• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANTECEDENT REPURCHASE INTENTION PELANGGAN PADA PENGGUNAAN M COMERCE DALAM TRANSAKSINYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANTECEDENT REPURCHASE INTENTION PELANGGAN PADA PENGGUNAAN M COMERCE DALAM TRANSAKSINYA"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

ANTECEDENT REPURCHASE INTENTION PELANGGAN PADA

PENGGUNAAN M-COMERCE DALAM TRANSAKSINYA

TUGAS AKHIR

Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Magister Manajemen

Oleh :

ANDIYAS MIAWAN S4108094

PROGRAM STUDI PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)

commit to user ABSTRAK

ANTECEDENT REPURCHASE INTENTION PELANGGAN PADA

PENGGUNAAN M-COMERCE DALAM TRANSAKSINYA

ANDIYAS MIAWAN S4108094

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa untuk menggunakan Mcommerce sebagai alat dalam transaksinya. Faktor-faktor tersebut antara lain: contextual perceive value, perceive usefulness, perceive easy of use, customer satisfaction dan trust.

Berkaitan dengan tujuan yang ingin dicapai, data diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Kriterianya adalah mahasiswa UNS yang pernah menggunakan Mcommerce. Teknik ini digunakan memastikan keakuratan data penelitian.

Sampel diambil sebanyak 200 responden dengan tingkat pengembalian tinggi yaitu sebesar 179 responden. Penentuan jumlah ini dimaksudkan untuk memenuhi kriteria minimal alat statistik yang digunakan yaitu SEM (Structural Equation Modelling). Sedangkan tingkat pengembalian yang tinggi dikarenakan data dikumpulkan dengan melakukan wawancara secara langsung dipandu kuesioner.

Kualitas data penelitian dapat diperoleh dengan melakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa data yang terkumpul memenuhi kriteria kelayakan sehingga dapat diuji dengan alat statistik apapun. SEM merupakan metode statistik yang dipilih untuk memecahkan masalah yang dirumuskan dalam studi ini.

Hasil studi ini mengindikasi hubungan antarvariabel yang signifikan yaitu: contextual perceive value pada repurchase intention, contextual perceive value pada

customer satisfaction, customer satisfaction pada repurchase intention, perceive

usefulnes pada customer satisfaction, perceive ease of use pada customer satisfaction, perceive ease of use pada repurchase intention, dan trust pada repurchase intention. Penelitian ini juga mendiskusikan implikasi secara lanjutan, teoritis, dan praktis

Kata kunci: contextual perceive value, perceive usefulnes, perceive ease of use, customer satisfaction, trust, repurchase intentiondan mcommerce

ABSTACT

ANTECEDENT REPURCHASE INTENTION ON THE USE OF M-COMMERCE IN THEIR TRANSACTIONS

(3)

This stdy aims to determinant the factors that affect the interests of students to use m-commerce as a tool in their transactions. These factors include: contextual perceive value, perceive usefulnes, perceive easy of use, customer satisfaction and trust.

In connection with the objective to be achieved, the data taken using purposive sampling technique. The criteria are students who never use m-commerce UNS. This technique is used to ensure the accuracy of research data.

Samples was taken of 200 respondents with a high rate of return that is equal to 179 respondent. Determination of this amount is intended to meet the minimum criteria for statistical tool used is the SEM (Structural Equation Modeling). While the high return rate due to data collected by conducting interviews directly guided questionnaire.

The quality research data can be obtained by analyzing the validity and reliability test. It is intended to ensure that data collected meet the eligibility criteria so that it can be tested with any statistical tool. SEM is a statistical method chosen to solve the problem formulated in this study.

The results of this study indicate a significant relationship other variables namely: contextual perceive value on repurchase intention, contextual perceive value on customer satisfaction, customer satisfaction on repurchase intention, perceive usefulnes on customer satisfaction, perceive ease of use on customer satisfaction, perceive ease of use in repurchase intention, and trust on repurchase intention.

The study also discusses the implications are advanced, theoretical, and practical.

(4)

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Penjualan produk telepon selular, saat ini menunjukkan tren yang makin meningkat. Hal ini terlihat dari banyaknya pengguna telepon selular baik di kalangan pebisnis, maupun kalangan umum. Perkembangan bisnis telepon selular di Indonesia dilatarbelakangi oleh berbagai faktor, antara lain adanya peningkatan permintaan konsumen akibat adanya kompetisi harga antara para produsen telepon selular, selain itu ditunjang dengan strategi bisnis baru yang menghendaki pemainnya menggunakan jaringan mobile tanpa kabel yang disebut m-commerce Govindan et al., (2008). Mobile bisnis membuka kesempatan bagi marketing baru dan customerrelationship management (CRM) karena dengan mobile bisnis dapat memberikan dua cara komunikasi yang interaktif dengan lokasi yang spesifik dan personal yang tepat.

Kedepan persaingan dalam lingkungan bisnis akan menjadi lebih kompetitif. Setiap perusahaan berlomba-lomba menciptakan produk dan jasa yang lebih baik untuk para pelanggannya. Dengan menggunakan peralatan wireless dan jaringan mobile, paltform baru dalam bisnis perdagangan jasa dan produk disebut sebagai m-commerce yang menjadi perhatian utama dalam bisnis Govindan et al., (2008). Tidak seperti m-commerce koneksinya melalui internet, m-commerce koneksinya menggunakan wireless dalam jaringan mobile. Peralatan mobile yang sangat kecil memudahkan pengguna membawanya disetiap tempat apabila dibutuhkan.

