• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2013

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun oleh: INDAH SETYOWATI

B100120013

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(2)
(3)

ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tentang bagaimana pengaruh kinerja keuangan perusahaan yang difokuskan pada Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS) terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013.

Populasi yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30 perusahaan manufaktur yang ada di Indonesia. Sampel penelitian ini diambil dengan kriteria tertentu yaitu perusahaan manufaktur yang telah terdaftar di BEI periode penelitian tahun 2010 – 2013, memiliki data dan laporan keuangan yang berkaitan dengan pengukuran variabel penelitian, perusahaan yang memiliki laba positif, dan menerbitkan laporan keuangan per 31 Desember 2010-2013. Metode analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi, dan uji hipotesis yaitu analisis regresi linier berganda, uji t, uji F, dan koefisien determinan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan return saham dalam perusahaan yang masuk daftar penelitian dengan asumsi variabel ROA, ROE, dan EPS tidak mengalami perubahan. Untuk variabel ROA mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi sebesar 0,020 (ρ<0,05). Sedangkan pada ROE mempunyai pengaruh tidak signifikan terhadap return saham hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi sebesar 0,261 (ρ>0,05) dan EPS mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham perusahaan manufaktur hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi sebesar 0,008 (ρ<0,05). Hasil analisis uji F yang memperoleh nilai Fhitung sebesar 4,250 dengan nilai probabilitas Fhitung sebesar (0,008) lebih kecil dari 0,05, hal ini berarti ROA, ROE dan EPS secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap return saham. Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,101. Hal ini berarti 10,1% variasi return saham dijelaskan oleh variasi perubahan faktor-faktor ROA, ROE dan EPS. Sementara sisanya sebesar 89,9% diterangkan oleh faktor lain yang tidak ikut terobservasi.

(4)

A. LATAR BELAKANG

Pasar modal merupakan salah satu unsur yang memiliki peran penting dalam sistem keuangan dan perekonomian negara. Selain itu, pasar modal juga merupakan sarana untuk memobilitasi dana yang sumbernya berasal dari masyarakat ke berbagai sektor yang melakukan investasi. Pasar modal berfungsi sebagai lembaga perantara. Investor melakukan investasi dengan dana yang dimiliki dengan harapan mendapat keuntungan di masa mendatang berupa kepemilikan, capital gain atau dividen. Dengan melakukan investasi di pasar modal dapat mendorong terciptanya alokasi dana yang efisien.

Tandelilin (2001) mendefinisikan pasar modal sebagai tempat pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana (lenders) dengan pihak yang membutuhkan dana (borrowers) dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Pengertian lain dari pasar modal adalah sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang biasa diperjualbelikan dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun swasta (Husnan, 1994).

(5)

Untuk itu, investor memerlukan informasi keuangan dalam rangka penentuan kebijaksanaan penanaman modalnya. Informasi yang berhubungan dengan kinerja atau kondisi perusahaan umumnya ditunjukkan dalam laporan keuangan.

Menurut Sartono (2001), laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan atau transaksi-transaksi yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan dibuat manajemen dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan oleh pemilik perusahaan.

Menurut Gaspersz (2003: 43), untuk mengukur kinerja suatu perusahaan, investor biasanya melihat kinerja keuangan yang tercermin dari berbagai macam rasio. Salah satu indikator pengukuran kinerja keuangan yang sering digunakan adalah profitabilitas perusahaan. Alat ukur profitabilitas perusahaan yang sering digunakan adalah Return On Assets (ROA), dan Return On Equity (ROE). ROA menggambarkan pembagian antara keuntungan bersih dan aset (aktiva / harta) total, dinyatakan dalam persentase. ROE menggambarkan rasio keuntungan bersih sesudah pajak terhadap modal sendiri, yang mengukur tingkat hasil pengembalian dari modal sendiri diinvestasikan ke dalam perusahaan.

(6)

Darmadji dan Fakhruddin (2001), Earning Per Share (EPS) merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar keuntungan (return) yang diperoleh investor atau pemegang saham per saham.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, peneliti melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH KINERJA KEUANGAN

TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2013”.

B. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh ROA, ROE, dan EPS secara parsial terhadap return saham pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013.

2. Untuk mengetahui pengaruh ROA, ROE, dan EPS secara simultan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013.

C. LANDASAN TEORI

1. Kinerja Keuangan Perusahaan

(7)

dengan tingkat kemampuan yang dapat dilakukan. Dengan demikian pengertian kinerja adalah keterkaitan antara usaha, kemampuan dan persepsi tugas.

2. Saham

Menurut Tandelilin (2007: 18), saham merupakan surat bukti

kepemilikan atas aset – aset perusahaan yang menerbitkan saham. Dengan

memiliki saham suatu perusahaan, maka investor akan mempunyai hak

terhadap pendapatan dan kekayaan perusahaan, setelah dikurangi dengan

pembayaran semua kewajiban perusahaan.

3. Return Saham

Salah satu tujuan investor berinvestasi adalah untuk mendapatkan return. Tanpa adanya tingkat keuntungan yang dinikmati dari suatu investasi, tentunya investor tidak akan melakukan investasi. Jadi semua investasi mempunyai tujuan utama mendapatkan return (Ang,1997: 202).

