik dengan Materi Mata Kuliah Keahlian Bidang Studi Produksi dan Perancangan di DPTM FPTK UPI

Pada tahap ini, penulis melakukan pemetaan materi per-mata kuliah dan keseluruhan mata kuliah. Pemetaan tersebut akan memberikan informasi mengenai keterkaitan seluruh materi mata kuliah Fisika Teknik dan atau Kimia Teknik terhadap seluruh materi MKKBS, sehingga akan tergambarkan secara jelas mana materi yang relevan maupun yang tidak relevan (dalam hal ini diperlukan atau tidak diperlukan). Berdasarkan pemetaan ini, akan diperoleh informasi lain yang berkaitan dengan mata kuliah yang menjadi prasyarat dalam mengontrak suatu mata kuliah.

6. Pembahasan Hasil Penelitian

(26)

Setiawan Hidayat, 2015

Studi Relevansi Materi Mata Kuliah Fisika Teknik dan Kimia Teknik dengan Materi Mata Kuliah Keahlian Bidang Studi Produksi dan Perancangan di DPTM FPTK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut:

1. Mengacu pada prinsip relevansi internal, materi mata kuliah Fisika Teknik yang berjumlah 13 materi belum sepenuhnya mendukung seluruh materi yang diperlukan oleh MKKBS. Perlu ada penambahan dua materi lainnya supaya dapat mendukung seluruh materi yang diperlukan oleh MKKBS. Sementara itu, materi mata kuliah Kimia Teknik yang berjumlah 7 materi sudah sepenuhnya mendukung seluruh materi yang diperlukan oleh MKKBS.

2. Telah dihasilkan pemetaan sekuen antara materi mata kuliah Fisika Teknik dan Kimia Teknik dengan materi MKKBS pada KBK PP, sehingga diperoleh gambaran dalam menentukan prasyarat mata kuliah.

B. Saran

Peneliti mengajukan beberapa saran sebagai bahan masukan, pertimbangan maupun perbaikan bagi pihak-pihak terkait, antara lain:

1. Bagi DPTM KBK PP

Terpetakannya setiap materi mata kuliah Fisika Teknik dan Kimia Teknik terhadap materi MKKBS melaui dokumen pemetaan relevansi materi ini, diharapkan pihak DPTM dapat mensosialisasikannya kepada dosen dan mahasiswa di lingkungan DPTM khususnya KBK PP, sehingga tujuan yang ingin dicapai DPTM dapat terwujud.

2. Bagi Dosen Pengampu Mata Kuliah

(27)

Setiawan Hidayat, 2015

Studi Relevansi Materi Mata Kuliah Fisika Teknik dan Kimia Teknik dengan Materi Mata Kuliah Keahlian Bidang Studi Produksi dan Perancangan di DPTM FPTK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Alat Pengubah Arus AC menjadi Arus DC) untuk mendukung mata kuliah Korosi dan Pelapisan Logam serta menambahkan materi Arus Searah (DC) dan Metode Pengubah Arus AC Menjadi DC untuk mendukung mata kuliah Otomasi.

3. Bagi Mahasiswa DPTM KBK PP

(28)

Setiawan Hidayat, 2015

Studi Relevansi Materi Mata Kuliah Fisika Teknik dan Kimia Teknik dengan Materi Mata Kuliah Keahlian Bidang Studi Produksi dan Perancangan di DPTM FPTK UPI

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Z. (2012). Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi VI). Jakarta: Rineka Cipta.

Badarudin. (2013). Perbandingan Kurikulum KBK 2004, KTSP 2006, dan

Kurikulum 2013. [Online]. Tersedia:

http://ayahalby.files.wordpress.com/2013/06/perbandingan-kurikulum-2004-kbk-2006-ktsp-dan-2013.pdf. [2 September 2013]

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia.

Fauzi. (2011). Tingkatan-Tingkatan Pengembangan Kurikulum PAI. [Online]. Tersedia: http://fauzinesia.blogspot.com/2011/05/tingkatan-tingkatan-pengembangan.html [2 September 2013]

Hamalik, O. (2008). Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Ibrahim, R. et al. (2011). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Jasin, M. (2000). Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Nasution, S. (2009). Asas-Asas Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara.

OECD Indikators. (2012). Education at a Glance 2012. [Online]. Tersedia: http://www.oecd.org/edu/EAG%202012_e-book_EN_200912.pdf [3 September 2013]

Sidiknas. (2012). Uji Publik Kurikulum 2013: Penyederhanaan, Tematik-Integratif. [Online]. Tersedia: http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/uji-publik-kurikulum-2013-1 [3 September 2013]

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

(29)

Setiawan Hidayat, 2015

Studi Relevansi Materi Mata Kuliah Fisika Teknik dan Kimia Teknik dengan Materi Mata Kuliah Keahlian Bidang Studi Produksi dan Perancangan di DPTM FPTK UPI

Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI. Proposal Penelitian pada FPTK UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Suparlan. (2011). Tanya Jawab Pengembangan Kurikulum dan Materi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Syaodih-Sukmadinata, N. (2000). Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Syaodih-Sukmadinata, N. (2011). Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tim Pengembang Kurikulum. (2013). Panduan Pengembangan Kurikulum Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Gambar

tabel. Pengisian ke dalam tabel dengan mencatumkan sejumlah materi mata kuliah
Gambar 3.3 Diagram Relevansi Materi Mata Kuliah

Referensi

Dokumen terkait

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “ Bagaimanakah relevansi materi teknik tata udara di DPTM dan di SMK dengan SKKNI?”.. Pembatasan

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang materi inti mata kuliah Matematika yang digunakan pada mata kuliah Analisis Struktur, serta untuk

Ditambah lagi, mahasiswa/i pada Kelompok Bidang Keahlian (KBK) Produksi dan Perancangan (PP) kurang memperoleh gambaran pengaplikasian yang jelas dan variatif dari

Jika dilihat dari latar belakang yang disampaikan sebelumnya maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “ Studi Relevansi Materi Mata Kuliah Gambar Teknik dan

Materi Mata Kuliah Gambar Teknik yang terdapat di DPTM FPTK UPI maupun materi Mata Pelajaran Produktif Gambar Teknik khususnya pada Program Keahlian Teknik

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah relevansi lulusan perguruan tinggi

Berdasarkan karakteristik materi kimia teknik ini maka mahasiswa yang masih berada pada tahap berpikir concrete akan mengalami kesulitan memahami mata kuliah kimia

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah, Apakah produk pengembangan AutoCAD untuk mata kuliah gambar teknik bebasis video