Meskipun ada banyak potensi untuk bisnis m-commerce, ketika dibandingkan dengan negara maju seperti jepang dan amerika, pengguna m-commerce di Indonesia masih relatif kecil. Adopsi teknologi 3G dan Wimax masih kacil dibandingkan negara berkembang yang lain. Tetapi trendnya pengguna teknologi Wireless untuk tujuan transaksi Mobile menunjukan kenaikan setiap tahunnya.

(5)

mempunyai arah pengaruh yang positif terhadap niat untuk menggunakan produk m-commerce. Sedangkan perceived cost mempunyai arah pengaruh yang negatif terhadap niat untuk menggunakan.

Amin (2008) menguji faktor-faktor yang berpengaruh terhadap niat pelanggan dalam menggunakan kartu kredit mobile di malaysia, yaitu perceived usefulness, perceivedease of use, perceivedcredibility, informasi tentang mobile creditcard dan perceived expresiveness. Hasilnya menunjukan bahwa perceived usefulness, perceived ease of use, perceived credibility dan sejumlah informasi tentang kartu kredit mobile berpengaruh secara positif signifikan terhadap niat menggunakan kartu kredit mobile. Variabel perceivedd ease of use juga berpengaruh positif terhadap perceivedd of usefulnesss.

Lee dan Jun (2007) melakukan pengujian faktor-faktor yang berpengaruh terhadap niat pembelian ulang dalam produk atau jasa yang menggunakan m-commerce di korea selatan. Hasilnya menunjukan bahwa variabel perceived value dan cutomer satisfaction berpengaruh secara positif terhadap niat pembelian ulang. Variabel perceived value dan perceivedease of use berpengaruh positif terhadap perceivedusefulness. Sedangkan variabel perceived value, perceived usefulness, dan perceived ease of use berpengaruh secara positif terhadap customer satisfaction.

Berdasar latar belakang masalah di atas, maka penelitian ini berusaha mengetahui faktor- faktor apa saja yang mempengaruhi minat beli konsumen terhadap produk dan jasa yang ditawarkan melalui m-commerce yang meliputi perceived value, Perceived usefulness,

perceived ease of use, customer satisfaction dan repurchase intention yang kemudian

diharapkan dapat menjawab dan memenuhi persyaratan konsumen. Untuk itu, peneliti mengambil judul penelitian : ANTECEDENT REPURCHASE INTENTION

PELANGGAN PADA PENGGUNAAN M-COMMERCE DALAM TRANSAKSINYA

B. RUMUSAN MASALAH

Pada penelitian ini permasalahan dibatasi pada analisis perceived value, perceived

usefulness, perceived ease of use dan customer satisfaction, yang diduga mempunyai

(6)

commit to user

1. Adakah pengaruh contextual perceived value terhadap repurchase intention pada produk dan jasa yang dijual menggunakan m-commerce?

2. Adakah pengaruh contextual perceived value terhadap customer satisfaction pada produk dan jasa yang dijual menggunakan m-commerce?

3. Adakah pengaruh perceived usefulness terhadap repurchase intention pada produk dan jasa yang dijual menggunakan m-commerce?

4. Adakah pengaruh perceived usefulness terhadap customer satisfaction pada produk dan jasa yang dijual menggunakan m-commerce?

5. Adakah pengaruh perceived ease of use terhadap customer satisfaction pada produk dan jasa yang dijual menggunakan m-commerce?

6. Adakah pengaruh perceived ease of use terhadap repurchase intention pada produk dan jasa yang dijual menggunakan m-commerce?

7. Adakah pengaruh trust terhadap repurchase intention pada produk dan jasa yang dijual menggunakan m-commerce?

8. Adakah pengaruh customer satisfaction terhadap repurchase intention pada produk dan jasa yang dijual menggunakan m-commerce?

C. BATASAN MASALAH

Batasan masalah diperlukan agar masalah yang dibicarakan tidak semu dan tersamar dengan masalah yang lainnya. Untuk lebih memfokuskan pada permasalahan yang diteliti maka dalam penelitian ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut:

1. Di dalam penelitian ini subjek penelitian adalah Konsumen yang tertarik atau berniat melakukan pembelian ulang terhadap produk m-commerce.

2. Atribut yang akan diteliti adalah contextual perceived value, perceived usefulness, perceived ease of use, customer satisfaction, trust, repurchase intention. Penentuan faktor atau atribut tersebut mengacu pada penelitian sebelumnya (Lee dan Jun, 2007).

(7)

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dan menganalisis :

1. Pengaruh contextual perceived value terhadap repurchase intention pada produk dan jasa yang dijual menggunakan m-commerce.

2. Pengaruh contextual perceived value terhadap customer satisfaction pada produk dan jasa yang dijual menggunakan m-commerce.

3. Pengaruh perceived usefulness terhadap repurchase intention pada produk dan jasa yang dijual menggunakan m-commerce.

4. Pengaruh perceived usefulness terhadap customer satisfaction pada produk dan jasa yang dijual menggunakan m-commerce.

5. Pengaruh perceived ease of use terhadap customer satisfaction pada produk dan jasa yang dijual menggunakan m-commerce.

6. Pengaruh perceived ease of use terhadap repurchase intention pada produk dan jasa yang dijual menggunakan m-commerce.

7. Pengaruh trust terhadap repurchase intention pada produk dan jasa yang dijual menggunakan m-commerce.

8. Pengaruh customer satisfaction terhadap repurchase intention pada produk dan jasa yang dijual menggunakan m-commerce.

E. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoritis

Pertama, kerangka pemikiran dalam studi ini diharapkan mampu mengukur niat untuk menggunakan dan menjadi dasar pertimbangan kebijakan penerapan dan pengembangan strategi marketing dalam suatu perusahaan.