4. Return on Asset (ROA)

Menurut Mukhtaruddin (2007: 71), Return On Assets adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan dalam operasi perusahaan untuk menghasilkan keuntungan.

5. Return On Equity (ROE)

(8)

hasil pengembalian dari modal pemegang saham (modal sendiri) diinvestasikan ke dalam perusahaan.

6. Earning Per Share (EPS)

Earning Per Share (EPS) merupakan perbandingan antara laba bersih setelah pajak pada satu tahun buku dengan jumlah saham yang diterbitkan (Widiatmojo, 1996 dalam Martono, 2009).

D. METODE PENELITIAN

Populasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013 dengan sampel saham yang termasuk dalam perusahaan manufaktur sebanyak 30 perusahaan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling artinya penarikan populasi yang dijadikan sampel dalam penelitian ini yang didasarkan pada kriteria tertentu untuk memperoleh sampel yang representative terhadap populasi.

Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. Pengujian hipotesis menggunakan uji signifikansi secara parsial (Uji-t) dan uji signifikansi secara bersama-sama (Uji-F) serta koefisien Determinasi (R2).

E. HASIL PENELITIAN

(9)
[image:9.595.144.461.113.246.2]

Tabel Nilai Koefisien Regresi

Variabel Nilai Koefisien

(Unstandardized Coefficients Beta) Konstanta

ROA ROE EPS

0,137 0,009 0,000 0,000

Dari tabel di atas apabila diimplementasikan ke dalam model regresi yang digunakan, adalah sebagai berikut:

Y = 0,137 + 0,009X1 + 0,000X2 + 0,000X3 Interpretasi:

1. Nilai konstanta bernilai positif sebesar 0,137, hal ini menunjukkan bahwa apabila variabel independen dianggap konstan, maka return saham sebesar 0,137.

2. Nilai koefisien regresi variabel Return On Asset (β1) bernilai positif sebesar 0,009. Hal ini berarti bahwa jika X1 dinaikkan satu satuan dengan catatan X2 dan X3 dianggap konstan (0) maka akan meningkatkan return saham sebesar 0,009.

3. Nilai koefisien regresi variabel Return On Equity (β2) bernilai positif sebesar 0,000. Hal ini berarti bahwa jika X2 dinaikkan satu satuan dengan catatan X1 dan X3 dianggap konstan (0) maka tidak meningkatkan return saham karena nilai sebesar 0,000.

4. Nilai koefisien regresi variabel Earning Per Share (β3) bernilai positif sebesar 0,000. Hal ini berarti bahwa jika X3 dinaikkan satu

(10)

satuan dengan catatan X1 dan X2 dianggap konstan (0) maka tidak meningkatkan return saham karena nilai sebesar 0,000.

Uji Parsial (Uji-t)

1. Uji t yang berkaitan dengan ROA (X1) terhadap return saham

Hasil analisis untuk pengaruh ROA terhadap return saham diperoleh nilai thitung variabel Return On Asset (ROA) = 2,372 dan ρ-value = 0,020 sehingga thitung> ttabel (2,372 > 1,989) dan ρ-value < 0,05 (0,020 < 0,05) maka H1 diterima sehingga variabel Return On Asset (ROA) berpengaruh signifikan terhadap Return Saham.

2. Uji t yang berkaitan dengan ROE (X2) terhadap return saham

Hasil analisis untuk pengaruh ROE terhadap return saham diperoleh nilai thitung variabel Return On Equity (ROE) = -1,131 dan ρ -value = 0,261 sehingga thitung< ttabel (-1,131 < 1,989) dan ρ-value > 0,05 (0,261 > 0,05) maka H2 ditolak sehingga variabel Return On Equity (ROE) berpengaruh tidak signifikan terhadap Return Saham.

3. Uji t yang berkaitan dengan EPS (X3) terhadap return saham

(11)

Uji Koefisien Regresi Simultan (Uji F)

Hasil analisis uji F diperoleh nilai Fhitung = 4,250 dan ρ-value = 0,008, sehingga Fhitung > Ftabel (4,250 > 2,68) dan ρ-value < 0,05 (0,008 < 0,05) maka H4 diterima artinya secara simultan variabel ROA, ROE, dan EPS berpengaruh signifikan terhadap Return saham.

Koefisien Determinasi (R2)

Hasil perhitungan untuk nilai R2 dengan bantuan program SPSS 16.0 for windows dapat diketahui bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,101 atau 10,1%. Hal ini berarti bahwa variabel independen berpengaruh sebesar 10,1% terhadap variabel return saham, sedangkan sisanya sebesar 89,9% dipengaruhi variabel-variabel di luar variabel independen yang digunakan.

F. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel Return On Asset (ROA) berpengaruh signifikan terhadap return saham, hal ini dibuktikan dengan diperolehnya ρ-value = 0,020.

(12)

3. Variabel Earning Per Share (EPS) berpengaruh signifikan terhadap return saham, hal ini dibuktikan dengan diperolehnya ρ-value = 0,008.