(8)

commit to user

menjelaskan kompleksitas fenomena dalam meningkatkan niat menggunakan atau minat beli konsumen.

2. Bagi Akademisi

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi atau kajian bagi penelitian-penelitian berikutnya mampu memperbaiki dan menyempurnakan kelemahan dalam penelitian ini.

3. Manfaat Praktis

Model yang dikembangkan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang membuat seseorang mempunyai niat untuk menggunakan atau minat beli terhadap produk dan jasa yang ditawarkan menggunakan M-commerce. Melalui studi ini diharapkan agar para marketer dapat mengetahui kecenderungan orang sejak awal terhadap minat beli sehingga dapat mengalokasikan sumberdaya pemasaran lebih efektif dan efisien

(9)

KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Bab ini bertjuan untuk menelusuri literatur yang menjelaskan fenomena repurchase

intention pada produk M-commerce. Hal ini dimaksudkan untuk menjelaskan posisi studi ini

dibandingkan studi-studi sebelumnya terkait dengan variabel-variabel yang menjadi obyek amatan beserta hubungan antarvariabel yang terbentuk. Berkaitan dengan hal ini, ada 4 sub bahasan yang dijelaskan. Pertama, pengertian tentang isu penelitian yang menjelaskan definisi konseptual terkait dengan variabel yang diamati. Kedua, posisi studi yang bertujuan untuk menjelaskan perbedaan variabel yang menjadi fokus bahasan studi dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Ketiga, pembahasan teori dan proposisi yang digunakan sebagai landasan pengembangan hipotesis. Keempat, pengembangan model yang didasarkan pada rumusan hipotesis. Berikut ini adalah penjelasan terhadap masing-masing sub bahasan tersebut.

A. PENGERTIAN ISU PENELITIAN

M-commerce secara relative merupakan sebuah konsep new marketing, terdapat

beberapa difinisi M-commerce. Abu Bakar dan Osman (2005) dalam Govindan et al., (2008) mendefinisikan M-commercee sebagai pertukaran atau jual beli pada sebuah komoditi dan jasa melalui peralatan wireless seperti telepon seluler dan personal digital assistent (PDAs). Feng et al., (2006) dalam Govindan et al., (2008) menyatakan bahwa M-commerce adalah inovasi kesempatan bisnis baru dengan karakteristik yang unik dan fungsinya, seperti mobilitas dan target yang tepat. Tiwari and Buse (2007) dalam govindan et al., (2008) menyatakan bahwa M-commerce adalah integrasi sub bagian mobile bisnis jasa yang diberikan meliputi comercial dan non comersial barang atau jasa.

Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi M-commerce sangat penting dilakukan. Berkaitan dengan pengertian isu penelitian, purchase intention terhadap

produk M-commerce merupakan variabel yang diposisikan sebagai tujuan dalam studi ini.

Hal ini diharapkan dapat memberikan suatu pemahaman kepada pemasar tentang perlunya kehati-hatian dalam merumuskan kebijakan pemasaran terkait dengan upaya-upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan purchase intention terhadap produk M-commerce. Hal ini dipertimbangkan penting sebab dengan menggunakan M-commerce pemasar maupun konsumen akan lebih hemat dalam mengeluarkan biaya untuk mendapatkan produk maupun jasa.

(10)

commit to user

Posisi studi ini dapat dijelaskan melalui tabel II.1. dan II.2. yang menyajikan variabel-variabel yang menjadi obyek amatan, karakteristik produk yang menjadi obyek studi, alat statistik yang digunakan dalam memecahkan masalah dan unit analisis yang digunakan dalam penelitian.

Tabel II.1. Posisi Studi

Peneliti / Tahun

Variabel Objek Studi Unit

Analisis

(11)

Lee dan

Mobile User Konsumen yang

Studi ini Independen:

ƒ Perceived

Mobile User Konsumen yang

Sumber : Hasil olahan penulis

C. PEMBAHASAN TEORI DAN PROPOSISI

Penjelasan variabel amatan dengan hubungan antarvariabel yang terbentuk, yang selanjutnya diikuti dengan perumusan hipotesis.

H1 : Contextual perceived value yang ditawarkan berpengaruh positif terhadap repurchase intention

H2 : Contextual perceived value memiliki pengaruh positif terhadap satisfaction

(12)

commit to user

H4 : perceived usefulnesss memiliki pengaruh positif terhadap

customer satisfaction

H5 : perceived ease of use memiliki pengaruh positif terhadap

customer satisfaction

H6 : perceived ease of use memiliki pengaruh positif terhadap

repurchase intention

H8: Trust memiliki pengaruh positif terhadap repurchase intention

H9 : customer satisfaction memiliki pengaruh positif terhadap repurchase intention

D. MODEL PENELITIAN

Gambar II.1. Model Penelitian

Sumber: Diadopsi dari model Lee dan Jun (2007) dan Govindan et al., (2005)

BAB III

H5

H8 H1

Repurchase intention Contextual

perceived value

Perceived usefulness

Customer Satisfaction

H4 H3 H2

H6

Trust

H7

(13)

METODE PENELITIAN

Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannnya. Hal ini dipertimbangkan penting untuk dibahas sebab mengungkap prosedur metode penelitian dan proses pengujian yang digunakan untuk menjelaskan fenomena yang diteliti. Untuk mendukung upaya tersebut, ada beberapa pembahasan yang diungkap, antara lain: ruang lingkup penelitian, metode pengambilan sampel dan teknik pengumpulan data, definisi operasional dan pengukuran instrumen penelitian, pengujian validitas, pengujian reliabilitas dan metoda analisis data.

A. RUANG LINGKUP PENELITIAN

Berdasarkan hubungan antar variabel, penelitian ini berjenis kausal yaitu penelitian yang bertujuan menjelaskan hubungan sebab akibat dari suatu fenomena. Penelitian ini berusaha untuk memahami hubungan antara variabel independen yang merupakan suatu penyebab dan variabel dependen yang merupakan akibat dari suatu fenomena.

B. METODE PENGAMBILAN SAMPEL DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA.

Target populasi dalam studi ini adalah konsumen yang pernah menggunakan m-commerce, sedangkan sampel dari penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta yang ingin melakukan pembelian ulang dengan menggunakan m-commerce. Hal itu bertujuan untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi repurchase intention terhadap produk atau jasa yang ditawarkan melalui m-commerce. Pemilihan mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta sebagai sampel didasarkan pada pertimbangan untuk mengetahui minat beli ulang mahasiswa dalam menggunakan m-commerce. Diharapkan pengambilan sampel dari kalangan pelajar tidak menimbulkan kebiasan hasil penelitian.

C. DEFINISI OPERASIONAL DAN PENGUKURAN VARIABEL 1. Contextual Perceived Value

Contextual Perceived value merupakan faktor utama yang berpengaruh terhadap repurchase intention (Cronin et al.,., 1997; Sweeney et al.,., 1997) dalam Lee dan Jun, (2008). Perceived value merupakan nilai yang diterima oleh seorang yang menggunakan m-commerce dalam melakukan transaksi jual beli. Pengertian contextual perceived value disini dalam sebuah kontek marketing m-commerce yaitu merupakan sebuah konsep iklan yang menawarkan tentang value bagi pelanggan yang spesifik.

(14)

commit to user

Indikan-indikan tersebut diukur dengan menggunakan 5 point skala Likert (1= sangat tidak setuju, 2= tidak setuju, 3= netral, 4= setuju, 5= sangat setuju).

2. Perceived Usefulness

Persepsi terhadap kemanfaatan didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana penggunaan m-commerce dipercaya akan mendatangkan manfaat bagi orang yang menggunakannya (Lihat Davis, 1989) dalam Govindal et al.,, (2008).

Variabel inidioperasionalisasi dengan menggunakan 3 indikan sebagai berikut: 1. penggunaan m-commerce sangat berguna, 2. penggunaan m-commerce sangat bernilai, 3. menggunakan m-commerce meningkatkan performa dalam pembelian. Indikan-indikan tersebut diukur dengan menggunakan 5 point skala Likert (1= sangat tidak setuju, 2= tidak setuju, 3= netral, 4= setuju, 5= sangat setuju).

3. Perceived Ease of use

Perceived ease of use adalah kemudahan yang dirasakan atau kepercayaan

konsumen dalam menggunakan M-commerce dengan cara bebas fisik atau mental atau tidak memerlukan usaha yang berat dalam penggunaannya (Lihat Govindan et al.,, 2008). Variabel inidioperasionalisasi dengan menggunakan 3 indikan sebagai berikut: 1. berpikir mudah dalam menggunakan m-commerce, 2. mudah dalam mempelajari m-commerce, 3. mudah terlatih dalam menggunakan m-commerce. Indikan-indikan tersebut diukur dengan menggunakan 5 point skala Likert (1= sangat tidak setuju, 2= tidak setuju, 3= netral, 4= setuju, 5= sangat setuju).

4. Trust

Trust adalah keyakinan seseorang pembeli terhadap kejujuran, keandalan dan

integritas dari penjual. Dalam hal transaksi menggunakan M-commerce pembeli dan penjual dalam melakukan transaksi tidak perlu melakukan tatap muka karena sudah saling mempercayai. Variabel ini dioperasionalisasi dengan menggunakan 3 indikan sebagai berikut: 1. kepercayaan dalam pembayaran, 2. kepercayaan bahwa transaksi aman, 3. kepercayaan bahwa informasi akan dijaga. Indikan-indikan tersebut diukur dengan menggunakan 5 point skala Likert (1= sangat tidak setuju, 2= tidak setuju, 3= netral, 4= setuju, 5= sangat setuju).

5. Satisfaction

Satisfaction merupakan variabel amatan yang dipertimbangkan penting untuk

diteliti karena merupakan variabel kunci yang dapat mempengaruhi brand loyalty. Variabel ini didefinisi sebagai perbedaan antara kinerja produk yang dirasakan dengan harapan-harapan yang diinginkan konsumen (Lihat Kotler, 2003).

(15)

kemudahan dalam membeli dengan menggunakan m-commerce, 3. secara keseluruhan puas terhadap m-commerce. Indikan-indikan tersebut diukur dengan menggunakan 5 point skala Likert (1= sangat tidak setuju, 2= tidak setuju, 3= netral, 4= setuju, 5= sangat setuju).

6. Repurchase intention

Repurchase intention adalah minat beli ulang konsumen, karena pernah

melakukan sebelumnya. Minat beli ulang dilakukan karena konsumen memiliki sikap positif terhadap barang atau jasa yang ditawarkan.

Variabel inidioperasionalisasi dengan menggunakan 3 indikan sebagai berikut: 1. memiliki niat untuk melakukan pembelian dengan menggunakan m-commerce, 2. ada kemungkinan membeli lagi dengan m-commerce, 3. memiliki harapan untuk membeli dengan m-commerce. Indikan-indikan tersebut diukur dengan menggunakan 5 point skala Likert (1= sangat tidak setuju, 2= tidak setuju, 3= netral, 4= setuju, 5= sangat setuju).