4. Variabel Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap return

saham hal ini dibuktikan dengan hasil pengujian terhadap Uji F diperoleh nilai signifikan (ρ-value) = 0,008.

5. Nilai uji Koefisien Determinasi (R2) menunjukkan bahwa kontribusi variabel independen (ROA,ROE dan EPS) yang digunakan masih lemah dalam mempengaruhi variabel dependen (return saham) yaitu dibuktikan dengan diperolehnya nilai Adjusted R Square sebesar 0,101 atau 10,1%.

Saran

Adanya berbagai temuan, serta keterbatasan yang ada pada penelitian ini, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Peneliti selanjutnya yang memilih topik yang sama sebaiknya menambah atau mengembangkan jumlah variabel yang diteliti, karena masih banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhi return saham. Tidak menutup kemungkinan pula sebuah penelitian yang mencakup lebih banyak variabel akan menghasilkan kesimpulan yang lebih baik.

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Indonesia: Mediasoft Anik, Widyani dan Dian Indriana. 2010. Pengaruh ROA, EPS, Current Ratio,

DER dan Inflasi terhadap Return Saham (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur di BEI Periode Tahun 2006-2008)

Arifin, Zaenal. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: Lentera Cendikia

Basuki, Ismu. 2006. “Pengaruh Rasio-rasio Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta (2003)”

(online),(http://rac.uii.ac.id/server/document/private/1008048011934003 12335.pdf, diakses tanggal 15 November 2015)

Darmadji, T & Fakhruddin, M. Hendy. 2001. Pasar Modal di Indonesia: Pendekatan Tanya Jawab. Edisi Pertama.Jakarta: Salemba Empat

Darmadji, T & Fakhruddin, M. Hendy. 2006. Pasar Modal di Indonesia: Pendekatan Tanya Jawab

Darsono. 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan.Yogyakarta : Andi Offset

Gantyowati, Evi dan Arwanta, Erwin, 2004, “Kemampuan Prediksi Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham”, Kajian Bisnis, Vol. 12, No. 1

(14)

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi 3. Semarang: Badan Penerbit Undip

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi 4. Semarang: Badan Penerbit Undip

Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 20. Semarang: BPUNDIP

Hanani, Anisa Ika. 2011. “Analisis Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return On Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan-Perusahaan dalam Jakarta Islamic Index (JII) Periode Tahun 2005-2007”. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro

Husnan, Suad. 1994. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan Jangka Pendek), Buku1. Yogyakarta: BPFE

Irwansyah, Lubis. 2001. Tunjangan Pajak dengan Metode Gross-up. Jakarta: Media Akuntansi

Jogiyanto. 2009. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset Martono, Nugroho Cahyo. 2009. “Pengaruh Faktor Fundamental Perusahaan dan

Nilai Tukar Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar diBEI (Kasus pada Perusahaan Manufaktur Periode Tahun 2003 –2007)”. Tesis. Program Pasca Sarjana Magister Manajemen. Semarang:

Universitas Diponegoro (tidak dipublikasikan)

Mukhtaruddin. 2007. “Pengaruh Return On Asset (ROA), Return On Equity

(15)

Value (BV) Terhadap Harga Saham Property di BEI”. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Akuntansi

Rahardjo, Budi. 2005. “Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return

Saham Pada Perusahaan LQ-45 di Bursa Efek Jakarta” (online), (http://rac.uii.ac.id/server/document/public/20060429025446312389.pdf, diakses tanggal 15 November 2015)

Samsul, Mohamad. 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Jakarta: Erlangga

Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE

Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta

Tandelilin, Eduardus. 2007. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi 1. Yogyakarta : BPFE

Trisnaeni, Dyah Kumala. 2007. “Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEJ”. Skripsi

Ulupui, IGKA. 2009. “ Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas,

Gambar

Tabel Nilai Koefisien Regresi

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Toksisitas Akut Buah Sirih Hutan ( Piper aduncum ) terhadap Larva Udang ( Artemia salina ) dan Embrio Ikan Zebra ( Danio

Dari penelitian ini dihasilkan beberapa hal yang baru, hasil pengujian benda uji dengan penambahan bahan tambah ban bekas sebagai pengganti agregat kasar berdasarkan spec

Perdarahan rahim disfungsional atau DUB didefinisikan sebagai perdarahan yang terjadi dari endometrium proliferatif sebagai akibat anovulasi bila tidak ada

dapat bermanfaat bagi manajemen perusahaan food and beverage untuk bahan pertimbangan atau masukan dalam menjalankan

Adanya peraturan daerah yang mengatur tentang standart baku mutu air limbah yang diperbolehkan untuk dibuang ke badan air membuat industri – industri di Indonesia melakukan

Alat ini juga dapat mengontrol suhu dan kelembaban pada suatu rumah budidaya yang bervolume sebesar ±15 m 3 dengan cara pembudidaya memasukan batas parameter suhu dan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran kooperatif strategi jigsaw dan hasil belajar siswa yang diajar dengan

Pembuatan Website berisi informasi ini menuntut informasi yang menarik, penulis membuat suatu bentuk penyajian informasi dengan memanfaatkan aplikasi Macromedia Dreamweaver MX