D. METODE ANALISIS DATA 1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah analisis data dengan cara mengubah data mentah menjadi bentuk yang relatif mudah dipahami dan diinterprestasikan. Analisis deskriptif bertujuan untuk menjelaskan karakteristik dan tanggapan responden terhadap item-item pertanyaan dalam kuesioner.

2. PengujianStatistik

Pengujian statistik diawali dengan pengujian validitas dan reliabilitas data penelitian. Hal ini bertujuan untuk memberikan jaminan bahwa data yang diperoleh telah memenuhi kriteria kelayakan untuk diuji dengan menggunakan metode statistik apapun jenisnya. Dengan demikian, hasil yang diperoleh mampu menggambarkan fenomena yang diukur.

a. Uji Validitas b. Uji Reliabilitas

c. Analisis Structural Equation Model (SEM)

Analisis stuctural equation model bertujuan untuk mengestimasi beberapa persamaan regresi terpisah tetapi masing-masing mempunyai hubungan simultan atau bersamaan (Hair et al.,1998).

(16)

commit to user

1) Evaluasi Asumsi Structural Equation Model (SEM)

a) Asumsi Kecukupan Sampel b) Asumsi Normalitas

c) Asumsi Outliers

2) Evaluasi Atas Kriteria Goodness of Fit

Indeks-indeks yang digunakan untuk menguji kelayakan sebuah model dapat diringkas dalam tabel III.1.

Tabel III.1

Goodness-of-fit Indicies

Goodness-of-fit Indicies Cut-off Value

x2- Chi Square Probabilitas

CMIN/df

RMR

GFI

AGFI

TLI

CFI

RMSEA

Diharapkan kecil > 0,05 < 2 / < 3

< 0,03

≥ 0,90

≥ 0,90

≥ 0,90

≥ 0,90

≤ 0,08 Sumber: Ferdinand (2002:61)

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. ANALISIS DESKRIPTIF

(17)

Tabel IV.1

Distribusi pengambilan sampel

Distribusi Kembali % Diolah %

200 200 100 179 89,5

Dari 200 kuesioner yang didistribusikan, kuesioner yang kembali 200 (100%) dan terdapat 21 responden yang tidak mengisi dengan lengkap sehingga yang bisa dianalisis dengan isian lengkap sebanyak 179 (89,5%).

1. Karakteristik Responden

Gambaran tentang karakteristik responden diperoleh dari data diri yang terdapat pada bagian depan kuesioner yaitu identitas responden yang meliputi usia, jenis kelamin, dan fakultas.

a. Usia Responden

Tabel IV.1

Deskripsi Responden Berdasarkan Usia

Usia (Tahun) Frekuensi Persentase (%)

17 3 1,7

18 61 34,1

19 57 31,8

20 37 20,7

21 13 7,3

22 8 4,5

Jumlah 179 100

Sumber: Data primer yang diolah, 2011.

Berdasarkan Tabel IV.1 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berusia 18 tahun.

b. Jenis Kelamin Responden

Tabel IV.2

Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

(18)

commit to user

Jumlah 179 100

Sumber: Data primer yang diolah, 2011.

Berdasarkan Tabel IV.2 dapat diketahui bahwa responden dalam penelitian ini didominasi oleh wanita.

c. Fakultas Responden

Tabel IV.3

Deskripsi Responden Berdasarkan Fakultas

Fakultas Frekuensi Persentase (%)

Ekonomi 52 29,1

Hukum 35 19,6

ISIP 41 22,9

Teknik 17 9,5

Sastra 19 10,6

Kedokteran 15 8,4

Jumlah 179 100

Sumber: Data primer yang diolah, 2011.

Berdasarkan Tabel IV.3 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini adalah responden dari Fakultas Ekonomi.

C. Uji Validitas

Uji Validitas menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa yang seharusnya diukur (Jogiyanto, 2004). Dikarenakan konstruk yang hendak diuji merupakan pengujian kembali dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, dimana pada penelitian sebelumnya telah berhasil mengidentifikasi faktor-faktor yang membentuk konstruk maka dalam penelitian ini teknik analisis yang dipakai dengan menggunakan Confirmatory Factor Analysis (CFA), dengan bantuan paket perangkat lunak program SPSS 11.5 for Windows.

Berdasarkan Tabel IV.11 hasil uji validitas dengan jumlah 179 responden, terlihat rotated component matriks telah tereksrak sempurna semua (loading factor > 0,50). Hasil uji validitas dalam penelitian ini adalah dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

(19)

Hasil Faktor Analisis Rotated Component Matrix(a)

Component

1 2 3 4 5 6

CPV1 .806

CPV2 .826

CPV3 .843

CPV4 .807

S1 .827

S2 .748

S3 .720

PU1 .786

PU2 .651

PU3 .837

PEU1 .814

PEU2 .875

PEU3 .674

TR1 .796

TR2 .812

TR3 .766

RI1 .862

RI2 .651

RI3 .787

Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.

a Rotation converged in 6 iterations.

Sumber : Data primer yang diolah, 2011

D. Uji Reliabilitas

(20)

commit to user

bantuan program SPSS 11.5 for Windows didapatkan nilai Cronbach Alpha masing-masing variabel sebagai berikut:

Tabel IV.13

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel

Cronbach's

Alpha

Contextual Perceived Value (CPV) 0,8723

Satisfaction (S) 0,7417

Perceived Usefulness (PU) 0,7001

Perceived Ease of use (PUE) 0,7856

Trust (T) 0,7976

Repurchase intention (RI) 0,7625

Sumber: Data primer yang diolah, 2011.

Dari Tabel IV.13 dapat dilihat bahwa semua instrumen dinyatakan reliabel karena mempunyai nilai cronbach’s alpha > 0,60.

E. Uji Asumsi Model

1. Normalitas Data

Normalitas univariate dan multivariate terhadap data yang digunakan dalam analisis ini diuji dengan menggunakan AMOS 6. Tabel IV.14 menunjukkan hasil pengujian normalitas data dalam penelitian ini. Evaluasi normalitas diidentifikasi baik secara univariate maupun multivariate. Secara univariate untuk nilai-nilai dalam C.r skewness, sebagian besar item pernyataan menunjukkan nilai >2. Sedangkan untuk nilai-nilai dalam C.r kurtosis, semua item pertanyaan menunjukkan nilai <7. Dengan demikian secara univariate tidak terdistribusi normal secara skewness.

(21)

untuk mengurangi efek yang merugikan dari non-normalitas data yang akan dianalisis. Disamping itu, teknik Maximum Likelihood Estimates (MLE) yang digunakan dalam penelitian ini tidak terlalu terpengaruh (robust) terhadap data yang tidak normal (Ghozali dan Fuad, 2005) sehingga analisis selanjutnya dilakukan.

Tabel IV.14

Hasil Uji Normalitas

Variable min max skew c.r. kurtosis c.r. tr1 2.000 4.000 -.724 -3.955 -.480 -1.310 tr2 2.000 4.000 -.711 -3.883 -.477 -1.302 tr3 2.000 4.000 -.724 -3.955 -.480 -1.310 ri3 2.000 4.000 -.150 -.821 -1.105 -3.017 ri2 3.000 4.000 -.056 -.305 -1.997 -5.453 ri1 2.000 4.000 -.147 -.805 -1.252 -3.418 s1 2.000 4.000 -.689 -3.763 -.504 -1.377 s2 2.000 4.000 -.687 -3.751 -.565 -1.543 s3 2.000 4.000 -.710 -3.877 -.533 -1.456 peu1 2.000 4.000 -.724 -3.955 -.507 -1.384 peu2 2.000 4.000 -.711 -3.885 -.473 -1.292 peu3 2.000 4.000 -.427 -2.330 -.667 -1.822 pu1 2.000 4.000 -.675 -3.689 -.572 -1.563 pu2 2.000 4.000 -.466 -2.546 -.797 -2.176 pu3 2.000 4.000 -.594 -3.246 -.581 -1.587 cpv4 2.000 4.000 -.390 -2.129 -.675 -1.843 cpv3 2.000 4.000 -.736 -4.021 -.668 -1.824 cpv2 2.000 4.000 -.425 -2.323 -.736 -2.010 cpv1 2.000 4.000 -.722 -3.941 -.602 -1.643 Multivariate 3.286 .778

Sumber: Data primer yang diolah, 2011.

2. Evaluasi Outliers

(22)

commit to user

menggunakan χ2 pada derajat bebas sebesar jumlah variabel indikator yang digunakan dalam penelitian (Ferdinand, 2002). Jika dalam penelitian ini digunakan 19 variabel indikator, semua kasus yang mempunyai Jarak Mahalanobis lebih besar dari χ2 (19; 0,001) = 43,82 adalah multivariate outlier. Tabel IV.15 berikut menyajikan hasil evaluasi Jarak Mahalanobis.

Tabel IV.15

Jarak Mahalanobis Data Penelitian

Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2 174 35.862 .011 .861 161 34.780 .015 .746 133 34.583 .016 .533 44 34.071 .018 .404 43 33.541 .021 .317 139 32.934 .024 .275 93 31.849 .032 .364 168 31.796 .033 .240 170 30.721 .043 .372 21 30.218 .049 .384 152 29.803 .054 .382

- - - -

- - - -

- - - -

- - - -

- - - -

106 17.940 .526 .313 88 17.891 .530 .291 132 17.681 .544 .374

Sumber: Data primer yang diolah, 2011.

Dari Tabel IV.15 terlihat bahwa tidak ada outlier, karena semua observasi memiliki jarak mahalanobis < 43,82.

(23)

Evaluasi nilai goodness-of-fit dari model penelitian yang diajukan dapat dilihat pada Tabel IV.16 berikut ini:

Tabel IV.16

Hasil Goodness-of-Fit Model

Goodness-of-fit Indices Cut-off Value Hasil Evaluasi

Model

Tabel IV.16 menjelaskan hasil goodness of fit dari model penelitian yang dilakukan. Dalam pengujian ini nilai χ2 menghasilkan tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05 dengan nilai χ2 sebesar 164,382 menunjukkan bahwa model penelitian yang diajukan sudah fit. Chi-Square sangat sensitif terhadap ukuran sampel, sehingga diperlukan indikator-indikator lainnya untuk menghasilkan suatu justifikasi yang pasti mengenai model fit (Ghozali dan Fuad, 2005).

Nilai CMIN/DF, GFI, TLI, CFI dan RMSEA dalam model penelitian ini menunjukkan tingkat kesesuaian yang baik. Sedangkan nilai AGFI menunjukkan tingkat kesesuaian yang marginal. Secara keseluruhan pengukuran goodness of fit tersebut mengindikasikan bahwa model yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima.

G. Uji Hipotesis

Analisis ini dilihat dari signifikansi besaran regression weight model yang dapat dilihat pada Tabel IV.17 berikut ini:

Tabel IV.17

Regression Weights

Regression Weights Estimate C.R. P

(24)

commit to user

Regression Weights Estimate C.R. P

Satisfaction <--- Contextual perceive value .150 2.042 .041

Repurchase intention <--- Perceive usefulnes -.097 -1.000 .317

Satisfaction <--- Perceive usefulnes .219 2.280 .023

Satisfaction <--- Perceive ease of use .299 2.894 .004

Repurchase intention <--- Perceive ease of use .237 2.099 .036

Repurchase intention <--- Trust .217 2.069 .039

Repurchase intention <--- Satisfaction .251 2.169 .030

Sumber: Data primer yang diolah, 2011.

Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa terdapat satu jalur yang tidak signifikan, terlihat dari besarnya tingkat signifikansi (p) uji hipotesis yang lebih besar dari 5%, yaitu pengaruh perceive usefulnes pada repurchase intentions.

Gambar IV.2 Model Penelitian

0,193

0,238 0,230

Repurchase intention Contextual

perceived value

Perceived usefulness

Customer Satisfaction

0,294 - 0,104

0,220

Trust

Perceived

ease of use 0,213

(25)

Tabel IV.18 menunjukkan bahwa contextual perceived value, perceived usefulness dan perceived ease of use memiliki pengaruh tidak langsung pada repurchase intention melalui customersatisfaction masing-masing sebesar 0,046; 0,059; 0,070. 1. Contextual perceived value berpengaruh positif terhadap repurchase intention

Hasil pengujian mengindikasikan hasil yang mendukung hipotesis (CR=2,483) maka menunjukkan bahwa hipotesis 1 didukung pada tingkat signifikan p>0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa contextual perceived value merupakan variabel yang dianggap penting dalam membentuk repurchase intention. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat contextual perceived value, semakin tinggi pula repurchase intention.

2. Contextual perceived value berpengaruh positif terhadap satisfaction

Hasil pengujian mengindikasikan hasil yang mendukung hipotesis (CR=2,042) maka menunjukkan bahwa hipotesis 2 didukung pada tingkat signifikan p>0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa contextual perceived value merupakan variabel yang dianggap penting dalam membentuk customer satisfaction. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat contextual perceived value, semakin tinggi pula satisfaction.

3. Perceived usefulness berpengaruh positif terhadap repurchase intention

Hasil pengujian mengindikasikan hasil yang tidak mendukung hipotesis (CR= -1,000) maka menunjukkan bahwa hipotesis 3 tidak didukung pada tingkat signifikan p>0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa perceived usefulness merupakan variabel yang dianggap kurang penting dalam membentuk repurchase intention.

4. Perceived usefulness berpengaruh positif terhadap satisfaction

Hasil pengujian mengindikasikan hasil yang mendukung hipotesis (CR=2,280) maka menunjukkan bahwa hipotesis 4 didukung pada tingkat signifikan p>0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa perceived usefulness merupakan variabel yang dianggap penting dalam membentuk customer satisfaction. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat perceived usefulness, semakin tinggi pula customersatisfaction. 5. Perceived ease of use berpengaruh positif terhadap satisfaction

(26)

commit to user

dalam membentuk customer satisfaction. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat perceived ease of use, semakin tinggi pula customersatisfaction. 6. Perceived ease of use berpengaruh positif terhadap repurchase intention

Hasil pengujian mengindikasikan hasil yang mendukung hipotesis (CR=2,099) maka menunjukkan bahwa hipotesis 6 didukung pada tingkat signifikan p>0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa perceived ease of use merupakan variabel yang dianggap penting dalam membentuk repurchase intention. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat perceived ease of use, semakin tinggi pula repurchase intention. 7. Trust berpengaruh positif terhadap repurchase intention

Hasil pengujian mengindikasikan hasil yang mendukung hipotesis (CR=2,069) maka menunjukkan bahwa hipotesis 7 didukung pada tingkat signifikan p>0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa trust merupakan variabel yang dianggap penting dalam membentuk repurchase intention. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat trust, semakin tinggi pula repurchase intention.

8. Satisfaction berpengaruh positif terhadap repurchase intention

Hasil pengujian mengindikasikan hasil yang mendukung hipotesis (CR=2,169) maka menunjukkan bahwa hipotesis 3 didukung pada tingkat signifikan p>0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa customer satisfaction merupakan variabel yang dianggap penting dalam membentuk repurchase intention. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat customer satisfaction, semakin tinggi pula repurchase intention.

H. Pembahasan

Hasil penelitian tentang pengaruh contextual perceived value terhadap repurchase intention terbukti ada pengaruh positif. Hal ini dapat terjadi karena contextual perceived

value yang tepat akan mengingatkan konsumen terhadap barang yang sudah pernah

ditawarkan sebelumnya, hal ini akan menambah daftar pencarian tentang merek atau produk dalam ingatan konsumen yang selanjutnya akan melakukan pembelian ulang terhadap barang yang ditawarkan pada saat itu juga. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Lee dan Jun (2007).

(27)

Hasil penelitian tentang pengaruh perceived usefulness terhadap repurchase intention terbukti tidak signifikan. Hal ini dapat terjadi karena walaupun konsumen yang merasakan manfaat yang sesuai dengan harapannya mereka belum memiliki niat untuk membeli. Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Govindan et al, (2008).

Hasil penelitian tentang pengaruh perceived usefulness terhadap customer satisfaction terbukti ada pengaruh positif. Hal ini dapat terjadi karena konsumen yang merasakan manfaat yang sesuai dengan harapannya maka selanjutnya akan merasa puas. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Lee dan Jun (2007).

Hasil penelitian tentang pengaruh perceived ease of use terhadap customer satisfaction terbukti ada pengaruh positif. Hal ini dapat terjadi karena kemudahan penggunaan

m-commerce akan membuat konsumen merasa puas. Hasil penelitian ini mendukung penelitian

yang dilakukan oleh Lee dan Jun (2007).

Hasil penelitian tentang pengaruh perceived ease of use terhadap repurchase intention terbukti ada pengaruh positif. Hal ini dapat terjadi karena kemudahan penggunaan

m-commerce akan membuat konsumen memiliki niat untuk melakukan pembelian ulang melalui

m-commerce. Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Govindan et al, (2008).

Hasil penelitian tentang pengaruh trust terhadap repurchase intention terbukti ada pengaruh positif. Hal ini dapat terjadi karena konsumen akan menggunakan kembali melakukan pembelian ulang melalui m-commerce setelah percaya m-commerce aman dan tidak memiliki ancaman privasi. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Govindan etal, (2008).

Hasil penelitian tentang pengaruh satisfaction terhadap repurchase intention terbukti ada pengaruh positif. Hal ini dapat terjadi karena konsumen yang merasa puas terhadap m-commerce akan melakukan pembelian ulang. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Lee dan Jun (2007).

BAB V

PENUTUP

Pada bab ini diuraikan tentang hal-hal yang terkait dengan kesimpulan hasil penelitian, keterbatasan penelitian dan saran peneliti untuk perusahaan dan penelitian kedepan.

(28)

commit to user

Dari hasil penelitian mengenai pengaruh persepsi dan sikap terhadap minat beli konsumen, dan dari hasil yang telah dilakukan oleh peneliti pada bab IV dengan menggunakan metode analisis Structural Equation Modelling (SEM), dapat diambil kesimpulan bahwa:

1. Contextualperceived value berpengaruh signifikan terhadap repurchase intention. 2. Contextualperceivedvalue berpengaruh signifikan terhadap customer satisfaction. 3. Perceivedusefulness tidak berpengaruh signifikan terhadap repurchase intention. 4. Perceivedusefulness berpengaruh signifikan terhadap customer satisfaction. 5. Perceivedease of use berpengaruh signifikan terhadap customersatisfaction. 6. Perceivedease of use berpengaruh signifikan terhadap repurchase intention. 7. Trust berpengaruh signifikan terhadap repurchase intention.

8. Customersatisfaction berpengaruh signifikan terhadap repurchase intention.

B. KETERBATASAN PENELITIAN

Isu penelitian yang diungkap adalah repurchase intention pada penggunaan m-commerce. Pemilihan ini berdampak pada generalisasi studi yang bersifat terbatas. Hal ini mengindikasi bahwa perlu kecermatan terhadap karakteristik obyek yang distudi agar tidak terjadi kesalahan dalam merumuskan kebijakan. Selain itu, penelitian ini juga masih terbatas dalam lingkup Mahasiswa Fakultas Ekonomi UNS sehingga dimungkinkan belum dapat mewakili perilaku konsumen pada berbagai setting di Indonesia. Untuk itu perlu kehati-hatian dalam mencermati karakteristik responden yang distudi jika diaplikasikan pada setting yang berbeda.

C. IMPLIKASI

1. Implikasi Teoritis

(29)

2. Implikasi Studi Lanjutan

Model yang dikembangkan bertumpu pada metode riset yang terbatas ruang lingkupnya pada niat melakukan pembelian ulang dengan menggunakan M-commerce. Hal ini diperkirakan berdampak pada daya terap model yang bersifat terbatas. Keterbatasan ini mengisyaratkan perlunya studi lanjutan untuk menggeneralisasinya pada konteks yang lebih luas, sehingga konsep-konsep yang dimodelkan dapat ditingkatkan generalisasinya.

3. Implikasi Praktis

Studi ini berimplikasi pada suatu tindakan pemasar untuk mencermati variabel-variabel keputusan yang menjadi pertimbangan konsumen untuk membentuk repurchase

intention pada penggunaan M-commerce. Variabel-variabel yang dipertimbangkan

Gambar

Tabel II.1. Posisi Studi
Gambar II.1.
Tabel III.1
Tabel IV.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Lokasi Penelitian dan Gambaran Umum Tradisi Sosial di 3 Desa Kecamatan Blanakan (Subang Utara) Cikaum (Subang Tengah) Cijambe (Subang Selatan). Desa Jaya Mukti

• Produk tepung pati yang bagus jika glukosa rendah dan penyimpanan dengan wadah kedap

Uji T 2 -Hotelling pada kuda delman jantan kelompok Manado dengan Tomohon memperlihatkan adanya perbedaan kedua kelompok tersebut.. Untuk tujuan ini dapat menggunakan

Pilihan pandangan ini semata-mata didasarkan pada prinsip dalam menjaga tegaknya konstitusi yakni “tidak boleh satu detik pun ada peraturan perundang-undangan

pembelajaran berbasis PL. Hal ini terjadi karena pembelajaran kontekstual berbasis ITPVP terbukti dapat meningkatkan ke tiga ranah yang terdiri atas kognitif,

Data di atas menunjukkan bahwa status gizi santri di pesantren tersebut yang menjadi responden dalam penelitian ini tidak memiliki masalah serius dalam hal status gizi

Dari penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa Universitas Wiraraja Sumenep membutuhkan suatu aplikasi untuk dapat menampilkan fitur grafik dan sistem informasi geografis

Selanjutnya, penelitian Jatiyasa (2017) yang berjudul Afiksasi Dan Reduplikasi Bahasa Bali dalam Novelet Rasti Karya Idk Raka Kusuma. Penelitiannya menunjukkan bahwa: 1) afiksasi